Anda di halaman 1dari 31

Kode Isyarat Internasional 1969

(International code of signal 1969)

 Sejarah Kode Isyarat Internasional


Kode Isyarat Internasional yang digunakan oleh Pelaut telah
disebar luaskan ke berbagai negara sejak abad 19.
1855 : Kode Internasional pertama kali dibuat oleh Dewan
Perdagangan Inggris. Kode ini terdiri dari 70.000
buah isyarat dengan menggunakan 18 buah
bendera
1857 : Dipublikasikan oleh Dewan Perdagangan Inggris
yang terdiri dari dua bagian.
Bagian I : terdiri dari bagian Umum dan Isyarat
internasional
Bagian II : Isyarat Khusus untuk negara Inggris.
2
Samb…
1887 : Direvisi oleh sebuah komite dari Dewan
Perdagangan Inggris.
1889 : Didiskusikan oleh negara maritim pada konferensi
internasional di Washington.
1897 : kode Isyarat ini dilengkapi dan disebarluaskan ke
negara-negara maritim. Edisi ini dinamakan Kode
Isyarat Internasional (International code of Signals)
1927 : Pada Konferensi Radiotelegraph Internasional
menetapkan kode ini dan disiapkan dalam 7 bahasa,
yaitu Inggris, Perancis, Italia, German, Jepang,
Spanyol dan skandinavia (Norwegia)

3
Samb..
1930 : Terbit Edisi baru yang telah dilengkapi
dan
1932 : diterapkan berdasarkan konferensi
Internasional
Radio Telegraph yang diadakan di
Madrid.
Kode baru tersebut disusun dalam 2
jilid, jilid I
untuk isyarat visual dan jilid II
untuk radio
telegraph yang dilengkapi dengan
seksi
kesehatan.
1947 : Konfrensi tatlaksana dari ITU
menyatakan bahwa
Kode Isyarat Internasional harus 4
Selain itu ditetapkan juga kode Radio Telephone
dan kode yang terkait dengan kode Isyarat
internasional.
Sub Komite terdiri dari negara-negara yang
hadir saat itu al : Argentina, German,
Perancis, yunani, Itali, Jepang, Norwegia,
Rusia, Inggris dan Amerika serta badan nonb
pemerintah lainnya.
1964 : Direvisi lagi berdasarkan rekomendasi
nomor 42
Konvensi Keselamatan Jiwa di Laut
1960 dan
rekomendasi no. 22 Konferensi Radio
Genewa
1959
1969 : 1 April 1969 Kode Isyarat internasional 5
1988 : Sesuai dengan ketentuan SOLAS 1974, sistem

penanggulangan musibah pelayaran dan


pertolongannya masih mengandalkan
kombinasi
instalasi radio telepon dan radio
telegrap.
Kenyataannya masih terdapat banyak
kekurangan
yaitu jarak capai pemancar MF/HF (500
kHz,
2182 kHz, 156.80 MHz) hanya sekitar
150 mil. Atas
prakarsa Internasional Maritime
Organization (IMO)
diadakan amandemen terhadap SOLAS 1974
yaitu 6
Penjelasan dan Keterangan Umum

1. Maksud dari Kode Isyarat internasional


adalah
untuk memberikan cara dan pengertian
berkomunikasi dalam keadaan yang pada
dasarnya berhubungan keselamatan
pelayaran
dan orang-orang , terutama bila
terjadi kesulitan
bahasa. Dalam mempersiapkan kode telah

diperhitungkan kenyataan bahwa


penggunaan
yang luas dari radio 7
2. Isyarat yang
dipergunakan
terdiri
 Isyarat satu huruf : dari : pengertian
menunjukan
yang sangat urgent (mendesak) penting atau
penggunaan yang sangat umum.
 Isyarat dua huruf : untuk seksi umum.
 Isyarat tiga huruf : yang diawali dengan huruf
“M” untuk seksi medis.

8
3. Kode mengikuti prinsip dasar
bahwa setiap isyarat harus
mempunyai satu pengertian yang
lengkap. Prinsip ini harus
diikuti dalam seluruh kode;
dalam hal-hal terentu bilamana
perlu digunakan bilangan-
bilangan (tambahan)untuk
melengkapi kelompok yang ada.

9
4. Bilangan-bilangan
menyatakan :
a. Variasi dalam pengertian isyarat pokok :
contoh :
“CP” : I am (or vessel indicated is ) proceeding to your
assistance.
“CP1” : SAR aircraft is coming to your assistance.
b. Pertanyaan sehubungan dengan subjek dasar atau pokok
isyarat :
Contoh :
“DY” : vessel (name or identity signal) has sunk in lat…
long…..
“DY4” : what is the depth of water where vessel sunk ?

10
c. Jawaban atas suatu pertanyaan atau
permintaan yang dimaksud oleh
isyarat pokok

Contoh :
“HX” : have you received any damage in collision?
“HX1” : I have received serious damage above the
water line.
d. Pelengkap khusus atau keterangan terperinci.
Contoh :
“IN” : I require a diver
“IN1” : I require a diver to clear propeller.
11
5. Bilangan yang terdapat dalam teks berita lebih
dari satu
kali telah dikelompokan dalam tiga buah
daftar. Daftar ini
hanya dipakai sesuai dan bilamana diperinci
dalam teks
isyarat.

6. Teks didalam tanda kurung menunjukkan :


a. Pengertian lain, misalnya……. (atau kapal
penolong)
b. Keterangan yang mungkin dipancarkan jika
dianggap
perlu atau jika ada, misalnya ……. (posisi
ditunjukan
bilamana perlu).
C. Penjelasan dari teks berita.
12
Definisi-definisi :
1. Sitertuju (Addressee) adalah pejabat kepadanya isyarat ditujukan.
2. Kelompok (group)satu atau lebih huruf dan atau bilangan yang tidak
terputus yang bersama-sama membentuk sebuah isyarat.
3. Sebuah kibaran (a hoist) : terdiri dari satu kelompok atau lebih
dikibarkan pada sebuah tali bendera tunggal. Kibaran disebut berada di
tengah (at the dip) bilamana dikibarkan di tengah ketinggian maksimum
dari tali bendera. Kibaran atau isyarat disebut di puncak (close up)
bilamana dikibarkan di ketinggian maksimum dari tali bendera.
4. Isyarat pengenal atau nama panggilan (identity signal) adalah kelompok
huruf dan angka yang ditetapkan oleh administrasi kepada masing-
masing stasiun.
5. Originator :adalah pejabat yang memerintahkan dikirimnya suatu
isyarat.
6. Prosedur (procedure) adalah aturan yang dibuat untuk
menyelenggarakan pengisyaratan.

13
7. Isyarat prosedur (procedure signal) adalah
isyarat yang dibuat untuk mempermudah
pelaksanaan pengisyaratan.
8. Stasion Penerima (receiving station) adalah
stasion dimana sebuah isyarat benar-benar
dibaca.
9. Pengisyaratan bunyi ( sound signaling)
adalah setiap cara pengisyaratan morse
dengan mempergunakan sirene, suling,
selompret kabut, bel atau alat isyarat
bunyi lainnya.

14
10. Stasion : berarti kapal, pesawat terbang atau
kapal
penolong, atau setiap tempat dimana
komunikasi dapat
dilaksanakan dengan alat apapun juga.
11. Stasion Tujuan (station of destination)
adalah stasion
dimana isyarat pada akhirnya diterima oleh
sitertuju.
12. Stasion origin (station of origin) adalah
stasion dimana
originator menyerahkan suatu isyarat untuk
dipancarkan
tanpa mengindahkan cara komunikasi yang
dilakukan.
13. Tali pemisah ( tack line) adalah tali bendera
yang
15
Cara berisyarat :
 Cara berisyarat dapat digunakan adalah :
1. Pengisyaraan bendera, menggunakan bendera
isyarat.
2. Pengisyaratan cahaya, menggunakan simbol
morse
3. Pengisyaratan bunyi, menggunakan simbol morse
4. Suara melalui pengeras suara (loud hailer)
5. Radio Telegraph
6. Radio telephone
7. Pengisyaratan dengan bendera lengan2/tangan

16
PETUNJUK UMUM
1. Originator dan si tertuju berita.
Kecuali dinyatakan lain, semua isyarat di kapal dibuat
oleh nakhoda dari kapal pengirim kepada nakhoda
kapal penerima.
2. Identitas dari kapal dan pesawat terbang. Tanda
panggilan disusun berdasarkanketentuan konvensi
Telekomunikasi Internasional dari Badan
Telekomunikasi Internasional (ITU) di Genewa. Oleh
karena itu isyarat identitas dapat menunjukan
kebangsaan dari kapal atau pesawat terbang.
Identitas kapal terdiri dari 4 huruf sedangkan identitas
pesawat terbang 5 huruf, yaitu dua angka didepan
menyatakan kebangsaan dan lainnya kode nama kapal.

17
3. Penggunaan tanda panggilan
Isyarat tanda panggilan dapat dipakai
untuk dua
maksud :
a. untuk berbicara atau memanggil sebuah
stasion
b. untuk membicarakan atau menunjukkan
sebuah stasion.
Contoh :
“YP LABC” : saya ingin berkomunikasi
dengan kapal
LABC dengan ……. (daftar
pelengkap I)
“HY 1 LABC”: Kapal LABC yang bertabrakan
dengan 18
4. Isyarat menunjukan nama tempat dan nama
kapal.
Nama kapal atau tempat harus dieja.
Contoh :
RV JAKARTA : Anda boleh melanjutkan ke
Jakarta.
5. Cara mengisyaratkan bilangan.
5.1. Bilangan diisyaratkan sbb :
a. Pengisyaratan dengan bendera,
menggunakan
bendera angka.
b. Pengisyaratan dengan cahaya atau bunyi,
biasanya
menggunakan bilangan dalam kode morse
dan dapat
juga dieja.
C. Radio telepon atau loud hailer, dengan
19
5.2. Bilangan yang merupakan bagian dari maksud
isyarat
pokok, harus diisyaratkan bersama-sama
dengan isyarat
pokok.
Contoh :
“DI 20” Saya memerlukan skoci untuk 20 orang.
“FJ 2” Posisi kecelakaan (atau kapal penolong)
ditandai
dengan sea marker.
5.3. Tanda desimal diantara bilangan,
diisyaratkan sbb:
a. Dengan bendera isyarat :dengan
menyisipkan ular-
ular penjawab/pembeda yang diperlukan
untuk
menyatakan tanda desimal tersebut.
20
5.4. Bilamana teks berita mengenai angka
yang
menunjukkan kedalaman dan lainnya
yang
diisyaratkan dalam kaki atau dalam
meter,
angka harus diikuti dengan “F”
untuk
menunjukan kaki atau dengan “M”
untuk
menyatakan meter.
6. Azimuth atau baringan
Dinyatakan dalam 3 angka yang
menunjukkan 21
Contoh :
“LW 005” : I receive your transmission on
bearing 0050

LT A120 T1540” : Your bearing from me is
120 0 at (local time) 1540
7. Haluan (Course)
Haluan dinyatakan dalam 3 angka, yang

menunjukkan derajat dari 000 s/d 359


searah
dengan jarum jam. Bilamana ada
kemungkinan
keliru, harus diawali dengan hruf C.
Selalu HS,
kecuali bila dinyatakan lain. 22
8. Tanggal (Date)
Tanggal diisyaratkan dengan 2,4 atau 6
angka dengan diawali huruf “D”. Dua
bilangan yang pertama menunjukkan tanggal
bila diisyaratkan sendiri, maka
menunjukkan tanggal pada bulan yang sedang
berjalan. Dua bilangan berikutnya
menunjukkan bulan pada tahun yang sedang
berjalan. Bila perlu tahun dapat
ditunjukkan dengan dua bilangan
berikutnya.
Contoh :
D15 : Bilamana diisyaratkan pada
bulan maret
berarti tanggal 15 Maret 23
9. Lintang (Latitude)
Lintang diisyaratkan dengan 4
angka, diawali dengan huruf “L”,
dua angka pertama menyatakan
derajat dan dua angka terakhir
menyatakan menit. Bila perlu
ditambahkan huruf “N” (North)
atau “S” (South), sekalipun
demikian dengan alasan agar
isyarat lebih sederhana, huruf-
huruf tersebut boleh
dihilangkan, bila tidaka ada 24
10. Bujur (Longitude)
Bujur diisyaratkan dengan 4 angka atau
bila perlu 5 angka
diawali dengan huruf “G”. Dua atau tiga
angka pertama menyatakan derajat dan dua
angka terakhir menyatakan menit. Bilamana
bujur lebih besar 990 pada umumnya tidak
terjadi kekelirua, bila angka yang
menunjukkan seratusan ditiadakan.
Sekalipun demikian untuk menghindari
kekeliruansebaiknya dipakai 5 angka tsb.
Bila perlu ditambahkan huruf E (East) atau
W (West) dengan alasan seperti halnya
pengisyaratan lintangmaka huruf-huruf ini
boleh ditiadakan. 25
Contoh :
G 13925E : Bujur 139o25’ E
Isyarat yang menunjukkan
posisi untuk melengkapi
pengertiannya harus
diisyaratkan sbb:
CH L2537N G4015W : kapal yang
dilaporkan memerlukan
pertolongan pada posisi
lintang 25o37’N, bujur 40o15’W
26
11. Jarak (Distance)
Angka-angka yang diawali dengan
huruf “R” menyatakan jarak dalam
mil laut.
Contoh :
OV A080 R10: Ranjau-ranjau
terletak
pada
baringan
080o dan
jarak 10
mil dari 27
12. Kecepatan (Speed).
Kecepatan dinyatakan dengan angka diawali
dengan:
a. Huruf “s” menunjukan kecdepatan dalam
knot
b. Huruf “V” menunjukkan kecepatan dlm
km/jam
Contoh :
BQ S300 : Kecepatan kapal terbang saya
terhadap
permukaan bumi 300 knot
BQ V300 : Kecepatan kapal terbang saya
terhadap
permukaan bumi 300 km/jam
28
13. Waktu (time).
Waktu dinyatakan dengan 4 angka, dua angka
pertama menunjukan jam, dan dua angka
terakhir menunjukkan menit.
Angka ini diawali dengan huruf :
“T” menyatakan waktu setempat (local time)
“Z” menyatakan waktu GMT.
Contoh :
BH T1045 L2015N G3840W C125 :
Saya melihat pesawat terbang pada jam
10.45 waktu setempat, pada posisi 20o15’ U
– 38o40’ terbang dengan haluan 125o
RX Z0830 : Anda harus meneruskan
perjalanan
pada jam 08.30 GMT 29
Waktu Penunjukan (Time of
origin)
 Waktu penunjukan berita dapat ditambahkan
pada akhir teks berita, diberikan hingga
menit yang mendekati dan dinyatakan
dengan 4 angka. Terlepas dari bilaman
isyarat tsb diterima dari originator, maka
waktu penunjukan harus merupakan bilangan
yang mudah.

30
Komunikasi dengan kode
isyarat lokal.
 Jika sebuah kapal atau stasion pantai ingin
melakukan dalam kode isyarat lokal, maka
kode YV1 diisyaratkan.
YV1 : kelompok berikut ini adalah berasal
dari isyarat lokal.
Jika diperlukan harus mendahului isyarat lokal
untuk menghindari kekeliruan.

31

Anda mungkin juga menyukai