ANT III
CAPT.M U D A H I R MM
HUKUM MARITIM
Pengertian hukum:
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan
yang bersifat memaksa yang mengurus
tata tertib suatu lingkungan masyarakat.
Sumber hukum:
1. Perundang- undangan dalam arti yang
luas meliputi setiap keputusan Pemerintah
yang merupakan ketentuan yang
mengikat.
2. Kebiasaan.Apabila suatu kebiasaan
tertentu diterime oleh masayarakat maka
dengan demikian timbullah suatu
kebiasaan hukum yang oleh pergaulan
hidup dipandang sebagai hukum.Dalam
KUHPER pasal 1339 disebutkan
“persetujuan-persetujuan tidak hanya
mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas
dinyatakan didalamnya tetapi juga untuk
segala sesuatu yang menurut sifat
persetujuannya diharuskan oleh
kepatutan,kebiasaan atau undang-undang.
3 Yurisprudensi.Apabila undang-
undang yang mengatur belum ada
yang dapat dipakai untuk
menyelesaikan perkara maka
putusan hakim dari pengadilan
terdahulu dapat dipakai sebagai
sumber hukum.
4 Ilmu pengetahuan
Sebelum memutuskan suatu
keputusan para hakim mengkaji
tentang apa yang ditulis dalam
buku-buku dan penerbitan
penerbitan ilmiah mengenai suatu
persoalan atau apa yang
dibicarakan dalam pertemuan
ilmiah.
5 Perjanjian. Apabiala dua atau lebih
pihak mengadakan perjanjian maka
pihak-pihak yang bersangkutan
akan terikat pada isi perjanjian yang
mereka adakan tersebut.
PEMBIDANGAN HUKUM
1. Menurut hirarki (kekuatan) bekerjanya:
a) Undang-undang dasar.
b) Ketetapan MPR
c) Undang-undang
d) Peraturan Pemerintah
e) Keputusan/Peraturan Presiden.
f) Keputusan/Peraturan Menteri.
g) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
2. Menurut isinya:
a) Hukum privat (sipil),hukum yang mengatur
hubungan-hubungan antara orang yang satu
dengan yang lain atau perusahaan dengan
perusahaan dengan menitik beratkan
kepentingan perseorangan.Contoh
KUHPER,KUHD.
b) Hukum Publik (Negara),hukum yang mengatur
hubungan antara Negara dengan alat
peerlengkapannya,Negara dengan
perseorangan dan Negara dengan Negara.
Contoh:Hukum Tata Negara,Hukum
Pidana,Hukum Internasional misalnya SOLAS
MARPOL,STCW,COLREG,Load Line UNCLOS
dll..
3. Menurut cara
mempertahankannya:
a) Hukum Materiil,hukum yang
memuat peraturan-peraturan yang
mengatur kepentingan
kepentingan dan hubungan yang
berwujud perintah-perintah dan
larangan-larangan.Contoh:Hukum
Pidana,Hukum Perdata,Hukum
Dagang dll.
b) Hukm Formil,hukum yang memuat
peraturan-peraturan yang
mengatur bagaimana cara-cara
melaksanakan dan
mempertahankan Hukum Materiil.
Contoh:Hukum Acara
Pidana ,Hukum Acara Perdata.
4. Menurut Sifatnya:
a) Hukum yang Memaksa
b) Hukum yang Mengatur
Sumber hukum Maritim Nasional
1. Zaman Romawi
Jika jarak antara titik – titik grs air rendah pada pintu
masuk alamiah suatu teluk tidak melebihi 24 mil laut,
maka garis penutup dapat ditarik antara kedua garis
air rendah tersebut dan perairan yang tertutup
karenanya dianggap sebagai perairan pedalaman.
Apabila jarak antara titik – titik garis air rendah pada
pintu masuk alamiah suatu teluk melebihi 24 mil laut,
maka suatu garis pangkal lurus yang panjangnya 24
mil laut ditarik dalam teluk tersebut sedemikian rupa,
sehingga menutup suatu daerah perairan yang
maksimum yang mungkin dicapai oleh grs sepanjang
Tempat
itu. Pelabuhan di tengah Laut
Definisi.
• Kapal adalah semua alat berlayar,apapun namanya
dan sifatnya. (KUHD ps.309)
• Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan
jenis apapun yang digerakkan dengan tenaga
mekanik,tenaga angin atau ditunda,termasuk
kendaraan yang berdaya dukung
dinamis,kendaraan dibawah permukaan air,serta
alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.(UU No.17 Tahun 2008
ttg.Pelayaran)
• Pendaftaran Kapal
Menurut UNCLOS 1982 ps.92:
Kapal-kapal harus berlayar hanya dibawah bendera
dari suatu Negara. Untuk mendapatkan
kebangsaan kapal harus didaftarkan.Didunia
dikenal 2 sistim pendaftaran.
A Keselamatam kapal..
Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang
memenuhi persyaratan
material,konstruksi,bangunan,permesinan dan
pelistrikan,stabilitas,tata susunan serta
perlengkapan termasuk radio dan eletronika
kapal.
Persyaratan keselamatan kapal diatur
berdasarkan SOLAS 1974
• Untuk kapal-kapal yang dikecualikan dari SOLAS
seperti:
a. Kapal yang dibangun secara tradisional
b. Kapal barang dengan tonase kurang dari GT 500
c. Kapal penangkap ikan
d. Kapal yang tidak memiliki tenaga penggerak sendiri
dan tidak berawak
e. Kapal pesiar yang tidak digunakan untuk kegiatan
niaga
f. Kapal perang dan kapal Pemerintah
Persyaratan keselamatannya diatur dengan PP 51 dan
Peraturan Menteri.
SOLAS 1974. SOLAS 1974 terdiri dari 12 Bab.
1. Bab I Aturan umum
2. Bab II Konstruksi permesinan ,stabilitas dan pemadam
kebakaran.
3. Bab III Alat-alat penolong
4. Bab IV Komunikasi radio,
5. Bab V Keselamatan Navigasi
6. Bab VI Pengangkutan muatan
7. Bab VII Pengangkutan barang berbahaya.
8. Bab VIII Kapal-kapal nuklir
9. Bab IX Manajemen untuk keselamatan operasi.
10. Bab X Tindakan keselamatan untuk kapal cepat
11. Bab XI-1 Tindakan khusus utk meningkatkan
keselamatan maritim
12. Bab XI-2 Tindakan khusus untuk meningkatkan
keamanan maritim
13. Bab XII Tindakan keselamatan tambahan untuk kapal
curah
B.Pencegahan pencemaran dari kapal
C. Pengawakan kapal
Setiap kapal wajib diawaki dengan Awak Kapal
yang memenuhi persyratan kwalifikasi dan
kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional
dan internasional.Jumlah Awak Kapal harus
sesuai dengan Safe Manning
Certificate.Mengenai jumlah crew minimum diatur
sesuai SOLAS 74 dan Sertifikat Kompetensinya
diatur berdasarkan STCW
D. Pemuatan
Pemuatan harus memenuhi persyaratan
keselamatan dan stabilitas kapal serta tidak boleh
dimuati melampaui garismuat sesuai dengan
zona dan musim yg diatur dlm Load Line
Convention 1966
E.Kesejahteraan awak kapal
• Setiap kapal harus memenuhi persyaratan
kesejahteraan awak kapal dan kesehatan
penumpang.Akomodasi ,WC ,ruang makan ,
dapur dan ruang rekreasi harus sesuai
persaratan yang berlaku.Persaratan mengenai
kesejahteraan awak kapal diatur dalam Konvensi
ILO 147 dan PP No7 tahun 2000
• F. Status hukum kapal
• Setiap kapal harus berlayar hanya satu
kebangsaan kapal yang dibuktikan dengan Surat
tanda Kebangsaan (nationality Certificate)
Jenis-jenis PKL:
a. Untuk waktu tertentu
b. Untuk satu perjalanan atau lebih
c. Untuk waktu tak tertentu
Pengakhiran hubungan kerja
• Pengakhiran ikatan kerja dapat dilakukan
dengan secara sah dan tidak sah.
• Pengakhiran secara sah.
a. Kedua belah pihak menyetujui.
b. PKL sudah berakhir.
c. Salah satu pihak membayar kompensasi
d. Pelaut meninggal dunia
e. Alasan mendesak
f. Alasan penting.
Kisah kapal
Kisah kapal adalah suatu akte otentik yang
dibuat dihadapan Syahbandar atau Notaris
mengenai kejadian-kejadian selama
pelayaran yang digunakansebagai bahan
pembuktian pada kejadioan-kejadian penting
yang mungkin menimbulkan kerusakan
kapal.Kadang-kadang kisah kapal disebut
juga Marine Note of Protest.Kekuatan
pembuktiannya sama dengan Buku Harian
Kapal.Kisah kapal memuat keterangan lebih
rinci yang tidak dapat ditulis dalam buku
harian karena keterbatasan tempat
• Kisah kapal harus dibuat dalam
waktu 3 kali 24 jam setibanya kapal di
pelabuhan.,setidak-tidaknya kisah
kapal sementara yang harus disusul
dengan yang lengkap dalam waktu 30
hari.Pembuatan kisah kapal
sementara biasanya kalau ada
kerusakan dibawah air yang belum
kelihatan sebelum kapal naik
dok.Selain Nakhoda awak kapal
yang mengetahui kejadian itu juga
ikut menanda tangani kisah kapal.Isi
dari kisah kapal antara lain kapal
mengalami cuaca buruk sehingga
dikhawatirkan akan menimbulkan
kerusakan terhadap kapal atau
muatan,kecelakan-kecelakaan yang
terjadi serta tindakan yang diambil
oleh Nakhoda untuk mencegah atau
mengurangi kerusakan.Kisah kapal
merupakan suatu perikatan sepihak
dan karenanya siapa yang membuat
kisah kapal hanya akan mengikat
dirinya sendiri.
• SOLAS BAB I s/d XII
• STCW
• RADIO REGULATION