NIM : 632301010004
Mata Kuliah : Hukum Maritim
TUGAS HUKUM MARITIM
1. Hukum Laut atau yang lebih dikenal dengan the Law of the Sea lebih mengarah kepada aturan-
aturan yang bersifat publik, misalnya saja masalah kedaulatan suatu Negara atas wilayah laut
tertentu dan masalah pengaturan hak lintas kapal asing serta pencemaran laut. Sengketa yang timbul
dari hukum laut lebih melibatkan Negara sehingga penyelesaiannya lebih mengarah pada
dirumuskannya suatu bilateral atau multilateral agreement.
Contoh gambar:
Sementara itu, Hukum Maritim atau yang biasa dikenal dengan Maritime Law
Lebih umum dan mencakup seluruh spektrum hukum yang terkait dengan kegiatan maritim,
termasuk hukum laut.
Ini mencakup hukum yang mengatur segala sesuatu yang terkait dengan laut, seperti pengangkutan
laut, perlindungan pelaut, klaim asuransi maritim, dan sebagainya.Contoh gambar:
Zona Laut Teritorial adalah wilayah laut yang berbatasan langsung dengan daratan suatu
negara dan terpanjang hingga 12 mil laut (sekitar 22,2 kilometer) dari garis pantainya. Yang
dimana dalam zona ini Negara pesisir memiliki yurisdiksi penuh atas laut teritorialnya,
termasuk kontrol atas navigasi, keamanan, dan perlindungan lingkungan di dalam zona ini.
Kapal-kapal asing harus melewati laut teritorial dengan izin atau dalam keadaan lepas layar
yang bebas.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah zona laut yang terpanjang hingga 200 mil laut
(sekitar 370,4 kilometer) dari garis pantai negara pesisir. Yang dimana Negara pesisir
memiliki hak eksklusif untuk mengelola, menggali, dan mengelola sumber daya alam di
dalam ZEE-nya. Namun, kapal-kapal asing masih memiliki hak transit lintas laut dan
terbang bebas di atas ZEE. Negara pesisir juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan
melindungi lingkungan laut di dalam ZEE.
Perairan Kepulauan adalah bagian laut yang dikelilingi oleh garis pangkal kepulauan yang
ditarik sesuai dengan ketentuan Pasal 47 Bab IV UNCLOS 1982 Perairan Kepulauan berada
di bawah kedaulatan negara kepulauan yang bersangkutan dan meluas sampai di ruang udara
di atas perairan kepulauan, pada dasar laut perairan kepulauan dan tanah di bawahnya,
Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, perairan
kepulauan termasuk wilayah perairan Indonesia yang meliputi laut teritorial Indonesia,
perairan kepulauan, dan perairan pedalaman.
Perairan Pedalaman adalah wilayah perairan yang terletak di dalam garis pangkal laut
teritorial suatu negara pantai. Perairan pedalaman secara umum terdiri dari muara sungai,
teluk, dan pelabuhan, serta perairan-perairan yang tertutup oleh garis pangkal lurus (straight
baselines). Negara pantai memiliki kedaulatan penuh atas perairan pedalaman, sehingga
tidak terdapat hak lintas damai (innocent passage) bagi kapal-kapal asing. Pasal 8 UNCLOS
1982 menyatakan bahwa perairan pada sisi darat garis pangkal laut teritorial merupakan
bagian perairan pedalaman negara tersebut. Status hukum perairan pedalaman suatu negara
pantai adalah sama dengan laut teritorial, yaitu negara pantai memiliki kedaulatan penuh atas
wilayah tersebut.
Landas Kontinen adalah wilayah perairan yang terletak di luar batas laut teritorial suatu
negara pantai, yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya serta seluruh di bawah
permukaan laut. Negara pantai memiliki hak kedaulatan penuh atas Landas Kontinen dan
kebebasan untuk menciptakan dan menerapkan kebijakan hukum di dalamnya. Landas
Kontinen sendiri memiliki peran penting dalam pengembangan dan penelitian sumber daya
alam. Adapun Batas terdalam Landas Kontinen adalah 350 mil laut dari garis pangkal laut
teritorial atau 100 mil laut dari tepi kontinen.
Laut Bebas adalah wilayah perairan yang tidak termasuk dalam laut teritorial, landas
kontinen, atau zona ekonomi eksklusif suatu negara pantai. Negara-negara di seluruh dunia
memiliki hak untuk melakukan pelayaran, penerbangan, penelitian ilmiah, dan eksplorasi
sumber daya alam di wilayah Laut Bebas tanpa ada batasan apapun. Meskipun tidak terdapat
hak kedaulatan atau yurisdiksi negara pantai atas wilayah Laut Bebas, negara-negara tetap
memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan internasional yang berlaku di wilayah
tersebut.
Kawasan Dasar Laut Internasional adalah wilayah perairan yang terletak di luar batas laut
teritorial suatu negara pantai dan meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya serta seluruh di
bawah permukaan laut. Kawasan Dasar Laut Internasional merupakan warisan bersama
umat manusia dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan manusia secara adil dan merata.
Negara-negara di seluruh dunia memiliki hak untuk melakukan penelitian ilmiah dan
eksplorasi sumber daya alam di wilayah Kawasan Dasar Laut Internasional. Kawasan Dasar
Laut Internasional memiliki peran penting dalam pengembangan dan penelitian sumber daya
alam, UNCLOS 1982 juga mengatur bahwa negara-negara harus bekerja sama dalam
pengelolaan dan pelestarian Kawasan Dasar Laut Internasional, serta menghindari kerusakan
atau pencemaran lingkungan di wilayah tersebut.
4. zona tambahan atau "additional zone" adalah bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) suatu
negara. Dasar hukumnya dapat ditemukan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
Hukum Laut 1982 (UNCLOS), yang mengatur berbagai aspek hukum laut internasional.
UNCLOS mendefinisikan ZEE sebagai wilayah laut yang terletak di luar laut teritorial suatu
negara, yang membentang hingga 200 mil laut (sekitar 370,4 kilometer) dari garis pantai negara
tersebut. ZEE memberikan negara hak eksklusif untuk mengelola dan memanfaatkan sumber
daya alam dan aktivitas ekonomi di dalamnya. Namun, UNCLOS juga memungkinkan negara-
negara untuk menentukan zona tambahan di luar ZEE mereka, yang dapat mencakup zona
tambahan hingga 350 mil laut (sekitar 648,2 kilometer) dari garis pantai mereka. Dasar hukum
untuk zona tambahan ini dapat ditemukan dalam Pasal 76 UNCLOS, yang memberikan negara
hak untuk memperpanjang batas ZEE mereka jika mereka dapat membuktikan bahwa dasar
kontinen mereka (landasan benua) melampaui batas 200 mil laut. Jadi, dasar hukum untuk zona
tambahan ZEE terdapat dalam Pasal 76 UNCLOS, yang memberikan negara-negara pesisir hak
untuk memperluas wilayah ekonomi eksklusif mereka hingga 350 mil laut jika mereka dapat
membuktikan dasar kontinen mereka mencukupi.
5. Lintas damai, dalam konteks hukum laut internasional, adalah prinsip yang mengizinkan kapal-
kapal dari negara-negara lain untuk melintasi wilayah perairan negara pesisir dengan tujuan yang
damai tanpa campur tangan atau gangguan yang tidak sah. Prinsip ini adalah bagian integral dari
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS) dan memiliki dasar
hukum yang kuat di dalamnya.