• Kapal yang berlayar di Laut yang terdapat bendera merupakan negara yang bersangkutan. • Laut Natuna • Penenggelaman kapal Silabus Hukum Maritim • Pengertian Hukum maritim dan Tujuan mempelajarinya. • Sejarah Perkembangan Hukum Maritim Internasional • Sumber-sumber hukum Maritim di Indonesia • Sejarah Perkembangan Hukum Maritim di Indonesia • Subyek Hukum Maritim (Perihal Orang-orang) ; pengusaha kapal, Nakhoda, Awak Kapal, Umum. • Perihal surat-surat Penting • Keselamatan Pelayaran Pengertian Hukum Maritim Hukum maritim adalah himpunan peraturan-peraturan termasuk perintah-perintah dan larangan-larangan yang bersangkut paut dengan lingkungan maritim dalam arti luas, yang mengurus tata tertib dalam masyarakat maritim dan oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu (Jordan Eerton,2004). Tujuan hukum maritim antara lain : 1. Menjaga kepentingan tiap-tiap manusia dalam masyarakat maritim, agar kepentingannya tidak dapat diganggu. 2. Setiap kasus yang menyangkut kemaritiman harus diselesaikan berdasarkan hukum maritim yang berlaku. 3. Pihak yang bersangkutan dalam lingkungan hukum kemaritiman itu antara lain dapat dibedakan menjadi 2 batasan antara lain : Subyek Hukum Maritim * Manusia Nakhoda kapal (Ship’s Master) Awak kapal (Crew’s) Pengusaha kapal (Ship’s operator) Pemilik kapal (Ship’s owner) Pemilik muatan (Cargo owner) Pengirim muatan (Cargo shipper) Penumpang kapal (Ship’s passangers) * Badan hukum Perusahaan Pelayaran (Shipping company) Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) International Maritime Organization (IMO) Ditjen Peruhubungan Laut Administrator Pelabuhan Kesyahbandaran Biro Klasifikasi Obyek Hukum Maritim 1. Benda berwujud (Kapal, Perlengkapan kapal, Muatan kapal, Tumpahan minyak dilaut, Sampah dilaut) 2. Benda tak berwujud (Perjanjian-perjanjian, Kesepakatan-kesepakatan, Surat Kuasa, Perintah lisan) 3. Benda bergerak (Perlengkapan kapal, Muatan kapal, Tumpahan minyak di laut) 4. Benda tak bergerak (Galangan kapal); tempat yang dibangun untuk memperbaiki atau membuat kapal Sejarah Hukum Maritim International 1. Presiden AS Harry S Truman menggagas batas wilayah laut amerika sejauh 3 mil dari batas pantai pada 28 September 1945. 2. Kebijakan tersebut menggugah negara-negara pantai untuk membuat kebijakan, sehingga pada tahun 1958 di Jenewa yang diprakarsai oleh PBB menghasilkan empat kesepakatan. 3. Tahun 1960 dilanjutkan untuk membahas batas wilayah laut. 4. Tahun 1973 - 1982 kembali diadakan untuk membahas batas laut. Dan disepakati batas maksimal adalah 12 mill serta lahirnya UNCLOS (United Nations on the Law of the Sea) Sumber Hukum Martim Indonesia 1. Buku kedua KUHD tentang Hak dan Kewajiban yang timbul dari Pelayaran (KUHD warisan belanda terbatas sehingga dibuat UU khusus, contoh pelayaran dalam negeri harus berbendera Indonesia dan awak nya berkebangsaan Indonesia. Pasal 21 ayat 1. 2. Buku kedua Bab XXIX KUH Pidana tentang Kejahatan Pelayaran 3. Buku ketiga Bab IX KUH Pidana tentang Pelanggaran Pelayaran 4. Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran 5. Peraturan Pemerintah (PP) No.7 Tahun 2000 tentang Kepelautan Keputusan Menteri (KM) Menteri Perhubungan RI No.70 Tentang Pengawakan Kapal Niaga Aturan Batas Laut • Laut Teritorial sebagai bagian dari wilayah negara : 12 mil-laut; • Zona Tambahan dimana negara memiliki yurisdiksi khusus : 24 mil-laut; • Zona Ekonomi Eksklusif : 200 mil-laut, dan • Landas Kontinen : antara 200 – 350 mil-laut atau sampai dengan 100 mil-laut dari isobath (kedalaman) 2.500 meter.
Tanggung Jawab Pemilik Kapal Tanker Dalam Pencemaran Minyak Di Laut Yang Bersumber Dari Kapal Tanker Analisa Yuridis Normatif Terhadap Civil Liability Convention 1969 Beserta Perubahannya Dalam Prot