Anda di halaman 1dari 116

PENGAWAKAN KAPAL

UU No. 1/2008 ttg Ratifikasi SID


UU No. 17/2008 Bab IX Pasal 135 – 146
PP No. 7/2000 ttg Kepelautan
KM No. 70/1998 ttg Pengawakan Kapal Niaga
KM No. 30/2008 ttg Dokumen Identitas Pelaut
PM No. 84/2013 ttg Rekrut dan penempatan ABK
PM No. 70/2013 ttg Diklat, Sertifikasi, Dinas Jaga
KUHD Buku II ttg Hak / Kwjb yg terbit krn pelyran
1
KAPAL DAN AWAK KAPAL
UU 17/2008 Pasal 135
- Setiap kapal
- wajib diawaki oleh Awak Kapal
- yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan
kompetensi
- sesuai dengan ketentuan nasional dan
internasional.

2
PELAUT
PP 7/2000 Pasal 2
Setiap pelaut yang bekerja pada :
- kapal niaga,
- kapal penangkap ikan,
- kapal sungai dan danau
harus mempunyai kualifikasi keahlian atau
keterampilan sebagai pelaut
3
TIDAK BERLAKU
- Kualifikasi keahlian dan keterampilan sebagai pelaut
tidak berlaku terhadap pelaut yang bekerja pada :
a. Kapal layar motor;
b. Kapal layar;
c. Kapal motor dengan ukuran kurang dari GT 35;
d. Kapal pesiar pribadi yang dipergunakan tidak
untuk berniaga;
e. Kapal-kapal khusus.
PP 7/2000 pasal 2
4
PERSYARATAN KERJA DI KAPAL
PP 7/2000 Pasal 17
- Untuk dapat bekerja sebagai awak kapal,
- wajib memenuhi persyaratan :
a. Memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut dan/atau
Sertifikat Keterampilan Pelaut;
b. Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun;
c. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil
pemeriksaan kesehatan yg khusus dilakukan untuk
itu;
d. Disijil. 5
SYARAT LENGKAP MINIMAL JADI PELAUT

1. Memiliki Certificate of Competency (COC)


Ahli nautika atau ahli teknika (Dasar – Tk I)
Ahli Radio elektronika ORU/ GOC (General Operator
Certificate)
2. Memiliki Certificate of Proficiency (COP)
 Keterampilan dasar
BST (Basic safety Training )
SCRB (survival craft and rescue boats)
Rakit penyelamat dan sekoci penolong
 Keterampilan khusus (sesuai kebutuhan)
6
3. Sehat jasmani dan rohani
( o/ RS yg ditunjuk )
4. Memiliki Perjanjian Kerja Laut ( PKL )
5. Di Sijil di Syahbandar
6. Memiliki Buku Pelaut yg diterbitkan oleh
Syahbandar (Seaman Book)
7. Paspor (bila berlayar di luar negeri)

7
PKL DAN SIJIL AWAK KAPAL

PP 7/2000 Pasal 18
- Setiap pelaut yang akan disijil harus memiliki
Perjanjian Kerja Laut/PKL yang masih berlaku
- PKL harus memuat hak-hak dan kewajiban dari
masing-masing pihak (pelaut – pemilik kapal)
- Dan memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
8
HAK PELAUT
Menerima gaji, upah, lembur, uang pengganti
hari-hari libur, uang delegasi, biaya
pengangkutan dan upah saat diakhirinya
pengerjaan, pertanggungan untuk barang-
barang milik pribadi yang dibawa serta
kecelakaan pribadi serta perlengkapan untuk
musim dingin untuk yang bekerja di wilayah
yang suhunya 15 derajat celcius atau kurang
yang berupa pakaian dan peralatn musim dingin.
(PP 7/2000 pasal 18) 9
KEWAJIBAN PELAUT
- Melaksanakan tugas sesuai dengan jam kerja yang
ditetapkan sesuai dengan perjanjian,
- Menanggung biaya yang timbul karena kelebihan
barang bawaan di atas batas ketentuan yang
ditetapkan perusahaan,
- Menaati perintah perusahaan dan bekerja sesuai
dengan jangka waktu perjanjian (PKL).
(PP 7/2000 Psl 18)

10
ISI PKL
PENJELASAN PP 7/2000 Pasal 18
Perjanjian kerja laut memuat sekurang-kurangnya :
a. nama lengkap pelaut serta tempat dan tanggal lahir;
b. tempat dan tanggal perjanjian dibuat;
c. nama kapal atau kapal-kapal dimana pelaut akan diperjekan;
d. daerah pelayaran kapal diaman pelaut dipekerjakan;
e. gaji, upah, lembur dan tunjangan lainnya;
f. jangka waktu pelaut dipekerjakan;
g. pemutusan hubungan kerja;
h. asuransi dan pemulangan, cuti ,jaminan kerja serta pesangon;
i. penyelesaian perselisihan. 11
PEMBUATAN PKL

 PKL perwira dibuat secara tertulis antara


perwira dengan pengusaha kapal (399 KUHD)
 PKL para ABK dibuat tertulis antara ABK dg
Pengusaha kapal dihadapan pegawai yg
berwenang di Syahbandar
 Dibuat rangkp 4 (AK, Pemilik, Nakoda,
Syahbandar)
 Di ttd o/ AK, Pemilik Kapal dan Syahbandar
Bila ABK sudah mengerti isi PKL
12
PKL HRS MEMUAT :

 Nama, tgl lahir,


 tempat / tgl pembutan PKL,
 penunjukan kapal dan perjalanan Kapal ,
 kedudukan dan pekerjaan tambahan,
 tempat dan tanggal kerja dimulai,(401 KUHD)
 upah yang akan dibayar 402 KUHD

13
AKHIR PKL
Pembatalan sepihak hrs tertulis,
PKL diakhiri pada pelabuhan
Pengakhiran PKL menurut KUHD :
448 KUHD, waktu tertentu, kapal dilaut, akhiri
dipelabuhan pertama yg ada peg pendaftaran AK
449 KUHD, perjanjian, perjalanan kapal setelah 1 ½
tahun, ABK boleh berhenti

14
Akhir PKL dengan alasan mendesak :
 Bagi majikan karena tindakan, sifat, prilaku
buruh yang tdk dapat ditolerir utk
melanjutkan hub kerja
 Bagi buruh keadaan yg mengakibatkan
buruh secara wajar tdk dapat melanjutkan
hub kerja

15
ALASAN MENDESAK BAGI MAJIKAN
Menurut 1603 BW
1. Dokumen buruh palsu
2. Buruh tdk terampil
3. Suka mabuk, madat, hal lain dsb
4. Mencuri. Penggelapan
5. Menganiaya, menghina, mengancam majikan dan
awak lainnya
6. Merusak alat/kapal, terbit bahaya
7. Membocorkan rahasia perusahaan
8. Menolak perintah majikan
9. Lalai dg kewjiban
10. Sembrono/sengaja sehinga tak mampu kerja 16
ALASAN MENDESAK BAGI MAJIKAN
Menurut 418 KUHD
1. Buruh aniaya nakoda atau pelayar,
menghina, mengancam, membujuk hal
bertentanan dg UU dan susila
2. Tidak melaksanakan PKL
3. Dicabut kewenangannya kerja di kapal
4. Bawa barang selundupan tanpa diketahui
majikan

17
ALASAN MENDESAK BAGI BURUH
Menurut 1603p BW
1. Majikan aniaya, hina secara kasar , ancam buruh
atau pembiaran buruh dihina teman atau bawahan
2. Membujuk agar melakukan hal yg bertentangan dg
UU, susila
3. Tdk bayar upah pada waktunya
4. Kurangi bobot kerja, yg upahnya tergantung kerjaan
5. Lalai dgkewajiban sesuai dg PKL
6. Buruh bekerja dg pihak lain diluar PKL
7. Hub kerja diteruskan bahaya bagi buruh
8. Buruh tdk mampu lagi kerja krn kesehatan
18
ALASAN MENDESAK BAGI BURUH
Menurut 419 KUHD
1. Perintah majikan bertentangan dg PKL / UU
2. Kapal diperintahkan berlayar ke negara terlibat
perang atau blokade, kec. tercantum dlm PKL
3. Kapal diperintah ke pelabuhan musuh
4. Kapal dipakai utk dagang budak, bajak laut, angkut
barang terlarang
5. Kapal angkut kontrabande (alat perang) kec. Ada
dlm PKL
6. Dikapal ada bahaya penganiayaan o/ Nakoda /
pelayar lainnya
19
MACAM PKL
Macam PKL
waktu tertentu
satu atau lebih perjalanan
waktu yg tdk ditentukan
Upah sesuai dengan ketentuan ( PP No.7/2000 )
PKL u/ melindungi Awak Kapal
PKL Nasional dan PKL Asing
Tdk perlu PKL bagi kapal :
KM < GT 35 , KL < GT 105 dan
Kapal pelayaran percobaan 20
SIJIL AWAK KAPAL

• Setiap orang yang bekerja di kapal dalam jabatan apa pun


harus memiliki kompetensi, dokumen pelaut, dan disijil
oleh Syahbandar.

• Sijil Awak Kapal dilakukan dengan tahapan:


– penandatanganan PKL yang dilakukan oleh pelaut dan
perusahaan angkutan laut diketahui oleh Syahbandar; dan
– berdasarkan penandatanganan PKL,
– Nakhoda memasukkan nama dan jabatan Awak Kapal sesuai
dengan kompetensinya ke dalam buku sijil yang disahkan oleh
Syahbandar. 21
ISI SIJIL AWAK KAPAL

Daftar yg berisi nama awak kapal yg dibuat


dihadapan pegawai pendaftaran AK
Isi Sijil : Nama kapal
Pelayaran
Nama Nakhoda
Nama Awak Kapal (AK)
Jabatan AK
Penunjukan perwira kapal

22
PENSIJILAN
Pensijilan : pembuatan sijil kapal utk waktu
tertentu atau sejumlah perjalanan.
Pengusaha kapal waktu penyijilan menyerahkan :
1. Perjanjian kerja yang diadakan dengan AK
2. Perjanjian kerja kolektif yg masih berlaku
Nakhoda pada waktu penyijilan menyerahkan
a. Pengangkatannya sbg Nakhoda
b. Ijazah yg diperlukan utk jabatannya
c. Keterangan kesehatan
23
SYARAT PENSIJILAN

1. Melampirkan daftar awak kapal


2. Melampirkan Ket. Kesehatan, PKL masing2
awak kapal
3. Diajukan dengan surat permohonan kepada
Syahbandar oleh Pimpinan Perusahan
Pelayaran

Peg pendaftaran AK adalah


Syahbandar atau Konsul bila di LN
24
YANG TIDAK BOLEH DI SIJILKAN
OLEH SYAHBANDAR

1. Awak kapal yg tidak punya PKL


2. Tersangkut kejahatan politik
3. ABRI / PNS yang melarikan diri
4. Masih punya ikatan kerja dengan
pemerintah atau perusahaan lain
5. Usia kurang dari 16 tahun

25
TANDA TANGAN SIJIL

Setelah AK pada sijil kapal lengkap, maka


dokumen tsb ditanda tangani oleh
- Nakhoda ,
- Pengusaha kapal / wakilnya,
- Pegawai pendaftaran AK.
setelah diyakinkan akan pemenuhan
persyaratan perijazahan serta pemahaman
PKL terhadap ABK
26
“dokumen pelaut”
adalah dokumen identitas pelaut dan PKL.
Dokumen identitas pelaut antara lain terdiri atas
Buku Pelaut dan Kartu Identitas Pelaut.

"disijil"
dimasukkan dalam buku daftar awak kapal yang
disebut buku sijil yang berisi daftar awak kapal
yang bekerja di atas kapal sesuai dengan
jabatannya dan tanggal naik turunnya yang
disahkan oleh Syahbandar.
27
SIJIL DAN BUKU PELAUT
Setiap pelaut yang bekerja di kapal
- ukuran kurang dari GT.35 untuk kapal jenis tertentu,
- ukuran GT.35 / lebih untuk kapal tenaga penggerak
mesin,
- ukuran GT.105 / lebih untuk kapal tanpa penggerak
mesin
harus disijil oleh Syahbandar

Bagi pelaut yang ……………


PP 7/2000 Pasal 2815
BUKU PELAUT
-Bagi pelaut yg telah disijil diberikan Buku Pelaut.
-Buku Pelaut merupakan identitas bagi pelaut
- Berlaku sebagai dokumen perjalanan bagi pelaut yg
akan naik kapal di luar negeri
- atau menuju Indonesia setelah turun dari kapal di
luar negeri. (harus juga punya paspor)
- Isi Buku Pelaut adalah identitas pelaut dan
keterangan naik turun kapal (sign in and sign out)

• PP 7/2000 Pasal 15
29
BUKU PELAUT

1. Dokumen identitas yang dimiliki awak kapal yg


bekerja di kapal niaga dan kapal ikan

2. Buku Pelaut diberikan kepada :


- Pelaut yg memiliki PKL yang masih berlaku
- Pemegang sertifikat kepelautan
- Taruna yang Prala

3. Tidak punya PKL, tidak wajib Buku Pelaut 30


BUKU PELAUT
KM 30/2008 ttg Dokumen Identitas Pelaut
Pasal 3
Pelaut wajib memiliki Buku Pelaut bila bekerja di :
1. Kapal motor niaga ukuran GT 35 /lebih
2. Kapal tradisional ukuran GT 105/lebih
3. Kapal perikanan panjang 12 m / lebih

Buku Pelaut diberikan pula kepada


a. Pelaut yg memiliki sertifikat keahlian pelaut dan atau
sertifikat keterampilan pelaut
b. Taruna yg akan melaksanakan praktek berlayar di kapal
31
MASA BERLAKU BUKU PELAUT
KM 30/2008 Pasal 8 dan 11
Selama pelaut bekerja sbg AK, Buku Pelaut disimpan
Nakhoda kapal. (pasal 8)

Buku Pelaut berlaku 3 tahun, perpanjangan 2 x,


masing2 perpanjangan selama 2 thn (psl 11)

Buku Pelaut dinyatakan tidak berlaku, apabila : (psl 11)


a. mengganti/memalsukan keterangan dlm buku pelaut
b. Diperoleh secara tidak sah
32
FUNGSI BUKU PELAUT
Fungsi Utama Buku Pelaut adalah pengukuhan
dari penyijilan (Sign on) dan pelepasan (Sign of) yg
dilakukan oleh Syahbandar dan Nakhoda.
Pengusaha kapal mencatat PKL pd Buku Pelaut
Syahbandar mencatat keterangan, tanggal,
kedudukan, perjalanan, waktu dll pd Buku
Pelaut.
Penilaian prilaku AK tidak boleh dicatat pada
Buku Pelaut

33
KARTU IDENTITAS PELAUT (KIP)
Seafarers Identification Dokumen (SID)
KM 30/2008 Pasal 12
a. Pelaut yg akan berlayar ke luar negeri
b. Taruna yg akan praktek berlayar dikapal
Wajib Memiliki KIP / SID
Apabila negara tujuan mensyaratkan penggunaan KIP
utk dpt izin turun ke darat

34
STANDAR ILO SID 0002 PDF 417 BARCODE
KM 30/2008 Pasal 14
 KIP dibuat sesuai stadar ILO
 Dapat dibaca mesin
 Bebas pemalsuan
 Mudah dideteksi
 Merupakan dokumen berdiri sendiri
 Bukan pengganti Paspor

SID dibuat/diterbitkan o/Ditjen Perla dan Syahbandar Tanjung


Perak Suarabaya

35
WAJIB

PKL SIJIL CREW LIST

PKL = PELAUT - PEMILIK/OPERATOR KAPAL


SIJIL = PELAUT - SYAHBANDAR
CREW LIST = PELAUT – NAKHODA

36
KESEJAHTERAN AWAK KAPAL
UU 17/2008 Pasal 151
• Setiap Awak Kapal berhak mendapatkan
kesejahteraan yang meliputi:
– gaji;
– jam kerja dan jam istirahat;
– jaminan pemberangkatan ke tempat tujuan
dan pemulangan ke tempat asal;
– kompensasi apabila kapal tidak dapat
beroperasi karena mengalami kecelakaan;
– ………………………………………
37
– kesempatan mengembangkan karier;
– pemberian akomodasi, fasilitas rekreasi,
makanan/minuman; dan
– pemeliharaan dan perawatan kesehatan
serta pemberian asuransi kecelakaan kerja.

• Kesejahteraan kerja dinyatakan dalam


perjanjian kerja antara Awak Kapal dengan
pemilik atau operator kapal
• Baca PP 7/2000 Ttg Kepelautan lebih lanjut ya…

38
SUSUNAN AWAK KAPAL

KM 70/1998 Pasal 2
Setiap kapal niaga yg berlayar, harus diawaki dgn
a. Seorang Nakhoda
b. Sejumlah perwira
c. Sejumlah rating
Susunan awak kapal didasarkan pada :
a. Daerah pelayaran
b. Tonase kotor kapal (gross tonnage/GT);
c. Ukuran tenaga penggerak kapal (kilowatt/KW)
39
KM 70/1998 Pasal 1
ISTILAH
Awak Kapal : orang yg dipekerjakan di kapal o/ pemilik,
operator kapal utk melakukan tugasnya sesuai
dg jabatannya yg tercantum dlm buku sijil.

Kapten/Nakhoda / Master : seorang dari AK menjadi pimpinan


umum diatas kapal yg punya wewenang
dan penanggung jawab pelayaran sesuai
per-uu-an
Perwira Kapal (Officer/Engineer):
oleh sijil diberi tingkat sbg perwira yaitu
Mualim dan Masinis
40
Rating : Awak kapal selain Nakhoda & perwira
Kadet : peserta didik yg melaksanakan praktek laut
Mualim : perwira bagian dek (Deck officer)
Masinis : perwira bagian mesin (Engineer officer)
Operator radio: perwira kapal yg bertanggung jawab atas
tugas jaga radio
Mualim I (CM): Perwira dek setingkat dibawah
Nakhoda, pegganti Nakhoda bila tidak
cakap (incapacity) dlm tugas
Mualim II,III,IV : melaksanakan tugas jaga di anjungan
(watchkeeping officer)

41
KKM (CE) : Perwira kapal bagian mesin yg bertanggung
jawab atas penggerak mekanis kapal serta
operasi dan perawatan instalasi mekanis
dan listrik kapal
Masinis II ( Second engineer officer) :
perwira kapal bag mesin yg jabatannya
setingkat dibawah KKM, dpt sbg pengganti
KKM bila tdk melaks tugas sbg KKM.
Masinis III, IV,V : perwira yang melaksnakan tugas jaga
dikamar mesin
Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer)

42
Perwira Kemanan Kapal
(Ship Security Officer)
 Seorang yg bekerja di kapal
 Bertanggung jawab pada Nakhoda
 Ditunjuk o/perusahaan sbg penanggung jawab
keamanan diatas kapal, dan
 Pelaksana dan pemelihara perencana keamanan
kapal
 Berkoordinasi dengan perwira keamanan
perusahaan (Company Security Officer) dan Perwira
fasilitas pelabuhan (Port Fasility Security Officer)
ISPS Code
43
RATING (BAWAHAN)
Serang : kepala kerja seluruh bintara dan tamtama
bagian dek
Juru mudi (able bodied seaman) : tamtama bag. dek
Kelasi (ordinary sailor) : tamtama bag. Dek
Koki (juru masak kepala) : yg mengurus perbekalan
permakanan diats kapalselain
kapal penumpang
Mandor mesin: kepala kerja bintara & tamtama bag msin
Juru minyak (oiler) : tamtama bag. mesin

44
TUGAS PERWIRA BAG. DEK
 Kapten /Nakhoda/Master :
Pimpinan dan penanggung jawab pelayaran
 Mualim I / Chief Officer/Chief Mate :
Bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan
sbg pengatur arah navigasi
 Mualim 2 / Second Officer/Second Mate
Bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan
dilakukan dan pengatur arah navigasi
 Mualim 3 / Third Officer / Third Mate
Bertugas sbg pengatur, pemeriksa, memelihara
semua alat keselamatankapal dan bertugas sbg
pengatur arah naviasi 45
 Markonis / Radio Officer/ Spark
Bertugas sbg operator radio /komunikasi serta
bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal
dari marabahaya, baik itu yang ditimbulkan dari
alam seperti badai, atau ada kapal tenggelam dll.

Sejak awal 1990 posisi Markonis diambil alih oleh para


mualim dan Kapten dg menggunakan system
INMARSAT (International Maritime Satelit) dan
GMDSS ( Global Maritime Distress Safety System)
Komunikasi dg menggunakan INMARSAT dan GMDSS
lebih cepat, tepat, akurat krn mengunakan satelit

46
TUGAS PERWIRA BAG. MESIN
• KKM / Chief Engineer,
Pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin
yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu,
mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin
kemudi, mesin freezer dll.
• Masinis 1/First Engineer
Bertanggung jawab atas mesin induk
• Masinis 2/Second Engineer
Bertanggung jawab atas semua mesin bantu.
• Masinis 3/Third Enginer
• Bertanggung jawab atas semua mesinpompa. 47
NON PERWIRA
• Juru Listrik/Electrician :
Bertanggung jawab atas semua mesin yang
menggunakan tenaga listrik dan seluruh
tenaga cadangan.
• Juru minyak/Oiler
Pembantu para Masinis/Engineer

48
* Ratings atau bawahan
a. Bagian dek:
• Boatswain/ Bosun / Serang /Kepala kerja bawahn
• Able Bodied Seaman (AB) atau Juru mudi
• Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
• Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal
tanker (kapal pengangkut cairan)

49
b. Bagian mesin:
• Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
• Fitter atau Juru Las
• Oiler atau Juru Minyak
• Wiper
c. Bagian Permakanan:
• Juru masak/ cook bertanggung jawab atas
segala makanan, baik itu memasak,
pengaturan menu makanan, dan persediaan
makanan.
• Mess boy / pembantu bertugas membantu
Juru masak 50
REVISI KM 70 Tahun 1998
KEMENHUB SUSUN REVISI KM 70 Tahun 1998 TENTANG
PENGAWAKAN KAPAL NIAGA
• Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hermanta,
mengatakan : (3-9-20)
kegiatan ini (Revisi KM 70/1998) dilaksanakan sebagi tindak
lanjut dari terbitnya resolusi IMO No.
1047 (27) tentang :
Prinsip-Prinsip Pengawakan Kapal yg Aman
(Principles of Safe Manning).

Kamis, 3 September 2020


Post by: Admin Portal
51
JADI PELAUT

52
PENEGAKAN HUKUM
UU 17/2008 Pasal 137
Nakhoda untuk kapal motor ukuran GT 35 /lebih
- memiliki wewenang penegakan hukum
- serta bertanggung jawab atas keselamatan,
keamanan, dan ketertiban kapal, pelayar, dan
barang muatan.
Nakhoda ……….

53
Nakhoda untuk kapal motor
- ukuran kurang dari GT 35 dan
- untuk kapal tradisional ukuran kurang dari
GT 105 dengan konstruksi sederhana
- yang berlayar di perairan terbatas
- bertanggung jawab atas keselamatan,
keamanan dan ketertiban kapal, pelayar,
dan barang muatan.
• Tidak punya wewenang penegakan hukum

Nakhoda ……
54
Nakhoda tidak bertanggung jawab
- terhadap keabsahan/kebenaran materiil
dokumen muatan kapal.

Nakhoda wajib
- menolak dan memberitahukan kepada
instansi yang berwenang
- apabila mengetahui muatan yang diangkut
tidak sesuai dengan dokumen muatan.

55
KEWENANGAN KHUSUS
Nakhoda untuk kapal motor ukuran GT 35 / lebih
- diberi tugas dan kewenangan khusus, yaitu:
a. membuat catatan setiap kelahiran
b. membuat catatan setiap kematian
c. menyaksikan dan mencatat surat wasiat.

Nakhoda wajib memenuhi persyaratan


pendidikan, pelatihan, kemampuan, dan
keterampilan serta kesehatan
(UU 17/2008 Pasal 137 angka 5 dan 6)
56
KEWAJIBAN / HAK NAKHODA
- Nakhoda wajib berada di kapal selama berlayar.
- Sebelum kapal berlayar,
Nakhoda wajib memastikan bahwa kapalnya telah
memenuhi persyaratan kelaiklautan dan melaporkan hal
tersebut kepada Syahbandar.
- Nakhoda berhak menolak untuk melayarkan kapalnya
apabila mengetahui kapal tersebut tidak layak laut
- Pemilik atau operator kapal wajib memberikan
keleluasaan kepada Nakhoda untuk melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan peraturan
(UU 17/2008 Pasal 138)
57
"operator kapal"
adalah setiap orang yang berdasarkan alas
hak tertentu dengan pemilik kapal
mengoperasikan kapal.

58
MENYIMPANG DARI RUTE
UU 17/2008 Pasal 139
• Untuk tindakan penyelamatan,
• Nakhoda berhak menyimpang dari rute
• yang telah ditetapkan
• dan mengambil tindakan lainnya yang
diperlukan.

59
MENYIMPANG DARI RUTE
Penjelasan Pasal 139
"menyimpang dari rute"
- tindakan yg dilakukan Nakhoda dalam
rangka penyelamatan dalam hal
terjadinya gangguan cuaca seperti badai
tropis (tropical cyclone) atau taifun
(hurricane).
"tindakan lainnya yang diperlukan“ ………..

60
“tindakan lainnya yang diperlukan“
- tindakan yg harus dilakukan Nakhoda untuk
melakukan pertolongan setelah mendengar
isyarat bahaya (distress signal) dari kapal lain
- yang menyatakan
“ I'm in danger and required immediate
assitance"
"Saya dalam bahaya dan membutuhkan
bantuan segera”
(Convention on the International Regulations for Preventing
Collisions at Sea, 1972/COLREGs).
61
PENYIMPANGAN TRAYEK TETAP
Dlm keadaan tertentu kapal trayek tetap dpt melakukan
penyimpangan trayek dalam bentuk OMISI dan DEVIASI atau
CUACA
 OMISI = TDK MENYINGGAHI PELABUHAN TRAYEK
kapal sudah bermuatan penuh pd pelabuhan sebelumnya
atau pada pelabuhan yg akan disinggahi tidak ada muatan

 DEVIASI = MENYINGGAHI PELABUHN DILUAR TRAYEK


Dalam rangka kepentingan yg ditugaskan
negara
 Cuaca tdk memungkinkan masuk ke pelabuhan tsb

62
PENGGANTIAN NAKHODA
UU 17/2008 Pasal 140
• Nakhoda kapal motor ukuran GT 35 / lebih yg
bertugas di kapal sedang berlayar
• untuk sementara atau untuk seterusnya tidak
mampu melaksanakan tugas,
• Maka Mualim I menggantikannya
• pada pelabuhan berikut yang disinggahinya
diadakan penggantian Nakhoda.
Apabila mualim I …………..
63
Apabila Mualim I tidak mampu menggantikan
Nakhoda ,
• Mualim lainnya yang tertinggi dalam jabatan
sesuai dengan sijil menggantikan Nakhda
• pada pelabuhan berikut yang disinggahinya
diadakan penggantian Nakhoda.

64
DEWAN KAPAL
• Apabila seluruh Mualim dalam kapal
berhalangan menggantikan Nakhoda maka
pengganti Nakhoda ditunjuk oleh dewan
kapal
• "dewan kapal"
adalah dewan yang dibentuk di atas kapal
yang terdiri atas perwira kapal dengan tugas
membantu dan memberikan saran kepada
pengganti sementara Nakhoda dalam
menjalankan kewenangannya.
65
KEWENANGAN NAKODA PENGGANTI

UU 17/2008 pasal 140 ayat 3 dan 5


 Penggantian Nakhoda disebabkan halangan
sementara,
penggantian tidak mengalihkan kewenangan dan
tanggung jawab Nakhoda kepada pengganti
sementara
 Penggantian Nakhoda disebabkan halangan tetap,
Nakhoda pengganti sementara mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab dalam Pasal 137
ayat (1) dan ayat (3).
66
BENTUK TANGGUNG JAWAB
• Penggantian Nakhoda disebabkan halangan
tetap, maka :
• Nakhoda pengganti sementara :
1. mempunyai kewenangan dan tanggung
jawab terhadap :
keselamatan, keamanan, dan ketertiban
kapal , pelayar dan barang muatan
2. Tidak bertanggung jawab tentang
keabsahan/kebenaran materil dokumen
muatan kapal
67
BUKU HARIAN KAPAL
UU 17/2008 Pasal 141
• Nakhoda kapal motor ukuran GT 35 /lebih dan
Nakhoda untuk kapal penumpang,
wajib menyelenggarakan buku harian kapal.

• "buku harian kapal (log book)"


adalah catatan yang memuat keterangan
mengenai berbagai hal yang terkait dengan
operasional kapal.
68
ISI BUKU HARIAN

1. Pembukaan dan penutupan pintu kedap air dsb


2. Latihan sekoci dan alasannya
3. Keadaan sumber tenaga darurat
4. Alasan tdk beri pertolongan kapal lain
5. Sarat kapal pada saat bertolak
6. Nama-nama Nakhoda dan perwira setiap terjadi
mutasi
7. Gerakan pesawat terbang di atas lautan terbuka
8. Pengaturan dinas dengar
69
HALAMAN MUKA BUKU HARIAN

1. Kelahiran dan kematian di kapal


2. Mutasi diantara awak kapal
3. Kecelakaan dan kerusakan yg dialami
4. Pengeringan dan perbaikan
5. Pembukaan / penutupan pintu kedap air dsb
6. Latihan-latihan berkala

70
KEWAJIBAN DALAM BUKU HARIAN

• Nakhoda kapal motor ukuran GT 35 / lebih


wajib melaporkan buku harian kapal
kepada pejabat pemerintah yang berwenang
dan/atau atas permintaan pihak-pihak yang
berwenang
untuk memperlihatkan buku harian kapal
dan/atau memberikan salinannya.

71
ALAT BUKTI DI PENGADILAN
• Buku harian kapal dapat dijadikan sebagai
alat bukti di pengadilan.
• "dapat dijadikan alat bukti"
adalah buku harian kapal merupakan
catatan otentik
sehingga dapat digunakan untuk
membuktikan terjadinya peristiwa atau
keberadaan seseorang di kapal.

72
ANAK BUAH KAPAL

UU 17/2008 Pasal 142


• ABK wajib mentaati perintah Nakhoda secara
tepat dan cermat dan
dilarang meninggalkan kapal tanpa izin
Nakhoda.
• Bila ABK mengetahui bahwa perintah yang
diterimanya tidak sesuai dengan ketentuan,
maka ABK berhak mengadukan kepada
pejabat pemerintah yang berwenang.
73
KEWAJIBAN AWAK KAPAL

1. Wajib laksanakan tugas dg sebaiknya


2. Taati ketentuan perusahaan
3. Wajib laksanakan perintah nakoda termasuk
perintah melawan hukum, tapi di pelabuhan
laporkan ke sahbandar krn adanya perintah
nakoda yg bersifat melawan hukum itu.
4. Nakoda wajib atur pekerjaan sesuai aturan /
PKL
5. Awak …….
74
5. Awak kapal tdk boleh tinggalkan kapal tanpa
izin nakoda
6. Izin ditolak nakhoda, catat dlm buku harian
kapal
7. AK dilarang bawa barang terlarang
8. AK wajib bantu penyelamatan kapal
9. AK tdk boleh bawa barang kec. Ada uang
tambang

75
HUKUMAN DISIPLIN

UU 17/2008 Pasal 143


• Nakhoda berwenang memberikan tindakan
disiplin atas pelanggaran yang dilakukan setiap
Anak Buah Kapal yang:
– meninggalkan kapal tanpa izin Nakhoda;
– tidak kembali ke kapal pada waktunya;
– tidak melaksanakan tugas dengan baik;
– menolak perintah penugasan;
– berperilaku tidak tertib; dan/atau
– berperilaku tidak layak.
76
berperilaku yang tidak layak"

antara lain:
• mempengaruhi orang lain untuk mogok kerja,
terlambat melakukan dinas jaga dan/atau
melawan perintah atasan.
• mengucapkan kata-kata yang bersifat
menghina, memfitnah, dan/atau tidak santun;
• memiliki minuman keras, material pornografi,
dan/atau obat terlarang; atau
• berjudi, mabuk, dan tindakan asusila.
77
TINDAK PIDANA DI KAPAL
Nakoda kumpulkan keterangan dan bukti
penahanan dan penyitaan atas petunjuk Jaksa
- Segera laporkan Ke Jaksa bila tindak
pidana berupa luka berat, tewas, kec.
Pencurian
- Catat pula dlm register hukum setiap
kejahatan pelayaran
- Register hukum
- um sekali 6 bulan diperiksa Syahbandar
78
JAKSA

Jaksa adalah di wilayah kantor pendaftaran


kapal
- Orang ditahan di kapal krn :
tertangkap basah oleh siapa saja dan
tertangkap basah suatu pelanggaran o/
Nakoda

79
BENTUK TINDAK PIDANA AWAK KAPAL

KUHP / WvS = berlaku di wilayah Indonesia dan diatas kapal


berbendera Indonesia, walaupun kapal (Laut atau Udara) tersebut
berada di wilayah negara lain
(Pasal 3 KUHP)
Kejahatan Pelayaran
Diatur dlm KUHP Buku II ttg Kejahatan
Bab VII Kejahatan membahayakan keamanan umum bagi orang
atau barang, pasal 198 dan 199
Bab XXIX Kejahatan Pelayaran Pasal 439 sd Pasal 468

UU 17/2008 Bab XIX Pasal 284 sd 336

80
LINGKUP BERLAKU KUHP

1. Azas Teritorial – wilayah


Kejahatan dilakukan oleh WNI/WNA di wilayah Indonesia atau di
luar Indonesia tapi di Kendaraan air atau pesawat udara
Indonesia
2. Azas Nasional Aktif – personalitas
Kejahatan dilakukan WNI walaupun terjadinya di luar wilayah
Indonesia
3. Azas Nasional Pasif - perlindungan
Kejahatan oleh WNI/WNA di luar Indonesia, termasuk nakoda
atau penumpang perahu Indonesia
4. Azas Universalitas
Kejahatan dilakukan di mana saja oleh siapa saja, dpt ditindak dg
KUHP atas dasar kepentingan hukum seluruh dunia.
81
LARANGAN KERJA DI KAPAL
UU 17/2008 Pasal 145
Setiap orang dilarang mempekerjakan seseorang di
kapal dalam jabatan apa pun
• tanpa disijil dan
• tanpa memiliki kompetensi dan keterampilan
• tanpa dokumen pelaut yang dipersyaratkan.

82
NAKHODA WAKIL PENGUSAHA DI KAPAL
1. Wakil pengusaha kapal, tertuang dlm mutasi
penunjukannya
2. Wakil pengusaha dlm melaksanakan PKL
3. PHK ABK o/ Nakoda, pengusaha hrs bayar
ganti rugi pd ABK
Nakoda tanggung jawab secara pribadi atas
tindakannya yang salah pada ABK, dan Nakoda
tsb dikenai sanksi.
Nakoda melampaui kewenangan, tanggung
sendiri akibatnya.
83
4. Bila di LN tdk ada perwakilan kapal, maka
nakoda berwenang melengkapi kapal, serta
tindakan utk operasi kapal
5. Di LN nakoda tdk punya dana pelayaran,
boleh pinjam uang dg jaminan kapal,
6. Alasan sangat mendesak muatan kapal
boleh dijual sebagian oleh nakhoda

84
Nakhoda wajib melakukan :
- Tindakan pencegahan dan
- Penyebarluasan berita kepada pihak lain
apabila mengetahui di :
- kapalnya,
- kapal lain, atau
- adanya orang
dalam keadaan bahaya.

85
DEMIKIAN KULIAH KITA
ADA PERTANYAAN !!!!
Terima Kasih

86
87
ATURAN PELAYARAN
DALAM
K U H D
INI SBG ILMU SAJA

88
KEWAJIBAN NAKHODA
Nakhoda = buruh utama
Wajib ambil sikap setiap peristiwa di kapal dg
sesuai dg kecakapan, kecermatan,
kebijaksanaan (342 KUHD)
1. Kewajiban sebelum berlayar
Kapal sanggup berlayar dilengkapi dan
diawaki secukupnya. Unsur laik laut
stabilitas, pengamanan, tata pemompaan,
palka kedap air
(343 KUHD, OK 1935, Solas 74) 89
2. Kewajiban Umum
- Wajib taati aturan sbg jaminan keselamatan
kapal, pelayar,muatan
- Perintah pengusaha kapal tdk mengikat bila
bertentangan dg kewajiban nakoda menurut
UU (364 KUHD)
3. Kewajiban selama berlayar
- Selama berlayar nakoda terikat dg OK 1935
- Dlm hal tertentu wajib pandu, tanggung
jawab tetap ada pada nakoda
- Bendera tdk bebas, wajib masuk wilyh, netral
atau tunggu petunjuk pengusaha kapal
90
4. Kewajiban memberi bantuan
- 358a KUHD, wajib beri bantuan pertolongan
kpd orang2 dlm bahaya krn kapalnya
tersangkut tubrukan sepanjang tdk
membahaya kapalnya sendiri /pelayarnya
- Lalai melaksanakan pertolongan, dpt
dituntut pidana
- Nakoda wajib membantu memulangkan
pelaut WNI bila diminta perwakilan RI di LN

91
5. Kewajiban mengikuti Haluan
- 370 KUHD, tdk boleh menyimpang dari
haluan, kec.menolong jiwa manusia atau
alasan nautis.

6. Surat-surat kapal
347 KUHD, nakhoda hrs menyimpan dikapal
surat laut, surat ukur, sijil kapal, manifes,
konosemen, sertifikat kelaikan, pas
kesehatan, SIB dri pelabuhan terakhir

92
7. Buku Harian Kapal
- 348 KUHD, mencatat segala kejadian
selama berlayar , termasuk buku harian
mesin
8. Kisah Kapal
jika kapal / muatan alami kerusakan atau
terjadi peristiwa luar biasa, nakoda wajib
hub. Pejabat berwenang ( syahbandar,
konsulat atau notaris) utk buatkan Kisah
Kapal ( Ship’s Protes )

93
9. Kepentingan muatan
- 371 KUHD, Wajib perhatikan kepentingan pihak2
yg berhak atas muatan
10. Laporan ttg keadaan
- 364 KUHD, Pengusaha senantiasa diberitahu
mengenai kapal dan muatan dan minta petunjuk
bila tindakan punya kepentingan keuangan
11. Register hukuman
- 352a , membukukan semua pertistiwa hukuman
disiplinan dan segala tindak yg terjadi di luar
wily Indonnesia diatas kapal berbendera
Indonesia
94
KEWENANGAN LAIN
1. Pemakaian bahan makanan milik pelayar
- 357 KUHD, dlm keadaan darurat nakoda
boleh ambil bahan makanan milik pelayar
atau muatan
2. Pengadaan perlengkapan kapal
- 360 KUHD, didaerah yg tdk ada perwakilan
perusahaan, nakoda dpt melengkapi kapal
dan yg diperlukan

95
3. Penjualan Kapal
- 360 KUHD, berkuasa melakukan perbaikan
luar biasa, membebani atau menjual
kapalnya apabila kapal di LN atau
kejadian mendesak , hingga tdk sepatutnya
tunggu perintah pengusaha dan
penjualan hrs dimuka umum
4. Penumpang gelap
- 371a KUHD, ditemukan orang di kapal tdk
punya karcis, dipekerjakan di kapal, dan
turunkan di pelabuhan pertama.
96
5. Saran para perwira
351 KUHD, Saran Perwira yg dimintakan dlm
forum musyawarah, maka Nakoda bebas
menerimanya namun hrs dicatat dalam buku
harian kapal
6. Penerbitan konosemen
505 KUHD, Nakoda berhak menerbitkan
konosemen semua barang yg diterimanya
utk dimuat dikapalnya, kec. Ada ota ng lain
yg dineri tugas utk menerbitkannya

97
7. Hukuman Disipliner
 387 KUHD, Nakoda mengenakan sanksi berupa
pemotomngan upah maksimal 10 hari kerja atau
tdk lebih 1/3 dari upah perjalanan, krn :
- meninggalkan kapal tanpa izin
- penolakan tugas
- terlambat kembali ke kapal
- tidak sopan
- bekerja kurang baik, dsb.

 388 KUHD, bila dianggap menggangu ketertiban,


Nakoda boleh menahan dlm sel selama 1 – 3 hari
98
8. Wakil Pemerintah
 Sebagai pejabat notaris
947 BW, saksikan penumpang buat wasiat
950 BW, wasiat berakhir setelah 6 bulan
 Sebagai pejabat catatan sipil
Buat akta kelahiran, anak yg lahir di kapal
atau buat akta kematian bg yg mati
dikapal dan catat dlm buku harian kapal,
kemudian teruskan ke Syahbandar utk
diserahkan ke Ktr Catatan Sipil sialamat.
 Sebagai alat penegak hukum
99
 Sebagai alat penegak hukum
Nakoda menjatuhkan hukuman disipliner menurut
390 KUHD
1. Dengar ket ybs dan dihadiri 2 perwira
2. Hukuman dijatuhkan setelah 12 jam selambatnya
1 minggu,
3. tiap hukuman dicatat dlm register hukuman agar
berlaku sah dan punya kekuatan hukum
4. Ybs boleh banding di Pelabuhan dlm waktu 90 hr

100
WAKIL PENGUSAHA KAPAL
1. Wakil pengusaha kapal, tertuang dlm mutasi
penunjukannya
2. Wakil pengusaha dlm melaksanakan PKL
3. PHK ABK o/ Nakoda, pengusaha hrs bayar ganti rugi pd
ABK
4. Nakoda tanggung jawab secara pribadi atas tindakannya
yang salah pada ABK, Nakoda tsb dikenai sanksi.
5. Bila di LN tdk ada perwakilan kapal, maka nakoda
berwenang melengkapi kapal, serta tndakan utk operasi
kapal
6. Nakoda melampaui kewenangan, tanggung sendiri
7. Di LN nakoda tdk punya dana pelayaran, boleh pinjam
uang dg jaminan kapal,
8. Alasan sangat mendesak muatan kapal boleh dijual
sebagian 101
ALASAN MENDESAK BAGI MAJIKAN
Menurut 1603 BW
1. Dokumen buruh palsu
2. Buruh tdk terampil
3. Suka mabuk, madat, hal lain dsb
4. Mencuri. Penggelapan
5. Menganiaya, menghina, mengancam majikan dan
awak lainnya
6. Merusak alat/kapal, terbit bahaya
7. Membocorkan rahasia perusahaan
8. Menolak perintah majikan
9. Lalai dg kewjiban
10. Sembrono/sengaja sehinga tak mampu kerja 102
ALASAN MENDESAK BAGI MAJIKAN
Menurut 418 KUHD
1. Buruh aniaya nakoda atau pelayar, menghina,
mengancam, membujuk hal bertentanan dg
UU dan susila
2. Tidak melaksanakan PKL
3. Dicabut kewenangannya kerja di kapal
4. Bawa barang selundupan tanpa diketahui
majikan

103
ALASAN MENDESAK BAGI BURUH
Menurut 1603p BW
1. Majikan aniaya, hina secara kasar , ancam buruh
atau pembiaran buruh dihina teman atau bawahan
2. Membujuk agar melakukan hal yg bertentangan dg
UU, susila
3. Tdk bayar upah pada waktunya
4. Kurangi bobot kerja, yg upahnya tergantung kerjaan
5. Lalai dgkewajiban sesuai dg PKL
6. Buruh bekerja dg pihak lain diluar PKL
7. Hub kerja diteruskan bahaya bagi buruh
8. Buruh tdk mampu lagi kerja krn kesehatan
104
ALASAN MENDESAK BAGI BURUH
Menurut 419 KUHD
1. Perintah majikan bertentangan dg PKL / UU
2. Kapal diperintahkan berlayar ke negara terlibat
perang atau blokade, kec. tercantum dlm PKL
3. Kapal diperintah ke pelabuhan musuh
4. Kapal dipakai utk dagang budak, bajak laut, angkut
barang terlarang
5. Kapal angkut kontrabande (alat perang) kec. Ada
dlm PKL
6. Dikapal ada bahaya penganiayaan o/ Nakoda /
pelayar lainnya
105
7. Penginapan di kapal tdk memenuhi syarat
kesehatan
8. Makanan tdk ada atau keadaannya tdk layak
9. Kapal kehilangan hak bendera kebangsaan
10. PKL utk satu atau beberapa perjalanan,
sedangkan majikan menyuruh melakukan
perjalanan lain

Kapal berlayar ke negara berperang, berlayar


ke pelabuhan musuh, angkut alat perang, tdk
alasan mendesak bila diperintah Presiden
106
PKL diputus atas dasar Alasan mendesak, hrs
disampaikan secepat mungkin kepada pihak
lain.

Kalau alasan mendesak tdk disampaikan


secepat mungkin, maka alasan mendesak
berubah menjadi alasan penting

PHK dg alasan penting hrs mengajukan


permhonan kepada pengadilan negeri atau
perwakilan RI di LN bila kapal di LN.
107
AKIBAT HUKUM PENGAKHIRAN PKL
1. Keterlambatan bayar upah
Terlambat bayar upah, majikan dpt
dikenakan sanksi, tp bila majikan bisa
berikan alasan dan dimenangkan oleh
Hakim maka buruh dikenakan ganti rugi
krn PHK melawan hukum.

108
2. Hak angkutan bebas
Jika PKL berakhir d LN, maka Nakoda/ABK dpt
angkutan cuma2 dari LN ke Ind.
Kalau PHK tsb karena kesalahan Nakoda/ABK
sehingga wajib ganti rugi, maka hak cuma2 tsb
ditiadakan
Kalau PKL tersebut diputus o/hakim
atau Perwakilan RI bhw majikan
menanggung kerugian. Maka
nakoda/ABK dpt hak cuma2 termasuk
penginapan.
109
3. Tindakan Nakoda stlh pengakhiran
Ikatan Kerja
Nakoda wajib ambil tindakan utk
keselamatan kapal, pelayar dan muatan
dng sanksi ganti rugi

110
HAK AWAK KAPAL
1. Hak atas upah
402 KUHD, Besar upah hrs atas dasar kesepakatan
para pihak
1602i BW, pemisahan upah : bentuk mata uang atau
bentuk barang
Penentuan upah dlm bentuk uang :
Menurut waktu : jam. minggu, bln, perjalanan
Uang Lembur : ABK wajib kerjakan apa yg
diperintahka Nakoda, ABK berhak dpt upah
tambahan krn kerja diluar jam kerja
Kec. Kerjaan tsb utk keselamatan kapal,
penumpang, muatan 111
2. Hak atas permakanan dan penginapan di
kapal
Majikan wajib sediakan permakanan an
penginapan di kapal yang layak
Syahbandar wajib mengawasi permakanan
yg memenuhi gizi dan jumlah yang
memadai, termasuk penginapan yg pantas.

112
3. Hak atas cuti
409 KUHD, Nakoda cuti 14 hr setahun atau 2 x 8
hari setahun dg tetap terima upah (tdk berlaku utk
PKL perjalanan)
415 KUHD, ABK cuti 7 hari atau 2 x 5 hari dlm
setahun, kalau tdk diambil diganti sebesar upah 1
hari

113
4. Hak perwatan
418 KUD, Awak Kapal sakit, PKL 1 sampai
1,5 tahun tlh dilaksanakan, bila jatuh sakit
atau kecelakaan di kapal berhak atas upah,
perawatan dan pengobatan selama berada
di kapal
Kalau berada didarat dpt 80% x upah selama
26 minggu.
Pengobatan paling lama 52 minggu

114
5. Hak atas pengangkutan bebas
Akhir PKL di luar negeri berhak angkutan
bebas, karena
- PKL bukan menurut perjalanan
- PKL menurut perjalnan lebih dari 1,5 tahun
- Pemutusan oleh majikan berdasarkan
alasan mendesak yg disampaikan ke buruh
- Pembatalan atas permohonan buruh atas
dasar alasan penting

115
DEMIKIAN KULIAH KITA
ADA PERTANYAAN .. ??
Terima kasih

116

Anda mungkin juga menyukai