1. Sertifikat Statutory........................VI-1VI.
1. Meningkatnya lulusan dengan IPK tinggi dan masa studi yang singkat.
2. M e n i n g k a t n y a l u l u s a n y a n g m a n d i r i , b e r a k h l a k m u l i a d a n
b e r w a w a s a n lingkungan.
Profil Lulusan Program Studi
1. Mengamalkan nilai moral dan etika yang sesuai norma agama dan
masyarakat dalam melakukan perancangan sistem permesinan
kapal yang mencakup konstruksi, instalasi perpipaan, kelistrikan dan
instrumentasi
2. Melakukan penilaian secara teknis terhadap hasil pekerjaan
konstruksi dan memiliki keahlian dalam perawatan sistem permesinan
kapal
b. Kompetensi Pendukung
c. Kompetensi Lainnya
lkppun s
GARIS BESAR RENCANA
PEMBELAJARANNama Mata Kuliah : Keselamatan Maritim
Kompetensi Sasaran :
Mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain baik dalam lingkungan
pekerjaan maupun dengan masyarakat
P e r t e m u a n ke
Sasaran P e m b e l a j a r a n
K a j i a n Strategi / Metode
Pembelajaran
I n d i k a t o r Penilaian
B o b o t Penilaian
Pengantar:
Pendahuluan
Sejarah SOLAS
Konvensi-Konvensi SOLAS
Ketentuan Pokok dalam SOLAS
Penjabaran Ketentuan Pokok dalam SOLAS
Mengumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
lalu mendiskusikannya dengan menunjuksalah satu mahasiswa untuk
mempresentasikan kasus-kasus yang telah didalaminya dalam
penugasan.
Memberikan kuliah dan memberikan kesempatan untuk bertanya
perihal materi yang kurang jelas.
Diberikan beberapa buah pertanyaan untuk dijawab pada minggu ke
V Tingkat kemampuan mahasiswa dalam memahami dan
menjabarkan peraturan Solas 20 % V I , V I I
•Kegiatan KlasifikasiKapal
•Prosedur PenerimaanKelas
•MempertahankanKelas
1.Kuliah
Sertifikat Statutory
Peraturan Menteri Perhubungan Tentang Kewajiban Bagi Kapal
Berbendera Indonesia
Peraturan pemerintah tentang Perkapalan
Peraturan pemerintah tentang Klasifikasi Kapal
1. Kuliah
2. Studi literatur aturan dandokumen sertifikasi kapal
PORT STATECONTROL
1.Kuliah dan
Nama dan Kode dosen (Pengampuh Mata Kuliah)1. Ir. H. Abdul Latief Had ( 00
050949 02 )2. Baharuddin, ST., MT. ( 00 020272 01 )Referensi Utama
Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 1958 organisasi tersebut baru
diakuisecara I n t e r n a s i o n a l , l a l u k e m u d i a n b e r u b a h n a m a m e n j a d i
Marine Pollution Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun
1959 secara resmi diadministrasikan dan disebarluaskan oleh.
( I M O ) y a n g p a d a s a a t i t u b e r k e d u d u k a n d i L o n d o n - Inggeris.
Sidang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan
satu kali dalam selang waktu dua tahun dan biasanya diadakan
pada bulan September a t a u O k t o b e r . P e r t e m u a n t a h u n a n
y a n g d i a d a k a n y a n g d i s e b u t Council , anggotanya terdiri dari 32
negara yang dipilih oleh sidang Assembly dan bertindak sebagai badan
pelaksana harian kegiatan IMO.IMO adalah Badan Organisasi yang
menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan
oleh beberapa Komite yang terdiri dari:
Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General yang dibantu oleh ± 300
tenaga dari berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam 6
bahasa yang diakui dapat digunakan berkomunikasi dalam sidang
komite, yakni bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Arab, China dan 3
bahasa teknis.
• http://www.imo.orgEvaluasi Pembelajaran
III.1. Pendahuluan
), suatu badan (organisasi internasional), pada tahun 1959 telah mengambil alih
beberapa konvensi yang telah ada, termasuk Safety of Life at Sea
(Keselamatan Jiwa di Laut) 1948 dan Prevention of the Pollution of the Sea by Oil
Konferensi IMCO yang pertama pada tahun 1960, dan telah menghasilkan
International Convention for the Safety of Life at Sea of 1974. Meskipun selalu
terjadi perubahan atau penambahan peraturan-peraturan
(regulations)namun dasar isi (pokok) dari SOLAS masih tetap sama,
artinya SOLAS 1960, SOLAS1974 dan SOLAS 1997 isi pokoknya sama,
hanya ada perubahan atau penambahan saja. P a d a t a h u n 1 9 4 8 ,
t h e U n i t e d N a t i o n s M a r i t i m e C o n f e r e n c e menyetujui untuk
membentuk sebuah badan internasional dimaksudkan hanya semata-mata
untuk hal-hal (persoalan) kelautan dan untuk mengkoordinasi tindakan-tindakan
yang diambil oleh negara-negara.Badan internasional itu adalah IMCO (Inter-
Governmental Maritime ConsultativeOrganization ), berkedudukan di London.
IMCO lahir tahun 1958 dan mulai aktif tahun1959. Beberapa ketentuan-
ketentuan mulai diambil alih, diantaranya ialah Safety of Life at Sea of 1948
dan Prevention of the Pollution of the Sea by Oil of 1954. Pada tahun1982
IMCO menjadi IMO (International Maritime Organization).
1960 dan mulai diberlakukan pada tahun 1965. Sesuatu yang penting lainnya
pada waktu itu adalah International Convention for the P r e v e n t i o n o f
P o l l u t i o n f r o m S h i p s yang dihasilkan tahun 1973, yang kemudian
digabungkan ( corporated ) dalam Convention of 1978, yang akhirnya
terkenal sebagai MARPOL 73/78.
pada pelayaran perdananya dalam tahun 1912 menelan korban lebih dari
1500 penumpang dan awak kapal meninggal dunia dan musibah ini
memunculkan banyak pertanyaan tentang standar-standar keselamatan yang
ada.Konferensi dihadiri oleh 13 negara dan Konvensi yang dihasilkan disahkan pada
tanggal 20 Januari 1914, menjadi SOLAS yang pertama 1914, yang kedua
disahkan t a h u n 1 9 2 9 d a n d i b e r l a k u k a n t a h u n 1 9 3 3 ; y a n g
ketiga disahkan tahun 1948 dan d i b e r l a k u k a n t a h u n 1 9 5 2 ;
yang keempat disahkan oleh IMO tahun 1960 dan
diberlakukan tahun 1965; yang kelima adalah versi sekarang (SOLAS
1974) disahkan IMO tahun 1974 dan diberlakukan tahun 1980.Konvensi SOLAS
dalam bentuk berturut-turut adalah umumnya dianggap sebagai yang
paling penting dari semua perjanjian internasional tentang keselamatan
kapal dagang. Versi pertama diadopsi tahun 1914, sebagai tanggapan terhadap
bencana Titanic
yang kedua pada tahun 1929, ketiga tahun 1948, dan keempat pada tahun 1960.
2. Ketentuan sekat kedap air dan sekat kedap api3. Alat-alat penolong, alat-alat
pencegahan kebakaran dan alat-alat pemadam kebakaran pada kapal-kapal
penumpang4. Persyaratan-persyaratan lain yang berhubungan dengan
perlengkapan radiotelegraphy5. Ditetapkannya North Atlantic Ice Patrol
Bab II :
2. Definisi
• Aturan berarti aturan-aturan yang berisi dalam lampiran pada
konvensi yang sedang berlaku
• International voyage berarti perjalanan dari negara ke negara lain yang mengacu
konvensi atau bolak balik
• Penumpang adalah setiap orang selain dari:- awak kapal atau orang yang sedang
melaksanakan tugas di atas kapal- anak-anak di bawah umur satu tahun
• Kapal nuklir adalah sebuah kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir
• Kapal baru adalah sebuah kapal yang lunasnya diletakkan atau dibangun sesudah
tanggal 25 Mei 1980
• Existing ship adalah sebuah kapal yang bukan kapal baru
Aturan 3.
Pengecualian Aturan-aturan di atas tidak berlaku untuk:a. Kapal-kapal perang
dan pengangkut pasukanb. Kapal-kapal barang di bawah 500 Gross Tonnagec.
Kapal-kapal yang tidak digerakkan oleh tenaga mesin/baling-baling d. Kapal-kapal
kayu yang dibangun secara primitivee. Kapal-kapal pesiar yang tidak untuk niagaf.
Kapal-kapal ikan
Perubahan prosedur
Ketentuan Teknis
Bab. I I . 4 . K e t e n t u a n P o k o k d a l a m S O L A S
Bab ini dibagi dalam empat bagian.• Bagian A : menetapkan jenis instalasi-
instalasi radio yang harus dibawa• Bagian B : menetapkan persyaratan-
persyaratan operasional untuk jaga radio• Bagian C : memuat
persyaratan-persyaratan teknis rinci termasuk ketentuan-ketentuan
teknis untuk pencari arah (direction finders) dan instalasi radio telegrafi untuk
sekoci penolong bermotor, bersama aparat radio jinjing untuk
pesawat penyelamat (survival craft)• Bagian D : memuat kewajiban-kewajiban
perwira radio sehubungan dengan kewajiban mengisi log bookBab ini
berhubungan erat dengan peraturan-peraturan Radio dari ITU
(InternationalTelecommunication Union)
muat
11.peralatan pemuatan
pelayaran Internasional.
- Kelas dari kapal-kapal untuk pemberlakuan setiap bab, ditentukan
dalam bab tersebut.
Definisi-Definisi:
Pengecualian:
a. Kapal Perang.
b. Kapal barang berukuran kurang dari GT.500.
Pembebasan:
Pemerintah.
Survei kapal-kapal
penumpang
• Initial survey
Sertifikat-Sertifikat
Pengawasan:
1. Setiap kapal yang masuk dari Negara lain tunduk terhadap pemeriksaan
yang dilakukan oleh Perwira-Perwira yang betul-betul ditugaskan (Port
State Control Officer) untuk meneliti apakah sertifikat masih berlaku.
III -20
Kecelakaan:
1. Kecuali dengan tegas ditentukan lain bab ini berlaku bagi kapal yang
peletakan lunasnya atau cara pembangunan lain pada atau sesudah 1 Juli 1986.2.
Untuk kapal yang dibangun sebelum 1 Juli 1986 Pemerintah harus
menjaminbahwa persyaratan-persyaratan yang terdapat pada Bab II-1
SOLAS 1974 yang telah diamandmen dengan Resolusi MSC.1(XLV) dipenuhi.3.
Semua kapal yang melakukan perbaikan, perubahan, modifikasi dan outfitting
harus dilanjutkan untuk memenuhi persyaratan untuk kapal yang
dibangun sebelum 1 Juli 1986.
III -21
Definisi-definisi
1. Garis muat sub divisi adalah suatu garis air yang digunakan untuk
menentukan sub divisi dari kapal.2. Panjang kapal adalah panjang yang
diukur diantara garis-garis tegaklurus yang ditarik dari ujung-ujung garis muat
sub-divisi yang terdalam.3. Lebar kapal ialah lebar terbesar yang diukur dari
sisi luar gading-gading di garismuat sub divisi yang terdalam atau dibawahnya.4.
Sarat kapal adalah jarak tegak lurus yang diukur dari lunas dipertengahan panjang
kapal sampai ke garis muat sub divisi yang dimaksud,5. Geladak sekat adalah
geladak paling atas sampai ke mana sekat-sekat kedap air dipasang.6. Garis
margin adalah sebuah garis yang ditarik sekurang-kurangnya 76 milimeter
di bawah bidang permukaan atas geladak sekat dilambung.7. Permeabilitas
sebuah ruangan adalah prosentase ruangan itu yang dapat digenangi
air.
85
10
85
10
15
dimana range dinyatakan dalam derajat.2. Luas daerah di bawah kurva sekurang-
kurangnya 0,015 meter radians, diukur dari sudut keseimbangan ke yang lebih
rendah dari:a) Sudut pada saat mana terjadi penggenangan progresif terjadi.b) 22
derajat (diukur dari tegak lurus) dalam hal terjadi penggenangan serentak 2 atau lebih
kompartemen yang berdampingan.3 . D a l a m m e m p e r h i t u n g k a n m o m e n
p e n e g a k h a r u s m e m p e r t i m b a n g k a n kemiringan terbesar pada saat:a.
Berkumpulnya semua penumpang pada satu sisib. Penurunan semua survival craft
yang penuh dimuati pada satu sisi. c. Pengaruh tekanan angin. Dihitung dengan
rumus:
=+
04
dalam keadaan bagaimanapun tidak kurang dari 0,1 meter. Asumsi yang dipakai
dalam menghitung heeling moment• Momen untuk penumpukan
penumpang:1. Empat orang per meter persegi.2. Berat badan tiap penumpang
rata-rata 75 kg.3. Penumpang-penumpang dikelompokkan pada daerah dek yang
tersedia dekat muster station.• Momen karena penurunan sekoci yang penuh
dimuati pada satu sisi:1. Semua sekoci dan rescue boat pada sisi miring
sesudah terjadi kerusakan diasumsikan telah diswing keluar dan penuh dimuati
III -25
2. Life raft yang diturunkan dengan dewi-dewi diasumsikan dalam keadaan diswing
dan penuh dimuati3. Penumpang yang tidak berada dalam alat penolong
yang sudah diswing dianggap tidak menimbulkan pengaruh.4. Sekoci dan rescue
boat serta life raft yang berada di sisi berlawanan dengan sisi kemiringan dianggap
dalam posisi tersimpan.• Moment karena tekanan 25ngina:1. Diasumsikaan
sebesar 120 N/m persegi.2. Mengenai daerah yang berada diatas air.3. Lengan
momen jarak tegak lurus dari titik pada setengah draft pada25ngina25 utuh ke titik
berat dari daerah yang kena 25ngina.
fore peak
fore peak
dan
after peak
fore peak
dan
after peak.
after peak
Pada sekat tubrukan di bawah margin line tidak boleh ada bukaan. Pada
sekat melintang yang membatasi ruangan yang diperbolehkan ada bukaan
harus dilengkapi dengan pintu kedap air. Pintu kedap air ada beberapa tipe:a)
Pintu berengsel.b) Pintu digeser (sliding door) baik yang horizontal maupun yang
vertical. baik yang digerakkan dengan tangan atau dengan mesin. Pintu yang
digerakkan dengan mesin ada yang dapat dibuka dan ditutup secara
sentral dan ada yang hanya digerakkan setempat. Pintu yang
digerakkan secara sentral harus dilengkapi dengan alarm dan bisa
dimonitor pergerakannya di sentral.Persyaratan pintu kedap air yang digerakkan
dengan mesin1. Digerakkan secara vertical atau horizontal.2. Lebar
maximum 1,2 meter.3. Dilengkapi dengan penggerak baik listrik,
hidraulik atau cara lain yang diakuiPemerintah.4. Dapat digerakkan
dengan tangan dari kedua sisi dan dapat ditutup dalam waktu tidak lebih dari
90 detik.5. Dilengkapi dengan peralatan kontrol untuk mengoperasikan dari
kedua sisi danuntuk sentral operation dari anjungan.6. Dilengkapi dengan
alarm yang bunyinya berbeda dengan alarm lain yang akan berbunyi
kalau ditutup secara remote 5 sampai 10 detik sebelum bergerak sampai tertutup
secara penuh7. Mempunyai waktu yang sama untuk penutupan, yang
lamanya antara 20 sampai40 detik bila kapal dalam keadaan tegak. Penempatan
sekat tubrukan (collision bulkhead)• Tiap kapal harus dilengkapi dengan sekat
tubrukan (collision bulk head)
l
III -28
Informasi stabilitas
• Setiap kapal yang panjangnya 24 meter atau lebih harus diadakan
percobaan stabilitas sebelum kapal dioperasikan.• Nakhoda harus diberikan
informasi mengenai stabilitas yang memungkinkannya dengan cepat dan
mudah untuk menghitung stabilitas kapal pada setiap kondisi
pengoperasian.• Bila kemudian ada perubahan terhadap material yang
mempengaruhi stabilitas maka perlu diberikan perubahan informasi stabilitas.•
Pada interval waktu tertentu tetapi tidak boleh lebih dari 5 tahun harus
disurveykembali mengenai berat kapal kosong. Bila terjadi perubahan lebih
dari 2% atau perubahan titik berat secara membujur lebih dari 1% dari
panjang kapal harus diadakan pencobaan stabilitas ulang.Persyaratan mesin
kemudi utama dan mesin kemudi tambahana. Pengaturan untuk bisa start
secara otomatis apabila listrik menyala kembali sesudah blackout.b. Bisa
dioperasikan dari suatu posisi di anjungan. Dalam keadaan putus
aliranalarm yang bisa didengar dan dilihat harus ada di anjungan.Bila mesin
kemudi utama terdiri dari dua atau lebih sumber kekuatan auxiliary steering
tidak diperlukan dengan ketentuan:a. Di kapal penumpang mesin kemudi
utama masih dapat dioperasikan walaupun salah satu power unit tidak
berfungsi.
III -29
Pemadam kebakaran
Jens- jenis pemadam kebakaran yang ada di kapal: I. Pemadaman dengan
air.Tiap kapal harus dilengkapi dengan pompa kebakaran yang jumlah dan
kapasitasnya sesuai dengan jenis dan ukuran kapal.1. Jumlah pompa kebakaran.-
Kapal penumpang ukuran GT 4000 atau lebih sekurang-kurangnya 3 buah.-
Kapal penumpang kurang dari GT 4000 minimum 2 buah.- Kapal barang
GT 1000 atau lebih sekurang-kurangnya 2 buah.- Kapal barang kurang dari
GT 1000 terserah Administration.- P e n e m p a t a n P o m p a . Apabila terjadi
kebakaran di suatu kompartemen tidak semua pompa menjadi tak
berfungsi atau harus ada pompa kebakaran darurat di luar kamar mesin
dengan kapasitas 25 m3/jam. Apabila digerakkan dengan diesel harus bisa
dihidupkan pada suhu 0 derajat Celcius dan kapasitas tanki servis cukup untuk
3 jam dan tanki cadangan di luar kamar mesin untuk 15 jam.-
Tekanan pompa Kebakaran.Kapal penumpang.G T . 4 0 0 0
a t a u l e b i h 0 , 3 1 N / m m 2 G T
1 0 0 0 s a m p a i G T 4 0 0 0 0 , 2 7
N / m m 2 K u r a n g d a r i G T 1 0 0 0
T e r s e r a h A d m .
III -30
Kapal barang.G T 6 0 0 0 a t a u l e b i h
0 , 2 7 N / m m 2 G T 1 0 0 0 s a m p a i G T
6 0 0 0 0 , 2 5 N / m m 2 K u r a n g d a r i G T
1 0 0 0 T e r s e r a h A d m 2. Jumlah hidran.Sekurang-
kurangnya dua semprotan air dari hidran selang dapat mencapai setiap
bagian dari kapal..3. Jumlah selang kebakaran.Di kapal penumpang harus ada 1
selang setiap hidranDi kapal barang 1 untuk tiap 30 meter panjang kapal.4.
Nosel.Ukuran standar 12 mm,16 mm dan 19mm. Khusus untuk ruang
akomodasi t i d a k b o l e h l e b i h d a r i 1 2 m m . N o s e l t e r d i r i d a r i t i p e
j e t , s p r a y a t a u d u a l purpose.II. Instalasi gas pemadam1. Carbon dioxida
(Gas Asam Arang)- U n t u k k a p a l b a r a n g j u m l a h C O 2 h a r u s b i s a
m e m b e r i g a s b e b a s s a m a dengan 30% dari volume kotor ruang muat
terbesar.- U n t u k k a m a r m e s i n : 40% volume kotor kamar mesin tidak
termasuk casing.35% volume kotor kamar mesin termasuk casing.Volume gas
bebas dihitung 0,56 M3 per KG. Untuk kamar mesin 85% dari gas
harus bisa dimasukkan dalam waktu 2 menit. Untuk kapal yang dibangun
sesudah 1 Okt.1994 harus ada 2 kontrol, pertama pelepasan dari
botol penyimpanan, kedua membuka kran ke ruangan yang terbakar. Kedua
kontrol ditempatkan dalam box dengan tipe memecahkan kaca..2. Halogenated
hydrocarbon sistem.Hanya digunakan untuk di kamar mesin, kamar pompa dan car
deck.3. Sistem uap.
lkppun s
III -31
lkppun s
III -32
Hal-hal yang harus dikirim dalam berita tersebut,1) Es, kerangka dan hal lain yang
merupakan bahaya langsung terhadap Navigasi:a. Bentuk dari es, kerangka atau
bahaya langsung lainnyab. Posisi dari es, kerangka kapal atau bahaya lain ketika
terakhir dijumpai. c. Tanggal dan waktu terakhir terlihat (GMT)2) Tropical storm:a.
Pernyataan bahwa ditemui sebuah tropical storm.b. Jam, tanggal dan posisi kapal
pada waktu menemukan tersebut c. Informasi mengenai tropical storm tersebut:-
pembacaan barometer yang sudah dikoreksi- Kecenderungan barometer
(naik atau turun) selama 3 jam terakhir - -Arah angin, kekuatan angin,
kewadaan laut, alun, haluan dan kecepatan kapal. Apabila dilaporkan
adanya es dekat garis haluan maka Nakhoda pada malam hari harus
berlayar dengan kecepatan sedang atau merubah haluan agar
terbebas dari bahaya itu
Rute-rute kapal
lkppun s
III -34
lkppun s
III -35
lkppun s
III -36
Manning
Negara bendera dari sebuah kapal harus mempertahankan, atau jika perlu
mengadopsi langkah-langkah untuk menjamin bahwa kapal-kapal diawaki dengan
cukup.Kapal harus dilengkapi dengan Safe Manning Certificate sebagai
bukti bahwa kapal mereka telah diawaki sesuai dengan persyaratan.Di kapal-
kapal penumpang untuk menjamin performance dari crew dalam masalah
keselamatan harus ditetapkan bahasa kerja di kapal itu dan
dimasukkan dalam log book. Port State Control Officer akan
memeriksa apakah crew list sesuai dengan Minimum Safe Manning
Certificate.
Steering gear
lkppun s
III -37
Nautical Publication
lkppun s
III -38
Referensi:
http://www.imo.org
•
United Nation, United Nation Law of the Sea Convention (UNCLOS) 1982
Sanusi Setrodjijo, (2010), “SOLAS, the International Convention for the Safety
Of Life At Sea, 1974”.
SOLAS 1974 Chapter IX: “Management for the safe operation of ships”Evaluasi
Pembelajaran1. Tugas individu membaca dan mendalami aturan SOLAS2. Tugas
kelompok membuat resume solas BAB per BAB dan membuat analis
implementasi aturan pada bidang yang terkait.3. Pengayaan materi dengan
berdiskusi kelompok.
lkppun s
I V - 1
Sasaran Pembelajaran
lkppun s
I V - 2
•
Tenggelamnya Ro-Ro ferry MV. Herald of Free Enterprise, Belgia
tanggal 6 maret 1987, korban jiwa 188 orang (150 penumpang dan 38 ABK),
akibat suatu k e g a g a l a n m a n a j e m e n ( M r . J u s t i c e S h e e n ) , B o w
D o o r t i d a k t e r t u t u p d a n beberapa menit setelah meninggalkan dermaga.
Tenggelamnya MT. Torrey Canyon di perairan Inggris, 120.000 ton minyak mentah
tumpah.
lkppun s
I V - 3
Galangan
lkppun s
I V - 4
lkppun s
I V - 5
T a n g g a l U k u r a n d a n
T i p e K a p a l 01 Juli 1998
GT
≥
500 untuk Kapal Tangki Minyak, Kapal Tangki Bahan Kimia, Kapal Tangki Gas Cair,
Kapal Muatan Curah, Kapal Barang Kecepatan Tinggi01 Juli 2002
GT
GT
GT
≥
500 untuk Kapal Tangki Kimia dan Kapal Cargo KecepatanTinggi01 Juli 1999
GT
500 untuk Kapal Tangki lainnya dan Kapal Tangki Gas Cair 01 Juli 2000
GT
GT
GT
GT
≥
150 <= GT < 500 untuk Kapal Tangki Kimia, Kapal Tangki GasCair dan Kapal
Barang Kecepatan Tinggi
lkppun s
I V - 6
•
Menyerahkan form aplikasi dengan dilampirkan manual Sistem Manajemen
Keselamatan kepada BKI Kantor Pusat cq Divisi Statutoria atau Kantor
Cabang BKI terdekat.
lkppun s
I V - 7
Jika memenuhi syarat, maka BKI akan menerbitkan Laporan Audit dan
SertifikatDOC sementara yang berlaku 5 bulan.
Jika memenuhi syarat, maka BKI akan menerbitkan Laporan Audit dan
SertifikatSMC sementara yang berlaku 5 bulan.
•
lkppun s
I V - 8
S e r t i f i k a t V e r i f i k a s i
P e r i o d i k DOC
•
Verifikasi Pembaruan (Renewal Verification), pada tahun ke 5 denganmasa
pengajuan 6 bulan sebelum habisnya masa berlaku sertifikat.SMC
Tipe Kapal baru ditambahkan pada dokumen DOC yang sudah ada.
•
Telah memiliki manual Sistem Manajemen Keselamatan sesuai
persyaratan ISM Code.
lkppun s
I V - 9
lkppun s
I V - 1 0
Pemeliharaan Kondisi
lkppun s
I V - 1 1
Pemerintah, negara anggota lain atas permintaan Pemerintah, atau lembaga yang
diberi wewenang, secara berkala harus melakukan pemeriksaan
fungsi-fungsi dari sistem manajemen keselamatan di kapal).B e r k a i t a n
dengan ketentuan paragrap 3 dari peraturan ini, sebuah
k a p a l y a n g diharuskan memiliki sertifikat yang diterbitkan sesuai
dengan ketentuan 4.3, harus diperiksa sesuai dengan ketentuan peraturan
XI/4. Untuk keperluan inisertifikat tersebut harus ditangani sebagai sertifikat
yang diterbitkan sesuai ketentuan peraturan 1/12 dan1/13).Jika terjadi
pergantian bendera atau perusahaan, pengaturan transisi tertentu harus
dibuat, sesuai dengan petunjuk yang dibuat oleh IMO.
Maksud:
Dewan:
lkppun s
I V - 1 2
Memahami:
Tidak ada dua buah perusahaan yang sama, dan kapal-kapal dioperasikan pada
kondisi yang berbeda-beda, ISM Code didasarkan pada prinsip-
prinsip dan tujuan umum.ISM Code dibuat dalam bentuk umum,
sehingga dapat diterapkan secara luas. Setiap tingkat manajemen, di darat
maupun di kapal, membutuhkan tingkat pengetahuan yang berbeda-
beda.L a n d a s a n u n t u k m e l a k s a n a k a n m a n a j e m e n
k e s e l a m a t a n a d a l a h t e k a t , n i a t (commitment) pimpinan puncak.
Dalam hal keselamatan dan pencegahan pencemaran, diperlukan juga
motivasi, kepedulian, kompetensi setiap individu
I V . 3 . E l e m e n y a n g D i a t u r d a l a m I S M C o d e BAGIAN A:
IMPLEMENTASI
pencegahan pencemaran;
lkppun s
I V - 1 3
-
sistem terstruktur dan terdokumentasi;
sejumlah informasi tertulis atau pernyataan tentang suatu fakta berkaitan dengan
keselamatan atau pelaksanaan sistem keselamatan
lkppun s
I V - 1 4
-
penyimpangan yang menimbulkan ancaman serius thd keselamatan manusia atau
kapal
-
memberikan lingkungan kerja yang aman;
lkppun s
I V - 1 5
-
mempertimbangkan ketentuan-ketentuan, petunjuk-petunjuk,
standard-s t a n d a r y a n g d i a n j u r k a n o l e h I M O , P e m e r i n t a h ,
B i r o K l a s i f i k a s i d a n organisasi- organisasi maritim.1.3.Application
(Penerapan)ISM Code dapat diterapkan pada setiap kapal.1 . 4 . F u n c t i o n a l
Requirements for Safety Management System
( P e r s y a r a t a n - Persyaratan Fungsional untuk Sistem Manajemen
Keselamatan)Setiap perusahaan harus menyusun, menerapkan dan
memelihara suatu Sistem Manajemen Keselamatan (SMK =
SAFETY MANAGEMENT SYSTEM/ SMS), yang memasukkan ke
dalamnya beberapa ketentuan berikut ini:1. kebijakan keselamatan dan perlindungan
lingkungan;2. petunjuk-petunjuk dan prosedur-prosedur untuk menjamin
pengopersian kapal secara aman dan perlindungan lingkungan yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan internasional dan negara
bendera;3. tingkat kewenangan dan jalur-jalur komunikasi di darat dan di
atas kapal, serta antara darat dan kapal;4. prosedur pelaporan kejadian dan
ketidak sesuaian terhadap ketentuan-ketentuanISM Code;5. prosedur untuk
menyiapkan dan merespon keadaan darurat;6. prosedur internal audit dan tinjauan
manajemen.2 . S a f e t y a n d E n v i r o n m e n t a l P r o t e c t i o n P o l i c y
( K e b i j a k a n K e s e l a m a t a n d a n Perlindungan Lingkungan)
lkppun s
I V - 1 6
pemilik harus melaporkan nama lengkap dan data dari pihak yang
menerima tanggung jawab tersebut;3.2.Perusahaan harus menentukan dan
mendokumentasikan:
tanggung jawab;
kewenangan;
lkppun s
I V - 1 7
-
mempunyai kewajiban dan kewenangan memantau pengoperasian
setiap kapal dalam aspek keselamatan dan pencegahan pencemaran;
menjamin bahwa sumber daya dan bantuan dari darat diberikan sesuai
kebutuhan.5. Master's Responsibility and Authority (Tanggung Jawab
dan KewenanganNakhoda)5 . 1 . P e r u s a h a a n h a r u s m e n e t a p k a n
d a n m e n d o k u m e n t a s i k a n t a n g g u n g j a w a b Nakhoda, berkaitan
dengan:1. implementasi kebijakan perusahaan dalam hal keselamatan dan
perlindungan lingkungan;2. memotivasi ABK (anak buah kapal) untuk memahami
kebijakan tsb;3. memberikan perintah dan petunjuk secara jelas dan sederhana;4.
memeriksa apakah persyaratan-persyaratan khusus telah dicermati;5. tinjauan ulang
(review) SMS yang berlaku dan melaporkan penyimpangan penyimpangan yang
terjadi kepada manajemen di darat.5.2.Perusahaan harus menjamin bahwa SMS
yang dilaksanakan di kapal:
lkppun s
I V - 1 8
peraturan-peraturan;
ketentuan-ketentuan;
persyaratan-persyaratan;
-
petunjuk-petunjuk;yang terkait dengan SMS dan dengan setiap kegiatan.
lkppun s
I V - 1 9
mengidentifikasi;
menggambarkan;
lkppun s
I V - 2 0
setiap kecelakaan;
lkppun s
I V - 2 1
untuk mengidentifikasi peralatan dan sistem teknis yang apabila tiba-tiba rusak,
mengakibatkan bahaya;
-
menyiapkan langkah-langkah khusus, meliputi uji coba berkala peralatan atau
sistem teknis dari peralatan cadangan yang dioperasikan tidak terus
menerus.1 0 . 4 . K e g i a t a n - k e g i a t a n t e r s e b u t m e r u p a k a n b a g i a n
t i d a k t e r p i s a h d a r i p r o g r a m perawatan rutin.11. Documentation
(Dokumentasi)11.1.Perusahaan harus membuat prosedur untuk
mengendalikan dokumen dan data yang relevan dengan
SMS.11.2.Perusahaan harus menjamin:1. dokumen yang masih berlaku
tersedia ditempat-tempat yang sesuai;2. perubahan dokumen harus ditinjau dan
disetujui oleh personil yang berwenang;3. dokumen yang tidak berlaku
disingkirkan.11.3.Dokumen yang digunakan sebagai panduan disebut Safety
Management Manual:
lkppun s
I V - 2 2
harus bebas dari kegiatan yang diaudit, kecuali apabila sangat tidak mungkin,
mengingat kondisi dan besarnya perusahaan.12.5.Hasil audit dan tinjauan
(review)
harus diberikan perhatian oleh personil yang bertanggung jawab dan yang
terkait.12.6.Tindakan perbaikan (corrective action):
lkppun s
I V - 2 3
13.2.Penerbitan DOC:
-
oleh pemerintah atas nama pemerintah negara bendera.
harus ada di kapal, agar Nakhoda dapat menunjukkannya bila diminta oleh
yang berwenang13.7.Sertifikat SMC (Safety Management Certificate):
harus dimiliki oleh setiap kapal yang diwajibkan, berlaku paling lama 5
(lima)tahun;
lkppun s
I V - 2 4
-
kapal diaudit terlebih dahulu.13.8.Berlakunya SMC tergantung hasil
pemeriksaan antar waktu yang dilaksanakan oleh pemerintah atau
lembaga/pemerintah negara lain yang diminta; Apabila pemeriksaan
antar waktu hanya dilakukan sekali, sedangkan masa berlakunya 5 (lima)
tahun, maka pemeriksaan dilaksanakan antara ulang tahun (anniversary) kedua dan
ketiga.13.9.SMC harus dicabut oleh pemerintah negara bendera atau
pemerintah negara lain yang diminta, apabila diketemukan major NC.13.10.
Apabila pemeriksaan untuk pembaharauan DOC atau SMC dapat selesai
di dalam tiga bulan sebelum tanggal akhir masa berlaku, maka DOC atau
SMC yang baru, mulai berlaku pada saat selesai pemeriksaan; DOC
atau SMC tersebut berlaku untuk tidak lebih dari 5 (lima) tahun.13.11. Apabila
pemeriksaan untuk pembaharuan DOC atau SMC dapat selesai di dalam lebih dari
tiga bulan sebelum tanggal akhir masa berlaku, maka DOC atau SMC yang
baru, mulai berlaku pada saat selesai pemeriksaan; DOC atau SMC
tersebut berlaku untuk tidak lebih dari 5 (lima) tahun.14. Interim Certification
(Sertifikasi Sementara)14.1.- DOC sementara diterbitkan oleh pemerintah negara
bendera, untuk perusahaan:yang baru mulai (pertama kali) melaksanakan ISM
Codeyang menambah jumlah kapal dengan jenis baru.
lkppun s
I V - 2 5
-
Salinan (fotokopi) DOC sementara tidak harus disahkan.14.2.- Safety
Management Certificate (SMC) sementara (interim) diterbitkan oleh
pemerintah negara bendera atau pemerintah negara lain yang diminta,
bagi kapal:baru dibeli (diterima)perusahaan baru menerima tanggung jawab
terhadap pengoperasian kapal secara
bareboat charter
berganti bendera
SMC sementara (interim) diberikan dengan masa berlaku tidak lebih dari 6 (enam)
bulan14.3.Pemerintah negara bendera atau negara lain yang diminta,
dalam keadaan khusus dapat memperpanjang masa berlakunya SMC
sementara (interim) untuk waktu tidak lebih dari 6 (enam) bulan.1 4 . 4 . - S M C
sementara (interim) diterbitkan setelah
d i l a k s a n a k a n v e r i f i k a s i (pemeriksaan), bahwa:1. DOC yang telah
diberikan relevan dengan kapal yang akan diberi SMC2. Safety Management
System telah dibuat oleh perusahaan untuk kapal terkait, kapal telah
diperiksa (audit)3. Perusahaan telah membuat rencana audit kapal terkait di dalam
waktu 3 (tiga)bulan.4. Nakhoda dan para Perwira telah memahami sistem
manajemen keselamatan kapal dan pelaksanaannya.5. Petunjuk-petunjuk
penting telah diberikan sebelum kapal berlayar.
lkppun s
I V - 2 6
Jika bahasa yang digunakan bukan bahasa Inggris atau bahasa Perancis,
maka harus diterjemahkan ke dalam salah satu bahasa tersebut.16.2.Sebagai
tambahan persyaratan dalam paragrap 13.3, jenis kapal yang
disebut dalam DOC dan di dalam DOC sementara, dapat dikukuhkan
untuk menunjukkan batas-batas pengoperasian kapal-kapal, diuraikan
dalam sistem manajemen keselamatan.
lkppun s
I V - 2 7
lkppun s
I V - 2 8
Tahapanlangkah-langkahpersiapan kegiatan
kapal
perusahaan
lkppun s
IV
To perform cargo operation, the chief officer will assisted by 2 officer of watch.
The duty officer and one AB will take on duty every 6 hours
Referensi:
•
Capt. Hadi Supriono, ”International Safety Management Code (ISM CODE)”.
http://www.imo.org
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idnya=422
lkppun s
V-1
Memberikan pemahaman akan kegiatan survey dan klasifikasi kapal, badan yang
melakukan klasifikasi nasional dan asing, prosedur survey dan pengkelasan kapal
Metode Pembelajaran
MINGGU ke VIII dan IX1. Kuliah2. Presentasi kelompok dan berdiskusi3. Tugas
individu: mengecek tanda-tanda kelas kapal di lapangan
dan atau
lkppun s
V-2
•
Sistem konstruksi dan perlengkapan yang menentukan tipe kapal.Sebelum kapal
dapat diregister di BKI, maka kapal tersebut harus memenuhi persyaratan
dan peraturan teknik BKI. Pemenuhan tersebut melalui proses persetujuan
gambar teknik yang selanjutnya dilakukan survey di lapangan.Untuk kapal yang
dibangun sesuai dengan persyaratan peraturan klasifikasi akan ditetapkan
notasi klas kapal tersebut pada saat selesainya pemeriksaan secara keseluruhan
melalui survey klasifikasi dengan hasil yang memuaskan.Untuk kapal yang sudah
dioperasikan, BKI juga melasanakan survey periodik u n t u k m e n j a m i n b a h w a
k a p a l m a s i h m e m e n u h i p e r s y a r a t a n k l a s i f i k a s i tersebut.
Seandainya terjadi kerusakan yang mungkin berpengaruh terhadap kondisi
klasifikasi diantara masa survey periodik, maka pemilik kapal dan/atau
operatornya diwajibkan menginformasikan kerusakan tersebut kepada
BKI.D a l a m m e l a k s a n a k a n p r o s e s k l a s i f i k a s i , B K I
m e n g i m p l e m e n t a s i k a n Peraturan Teknik, meliputi:
lkppun s
V-3
lkppun s
V-4
Bila kondisi mempertahankan klasifikasi ini tidak dipenuhi, maka BKI akan
menangguhkan (suspend) atau mencabut (withdrawn) status klasifikasinya
berdasarkan referensi persyaratan klasifikasi. Kapal
m u n g k i n a k a n kehilangan status klasifikasinya untuk sementara
atau secara permanen. Demikian juga, kapal yang tidak melaksanakan
survey periodik tepat waktu s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n
k l a s i f i k a s i , m a k a B K I a k a n m e n a n g g u h k a n (suspend) status
klasifikasinya.Surveyor Klasifikasi dalam melaksanakan survey meliputi:
•
lkppun s
V-5
Tanda Kelas
lkppun s
V-6
lkppun s
V-7
untuk kapal pelayaran khusus (contoh: Kapal KecepatanTinggi)berarti kapal tidak
mempunyai perlengkapan jangkar.contoh: pontoonTanda kelas mesin dilambangkan
dengan kode sebagai berikut: [Kode Penerimaan],[Persyaratan Mesin]Kode
penerimaanmesin sama dengan kode penerimaan lambungPersyaratan
Mesin terbagi dalam:berarti instalasi mesin dan semua instalasi yang
tercakup oleh klasifikasi memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI atau
peraturan lainnya yang dianggap setaraberarti instalasi mesin untuk kapal
tanpa penggerak sendiri dan alat apung memenuhi persyaratan
peraturan konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang dianggap setaraberarti
instalasi mesin tidak sepenuhnya memenuhi atau tidak lagi sepenuhnya
memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI akan tetapi fungsi
keselamatan dan kelaikan di laut terjamin dalam pemakaianberarti instalasi mesin
untuk kapal tanpa penggerak sendiri
dan
lagi
akan
api
erjamin
dalam pemakaian
lkppun s
V-8
lkppun s
V-9
melebihi 200 mil laut, atau pelayaran di perairan AsiaTenggara,
Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Karibia dan laut lain yang sama
kondisinyaL L o k a l Daerah pelayaran ini secara umum
adalah pelayaran s e p a n j a n g p a n t a i , d e n g a n s y a r a t j a r a k
terdekat ke pelabuhan perlindungan danjarak dari pantai
t i d a k melebihi 50 mil laut, serta untuk pelayaran dalam laut
tertutup, seperti perairan Kepulauan Riau dan perairan lain yang sama
kondisinyaT T e n a n g Daerah pelayaran ini terbatas pada
perairan tenang, teluk, pelabuhan atau perairan yang sama dimana tidak
terdapat ombak yang besar D P e d a l a m a n Daerah pelayaran ini
berlaku untuk kapal yang hanya digunakan di perairan pedalamanJ e n i s
Kapal: seperti "Oil Tanker", "General Cargo", "Bulk
C a r r i e r " , "Passengger Ship", dllMaterial:SteelH T S H i g h T e n s i l e
S t e e l AL AluminiumF R P F i b e r R e i n f o r c e d K K a y u Notasi
tambahan mesin bisa berupa salah satu atau lebih dari notasi-notasi berikut:
lkppun s
V - 1 0
Otomasi:OTInstalasi mesin dilengkapi dengan perlengkapan untuk kamar mesin
yang tidak dijaga, sehingga tidak diperlukan pengoperasian dan/atau
perawatan untuk periode paling kurang 24 jam.OT-nhWaktu tanpa penjagaan di
kamar mesin dan tanpa perawatanperalatan kurang dari 24 jam dengan tanda nh
menunjukkan bahwa kamar mesin boleh tanpa penjagaan selama n jam.OT-
SInstalasi mesin dioperasikan dengan kehadiran tetap di ruangkendali mesin
(kendali terpusat) dan dilengkapi dengan sistem kendali jarak jauh
dari anjungan untuk mesin penggerak utama atau pengaturan untuk olah
gerak dari ruang kendali mesin.
lkppun s
V - 1 1
•
Mengirimkan gambar-gambar konstruksi 4 (empat) rangkap untuk disetujui dan
penetapan notasi kelas, yaitu:Gambar lambung:
G e n e r a l A r r a n g e m e n t ( R e n c a n a Umum)
M i d s h i p S e c t i o n ( P e n a m p a n g Melintang)
C o n s t r u c t i o n P r o f i l e ( R e n c a n a konstruksi)
Jangkar)
lkppun s
V - 1 2
o
Mast Construction (Konstruksi Tiang Mast, termasuk Boom, GosseNeck dan
Rigging Plan)Gambar mesin:
Steering Gear & Emergency Steering Gear (Sistem Kemudi & Kemudi
Darurat)
Stern Tube & Stern Tube Bearing (Tabung Poros & Bantalannya)
Propeller (Baling-baling)
o
Electrical Instalation (Instalasi Listrik)- Wiring Diagram (Diagram Pengawatan)-
Power Balance (Balans Daya)- Main Switchboard (Papan Hubung Utama)Gambar
Lambung timbul:
Stability Booklet
Inclining Test
Sebelum pekerjaan dimulai agar dipastikan bahwa material dan komponen yang
dipesan dari pemasok (supplier) adalah material dan
lkppun s
V - 1 3
Dipastikan juga bahwa semua juru las yang akan bekerja pada kapal
tersebut adalah juru las yang telah disetujui atau mendapatkan
pengakuan dari BKI dan galangan mempunyai welding inspector atau
quality sistim yang baik.
•
Sea trial dilaksanakan dengan prosedur yang ada dan telah disetujuiBKI.
lkppun s
V - 1 4
Sertifikat klasifikasi permanen diterbitkan oleh BKI Pusat setelah menerima seluruh
laporan survey dari Surveyor BKI.
lkppun s
V - 1 5
bulkheads, Profile and decks, Shell expansion, Engine and ketel uap
foundations, Stem and stern frames, Rudder and rudder stock, Hatch covers,
Fore and aft end structuresLoading instrument (bila tersedia) user manual
and test conditions
MESINM a c h i n e r y a r r a n g e m e n t s , I n t e r m e d i a t e t h r u s t a n d
screwshafts, Stern tube and glands, Baling-baling, Main e n g i n e s ,
P r o p u l s i o n g e a r s a n d c l u t c h s i s t i m s , Compressed air
piping sistim, Starting air receivers, Main boiler, Superheaters, Economizers
and steam piping, Fuel oil burning sistim, Cooling water and lubricating oil
sistims, Turbines, Bilge and ballast piping diagram, Fire fighting sistim, Fuel
oil and starting air sistims, Air and sounding pipes sistims, Wiring diagram,
Electric power balance calculation, Steering gear sistims, Piping sistim and
arrangementsT o r s i o n a l v i b r a t i o n c a l c u l a t i o n s u n t u k k a p a l
y a n g berumur kurang dari 2 (dua) tahun
Untuk kapal tangki:Loading and unloading facilities, Cargo tank venting sistim dan
safety devices, Cargo piping sistim, Pumping arrangement at forward and after
ends of the vesselsDrainage of cofferdams and pump rooms
lkppun s
V - 1 6
Prosedur yang disepakati untuk pindah kelas dari anggota IACS ke BKI terdiri dari 3
(tiga) tahapan:
•
Untuk mengawali proses klasifikasi, manajemen dari pemilik kapal berhubungan
dengan BKI untuk menginformasikan rincian survey status dan data-
data lain.
lkppun s
V - 1 7
Instruksi
Persyaratan minimum adalah survey yang sama dengan lingkup survey tahunan,
dengan pemeriksaan mesin dan control sistim secara umum.
Survey yang jatuh tempo dan kondisi kelas kapal harus dilengkapi.
•
Untuk semua kapal antara 5 s/d 10 tahun, sejumlah ruang ballast yang
ditentukan, diperiksa oleh Surveyor.
Untuk semua kapal antara 10 s/d 20 tahun, sejumlah ruang muat dan
ballast yang ditentukan, diperiksa oleh Surveyor.
Untuk kapal yang berumur 15 tahun lebih dan mengikuti ESP (enhanced survey
programme) seperti oil tankers dan bulk carriers, survey
pembaruan kelas lengkap atau survey antara, termasuk pengedokan.
Bila survey pengedokan tidak jatuh tempo, survey bawah air dilaksanakan sebagai
pengganti
Untuk semua kapal yang berumur 20 tahun lebih, survey pembaruan kelas
lengkap, termasuk survey pengedokan.Survey tambahan dan pemeriksaan
gambar dipersyaratkan oleh negara bendera yang baru.Sesuai prosedur
IACS, diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2003, kapal yang
berumur lebih dari 15 tahun, semua survey yang jatuh tempo harus
dilengkapi.
lkppun s
V - 1 8
Survey
Waktu dan tempat yang tepat untuk survey kapal dapat ditentukan
oleh pemilik. Untuk mempersiapkan survey kapal, ruang muat dan tangki-
tangki harus disiapkan untuk inspeksi sebagaimana ditentukan
dengan instruksi pindah kelas. Survey akan dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan BKI.
Penerbitan sertifikat
Sertifikat klasifikasi dan statutoria sementara diterbitkan setelah survey pindah kelas
selesai. Sertifikat klasifikasi dan statutoria permanen diterbitkan setelah
semua proses selesai.
lkppun s
V - 1 9
6. Shell expansion (Bukaan kulit)7. Profile and decks (Profil dan geladak)8.
Longitudinal and transverse bulkhead (Sekat memanjang dan melintang)9. Fore and
aft end structures (Konstruksi ceruk haluan dan buritan)10. Rudder and rudder stock
(Kemudi dan tongkat kemudi)11. Hatch covers (Penutup palka)12. Loading manual
untuk kapal dengan panjang lebih dari 65 m13. Loading instrument (bila dilengkapi)
user manual and test conditionsMesin1. Bilge and ballast piping diagram (diagram
pipa bilga dan ballast)2. Intermediate shaft, dan thrust shaft3. Machinery
arrangements4. Main boilers, superheaters, economisers dan steam piping5. Main
engines, propulsion gears dan clutch sistim.6. Propeller (baling-baling)7. Stern tube
dan glands8. Wiring diagram (diagram pengawatan).9. Steering gear sistims10.
Piping sistim and arrangements.11. Untuk kapal di bawah 2 (dua) tahun, perhitungan
getaran torsi
Kapal tangki minyak, kapal tangki kimia dan kapal pengangkut muatan
curah/minyak:1. Sistem pipa muatan di dalam tangki dan diatas geladak.2. Sistem
pemompaan pada ujung-ujung depan dan belakang dan sistem pengeringan pada
koferdam dan ruang pompa.
lkppun s
V - 2 0
Kapal tangki kimia:1. Salinan sertifikat kelaikan2. Rincian kondisi dan jenis muatan
yang diangkutKapal tangki gas/minyak:1. Penopang tangki muatan2. Tangki geladak
dan penopangnya3. Rincian jenis muatan yang diangkut4. Sistim pengendalian
muatanKapal penyeberangan dan kapal ro-ro:1. Outer and inner bow door/ramp2.
Stern door/ramp3. Side doorsInformasi khusus/gambar tambahan: Ice class
notation:1. Ice strengthening2. Main propulsion line shafting3. Reduction gears4.
Details of any clutch sistimK a p a l y a n g r u a n g m e s i n n y a t i d a k
d i j a g a ( U n a t t e n d e d m a c h i n e r y space):1. Fire-alarm sistim2.
Instrument list3. Plans for maintenance and testing4. Test schedule Instalasi Inert
gas: Piping arrangement
lkppun s
V - 2 1
Surveyor harus diberikan kebebasan setiap saat untuk naik ke kapal dan
atau memasuki bengkel, untuk dapat melaksanakan tugasnya.
Semua bagian yang akan disurvey harus dalam keadaan bebas, bersih
dan harus dalam keadaan bebas dari gas, bila dianggap perlu oleh surveyor
lkppun s
V - 2 2
•
Pembaruan kelas untuk lambung dinomori dalam urutan I, II, III
dan seterusnya.
AS (Survey Tahunan)
Survey bisa dilaksanakan dalam jendela waktu ± 3 bulan dihitung dari hari
terakhir dari bulan kalender dimana periode kelas yang sedang berjalan
akan genap berumur satu tahun.
Untuk kapal dengan akomodasi lebih dari 12 penumpang survey tahunan harus
dilaksanakan tidak lebih lambat dari tanggal jatuh temponya.
IS (Survey Antara)
•
Jatuh tempo survey antara secara nominal pada tahunan kedua atau
tahunan ketiga sejak selesai survey Penerimaan/Pembaruan kelas.
DS (Survey Pengedokan)
lkppun s
V - 2 3
penutupan pada pelat kulit yang berhubungan dengan instalasi mesin dan
komponen bagian luar dari sistem penggerak dan kemudi.
Kapal dengan akomodasi untuk lebih dari 12 penumpang harus menjalani survey
pengedokan pada selang waktu 1 tahun.
•
Survey kerusakan dan perbaikan. Survey kerusakan dan survey perbaikan
berlaku bila lambung kapal, instalasi mesin dan listrik dan perlengkapan
khusus yang dikelaskan mengalami kerusakan yang mungkin
mempengaruhi berlakunya kelas, atau apabila kerusakan diperkirakan
dapat mengakibatkan kecelakaan atau kejadian lain.
lkppun s
V - 2 4
Survey perombakan. Dalam hal perombakan lambung atau mesin kapal, survey
harus dilaksanakan sesuai dengan data terkait yang telah disetujui, sama halnya
dengan bangunan baru.
Terdapat dua jenis perusahaan teknik yang dapat disertifikasi oleh BKI
yaitu: Perusahaan penyedia jasa teknik dan perusahaan yang
memproduksi material/komponen kapal.Perusahaan penyedia jasa
teknik bidang perkapalan yang mengerjakan pekerjaan teknis di kapal
yang diklasifikasikan pada BKI harus mendapatkan sertifikasi/uji
kelayakan terhadap pekerjaannya, untuk menjamin bahwa pekerjaan
yang dilaksanakan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di BKI.Jenis-jenis
jasa teknik yang di sertifikasi:
Profil Perusahaan
lkppun s
V - 2 5
Pengujian bahan uji di laboratorium yang diakui oleh BKI, dibandingkan dengan
ketentuan yang berlaku di BKI.
•
Mengajukan permohonan sertifikasi di cabang BKI terdekat.
lkppun s
V - 2 6
Pembuatan komponen diawasi oleh Surveyor BKI sesuai dengan gambar yang
telah disetujui dan dari material yang telah disertifikasi oleh BKI.
Referensi:
•
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=415#
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=415
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=41
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=411
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=412
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=413
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=414
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=417
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=42
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idny a=416
http://sites.google.com/site/ebookship01/ebook-ship-01/certification/085-
SURVEYANDCERTIFICATION.pdf?attredirects=0&d=1
•
http://adhikarablog.wordpress.com/2010/06/18/macam-survey-kapal/
lkppun s
V - 2 7
lkppun s
VI -1
Metode Pembelajaran
lkppun s
VI -2
lkppun s
VI -3
-
Inspection Certificate dikeluarkan oleh approved servicing agent tentang
sistem pemadam kebakaran CO² dan Dry Powder (2 th). Semua botol CO² ditest
hydrolik dan untuk Liquid Foam (1 th).
Semua surat kapal ini dalam tas surat kapal yang dibawa ke Syahbandar
untuk diteliti.
Hull Certificate
Refrigeration Certificate
-
Sertifikat ini harus selalu ada di kapal (dalam tas surat kapal)Marine Hull Insurance
dan P&I
Seperti yang ada di “Liner negligence clause” kerusakan yang disebabkan oleh:
kerusakan dermaga
lkppun s
VI -4
lkppun s
VI -5
P a n j a n g k a p a l : 2 0 m e t e r a t a u l e b i h
T o n a g e k o t o r : 1 0 0 G T a t a u l e b i h
lkppun s
VI -6
Keselamatan Kapal
lkppun s
VI -7
Kelaik-Lautan Kapal
ndones
Bagian
Kedua
P e m e r i k s a a n , P e n g u j i a n d a n S e r t i f i k a s i Pasal 53
lkppun s
VI -9
(2) Nakhoda atau pemimpin kapal dan/atau anak buah kapal harus
memberitahukan kepada Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal
apabila mereka mengetahui bahwa kondisi kapal atau bagian dari
kapalnya, dinilai tidak memenuhi persyaratan kapal.(3) Pemilik kapal,
operator, nakhoda atau pemimpin kapal wajib membantu dan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk pemeriksaan dan pengujian.(4)
Apabila diperlukan, Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal berwenang
naik di atas kapal untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengujian
kondisi teknis keselamatan kapal.
Pasal 54
Pasal 55
lkppun s
VI -10
Pasal 57
(1) Sertifikat kapal tidak berlaku apabila:a. masa berlaku sudah berakhir;b. tidak
melaksanakan pengukuhan sertifikat (endorsemen);c. kapal rusak dan dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan keselamatan kapal;d. kapal berubah nama;e. kapal
berganti bendera;f. kapal tidak sesuai lagi dengan data-data teknis dalam
sertifikat keselamatan kapal;g. kapal mengalami perombakan yang
mengakibatkan perubahan konstruksi kapal, perubahan ukuran utama kapal,
perubahan fungsi atau jenis kapal;h. kapal tenggelam atau hilang; atau i. kapal
ditutuh (scrapping)
lkppun s
VI -11
Pasal 58
(1) Pemilik, operator, nakhoda atau pemimpin kapal wajib memelihara dan
merawat kapalnya sehingga kapal selama dioperasikan tetap memenuhi
persyaratan keselamatan kapal dan sesuai dengan data yang terdapat pada
sertifikat kapal.(2) Setiap kapal wajib dilimbungkan sesuai dengan jadwal
yang ditentukan untuk pelaksanaan pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1)
V I . 4 . P e r a t u r a n p e m e r i n t a h t e n t a n g K l a s i f i k a s i K a p a l Pasal 59
lkppun s
VI -12
Referensi:
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?menuku=mpat&idnya=425#
http://sites.google.com/site/ebookship01/ebook-ship-01/certification/085-
SURVEYANDCERTIFICATION.pdf?attredirects=0&d=1
•
Sanusi Setrodjijo, (2010), “Survey & Certification”.Evaluasi Pembelajaran1 .
Pengayaan materi dengan membuat tugas terkait
d e n g a n kewenangan yang diberikan pemerintah pada badan klasifikasi yang
ditunjuk.2. Berdiskusi tanda-tanda kelas dan prosedur survey dan sertifikasi kapal
lkppun s
VII -1
Mahasiswa memahami pentingnya port state control serta kewenangan PSC officer,
memahami konsep pengamanan pelabuhan dan persyaratan yang diwajibkan
pelabuhan sebagai penyelenggara/officer PSC.
Metode Pembelajaran
Pertemuan ke IX dan XI1. Kuliah dan berdiskusi2. Tugas menjawab pertanyaan
pada sesi akhir perkuliahan
Amoco Cadiz
lkppun s
VII -2
Acuerdo de Vina del Mar (Amerika Selatan dan Tengah), Karibia MOU,
Mediterania MOU , Samudra Hindia MOU , Abuja MOU (Barat dan
Tengah Atlantik Afrika), Laut Hitam MOU, dan Riyadh MOU (Teluk
Persia).Para U n i t e d S t a t e s C o a s t G u a r d m e m v e r i f i k a s i b a h w a
s e m u a k a p a l a s i n g y a n g beroperasi di Amerika Serikat perairan
yang sesuai substansial dengan konvensi internasional, serta semua AS
berlaku undang-undang, peraturan dan perjanjian. AS bukan anggota dari
setiap Kontrol Port State MOU.Banyak dari konvensi IMO paling penting berisi
ketentuan-ketentuan teknis kapal untuk diperiksa ketika mereka mengunjungi
pelabuhan asing untuk memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan IMO.a.
Kekurangan harus diperbaiki sebelum kapal dapat berangkat port;b. Penahanan
kapalInspeksi tersebut pada awalnya dimaksudkan sebagai cadangan
untuk implementasi Negara bendera, tetapi pengalaman telah
menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi sangat efektif, terutama jika
diselenggarakan secara regional. Sebuah kapal akan ke pelabuhan di satu
negara biasanya akan mengunjungi negara-negara lain di kawasan
sebelum memulai perjalanan pulang dan itu adalah untuk keuntungan semua orang
jika inspeksi dapat erat terkoordinasi.Hal ini memastikan bahwa sebanyak
mungkin kapal yang diperiksa, tetapi pada saat y a n g s a m a m e n c e g a h
kapal-kapal yang tertunda oleh inspeksi yang tidak perlu.
Tanggung jawab utama untuk standar kapal dimiliki oleh Negara bendera - tetapi
kontrol Negara pelabuhan menyediakan "jaring pengaman" untuk
menangkap kapal standar.IMO telah mendorong pembentukan organisasi
regional pelabuhan Negara kontrol dan perjanjian pada kontrol Negara
pelabuhan - Memorandum of Understanding atau MoU -telah
ditandatangani mencakup seluruh lautan di dunia: Eropa dan Atlantik utara
(Paris
lkppun s
VII -3
MoU), Asia dan Pasifik (Tokyo MoU); Amerika Latin (Acuerdo de Vina del
Mar); Karibia (Karibia MoU); Barat dan Afrika Tengah (Abuja MoU); wilayah
Laut Hitam (Laut Hitam MoU); Mediterania (Mediterania MoU); Samudera
Hindia (Indian Samudera MoU), dan Riyadh MoU.IMO host Kelima IMO
Lokakarya untuk PSC MoU / Kesepakatan Sekretaris dan Manajer Database dari
14-16 Juni 2011. Lokakarya ini didanai oleh Dana Teknis IMO Kerjasama
dan bertujuan untuk memberikan dukungan kepada rezim kontrol
port Negara regional dengan membangun sebuah platform untuk
kerjasama dan juga menyediakan sebuah forum bagi orang yang
terlibat untuk bertemu dan bertukar ide dan pengalaman, mereka juga
bertujuan untuk mendorong harmonisasi dan koordinasi kegiatan PSC dan
pengembangan rekomendasi praktis yang dapat diteruskan ke IMO untuk
pemeriksaan lebih lanjut oleh Komite relevan Organisasi dan Sub-
Komite. Lokakarya Keenam dijadwalkan berlangsung pada tahun 2013.
5.
Monitoring Control)
lkppun s
VII -4
lkppun s
VII -5
itu, PSCO
Dituangkan dalam
“Memorandum of Understanding”.
Paris MOU)
(Tokyo MOU)
, Tokyo (Japan) on 1 December 1993;
(Caribbean MOU)
(Mediterranean MOU),
(Abuja MOU)
lkppun s
VII -6
Monitoring Control
VII.2.
Port State
(Negara Pelabuhan)
(Negara Pelabuhan)
“deficiencies”
(clear grounds)
(substandard ship)
lkppun s
VII -7
Pemeriksaan (
Inspections)
(deficiencies)
(clear grounds)
lkppun s
VII -8
Clear Grounds
Dasar-dasar yang kuat untuk melakukan suatu pemeriksaan lebih terinci:1. Tidak
adanya perlengkapan/peralatan pokok (principal) atau penataan-
penataan(arrangements) yang diisyaratkan oleh Konvensi-Konvensi;2. Bukti dari
penelitian sertifikat-sertifikat kapal bahwa suatu sertifikat atau sertifikat
adalah jelas tidak berlaku;3. Bukti bahwa buku-buku jurnal kapal, manual-
manual atau dokumentasi lainnya yang diisyaratkan tidak ada di kapal, tidak
terpelihara, atau salah pemeliharaan;4. Bukti dari kesan-kesan umum pejabat
pemeriksa dan observasi-observasi bahwa keadaan sesungguhnya badan kapal
atau keburukan struktural atau kekurangan-kekurangan yang ada dapat
menimbulkan resiko bahaya pada struktur kapal kedap air atau integritas kedap
cuaca dari kapal;5. Bukti dari kesan-kesan umum pejabat pemeriksa atau observasi-
observasi b a h w a a d a n y a k e k u r a n g a n - k e k u r a n g a n y a n g
s e s u n g g u h n y a d a l a m keselamatan, pencegahan pencemaran, atau
perlengkapan navigasi;6. Informasi atau bukti bahwa Nakoda atau awak
kapal tidak terbiasa (non familiar) dengan operasi-operasi penting di atas
kapal sehubungan dengan keselamatan kapal atau pencegahan
pencemaran, atau operasi-operasi dimaksud belum pernah
dilakukan;7 . I n d i k a s i - i n d i k a s i b a h w a a n g g o t a - a n g g o t a k u n c i
a w a k k a p a l t i d a k m a m p u berkomunikasi satu dengan lainnya atau
dengan orang-orang yang lain di atas kapal;8. Tidak adanya daftar kapal
yang muktakhir, bagan/pola pengawasan kebakaran, dan untuk kapal-
kapal penumpang, satu bagan/pola pengawasan kerusakan
(sub-standard ship).
lkppun s
VII -9
Referensi:
lkppun s
VIII -1
Metode Pembelajaran
Pertemuan ke XII dan XIIIMetode pembelajaran1. Kuliah dan berdiskusi2. Diskusi
panel pada minggu ke XIII
lkppun s
VIII -2
Konvensi STCW tahun 1978 adalah yang pertama untuk menetapkan persyaratan
dasar tentang pelatihan, Sertifikasi dan Watchkeeping untuk pelaut
di tingkat i n t e r n a s i o n a l . S e b e l u m n y a s t a n d a r p e l a t i h a n ,
s e r t i f i k a s i d a n W a t c h k e e p i n g petugas dan peringkat didirikan oleh
pemerintah masing-masing, biasanya tanpa mengacu pada praktik di
negara lain. Akibatnya standar dan prosedur bervariasi secara luas,
meskipun pengiriman adalah yang paling internasional dari semua
industri.Para anggota Konvensi mengatur standar minimum yang
berkaitan dengan pelatihan, Sertifikasi dan Watchkeeping untuk pelaut
yang negara berkewajiban untuk memenuhi atau melaksanakannya.Konvensi
tidak berurusan dengan tingkat pengawakan: ketentuan IMO di wilayah i n i
ditutupi oleh peraturan 14 dari Bab V dari Konvensi
I n t e r n a s i o n a l u n t u k Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS) 1974, persyaratan
yang didukung oleh resolusi A.890 (21) Prinsip awak aman, diadopsi
oleh Majelis IMO pada 1999, yang menggantikan resolusi
sebelumnya A.481 (XII) yang diadopsi pada tahun1981.Salah satu
fitur utama penting Konvensi adalah bahwa hal itu berlaku untuk kapal-
kapal non-Amerika ketika mengunjungi pelabuhan Negara yang menjadi
Pihak Konvensi. Pasal X membutuhkan Pihak untuk menerapkan tindakan
pengendalian untuk kapal semua bendera sejauh yang diperlukan
untuk memastikan bahwa tidak ada perlakuan yang lebih
menguntungkan diberikan kepada kapal-kapal berhak mengibarkan
bendera Negara yang tidak Partai daripada diberikan kepada kapal-kapal berhak
untuk terbang bendera dari suatu Negara.Kesulitan yang bisa timbul untuk
kapal negara yang bukan Pihak pada Konvensi adalah salah satu alasan
mengapa Konvensi telah menerima penerimaan luas tersebut. Pada tahun 2011,
Konvensi STCW memiliki 155 Pihak, mewakili 98,9 persen dari tonase
pengiriman dunia.
lkppun s
VIII -3
Revisi 1995
1995 Perubahan
lkppun s
VIII -4
Referensi:
•
http://www.imo.org/About/Conventions/ListOfConventions/Pages/
International-Convention-on-Standards-of-Training,-Certification-and-
Watchkeeping-for-Seafarers-(STCW).aspx
lkppun s
I X - 1
Metode Pembelajaran
Minggu ke XIV dan XVMetode :1. Presentase kelompok dan berdiskusi antar
kelompok2. Membaca dan mendalami aturan dan UUD yang digunakan oleh
mahkamah pelayaran
Uraian Bahan PembelajaranIX.1. Mahkamah
PelayaranK e d u d u k a n :
Tugas pokok:
Dasar hukum:
lkppun s
I X - 2
Tujuan
Kegiatan
lkppun s
I X - 3
Admiralty Court
•
Khusus mengadili perkara-perkara yang timbul dari perselisihan dalam hukum
maritim, atau perkara-perkara sebagai akibat pelanggaran terhadap hukum
(publik) maritim
Syahbandar:
Dasar Hukum:
lkppun s
I X - 4
lkppun s
I X - 5
Melaksanakan pengawasan;
•
Menguji rancangan yang telah disetujui;
lkppun s
I X - 6
lkppun s
I X - 7
-
Mengawasi akses ke kapal, orang dan bawaan serta penanganan muatan
dan gudang;
Monitor area terbatas hanya orang yang diberi hak yang mempunyai akses;
lkppun s
I X - 8
lkppun s
I X - 9
lkppun s
I X - 1 0
•
Memastikan bahwa SSP telah dimodifikasi untuk
m e m p e r b a i k i kekurangan dan untuk memenuhi persyaratan sesuai
dengan kapal itu sendiri;
Deviciency (NC);
Sister Ship;
lkppun s
I X - 1 1
•
Merekomendasikan dan menyelaraskan sebagaimana
m e s t i n y a , modifikasi terhadap rancangan keamanan fasilitas
pelabuhan dalam r a n g k a m e n g o r e k s i k e k u r a n g a n - k e k u r a n g a n
d a n m e m p e r b a h a r u i rancangan keamanan fasilitas pelabuhan dalam
rangka menyesuaikan perubahan fasilitas pelabuhan yang terkait;
Memastikan bahwa pelatihan yang cukup telah diberikan kepada personil yang
bertanggung jawab untuk keamanan fasilitas pelabuhan;
B e r k o r d i n a s i d e n g a n C S O d a n S S O
d a l a m r a n g k a mengimplementasikan keamanan fasilitas
pelabuhan;
lkppun s
I X - 1 2
Komunikasi Keamanan;
Referensi:
•
Sanusi Setrodjijo, (2010), “Mahkamah Pelayaran”.Evaluasi Pembelajaran1.
Penilaian bobot tugas kelompok dan hasil diskusi2. Pengayaan materi dengan
berdiskusi
lkppun s