Anda di halaman 1dari 23

PERJANJIAN KERJA LAUT (PKL)

PENGERTIAN PERJANJIAN
KERJA LAUT (PKL)
Perjanjian Kerja Laut adalah perjanjian
kerja perorangan yang ditandatangani
oleh pelaut Indonesia dengan
pengusaha angkutan di perairan (PP RI
NO. 7 TAHUN 2000 TENTANG
KEPELAUTAN)
Perjanjian Kerja Laut adalah perjanjian
yang diadakan antara seorang
pengusaha perkapalan pada satu pihak
dengan seorang buruh di pihak lain,
dimana yang terakhir ini mengikat
dirinya untuk melakukan pekerjaan
dalam dinas pada pengusaha perkapalan
dengan mendapat upah sebagai
nakhoda atau anak buah kapal
(Pasal 395 KUHD)
TUJUAN PERJANJIAN KERJA
LAUT
Untuk mengetahui jabatan pelaut di atas
Kapal.
Untuk mengetahui besarnya gaji pelaut
yang akan diterima.
§ Sebagai bahan pengaduan terjadi
sengketa.
§ Pengesahan awak kapal telah terikat
kontrak kerja dengan perusahaan, yang
disahkan dan diketahui syahbandar.
MACAM-MACAM PERJANJIAN
KERJA LAUT
 Perjanjian Kerja Laut untuk waktu
tertentu

 Perjanjian Kerja Laut untuk satu


perjalanan atau lebih

 Perjanjian Kerja Laut untuk waktu yang


tidak tertentu
PKL ditandatangani oleh Pelaut
sebagai buruh, pemilik kapal
sebagai majikan dan harus
diketahui oleh Pejabat yang
ditunjuk oleh (Pejabat yang
berwenang).
PKL dibuat rangkap 4
(empat) yaitu untuk Pelaut
yang bersangkutan, Pemilik
kapal, Nakhoda kapal dan
Pejabat yang berwenang.
PKL harus memuat hak dan
kewajiban masing-masing pihak
yang antara lain meliputi
upah/gaji, penunjukan kapal,
perjalanan pelayaran, kedudukan
awak kapal, jenis pekerjaan, hari
libur dan pemutusan hubungan
kerja.
PKL tidak diwajibkan bagi pelaut yang
bekerja pada :
 Kapal Motor ukuran kurang dari GT.35
 Kapal Layar ukuran kurang dari GT.105
 Kapal untuk pelayaran percobaan.
HAL-HAL POKOK YANG
TERCANTUM DALAM PKL
§ Nama pelaut

§ Tempat dan tanggal lahir pelaut 

§Tempat dan tanggal perjanjian dibuat

§ Nama kapal atau kapal-kapal dimana


pelaut akan berlayar

 
§ Masa berlakunya perjanjian (masa kontrak)

§ Tanggal mulai berlakunya perjanjian

§ Jabatan pelaut di atas kapal

§ Pernyataan lain apabila pelaut juga


mengikatkan diri untuk tugas lain selain
tugas di kapal
§ Di hadapan siapa perjanjian itu
ditandatangani (nama syahbandar) 

§ Gaji pelaut dan tunjangan-tunjangan


yang menjadi hak pelaut

§ Hal-hal mengenai pemutusan hubungan


kerja

§ Tanda tangan pelaut, pengusaha, dan


syahbandar
Perjanjian Kerja Laut Antara
Nakhoda dan Anak Buah Kapal
Selama perjalanan, nakhoda mewakili
pengusaha kapal dan majikan lainnya
yang buruhnya bekerja di kapal yang
dipimpinnya dalam melaksanakan
perjanjian kerja yang diadakan dengan
mereka (KUHD Pasal 397)
PROSEDUR PEMBUATAN PKL

 UNTUK NAKHODA

 UNTUK ANAK BUAH KAPAL


• UNTUK NAKHODA
1. Nakhoda/perwira harus memiliki Dokumen
yang ditentukan oleh perusahaan
Baca dan Jika Setuju
Tandatangani
Pahami Isi di depan
PKL syahbandar

Perusahaan/Pengusaha Ditandatangani
menandatangani PKL oleh
syahbandar

Nakhoda disijil
oleh
syahbandar
• UNTUK ANAK BUAH KAPAL

 Prosesnya sama dengan di atas hanya saja


pemilik Kapal bisa di wakilkan kepada Nakhoda.

 Harus di tandatangani oleh syahbandar tanpa


pemilik Kapal cukup di wakilkan Nakhoda.

 Dicatat dalam sijil Awak Kapal sebagai ABK


CARA-CARA MENGAKHIRI
HUBUNGAN KERJA
1. Dengan alasan yang wajar

2. Dengan alasan yang penting dan


mendesak
1. Pengakhiran PKL Dengan Alasan
Yang Wajar
Meninggal dunia 
Atas persetujuan kedua belah pihak
Jika perjanjian tidak syah
Jika salah satu pihak tidak setuju selama
dalam masa percobaan 
Perusahan di likuidasi
2. Pengakhiran PKL Dengan Alasan
Penting dan Mendesak

Alasan mendadak dari perusahan / majikan


Alasan mendadak dari pelaut
Pelaut terganggu ingatannya 
Alasan mendadak dari
perusahaan/majikan
 Pelaut melakukan penyelundupan 
Pelaut menganiaya pengusaha kapal 
Apabila pelaut merusak alat-alat yang
merugikan perusahan 
§ Apabila pelaut sering mabuk-mabukan
diatas kapal 
§ Menolak perintah majikan
§ Pelaut tersangkut masalah hukum
§ Tidak naik kapal 
Alasan mendadak/mendesak dari
pelaut
 Pelaut tidak dibayarkan gajinya 
 Pelaut sakit keras dan tidak dapat bekerja 
 Pelaut mengalami kecelakaan kerja
§ Pengusaha memerintahkan perbuatan yang
melanggar hukum
Jika PKL selesai
ketika kapal masih
berlayar ?
§ Untuk Nakhoda --- Melakukan tindakan
untuk menyelamatkan kapal dan muatan

§ Untuk ABK ---Turun di pelabuhan pertama


yang ia singgahi
CONTOH PERJANJIAN KERJA LAU
T (PKL)
Contoh PKL
untuk bekerja di kapal berbendera
asing

Anda mungkin juga menyukai