Anda di halaman 1dari 11

CUACA DAN IKLIM

A.

Pengertian Cuaca dan Iklim

Mari kita kaji mengenai Pengertian Cuaca dan Iklim, Cuaca adalah
keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu
terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca
bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau
sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap
tempat serta setiap jamnya.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka
waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan
Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan.
Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah
diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat). Iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30
tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali
iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang
menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain,
misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah,
massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.Perlu Anda
ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut
Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan
cuaca disebut Meteorologi.
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer
Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan
sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca
rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai
iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi,
untuk tanda-tanda perubahan iklim.
1. Suhu Udara

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi


suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom
dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi
atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer.
Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur,
Fahrenheit dan Kelvin.

Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmosfer.


Berdasarkan penyebarannya di muka bumi suhu udara dapat dibedakan
menjadi dua, yakni sebaran secara horisontal dan vertikal. Suhu udara
dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu
dapat berdampak langsung akan adanya perubahan suhu di udara.
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di
permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical
dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan
menurut bulanan dalam setahun.
a. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang
melingkupi sebuah planet, termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai
jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer
terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar
560 km dari atas permukaan Bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan,
yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang
lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan
untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan
peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut
fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),
dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar
0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di
bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer
ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai
batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
b. Sudut Datangnya Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari,
sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00
siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh

sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar


sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar
sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin
kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin miring datangnya
sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah

c.

Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis
lintangnya.
Semakin
rendah
letak
garis
lintangnya maka semakin lama daerah tersebut
mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya
semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang
maka intensitas penyinaran matahari semakin
kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah.
Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah (6 LU 11 LS)
mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih lama sehingga suhu rata-rata
hariannya cukup tinggi.

d.

Tinggi Rendahnya Tempat


Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat
tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah
kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan
temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu
daerah disebut amplitudo.
Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer.
Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan
udara sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita
naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 C. Di Indonesia suhu rata-rata
tahunan pada ketinggian 0 meter adalah 26 C. Misal, suatu daerah dengan
ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26 C -0,6 C =
-4 C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 C.
Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat
geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia
berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari
permukaan laut.
2 .Kelembapan Udara (humidity)

Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu
udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin
lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang
dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer
3. Tekanan Udara

Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan
udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan
kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom
mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan
tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu pada suatu kolom udara
yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara sehingga tekanan udaranya pun
berbeda.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa). 1 mb
= 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1
atmosfer
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau
lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin
tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini
terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang
rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang memiliki elevasi yang
lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada di
daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih
rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.
4. .Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi
(maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan
udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi,

berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan
kecepatan angin disebut anemometer.
a.Angin tetap,
angin tetap ,yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun.
b. angin periodik.
Angin peridoik adalah angin yang bertiup berganti arah setiap waktu , ada
yang setiap hari , ada yang enam bulan sekali.

Angin muson, yaitu angin yang bergerak sepanjang tahun sesuai dengan
pergantian musim. Angin ini meliputi 2/3 bagian permukaan bumi.
Angin darat dan angin laut, yaitu angin yang bertiup dari darat kelaut, dan
sebaliknya. Angin darat terjadi pada malam hari, sedangkan angin laut
terjadi pada siang hari.
Angin lembah dan angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari lembah
pegunungan menuju puncak atau sebaliknya. Angin lembah bertiup pada
siang hari, sedangkan angin gunung bertiup pada malam hari.

Angin siklon berada di daerah bertekanan minimum dikelilingi


daerahseputarnya yang bertekanan maksimum, sehingga angin memutar
masuk. Angin anti siklon adalah angin yang berasal dari daerah
bertekanan maksimum menuju ke daerah sekelilingnya yang bertekanan

minimum, sehingga angin bergerak putar


keluar.

Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin
yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda.
Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang
tingginy lebih dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn
yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering , karena uap air sudah di
buang pada saat hujan orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat

menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang
terkena angin ini bisa turun daya tahan tubunya terhadap serangan penyakit.

5.

awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak
selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena
adanya pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu.
a. Awan Cirrus

awan cirrusAwan Cirrus atau Sirus adalah awan yang warna putihnya terpisah dan
terletak di bagian paling tinggi dalam tingkatan awan dan juga sangat tipis, awan ini
juga memiliki serat seperti gula-gula kapas. Awan ini terdiri dari kristal es dan
terbentuk pada saat uap air yang membeku menjadi kristal es pada ketinggian diatas
8000 m. Dikarenakan terdiri dari kristal-kristal es, nantinya terdapat jenis awan cirrus
tebal atau sering disebut dengan cirrus densus yang mampu menghalau datangnya
sinar matahari dan bulan sehingga menghasilkan hallo ( lingkaran yang berbentuk
seperti cincin ). Fenomena alam ini terjadi akibat proses kristal es dalam awan cirrus
yang membiaskan sinar matahari dan bulan.
b. Awan Cirrocumulus
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang awan cirrocumulus, dimana awan
jenis ini masuk dalam kategori keluarga awan tinggi. Dimana sebelumnya kita sudah
membahas salah satu keluarga awan tinggi yaitu awan cirrus. Beberapa point tentang
penjelasan awan cirrocumulus adalah sebagai berikut :

Awan cirrocumulus adalah lapisan awan yang terlihat seperti ombak di pantai yang
memiliki bentuk bulat atau serpihan dan juga memiliki warna putih yang berbaris atau
berkelompok

Awan cirrocumulus memiliki bentuk seperti terputus-putus dan terdiri atas kristal es

sehingga membentuk seperti kelompok domba tidak menimbulkan bayangan


Awan cirrocumulus adalah awan kelompok tinggi yang mirip dengan awan
stratocumulus dan altocumulus, akan tetapi awan ini memiliki bulatan-bulatan yang
lebih kecil daripada kedua jenis awan tersebut jika dilihat dari permukaannya.

Jadi awan cirrocumulus adalah awan yang memiliki bentuk terputus-putus yang terdiri
dari kristal es yang memiliki bulatan-bulatan kecil yang umumnya berwarna putih dan
terlihat seperti sekelompok domba serta tidak menimbulkan bayangan.
c. Awan Cirrostratus
Berdasarkan tingkat ketinggiannya awan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu awan tinggi ( 612 km ), awan menengah ( 2-6 km ), awan rendah ( <2km ) dan awan vertikal ( 500-1500
m ). Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang awan cirrostratus yang
termasuk dalam kategori awan tingkat tinggi. Selain awan cirrostratus yang masuk dalam
kategori awan tingkat tinggi, terdapat pula awan cirrus ( Ci ) dan awan cirrocumulus
( Cc ) yang juga masuk dalam kategori awan tingkat tinggi.
Pengetian awan cirrostratus bermacam-macam, berikut diantaranya :

awan cirrostratus adalah awan yang berwarna putih merata dan berbentuk

menyerupai kerudung tipis


awan cirrostratus adalah awan non-konvektif bercadar tipis yang biasanya
menimbulkan halo ( lingkaran yang berbentuk seperti cincin ). Dimana matahari
dan bulan terlihat di garis yang jelas. Awan ini biasanya mengental menjadi
menjelang altostratus depan dengan suhu yang hangat atau di daerah yang

memiliki tekanan rendah


awan cirrostratus adalah awan yang memiliki bentuk tipis, halus yang berwarna
putih dan mampu menutup sebagian atau seluruh langit serta dapat
menimbulkan halo dengan besaran sudut hingga 22 derajat

Jadi awan cirrostratus adalah awan berwarna putih merata yang tipis dan halus yang
mampu menutupi sebagian atau seluruh langit serta menimbulkan halo.
Awan ini sangat sulit dideteksi keberadaannya, namun dengan adanya awan ini biasanya
menandakan datangnya front panas dimana kemungkinan akan terjadi hujan. Awan
cirrostratus ini dapat menimbulkan halo jika sangat tebal.

d.

Awan Altocumulus

Altocumulus merupakan awan tengah yang bebentuk gembung (puffy), bermassa,


berwarna keabuan, sebagian besar terdiri atas butiran air, dan tebalnya jarang sekali
mencapai 1 km. Jika dilihat, masing-masing awan membentuk seperti barisan yang
bergelombang secara paralel. Biasanya, salah satu bagian awan berwarna agak gelap

dari yang lain. Hal tersebutlah yang


membedakan antara
altocumulus dan cirrocumulus (cirrocumulus merupakan awan tinggi dan bentuk
awan yang lebih kecil). Altocumulus terlihat seperti istana kecil atau little castles
(castellanus) yang mengindikasikan adanya pengangkatan udara pada level awan.
Awan ini muncul pada keadaan hangat, musim panas lembab di pagi hari, dan kadang
menandakan akan ada hujan badai (thunderstorm) di sore harinya. Jika dilihat dengan
mata telanjang kita, bentuk altocumulus hanya sebesar ibu jari.
e. Altostratus

Altostratus (As) adalah awan yang berbentuk lembaran dan sering


berbentuk satu struktur berserat.[ Awan altostratus dapat diikuti oleh
keluarnya endapan dari dalam awan baik bentuk air, salju, atau kristal
es, atau biasa disebut presipitasi, yang meluas dan dalam waktu yang
cukup lama. Altostratus dapat membentuk korona, selain itu bulan
atau matahari terlihat pucat jika dilihat melalui awan ini.

f. Awan Nimbostratus
Awan Nimbostratus adalah awan yang berbentuk tidak beraturan, berwarna abuabu atau putih gelap, penyebarannya luas, merata, dan tebal. Awan Nimbostratus
dapat menghasilkan hujan maupun salju. Awan Nimbostratus termasuk ke dalam
kelompok Awan Rendah karena ditemukan pada ketinggian kurang dari 2000

meter (2 km). Karena Ketebalannya, sinar matahari tidak tampak apabila ditutupi
awan ini. Awan ini biasanya diikuti oleh keadaan cuaca buruk.

g. Stratocumulus
Stratocumulus merupakan awan rendah. Semua awan rendah dapat menghasilkan
presipitasi, begitupun awan stratocumulus. secara umum, stratocumulus dibedakan
menjadi dua jenis,yaitu stratocumulus undulatus (bergelombang) dan
stratocumulus cumuliformis (seperti cumulus).

h. Awan Stratus
Awan Stratus adalah awan yang berbentuk seperti kabut tipis yang berlapis-lapis.
Awan Stratus tersebar luas dan menutupi langit secara merata. Awan Stratus
termasuk ke dalam kelompok Awan Rendah
karena ditemukan pada ketinggian kurang
dari 2000 m (2km). Awan ini biasanya
berwarna abu abu dengan dasar yang
teratur. Awan Stratus dapat menghasilkan
hujan yang gerimis (tidak lebat).
i.
Awan Cumulus
Beberapa orang telah mengemukakan pendapatnya tentang awan cumulus, berikut
adalah 3 pendapat berbeda tentang awan cumulus yang nantinya akan diambil
kesimpulan.

Awan cumulus adalah awan yang terlihat terpisah-pisah atau umumnya


memiliki bentuk yang padat dengan batas-batas yang jelas. Awan ini
berkembang secara vertikal dalam bentuk bulat, kubah atau seperti menara.
Teksturnya kasar.
Awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi.
Ketebalannya tidak setebal dari awan cumola nimbus. Awan ini terbentuk di
siang hari ketika udara naik. Apabila awan ini berhadapan dengan sinar
matahari dan hanya mendapatkan setengah penyinaran dari bagian awan maka
akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu.
Awan cumulus adalah awan yang berbentuk seperti bunga kol dan terbentuk
karena adanya proses konveksi. Proses konveksi adalah perpindahan panas
dan massa utama yang terjadi melalui difusi dan adveksi.

Jadi awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi,
bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas. Terbentuk karena adanya proses
konveksi dan apabila terkena sinar matahari sebagian maka akan menimbulkan

bayangan berwarna kelabu. Pembentukan awan cumulus juga disebabkan oleh


faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer. Dan apabila ketidakstabilan terus
berlanjut, awan cumulus dapat menjadi awan cumola nimbus.
j. Awan Cumola Nimbus
Awan cumola nimbus adalah jenis awan yang masuk dalam kategori awan
dengan perkembangan vertikal seperti awan cumulus. Awan cumola
nimbus ini menjulang tinggi ke atas, bentuknya padat dan awan ini
memiliki hubungan dengan badai petir dan cuaca dingin. Awan cumola
nimbus ini terbentuk karena ketidakstabilan di lapisan atmosfer. Pada
dasarnya dapat terbentuk sendiri, penyebarannya secara berkelompok
atau disepanjang front dingin di garis squall. Awan ini adalah salah satu
awan yang dapat menciptakan petir melalui jantung awan. Awan cumola
nimbus juga awan yang terbentuk dari awan cumulus dan dapat
berkembang menjadi supercell, yaitu badai yang ditandai adanya
mesosiklan, yaitu pusaran udara dalam badai konvektif. ( baca : Proses
Terjadinya Badai Matahari )

Dasarnya, awan ini memiliki lebar hingga beberapa kilometer, pada bagian dasar
awan umumnya terbentuk pada saat berada di ketinggian 500-13000 kaki (200-4000
m) dan pada bagian atas puncaknya mencapai ketinggian 20000-75000 kaki (600023000 m).
Berdasarkan letak ketinggian di klasifikasikan :
a. Kelompok awan tertinggi
Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan
menjadi 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan
rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal. Kelompok awan tinggi
pada kawasan tropis terletak di ketinggian 6-18 km. Pada kawasan iklim
sedang kelompok awan tinggi terletak pada ketinggian 5-15 km dan di
kawasan kutub terletak pada ketinggian 3-8 km. Awan yang tergolong
awan tinggi adalah:
- Awan Sirrus (Si) : halus, mempunyai struktur seperti serat dan
bentuknya mirip bulu burung. Awan ini juga sering tersusun seperti pita
yang melengkung di langit, sehingga tampak seperti bertemu pada satu
atau dua titik horizon. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
- Awan Sirostratus (Ci-St) : bentuknya seperti kelambu putih yang halus
dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah. Awan ini
menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan
bulan yang terjadi pada musim kemarau
- Awan Sirokumulus (Ci-Cu) : awan ini bentuknya seperti terputus-putus
dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti
sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
b. Awan pertengahan
Awan pertengahan, terdapat di ketinggian 3 km ke atas tetapi kurang dari
6 km yang diukur dari permukaan air laut. Awan ini antara lain terdiri dari
awan altostratus dan altokumulus.
c. Awan rendah

Awan rendah, terdapat di ketinggian kurang dari 1,6 km dari permukaan


air laut. Awan ini antara lain terdiri dari awan stratocumulus, stratus, dan
nimbostratus.
d. Awan yang berkembang secara vertical
Awan yang berkembang vertikal, terdapat di ketinggian 1-20 km dari
permukaan air laut. Awan ini antara lain terdiri dari awan cumulus dan
awan cumulonimbus.

6.

Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama
waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat
yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

Hujan Frontal
Hujan frontal merupakan salah satu dari sekian banyak jenis- jenis hujan. Hujan
frontal tentunya mempunyai suatu pengertian khusus yang akan membedakannya
dengan jenis hujan yang lain. Pengertian dari hujan frontal sendiri adalah hujan yang
terjadi karena diakibatkan adanya pertemuan massa udara yang berbeda, yakni massa
udara panas dan massa udara dingin. Karena perbedaan massa udara yang bertemu
inilah maka terjadilah pendinginan secara mendadak hingga terjadilah kondensasi
yang kemudian menjadi hujan frontal. Batasan massa udara yang panas dengan
massa udara yang dingin ini disebut dengan front, sehingga daerah yang merupakan
lokasi pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas disebut dengan
daerah front. Maka dari itulah hujan ini dinamakan sebagai hujan frontal. Inilah
pengertian sederhana dari hujan frontal. Biasanya hujan frontal ini terjadi di sekitaran
daerah lintang sedang, dimana daerah lintang sedang ini sering terjadi pertemuan dua
massa yang berbeda. Pertemuan dua massa udara yang berbeda ini yakni terdapat
udara yang bergerak di daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang
bertekanan rendah atau sub tropis.

Anda mungkin juga menyukai