PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dirancang
khusus
untuk
menunjang
kegiatan
pekerjaan
kerja Anchor
Handling
Towing Wiinch.
Kapal AHTS pada umumnya bekerja secara time charter di
offshore dan beroperasi di lokasi explorasi pengeboran minyak dan gas
lepas pantai yang sedang ataupun yang sudah berproduksi dalam
jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara pemilik kapal
dengan pencharter kapal.
Dalam pengoperasian kapal AHTS terutama pada jenis Anchor
Handling, rig move, towing dibutuhkan personil-personil yang telah
terampil
serta
berpengalaman
dalam
melaksanakan
pekerjaan
personil
menjadi
lebih
kecil
pada
saat proses
1. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui bagaimana perawatan Anchor Handling
Towing Winch, dan mengoperasikan dengan benar.
b. Untuk
mengetahui
bagaimana
mengatasi
permasalahan
2. Manfaat Penulisan
dapat
memberikan
sumbang
saran
kepada
System
(BCMS)
dalam
perawatan
anchor
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
a.
Studi Lapangan
Penulis mengamati secara langsung terhadap perawatan
Anchor Handling Towing Winch di atas kapal AHTS MV.
Smit Laisa serta Melakukan observasi tentang dokumendokumen, buku petunjuk tentang perawatan Anchor Handling
Towing winch yang ada di atas kapal AHTS MV. Smit Laisa.
b.
Studi Kepustakaan
Dengan melakukan pengkajian terhadap buku-buku yang
berhubungan dengan Anchor Handling Towing Winch yang ada
di perpustakaan BP3IP Jakarta. Selain itu, penulis juga
menggunakan teori-teori, ketentuan-ketentuan prosedur kerja,
manual-manual book yang relevan tentang perawatan Anchor
Handling Towing Winch.
kejadian
masalahan
diatas
kapal
kemudian
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Objek Penelitian
Sebagai objek
Anchor
Nama kapal
Bendera
: Singapore
Kode panggilan
: 9VBS6
Pemilik
: SMIT Singapore
Tahun dibangun
: 2008
IMO No.
: 9380180
LOA / BP
: 59.25 m / 14.95 m
Gross tonnage
: 1678 tonnes
: 1400 tonnes
: Plimsoll
Kapasitas
Brake Holding
2. Fakta Kondisi
diatas
dan
berlangsung
mengakibatkan terjadinya
terus
menerus
akan
Anchor
sangat
penting
dilakukan
untuk
menghindari
faktor
manusia
itu
sendiri
dalam
menangani
b. Anchor
Handling
Towing
Winch
Bekerja/Berputar
Sangat Pelan
Penulis
mendapat
order
dari
anjungan
untuk
disebabkan
alarm
low
pressure
oil
dan
mengakibatkan
dan tidak
maksimal.
Lemahnya
maksimalnya
sehingga oli
penyerapan
panas
oleh
air
laut
MV Smit Laisa
dan
perawatan
pipa
pipa
tersebut
serta
dua
sambungan
pipa
pada
perawatan
sambungan
terhadap
pipa
tersebut.
sambungan
pipa
Perhatian
tersebut
dan
harus
Peristiwa
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta dan kondisi diatas kapal MV.Smit Laisa seperti
hal yang diuraikan diatas, maka ada beberapa masalah yang
muncul dengan identifikasi sebagai berikut :
a. Kurangnya
Perawatan
Anchore
Handling
Towing
Winch
maintenance system
harus tetap di
sudah
turun segera
bersihkan.
Pada
cooler
kotor maka
akan
panas dan
Pada saat
penulis
berada di kapal
yang
tidak dikerjakan,
AHTS
point pada
bila hal
tersebut
sudah
disiapkan
di
kamar
mesin.
Prosedur
dalam
suatu
check
list
yang
sederhana
dan
maka
lembaran
tanpa mengerjakan
check
list
dengan
masinis
mengisi
yang
indicator yang
tersebut.
Anchor handling
memerlukan
Winch
beranggapan
tidak
10
terjadi
suatu
masalah
saat
operasi
sedang
juga
untuk
pelaksanaan
perawatan,
dalam
pada minggu
hose tersebut
yang
bocor
lampau,
lagi,
satu
penulis
miggu
meyakini
membiayai
oprasional kapal.
maka
maka
f.
Selain
perawatan
langsung
yang
dilakukan
oleh
pelaksanan perawatanya
selalu berjalan
dengan
12
monitoring
atau
pengawasan
pada
sambungan
pipa
hydrolik
terkadang
mengikat
bocor. Walaupun
terlihat
sepele
sesuai dengan
masalah
yang
karenakan
kurangnya
2. Masalah Utama
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
itu
operator
Anchor
Handling
Winch
juga
harus
katup
ini
adalah
sebagai
pembatas
kecepatan
Dari permasalahan seperti yang penulis utarakan pada bab II, ditemui
masalah masalah sebagai berikut :
Penyebabnya adalah :
lengkap
kelengkapan
dan
suku
apasaja
cadang,
yang
dibutuhkan.
perusahaan
harus
Untuk
sangat
pengoperasian kapal.
Di atas kapal AHTS Smit Laisa suku cadang yang
tersedia dikatagorikan menjadi 3 bagian dan waktu permintaan
ditentukan oleh perusahaan yaitu :
habis
dugunakan
maupun
penggantian
baik
dalam
berdasarkan
perawatan
Dalam
diminta
hal
sering
ini
keterlambatan
terjadi
suku
keterlambatan
cadang
datang
yang
kekapal
peralatan
kurang
optimal.Contohnya suku
padahal
selang
hidrolik
pada
sistem Anchor
Handling
Towing
saat
mesin
kerja
mengganggu
tambahan
dan
rencana-rencana
tidak
perawatan
jarang
yang
hal
ini
sudah
kinerja
awak
kapal
untuk
melakukan
2. Kurangnya
Pengetahuan
dan
Kurangnya
Pengawasan
Penyebabnya adalah :
a. Kurangnya
Pengetahuan
ABK
tentang
Perawatan
Anchor Handling
perawatan
Towing
sistem hidrolik,
Anchor
19
kedisipinan
dan kordinasi
maka
semua
jenis
merawat
berkaitan
sebagian
peralatan
dibutuhkan, terutama
pelaksanaan
pengoprasianya
bisa berjaan
lancar.
Pada saat bekerja diatas kapal AHTS MV.SMIT LAISA
penulis
masih menemukan
crew mesin
kurang
peduli
terhadap
perawatan Anchore
Handling
terkadang
power pack
zink yang
cooler
Kepedulian
menjadi
terganggunya
kunci pokok
dan
Towing
Wiinch
dapat
dioprasikan secara
maksimal.
Pemecahannya adalah :
dibutuhkan.
Oleh sebab
21
2. Kurangnya
Pengetahuan
dan
Kurangnya
Pengawasan
Pemecahannya adalah :
a. Diharapkan
dengan
kondisi
kapal,
orangorangnya,
menutup
perbedaan
antara
kecakapan
dapat
juga
digunakan
apabila
tingkat
umpan
balik
mengenai
kemajuan
peserta
keselamatan
dan
perlindungan
Iingkungan.
familiarisasi,
bagi
seorang
bidangnya
secara
umum
ABK
dan
mesin
khusus,
dengan
tugas
baru
mutlak
diperlukan
demi
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil
analisa analisa
pada
bab
terdahulu
penulis
B. Saran-saran
Untuk itu penulis menyarankan hal hal sebagai berikut :
Kepala
kamar
mesin
hendaknya
melakukan
pengawasan
sesuai
dengan
permintaan yang
diajukan
oleh
dengan
kuwalitas
yang
baik
dan terjamin
keaslianya.
4
Hal tersebut
sangat
27
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman
Peraturan
Internasional
tentang
28