Anda di halaman 1dari 282

DAFTAR ISI

8
Informasi Hasil Usaha Perusahaan
Corporate Business 8
Kinerja Keuangan
Financial Performance 8
LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT 14
Laporan Dewan Komisaris
Board Of Commisioners Report 14
Laporan Direksi
Directors Report 18
Pernyataan Dewan Komisaris aan Direksi
Board of Commissioners and Directors Statement 22
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE 24
Informasi Perusahaan
Company Information 24
Sekilas Pelindo III
Pelindo III in Brief 26
kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan Pelindo III
Port Services provided by Pelindo III 28
Struktur Organisasi
Organizational Structure 30
Visi dan Misi Perusahaan
Company Vision and Mission 32
Dewan Komisaris
Board of Commissioner 34
Direksi
Directors 38
Sumber Daya Manusia
Human Capital 42
Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan
Subsidiaries and Joint Venture 48
Penghargaan dan Sertifikasi
Reward and Certification 56
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJAMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN
MANAGEMENT ANALYSIS AND EXPLANATION ON COMPANY PERFORMANCE 58
Kegiatan Operasional
Operational Activity 59
Analisa dan Pembahasan Tentang Hasil Usaha Dan Keuangan Pelindo III
Analysis And Discussion On The Business Income And Finance of Pelindo III 140
Bahasan & Analisa Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
Analysis of Debt Render and Company Receivable Collectibility Level 150
Bahasan Mengenai Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
Review on Material Binding for Capital Good 154
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHT

TABLE OF CONTENTS

155
167
171
174
177
182
185
186
187
188
192
195
204
209
213
222
223
240
243
246
258
261
270
272

Pencapaian Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013


Achievement In 2012 and Projected In 2013
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan
Sub Segment Events
Prospek Usaha Perusahaan
Company Business Prospect
Aspek Pemasaran Atas Produk Dan/atau Jasa Perusahaan
Marketing Aspects on Product and/or Service of Company
Investasi Yang Dilakukan oleh Pelindo III Pada Tahun 2012
Investment of Pelindo III in 2012
Peraturan Perundang-undangan Yang Berpengaruh Terhadap Perusahaan
Rules and Regulations Related to Company Business
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru
Implementation of New Financial Accounting Standar
TATA KELOLAPERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tugas Dewan Komisaris
Duties of Board of Commissioner
Tugas Direksi
Duties of Directors
Remunerasi Komisaris Dan Direksi
Remuneration of Board of Commissioners and Directors
Komite Audit
Audit Committee
Komite GCG & Managemen Resiko
GCG and Risks Management Committee
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Satuan Pengawas Intern (SPI)
Internal Audit Unit (SPI)
Akuntan Perseroan
Limited Accounting
Manajemen Risiko dan Mutu
Risk Management and Quality
Program Kemitraan
Partnership Program
Program Bina Lingkungan
Environment Development Program
Perkara Penting Yang Dihadapi Perusahaan
Significant Litigation Cases
Akses Informasi
Information Of Access
Kode Etik
Ethic code
Whistleblowing System
Whistleblowing System
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS

INSPIRING INNOVATIONS
Mewujudkan visi perusahaan menjadi pelaku
penyedia jasa kepelabuhan yang prima,
berkomitmen memacu integrasi logistik nasional,
bukanlah persoalan yang mudah. Terinspirasi
untuk melakukan inovasi dan terobosan yang
cerdas, Perseroan semakin gencar dalam
melakukan pengembangan bisnis pelabuhan
pada tahun 2012 guna memantapkan diri sebagai
operator terminal sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 17
tahun 2008 tentang Pelayaran.

In order to achieve the company vision to become a


primary port service provider which is committed to
encourage the national logistic integration is not an
easy way. Being inspired to have smart innovations
and breakthroughs, the Company incessantly
develops the port businesses in 2012 to establish the
company as an Terminal Operator as stated in the
law No. 17 Tahun 2008 regarding the Shipping.


Pada 5 (lima) tahun terakhir capaian Logistic


Performance Index yang menggambarkan capaian
efisiensi distrubusi logistik terbaik adalah pada
tahun 2007, berdasarkan hal itulah maka pada
tahun 2012 Perseroan mencanangkan program
pengebangan pelabuhan secara multi years
sebagai upaya terciptanya connecting port antar
pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia.

In the last five years, the achievement of Logistic


Performance Index showing the the best logistic
distribution efficiency is in 2007. Referring to that
achievement, in 2012, the Company has planned the
port development program for multi years to create
a connecting port especially for the ports at the
eastern part of Indonesia.

Konsep pengembangan tersebut meliputi :


aksesibilitas yang baik dengan pusat cargo/ barang
(industry), memiliki jaringan konektivitas yang
bervariasi, lokasi pelabuhan yang aman dan dekat
dengan arus supply chain management, handling
charges dan kepastian waktu yang bersaing,
fasilitas / peralatan pelabuhan yang lengkap
dan kepedulian terhadap persoalan lingkungan
nasional.

The development concept includes the good


accessibility with the cargo/good or industrial center,
the variable network connectivity, the safe port
location near the supply chain management, the
handling charges, the competitive time assurance,
the complete port facilities and equipment, and the
awareness to national environmental problems

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pada tahun 2012 Perseroan juga fokus pada


peningkatan kinerja dan produktifitas SDM pada
bidang operasional seperti pelatihan-pelatihan
/ workshop / seminar dibidang operational baik
didalam maupun luar negeri. Selain itu untuk
meningkatkan pelayanan pada pengguna jasa,
telah diadakan pelatihan seperti Pelatihan 3S
(Senyum, Salam, Sapa), pelatihan increasing
customer satisfaction, dan pelatihan customer
relationship officer. Program lain yang dilakukan
untuk meningkatkan kompetensi (knowledge &
skill) pegawai selain pendidikan dan pelatihan
adalah Program S2 Luar Negeri yang kali pertama
dilakukan Pelindo III di tahun 2012 yang telah
mengirimkan
pegawai-pegawai
potensial
sebanyak 10 orang untuk menempuh pendidikan
Pasca Sarjana (S-2) bidang kepelabuhanan di luar
negeri, seperti ITMMA-Belgium, dan sebagainya.

In 2012, Company focussed the improvement of


performance and productivity of Human Resouces
in operational activities like traning, workshops,
seminars either in or out of the country. The Compay
has also conducted the 3S training (Senyum, Salam
Sapa = Smile, Greetings, Say Hello), the Increasing
Customer Satisfaction training, and Customer
Relationship Officer training. Other programs which
have been completed to widen the knowledge and
skills apart from the training and education is Post
Graduate Program which was conducted for the
first time by sending 10 potential employees to study
out of the country, like ITMMA-Belgium.




Dengan tidak ada batas dalam era informasi


sekarang ini, penyajian laporan keuangan secara
tradisional dirasa semakin tidak efektif, efisien,
dan ekonomis. Informasi yang dicari paling
utama oleh para stakeholder adalah laporan
keuangan. Tingkat kompetitif perusahaan saat ini
tergantung dari tingkat transparansi penyajian
laporan keuangannya yang menggunakan saluran
teknologi informasi. Aplikasi ini membantu
perusahaan untuk meningkatkan produktifitas
dimana proses pelaporan menjadi semakin
terorganisasi.

Without any limit in the recent information era, the


presentation of traditional financial reporting is
not efficient, not effective and not economical. The
information most required by the stakeholders is
the Financial Report. The level of competitiveness
of the company currently depends on the level
of transparent of Financial Report presentation
using the Information Technology channel. This
application supports the Company to improve the
productivity of which the reporting process would be
well-organized.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Lima program berbasis modernisasi, revitalisasi dan


peningkatan kapasitas pelabuhan dilakukan pada
pelabuhan utama Jawa Timur dan pintu gerbang
Kawasan Indonesia Timur yang terdiri atas :

Five big programs of the modernization, revitalization


and improvement of port capacity are purposed
for the main port in East Java and the Gateway to
Eastern part of Indonesia :

Pertama, pembangunan Terminal Teluk Lamong,


terminal multifungsi yang telah dirancang sejak
tahun 1994 oleh PT Pelindo III yang dibangun
sebagai perluasan dan penunjang layanan
Pelabuhan Tanjung Perak, yang telah memasuki
kapasitas maksimal sehingga dapat menghindari
kondisi stagnasi maupun kongesti bagi layanan
bongkar muat petikemas, general cargo serta
komoditas lainnya.

First, development of Teluk Lamong Terminal, a


multi-purposed terminal which has been designed
since 1994 by PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
This terminal is built for the development and the
service enhancement of Tanjung Perak Port which
currently has reached the maximum capacity. This
development is to avoid the stagnancy or congestion
stagnancy for the services of container handling,
general cargo and other commodities.

Kedua, rekonfigurasi dan revitalisasi dermaga


konvensional di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi
dedicated terminal atau terminal berfungsi khusus.

Second, reconfiguration and revitalization of the


conventional wharf at Tanjung Perak Port to become
a dedicated terminal with specific functions.

Ketiga, mengikuti proses pelelangan revitalisasi


Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) bertujuan
untuk melakukan pendalaman dan memperlebar
alur termasuk nantinya mengelola kanal APBS
melalui konsep pelayaran tol fee system.

Third, participate in the tender of revitalization of


Surabaya West Shipping Channel (APBS) with the
purpose to deepen and widen the entrance channel
including the management through a toll fee sytem
shipping concept.

Keempat, pengadaan peralatan untuk layanan


bongkar muat guna peningkatan kapasitas
produksi dan kinerja bongkar muat dan

Fourth, purchase the container handling equipment


to improve the productivity capacity and handling
performance.

Kelima, merancang pembangunan Terminal


Penumpang modern yang dilengkapi garbarata
untuk peningkatan pelayanan dan kenyamanan
penumpang kapal laut.

Fifth, design the modern passenger terminal


including the connecting bridge (garbarata) to
improve the level of service and the comfort for sea
ship passenger.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Tidak hanya Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan


Gresik yang posisinya berada di Alur Pelayaran
Barat Surabaya (APBS) saat ini juga tengah
dilakukan pembangunan dermaga curah cair
sepanjang 190 meter. Kolam pelabuhan juga akan
dilakukan pengerukan untuk memudahkan olah
gerak kapal yang akan bersandar di Pelabuhan
Gresik dan guna peningkatan layanan bongkar
muat maka akan dilakukan pengadaan alat
bongkar muat berupa fix crane.

Development is not only for Tanjung Perak Port, the


Gresil Port, located at the Surabaya West Shipping
Channel (APBS), currently is developing the liquid
bulk wharf for 190meters. The wharf would be also
be dredged to make the ships movements easier to
berth at the port. In order to facilitate the container
handling service, a fixed crane would be purchased.


Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi yang


memiliki panjang dermaga 518 meter dengan
kedalaman -12 s.d. -14 meter LWS, kondisi eksisting
saat ini banyak melayani kegiatan curah kering,
sehingga guna meningkatkan produksi dan
kinerja bongkar muat, akan dilakukan pengadaan
perlengkapan alat bongkar muat curah kering.

Tanjung Wangi Port in Banyuwango has its wharf


length of 518 meters and depth of -12 up to 14
meters LWS (Low Water Spring). The existing service
provided is for dry bulk cargo activities, therefore for
the production improvement and performance, the
equipment supporting the dry bulk cargo would be
purchased.

Sedangkan program modernisasi dan peningkatan


kapasitas pelabuhan pada pelabuhan di Propinsi
Jawa Tengah, diantaranya pada Pelabuhan
Tanjung Emas dengan melakukan investasi
berupa peninggian dermaga dan lapangan
penumpukan serta pengadaan Luffing Crane, alat
tersebut merupakan alat bongkar muat yang
dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan
handling curah dan kayu log. Tak hanya itu,
Pelindo III juga mencanangkan Pelabuhan Tanjung
Emas akan bebas rob dengan melakukan program
pembangunan System Polder.

The modernization and port capacity improvement


at the Ports in Central Java, for example Tanjung
Emas Port. This port has the development of leveling
the port and container yard and purchasing the
Luffing Crane. This equipment would be functioned
to handle dry bulk cargo and logs. This port would
be free from rob by running the development
program of Polder System



Guna memenuhi pelayanan handling petikemas,


maka dermaga TPK Semarang akan diperpanjang
105 meter lagi dari panjang dermaga petikemas
semula 495 meter menjadi total panjangnya 600
meter, selain itu juga dilakukan pengadaan alat
bongkar muat baru serta penambahan Container
Yard baru seluas 5,4 hektar.

In order to provide the container handling service,


Tanjung Emas Port Semarang would be lengthened
for 105 meters more from the current length of 495
meters, and the total length would be 600 meters.
New equipments would be purchased and Container
Yard expansion would be for another 5.4 hectares.

Sedangkan program modernisasi, revitalisasi dan


peningkatan kapasitas pelabuhan pada koridor
Kalimantan dilakukan pada beberapa pelabuhan
diwilayah kerja Pelindo III diantaranya Pelabuhan
Banjarmasin, Sampit, Kumai dan BatulicinKotabaru.

Meanwhile for the ports in Kalimantan, Pelindo III


has planned the development for Banjarmasing Port,
Sampit Port, Kumai Port and Batulicin-Kotabaru
Port.

Dengan semakin meningkatnya arus barang


khususnya petikemas yang melalui Pelabuhan
Banjarmasin, maka manajemen Pelindo III

With the increase of cargo flow especially containers


through Banjarmasin Port, Pelindo III has undertaken
strategic steps by improving the facilities, i.e. the

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

mengambil langkah strategis dengan meningkatkan


fasilitas diantaranya saat ini tengah melakukan
penambahan panjang dermaga 265 meter dari
panjang eksisting 240 meter sehingga total panjang
dermaga petikemas banjarmasin nantinya akan
menjadi 505 meter. Pengadaan peralatan bongkar
muat baru juga akan dilakukan untuk peningkatan
layanan petikemas.

wharf lengthening for 265 meter from the existing


length of 240 meters, the total length would be 505
meters. New equipment would be purchased to
support the container handling services.



Pelabuhan Bagendang-Sampit juga terus


ditingkatkan
fasilitas
layanannya,
setelah
sebelumnya didatangkan 2 (dua) unit Rubber Tyred
Gantry untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan
lift on/off di lapangan penumpukan, direncanakan
juga akan ditempatkan alat bongkar muat khusus
petikemas yaitu Container Crane.

Bagendang Port, Sampit is also being developed. 2


units of Rubber Tyred Gantries have been purchased
to support the lift on/lift off at the Container Yard.
Another new unit of Container Crane would be also
allocated.

Sebagai antisipasi terhadap peningkatan arus


barang dalam bentuk curah cair maka pada
Pelabuhan Kumai juga akan dikembangkan dan
dibangun dermaga curah cair. Pelabuhan BatulicinKotabaru juga direncanakan akan dilakukan
perkuatan dermaga dan dilakukan pengerukan
alur pelayaran serta pengadaan alat bongkar muat
fixed crane.

In order to accommodate the liquid bulk cargo,


Kumai Port is being developed by building the liquid
bulk cargo wharf at Batulincin-Kotabaru Port. The
wharf compacting would be conducted as well as the
dredging of the shipping channel and the purchase
of a fixed crane for container handling service.

Perseroan mendukung serius pengembangan Bali


sebagai jalur wisata internasional (international
tourism hub), terlebih Bali dijadikan sebagai pintu
gerbang pariwisata. Sebagai bukti dari komitmen
tersebut, pada tahun 2011 lalu telah dilakukan
pendalaman kolam menjadi -9 meter LWS di
Pelabuhan Benoa Bali. Selain itu, pelebaran dan
pendalaman alur oleh Kementerian Perhubungan
agar bisa menerima kunjungan kapal pesiar
yang lebih besar lagi. Pada tahun 2012 juga
telah dilakukan pelebaran alur pada Bouy 3 yaitu
tepat pada alur masuk akan dilebarkan dengan
menata karang di sisi timur, sedangkan sisi barat
tetap terjaga dan dipertahankan untuk menjaga
kelestarian alam (karang hidup). Selanjutnya
tahun berikutnya akan dilakukan pengerukan
untuk pendalaman kolam dan turning basin pada
dermaga Benoa yang nantinya akan menjadi
-11 meter LWS pada tahun 2013. Demikian
halnya dengan panjang dermaga eksisting
(Dermaga kapal Cruise) yang semula 290 meter
akan diperpanjang hingga 450 meter, dengan
perpanjangan dermaga tersebut maka Pelabuhan
Benoa sudah siap juga menjadi turn around port.

The Company seriously supports the development


of Bali as the international tourism hub. As for the
commitment, in 2011 the wharf basin has been
deepened to become -9 meters LWS at Benoa Port,
Bali. The deepening and widening as approved
by the Ministry of Transportation are purposed to
allow the ships with bigger size to pass. In 2012, the
channel widening at Buoy 3 has been completed,
i.e. the entrance channel be widened, the corals at
the eastern part has been organized, the western
part has been kept and maintained to preserve the
natural living corals. In 2013, the dredging would be
conducted to deepen the wharf and turning basin
to become -11 meters LWS. The wharf length would
be also lengthened from originally 290 meters to
become 450 meters. With those improvement, Benoa
Port would be available to be a turn around port.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Meskipun pelabuhan Lembar NTB juga merupakan


salah satu destinasi kapal turis dalam melakukan
kunjungan di Pulau Lombok, tetapi juga terjadi
peningkatan arus barang sehingga akan dilakukan
peningkatan kapasitas di Pelabuhan Lembar-NTB
dengan perkuatan dermaga dan akan dilakukan
pengadaan alat bongkar muat jenis fixed crane.

Even though the Lembar Port, West Nusa Tenggara


is one of tourism ship destination when they visit
Lombok, the cargo volume has also incresed,
therefore, the Port capacity should be improved
with the wharf compacting and the purchase of
fixed cranes.

Perseroan juga telah mulai mengoperasikan


Peralatan bongkar muat petikemas modern berupa
1 unit Container Crane dan 2 unit Rubber Tyred
Gantry di Pelabuhan Tenau Kupang Nusa Tenggara
Timur. Pengoperasian peralatan khusus untuk
bongkar muat petikemas dimaksud dalam rangka
peningkatan layanan arus petikemas yang akan
masuk melalui Pelabuhan Tenau Kupang. Sebagai
upaya antisipasi peningkatan barang offshore
cargo yang melalui Pelabuhan Tenau Kupang,
direncanakan akan dilakukan pembangunan
dermaga offshore cargo.

The Company has started to operate 1 unit of


Container Crane and 2 units of Rubber Tyred Gantries
at Tenau Port, Kupang, East Nusa Tenggara. The
operational of this special container handling
equipment is purposed to improve the level of
container services which enter the Tenau Port,
Kupang. To support the offshore cargo entering
Tenau Port, it has been planned to built an offshore
cargo wharf.


Perseroan juga membangun sinergi dengan para


pelanggannya (shipping line, cargo owner dan
forwarding) serta asosiasi terkait merupakan
suatu upaya dalam rangka turut serta menunjang
kelancaran mata rantai logistik nasional.
Peningkatan produktifitas dan efisiensi akan
mampu menekan biaya logistik dan hal ini tidak
bisa dilakukan secara individual tetapi harus
kita lakukan secara bersama-sama. Upaya dan
langkah konkret telah dilakukan oleh Perseroan
berupa modernisasi, revitalisasi dan peningkatan
kapasitas pelabuhan.

The Company has built the synergy with the customers,


i.e. Shipping Lines, Cargo Owners, Forwarders and
related Associations to supporting the acceleration
of national logistic chain. The improvement of
productivity and efficiency would reduce the logistic
cost of which we could not do it individually but
cooperatively. The concret initiatives which been
done by the Company are the modernization, the
revitalization and the improvement of port capacity.


Pengembangan dan pembangunan fasilitas dan


peralatan pelabuhan di wilayah kerja Perseroan
dilakukan
guna
mendukung Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI). Percepatan dan
perluasan pembangunan tersebut dilakukan
untuk memperkuat konektivitas nasional, yang
terintegrasi secara lokal dan terhubung secara
global (locally integrated globally connected).

The development of facilities and equipment at


the environment of the Company are conducted
to support teh Masterplan of Indonesian Economy
Acceleration, Expansion and Development (MP3EI).
This should be done to strengthen the national
connectivity which is locally integrated and globally
connected.

Upaya dan langkah konkret yang dilakukan


Perseroan pada tahun 2012 tersebut berupa
modernisasi, revitalisasi dan peningkatan
kapasitas pelabuhan, hal ini akan berpengaruh
pada percepatan peningkatan daya saing sistem
logistik nasional. Program pembenahan kinerja

The concrete initiatives conducted by the Company


in 2012 include the modernization, the revitalization,
and the port capacity development. These will
effect to the acceleration of national logistic system
competitiveness. The improvement of level of service
a the Port is also one of the initiatives to reduce the

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

pelayanan di pelabuhan juga merupakan salah


satu upaya untuk menurunkan biaya logistik dan
angkutan laut. Perseroan memandang apabila
kinerja pelayanan di pelabuhan ditingkatkan
dan infrastrukturnya diperbaiki serta kapasitas
ditingkatkan, maka daya saing sistem logistik
nasional juga akan meningkat.

logistic and sea transportation costs. The Company


considers that if the port service performance is
developed, the infrastructure is repaired and the
capacity is improved, the national logistic system
would be also improved.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

IKHTISAR KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHT

Informasi Hasil Usaha Perusahaan


Corporate Business
dalam miliar Rupiah | in billion rupiahs

8,000

4,000

3,592

3,500
2,863

3,000
2,500
2,000

dalam miliar Rupiah | in billion rupiahs

4,402

4,500

2,557

2,468
2,042

3,452

7,442

7,000
6,000

2,915
2,339

5,000

1,942

5,514
4,435

4,561

2008

2009

4,883

4,000
3,000

1,500
1,000
500

2008

Pendapatan
Revenue

524

526

516

2009

2010

950

781

2,000
1,000

2011

Beban Usaha
Commercial Expense

2012

Laba
Profit

2010

Aktiva
Total Assets

Kinerja Keuangan | Financial Performance


(dalam jutaan rupiah kecuali disebutkan lain) | (in millions rupiah unless otherwise stated)
NERACA | BALANCE SHEET
AKTIVA | ASSETS
Jumlah Aktiva Lancar | Total Current Assets
Investasi pada Entitas Asosiasi | Investment in Associated
Estimasi Tagihan Pajak | Estimated Claims for Tax Refund
Properti Investasi Bersih | Investment Property Nett
Aktiva Tetap Bersih| Fixed Assets Nett
Aktiva Lain-Lain | Other Assets
JUMLAH AKTIVA | TOTAL ASSETS

2,588,118
162,466
9,554
32,792
4,451,843
197,562
7,442,335

PASIVA | LIABILITIES
Jumlah Hutang Lancar | Total Current Liabilities
Kewajiban Pajak Tangguhan | Deffered Tax Liabilities
Hutang Jangka Panjang | Long-Term Liabilities

1,262,762
99,726
1,054,788

EKUITAS | STOKEHOLDERS EQUITY


Modal Disetor | Paid Up Capital
Tambahan Modal Disetor | Editional Contributed Capital
Saldo Laba Dicadangkan | Returning Appropriated
Saldo Laba belum Dicadangkan | Returning Unappropriated
Selisih atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak | Changes in Subsididiaries Equities
Kepentingan Non Pengendali | The Interest of the Non-Controlling
Jumlah Ekuitas | Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS | TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2012

1,018,953
2,566,863
950,067
969
488,207
5,025,059
7,442,335

2011

2012

Jumlah saham | Total Shares


Laba per saham | Profit per Share

2012

2011

2010

2011

2010

1,018,953

809,222

809,222

809,222

809,222

932,395

965,274

647,600

649,694

638,091

2011

2010

2009

2008

2012
Pendapatan | Revenue

4,402

3,596

2,863

2,468

2,557

Beban usaha | Commercial Expense

3,452

2,815

2,339

1,942

2,041

Laba | Profit
Jumlah saham | Total Shares
Laba per saham | Profit per Share
Total Aset | Total Assets

950

781

524

526

516

1,018,953

809,222

809,222

809,222

809,222

932,395

965,274

647,600

649,694

638,091

7,442

5,514

4,883

4,561

4,435

Seiring dengan bertambah dewasanya


perusahaan, laba perusahaan terus meningkat
dari tahun ke tahun. Di tahun 2012, laba
perusahaan meningkat 21% dibandingkan
dengan laba tahun 2011. Di tahun 2011, laba
perusahaan meningkat 49% dibandingkan
dengan laba tahun 2010.
A long with the growth of company, profit
keeps increasing year to year. In 2012, corporate
profit has increased for 21% compared 2011.
In 2011, corporate profit has increased for 49%
compared with 2010.

2011

2010

2009

2008

1,620,013
52,654
10,217
32,889
3,628,818
169,093
5,513,684

1,414,910
15,972
59,305
32,816
3,153,139
206,534
4,882,676

1,491,443
14,716
63,613
32,900
2,742,453
215,927
4,561,052

1,654,241
22,014
2,126,685
631,780
4,434,720

787,003
89,534
404,833

681,402
72,881
438,252

601,338
64,115
473,979

585,127
89,635
574,171

809,222
209,730
2,104,452
781,121
108
327,681
4,232,314
5,513,684

809,222
209,730
1,857,761
524,052
108
289,268
3,690,141
4,882,676

809,222
209,730
1,615,126
525,747
108
261,687
3,421,620
4,561,052

809,222
225,242
1,367,918
516,357
267,048
3,185,787
4,434,720

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

LAPORAN LABA (RUGI) | Revenue STATEMENT


Pendapatan Usaha | Operating Revenues
Biaya Usaha | Operating Expenses
Laba Usaha | Operating Profit
Laba (Rugi) di Luar Usaha | Non-Operating Revenue (Loss)
Bagian Laba Entitas Asosiasi | Profit from Associate
Laba Sebelum Bunga | Earning Before Interest
Biaya Bunga Pinjaman | Accrued Interest
Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Revenue (Loss) Before Taxes
Beban Pajak Penghasilan | Revenue Tax Expenses
Pajak Kini | Current Taxes
Pajak Tangguhan | Tax-deferred Interest
Laba Tahun Berjalan | Profit for the Current Year
Laba yang dapat Diatribusikan Kepada | Net Revenue Atributable
Kepentingan Non Pengendali | Non Controling Interests
Pemilik Entitas Induk | Owner of the Parent
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Total Comprehensif Revenue for The Year

10

2012
4,309,894
(2,702,744)
1,607,150
91,818
(1,926)
1,697,042
(6,233)
1,690,809
(434,374)
(8,181)
1,248,254
298,187
950,067
1,248,254

Dividen dibayarkan / Amount of Dividend Paid

285,020

RASIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIO


Pengembalian atas Ekuitas | Return on Equity (ROE)1)
Pengembalian atas Aset | Return on Total Aset (ROA)2)
Rasio Cash | Cash Ratio3)
Rasio Lancar | Current Ratio4)
Periode Penagihan (hari) | Collection Period (days)5)
Perputaran Aktiva | Total Assets Turn Over (TATO)6)
Jumlah Ekuitas Terhadap Aktiva | Total Equity to Total Assets7)

2012
20.94
12.77
144.69
204.96
26 hari
0.69 kali
60.95

Catatan:

Notes :

1) ROE merupakan laba tahun berjalan yang dapat


diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi
jumlah ekuitas entitas induk pada 31 Desember
akhir tahun.

1) ROE is current year profit which is attributable to owner


of parent entity divided by the total of parent entity
equity on 31 December (end of year).

2) ROA merupakan laba tahun berjalan yang dapat


diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi
jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.

2) ROA is current profit which is attributable to parent


entity equity divided by the total assets on 31 December
(end of year).

3) Rasio Kas merupakan jumlah kas, setara kas dan


surat berharga dibagi liabilitas jangka pendek pada
31 Desember akhir tahun.

3) Cash Ratio is total cash, equivalent to cash and securities


divided by short-term liability on 31 December (end of
year).

4) Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas


jangka pendek pada 31 Desember akhir tahun.

4) Current Ratio is current asset divided by short-term


liability on 31 December (end of year).

5) Periode Penagihan merupakan jumlah piutang


usaha dibagi dengan pendapatan dikali 365 hari.

5) Collection Period is total of accounts receivable divided


by the Revenue and multipled by 365 days.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2011
3,553,812
(2,202,878)
1,350,934
42,045
2,151
1,395,130
(792)
1,394,338

2010
2,863,775
(1,854,851)
1,008,924
(911)
1,901
1,009,914
(1,457)
1,008,457

2009
2,502,043
(1,512,578)
989,465
(34,181)
1,823
957,107
(1,065)
956,042

2008
2,387,872
(1,537,100)
850,772
169,288
1,020,060
(2,177)
1,017,883

(347,644)
(17,549)
1,029,145

(262,626)
(8,409)
737,422

(247,387)
6,044
714,699

(302,172)
(3,396)
712,315

248,024
781,121
1,029,145

213,370
524,052
737,422

188,952
525,747
714,699

195,958
516,357
712,315

287,465

254,719

262,818

246,915

2011
20.00
14.17
132.04
205.85
23 hari
0.74 kali
70.82

2010
15.41
10.73
142.19
207.65
22 hari
0.64 kali
69.65

2009
16.64
11.53
191.62
248.02
27 hari
0.6 kali
69.28

2008
17.69
11.64
225.30
282.71
25 hari
0.65 kali
65.82

6) Perputaran Aktiva merupakan total pendapatan


bersih dibagi dengan modal usaha pada 31
Desember akhir tahun.

6) Total Assets Turn Over is the total net Revenue divided


by the business capita on 31 December (end of
year).

7) Jumlah Ekuitas Terhadap Aktiva merupakan jumlah


ekuitas entitas induk dibagi dengan total aset pada
31 Desember akhir tahun.

7) Total Equity to Total Assets is parent entity equity


divided by total assets on 31 December (end of year).

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

11

KETERANGAN | DESCRIPTION

2012

2011

2010

RASIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIO


a. Pengembalian atas Ekuitas | Return on Equity (ROE)

20.94

20.00

15.41

Laba setelah pajak x 100% | Profit after Tax x 100%


Ekuitas| Equity
Laba setelah pajak | Profit after Tax
Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali)
Equity (excluding the interests of the non-controlling)
b. Pengembalian atas Total Aset | Return on Asset (ROA)

950,067

781,121

524,052

4,536,852

3,904,633

3,400,873

12.77

14.17

10.73

Laba setelah pajak x 100% | Profit after Tax x 100%


Total Aset | Total Assets
Laba setelah pajak| Profit after Tax

950,067

781,121

524,052

Total Aset | Total Assets

7,442,335

5,513,684

4,882,676

c. Rasio Cash | Cash Ratio

144.69

132.04

142.19

(Kas + Bank + Surat Berharga) | Cash + Bank + Securities)


Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability
Kas + bank | Cash + Bank

575,070

569,017

428,319

Surat Berharga | Securities

1,252,062

470,103

540,584

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

1,262,762

787,003

681,402

204.96

205.85

207.65

Aset Lancar | Current Asset

2,588,118

1,620,013

1,414,910

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

1,262,762

787,003

681,402

26 hari

23 hari

22 hari

d. Rasio Lancar | Current Ratio


Aset Lancar x 100% | Current Asset x 100%
Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

e. Periode Penagihan (hari) | Collection Period (days)


Piutang Usaha | Account Receivables
Pendapatan Usaha | Operating Revenue
Piutang Usaha | Account Receivables

303,507

222,093

172,896

4,309,894

3,553,812

2,863,775

0.69 kali

0.74 kali

0.64 kali

Total Pendapatan | Total Revenue

4,422,719

3,646,522

2,927,035

Capital Employee (Total Aktiva | Total Current - ADK)

6,394,751

4,958,526

4,561,104

4,309,894

3,553,812

2,863,775

114,751

90,559

61,359

(1,926)

2,151

1,901

Total Aktiva | Total Assets

7,442,335

5,513,684

4,882,676

Aktiva Dalam Konstruksi | Asset under Construction

1,047,584

555,158

321,572

Capital Employee

6,394,751

4,958,526

4,561,104

60.95

70.82

69.65

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali)


Equity (excluding the interests of the non-controlling)

4,535,883

3,904,526

3,400,766

Modal Disetor | Paid Up Capital

1,018,953

809,222

809,222

209,731

209,731

2,566,863

2,104,452

1,857,761

Pendapatan Usaha | Operating Revenue


f. Perputaran Aktiva | Total Assets Turn Over (TATO)
Total Pendapatan | Total Revenue
Capital Employeed

Pendapatan Usaha | Operating Revenue


Pendapatan Diluar Usaha | Revenue outside the business
Bagian Laba Investasi | Investment Profit

g. Jumlah Ekuitas Terhadap Aktiva | Total Equity to Total Assets


Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali)
Equity (excluding the interests of the non-controlling)
Total Aktiva | Total Assets

Tambahan Modal Disetor | Editional Contributed Capital


Saldo Laba Dicadangkan | Returning Appropriated
Saldo Laba belum Dicadangkan | Returning Unappropriated
Total Aktiva | Total Assets

12

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

950,067

781,121

524,052

7,442,335

5,513,684

4,882,676

2009

2008
16.64

17.69

525,747

516,357

3,159,933

2,918,739

11.53

11.64

525,747

516,357

4,561,052

4,434,720

191.62

225.30

360,863

340,538

791,425

977,782

601,338

585,127

248.02

282.71

1,491,443

1,654,241

601,338

585,127

27 hari

25 hari

185,744

165,266

2,502,043

2,387,872

0.6 kali

0.65 kali

2,597,748

2,585,125

4,316,027

3,958,268

2,502,043

2,387,872

93,882

197,253

1,823

4,561,052

4,434,720

245,025

476,452

4,316,027

3,958,268

69.28

65.82

3,159,825

2,918,739

809,222

809,222

209,730

225,242

1,615,126

1,367,918

525,747

516,357

4,561,052

4,434,720

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

13

Laporan Manajemen

Management Report

Pelindo III kembali


mampu menunjukkan
kinerja yang gemilang
melalui berbagai bidang
usaha yang dijalankan
pada tahun 2012.
Pelindo III was again
able to perform brilliantly
through various areas of the
business carried on in 2012.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Board Of Commisioners Report


14

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pemegang Saham yang Terhormat,

Dear Shareholders,

Pelindo III, sebagai salah satu Badan Usaha Milik


Negara (BUMN) memiliki peran yang sangat besar
dalam kemajuan industri dan perdagangan guna
mendukung perekonomian Indonesia khususnya
untuk daerah Indonesia timur. Sebagai BUMN yang
memiliki wilayah kerja pada 7 (tujuh) propinsi yang
meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara
Timur dan Nusa Tenggara Barat, Pelindo III mampu
memegang peranan vital sebagai Terminal Operator
yang memperlancar distribusi barang dan jasa yang
ada di Indonesia, khususnya Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya sebagai pelabuhan terbesar kedua
di Indonesia.

Pelindo III, as one of the State-Owned Enterprises


(SOEs) have a very big role in the advancement
of industry and trade to support the economy of
Indonesia, especially for the eastern Indonesia. As a
State-Owned Enterprise that has a working area of
seven (7) provinces, covering East Java, Central Java,
South Kalimantan, Central Kalimantan, Bali, East
Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara, Pelindo
III is able to play a vital role as a terminal operator
to improve the distribution of goods and services
in Indonesia, particularly the Port of Tanjung Perak
Surabaya as the second largest port in Indonesia.

Pada tahun 2012, Pelindo III telah mengedepankan


berbagai aspek diantaranya keselamatan pelayaran
(pemanduan dan penundaan), keselamatan
penyelenggaraan pelabuhan, angkutan perairan,
lingkungan maritim dan memantapkan kembali
posisinya sebagai terminal operator. Pelindo
III kembali mampu menunjukkan kinerja yang
gemilang melalui berbagai bidang usaha yang
dijalankan pada tahun 2012.

In 2012, Pelindo III promoted various aspects such


as safety of navigation (Guiding and delays),
the implementation of port security, marine
transportation, and maritime environment and
re-established its position as a terminal operator.
Pelindo III was again able to perform brilliantly
through various areas of the business carried on in
2012.

Perolehan laba bersih perseroan pada tahun 2012


mencapai Rp. 950,07 milyar atau meningkat 122%
dibandingkan dengan realisasi perolehan laba
bersih tahun 2011. Tingkat kesehatan perusahaan
berada pada posisi Sehat kategori AA dengan
skor 91,50 , hal ini mengalami kenaikan bila
dibandingkan dengan tingkat kesehatan tahun
2011 yang berada pada posisi sehat kategori AA
dengan skor 90,70.

The companys net profit in 2012 reached Rp. 950.07


billion, an increase of 122% compared with the net
profit in 2011. Soundness of the company in the
position of Healthy category AA with a score of
91.50, this is an increase compared to the level of
health in 2011 and positioned at healthy category
AA with a score of 90.70.

Nilai Key Performance Indikator (KPI) Manajemen


dari 21 kelompok indikator yang terbagi dalam
50 sub-indikator, terdapat 40 sub-indikator yang
mencapai target dan 10 sub-indikator belum
mencapai target, sehingga total nilai kuantitatif KPI
pada tahun 2012 meningkat menjadi 129,78 bila
dibandingkan dengan total nilai kuantitatif tahun
2011 yaitu 129,75.

Value of Key Performance Indicators (KPI) of


management of 21 groups indicators divided into
50 sub-indicators, there are 40 sub-indicators on
target and 10 sub-indicators have not reached the
target, so that the total value of quantitative KPIs
in 2012 increased to 129.78 if compared to the total
value in 2011 reached 129.75.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

15

Proses pengelolaan manajemen perusahaan,


termasuk dalam hal pengambilan keputusan,
telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah Good
Corporate Governance (GCG), hal ini sesuai dengan
hasil assessment internal tahun 2011 yang telah
dilakukan oleh Tim Assessor Internal Pelindo III
(Self Assessment) yang menggandeng Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Jawa Timur sebagai narasumber pendamping
dengan nilai akhir 85,21.

Management processes of the enterprise


management, including in decision-making, has
been implemented in accordance with the rules of
Good Corporate Governance (GCG), which is in line
with the results of internal assessment in 2011 that
was done by the Internal Assessor Team of Pelindo
III (Self Assessment) in collaboration with Provincial
Financial Supervisory Agency (BPKP) of East Java
as a resource person assistant to the final value of
85.21.

Dalam rangka turut mendukung terlaksananya


GCG di lingkungan Pelindo III, dalam pelaksanaan
fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Audit, Komite GCG dan Manajemen Risiko
serta secara koordinatif bekerjasama dengan Satuan
Pengawasan Intern (SPI) Pelindo III. Selama tahun
2012, Komite Audit telah melaksanakan program
kerjanya diantaranya melakukan pembahasan
dengan SPI tentang temuan-temuan baik hasil
pengawasan internal maupun eksternal yang perlu
ditindaklanjuti, memberikan rekomendasi atas
penyempurnaan sistem pengendalian manajemen
serta melaksanakan pengawasan melekat yang
berpedoman pada job description masing-masing.
Sedangkan Komite GCG dan Manajemen Risiko di
tahun 2012 telah melakukan pembahasan dalam
rangka penyempurnaan/revisi Buku Pedoman
GCG meliputi Board Manual dan Code of Corporate
Governance, serta menyelesaikan penyusunan
Komite GCG dan Manajemen Risiko Charter.

In order to support the implementation of GCG in


Pelindo III, in the implementation of the supervisory
function, the Board of Commissioners is assisted by
the Audit Committee, Committee of Good Corporate
Governance and the Risk Management and works
in coordination with the Internal Audit Unit (IAU)
Pelindo III. During 2012, the Audit Committee carried
out its work program including a discussion with
the Internal Audit Unit (SPI) on the findings of both
internal and external monitoring results that need
to be followed up, provided recommendations
on improving management control systems and
conducted embedded control based on the job
description of each. While the Corporate Governance
Committee and Risk Management in the year 2012
had a discussion to improve / revise Handbook of
GCG Guideline including Board Manual and Code of
Corporate Governance, as well as finalize preparation
of Good Corporate Governance Committee and Risk
Management Charter.

Prospek usaha Pelindo III kedepan sangat


menjanjikan, hal ini dapat dilihat dari sejumlah
program investasi yang telah dan sedang
direncanakan. Dengan meningkatnya daya
serap investasi Pelindo III diharapkan dapat
meningkatkan pula produktivitas yang dimiliki.
Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung
pelabuhan diharapkan mampu meningkatkan
kapasitas layanan dan menciptakan pertumbuhan
yang berkelanjutan.

Pelindo III future business prospects are very


promising, this can be seen from the investment
programs which have been implemented and been
planned. With the increase of investment absorbing
capability of Pelindo III, it is expected to as well
increase the productivity. Completeness of the port
facilities and supporting infrastructure is expected
to increase service capacity and create sustainable
growth.

Pada tahun 2012 terdapat perubahan komposisi


Dewan Komisaris Pelindo III dikarenakan
telah berakhirnya masa jabatan yang dimiliki.
Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Bpk. Mudjito,
Bpk. Iskandar Abubakar dan Bpk. Gumilang
Hardjakoesoema atas dukungannya dalam
memajukan Pelindo III dan menyampaikan
selamat datang dan selamat bekerja kepada Bpk.
Alisjahbana, Bpk. Soritaon Siregar dan Bpk. L.
Denny Siahaan sebagai anggota Dewan Komisaris
Pelindo III yang baru.

In 2012 there were changes in the composition


of the Board of Commissioners of Pelido III due
to the expiration of the term of office. Board of
Commissioners would like to express highest
appreciation to Mr. Mudjito, and Mr. Iskandar
Abubakar and Mr. Gumilang Hardjakoesoema for
their supports in promoting the Pelindo III and would
like to welcome and congratulate to Mr. Alisjahbana,
Mr. Soritaon Siregar and Mr. L. Denny Siahaan as
a new member of the Board of Commissioners of
Pelindo III.

16

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris


menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Pemerintah, selaku Pemegang saham, atas
dukungan dan kebijakan yang telah mendorong
kemajuan Pelindo III. Dewan Komisaris juga
memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran
manajemen dan pegawai Pelindo III serta anak-anak
perusahaan di lingkungan Pelindo III atas kerja keras
dan dedikasinya guna mewujudkan kemajuan dan
pertumbuhan bersama.

On this occasion, the Board of Commissioners


would like to express our highest appreciation to
the Government, as shareholder, for the support
and policies that have driven advancement of
Pelindo III. the Board of Commissioners also want
to express appreciation to all staffs of management
and employees of Pelindo III, subsidiaries in Pelindo
III, for their hard work and dedication to achieve
progress and growth together.

Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengucapkan


terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan
atas kepercayaan dan dukungan kepada perseroan.
Seluruh jajaran Pelindo III sangat berkomitmen dan
memegang teguh integritas agar tetap mampu
menjaga dan meningkatkan pertumbuhan dalam
kerangka kebersamaan yang sinergis.

In a closing statement, the Board of Commissioners


would like to thank all stakeholders for their trust and
support to the company. The whole ranges of Pelindo
III are very committed and uphold integrity in order to
remain able to maintain and increase growth within
the framework of a synergistic togetherness.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Atas nama Dewan Komisaris


On behalf of the Board of Commissioners

Imam Zaky N. P.
Komisaris utama | President Commisioner

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

17

Berbekal resource,
competency, integritas, visi,
dan komitmen berinovasi
yang tinggi, Pelindo III
semakin memantapkan
kedudukannya sebagai
Terminal Operator.
With resources,
competencies, integrity,
vision, and commitment
with high innovation,
Pelindo III has established
its position as a Terminal
Operator.

LAPORAN Direksi

Directors Report
18

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pemegang Saham dan Para Pemangku


Kepentingan yang Kami Hormati,

Honorable Shareholders and Stakeholders,


Tak terasa waktu kian derap menapak, telah


banyak dinamika perjalanan perseroan yang
membuahkan sumbangsih dan komitmen
kemajuan untuk negeri. Pelindo III, sebagai salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki
peran yang sangat signifikan dalam kemajuan
industri, perdagangan, dan simpul penting dalam
mata rantai logistik, khususnya sebagai pintu
gerbang untuk pengembangan perekonomian
wilayah timur Indonesia.

We do not feel that time has gone so fast, there have


been a lot of dynamics of the company that have
given contribution and commitment to the progress
of the country. Pelindo III, as one of the State-Owned
Enterprises (SOEs), has a very significant role in the
progress of industry, trade, and an important node
in the logistics chain, particularly as a gateway for
economic development of the eastern Indonesia.

Membawahi wilayah kerja pada 7 (tujuh)


propinsi yang meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali,
Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,
Pelindo III mampu memegang peranan vital
sebagai Terminal Operator yang memperlancar
distribusi barang dan jasa yang ada di Indonesia,
khususnya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
sebagai pelabuhan terbesar kedua di Indonesia.
Dengan keberagaman tipikal pelabuhan dari
yang paling sederhana (dermaga kayu) sampai
pelabuhan yang sophisticated, latar belakang
budaya SDM (yang mewakili budaya 7 propinsi),
karakteristik nature of business pada tiap lokasi,
merupakan tantangan yang membutuhkan seni
penanganan dan penyelesaian yang khusus.

Subordinating the work area in 7 (seven) provinces


including East Java, Central Java, South Kalimantan,
Central Kalimantan, Bali, East Nusa Tenggara and
West Nusa Tenggara, Pelindo III is able to play a vital
role as a terminal operator to improve the distribution
of goods and services in Indonesia, particularly the
Port of Tanjung Perak Surabaya as the second largest
port in Indonesia. With the diversity of port types from
the simplest (timber dock) until the sophisticated one,
Human Resources cultural background (representing
cultures of 7 provinces), the characteristic of nature of
business at each location, is a challenge that requires
the art of special handling and settlement.

Pada tahun 2012, Pelindo III telah membuktikan


serangkaian pencapaian yang lebih bermakna.
Perolehan laba bersih perseroan pada tahun 2012
mencapai Rp. 950,07 milyar atau meningkat 122%
dibandingkan dengan realisasi perolehan laba
bersih tahun 2011. Tingkat kesehatan perusahaan
berada pada posisi Sehat kategori AA dengan
skor 91,50 , hal ini mengalami kenaikan bila
dibandingkan dengan tingkat kesehatan tahun
2011 yang berada pada posisi sehat kategori AA
dengan skor 90,70.




In 2012, Pelindo III proved a more meaningful set
of achievements. The companys net profit in 2012
reached Rp. 950.07 billion, an increase of 122%
compared with the net profit in 2011. Soundness of the
company in the position of Healthy category AA
with a score of 91.50, this is an increase compared to
the level of health in 2011 and positioned at healthy
category AA with a score of 90.70.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

19

Nilai Key Performance Indicator (KPI) Manajemen


dari 21 kelompok indikator yang terbagi dalam
50 sub-indikator, terdapat 40 sub-indikator yang
mencapai target dan 10 sub-indikator belum
mencapai target, sehingga total nilai kuantitatif
KPI pada tahun 2012 meningkat menjadi 129,78
bila dibandingkan dengan total nilai kuantitatif
tahun 2011 yaitu 129,75.

Value of Key Performance Indicators (KPI)


management of 21 groups of indicators divided
into 50 sub-indicators, there are 40 sub-indicators
on target and 10 sub-indicators have not reached
the target, so that the total value of quantitative
KPIs in 2012 increased to 129.78 if compared to the
total value in 2011 which reached 129.75.

Proses pengelolaan manajemen perusahaan,


termasuk dalam hal pengambilan keputusan,
telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah Good
Corporate Governance (GCG), hal ini sesuai
dengan hasil assessment internal tahun 2011
yang telah dilakukan oleh Tim Assessor Internal
Pelindo III (Self Assessment) yang menggandeng
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Jawa Timur sebagai narasumber
pendamping dengan nilai akhir 85,21.

Management processes of the enterprise


management, including in decision-making, has
been implemented in accordance with the rules of
Good Corporate Governance (GCG), which is in line
with the results of internal assessment in 2011 that
was done by the Internal Assessor Team I Pelindo III
(Self Assessment) in collaboration with Provincial
Financial Supervisory Agency (BPKP) of East Java as a
resource person assistant to the final value of 85.21.

Berbekal
resource, competency,
integritas,
visi, dan komitmen berinovasi yang tinggi,
Pelindo III semakin memantapkan kedudukannya
sebagai Terminal Operator. Berbagai upaya dan
terobosan antara lain : rekonfigurasi terminal
yang segmented, penguatan dan penambahan
armada dan alat bongkar muat, perkokohan dan
pengembangan infrastruktur, horizontal dan
vertical integration, training serta peningkatan
hard dan soft competency.

With resources, competencies, integrity, vision,


and commitment with high innovation,
Pelindo III has established its position as a Terminal
Operator. Various efforts and breakthroughs
include: reconfiguration of a segmented terminal,
strengthening and addition of fleet and loading
and unloading equipment, strengthening and
infrastructure development, horizontal and vertical
integration, training and improvement of hard and
soft competencies.

Pada kesempatan ini, Direksi menyampaikan


penghargaan
setinggi-tingginya
kepada
Pemerintah, selaku Pemegang saham, atas
dukungan dan kebijakan yang telah mendorong
kemajuan Pelindo III. Direksi juga memberikan
apresiasi kepada seluruh pegawai Pelindo III,
anak perusahaan dan joint venture di lingkungan
Pelindo III, atas kerja cerdas dan dedikasinya
guna mewujudkan kemajuan dan pertumbuhan
bersama.

On this occasion, the Board of Directors would like to


express our highest appreciation to the Government,
as shareholder, for the support and advancement
of policies that have driven Pelindo III. the Board
of Directors also want to express appreciation to
all employees of Pelindo III, subsidiaries and joint
ventures in Pelindo III, their intelligent work and
dedication to achieve progress and growth together.

20

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Tak lupa pula, rasa terima kasih kami sampaikan


kepada para pemangku kepentingan atas
kepercayaan, masukan yang konstruktif, serta
dukungan kepada perseroan. Akhir kata, tiada
hari tanpa kemajuan, segenap upaya demi
kemaslahatan dan kejayaan Indonesia.

We also do not forget to express our gratitude goes to


the stakeholders for the trust, constructive feedback,
and support to the company. Finally, no day without
progress, all efforts for the benefit and prosperity of
Indonesia

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Atas nama Direksi


On behalf of Director

Djarwo Surjanto
Direktur Utama | President Director

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

21

PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Board Of Commissioners and Directors Statement

22

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Sesuai ketentuan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 pada KEP-40/PM/2003 tertanggal 22
Desember 2003 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang
terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Pelindo III dan telah disetujui
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan
tandatangannya masing-masing di bawah ini.
In compliance with the law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation
of Securities and Exchange Commission No. VIII.G.11 on KEP-40/ PM/2003 dated 22
December 2003 concerning with Board of Directors Responsibility of the Financial
Statement.
This Annual Report, the along with Financial Statements and other related financial
information, are under the responsibility of Pelindo III Management and have been
approved and undersigned by all members of Board of Commissioners and Board
of Directors.

IMAM ZAKY

Komisaris Utama | President Commisioner

ALISJAHBANA

DJARWO SURJANTO

Direktur Utama | President Director

FARIS ASSAGAF

Komisaris | Commissioner

Direktur Operasi dan Teknik


Operations and Engineering Director

SORITAON SIREGAR

WAHYU SUPARYONO

Komisaris | Commissioner

L. DENNY SIAHAAN

Komisaris | Commissioner

Direktur Keuangan | Finance Director

A.EDY HIDAYAT N.

Direktur Personalia dan Umum


Human Resources and General Affairs Director

HUSEIN LATIEF
ARIE SOELENDRO

Komisaris | Commissioner

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha


Commercial and Business Development Director

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

23

PROFIL PERUSAHAAN

COMPANY PROFILE

24

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

INFORMASI PERUSAHAAN
COMPANY INFORMATION

Nama Perusahaan | Company Name :

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Nama Sebutan | Company Name for Short :

Pelindo III

Alamat Kantor Pusat | Head Office Address :

Jl. Perak Timur 610 Surabaya

Kode Pos | Postal Code :


Nomor Telepon | Telephone Number :
Nomor Fax | Faximile Number :
PO BOX :
Tanggal Pendirian | Date of Establishment :
Bidang Usaha | Line of Business :
Jumlah Modal Dasar | Total Authorized Capital :
Kepemilikan | Ownership :
Jumlah Aset | Total Asset :
Cabang/Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan :
Branch/Subsidiaries/Joint Ventures

Alamat Website | Website Address :


Alamat Email | Address Email :
Kantor Perwakilan | Representative Office :

60165
+62 (31) 3298631-37
+62 (31) 3295204, 3295207
853
1 Desember 1992
Penyelenggaraaan Jasa Kepelabuhanan
Port Service Management
Rp 3.200.000.000.000
100% Pemerintah Indonesia
100% Indonesian Government
Rp 7,442,335.000.000
Mengelola 43 cabang pelabuhan yang terdiri
atas cabang utama, kelas 1, 2, 3, dan 4, serta
memiliki 7 anak perusahaan
Managed 43 port branches consisting of main,
major, secondary, tertiary and minor branches,
and 7 subsidiaries.
www.pp3.co.id
humas@pp3.co.id
Apartemen Mediterania Palace
Residence Tower
C/OR/G, Blok A1 Kav. No. 2
Jl. Landas Pacu Utara Selatan,
Jakarta Pusat 10630, Indonesia
Tel. : +62 (21) 30044591, 30044566
Fax. : +62 (21) 30044567, 30044566
Email: perwakilan_pelindo3@yahoo.com

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

25

Sekilas Pelindo III

Pelindo III in Brief

Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara yang


bergerak dalam sektor perhubungan. Tugas,
wewenang dan tanggung jawab perusahaan ini
adalah mengelola Pelabuhan Umum pada tujuh
wilayah provinsi Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa
Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur.

Pelindo III is a State-Owned Enterprise engaged in


transportations sector. Companys duty, authority
and responsibility are managing port in seven
regions covering seven Indonesia provinces of
East Java, Central Java, Bali, South Kalimantan,
Central Kalimantan, West Nusa Tenggara and
East Nusa Tenggara.

Sejarah Pelindo III terbagi menjadi beberapa fase


penting berikut ini:

History of Pelindo III is divided into several important


phases as follows :

Pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan


Negara yang pendiriannya dituangkan dalam
PP No.19 Tahun 1960.

The Company initially belongs to a State


Enterprise which Company establishment was set
in PP No. 19 of 1960.

Selanjutnya pada kurun waktu 1969- 1983


bentuk Perusahaan Negara diubah dengan
nama Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1
tahun 1969.

In the period of 1969 1983 the Company


changed its name into Commercial Port Agency
based on Government Regulation No. 1 1969.

26

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Kemudian pada kurun waktu tahun 19831992, untuk membedakan pengelolaan


Pelabuhan Umum yang diusahakan dan yang
tidak diusahakan, diubah menjadi Perusahaan
Umum (Perum) Pelabuhan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983
dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
1985.

In period of 1983 1992 to distinguish commercial


and non commercial public port, company status
is changed into Public Port Company (Perum)
pursuant to Government Regulation No. 16
of 1983 and Government Regulation No. 6 of
1985.

Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha,


maka status Perum diubah menjadi Perseroan
pada tahun 1992 dan tertuang dalam Akta
Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 5 Tanggal 1
Desember 1992.

Along with rapidly growing worlds business,


status of Perum changed into Company in 1992
and stated in the Deed of Notary Imas Fatimah,
SH No. 5 On 1 December 1992.

Pelindo III yang berkantor pusat di Surabaya,


mengelola 43 pelabuhan yang terdiri atas Cabang
Utama, kelas I, II, III, IV dan kawasan, Pelindo III juga
memiliki 7 anak perusahaan yang tersebar di 7
Provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pelindo III manages 43 branches i.e. main branch,


class I, II, III, IV regional branch and Pelindo III has also
7 subsidiaries spread across 7 provinces in East Java,
Central Java, South Kalimantan, Central Kalimantan,
Bali, West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara.

Pelindo III yang menjalankan bisnis inti sebagai


penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan, memiliki
peran kunci untuk menjamin kelangsungan dan
kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya
prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo
III mampu menggerakkan dan menggairahkan
kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.

Pelindo III, provider of port service facilities, has


a key role to ensure continuity and hasslefree sea
transport. Supported by adequate sea transportation
infrastructure, Pelindo III is able to boost and
stimulate states economy and society.

Berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 tentang


Pelayaran, Pelindo III berperan sebagai Operator
Terminal.

Pursuant to Law No. 17 of 2008 on Shipping,


Pelindo III act as Terminal Operator.

Surat dari Kementerian Perhubungan, Dirjen


Perhubungan Laut yang diterbitkan bulan Februari
2011 menjelaskan tentang penunjukan Pelindo III
sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP), semakin
menegaskan peran Pelindo III sebagai Operator
Terminal.

Letter from Ministry of Transportation, Directorate


General of Sea Transport, published in February
2011 regarding with appointment of Pelindo III as
Commercial Port Agency, to reconfirm Pelindo III as
Terminal Operator.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

27

kegiatan pengusahaan
jasa kepelabuhanan Pelindo III

Port Services provided by Pelindo III

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan


Nomor KP88 Tahun 2011 Tentang pemberian
izin usaha kepada Pelindo III sebagai Badan
Usaha Pelabuhan dapat melakukan kegiatan
pengusahaan jasa kepelabuhanan meliputi:

As stated in the Decree of Minister of Transportation


No. KP 88 Year 2011 regarding teh Business Permit
of PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) as the Port
Business Entity, they provide the port services as the
following :

a. penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga


untuk bertambat

1. Berthing service

b. penyediaan dan/atau pelayanan pengisian


bahan bakar dan pelayanan air bersih

2. Fuel and clean water supply


c. penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik


turun penumpang dan/atau kendaraan

3.
Passenger
service

d. penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga


untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat
barang dan peti kemas

4. Container and cargo handling service



28

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

and

vehicle

transportation

e. penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang


dan tempat penimbunan barang, alat bongkar
muat, serta peralatan pelabuhan

5. Warehouse and storage service for cargo,


handling equipment and port equipment

f. penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal


peti kemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro

6. Container terminal, dry and liquid bulk cargo and


Ro-Ro service

g. penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar


muat barang

7.
Cargo
handling
discharging)

h.
penyediaan dan/atau pelayanan pusat
distribusi dan konsolidasi barang; dan/atau

8.
Distribution
service

i.
penyediaan
dan/atau
penundaan kapal

9. Vessel tugging service

pelayanan

jasa

and

service
consolidated

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

(loading/
cargo

29

Struktur Organisasi

Organizational Structure

Direksi Utama
President Director

Djarwo Surjanto

Sekertaris Perusahaan
Corporate Secretary

Direktur Komersial dan


Pengembangan Usaha
Commercial and Business
Development Director

Direktur Operasional
dan Teknik
Operations and
Engineering Director

Sumitro AB

Husein Latief

Faris Assagaf

Kepala Biro Perencanaan


Head of Planning Bureau

SM Pemasaran
SM of Marketing

SM Pelayanan Kapal
SM of Ship Service

Basori

Kelompok Staf Ahli/


Khusus

Putut Sri Muljanto

Capt. Eddy Mulyono

SM Rancang Bangun
SM of Planning and
Design

SM Pelayanan Terminal
SM of Terminal Service

Joko Noerhuda

SM Supervisi Investasi
SM of Investment
Supervision

Faruq Hidayat

30

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Eko Harijadi B.

SM Pemeliharaan
Fasilitas
SM of Facility
Maintenance

Prasetyadi

Direktur Keuangan
Finance Director

Wahyu Suparyono

SM Akutansi Manajemen
SM of Management
Accounting

Hengki Jajang H.

SM Akutansi Keuangan
SM of Finance Acounting

Yohanes Teguh P.

SM Tresuri
SM of Treasury

Yon Irawan

SM Manajemen
Risiko dan Mutu
SM of Risk and
Quality Management

SM Kemitraan dan
Bina Lingkungan
SM of Partnership
and CSR

Heskiel Sasiang

Dhartono

General Manager
Cabang

Direktur Anak
Perusahaan

Direktur Personalia
dan umum
Personnel and
General Affair Director

A. Edy Hidayat N.

SM Perencanaan dan
pengembangan SDM
SM of HR Planning
and Developement

Sudijono

SM Kesejateraan
dan Kinerja SDM
SM of HR Welfare
and Performance

Gugus Wijonarko

SM Sistem
Informasi
SM of Information
System

Hariyana

SM Umum/Kepala
Kantor Pusat
SM of General Affair / Head
Office General Manager

I Ketut Juniarta

Kepala Satuan
Pengawasan Intern
Head of Internal Audit Unit

Suryawan FA

DAFTAR NAMA GENERAL MANAGER


BESERTA KELAS CABANG
Kepala Biro Hukum
Head of Legal Bureau

Agus Hermawan

Kepala Biro Pengadaan


Barang dan Jasa
Head of Procurement
Bureau

Suprasetyoko

Kelas Utama :
GM Perak : RISMARTURE
Kelas 1 A:
GM Banjarmasin : TOTO HELI YANTO
Kelas 1 B:
GM Tanjung Emas : TRI SUHARDI
GM TPKS : SUMARZEN MARZUKI
Kelas 2 A:
GM Gresik : MACHMUD SAMSUDIN
GM Kotabaru : ISKANDAR ZULKARNAIN
GM Tanjung Intan : KOSASIH
Kelas 2 B:
GM Tenau Kupang : RISUN RISWANTO
GM Benoa : IWAN SABATINI
GM Sampit : ABDUL ROFID FANANY
Kelas 3 A:
GM Tanjung Wangi : BANGUN SWASTANTO
GM Kumai : BAMBANG FRY
GM Lembar : MUJIONO
Kelas 3 B:
GM Probolinggo : PUDJIANTO
GM Bima : DADAN DARMAWAN
GM Celukan Bawang : DEWA ADIKUMARAJAYA
GM Maumere : JOHANA PAIRIKAS

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

31

VISI DAN MISI perusahaan


Company Vision And Mission
Penetapan Visi, Misi, telah ditentukan dalam rapat
direksi pada tanggal 15 September 2008, dan telah
dicantumkan dalam berita acara. Hasil penetapan
tersebut dilaporkan kepada Komisaris pada
tanggal 17 Oktober 2018.

The Company Vision and Mission have been


established in the Directors Meeting on 15 September
2008 and has been recorded in the Minutes of
Directors Meeting. The result was reported to the
Board of Commsssioners on 17 October 2018.

Visi dan Misi tersebut merupakan gambaran


atau target perusahaan yang dijadikan landasan
program kerja strategis perusahaan sebagai
berikut :

The Vision and Mission describes the Company target


to be used as a reference of company strategic work
plan as the following :

Visi
Menjadi pelaku penyedia jasa kepelabuhanan yang prima, berkomitmen memacu integrasi logistik
nasional
Vision
To become an excellent port service provider and is committed to encourage the national logistics integration

Misi

Mision

Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima


melampaui standar yang berlaku secara
konsisten ;

To ensure the excellent service providing has


consistently met the current standards;

Memacu
kesinambungan
daya
saing
industri nasional melalui biaya logistik yang
kompetitif;

To encourage the continual national industrial


competitiveness through a competitive logistic
costs;

Memenuhi harapan semua stakeholders


melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola
perusahaan yang baik (GCG) ;

To meet with the expectation of the stakeholders


via the principle of equity and Good Corporate
Governance (GCG);

Menjadikan sdm yang kompeten, berkinerja


handal dan berpekerti luhur ;

To create competent, qualified, reliable and


human resources with lofty manners:

Mendukung perolehan devisa negara dengan


memperlancar arus perdagangan.

To support the achievement of state dividend by


accelerating the trading flow.

32

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Tata Nilai PERUSAHAAN

Corporate Values

Budaya Pelindo III nampak pada Tata Nilai


Perusahaan berupa SMART (Tercantum dalam
Perdir no.PER.01/PM.01/P.III-2010 ) sebagai
berikut :

The values of Pelindo III reflects in the Corporate


Value SMART stated in the Rules of Directors No.
PER.01/PM.01/P.III-2010 as the following :

1. Satisfaction
(Kepuasan
Pelanggan),
Senantiasa
mengutamakan
kepuasan
pelanggan melalui kegiatan pelayanan
dengan metode dan mekanisme yang berlaku;

1. Satisfaction (Customer Satisfaction), always


prioritize the customer satisfaction by
providing services using current method and
mechanism;

2. Motivator, Berkomitmen untuk selalu


menjadi motivator dalam meningkatkan SDM
yang professional dengan dilandasi iman dan
Taqwa;

2. Motivator, is committed to be a motivator


in developing the human resources to be
professional, devoted and faithful

3. Accurate (Tepat), Bertindak cepat dan tepat


dalam mewujudkan kinerja Perusahaan;

3. Accurate, quickly and appropriate act in


achieving the company performance;

4. Reputable (Nama Baik), Menjunjung tinggi


kehormatan dan martabat perusahaan;

4. Reputable (Good Image), respect the honor and


good image of the company;

5. Totality, Bertindak dan bersikap secara total


dalam menciptakan keperdulian sosial bagi
masyarakat di lingkungan Perusahaan (via
Corporate Social Responsibility).

5. Totality, totally act and behave in creating


the social awareness for the community
surrounding the Company (via the Corporate
Social Responsibility).

Tujuan PERUSAHAAN

Corporate Objectives

Melakukan usaha di bidang penyelenggaraan


dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki perseroan untuk menghasilkan barang
dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat untuk mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

To perform port service business and optimizing


corporate resources to produce high quality and
competitive products and/or services to obtain profit
in order to upgrade corporate values by applying
Limited Company principles.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

33

Dewan Komisaris
Board of Commissioner
1. Imam Zaky

Komisaris Utama | President Comissioner

2. Alisjahbana

Komisaris | Comissioner

3. Soritaon Siregar

Komisaris | Comissioner

4. L. Denny Siahaan

Komisaris | Comissioner

5. Arie Soelendro
Komisaris | Comissioner

34

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Imam Zaky

Komisaris Utama | President Comissioner


Lahir di Probolinggo 6 September 1950. Menjabat sebagai Komisaris Pelindo III
sejak 2010, diangkat menjadi Komisaris Utama sejak tanggal 21 November 2012.
Lulus dari pendidikan Akabri (AAL) di Surabaya (1973), Pendidikan Lanjutan untuk
Perwira (Diklapa) di Surabaya (1988), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
(Seskoal) di Jakarta (1991) dan Lembaga Ketahanan Nasional/ Lemhanas (2000).
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan
dengan pangkat terakhir Laksamana Madya. Jabatan lain saat ini sebagai Tim Pakar
Manajemen Pertahanan Departemen Pertahanan (2007-sekarang).
Born in Probolinggo, 6 September 1950. Served as Commisioner of Pelindo III since
2010, appointed as President Commisioner since 21 November 2012. Graduated
from Naval Academy in Surabaya(1973), advanced education for military officers in
Surabaya (1988), Navy staff and Command Academy in Jakarta 1991 and National
Defence Agency (2000). Previously served as Inspector General of Departement of
defence withVice Admiral as the lastest rank. Other current position is the member of
Defence Management Expert team Departement of Defence (2007 present).

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

35

Alisjahbana

Soritaon Siregar

Lahir di Medan, 12 Mei 1949. Menjabat sebagai


Komisaris Pelindo III sejak tahun 2012. Memiliki
latar belakang pendidikan termasuk S1 di Institut
Teknologi Bandung yang dilanjutkan pendidikan
Pasca Sarjana S2 jurusan Urban Management
di Erasmus University dan S3 jurusan Sosiologi
Perkotaan di Universitas Airlangga. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota
Surabaya. Saat ini juga merupakan dosen pengajar
di Universitas Adi Buana, Surabaya.

Lahir di Medan, 30 Januari 1957. Menjabat sebagai


Komisaris Pelindo III sejak tanggal 21 November
2012. Menamatkan program S1 jurusan Ekonomi
di Universitas Sumatera Utara dan melanjutkan
jenjang S2 jurusan Local Governement Finance
di Birmingham University. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur Sistem Manajemen
Investasi di Kementerian Keuangan Republik
Indonesia.

Komisaris | Comissioner

Born in Medan, 12 Mei 1949. Served as Commisioner


of Pelindo III since 2012. His educational background
are undergraduate degree from Bandung Institute of
Techonogy, followed by graduate degree of Urban
Management from Erasmus University, and Post
Graduate degree of Urban Sociology from Airlangga
University. Previously served as Secretary of Surabaya
Municipality. Other current position is a lecturer at
Adi Buana University, Surabaya.

36

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Komisaris | Comissioner

Born in Medan, 30 January 1957. Served as


Commisioner of Pelindo III since 21 November
2012. Obtained Undergraduate Degree of Economic
Departement from North Government Finance from
Birmingham University. Previously served as Director
of Invesment Management System, Ministry of
Finance, Republic of Indonesia.

L. Denny Siahaan

Arie Soelendro

Lahir di Tapanuli, 27 Maret 1952. Menjabat sebagai


Komisaris Pelindo III sejak tahun tanggal 21
November 2012. Menyelesaikan pendidikan S1
jurusan Teknik di Universitas Sumatera Utara dan
melanjutkan jenjang S2 jurusan Transportasi di
Institut Teknologi Bandung. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Pelindo II
(Persero). Saat ini juga merupakan Kepala Badan
Litbang di Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia.

Lahir di Malang, 29 Desember 1946. Menjabat


Komisaris Pelindo III sejak tahun 2009.
Menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) dari
Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas
Padjadjaran (1972) dan pendidikan Pascasarjana
(S2) dari Yale University-USA (1983), serta Post
Graduate program jurusan International Taxation
Law dari Harvard Law School (1984). Sebelumnya
pernah menjabat sebagai Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pernah menjadi penasihat Timtas Tipikor (20052006). Jabatan lain saat ini adalah sebagai staf
pengajar Pascasarjana Universitas Indonesia.

Komisaris | Comissioner

Born in Tapanuli, 27 March 1952. Served as


Commisioner of Pelindo III since 21 November 2012.
Undergraduate degree of Engineering Department
from North Sumatra University, graduate degree of
Transportation Departement from Bandung Institute
of Techonogy. Previously served as Commisioner of
PT. Pelindo II (Persero). Other current position is Head
of Research and Deveploment Divison, Ministry of
Transportation Republic of Indonesia.

Komisaris | Comissioner

Born in Malang, 27 March 1952. Has served as


Commisioner of Pelindo III since 2009. Obtained
undergraduated degree economic faculty majoring
accounting from Padjajaran University and Gradute
degree from yale University, USA (1983) and Post
Graduated degree majoring International Taxation
Law from Harvard Law School (1984). Previously
served as Head of Finance and Development Council
and Advisor to Timtas Tipikor (2005 2006). Other
current position is teaching staff on University of
Indonesian Graduate Faculty.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

37

DIREKSI
Directors
1. Djarwo Surjanto

Direktur Utama | President Director

2. Faris Assagaf

Direktur Operasi dan Teknik | Operations and Engineering Director

3. R. Wahyu Suparyono

Direktur Keuangan | Finance Director

4. A. Edy Hidayat N.

Direktur Personalia dan Umum | Personnel and General Affairs Director

5. Husein Latief

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha | Commercial and Business Development Director

38

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Djarwo Surjanto

Direktur Utama | President Director


Lahir di Bandung, 12 November 1952. Menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo III
sejak tahun 2009. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik
Sipil dari Institut Teknologi Bandung, dan melanjutkan pendidikan Pascasarjana
(S2) jurusan Hydraulic Engineering di IHE-Delft, Belanda. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo IV (2002-2009), Direktur Teknik Pelindo
III (1995-2002), dan Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pelindo IV.
Jabatan lain saat ini adalah Komisaris Utama PT Terminal Petikemas Surabaya (anak
perusahaan Pelindo III).
Born in Bandung, 12 November 1952. Served as President Director of Pelindo III since
2009. Obtained Undergraduate degree majoring Civil Engineering from Bandung
Institute of Technology. And graduate degree majoring of Hydraulic Engineering
from IHE-Delft, the Netherlands. Previously served as President Director of Pelindo IV
(2002-2009), Engineering Director of Pelindo III (1995-2002), and Head of Planning and
Development Division of Pelindo IV. Other current position is President Commissioner
of PT Terminal Petikemas Surabaya (subsidiary of Pelindo III).

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

39

Faris Assagaf

R. Wahyu Suparyono

Lahir di Ternate, 19 November 1951. Menjabat


sebagai Direktur Operasi dan Teknik Pelindo III
sejak 2004. Menyelesaikan pendidikan S1 dari
fakultas Ekonomi jurusan Ekonomi Umum di
Universitas Hasanuddin. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum
Pelindo IV (2002-2004) dan Senior Manager Bina
Usaha Pelindo II (1999-2002). Jabatan lain saat ini
adalah Komisaris Utama PT Pelindo Marine Service
(anak perusahaan Pelindo III).

Lahir di Magelang 17 Oktober 1959. Menjabat


sebagai Direktur Keuangan Pelindo III sejak
tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(S1) dari jurusan Ekonomi Akuntansi dari Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan pendidikan
Pascasarjana (S2) jurusan Manajemen di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI. Saat ini sedang
mengikuti pendidikan kandidat doctor (S3)
di Universitas Brawijaya. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Senior Manager Akuntansi
Keuangan Pelindo III. Jabatan lain saat ini adalah
Komisaris Utama PT RS PHC (anak perusahaan
Pelindo III).

Direktur Operasi dan Teknik


Operations and Engineering Director

Born in Ternate, 19 November 1951. Served as


Operations and Engineering Director of Pelindo
III since 2004. Obtained Undergraduate degree
majoring of Public Economics from Hasanuddin
University. Previously served as Personnel and
General Affairs Director of Pelindo IV (2002-2004)
and Senior Manager of Business Development of
Pelindo II (1999-2002). Another current position is
President Commisioner of PT Pelindo Marine Service
(subsidiary of Pelindo III).

40

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Direktur Keuangan
Finance Director

Born in Magelang, 17 October 1959. Served as


Finance Director of Pelindo III since 2004. Obtained
Undergraduate degree majoring Accounting
Economics Department from State Accountancy
(Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/STAN) and
Graduate degree majoring of Management from
College of Economic (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi/
IPWI), at the moment continuing Post Graduate
degree at Brawijaya University. Previously served
Finance & Accounting Senior Manager at Pelindo III.
Other current position is President Commissioner of
PT. RS PHC (Port Health Center, subsidiary of Pelindo
III).

A. Edy Hidayat N.

Husein Latief

Lahir di Sumedang, 4 Juli 1956. Menjabat sebagai


Direktur Personalia dan Umum Pelindo III sejak
2009. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas
Ekonomi jurusan Keuangan di Universitas
Krisna Dwipayana. Melanjutkan pendidikan S2
jurusan Manajemen Perbankan di Universitas
Airlangga dan telah menyelesaikan pendidikan S3
bidang Ekonomi di Universitas Airlangga (2007).
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur
Personalia dan Umum pada Pelindo IV (2004-2009),
Kepala Biro Perencanaan dan Sistem Informasi
Pelindo III (1999-2004). Jabatan lain saat ini adalah
Komisaris PT Jasamarga Bali Tol (anak perusahaan
pelindo III) serta anggota Dewan Pengawas Dana
Pensiun (DP4).

Lahir di Solo, 15 Juni 1958. Menjabat sebagai


Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha di
Pelindo III sejak 2009. Menyelesaikan pendidikan S1
dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil di Institut
Teknologi Bandung dan melanjutkan pendidikan
pascasarjana (S2) jurusan Hydraulic Engineering di
IHE-Delft, Belanda. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai General Manager Pelabuhan Panjang
Pelindo II. Jabatan lain saat ini adalah Komisaris
Utama PT Berlian Jasa Terminal Indonesia BJTI
(anak perusahaan Pelindo III).

Direktur Personalia dan Umum


Personnel and General Affairs Director

Born in Sumedang, 4 July 1956. Served as Personnel


and General Affairs Director of Pelindo III since 2009.
Obtained Undergraduate degree majoring Finance in
Economic Faculty from Krisna Dwipayana University.
Graduate degree majoring Banking Management
from Airlangga University, Post graduated degree
majoring Economics from Airlangga University
(2007). Previously served as Personnel and General
Affairs Director of Pelindo IV (2004-2009), Head
of Planning Bureau and Information System of
Pelindo III (1999-2004). Other current positions are
Commissioner of PT. Jasamarga Bali Tol (subsidiary
of Pelindo III) and Member of Pension Funding of
Controller Board.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha


Commercial and Business Development Director

Born in Solo, 15 June 1958. Served as Commercial and


Business Development Director of Pelindo III since
2009. Obtained Undergraduate degree Majoring
Civil Engineering in Engineering Faculty from
Bandung Institute of Technology, Graduate degree
majoring Hydraulic Engineering from IHE-Delft, the
Netherlands. Previously served as General Manager
of Panjang Port, PT. Pelindo II. Other current position
is President Director of PT. Berlian Jasa Terminal
Indonesia/BJTI (subsidiary of Pelindo III).

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

41

SUMBER DAYA MANUSIA


Human Capital
Jumlah pegawai untuk masing-masing
Kelas Jabatan
NO

URAIAN | Description

Total numbers of employees for each


grade
REALISASI TAHUN 2011
Realization 2011

REALISASI TAHUN 2012


Realization 2012

Kelas Jabatan 1 | Grade 1

Kelas Jabatan 2 | Grade 2

Kelas Jabatan 3 | Grade 3

11

10

Kelas Jabatan 4 | Grade 4

28

26

Kelas Jabatan 5 | Grade 5

16

17

Kelas Jabatan 6 | Grade 6

88

90

Kelas Jabatan 7 | Grade 7

29

30

Kelas Jabatan 8 | Grade 8

112

129

Kelas Jabatan 9 | Grade 9

186

119

10

Kelas Jabatan 10 | Grade 10

230

215

11

Kelas Jabatan 11 | Grade 11

433

383

12

Kelas Jabatan 12 | Grade 12

354

515

13

Kelas Jabatan 13 | Grade 13

302

389

14

Kelas Jabatan 14 | Grade 14

222

192

15

Kelas Jabatan 15 | Grade 15

16

Kelas Jabatan 16 | Grade 16

2.014

2.120

JUMLAH | Total
(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 setelah Audit)
(Source : Audited Management Report 2012)

Tabel data di atas menjelaskan realisasi jumlah


pegawai Pelindo III berdasarkan masing-masing
level jabatan pada tahun 2012 berjumlah 2.120
pegawai, sedangkan tahun 2011 berjumlah 2.014
pegawai. Terjadi peningkatan jumlah pegawai
sebesar 5% atau sebanyak 106 pegawai. Data tahun
2011 menunjukkan bahwa pegawai dengan kelas
jabatan 11 memiliki jumlah yang lebih banyak
dibandingkan dengan kelas jabatan lainnya, yaitu
berjumlah 433 orang.

Above table describes realisation of total numbers of


employees of Pelindo III based on each grade in 2012
are 2,120 persons and total numbers of employees in
2011 are 2,014 persons. Data 2011 showed that the
total numbers of employees of grade 11 are higher
compared with other grades, i.e. 433 persons.




Berbeda dengan tahun sebelumnya, data tahun


2012 menunjukkan bahwa pegawai dengan kelas
jabatan 12 memiliki jumlah yang lebih banyak
dibandingkan kelas jabatan lainnya, yaitu berjumlah
515 pegawai. Peningkatan jumlah pegawai pada
tahun 2012 dengan kelas jabatan 12 yang cukup
signifikan, yaitu sebesar 31,3% atau sebanyak
161 pegawai dibandingkan tahun sebelumnya
disebabkan karena pada tahun 2012 Pelindo III
melakukan rekrutmen pegawai organik yang

Apart from the previous year, data 2012 showed


that the total numbers of employees of grade 12 are
higher compared with other grades, i.e. 515 persons.
Increase of total numbers of employees in 2012 with
quite significant grade 12, i.e. 31.3% or 161 persons
compared with the previous year. Caused by several
organic employees with recruitment educational
background of Undergraduate degree, so that
composition of grade 12 is more dominant compared
with other grades.

42

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

mayoritas memiliki latar belakang pendidikan


Sarjana (S-1) sehingga komposisi kelas jabatan 12
lebih dominan dibandingkan dengan kelas jabatan
lainnya.

Jumlah Pegawai untuk masing-masing


tingkat pendidikan
NO

URAIAN
Education

Total numbers of employees for each


educational background
REALISASI TAHUN 2011
Realization 2011

REALISASI TAHUN 2012


Realization 2012

32

22

Sekolah Dasar (SD) | Elementary School

Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) | Junior High School

68

55

Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) | Senior High School

683

611

Sarjana Muda / Diploma | Diploma

255

341

Sarjana (S-1) | Undergraduate

811

900

Pasca Sarjana (S-2) | Graduate

164

190

Doktor (S-3) | Doctorate


JUMLAH | Total

2.014

2.120

(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit)


(Source : Audited Management Report 2012)

Tabel data di atas menjelaskan bahwa realisasi


jumlah pegawai Pelindo III berdasarkan masingmasing tingkat pendidikan pada tahun 2012
berjumlah 2.120 pegawai, sedangkan tahun 2011
berjumlah 2.014 pegawai. Terjadi peningkatan
jumlah pegawai sebesar 5% atau sebanyak 106
pegawai. Data tahun 2011 dan 2012 menunjukkan
bahwa jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan
Sarjana (S-1) lebih mendominasi dibandingkan
tingkat pendidikan lainnya.

Above tabel describes realitation of total numbers


of employees of Pelindo III of each educational
background in 2012 are 2,120 persons and total
numbers of employees in 2011 are 2,014 persons.
There was an increase of total numbers of employees
for 5% or 106 persons. Data 2011 and 2012 showed
that total numbers of employees with Undergraduate
degree are more dominant compared with other
educational background.

Peningkatan jumlah pegawai juga terjadi pada


tingkat pendidikan Sarjana Muda / Diploma (D-3)
dan Pasca Sarjana (S-2). Namun, jumlah pegawai
dengan latar belakang pendidikan Sarjana (S-1) di
tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, yaitu sebesar 9,89% atau sebanyak 89
pegawai dibandingkan tahun 2011. Selanjutnya,
jumlah pegawai yang mengalami peningkatan
adalah pegawai dengan latar belakang pendidikan
Sarjana Muda / Diploma (D-3), yaitu sebesar
25,22% atau sebanyak 86 pegawai.

Increase of total numbers of employees is also


happened in the level of Diploma and Graduate
degree. However, total numbers of employees with
Undergraduate degree in 2012 has increased quite
significantly, i.e. 9.89% or 89 employees compared
with 2011. Increased total further more numbers
of employees is for Diploma degree 25.22% or 86
employees.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

43

Peningkatan jumlah pegawai dengan latar


pendidikan Sarjana (S-1) maupun Sarjana Muda
/ Diploma (D-3) disebabkan karena pada tahun
2012 Pelindo III melakukan rekrutmen pegawai
organik berjumlah 237 pegawai yang mayoritas
memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S-1)
maupun Sarjana Muda / Diploma (D-3).

Increased of total numbers of employees with


Undergraduate degree is caused by the recruitment of
237 organic employees witmajoring Undergraduate
and Diploma Degree.

Pelatihan Pegawai yang telah


dilakukan

Training for employees undertaken

NO

JUDUL PELATIHAN | Training Title


REALISASI TAHUN 2011 | Realisation 2011

REALISASI TAHUN 2012 | Realisation 2012

IN-HOUSE TRAINING
1

Terminal Operator Angkatan IV


Terminal Operator batch IV

Pelatihan Customer Relationship Officer (CRO)


Customer Relationship Officer (CRO)

Bahasa Inggris : Business Communication


English Course on Business Communication

Training Incerasing Customer Satisfaction


Training on Increasing the Customers Satisfaction

Workshop Managerial Competency Enhancement


Angkatan IV & V
Workshop on Managerial Competency Enhancement
Batch IV & V

Pelatihan 3S (Senyum, Sapa, Salam)


Training 3S (Senyum, Sapa, Salam/Smile, Say Hello, Greetings)

Managerial Development Program (MDP) Tingkat


Utama, Madya, Muda
Managerial Development Program (MDP) Tingkat
Utama, Madya, Muda

Pelatihan Coaching, Mentoring dan Counseling


Coaching, Mentoring and Counseling

Sarasehan PUM | Workshop on PUM

Workshop Analisa Jabatan


Workshop on Grade Analysis

EX-HOUSE TRAINING
1

International Port Seminar (Unesco IHE Delft


University Netherlands
International Port Seminar (Unesco IHE Delft University
the Netherlands

Seminar On Nautical Accessability and Maritime Traffic Dry Bulk Terminal Conference (Singapore)
Management
Dry Bulk Terminal Conference (Singapore)
Seminar o Nautical Accessibility and Maritime Traffic
Management

Port Management and Operation Course Singapore Workshop PFSO ISPS Code
Cooperation Program Training Center Belgium
Workshop on PFSO ISPS Code
Port Management and Operations Course Singapore
Cooperation Program Training Center Belgium

Conference on Public Private Partnership In Road and Training Tenaga Pemeliharaan RTG dan Operator
Transport Infrastructure (New Delhi India)
Training for RTG Operator and Maintenance Personnel
Conference on Public Private Partnership In Road and
Transport Infrastructure (New Delhi India)

On Port Management for Asian and European Basic Forwarding Course


Countries
Basic Forwarding Course
Training on Port Management for Asian and European
Countries

Diklat ISPS Code Port Facility


Training on ISPS Code Port Facility

44

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Seminar on Port Management for Developing Countries


(Zhejiang China)
Seminar on Port Management for Developing Countries (Zhejiang
China)

Pelatihan IMDG Code


IMDG Code

NO

JUDUL PELATIHAN | Training Title


REALISASI TAHUN 2011 | Realisation 2011

REALISASI TAHUN 2012 | Realisation 2012

Diklat Training on Port Business and Management


Training on Port Business and Management

Pelatihan Marine Surveyor


Training on Marine Surveyor

Diklat Radio Elektronika dan Operator Radio


Training on Radio Electronical and Operator

Workshop International Cruise


Workshop on International Cruise

Workshop Implementasi IMDG Code


Workshop on Implementation of IMDG Code

Pelatihan Pembentukan Pribadi Profesional Demi Tercapainya


Pelayanan Prima
Training of Professional Personal Development to achieve the
Excellent Service

10

Pelatihan Modern Port Management (MPM)


Training on Modern Port Management (MPM)

Pelatihan Software PLAXIS dan SAP


Training on PLAXIS and SAP Software

11

Workshop Distinct Job Profile


Workshop on Distinctive Job Profile

Diklat Dasar-Dasar Audit


Awareness Training on Audit

12

Pelatihan Sistem Penggajian Berbasis Kinerja


Training on Performance-based Payroll System

Workshop Survey Kepuasan Pegawai dan SDM


Workshop on Employees Satisfaction and Human Resources Survey

13

Diklat dan Ujian Nasional Pengadaan Barang dan Jasa Diklat Human Resources Management Program (HRMP)
Training on National Examination of Procurement of Training on Human Resources Management Program (HRMP)
Good and Service

14

Pelatihan Kehumasan
Training of Public Relations

Pelatihan PBJ Metode Penyusunan HPS/OE atas Barang / Jasa


Training on Arrangement Method of HPS/OE of Good/Service

15

Workshop Training Program Corporate Law


Workshop Training Program Corporate Law

Workshop Menuju Perusahaan BUMN yang Clean dan Clear


Workshop on Directing to Clean and Clear State Owned Enterprise

16

Diklat Dasar-Dasar Audit


Audit Awareness Training

Bimtek Peningkatan Ketrampilan dan ProfesionalismeMC dan


Public Speaking
Training on Improving Skills and Professionalism for MC and
Public Speaking

17

Diklat Penyusunan AMDAL


Training on AMDAL Preparation

Pelatihan Interpretasi Kriteria Kinerja Unggul dan Metode


Merespon Kuesioner KPKU
Training of Criteria Interpretation of Excellent Performance and
Questionaire Response Method (KPKU)

18

Diklat Dasar Manajemen K3 dan Internal


Pelatihan Profit Planning & Capital Budgeting
Training on Internal Audit and Occupational Safety a& Training on Profit Planning & Capital Budgeting
Health Management

SERTIFIKASI | Certifications
1

Diklat Sertifikasi Calon Analis Angkatan 1


Training and Certification of Analyst Bacth 1

Diklat Sertifikasi Supervisor (Angkatan 2,3,4)


Diklat Sertifikasi Supervisor (Angkatan 2,3,4)

Diklat Sertifikast Calon Supervisor Angkatan 1


Training and Certification of Supervisor Batch 1

Pelatihan Bintek Sertifikasi K3 Operator Mesin Diesel (Genset)


Pelatihan Bintek Sertifikasi K3 Operator Mesin Diesel (Genset)

Pelatihan dan Sertifikasi K3 Umum


Diklat dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum
Training and Certification of Occupational Safety & Training and Certification of Occupational Safety & Health Officer
Health Officer

Diklat dan Sertifikasi SDM Kepelabuhanan


Training and Certification Port Human Resources

Certified HRM

Workshop Cerfitied Talent Management


Workshop on Certified Talent Management

Training CHCM (Certified Human Capital Management)

S2 LUAR NEGERI | Graduate outside the Country


M.Sc. In Transport and Maritime Management ITMMA Belgia
M.Sc. In Transport and Maritime Management ITMMA Belgium
M.Sc. In Water Science and Engineering Unesco IHE Delft
Belanda
M.Sc. In Water Science and Engineering Unesco IHE Delft, the
Netherlands
(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit)
(Source : Audited Management Report 2012)
Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

45

Tabel data pada halaman sebelumnya,


menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan dari jenis Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) yang diselenggarakan oleh Pelindo III dari
tahun 2011 hingga tahun 2012. Namun, sebagai
Terminal Operator, Pelindo III tetap lebih fokus
pada peningkatan kinerja dan produktivitas SDM
yang berada di bagian operasional sehingga di
tahun 2011 lebih didominasi pelatihan-pelatihan/
workshop/seminar di bidang operasional, baik
di dalam maupun luar negeri selain pelatihanpelatihan di bidang non operasional yang juga
terus dikembangkan, seperti SDM, Keuangan, dan
sebagainya.

Table in the previous page describes there is no


significant difference on Education and Training
conducted by Pelindo III from 2011 to 2012. However,
as a Terminal Operator, Pelindo III keeps focusing on
the performance development and human resources
productivity in operational division so that in 2011
is more dominated by training/workshop/seminar
in operational fields, whether inside or outside the
country. Meanwhile, other non-operational training
are also developed, like Human Resources, Finance,
and etcetera.


Seperti halnya tahun 2011, di tahun 2012 Pelindo


III masih tetap fokus pada perannya sebagai
pelaku penyedia jasa kepelabuhanan yang tidak
hanya mampu menunjukkan produktivitas
yang optimal, namun juga mampu memberikan
pelayanan yang prima (excellent service) kepada
pengguna jasa sehingga terdapat beberapa diklat
(in-house maupun ex-house) yang diselenggarakan
untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam
melayani pengguna jasa, seperti: pelatihan 3S
(Senyum, Salam, Sapa), pelatihan increasing
customer satisfaction,
pelatihan
Customer
Relationship Officer (CRO), dan sebagainya.

In 2012 Pelindo III still focuses on the role of port


services provider which not only shows the maximum
productivity, but also capable to provide excellent
services to the customers, and therefore, there are
several training whether in-house or out-house
conducted to improve the employees capability
in serving the customers, such as training of 3S
(Senyum, Salam, Sapa/Smile, Say Hello, Greetings),
training on Increasing Customers Satisfaction,
training on Customer Relationshio Officer (CRO) and
etcetera.

Program lain yang dilakukan untuk meningkatkan


kompetensi (knowledge & skill) pegawai selain
pendidikan dan pelatihan adalah Program S2 Luar
Negeri yang kali pertama dilakukan Pelindo III di
tahun 2012 yang telah mengirimkan pegawaipegawai potensial sebanyak 10 orang untuk
menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S-2) bidang
kepelabuhanan di luar negeri, seperti ITMMABelgium, dan sebagainya.

Other program is conducted to improve the


employees knowledge and skills apart from the
education and training is Graduate degree programs
abroad which has been firstly conducted by Pelindo
III in 2012 by sending 10 persons of potential
employees to be participated in the Graduate Degree
majoring ports,such as ITMMA-Belgium, et cetera.

Pelatihan karyawan yang diselenggarakan oleh


Pelindo III dalam setiap tahunnya hampir merata
diikuti oleh pegawai. Hal tersebut dapat terlihat
dari data sebagai berikut :

Employee training organized by Pelindo III in each


year almost uniformly followed by employees. It can
be seen from the following data:

No

Tahun
Year

Jumlah Pelatihan
Total Training

Jumlah Pegawai
Total Employee

5 = 3/4

2011

1,812

2,426

75%

2012

1,950

3,479

56%

46

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Biaya yang telah dikeluarkan

Expenses

(*) Dalam ribuan

(*) in thousands

NO

URAIAN | Description
Beban Pendidikan dan dan Pengembangan SDM
Training and Human Resources Development
JUMLAH | Total

REALISASI TAHUN 2011


Realisation 2011

REALISASI TAHUN 2012


Realisation 2012

20.820.140

22.324.117

20.820.140

22.324.117

(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit)


(Source : Audited Management Report 2012)

Tabel data di atas menjelaskan bahwa jumlah


realisasi biaya tahun 2012 meningkat sebesar
6,74% atau sebesar Rp. 1.503.977.000,dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan
realisasi biaya ini disebabkan karena adanya
kebutuhan peningkatan kompetensi (knowledge
& skill) pegawai yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat.

Above table describes that the expenses realisation


in 2012 increased for 6.74% or Rp. 1,503,977,000.00
compared with previous year. Increasing expenses
is caused by increasing need of knowledge and
skills improvement from year to year. to improve the
employees knowledge and skills reached through via
the Education and Training Program.

Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi


(knowledge & skill) pegawai yaitu melalui Program
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Peningkatan
kebutuhan kompetensi pegawai sesuai dengan
bidangnya masing-masing, sangat diperlukan
khususnya bagi pegawai yang berada di bagian
Operasional dimana mereka tidak hanya
dituntut untuk memiliki skill (keahlian) dalam
mengoperasikan alat berat saja melainkan dituntut
untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge)
agar mampu menunjukkan produktivitas yang
optimal sehingga dapat berdampak pada
peningkatan daya saing atau keunggulan
perusahaan. Selain itu, peningkatan beban biaya
pada Subdit Perencanaan dan Pengembangan
SDM pada tahun 2012 disebabkan karena Pelindo
III memiliki program S2 Luar Negeri dan telah
mengirimkan 10 (sepuluh) orang pegawainya ke
berbagai Universitas di Luar Negeri.

The competency improvement for the employees


with specific operational purposes is needed, as
they are not only expected to be able to operate the
heavy equipment, but also to improve the knowledge
and productivity, on how to perform optimal in
order to contribute on incerase competitivenss or
company excellence. Futhermore, increased expense
in Planning Human Resources Development SubDivision in 2012 is caused by the Graduate degree
program, where the company have sent 10 (ten)
employees to the universities abroad.







Para lulusan S2 Luar Negeri ini diharapkan mampu


memiliki pengetahuan khususnya di bidang
kepelabuhanan sehingga mampu meningkatkan
daya saing Pelindo III di masa mendatang.

The Graduates are expected to have ports knowledge


and able to improve competitiveness of Pelindo III in
the future.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

47

anak PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN PATUNGAN

Subsidiaries and Joint Venture

PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA


Pemegang Saham | Shareholder
- Pelindo III 50,5%
- Kopelindo III 0,50%
- P&O Dover. Ltd. 49%
Bidang usaha

Busines line :

Penyediaan dan pelaksanaan pengusahaan


jasa pelayanan operasi kapal, operasi lapangan
dan operasi gudang serta penyediaan
dan pengusahaan jasa tambat, dermaga,
penumpukan petikemas dan air bagi kapalkapal petikemas yang bertambat di Terminal
Petikemas.

Provision and implementation of ship service,


yard service, warehouse service, and provision of
be thing service, wharf service, container stacking
service, water supply service for container ships
berthed at the Container Terminal.

Perencanaan dan pengembangan, pelaksanaan


pengelolaan, pengusahaan dan pemasaran
usaha jasa baru, rupa-rupa usaha (penyewaan
gudang, pas dan parkir) serta usaha jasajasa lainnya yang berkaitan dengan terminal
petikemas.

Planning, developing, and operating, managing,


marketing of new business lines, (warehouse,
entrance pass, parking) and others related with
container terminal business.

Pelaksanaan penyediaan, pengoperasian dan


pemeliharaan fasilitas dan peralatan bongkar
muat petikemas.
Perencanaan dan pengelolaan
logistik untuk terminal petikemas

Provison, Operational and facility and equipment


facilty of container handling service.
Planning and managing the logistic finance for
container terminal.

keuangan

Conducting education and training relating to


the container handling service.

Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan


dengan kegiatan terminal petikemas

Education and training related to activities of


container terminals.

Pengurus | Managementnagement
Komisaris Utama | President Commissioner
: Djarwo Surjanto
Anggota Komisaris | Commissioners :
Silvester Budi Agung

Eko Harijadi Budijanto

Kun Wah Wong (Peter Wong)

Kenneth Law
Direktur Utama | President Director
: Mohammad Zaini
Wakil Direktur Utama | Vice President Director
: Sanjay Mehta
Direktur Operasional | Operation Director
: Sujeet Singh
Direktur Keuangan | Finance Director
: Nur Syamsiah
Direktur Teknik | Engineering Director
: Achmad Baroto
Alamat | Address
Jl. Tanjung Mutiara 1 Surabaya 60177 Jawa Timur Indonesia
Phone : +62 31 3283265 70
Fax. : +62 31 3291628
Web : www.tps.co.id

48

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

PT RUMAH SAKIT PRIMASATYA HUSADA CITRA (PT RS PHC)


Pemegang Saham | Shareholders
Pelindo III 95,7%,
Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III 4,3%.
Bidang Usaha
Pelayanan Kesehatan
Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan
Pelayanan Jasa Konsultan Manajemen
Kesehatan
Pelayanan Rawat Jalan dengan 20 Klinik
Spesialis
Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
Pelayanan Kamar Operasi 24 Jam dengan 4
Kamar Operasi
Pelayanan Rawat Inap dengan 198 Tempat
Tidur
Pelayanan Radiologi
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Farmasi
Pelayanan Konsultasi Gizi

Business line
Medical Service
Education and Training on Medics
Medical Management Consulting Service

Fasilitas Pelayanan
CT Scan Multi Slice
Radiologi dengan Computed Radiography
ESWL (Pemecah Batu Ginjal)
Polisomnography (Deteksi henti napas waktu
tidur karena ngorok)
Phaecoemulsification (Teknologi operasi mata
dengan perlukaan minimal)
Endoscopy
Haemodialisis (Cuci Darah)

Facilities
CT Multi Slice Scanning
Computerized Radiography
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

PSG (Polisomnography)
Phaecoemulsification

Out-patient service with 20 specialist clinics


Specialists
24 hour Emergency Service
24 hour Operating Theaters (4 units)
Hospitalization service with 198 bedrooms
Radiology Service
Laboratory Service
Pharmacy Service
Nutrition Consulting Service

Endoscopy
Haemodialysis

Pengurus | Management
Komisaris Utama | President Commissioner
: Wahyu Suparyono
Anggota Komisaris | Commissioners
: Suprasetyoko
Hengki Jajang Herasmana
Direktur Utama | President Director
: Nunung Nugroho
Direktur Administrasi & Keuangan
: Hargo Wahyuono
Finance & Administration Director
Direktur Pelayanan Medik | Medical Service Director
: Agus Akhmadi
Direktur Penunjang Pelayanan Medik
: Pudji Djanuartono
Medical Supporting Service Director
Alamat | Address
JL. Prapat Kurung Selatan No 1 Tanjung Perak - Surabaya
Phone : ( 031 ) 3294801-3
Fax : ( 031 ) 3294804
IGD 24 Jam : ( 031 ) 3294118
Email : marketing@rsphc.co.id
Web : http://www.rsphc.co.id
Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

49

PT BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (PT BJTI)


Pemegang Saham | Shareholder
Pelindo III 95%,
Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III 5%.
Bidang Usaha

Business line :

Jasa terminal bongkar muat barang (curah


cair, curah kering dan general cargo) dan
petikemas.

Providing bulk cargo handling service (liquid, dry,


and general cargo) and containers.

Jasa penumpukan barang dan petikemas


serta depo petikemas

Container and goods stacking service and


container depot.

Konsolidasi, distribusi dan pengangkutan


barang (trucking), serta multi moda
transport

Consolidation,
distribution
and
good
transportation (trucking) service and multi mode
transport

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) atau


Freight forwarding

Expedition Cargo Ship (EMKL) or Freight


forwarding

Jasa terminal kapal roll on-roll off

RO/RO (roll on/roll off) service

Jasa terminal bahan bakar minyak kapal


dan supplai bahan bakar kapal

Fuel service and supply for ship


Usaha penunjang lainnya

Other supporting businesses

Pengurus | Management
Komisaris Utama | President Commissioner
Anggota Komisaris | Commissioners

Direktur Utama | President Director
Direktur Operasi & Teknik
Operations & Engineering Director
Direktur Keuangan, SDM & Umum
Finance, HRD & General Affairs Director
Alamat | Address
JL. Perak Barat No.379 Surabaya
Telp.(031) 3291596 97 Fax. 3291598
E-Mail : info@bjti.co.id
Web : http://tpk.bjti.co.id/

50

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

: Husein Latief
: Suryawan F.A
Putut Sri Mulyanto
: Rahmat Satria
: I Putu Ariawan
: Edhie Riyanto

PT PORTEK INDONESIA
Pemegang Saham | Shareholder
Pelindo III 49%
Portek System 51%.
Bidang Usaha

Business line

Penerapan manajemen bisnis dalam hal


pemeliharaan dan penyewaan alat-alat
bongkar muat dan alat fasilitas pelabuhan
lainnya

Business management in container handling


equipment maintenance and rental and
other port facilities

Penyediaan,
pemasangan
dan
pengoperasian alat Bongkar Muat batubara
dan alat B/M barang curah lainnya

Providing, installing and operating charcoal


handling equipment and other handling
equipment for bulk cargo

Menyediakan,
menyewakan
dan
mengoperasikan kapal tunda dan kapal
lainnya

Providing, renting, and operating tug boats


and other type of ships

Menyediakan informasi teknologi untuk


pelayanan terminal

Providing information and technology for


terminal services

Pembangunan,
perbaikan
dan
pemeliharaan kapal serta penyediaan alat
apung

Building, repairing, and maintaining ships


and providing floating devices

Pengoperasian terminal serbaguna

Operating multi purposes terminal

Pengurus | Management
Komisaris Utama | President Commissioner
Anggota Komisaris | Commissioner
Direktur Utama | President Director
Wakil Direktur Utama | Vice President Director

:
:
:
:

Prasetyadi
Tok Soon Chong
Koo Tiam Hock
Hendri Handoko

Alamat | Address
Jakarta (Main Office)
JI. Griya Utama, Sunter Agung Puri Mutiara Blok N117
Jakarta Utara 14350, Indonesia
Tel: (62-21) - 6531 0681
Fax: (62-21) - 6531 0683
E-mail: port@portek.com

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

51

PT. AMBANG BARITO NUSA PERSADA

(PT. AMBAPERS)

PT AMBANG BARITO NUSAPERSADA


Pemegang Saham | Shareholder
Pelindo III 40%
PD Bangun Banua 60%.
Bidang Usaha
Pengerukan alur sungai, muara sungai dan
muara laut
Pembuatan bendungan berikut
pemeliharaan dan perawatannya
Pengelolaan alur pelayaran

Business line
Dredging rivers and seas

Building and providing maintenance service
for dams
Managing shipping channel

Pengurus | Management
Komisaris Utama | President Commissioner
Anggota Komisaris | Commissioner
Direktur Utama | President Director
Direktur | Director

Sufrisman Djaffar
H.A. Zacky Hafizie
Irhamsyah
Gatot Suprijono

:
:
:
:

Alamat | Address
Jl. Barito Hilir No 6 Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Phone. 0511-4423345, Fax. 0511-4423346
ambapers@ambapers.com
www.ambapers.com

52

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

PT JASAMARGA BALI TOL


Pemegang Saham | Shareholder
Pelindo III 20%,
PT Jasa Marga 60%, PT Angkasa Pura I 10%,
PT Wijaya Karya 5%, PT Adhi Karya 2%, PT Hutama Karya 2%,
PT Pengembangan Pariwisata Bali 1%.
Bidang Usaha
Membangun dan menyediakan jasa
pelayanan jalan tol.
Pengurus | Management
Komisaris Utama | President Commissione :
Anggota Komisaris | Commissioner
:


Direktur Utama | President Director
:
Direktur Keuangan | Finance Director
:
Direktur Teknik & Operasional
:
Engineering & Operations Director

Business line:
Building and providing tollway service

Abdul Hadi
A. Edy Hidayat N.
Robert D. Waloni
Wayan B. Suarjaya
Akhmad Tito Karim
Ronny Haryanto
Wiwin Kwintandi

Alamat | Address
Kawasan Ikat Plaza, Jl By Pass Ngurah Rai No. 505 Pemogan 80221, Denpasar - Bali
Phone: (0361) 725326, Fax : (0361) 725327

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

53

PT PELINDO MARINE SERVICE


Pemegang Saham | Shareholder
Pelindo III 95%,
Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III 5%.
Bidang Usaha:
Penyediaan jasa angkutan di perairan
Penyediaan fasilitas dan/atau pemanduan
dan/atau jasa penundaan kapal
Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan
jasa mendorong dan/atau menarik kapal
Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan
jasa berbagai jenis kapal dan tongkang
untuk kegiatan spesifik
Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan
jasa galangan untuk pemeliharaan dan/
atau perbaikan kapal
Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan
pelayanan pemenuhan kebutuhan logistic
kapal dan/atau kru kapal
Penyediaan kru kapal
Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan
lainnya yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pengoperasian kapal

Business line
Providing water transportation
Providing facilities and/or pilotage service and/or

Usaha lainnya
Penyediaan dan pengelolaan jasa
konsultasi, surveyor, pendidikan dan
pelatihan
yang
berkaitan
dengan
manajemen operasi perkapalan;
Penyediaan peralatan dan/atau perawatan
peralatan dibidang perkapalan;
Jasa penyelamatan dan penyelaman
(salvage).

Other businesses
Providing and managing consulting service,
surveyor and education & training relating to
ship operational management

Providing equipment and/or maintenance of
equipment for ships
Providing rescue and diving service (salvage)

Pengurus | Management
Komisaris Utama | President Commissioner
Anggota Komisaris | Commissioner
Direktur Utama | President Director
Direktur | Director

:
:
:
:

fowage boats

Providing facilities and/or pushing and/or


pulling ships
Providing facilities and/or service to push and /
or pull the ship

Providing facilities and/or services of


ship docks for maintenance and/or
repairs.
Providing facilities and/or services for ship
logistics and/or ship crews

Providing ship crews
Providing facilities and/or other services
relating to ship management and
operational

Faris Assagaf
Basori
Moch. Chairoel Anwar
Moch. Masduki

Alamat | Address
Jalan Prapat Kurung Utara No. 58 Surabaya 60165
Phone : (031) 3282321, 3282278 Fax : (031) 3282309
Email : info@pelindomarine.com
http://pelindomarine.com

54

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

55

Penghargaan dan sertifikasi


Reward and Certification
PWI Jatim Award 2012

Jombang, 16 March 2012


Institutions / Corporations in East Java with
Good Performance

Anugerah K3 2012 oleh


Kemenakertrans RI

gift from god OF K3 2012 BY


Kemenakertrans RI

Jakarta, 26 April 2012


Penghargaan Bendera Emas SMK3 bagi
Tujuh Cabang Pelabuhan di Lingkungan
Pelindo III

Indonesia Enterprise Risk


Management Award 2012

Jakarta, 26 April 2012


Inisiatif Pengenalan Budaya Manajemen
Risiko (Bidang Terminal Operator
Pelabuhan)

Surabaya Tourism
Destination Award 2012

Surabaya, 22 Mei 2012


Kapal Wisata Artama III Sebagai Juara
Pertama Objek Wisata Terbaik tahun 2012
untuk kategori Informasi Komunikatif

Certificate of Commendation

Jakarta, 30 Mei 2012


For Outstanding Dedication & Support to
the US Embassy Jakarta Force Protection
Detachment

BUMN MARKETING AWARD 2012

Jakarta, 20 Juni 2012


BRONZE WINNER
Kategori Tactical Marketing, Strategic
Marketing, Special Award

56

PWI Jatim Award 2012

Jombang, 16 Maret 2012


Lembaga / Korporasi Jawa Timur dengan
Kinerja Baik

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Jakarta, 26 April 2012


Golden Flag Award for Seven SMK3 at Port
Branch Environmental in Pelindo III

Indonesia Enterprise Risk


Management Award 2012

Jakarta, 26 April 2012


Introduction to Risk Management Culture
initiative (Field Terminal Operator Port)

Surabaya Tourism Destination


Award 2012

Surabaya, 22 May 2012


Ship Tourism Artama III Attraction For
First Place in 2012 for the category of Best
Communicative Information

Certificate of Commendation

Jakarta, 30 May 2012


For Outstanding Dedication & Support to
the US Embassy Jakarta Force Protection
Detachment

BUMN MARKETING AWARD 2012

Jakarta, 20 June 2012


BRONZE WINNER
Categories Tactical Marketing, Strategic
Marketing, Special Award

ACHIEVEMENT AWARD LEVEL


COOPERATION EAST JAVA PROVINCE
2012
Jombang, 8 July 2012
Cooperative Achievement Category Services

COOPERATIVE NATIONAL
ACHIEVEMENT AWARDS 2012

Palangkaraya, 12 July 2012


Cooperative Achievement Category Services

INFAQ MANAGEMENT INSTITUTE


(LMI) AWARD 2012
Surabaya, 16 September 2012
Active Participation In Program LMI

INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY


2012
Jakarta, 11 October 2012
The Best For CEO Commitment

EXCELLENT SERVICE MINISTRY OF


TRANSPORTATION AWARDS 2012

Jakarta, 16 October 2012


Prima Pratama Award, Associate Prima and
Prima Utama

gift from god OF MEDIA PUBLIC


RELATIONS 2012
Makassar, 5 November 2012
Category III rankings Reports BUMN PR

Good Corporate Governance


Award 2012

Jakarta, 19 December 2012


Fair Trusted Company Based on Corporate
Governance Perseption Index (CGPI)

PENGHARGAAN KOPERASI
BERPRESTASI TINGKAT PROPINSI
JAWA TIMUR 2012
Jombang, 8 Juli 2012
Koperasi Berprestasi Kategori Jasa

PENGHARGAAN KOPERASI
BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL
2012

Palangkaraya, 12 Juli 2012


Koperasi Berprestasi Kategori Jasa

LEMBAGA MENEJEMEN INFAQ


(LMI) AWARD 2012

Surabaya, 16 September 2012


Patisipasi Aktif Dalam Program Kegiatan
LMI

INDONESIA HUMAN CAPITAL


STUDY 2012
Jakarta, 11 Oktober 2012
The Best For CEO Commitment

PENGHARGAAN PELAYANAN
PRIMA KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN 2012

Jakarta, 16 Oktober 2012


Penghargaan Prima Pratama, Prima Madya,
dan Prima Utama

ANUGERAH MEDIA HUMAS 2012

Makassar, 5 November 2012


Peringkat III Kategori Laporan Kehumasan
BUMN

Good Corporate Governance


Award 2012
Jakarta, 19 Desember 2012
Fair Trusted Company Based on Corporate
Governance Perseption Index (CGPI)

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

57

Analisa dan Pembahasan Manajamen


atas Kinerja Perusahaan

Management Analysis and EXPLANATION


on Company Performance

58

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

KEGIATAN OPERASIONAL

Operational Activity
Trafik

Traffic

Arus Kunjungan Kapal

SHIP Call

Realisasi kunjungan kapal pada Tahun 2012


sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini :

Realisation of ship call in 2012 as stated in the Table


below

Berdasarkan Jenis Pelayaran dan Distribusi

Based on the Types of Voyage and Distribution

NO.
1

URAIAN | Description

SAT.
Unit

I.

PELAYARAN DAN DISTRIBUSI


Voyage and Distribution

Dermaga Umum | Public Wharf


a. Angk. Laut LN
a. International Sea Transportation

Unit

b. Angk. Laut DN
b. Domestic Sea Transportation

Unit

JUMLAH 1
Total 1
2

GT

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

7=5:4

8=5:6

3,638

3,310

3,617

91

92

52,828,307

49,931,698

50,455,932

95

99

46,079

41,090

43,608

89

94

70,279,058

64,585,708

71,716,164

92

90

49,717

44,400

47,225

89

94

123,107,365

114,517,406

122,172,096

93

94

732

744

692

102

108

19,855,169

17,177,610

19,493,918

87

88

7,516

12,871

13,362

171

96

26,732,939

33,519,169

35,873,885

125

93

8,248

13,615

14,054

165

97

46,588,108

50,696,779

55,367,803

109

92

Unit
GT

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

DUKS
DUKS
a. Angk. Laut LN
a. International Sea Transportation

Unit

b. Angk. Laut DN
b. Domestic Sea Transportation

Unit

JUMLAH 2
Total 2
3

GT

TAHUN | Year 2012

GT
GT
Unit
GT

Rede/Dolphin/L.Point/Pinggiran
Rede/Dolphin/L.Point/Edge
a. Angk. Laut LN
a. International Sea Transportation

Unit

b. Angk. Laut DN
b. Domestic Sea Transportation

Unit

JUMLAH 3
Total 3

GT
GT

1,734

1,560

1,422

90

110

43,310,336

43,820,624

40,185,626

101

109

11,897

15,340

11,711

129

131

43,153,763

53,755,627

42,963,440

125

125

13,631

16,900

13,133

124

129

86,464,099

97,576,251

83,149,066

113

117

Unit
GT

TOTAL TRAFIK (LN/DN)


Total Traffic (International/Domestic)
a. Angk. Laut LN
a. International Sea Transportation

Unit

b. Angk. Laut DN
b. Domestic Sea Transportation

Unit

TOTAL TRAFFIK PELAYARAN


Total Traffic of Voyage

Unit

GT
GT
GT

6,104

5,614

5,731

92

98

115,993,812

110,929,932

110,135,476

96

101

65,492

69,301

68,681

106

101

140,165,760

151,860,504

150,553,489

108

101

71,596

74,915

74,412

105

101

256,159,572

262,790,436

260,688,965

103

101

Tabel 5 : Arus Kapal Berdasarkan Jenis Pelayaran dan Distribusi


Table 5 : Ship Flow based on the Types of Voyage and Distribution

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

59

Berdasarkan Jenis Kapal

Based on Types

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

II

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8=5:6

JENIS KAPAL
Types of Ship
1. Kapal Petikemas
1. Container Ship

Unit

2. Kpl General Cargo


2. General Cargo Ship

Unit

3. Kapal Bag Cargo


3. Bag Cargo Ship

Unit

4. Kapal Tanker BBM


4. Fuel Tank Ship

Unit

5. Kapal C.Cair Non BBM


5. Liquid Bulk Non Fuel Ship

Unit

6. Kapal Curah Kering (Bulk)


6. Dry Bulk Ship

Unit

7. Kapal Tongkang
7. Barge

Unit

8. Kapal Penumpang
8. Passenger Ship

Unit

9. Perahu / PLM / Pelra / Kapal Perikanan


9. Boat/PLM/Pelra/Fish Boat

Unit

10. Lain-lain
10. Others

Unit

JUMLAH TRAFIK (JENIS KAPAL) :


Total Traffic (Types of Ship)

GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
Unit
GT

7,726

7,409

7,067

96

105

49,543,697

51,788,042

46,804,773

105

111

10,255

7,789

8,736

76

89

19,236,717

18,016,015

14,880,132

94

121

2,085

2,028

2,628

97

77

3,018,457

3,297,704

4,587,371

109

72

4,698

4,591

4,605

98

100

35,449,142

32,727,441

36,208,963

92

90

1,304

1,624

1,332

125

122

3,360,765

4,816,759

3,868,792

143

125

2,605

2,238

2,873

86

78

61,180,283

57,412,350

59,959,402

94

96

17,826

21,459

21,862

120

98

50,785,244

57,422,984

56,735,387

113

101

6,032

6,860

5,635

114

122

25,372,132

28,990,041

24,528,582

114

118

11,763

10,199

11,145

87

92

1,792,126

1,735,286

1,547,072

97

112

7,302

10,718

8,529

147

126

6,421,009

6,583,814

11,568,491

103

57

71,596

74,915

74,412

105

101

256,159,572

262,790,436

260,688,965

103

101

Tabel 6 : Arus Kapal Berdasar Jenis Kapal


Table 6 : Ship Traffic based on the Types of Ship

Secara umum realisasi arus kunjungan kapal


berdasarkan jenis kapal untuk tahun 2012
mencapai 74.915 unit atau 105% dari anggaran
sebesar 71.596 unit dan 262.790.436 GT atau 103%
dari anggaran sebesar 256.159.572 GT.

In general, Realisation of ship call flow based on the


types of ship in 2012 reached 74,915 units or 105%
from the budget of 71,596 units and 262,790,436 GT
or 103% from the budget of 256,159,572 GT.

Dalam Angkutan Laut Luar Negeri terealisasi 92%


dalam satuan unit dan 96% dalam satuan GT
dari anggaran dan Angkutan Laut Dalam Negeri
terealisasi 106% dalam satuan unit dan 108%
dalam satuan GT dari anggaran, penurunan dan
kenaikan ini dikarenakan:

The international sea transportation reached 92%


in unit and 96% in GT from the budget. The domestic
sea transportation reached 106% in unit and 108% in
GT from the budget. This decrease and increase were
caused by :

60

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

1. Penurunan kunjungan kapal angkutan laut


luar negeri dalam satuan Unit dan GT terjadi di
beberapa cabang seperti Tanjung Perak, Gresik,
Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung
Emas, Tanjung Intan dan Maumere, penurunan
yang cukup signifikan terjadi di beberapa
cabang:

1. The decrease of international sea transportation


in unit and GT happened at several branches like
Tanjung Perak, Gresik, Banjarmasin, Kotabaru,
Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Tanjung Intan and
Maumere. Significant decreases happened at :

a) Cabang Gresik, arus kunjungan kapal


di Dermaga Umum dan DUKS dalam
satuan unit terealisasi sebesar 47% dari
anggarannya dan dalam satuan GT
terealisasi sebesar 69% dari anggaran;

a) Gresik Branch, the ship call at Public Wharf


and DUKS in unit is actualized for 47% from
the budget and in GT is actualized for 69%
from the budget;

b) Cabang Kumai, arus kunjungan kapal


terealisasi sebesar 51% dari anggaran
dalam satuan unit dan 82% dari anggaran
dalam satuan GT;

b) Kumai Branch, the ship call is actualized for


51% from the budget in unit and for 82%
from the budget in GT;

c) Cabang Tanjung Intan, arus kunjungan


kapal terealisasi sebesar 89% darianggaran
dalam satuan unit dan 80% dari anggaran
dalam satuan GT;

c) Tanjung Intan Branch, the ship call is


actualized for 89% from the budget in
unit and for 80% from the budget in GT;

d) Cabang Maumere, arus kunjungan kapal


terealisasi sebesar 80% dari anggaran
dalam satuan unit dan 91% dari anggaran
dalam satuan GT;

d) Maumere Branch, the ship call is actualized


for 80% from the budget in unit and 91% from
the budget in GT;

e) Cabang Banjarmasin, arus kunjungan kapal


terealisasi sebesar 83% dari dalam anggaran
satuan unit dan 98% dari anggaran dalam
satuan GT.

e) Banjarmasin Branch, the ship call is actualized


for 83% in unit and for 98% from the budget in
GT.

2. Peningkatan kunjungan kapal angkutan laut


dalam negeri dalam satuan Unit dan GT terjadi
di beberapa cabang seperti Tanjung Emas,
Tanjung Intan, Banjarmasin, Sampit, Kumai,
Kotabaru, Maumere, Celukan Bawang, kenaikan
yang cukup signifikan terjadi di beberapa
cabang:

2. The increase of domestis sea transportaion in


unit and GT happened at several branches like
Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin,
Sampit, Kumai, Kotabaru, Maumere, Celukan
Bawang. Significant increases happened at :

a) Cabang Kotabaru, arus kunjungan kapal


dalam negeri terealisasi sebesar 189% dari
anggaran dalam satuan unit dan 216% dari
anggaran dalam satuan GT dikarenakan
adanya kapal yang melakukan kegiatan
B/M CPO di Pelabuhan Stagen dan TUKS
PT Smart Tarjun, peningkatan kunjungan
kapal di Pelabuhan Batulicin khususnya
untuk kegiatan kapal penumpang dan
Ro-Ro milik PT Pelni dan PT Dharma
Lautan serta meningkatnya aktivitas

a) Kotabaru Branch, the domestic ship call


is actualized for 189% from the budget in
unit and for 216% from the budget in GT
due to the ships discharging/loading CPO
at Stagen Port and TUKS PT. Smart Tarjun.
The increase happened at Batulicin Port
particularly for passenger ships and RoRo owned by PT. Pelni and PT. Dharma
Lautan, and also charchoal transportation
at Satui Port and GC ship at TUKS owned by

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

61

pengapalan batubara di Pelabuhan Satui


dan peningkatan kunjungan kapal jenis GC
di TUKS PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tarjun;

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun;




b) Cabang Kumai, arus kunjungan kapal


dalam negeri terealisasi sebesar 135% dari
anggaran dalam satuan unit dan 138% dari
anggaran dalam satuan GT disebabkan
meningkatnya kunjungan kapal sebagai
dampak dari perekonomian Kabupaten Kota
Waringin Barat yang semakin meningkat;

b) Kumai Branch, domestic sea transportation is


actualized for 135% from the budget in unit
and 138% from the budget in GT due to the
incrase of ship call as the result of increased
economy at Kabupaten West Kota Waringin;

c) Cabang Sampit, arus kunjungan kapal


dalam negeri terealisasi sebesar 107% dari
anggaran dalam satuan unit dan 121% dari
anggaran dalam satuan GT dikarenakan
meningkatnya kunjungan kapal dalam
negeri untuk kegiatan bongkar muat
barang;

c)
Sampit Branch, the domestic sea
transportation is actualized for 107% from
the budget in unit and 121% from the budget
in GT due to the increase of ship call for cargo
handling service (discharging/loading);

d) Cabang Maumere, arus kunjungan kapal


dalam negeri terealisasi sebesar 117% dari
anggaran dalam satuan unit dan 111% dari
anggaran dalam satuan GT dikarenakan
bertambahnya kunjungan kapal wisata
luar negeri dan cargo seperti semen dan
beras serta mulai beroperasinya kapal milik
PT Pelni dan kapal Ro-Ro milik PT Dharma
Lautan Utama.

d)
Maumere Branch, the domestic sea
transportation is actualized for 117% from
the budget in unit and 111% from the budget
in GT due to the increase of international
tourims ship call and cargo like cement and
rice as well as the starting operations of
ship owned by PT. Pelni and Ro-Ro owned
by PT. Dharma Lautan Utama.

Sedangkan jika diklasifikasikan menurut jenis


kapal, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

The classification based on the types of ship,


Realisations are the following :

1. Kapal Petikemas terealisasi sebesar 96% dari


anggaran dalam satuan unit dan terealisasi
105% dalam satuan GT, hal ini karena:

1. Container ship is actualized for 96% from the


budget in unit and for 105% in GT, due to:

a) Terjadinya penurunan arus kapal petikemas


dalam satuan unit di beberapa cabang
pelabuhan seperti Tanjung Perak, Benoa,
Banjarmasin, Kotabaru, Tanjung Emas, dan
Lembar;

a) Decrease of container ship call in unit at


several branches like Tanjung Perak, Benoa,
Banjarmasin, Kotabaru, Tanjung Emas,
and Lembar;

b) Terjadinya kenaikan arus kapal petikemas


dalam satuan GT di beberapa cabang
pelabuhan
seperti
Tanjung
Perak,
Banjarmasin, Sampit, Kumai, Kupang,
Lembar, dan Maumere.

b) Increase of container ship call in GT at several


branches like Tanjung Perak, Banjarmasin,
Sampit, Kumai, Kupang, Lembar, and
Maumere.

2. Kapal General Cargo terealisasi sebesar 76% dari


anggaran dalam satuan unit dan 94% dalam
satuan GT, hal ini dikarenakan menurunnya
arus kapal general cargo di cabang pelabuhan

2. General Cargo Ship is actualized for 76% from


the budget in unit and for 94% in GT. This is due
to the decrease of general cargo ship at several
branches like Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung

62

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi,


Kupang dan Maumere;

Wangi, Kupang and Maumere;


3. Kapal Bag Cargo terealisasi sebesar 2.028 Unit


atau 97% dari anggaran, hal ini disebabkan
tidak tercapainya arus kapal bag cargo dalam
satuan unit di cabang pelabuhan Kotabaru,
Kumai dan Lembar;

3. Bag Cargo Ship is actualized for 2,028 unit or 97%


from the budget. This is due to the unachievable
bag cargo ship call unit at several branches
likeKotabaru, Kumai and Lembar;

4. Kapal Tanker BBM dalam satuan unit terealisasi


sebanyak 4.591 Unit atau terealisasi sebesar 98%
dari anggaran sebesar 4.698 Unit dan dalam
satuan GT terealisasi sebanyak 32.727.441 GT
atau terealisasi 92% dari anggaran sebesar
35.449.142 GT, hal ini di sebabkan karena tidak
tercapainya arus kapal Tanker BBM di beberapa
cabang pelabuhan antara lain Tanjung Perak,
Gresik, Banjarmasin dan Kotabaru;

4. Fuel Tank Ship in unit is actualized for 4,591 units


or for 98% from the budget for 4,698 units, and
in GT it is actualized for 32,727,441 GT or for 92%
from the budget for 35,449,142 GT. This is due to
unachievable fuel tank ship at several branches
like Tanjung Perak, Gresik, Banjarmasin and
Kotabaru;

5. Kapal Curah Cair Non BBM dalam satuan unit


terealisasi sebesar 1.624 Unit atau 125% dari
anggaran sebesar 1.304 Unit dan dalam satuan
GT terealisasi sebesar 4.816.759 GT atau 143%
dari anggaran sebesar 3.360.765 GT, kenaikan
ini dikarenakan meningkatnya kegiatan B/M
curah cair Non BBM di beberapa cabang
pelabuhan antara lain Tanjung Perak, Tanjung
Wangi, Banjarmasin, Tanjung Emas, Kotabaru,
Kupang dan Bima;

5. Non-fuel liquid bulk ship in unit is actualized for


1,624 units or 125% from the budget for 1,304
units and in GT is actualized for 4,816,759 GT
or 143% from the budget for 3,360,765 GT. This
is due the increase of fuel liquid bulk activity
(discharging/loading) at several branches like
Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Banjarmasin,
Tanjung Emas, Kotabaru, Kupang and Bima;

6. Kapal Curah Kering dalam satuan unit


terealisasi sebesar 2.238 Unit atau 86% dari
anggaran sebesar 2.605 Unit dan dalam
satuan GT terealisasi sebesar 57.412.350 GT
atau 94% dari anggaran sebesar 61.180.283
GT, tidak tercapainya trafik kapal curah kering
dikarenakan menurunnya kegiatan B/M curah
kering di beberapa cabang pelabuhan antara
lain Tanjung Perak, Gresik dan Kotabaru;

6. Dry Bulk Ship in unit is actualized for 2,238 units


or 86% from the budget for 2,605 units and in GT
is actualized for 57,412,350 GT or for 94% from
the budget for 61,180,283 GT. This is due to the
unachievable dry bulk ship activity (discharging/
loading) at several branches like Tanjung Perak,
Gresik and Kotabaru;

7. Kunjungan kapal tongkang secara keseluruhan


dalam satuan unit terealisasi sebesar 21.459
unit atau 120 % dari anggaran sebesar 17.826
unit dan dalam satuan GT terealisasi sebesar
57.422.984 GT atau 113% dari anggaran sebesar
50.785.244 GT, kenaikan tersebut terjadi di
beberapa cabang pelabuhan seperti Tanjung
Perak, Gresik, Kotabaru, Kumai dan Tanjung
Emas;

7. Barge flow in general in unit is actualized for


21,459 units or 120 % from the budget for 17,826
units and in GT is actualized for 57,422,984 GT
or for 113% from the budget for 50,785,244 GT.
This increase happened at several branches like
Tanjung Perak, Gresik, Kotabaru, Kumai and
Tanjung Emas;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

63

8.
Kunjungan
kapal
Penumpang
secara
keseluruhan dalam satuan unit terealisasi
sebesar 6.860 unit atau 114 % dari anggaran
sebesar 6.032 unit dan dalam satuan GT
terealisasi sebesar 28.990.041 GT atau
114% dari anggaran sebesar 25.372.132 GT,
kenaikan tersebut terjadi karena di beberapa
Cabang Pelabuhan seperti Tanjung Perak,
Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung
Emas, Lembar, Bima dan Maumere terjadi
peningkatan kedatangan arus kunjungan kapal
penumpang.

64

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

8. Passenger ship call in general in unit is actualized


for 6,860 units or for 114 % from the budget for
6,032 units and in GT is actualized for 28,990,041
GT or for 114% from the budget for 25,372,132
GT. This increase happened at several branches
like Tanjung Perak, Banjarmasin, Kotabaru,
Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Lembar, Bima and
Maumere.

Arus Barang

Cargo Traffic

Realisasi arus barang pada Tahun


digambarkan dalam tabel-tabel berikut :

Realisation of cargo traffic in 2012 is stated in the


table as the following :

2012

Berdasarkan Perdagangan dan Distribusi


NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

1.

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8 = 5: 6

Perdagangan Luar Negeri


Foreign Trade
a. Impor | Import

b. Ekpor | Eksport

Jumlah 1 | Total 1

2.

Based on the Trade and Distribution

Ton

8,561,811

11,723,263

10,056,838

137

117

M3

99,615

70,781

104,416

71

68

Ton/Ltr

13,671,495

9,801,458

11,784,932

72

83

Ton

23,891,933

26,362,592

32,223,790

110

82

762,814

331,223

355,186

43

93

Ton/Ltr

M3

1,073,135

1,212,300

1,049,297

113

116

Ton

32,453,744

38,085,855

42,280,628

117

90

M3

862,429

402,004

459,602

47

87

Ton/Ltr

14,744,630

11,013,758

12,834,229

75

86

Ton

24,061,254

25,720,363

26,440,281

107

97

Perdagangan Dalam Negeri


Domestic Trade
a. Bongkar | Bolt

b. Muat | Loading

Jumlah 2 | Total 2

Jumlah 1 + 2
Total 1 + 2

M3

3,943,634

3,231,586

3,726,332

82

87

Ton/Ltr

12,261,074

10,561,835

12,274,726

86

86

Ton

9,492,457

21,905,846

25,970,798

231

84

M3

1,579,022

2,746,546

1,651,272

174

166

Ton/Ltr

10,299,306

10,313,227

10,497,514

100

98

Ton

33,553,711

47,626,209

52,411,080

142

91

M3

5,522,656

5,978,132

5,377,604

108

111

Ton/Ltr

22,560,380

20,875,062

22,772,240

93

92

Ton

66,007,455

85,712,064

94,691,708

130

91

M3

6,385,085

6,380,136

5,837,206

100

109

Ton/Ltr

37,305,010

31,888,820

35,606,470

85

90

Tabel 7 : Arus Barang Berdasarkan Perdagangan dan Distribusi


Table 7 : Cargo Flow based on Trade and Distribution

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

65

Berdasarkan Kemasan dan Distribusi


NO.

URAIAN | Description

Dermaga Umum
Public Wharf

DUKS
DUKS

SAT.
Unit

Rede / Loading Point /


Dolphin
Rede / Loading Point /
Dolphin

TOTAL

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

Ton

37,240,795

41,082,656

38,014,455

110

108

M3

4,052,579

3,222,398

3,925,326

80

82

Ton/Liter

3,039,186

2,572,851

2,812,988

85

91

Box

3,115,227

3,238,011

2,946,437

104

110

Teus

3,795,924

3,921,435

3,581,921

103

109

Ton

14,965,218

34,311,518

44,765,913

229

77

M3

440,047

225,214

350,624

51

64

32,123,024

28,074,679

30,670,162

87

92

Ton/Liter

Based on Packaging and Distribution

Box

2,761

18,629

3,401

675

548

Teus

2,821

18,711

3,443

663

543

Ton

13,801,442

10,317,889

11,911,340

75

87

M3

1,892,459

2,932,524

1,561,256

155

188

Ton/Liter

2,142,800

1,241,290

2,123,320

58

58

Box

91

142

Teus

167

276

Ton

66,007,455

85,712,064

94,691,708

130

91

M3

6,385,085

6,380,136

5,837,206

100

109

Ton/Liter

37,305,010

31,888,820

35,606,470

85

90

Box

3,118,079

3,256,640

2,949,980

104

110

Teus

3,798,912

3,940,146

3,585,640

104

110

Tabel 8 : Arus Barang Berdasarkan Kemasan dan Distribusi


Table 8 : Cargo flow based on the Packaging and Distribution

Secara umum realisasi arus barang dalam tahun


2012 masing-masing dapat digambarkan sebagai
berikut:

In general Realisation of cargo flow in 2012 are the


following :

1. Dalam satuan Ton terealisir 85.712.064 Ton


atau 130% dari anggaran sebesar 66.007.455
Ton, tercapainya arus barang dalam satuan Ton
dikarenakan:

1. It is actualized for 85,712,064 tons or 130%


from the budget for 66,007,455 tons due to :

a) Kenaikan arus barang curah cair non BBM


(CPO dan turunannya), pupuk domestik,
semen, gandum, kedelai, dan stell product
di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak;

66

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

a) Increase of non-fuel liquid bulk cargo (CPO and


associates), domestic fertilizer, cement, wheat,
soya beans, and stell products at Tanjung Perak
Branch;

b) Meningkatnya B/M komoditi Curah kering


seperti semen curah dan pupuk curah, bag
cargo seperti semen, pupuk dan beras di
Pelabuhan Cabang Tanjung Wangi;

b) Increase of commodity of dry bulk cargo like


bulk cement and bulk fertilizer, bag cargo like
cement, fertilizer and rice at Tanjung Wangi
Branch;

c)
Peningkatan kegiatan pembongkaran
komoditi semen bag (semen tiga roda dan
semen Holcim) di pelabuhan umum dan
semen curah di TUKS PT Semen Tonasa di
Pelabuhan Cabang Celukan Bawang karena
adanya proyek perluasan bandara dan jalan
tol;

c) Increase of discharging of commodity of


bag cement (Tiga Roda cement and Holcim
cement) at Public Wharf and bulk cement
at TUKS PT. Semen Tonasa at Celukan
Bawang Branch due to the expansion project
of airport and tollway;

d) Telah beroperasinya kegiatan B/M di


TUKS Satui oleh PT BJTI dan peningkatan
B/M di TUKS PT Borneo Indobara dan PT
Berkat Borneo Coal di Pelabuhan Cabang
Kotabaru;

d) The operational of discharging/loading


activities at TUKS Satui by PT. BJTI and at
TUKS PT. Borneo Indobara and PT. Berkat
Borneo Coal at Kotabaru Branch;

e)
Terealisasinya
kegiatan
impor
besi
konstruksi, ekspor bungkil, cangkang serta
CPO di Pelabuhan Cabang Sampit;

e) Realisation of imported constructing iron


exported bungkil (residue of copra after
extracting oil), eggshells and CPO at Sampit
Branch;

f ) Meningkatnya pengiriman bijih besi


dan barang material pabrik untuk
pembangunan pabrik CPO di Pelabuhan
Cabang Kumai;

f) Increase of iron ore delivery and factory


material for building the CPO factory at
Kumai branch;

g) Terdapat kunjungan kapal asing yang


melakukan pembongkaran aspal dan
batubara di Pelabuhan Cabang Bima
Kawasan Badas;

g) Foreign ship visit discharging asphalt and


charchoal at Bima Kawasan Badas;

h)
Meningkatnya kegiatan B/M barangbarang proyek karena adanya proyek
pembangunan jalan tol layang Benoa
Nusa Dua di Pelabuhan Cabang Benoa.

h) Increase of discharging/loading activities


of projecting materials dot the building the
tollway from Benoa to Nusa Dua at Benoa
branch.

2. Dalam satuan M3 terealisasi 6.380.136 M3


atau relatif sama dengan anggaran sebesar
6.385.085 M3, hal ini disebabkan:

2. In M3 it is actualized for 6,380,136 M3 or relatively


the same with the budget for 6,385,085 M3, this is
due to :

a) Kegiatan B/M plywood, barang-barang


proyek (offshore), pertambangan dan listrik
di Pelabuhan Cabang Banjarmasin;

a) Discharging/loading of plywood, offshore


project material, mining and electrical
material at Banjarmasin Branch;

b) Kegiatan B/M plywood, molding dan adanya


perpindahan pola pengangkutan barang
jenis cargo ke petikemas di Pelabuhan
Cabang Tanjung Perak;

b) Discharging/loading of plywood, molding


and change of transportation pattern from
cargo to container at Tanjung Perak branch;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

67

c) Kegiatan B/M kapal jenis GC di Pelabuhan


Stagen dan Pelabuhan Panjang Pelabuhan
Cabang Kotabaru;

c) Discharging/loading of GC cargo ship at


Stagen and Panjang Pelabuhan, Kotabaru
branch;

d) Kegiatan B/M kayu log dan kayu olahan di


Cabang Pelabuhan Sampit;

d) Discharging/loading of logs and processed


timber at Sampit branch;

3. Dalam satuan Ton/Liter terealisasi 31.888.820


Ton/liter atau sebesar 85% dari anggaran
sebesar 37.305.010 Ton/liter hal ini disebabkan:

3. In Ton/Liter it is actualized for 31,888,820 Ton/


Liter or for 85% from the budget for 37,305,010
Ton/Liter, this is due to :

a) Banyak pola distribusi BBM PT Pertamina


yang menggunakan jalur darat khususnya
distribusi BBM di Pulau Jawa sehingga
terjadi penurunan di Pelabuhan Cabang
Tanjung Perak, Tanjung Emas dan Tanjung
Intan;

a) There are many distribution patter of fuel


of PT. Pertamina using land transportation
particularly fuel distribution at Java Island,
and there is a decrease happening at Tanjung
Perak, Tanjung Emas dan Tanjung Intan
Branch;

b) PT Indonesia Power sejak bulan Desember


2011 tidak beroperasi secara penuh dan
beralih sebagai pembangkit listrik cadangan
yang menggunakan BBG, sehingga
kebutuhan BBM menjadi berkurang di
Cabang Pelabuhan Tanjung Emas;

b) PT. Indonesia Power since December 2011


is not totally operational and changed to
become a spare power station using BBG,
the need of fuel decreased at Tanjung Emas
Branch;

c) Adanya perbaikan kilang milik PT Pertamina


yang menyebabkan distribusi BBM
khususnya di SBM berkurang di Cabang
Pelabuhan Tanjung Intan.

c) There is a refinery repair owned by PT.


Pertamina which caused the fuel distribution
particularly SBM decreased Tanjung Intan
Branch.

68

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Arus Petikemas

Container traffic

Realisasi arus petikemas pada Tahun 2012 terbagi


dalam terminal konvensional dan terminal
petikemas, sebagaimana tabel dibawah ini :

Realisation of container traffic in 2012 divided in


conventional terminal and container terminal as
stated in the table below :

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

1
1

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8 = 5: 6

Terminal Konvensional
Conventional Terminal
a. Luar Negeri
a. International

Box

162,004

90,974

129,846

56

70

TEUs

217,509

119,537

164,664

55

73

b. Dalam Negeri
b. Domestic

Box

1,404,283

1,510,760

1,287,879

108

117

TEUs

1,487,128

1,601,731

1,365,564

108

117

Jumlah Terminal Konvensional :


Total of Conventional Terminal

Box

1,566,287

1,601,734

1,417,725

102

113

TEUs

1,704,637

1,721,268

1,530,228

101

112

Terminal Petikemas
Container Terminal
a. Luar Negeri
a. International

Box

1,034,610

1,089,417

1,040,278

105

105

TEUs

1,527,982

1,599,339

1,516,539

105

105

b. Dalam Negeri
b. Domestic

Box

517,182

565,489

491,977

109

115

TEUs

566,293

619,539

538,873

109

115

Jumlah Terminal Petikemas :


Total of Container Terminal
Jumlah 1 + 2 :
Total 1 + 2 :

Box

1,551,792

1,654,906

1,532,255

107

108

TEUs

2,094,275

2,218,878

2,055,412

106

108

Box

3,118,079

3,256,640

2,949,980

104

110

TEUs

3,798,912

3,940,146

3,585,640

104

110

Tabel 9 : Arus Petikemas


Table 9 : Container traffic

Realisasi arus petikemas tahun 2012 mencapai


3.256.640 Boks atau sebesar 104% dari anggaran
sebesar 3.118.079 Boks, dengan rincian sebagai
berikut:

Realisation of container traffic in 2012 reached


3,256,640 boxes or for 104% from the budget
for 3,118,079 boxes with the following details :

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

69

Terminal Konvensional

Conventional Terminal

Realisasi arus petikemas tahun 2012 di dermaga


konvensional sebanyak 1.601.734 Boks atau 102%
dari anggaran sebesar 1.566.287 Boks.

Realisation of container traffic in 2012 at the


conventional wharves are 1,601,734 boxes or 102%
from the budget for 1,566,287 boxes.

Hal ini disebabkan :

This is due to :

1. Telah dioperasikannya secara penuh 3 (tiga )


unit Container Crane di Terminal Multipurpose
Nilam Pelabuhan Cabang Tanjung Perak;

1. It has been operated in full, 3 (three) units of


Container Cranes at the Multi Purpose Terminal
at Nilan, Tanjung Perak Branch;

2. Adanya perubahan pola angkutan dari barang non


kemasan ke petikemas pada Pelabuhan Cabang
Tanjung Perak, Kotabaru, Sampit, Kumai, Lembar
dan Maumere yang berimbas pada peningkatan
arus petikemas di wilayah PT Pelindo III;

2. There is a change of transportation pattern from


non-packaging to container at Tanjung Perak,
Kotabaru, Sampit, Kumai, Lembar and Maumere
which impacts to the increase of container traffic
at Pelindo III;

3. Adanya investor baru yaitu PT Timur Asrilaut di


Pelabuhan Cabang Maumere.

3. There is a new investor, i.e. PT. Timur Asrilaut at


Maumere Branch.

Untuk arus petikemas Luar Negeri pada Terminal


Konvensional hanya tercapai 56% dalam satuan
boks dan 55% dalam satuan Teus. Tidak tercapainya
arus petikemas Luar Negeri disebabkan tidak
terealisasinya kedatangan kapal COSCO dan
Samudera Indonesia di PT BJTI.

For international container traffic at the Conventional


Terminal only reaches 56% in boxes and 55% in Teus.
The unachievable international container traffic
is beyond the expectation due to unrealization
of COSCO and Samudera Indonesia vessel to PT
BJTI.

Terminal Petikemas

Container Terminal

Realisasi arus petikemas tahun 2012 di terminal


petikemas terealisasi 1.654.906 Boks atau 107% dari
anggaran 1.551.792 Boks, tercapainya arus petikemas
pada terminal petikemas disebabkan:

Realisation of container traffic in 2012 at the container


terminal is actualized for 1,654,906 boxes or 107%
from the budget for 1,551,792 boxes, the container
traffic reached at the container terminal due to :

1. PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

1. PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

Arus petikemas tahun 2012 terealisasi 984.178


Boks atau 103% dari anggaran sebesar 958.893
boks, hal ini disebabkan adanya peningkatan
arus petikemas baik di dermaga internasional
maupun domestik dari yang direncanakan
dan tingkat perdagangan nasional mulai
menunjukkan peningkatan baik dalam boks
maupun Teus.

70

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

The container traffic in 2012 is actualized for


984,178 boxes or for 103% from the budget
for 958,893 boxes. This is due to the increase
of container traffic either in international or
domestic, planned and the national trade level
started to show an increase in boxes or Teus.

2. Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB)

2. Container Terminal Banjarmasin (TPKB)

The container traffic in 2012 is actualized for


384,323 boxes or for 114% from the budget
for 337,484 boxes. This is due to the optimum
service of TPKB for container ships with scheduled
window system for the route of Banjarmasin
Surabaya and BanjarmasinJakarta with
the increase of economical growth of South
Kalimantan.

Arus petikemas tahun 2012 terealisiasi 384.323


Boks atau 114% dari anggaran sebesar 337.484
Boks, hal ini disebabkan karena optimalisasi
dermaga TPKB untuk melayani kapal petikemas
dengan pola terjadwal (window system)
untuk jalur BanjarmasinSurabaya dan jalur
BanjarmasinJakarta seiring meningkatnya
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.

3. Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS)

3. Container Terminal Semarang (TPKS)

Arus petikemas tahun 2012 terealisasi 286.405


Boks atau 112% dari anggaran sebesar 255.415
Boks, hal ini disebabkan:

The container traffic in 2012 is actualized for


286,405 boxes or for 112% from the budget for
255,415 boxes. This is due to :

a)
Adanya peningkatan impor melalui
Terminal Petikemas Semarang untuk
komoditi antara lain tekstil, benang, wood
coal product, plastik dan ekspor perabotan,
serta bongkar muat petikemas empty;

a) The increase on the imports via Container


Terminal Semarang for the commodity like
textile, thread, wood coal product, plastic
and exported furnitures and empty container
discharging/loading;

b) Dibukanya pelayanan handling petikemas


domestik secara resmi pada bulan November
tahun 2012, sehingga pelayaran SPIL masuk
sebagai pionir yang memberikan kontribusi
pada peningkatan arus petikemas secara
keseluruhan.

b) Opening of domestic container handling


service in November 2012, so that SPILS
(shipping lines) is the pioneer to provide
contribution in the increase of container
traffic as an overall.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

71

Arus Penumpang

Passenger Traffic

Gambaran realisasi arus penumpang pada Tahun


2012 sebagaimana tabel di bawah ini :

Realisation of Passenger Traffic in 2012 is stated in


the table below :

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

1
1

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

a. Debarkasi/turun | Disembarkation

Orang | People

34,926

29,704

35,334

85

84

b. Embarkasi/naik | Embarkation

Orang | People

34,479

47,485

33,600

138

141

Orang | People

69,405

77,189

68,934

111

112

a. Debarkasi/turun | Disembarkation

Orang | People

1,652,109

1,741,203

1,810,403

105

96

b. Embarkasi/naik | Embarkation

Orang | People

1,649,482

1,633,760

1,727,561

99

95

DALAM NEGERI | Domestic

Jumlah 2 | Total 2
TOTAL

Orang | People

3,301,591

3,374,963

3,537,964

102

95

Orang | People

3,370,996

3,452,152

3,606,898

102

96

Tabel 10 : Arus Penumpang


Table 10 : Passenger Traffic

Secara umum realisasi arus penumpang tahun


2012 sebesar 3.452.152 orang atau 102% dari
anggaran sebesar 3.370.996 orang, dengan rincian
sebagai berikut:

In general, Realisation of Passenger Traffic in 2012


is for 3,452,152 pax or for 102% from the budget for
3,370,996 pax with the following details :

a. Arus Penumpang Luar Negeri

a. International Passenger Traffic

Arus penumpang luar negeri tahun 2012


terealisasi 77.189 orang atau 111% dari
anggaran sebesar 69.405 orang, hal ini
disebabkan karena:

The international Passenger Traffic in 2012 is


actualized for 77,189 pax or 111% from the
budget for 69,405 pax. This is due to :

1. Adanya peningkatan kunjungan kapal


cruise di Pelabuhan Cabang Lembar yang
semula hanya dianggarkan dengan jumlah
penumpang sebanyak 11.098 orang dan
terealisasi sebanyak 34.512 orang atau
sebesar 311% dari anggaran;

1. Increase of cruise ship call at Lembar Branch


which previously was only budgeted with
11,098 pax and actualized for 34,512 pax or
for 311% from the budget;

2. Adanya realisasi kunjungan kapal cruise


di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak
dan Kumai dengan jumlah penumpang
sebanyak 1.200 orang dan 1.261 orang yang
semula tidak dianggarkan

2. Realisation of cruise ship call at Tanjung Perak


and Kumai with total passengers of 1,200
pax and 1,261 pax which is previously not
budgeted

72

8 = 5: 6

LUAR NEGERI | International

Jumlah 1 | Total 1
2

TAHUN | Year 2012

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

b. Arus Penumpang Dalam Negeri

b. Domestic Passenger Traffic

Arus penumpang dalam negeri tahun 2012


terealisasi 3.374.963 orang atau sebesar
102% dari anggaran sebesar 3.301.591 orang,
karena banyaknya embarkasi dan debarkasi
penumpang dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan
Tanjung Emas sebagai pekerja musiman
pada perkebunan sawit dan proyek di Pulau
Kalimantan.

The domestic Passenger Traffic in 2012 is


actualized for 3,374,963 pax or for 102% from
the budget for 3,301,591 pax. Due to the high
embarkation and disembarkation of passengers
from Java island via Tanjung Emas branch as
seasonal/incidental labors at oil palm plantation
and projects in Kalimantan.

Arus Hewan

Animal Traffic

Realisasi arus hewan pada Tahun 2012 adalah


sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini :

Realisation of Animal Traffic in 2012 is stated in the


table below :

NO.
1
1

URAIAN | Description

SAT.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8 = 5: 6

166

79

166

79

LUAR NEGERI | International


a. Impor / turun | Import

Ekor

10,903

18,085

22,988

b. Ekspor / naik | Export

Ekor

Jumlah 1 | Total 1

Ekor

10,903

18,085

22,988

a. Bongkar / turun | Discharge

Ekor

23,730

23,357

16,107

98

145

b. Muat / naik | Load

Ekor

50,715

58,639

70,797

116

83

Jumlah 2 | Total 2

Ekor

74,445

81,996

86,904

110

94

Ekor

85,348

100,081

109,892

117

91

DALAM NEGERI | Domestic

TOTAL
Tabel 11 : Arus Hewan
Table 11 : Animal Traffic

Secara umum arus hewan tahun 2012 terealisasi


100.081 ekor atau 117% dari anggaran sebesar
85.348 ekor, kenaikan tesebut dikarenakan:

In general, the Animal Traffic in 2012 is actualized


for 100,081 for 117% from the budget for 85,348, the
increase is due to :

a. Adanya peningkatan arus hewan di Cabang


Pelabuhan Kupang dan Bima ;

a. The increase of Animal Traffic at Kupang and


Bima;

b. Adanya realisasi arus hewan di beberapa


Cabang Pelabuhan seperti Maumere, Lembar,
Tanjung Intan, Kumai dan Sampit yang semula
tidak dianggarkan.

b. Realisation of Animal Traffic at Maumere, Lembar,


Tanjung Intan, Kumai and Sampit which is not
budgeted.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

73

Kinerja Operasional

Operational Performance

Uraian kinerja pelayanan kapal dipisahkan ke


dalam dua kelompok yaitu pelayanan untuk
kapal-kapal bendera asing dan kapal-kapal
berbendera nasional. Sebagaimana diketahui
dengan pemberlakuan azas cabotage diharapkan
pada tahun 2014 seluruh kapal-kapal niaga
yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia
telah menggunakan bendera Indonesia guna
memperkuat armada perdangangan nasional.
Pemisahan pelaporan pelayanan kapal antara
asing dan nasional dalam hal ini dikarenakan
struktur tarif di Pelabuhan Indonesia III yang
membedakan besaran tarif sesuai dengan bendera
kapal pengguna jasa.

The description of ship service performance is divided


into two groups, i.e. service for foreign flag and
national flag ships. With the commencement of the
cabotage principle in 2014, all commercial ships
operating at the Indonesia watering areas would be
using the Indonesian flag to support the the national
trading fleet. The division of ship service reporting
between the foreign and national, in this case, is due
to the tariff structure at Pelindo III which differentiate
the tariff amount as per the flag of the ship.



Kinerja pelayanan kapal selanjutnya didetilkan


ke dalam ukuran waiting time, postpone time,
approach time, dan berthing time, dimana
keempat ukuran tersebut bila digabungkan akan
membentuk ukuran siklus total yang dinamakan
turn round time (TRT) yang menandai berapa lama
durasi kapal di pelabuhan atau bisa juga disebut
jumlah jam untuk satu kapal berada di Pelabuhan
yang dihitung sejak kapal tiba di lokasi lego
jangkar (anchorage area) sampai kapal berangkat
meninggalkan lokasi lego jangkar (batas perairan
pelabuhan).

The ship service performance is detailed in the


waiting time, postponing time, approaching time
and berthing time, where the integrated of those
four measurement will be created a total cycle
called Turn Round Time (TRT) describing the ship
duration at the Port or called as total hours for one
ship at the Port calculated since the arrival of ship at
the anchorage area up to the departure of ship (port
watering border).

74

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Waiting time (WT) terdiri dari dua komponen yaitu


waiting time pilot yang diukur dalam satuan menit,
dan waiting time for berthing yang diukur dalam
satuan jam. Untuk saat ini, ukuran waiting time
for berthing masih dihitung berdasarkan waktu
penetapan sandar (disebut Nett Waiting Time)
setelah pihak pelabuhan memastikan dermaga
dalam keadaan kosong dan dilakukan penetapan
sandar, sehingga belum mencerminkan waktu
tunggu sebenarnya (Gross Waiting Time) dimana
kapal secara nyata telah memasuki wilayah
pelabuhan dan menunggu di rede selama
tambatan belum tersedia.

Waiting time (WT) consists of two components, i.e.


waiting time pilot measured in minute, and waiting
time for berthing measured in hour. For now, the
waiting time for berthing is still measured based on
the Net Waiting Time after the Port confirmed that
the wharf is clear to be berthed, so it does not show
the Gross Waiting Time where the ship in real has
arrived at the Port area and waiting a the rede when
the berthing location not yet available.



Postponed Time (PT) adalah waktu tertunda yang


tidak bermanfaat selama kapal berada di lokasi
lego jangkar sebelum atau sesudah melakukan
kegiatan bongkar muat di tambatan atas kehendak
atau dilakukan oleh pihak kapal / permintaan
agen pelayaran. PT merupakan domain kapal /
pelayaran dan merupakan faktor eksternal dalam
perhitungan kinerja pelabuhan sehingga tidak
dibahas analisis kinerja pelayanan kapal.

Postponed Time (PT) is the delayed time which


is not beneficial when the ship is berthed at the
anchorage area before or after finishing the activity
(discharging/loading) on behalf of or done by the
Shipping Lines. PT is the ship domain and is an
external factor in calculating the port performance,
and therefore, is not mentioned in the analysis of ship
service performance.

Approach Time (AP) merupakan durasi waktu


tempuh yang dibutuhkan untuk pergerakan
kapal mulai dari rede sampai ke dermaga atau
sebaliknya. Angka AT dipengaruhi oleh faktor
eksternal yaitu kondisi medan, cuaca, arus laut,
dan kepadatan trafik kapal serta kondisi internal
kapal berupa jenis kapal dan daya mesin (PK).

Approach Time (AP) is the duration of travel time


needed for ship movement from the rede to the
wharf or vice versa. AP number is influenced by
external factor like area condition, climate, sea
current, and ship traffic kepadatan and ship internal
condition, i.e. ship type and engine power.

Berthing Time (BT) merupakan durasi kapal


selama berada di tambatan, dihitung mulai kapal
ikat tali (first line) hingga selesai lepas tali (last line).
BT terdiri dari tiga komponen yaitu Not Operation
Time (NOT), Effective Time (ET), dan Idle Time (IT).
NOT merupakan waktu kapal sandar di tambatan
yang sengaja tidak digunakan untuk bongkar
muat, misalnya istirahat, persiapan bongkar
muat (buka tutup palka, lashing/unlashing) dan
persiapan berangkat. Effective Time merupakan
waktu kapal sandar yang benar-benar digunakan
untuk kegiatan B/M. Idle time merupakan waktu
kapal sandar yang secara terbuang dalam proses
bongkar muat yang menunjukkan ketidakefektifan
proses bongkar muat. Dalam laporan ini ukuran BT
merupakan bagian dari analisis.

Berthing Time (BT) is the ship duration when


berthing, calculated from the first line up to last
line of ship. BT consists of three components, i.e.
Not Operation Time (NOT), Effective Time (ET), dan
Idle Time (IT). NOT is the ship time berthing which
is not used to discharge/load, like breaking time,
open/close the hatch cover, or lashing/unlashing)
and preparation to depart. Effective Time is the ship
berthing time which is used to discharge/load. Idle
time is the ship berthing time which is disposed in
the process of discharge/load which shows the noneffectiveness of the activity. In the report, BT is a part
of the analysis.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

75

Kinerja pelayanan kapal pada laporan manajemen


hanya menampilkan lima pelabuhan utama dari
kelompok pelabuhan wajib pandu untuk dievaluasi
kinerja kapalnya. Oleh karena terdapat beberapa
jenis kapal, maka untuk mencapai perbandingan
yang relevan dalam laporan ini hanya digunakan
kapal-kapal non petikemas dan curah kering.

Ship service performance in the Management Report


only presents five primary ports from the pilotagecompulsory port group of which the ship performance
to be evaluated. Since there are several types of ships,
in order to achive the relevant comparison in this
report, only non-containerized and dry bulk ships are
used.

Kinerja Pelayanan Kapal

Ship Service Performance

Laporan Manajemen tahun 2012 bidang kinerja


operasional terdiri dari Waiting Time, Postphone
Time, Approach Time dan Berthing Time yang secara
keseluruhan menjadi Turn Round Time (TRT),
disajikan dalam satuan jam (secara rata-rata) yang
dibedakan menurut jenis Pelayanan Kapal Luar
Negeri dan Pelayanan Kapal Dalam Negeri adalah
sebagai berikut:

Management Report 2012 of Operational


Performance consists of Waiting Time, Postphone
Time, Approach Time dan Berthing Time of which
in overall becomes Turn Round Time (TRT), and
is presented in hour (in average) and divided into
International Ship Service and Domestic Ship Service
as the following :

76

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Kinerja Pelayanan Kapal Luar Negeri

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

7=5:4

8=5:6

a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

75.74

71.25

74.05

106

104

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

0.74

0.87

1.00

82

113

- WT for Pilot

menit | Minute

20.00

33.00

33.91

35

103
126

URAIAN | Description

SAT.
Unit

TANJUNG PERAK (Non Petikemas)

NO.

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

- WT for Berth

Jam | Hour

0.41

0.32

0.43

122

Jam | Hour

12.00

13.68

12.77

86

93

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

2.00

2.21

2.34

90

106

Jam | Hour

61.00

54.50

57.94

111

106

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

6.00

5.27

5.75

112

108

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

49.00

42.96

46.27

112

107

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

6.00

6.27

5.92

96

94

TANJUNG EMAS (Non Petikemas)


a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

39.00

42.56

33.00

91

71

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

6.00

0.32

2.18

195

185

- WT for Pilot

menit | Minute

6.00

3.66

7.80

139

153

- WT for Berth

Jam | Hour

6.00

0.26

2.04

196

187

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

1.00

0.73

0.68

127

93

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

32.00

41.51

30.14

30

62

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

2.00

4.16

3.60

(8)

84

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

24.00

35.20

22.29

53

42

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

6.00

2.15

4.25

164

149

TANJUNG INTAN (Non Petikemas)


a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

72.00

135.00

138.00

13

102

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

0.17

0.00

0.00

200

- WT for Pilot

menit | Minute

0.00

0.00

0.00

- WT for Berth

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

3.00

11.00

31.00

189

165
133

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

3.00

2.00

3.00

133

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

66.00

121.00

104.00

17

84

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

9.00

22.00

24.00

178

108

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

56.00

77.00

58.50

63

68

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

1.00

22.00

21.68

178

99

a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

71.00

170.51

75.51

29

29

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

1.00

0.63

0.87

137

128

BANJARMASIN (Non Petikemas)

- WT for Pilot

menit | Minute

15.00

0.00

0.00

200

- WT for Berth

Jam | Hour

1.00

0.63

0.87

137

128

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

35.00

117.34

40.10

83

83

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

3.00

3.44

2.92

85

82

Jam | Hour

32.00

49.00

31.62

47

45

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

12.00

14.00

12.82

83

91

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

20.00

34.00

18.59

30

17

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

0.00

1.00

0.21

199

e. Berthing Time (BT)

TAHUN | Year 2012

c. Postpone Time (PT)


e. Berthing Time (BT)

International Ship Service Performance

KOTABARU (Curah Kering)


a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

48.17

44.24

48.00

108

108

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

0.17

0.17

0.17

100

100

- WT for Pilot

menit | Minute

0.17

0.17

0.17

100

100

- WT for Berth

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

1.00

1.00

1.00

100

100

e. Berthing Time (BT)

108

Jam | Hour

47.00

43.22

47.00

108

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

47.00

41.37

41.00

112

99

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

0.00

1.85

6.00

169

Tabel 12 : Kinerja Pelayanan Kapal Luar Negeri


Table 12 : International Ship Service Performance

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

77

1. Turn Round Time (TRT)

1. Turn Round Time (TRT)

Secara umum kinerja pelayanan kapal luar


negeri pada realisasi tahun 2012 untuk Turn
Round Time lebih lama dari anggaran tahun
2012 yang berarti durasi kapal-kapal luar
negeri lebih lama berada di pelabuhan akibat
kinerja kurang maksimal serta jenis muatan
yang membutuhkan penanganan khusus.

In general, international ship service performance in


Realisation of 2012 for Turn Round Time longer than
2012 which duration of international ship is longer
at the port due to lack of performance and types of
cargos which need special service.

Dari lima cabang pelabuhan yang diukur,


terdapat dua cabang yang mencapai TRT lebih
cepat dari target yang dianggarkan yaitu:

From five ports measured, there are two branches


reaching faster TRT from the budgeted target :

a) Tanjung Perak, untuk kapal luar negeri


non petikemas realisasi TRT mencapai
71,25 jam atau 106% dari target anggaran
sebesar 75,74 jam, hal ini dikarenakan B/M
dominan dilaksanakan secara TL (truck
lossing), sementara jumlah armada angkut
cukup memadai sehingga kelancaran B/M
terjamin;

a) Tanjung Perak, non container international


ship, TRT is actualized for 71.25 hours or
for 106% from the budgeted target for
75.74 hours. This is due to the dominant
discharging/loading done by Truck Lossing.
While the number of fleet is adequate to
support the acceleration of activity;

b) Kotabaru, realisasi TRT kapal luar negeri


curah kering mencapai 44,24 jam atau 108%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar
48,17 jam. Pencapaian ini dikarenakan
kesiapan barang yang akan dimuat
terutama untuk muatan curah kering telah
tersedia di tempat penumpukan (stockpile)
lebih awal dan siap untuk dilakukan
pemuatan ke kapal.

b) Kotabaru, dry bulk international ship, TRT is


actualized for 44.24 hours or for 108% from
the budgeted target for 48.17 hours. The
achievement is due to the cargo availability to
be loaded particularly for dry bulk available
at the stockpile earlier and ready to be loaded
onto the ship.

Sedangkan tiga cabang pelabuhan yang tidak


mencapai target kinerja TRT, yaitu:

The three port branches which do not achieve the


TRT taregt are the following :

a) Tanjung Emas, realisasi TRT mencapai 42,56


jam atau 91% dari target anggaran yang
ditetapkan sebesar 39 jam. Tidak tercapainya
target TRT disebabkan karena peningkatan
volume barang GC seperti kayu log dan coil
sehingga berakibat terhadap peningkatan
TRT secara keseluruhan;

a) Tanjung Emas, TRT Realisation reached 42.56


hours or for 91% from the budgeted target
for 39 hours. The TRT target not achieved is
due to the volume increase of GC cargo like
logs and coils and resulted the overall TRT
increase;

b) Tanjung Intan, realisasi TRT kapal asing


mencapai 135 jam atau 13% dari target
anggaran sebesar 72 jam, yang artinya
kapal lebih lama di pelabuhan. Kondisi ini
dikarenakan meningkatnya PT dan BT pada
saat kegiatan bongkar komoditi raw sugar;

b) Tanjung Intan, TRT Realisation of


international ship reached 135 hours or for
13% from the budgeted target for 72 hours
which the ship is longer located at the Port.
The condition is due to the increase of PT and
BT when discharging raw sugar commodity;

78

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

c) Banjarmasin, TRT Realisation of non container


international ship reached 170.51 hours from
the budgeted target for 71 hours. The TRT
target not achieved is due to the increase of
PT and BT and the inavailability of receiving
warehouses outside the port.

c) Banjarmasin, realisasi TRT kapal luar negeri non


petikemas terealisasi sebesar 170,51 jam dari
anggaran sebesar 71 jam. Ketidaktercapaian
ini disebabkan meningkatnya PT dan BT,
karena ketidaksiapan gudang penerima di luar
pelabuhan.

2. Waiting Time (WT)

2. Waiting Time (WT)

Kinerja pelayanan kapal luar negeri dalam


Waiting Time tahun 2012 secara umum dari
5 (lima) cabang yang menjadi tolok ukur, 4
(empat) cabang mencapai WT yang lebih baik
dibandingkan anggarannya. Hal ini berarti
kapal tidak perlu menunggu tambatan terlalu
lama, kecuali untuk kapal non-petikemas di
Cabang Tanjung Perak yang mencatat WT di
bawah anggarannya. Tingginya WT tersebut
dipengaruhi oleh kesiapan sarana bantu
pelayanan pemanduan (SBPP) yang masih
belum maksimal.

The international ship service performance


in Waiting Time 2012, generally from 5 (five)
branches used as benchmarks. 4 (four) branches
reached WT better than the budget. This means
that the ship does not need to wait for berthing
too long, except for non container ship at Tanjung
Perak which recorded in WT in the budget. The
high WT is influenced by the lack of availability of
pilotage service.

3. Berthing Time (BT)

3. Berthing Time (BT)

Kinerja pelayanan kapal luar negeri dalam


Berthing Time secara umum kurang memenuhi
target tahun 2012, dari 5 cabang pelabuhan
yang dievaluasi, 2 cabang mampu memenuhi
target yang diharapkan yaitu Cabang Tanjung
Perak dan Kotabaru karena meningkatnya
kinerja bongkar muat:

The international ship service performance in


Berthing Time in general does not reach the
target of 2012. From the 5 (five) branches to be
evaluated, there are 2 (two) branches can reach
the target, i.e. Tanjung Perak and Kotabaru as for
the increase of discharging/loading performance
as the following :

Ketiga cabang yang tidak memenuhi target BT,


sebagai berikut :

a) Tanjung Emas, realisasi BT sebesar 41,51 jam


atau 30% lebih lama terhadap anggaran
sebesar 32 jam yang disebabkan peningkatan
effective time akibat peningkatan volume
barang non petikemas (general cargo) yang
di bongkar di dermaga umum;

a) Tanjung Emas, BT Realisation is 41.51 hours or for


30% longer than the budget for 32 hours which
caused by the increase of effective time due to the
volume increase of non container cargo (general
cargo) discharged at public wharf:

b) Tanjung Intan, realisasi BT sebesar 121


jam atau lebih lama dari anggaran
yang ditetapkan sebesar 66 jam. Hal ini
disebabkan tingginya not operation time
(NOT) karena meningkatnya kegiatan
bongkar muat raw sugar yang terkendala
faktor teknis.

b) Tanjung Intan, BT Realisation is 121 hours or


longer than the budget for 66 hours which caused
by the increase of not operatioan time (NOT) due
to the increase of raw sugar discharging/loading
with technical factor obstacles.

The three branches which do not reach the target


of BT as the following :

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

79

c) Banjarmasin, realisasi BT sebesar 49 jam atau


lebih lama dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 32 jam. Hal ini disebabkan
ketidaksiapan gudang penerima pada saat
bongkar komoditi aspal drum.

80

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

c) Banjarmasin, BT Realisation is 49 hours or longer


than the budget for 32 hours. This is due to
the inavailability of receiving warehours when
discharging asphalt in drum commodity.

Kinerja Pelayanan Kapal Dalam Negeri


NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

1
1

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8=5:6

TANJUNG PERAK (Non Petikemas)


a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

60.40

68.06

62.55

87

91

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

1.40

1.62

1.28

84

73

- WT for Pilot

menit | Minute

24.00

34.12

30.60

58

88

- WT for Berth

Jam | Hour

1.00

1.05

0.77

95

64

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

19.00

23.57

18.68

76

74

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

2.00

1.54

1.78

123

113

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

38.00

41.32

40.81

91

99

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

3.00

1.73

2.08

142

117

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

30.00

33.86

33.48

87

99

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

5.00

5.73

5.25

85

91

TANJUNG EMAS (Non Petikemas)


a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

151.00

93.62

85.60

138

91

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

72.00

0.20

0.40

200

150

- WT for Pilot

menit | Minute

5.00

5.25

5.40

95

103

- WT for Berth

Jam | Hour

72.00

0.12

0.31

200

161

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

1.00

0.51

0.48

149

94

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

78.00

92.90

84.72

81

90

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

9.00

13.71

12.46

48

90

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

53.00

69.50

56.47

69

77

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

15.00

9.69

15.79

135

139

a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

56.17

153.92

140.00

46

90

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

0.17

0.04

0.03

176

67

- WT for Pilot

menit | Minute

10.00

0.00

0.00

200

- WT for Berth

Jam | Hour

0.00

0.04

0.03

67

TANJUNG INTAN (Non Petikemas)

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

3.00

40.17

30.09

160

67

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

3.00

2.26

2.31

125

102

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

50.00

111.45

107.66

89

96

Jam | Hour

8.00

30.00

30.73

170

102

- Not Operation Time (NOT)

Domestic Ship Service Perfomance

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

32.00

72.00

66.99

128

93

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

10.00

9.45

8.94

106

94

a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

99.20

134.54

130.36

64

97

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

1.20

0.55

0.76

154

128

BANJARMASIN (Non Petikemas)

- WT for Pilot

menit | Minute

12.00

0.00

0.00

200

- WT for Berth

Jam | Hour

1.00

0.55

0.76

145

128

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

55.00

25.93

61.23

153

158

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

3.00

3.44

3.40

85

99

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

40.00

56.79

64.97

58

113

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

10.00

21.00

37.80

179

144

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

30.00

34.79

26.87

84

71

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

0.00

1.00

0.30

199

113

68

KOTABARU (Non Petikemas)


a. Turn Round Time (TRT)

Jam | Hour

151.17

131.84

100.00

b. Waiting Time (WT)

Jam | Hour

0.17

0.17

0.00

- WT for Pilot

menit | Minute

10.00

0.17

0.00

- WT for Berth

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

c. Postpone Time (PT)

Jam | Hour

0.00

0.00

0.00

d. Approach Time (AT)

Jam | Hour

1.00

1.00

1.00

100

100

e. Berthing Time (BT)

Jam | Hour

150.00

124.62

99.00

117

74

- Not Operation Time (NOT)

Jam | Hour

40.00

21.00

0.00

- Effective Time (ET)

Jam | Hour

110.00

87.05

59.00

121

52

- Idle Time (IT)

Jam | Hour

0.00

16.56

40.00

159

Tabel 13 : Kinerja Pelayanan Kapal Dalam Negeri | Table 13 : Domestic Ship Service Performance

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

81

1. Turn Round Time (TRT)

1. Turn Round Time (TRT)

Secara umum kinerja pelayanan kapal dalam


negeri pada realisasi tahun 2012 untuk TRT
lebih lama dari pada anggaran tahun 2012.

In general, the domestic ship service performance


in the Realisation of 2012 for TRT is longer than
the budget in 2012.

Dari 5 (lima) cabang pelabuhan yang dievaluasi,


3 (tiga) cabang tidak mencapai kinerja yang
ditargetkan, yaitu Cabang Tanjung Perak,
Tanjung Intan dan Banjarmasin. Sementara
realisasi TRT di Cabang Kotabaru dan Tanjung
Emas dapat mencapai anggarannya.

From 5 (five) branches to be evaluated, there are


3 (three) branches which have not yet reached
the targeted performance, i.e. Tanjung Perak,
Tanjung Intan and Banjarmasin. While the TRT
actualizaion at Kotabaru and Tanjung Emas
reached as budgeted.

Dua cabang pelabuhan yang mampu


memenuhi target TRT pada Tahun 2012 untuk
kapal-kapal berbendera nasional yaitu :

Two branches reached the TRT target in 2012 for


national flag ships are the following :

a) Kotabaru, realisasi TRT sebesar 131 jam


dari anggaran sebesar 151,17 jam. Hal ini
disebabkan karena kesiapan muatan dan
pelayanan pemanduan yang tepat waktu;

a) Kotabaru Branch, TRT Realisation is for 131


hours from the budget for 151.17 hours. This
is due to the availability of load and in timely
pilotage service;

b) Tanjung Emas, realisasi TRT mencapai


93,62 jam dari anggaran sebesar151 jam.
Tercapainya target TRT disebabkan karena
kinerja WT lebih baik dari anggarannya.

b) Tanjung Emas Branch, TRT Realisation is for


93.62 hours from the budget for 151 hours.
This is due to the better WT performance
compared to the budget.

Tiga cabang pelabuhan lainnya belum


memenuhi target TRT untuk kapal-kapal
berbendera nasional yaitu :

Three branches have not yet reached to the TRT


target for national flag ships are :

a) Tanjung Perak, realisasi TRT mencapai


68,06 jam atau lebih lama dari anggaran
yang ditetapkan sebesar 60 jam. Hal ini
disebabkan karena kesiapan fasilitas untuk
kegiatan bongkar dan TKBM yang belum
optimal;

a) Tanjung Perak Branch, TRT Realisation is for


68.06 hours or longer than the budget for
60 hours. This is due to the lack of available
facility for discharging and not optimum
Stevedoring Labors;

b) Tanjung Intan, realisasi TRT mencapai


153,92 jam atau lebih lama dari anggaran
yang ditetapkan sebesar 56,17 jam. Hal ini
dikarenakan penurunan PT dan BT karena
ketidaksiapan komoditi yang akan dimuat;

b) Tanjung Intan Branch, TRT Realisation is for


153.92 hours or longer than the budget for
56.17 hours. This is due to the decrease of PT
and BT as for the lack of commodity to be
loaded;

c) Banjarmasin, realisasi TRT mencapai 134,54


jam atau lebih lama dari anggaran yang
ditetapkan sebesar 99,20 jam. Tingginya TRT
disebabkan karena ketidaksiapan gudang
penerima komoditi pada saat bongkar.

c) Banjarmasin Branch, TRT Realisation is for


134.54 hours or longer than the budget for
99.20 hours. The high TRT is due to the lack
of warehouse availability to receive the
discharged commodity.

82

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2. Waiting Time (WT)

2. Waiting Time (WT)

Kinerja pelayanan kapal dalam negeri untuk


waiting time pada 5 (lima) cabang pelabuhan
secara umum terealisasi lebih singkat dari
anggaran yang ditetapkan. Dari 5 cabang
yang dievaluasi hanya 1 cabang yang belum
mencapai target WT yaitu Cabang Tanjung
Perak dimana WT terealisasi sebesar 1,62 jam
atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 1,40 jam. Hal ini disebabkan oleh
kesiapan sarana bantu pelayanan pemanduan
(SBPP) yang masih belum maksimal.

The national ship service performance for


Waiting Time at 5 (five) branches generally are
actualized shorter than the budget. From the
5 (five) branches to be evaluated, there is only
1 (one) branch which has not yet reach the WT
target, i.e. Tanjung Perak Branch, where the WT
is actualized for 1.62 hours or longer than the
budget for 1.40 hours. This is due to the lack of
availability of pilotage service.

3. Berthing Time (BT)

3. Berthing Time (BT)

Kinerja pelayanan kapal dalam negeri dalam


Berthing Time secara umum tidak memenuhi
target anggaran yang ditetapkan. Dari 5
cabang yang dievaluasi hanya 1 cabang yang
mencatat kinerja BT lebih baik dari anggarannya
yaitu Cabang Kotabaru. Sedangkan Cabang
Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan
dan Banjarmasin tidak mencapai target
yang dianggarkan. Realisasi BT pada Cabang
Kotabaru mencapai 124,62 jam dari anggaran
sebesar 150 jam. Hal ini disebabkan karena
kesiapan barang yang akan dimuat ke kapal
sehingga kegiatan bongkar muat menjadi
lebih cepat.

The national ship service performance in


Berthing Time general has not yet reached the
target. From 5 (five) branches to be evaluated,
there is one 1 (one) branch has reached a better
BT performance than the budget, i.e. Kotabaru
Branch. While Tanjung Perak, Tanjung Emas,
Tanjung Intan and Banjarmasin Branch have not
yet reached the target. BT Realisation at Kotabaru
Branch reached 124.62 hours from the budget for
150 hours. This is due to the availability of cargo
to be loaded onto the ship and faster discharging/
loading activity.

Ke 4 cabang pelabuhan yang belum dapat


memenuhi target BT yaitu Cabang Tanjung
Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan dan
Banjarmasin karena meningkatnya effective
time seiring peningkatan volume kegiatan
bongkar muat barang.

Four branches which have not yet reached the BT


target, i.e. Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung
Intan and Banjarmasin Branch, due to the
increase of effective time as well as the increase
volume of good discharging/loading.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

83

Kinerja Pelayanan Barang

Cargo Service Performance

Kinerja pelayanan barang dipisahkan ke dalam


dua kelompok yaitu pelayanan B/M untuk kapal
berbendera asing dan kapal berbendera nasional.

Good servic performance is divided into two groups,


i.e. foreign and national flag ship services.

Kinerja pelayanan barang pada laporan


manajemen hanya menampilkan enam cabang
pelabuhan yang masuk kategori major port di
Pelindo III yaitu Tanjung Perak, Tanjung Emas,
Tanjung Intan, Banjarmasin, Kotabaru, dan Sampit,
karena keenam pelabuhan tersebut mendominasi
distribusi muatan termasuk Terminal Petikemas
Semarang (TPKS) dan 2 anak perusahaan yaitu PT
Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan PT Berlian
Jasa Terminal Indonesia (BJTI).

Cargo service performance in the Management


Report only shows 6 (six) branches in major port
category at Pelindo III, i.e. Tanjung Perak, Tanjung
Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin, Kotabaru, and
Sampit Branch. Since these six ports dominate cargo
distribution including Terminal Petikemas Semarang
(TPKS) and 2 (two) other subsidiary companies, i.e. PT.
Terminal Petikemas Surabaya (TPS) and PT. Berlian
Jasa Terminal Indonesia (BJTI).

84

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pelayanan Barang Luar Negeri

International Cargo Service

Gambaran kinerja pelayanan barang luar negeri


adalah sebagai berikut:

International Cargo service performance is the


following :

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

67

69

b. Bag Cargo

T/G/H

54

54

c. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

271

d. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

e. Palletize / Unitize
f. Petikemas Konvensional
Conventional Container

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

8=5:6

61

103

113

51

100

106

253

142

93

178

80

217

102

271

213

T/G/H

80

149

56

186

266

B/C/H

13

69

a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

124

132

136

106

97

b. Bag Cargo

T/G/H

25

20

12

80

167

c. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

45

118

44

262

268

d. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

158

182

171

115

106

e. Palletize / Unitize

T/G/H

34

34

101

T/G/H

91

116

100

127

116

T/G/H

24

a. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

1,386

3,947

1,570

285

251

b. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

956

1,831

983

192

186

T/G/H

108

223

210

206

106

a. Per Box

B/C/H

24

22

22

92

100

b. Per Ship

B/S/H

48

43

45

90

96

a. Per Box

B/C/H

27

30

26

111

115

b. Per Ship

B/S/H

40

37

34

93

109

a. Per Box

B/C/H

14

25

25

179

100

a. Per Ship

B/S/H

44

44

46

100

96

TANJUNG PERAK

TANJUNG EMAS

TANJUNG INTAN

BANJARMASIN

KOTABARU

a. Curah Kering | Dry bulk


a. Break Bulk Cargo (GC)

SAMPIT

TPKS

a. Curah Cair | Liquid bulk

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

TAHUN | Year 2012

TPS

BJTI

Tabel 14 : Kinerja Pelayanan Barang Luar Negeri


Table 14 : International Cargo Service Performance

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

85

Produktivitas pelayanan bongkar muat barang luar


negeri untuk realisasi tahun 2012, masing-masing
dijelaskan sebagai berikut:

International good service performance International


discharging/loading good service productivity for
the Realisation in 2012 are the following :

1. General Cargo

1. General Cargo

a) Tanjung Perak, realisasi produktivitas GC


sebesar 69 T/G/H dari target yang ditetapkan
sebesar 67 T/G/H. Hal ini dikarenakan
bongkar muat dominan dilaksanakan
secara truck lossing di Jamrud Utara dan
Jamrud Barat, dengan jumlah armada
angkut cukup memadai dan kondisi alat
bongkar muat baik, sehingga kelancaran
bongkar muat dapat terjamin;

a) Tanjung Perak Branch, the GC productivity


Realisation is for 69 T/G/H from the budgeted
target for 67 T/G/H. This is due to the dominant
discharging/loading is truck lossing at the
North Jamrud and West Jamrud, with adequate
fleet and good handling service, so that the
discharging/loading is well serviced;

b) Tanjung Emas, realisasi produktivitas GC


sebesar 132 T/G/H dari target anggaran yang
ditetapkan 124 T/G/H. Hal ini dikarenakan
adanya kecepatan kegiatan bongkar coil
yang ditunjang dengan kesiapan alat
transportasi dan alat bongkar muat yang
memadai.

b) Tanjung Emas, the GC productivity Realisation is


for 132 T/G/H from the budgeted target for 124
T/G/H. This is due to the speedy coil discharging
suported by availability transportation devices
and adequate handling equipment.

2. Bag Cargo

2. Bagged Cargo

Ada 2 cabang yang memiliki segmen bongkar


muat Bag Cargo, produktivitas bongkar muat
bagged cargo Cabang Tanjung Perak terealisasi
sebesar 54 T/G/H atau mencapai anggaran
yang ditargetkan. Sedangkan pada Cabang
Tanjung Emas terealisasi sebesar 20 T/G/H dari
anggaran yang ditargetkan sebesar 25 T/G/H,
hal ini disebabkan karena pembongkaran
soda ash memerlukan penanganan khusus
dan dermaga dalam kondisi rob, sehingga
mempengaruhi aktivitas bongkar.

There are 2 (two) branches having the Bagged


Cargo service segment. The productivity of
bagged cargo at Tanjung Perak is actualized for
54 T/G/H or reached the budgeted target. While
Tanjung Emas is actualized for 20 T/G/H from the
budgeted target for 25 T/G/H. This is due to the
soda ash discharging needs special treatment
while the wharf is in rob condition and this effects
the discharging activity.

3. Curah Kering

3. Dry Bulk

Terdapat 4 cabang pelabuhan yang memiliki


segmen bongkar muat curah kering luar
negeri, 3 cabang mampu mencapai target
kinerja bongkar muat curah kering luar negeri
yang ditetapkan dari anggaran yaitu:

There are 4 (four) branches having the


international dry bulk service. Three branches
have reached the performance as targeted
as the following :

a)
Tanjung Emas, realisasi produktivitas
curah kering sebesar 118 T/G/H dari target
anggaran yang ditetapkan 45 T/G/H. Hal
ini karena kegiatan B/M gandum milik
PT Sriboga menggunakan ship unloader
sehingga pembongkaran muatan dapat

a) Tanjung Emas Branch, the bulk cargo


productivity is actualized for 118 T/G/H from
the target budgeted for 45 T/G/H. This is due to
the wheat activity owned by PT. Sriboga using
the Ship Unloader and the discharging could
be effectively conducted. While for soya bean

86

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

berjalan dengan efektif, sedangkan untuk


soyabean dan yellow corn dilaksanakan
secara truck lossing dengan menggunakan
grab dan hopper dengan kapasitas yang
memadai;

and yellow corn, the discharging is using truck


lossing done by using grab and hopper with
sufficient capacity;

b)
Tanjung Intan, realisasi produktivitas
curah kering sebesar 116 T/G/H dari target
anggaran yang ditetapkan 91 T/G/H.
Pencapaian target kinerja ini disebabkan
karena
kegiatan
bongkar
gandum
menggunakan conveyor dan untuk
pemuatan pasir besi telah dilakukan stack
pasir besi dilapangan penumpukan;

b) Tanjung Intan Branch, the bulk cargo


productivity is actualized for 116 T/G/H
from the budgeted target for 91 T/G/H.
The achieved target is due to the wheat
discharging service is done using conveyor,
and for iron sand, it is stacked at the container
yard;

c) Kotabaru, realisasi produktivitas curah


kering sebesar 3.947 T/G/H dari target
anggaran yang ditetapkan 1.386 T/G/H.
Hal ini disebabkan kesiapan komoditi yang
akan dimuat ke kapal.

c) Kotabaru, the bulk cargo productivity is


actualized for 3,947 T/G/H from the budgeted
target for 1,386 T/G/H. This is due to the
availability of commodity to be loaded onto
the ship.

Cabang pelabuhan yang belum dapat


memenuhi target untuk kinerja pelayanan
barang luar negeri adalah Cabang Tanjung
Perak dengan realisasi produktivitas curah
kering sebesar 253 T/G/H dari target
yang ditetapkan sebesar 271 T/G/H. Tidak
tercapainya produktivitas/target kinerja ini
dikarenakan B/M dengan menggunakan crane
darat (HMC) di Jamrud Utara belum maksimal
serta adanya kendala faktor cuaca.

The branch which has not yet achieved the


target of international good service performance
is Tanjung Perak Branch, i.e. the bulk cargo
productivity Realisation is for 253 T/G/H from
the budgeted target for 271 T/G/H. This is due
to the lack of discharging activity is done using
Harbor Mobile Crane at North Jamrud and bad
weather.

4. Curah cair

4. Liquid Bulk

Kinerja bongkar muat curah cairtelah mencapai


target yang dianggarkan. Kegiatan bongkar
muat curah cair ini terdapat pada beberapa
cabang yaitu:

The liquid bulk discharging has reached


the budgeted target, at several branches
as the following :

a) Tanjung Perak, realisasi produktivitas


curah cair sebesar 217 T/G/H dari target
anggaran yang ditetapkan 80 T/G/H. Hal ini
dikarenakan alat-alat pendukung/pompa
dalam keadaan siap untuk pelaksanaan
B/M;

a) Tanjung Perak Branch, the liquid bulk


productivity is actualized for 217 T/G/H from
the budgeted target for 80 T/G/H. This is due
to the availability of supporting equipment/
pumps to conduct the service;

b) Tanjung Emas, realisasi produktivitas curah


cair sebesar 182 T/G/H dari target anggaran
yang ditetapkan 158 T/G/H. Hal ini
disebabkan pembongkaran untuk komoditi
aspal, molases dan olien TL melalui pipa
didukung kapasitas pompa yang memadai;

b) Tanjung Emas Branch, the liquid bulk


productivity is actualized for 182 T/G/H from
the budgeted target for 158 T/G/H. This is
due to sufficient pump capacity to discharge
asphalt, molases and olien TL;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

87

c) Sampit, realisasi produktivitas curah cair


sebesar 223 T/G/H dari target anggaran
yang ditetapkan 108 T/G/H. Hal ini
dikarenakan alat-alat pendukung/pompa
dalam keadaan siap untuk pelaksanaan
B/M.

d) Sampit Branch, the liquid bulk productivity is


actualized for 223 T/G/H from the budgeted
target for 108 T/G/H. This is due the availability
of supporting pump to conduct the service..

5. Unitize / Paletize

5. Unitized/Paletized

Terdapat hanya 2 cabang pelabuhan yang


memiliki segmen bongkar muat unitize luar
negeri yaitu :

There are only 2 (two) branches having


international unitized cargo to be discharged/
loaded as the following :

a) Tanjung Perak dengan produktivitas 149


T/G/H dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 80 T/G/H. Peningkatan ini
disebabkan kegiatan B/M secara truck
lossing di Terminal Mirah yang ditunjang
ketersediaan jumlah armada angkut yang
memadai;

a) Tanjung Perak Branch, the productivity is


actualized for 149 T/G/H from the budgeted
target for 80 T/G/H. This increase is due to the
truck lossing discharging/loading at Mirah
Terminal supported by the availability of
sufficient transportation fleet;

b) Tanjung Emas terealisasi produktivitas 34


T/G/H sedangkan di dalam tahun 2012
tidak dianggarkan.

b) Tanjung Emas, the productivity is actualized


for 34 T/G/H, while in 2012 it is not budgeted.

88

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pelayanan Barang Dalam Negeri

Domestic Cargo Service

Gambaran kinerja pelayanan barang dalam negeri


adalah sebagai berikut :

The domestic Cargo service performance is as the


following :

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

27

39

b. Bag Cargo

T/G/H

35

30

c. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

88

d. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

e. Palletize / Unitize

T/G/H

f. Petikemas Konvensional
Conventional Container

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

1
1

TAHUN | Year 2012

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

31

144

126

37

86

81

119

87

135

137

35

85

63

243

135

35

89

42

254

212

B/C/H

14

14

14

100

100

a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

52

45

49

87

92

b. Bag Cargo

T/G/H

25

20

21

80

95

c. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

137

116

123

85

94

d. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

110

111

116

101

96

e. Palletize / Unitize

T/G/H

32

27

35

84

77

TANJUNG PERAK

TANJUNG EMAS

TANJUNG INTAN
a. Bag Cargo

T/G/H

51

b. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

250

221

147

88

150

a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

22

23

19

105

121

b. Bag Cargo

T/G/H

28

33

28

118

118

c. Petikemas | Container

B/C/H

d. Petikemas Konvensional
Conventional Container

B/C/H

20

21

21

105

100

BANJARMASIN

KOTABARU
a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

11

42

220

26

b. Bag Cargo

T/G/H

15

28

187

311

c. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

500

2,510

498

502

504

d. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

80

1,455

137

1,819

1,062

e. Petikemas | Container

B/C/H

a. Break Bulk Cargo (GC)

T/G/H

29

30

29

103

103

b. Bag Cargo

T/G/H

20

c. Curah Kering | Dry bulk

T/G/H

51

d. Curah Cair | Liquid bulk

T/G/H

216

218

200

101

109

e. Palletize / Unitize

T/G/H

15

f. Petikemas | Container

B/C/H

11

16

16

145

100

a. Per Box

B/C/H

24

22

22

92

100

b. Per Ship

B/S/H

48

43

45

90

96

a. Per Box

B/C/H

27

30

26

111

115

b. Per Ship

B/S/H

40

37

34

93

109

a. Per Box

B/C/H

14

27

25

193

108

a. Per Ship

B/S/H

44

46

43

105

107

SAMPIT

TPKS

TPS

BJTI

Tabel 15 : Kinerja Pelayanan Barang Dalam Negeri


Table 15 : Domestic Cargo Service Performance

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

89

Produktivitas pelayanan bongkar muat barang


dalam negeri untuk realisasi tahun 2012, masingmasing dijelaskan sebagai berikut

The domestic Cargo service for the Realisation in


2012 are the following :

1. General Cargo

1. General Cargo

Terdapat lima cabang pelabuhan yang


memiliki segmen B/M general cargo dalam
negeri. Cabang Tanjung Perak, Banjarmasin,
Kotabaru dan Sampit mampu mencapai target
produktivitas. Sedangkan Cabang Tanjung
Emas belum mencapai target yang ditetapkan,
realisasi produktivitas B/M GC sebesar 45 T/G/H
dari anggaran yang ditetapkan sebesar 52
T/G/H. Hal ini disebabkan karena kegiatan B/M
rotan, kayu olah dan barang-barang general
cargo lainnya terkendala dengan ship crane
yang tidak maksimal.

There are 5 (five) branches which have the


domestic general cargo segments, i.e. Tanjung
Perak, Banjarmasin, Kotabaru and Sampit
which have reached the productivity target and
Tanjung Emas Branch which has not yet reached
the productivity target, which is the Realisation
of GC service is 45 T/G/H from the budgeted
target for 52 T/G/H. This is due to the lack of
Ship Crane availability to conduct the service for
rattan, wood, and other general cargo.

2. Bag Cargo

2. Bagged Cargo

Terdapat 5 cabang yang memiliki segmen


B/M bag cargo, dimana Cabang Banjarmasin,
Kotabaru dan Sampit mencapai target yang
ditetapkan dan 2 cabang lainnya yaitu
Tanjung Perak dan Tanjung Emas tidak berhasil
mencapai target produktivitas yang telah
ditetapkan:

There are 5 (five) branches which have


the domestic bagged cargo segments, i.e.
Banjarmasin, Kotabaru and Sampit Branch
which have reached the target, while the other
2 (two) branches, i.e. Tanjung Perak and Tanjung
Emas ahve not yet reached the target budgeted :

a. Cabang Banjarmasin Produktivitas B/M


bag cargo terealisasi sebesar 33 T/G/H dari
anggaran yang ditargetkan sebesar 28
T/G/H dan Kotabaru, Produktivitas B/M
bag cargo terealisasi sebesar 28 T/G/H
dari anggaran yang ditargetkan sebesar
15 T/G/H, hal ini disebabkan dukungan
dari peralatan bongkar muat yang cukup
memadai serta penanganan oleh buruh
B/M yang cukup baik;

a. Banjarmasin Branch, the bagged cargo


is actualized for 33 T/G/H from the target
budgeted for 28 T/G/H. Kotabaru, the bagged
cargo is actualized for 28 T/G/H from the
target budgeted for 15 T/G/H. This is due to
the sufficient available equipment and good
handling from the labors;


b. Tanjung Intan, terdapat realisasi sebesar 51


T/G/H, namun di dalam tahun 2012 tidak
dianggarkan;

b. Tanjung Intan Branch, the bagged cargo is


actualized for 51 T/G/H, but it is not budgeted
in 2012;

c. Tanjung Emas, realisasi produktivitas sebesar


45 T/G/H dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 52 T/G/H dan Tanjung Perak
terealisasi sebesar 30 T/G/H dari anggaran
yang ditetapkan sebesar 35 T/G/H. Hal ini
disebabkan proses pembongkaran pupuk
dan semen dalam kemasan belum optimal
akibat kendala cuaca dan ketidaksiapan
armada

c. Tanjung Emas Branch, the bagged cargo is


actualized for 45 T/G/H from the budgeted
target for 52 T/G/H and Tanjung Perak Branch
is actualized for 30 T/G/H from the budgeted
target for 35 T/G/H. This is due to the lack
of discharging of fertilizer and cement in
packaging as for the bad weather and lack of
fleet.

90

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

3. Curah Kering

3. Dry Bulk

Kinerja bongkar muat curah kering yang tidak


mencapai anggaran terdapat pada 2 cabang,
yaitu:

The dry bulk service performance has not yet


reached the target af 2 (two) branches as the
following :

a) Tanjung Emas, realisasi produktivitas Curah


Kering pada tahun 2012 sebesar 116 T/G/H
dibandingkan anggaran sebesar 137 T/G/H.
Belum tercapainya disebabkan kegiatan
B/M batubara dan pasir kwarsa terkendala
kapasitas alat yang kurang memadai;

a) Tanjung Emas, the dry bulk productivity is


actualized in 2012 for 116 T/G/H from the
target for 137 T/G/H. The unachievable target
is due to the lack of equipment capacity to
conduct the discharging/loading of charcoal
and quartz sand;

b) Tanjung Intan, realisasi kinerja pelayanan


barang dalam negeri untuk curah kering
pada tahun 2012 sebesar 221 T/G/H
dari anggaran sebesar 250 T/G/H, hal ini
disebabkan ketidaksiapan komoditi semen
yang akan dimuat dari PT HOLCIM.

b) Tanjung Intan, the dry bulk productivity is


actualized in 2012 for 221 T/G/H from the
target for 250 T/G/H. This is due to the lack
of availability of cement commodity to be
loaded from PT. HOLCIM.

4. Curah Cair

4. Liquid Bulk

There are 4 (four) branches which have liquid


cargo service segments, i.e. Tanjung Perak,
Tanjung Emas, Kotabaru and Sampit which have
reached the target as for the available equipment
to conduct the service.

Terdapat 4 pelabuhan yang memiliki segmen


B/M curah cair yaitu Tanjung Perak, Tanjung
Emas, Kotabaru dan Sampit dimana kinerja
produktivitasnya mencapai anggaran yang
telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan pompa
yang digunakan dalam keadaan siap operasi.

5. Unitize/Palletize

5. Unitized/Palletized

a) Tanjung Perak, realisasi produktivitas


unitized sebesar 89 T/G/H dari anggaran
yang ditetapkan sebesar 35 T/G/H.
Peningkatan ini disebabkan kegiatan B/M
langsung di stack ke dalam gudang di
Terminal Mirah.

a) Tanjung Perak Branch, the unitized/palletized


good productivity is actualized for 89 T/G/H
from the budgeted target for 35 T/G/H. This
increase is due to the direct stacking to the
warehouse at Mirah Terminal.

b) Tanjung Emas, mengalami penurunan


realisasi produksi B/M barang palletized/
unitized 27 T/G/H dari anggaran 32 T/G/H.
Hal ini diakibatkan banyaknya kegiatan
bongkar muat untuk komoditi pecah belah
yang memerlukan penanganan khusus.

b)
Tanjung Emas Branch, the unitized/
palletized good productivity decreased for
27 T/G/H from the budgeted target for 32
T/G/H. This is due to too many glasswares
commodity to be serviced which need special
treatment.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

91

6. Petikemas

6. Container

a) TPKS, realisasi Pelayanan petikemas sebesar


22 B/C/H dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 24 B/C/H. Hal ini disebabkan
rusaknya CC 03 dan baru beroperasi pada
triwulan III tahun 2012 sehingga efektifitas
penggunaan crane rata-rata hanya 2 crane
per kapal, hal ini menyebabkan kecepatan
bongkar muat tidak seimbang dengan
kenaikan arus petikemas.

a) TPKS, the container service is actualized for 22


B/C/H from the budgeted target for 24 B/C/H.
This is due to the damage of CC 03 and back to
operational only in the third quarter of 2012.
Therefore, the effectiveness of CC utilization
averagely is only 2 units per ship. This causes
imbalance speed of service with the increase of
container flow.

b) TPS, realisasi Pelayanan petikemas sebesar


30 B/C/H dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 27 B/C/H. Hal ini disebabkan
karena semakin baiknya perencanaan
utamanya perencanaan stack di lapangan
dan koordinasi dengan pihak terkait serta
kesiapan alat yang memadai.

b) TPS, the container service is actualized for 30


B/C/H from the budgeted target for 27 B/C/H. This
is due to the better stacking plan at the container
yard and better coordination with related parties
as well as the availability of sufficient equipment.

c) BJTI, realisasi Pelayanan petikemas sebesar


16 B/C/H dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 14 B/C/H.

c) BJTI, the container service is actualized for 16


B/C/H from the budgeted target for 14 B/C/H.

92

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Utilisasi Fasilitas dan


Peralatan
NO.
1
1

URAIAN | Description

2
TANJUNG PERAK
a. BOR
b. BTP
c. SOR
d. STP
e. YOR
f. YTP
2
TANJUNG EMAS
a. BOR
b. BTP
c. SOR
d. STP
e. YOR
3
f. YTP
TANJUNG INTAN
a. BOR
b. BTP
4
BANJARMASIN
a. BOR
b. BTP
c. SOR
d. STP
e. YOR
f. YTP
5
KOTABARU
a. BOR
b. BTP
c. SOR
d. STP
e. YOR
f. YTP
6
SAMPIT
a. BOR
b. BTP
c. YOR
d. YTP
7
TPKS
a. BOR
b. BTP
c. STP
d. YOR
e. YTP
8
TPS
a. BOR
b. BTP
c. STP
d. YOR
e. YTP
9
BJTI
a. BOR
b. BTP
Tabel 16 : Utilisasi Fasilitas dan Peralatan
Table 16 : Utilization of Facility and Equipment

Utilization of Facility and


Equipment
SAT.
Unit
3

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

7=5:4

8=5:6

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

%
T/M'
%
T/M2
%
T/M2

70
2,984
65
5
50
23

72
3,968
44
7
42
13

74
3,037
43
13
51
25

103
133
68
140
84
57

103
69
98
146
118
148

%
T/M'
%
T/M2
%
T/M2

70
12,000
65
10
50
38

70
16,222
52
67
24
36

52
14,141
45
57
24
35

100
135
80
670
48
95

65
85
84
82
100
97

%
T/M'

70
2,048

51
3,148

42
3,174

73
154

79
101

%
T/M'
%
T/M2
%
T/M2

70
2,564
70
19
70
36

65
121
26
17
98
13

60
91
26
17
95
32

93
5
37
89
140
36

92
67
100
100
97
159

%
T/M'
%
T/M2
%
T/M2

70
89,976
40
8
60
121

62
89,930
10
8
33
121

54
89,900
11
4
27
119

88
100
25
94
54
100

86
100
109
13
80
99

%
T/M'
%
T/M2

70
131
60
114

68
103
65
117

72
68
63
117

97
79
108
103

106
49
97
100

%
T/M'
T/M2
%
T/M2

70
898
12
80
134

38
1,031
13
68
152

35
962
12
61
143

54
115
108
85
113

91
93
92
89
94

%
T/M'
T/M2
%
T/M2

70
1,113
11
70
49

69
1,157
9
56
154

63
1,098
10
57
227

99
104
79
80
317

90
95
110
102
132

%
T/M'

70
1,179

76
3,061

76
4,987

109
260

99
139

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

93

Fasilitas Dermaga

Wharf Facility

Berth Occupancy Ratio (BOR)

Berth Occupancy Ratio (BOR)

Terdapat 3 cabang pelabuhan yang belum


memenuhi target BOR yang telah ditetapkan
yaitu Tanjung Intan, Kotabaru dan TPKS. Hal ini
dijelaskan sebagai berikut:

There are 3 (three) branches which have not yet


reached the BOR target, i.e. Tanjung Intan, Kotabaru
and TPKS as the following :

1. Tanjung Intan realisasi BOR sebesar 51%


dari anggaran yang ditetapkan 70%. Hal ini
disebabkan berkurangnya kunjungan kapal
yang mengangkut komoditi pasir besi karena
adanya larangan dari pemerintah;

1. Tanjung Intan Branch the BOR is actualized for


51% from the budgeted target for 70%. This is due
to the decrease of ship call loaded with ferruginous
sand commodity as for the prohibition by the
government;

2. Kotabaru, realisasi BOR sebesar 62% dari


anggaran yang ditetapkan 70%. Hal ini
disebabkan karena tidak terealisasinya
kunjungan kapal di Kawasan Mekarputih dan
Batulicin yang sudah dianggarkan di tahun
2012;

2. Kotabaru Branch, the BOR is actualized for


62% from the budgeted target for 70%. This
is due to the unachiavable target of ship call
at Kawasan Mekarputih and Batulicin which
has been budgeted in 2012;

3. TPK Semarang, realisasi BOR sebesar 38%


dari anggaran yang ditetapkan sebesar 70%.
Hal ini disebabkan karena kapal yang hanya
berkunjung pada saat akhir pekan saja.

3. TPK Semarang, the BOR is actualized for 38%


from the budgeted target for 70%. This is due to
the ships only call at weekends.

94

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Shed Occupancy Ratio (SOR)

b. Shed Occupancy Ratio (SOR)

Untuk SOR rata-rata tidak mencapai anggarannya,


karena adanya pengaliha fungsi gudang menjadi
lapangan penumpukan di Pelabuhan Cabang
Tanjung Perak dan masih adanya kesepakatan
penyewaan gudang secara langsung di Pelabuhan
Cabang Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin
dan Tanjung Tembaga.

Yard Occupancy Ratio (YOR)

c. Yard Occupancy Ratio (YOR)

Dari 7 cabang pelabuhan dan 2 anak perusahaan


yang dievaluasi, hanya 1 cabang yang mencapai
realisasi YOR ideal, yaitu cabang Sampit dengan
realisasi YOR sebesar 65% dari anggaran yang
ditetapkan hanya 60%. Hal ini dikarenakan naiknya
arus petikemas dan dwelling time petikemas di
lapangan rata-rata selama 6 hari sesuai dengan
yang direncanakan.

From 7 (seven) branches and 2 subsidiary


companies to be evaluated, there are only 1
(one) branch which has reached the ideal YOR
Realisation, i.e. Sampit, of which the YOR is
actualized for 65% from the budgeted target for
60%. This is due to the increase of container flor
and container dwelling time at the Container
Yard with average of 6 dayes as planned.

The average SOR has not reached the target, as


for the function of warehouse changed to become
a Container Yard at Tanjung Perak Branch. There
are also several agreement of direct renting
warehouse at Tanjung Emas, Tanjung Intan,
Banjarmasin and Tanjung Tembaga Branch.


Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

95

Utilisasi Kapal dan Peralatan Bongkar


Muat

Utilization of Ship and Container


Handling Equipment

Gambaran utilisasi kapal dan peralatan bongkar


muat adalah sebagai berikut :

The utilization of ship and container handling


equipment are the following :

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

1
1

2
3
4
TANJUNG PERAK
a. Kapal Pandu | Pilotage ship
%
50
b. Kapal Tunda | Tug Boat
%
55
2
TANJUNG EMAS
a. Kapal Pandu | Pilotage ship
%
56
b. Kapal Tunda | Tug Boat
%
30
3
TANJUNG INTAN
a. Kapal Pandu | Pilotage ship
%
55
b. Kapal Tunda | Tug Boat
%
55
4
BANJARMASIN
a. Kapal Pandu | Pilotage ship
%
33
b. Kapal Tunda | Tug Boat
%
34
c. Kapal Kepil | Mooring Boat
%
60
d. Container Crane (CC)
%
0
e. Transtainer (RTG)
%
0
5
KOTABARU
a. Kapal Pandu | Pilotage ship
%
20
b. Kapal Tunda | Tug Boat
%
33
6
TPKS (ALAT TERMINAL PK)
a. Container Crane
%
36
b. Rubber Tyred Gantry
%
58
c. Top Loader
%
15
d. Reach Stacker
%
45
e. Side Loader
%
45
f. Forklift
%
20
g. Head Truck
%
45
h. Reefer Plugs
%
13
Tabel 17 : Utilisasi Kapal dan Peralatan Bongkar Muat
Table 17 : Utilization of Ship and Container Handling Equipment

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

63
65

47
58

126
118

134
112

56
25

55
25

100
83

102
100

40
14

76
18

73
25

53
78

33
37
62
60
56

31
33
59
43
62

100
109
103
0
0

106
112
105
140
90

14
43

15
44

70
130

93
98

38
56
10
49
14
21
49
14

37
56
16
43
13
19
48
12

106
97
67
109
31
105
109
108

103
100
63
114
108
111
102
117

Kapal Pandu

Pilotage Ship

Dari 5 cabang wajib pandu yang ditampilkan


utilitas kapal pandu secara umum mengalami
peningkatan kecuali pada cabang Tanjung
Intan dan Kotabaru. Cabang Tanjung Intan yang
mencapai 40% dari anggaran yang ditetapkan
sebesar 55%. Hal ini disebabkan penurunan
kunjungan kapal dalam satuan unit sehingga
berdampak pada penurunan utilisasi kapal pandu,

From 5 (five) branches with compulsory pilotage


service which showed at the utility of pilotage service
in general increased except at Tanjung Intan and
Kotabaru Branch. Tanjung Intan Branch reached
40% from the budgeted target for 55%. This is due to
the decrease of ship in unit and affects the decrease
of pilotage ship. Kotabaru Branch only reached 14%
from the budgeted target for 20%.

96

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

sedangkan Cabang Kotabaru hanya mencapai


14% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 20%.

Utilitas kapal pandu di 3 cabang lainnya yaitu


Tanjung Perak mencapai 63%, Tanjung Emas
mencapai 56% dan Banjarmasin 33% seluruhnya
dapat mencapai target anggaran utilisasi yang
disebabkan kinerja penyiapan Sarana Bantu
Pelayanan Pemanduan (SBPP) oleh PT PMS
berjalan optimal.

The utility of pilotage ship at three other branches,


i.e. Tanjung Perak 63%, Tanjung Emas 56% and
Banjarmasin 33% have reached the budgeted target
of utilization caused by the good availability of
Pilotage Service Supporting Tools by PT. PMS .

Kapal Tunda

Tug Boat

Dari 5 cabang wajib pandu yang ditampilkan,


secara umum mengalami peningkatan kecuali
pada Cabang Tanjung Emas dan Tanjung Intan
yang tidak mencapai target yang dianggarkan.
Tanjung Emas terealisasi sebesar 25% dari yang
dianggarkan sebesar 30% dan Tanjung Intan
terealisasi 40% dari yang dianggarkan sebesar
55%, hal ini disebabkan penurunan arus kapal
secara keseluruhan baik di dermaga umum
maupun di TUKS.

From 5 (five) branches with compulsory pilotage


service which shows at the utility of pilotage service
in general have increased except Tanjung Emas dan
Tanjung Intan Branch which have not yet reached
the budgeted target. Tanjung Emas is actualized for
25% from the budgeted target for 30% and Tanjung
Intan is actualized for 40% from the budgeted target
for 55%. This is due to the decrease of ship call overall
either at the public wharf or TUKS.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

97

Alat Bongkar Muat Barang

Cargo Handling Equipment

1. Forklift

1. Forklift

Ketersediaan forklift milik perusahaan hanya


terdapat di TPKS. Realisasi utilisasi forklift
tercapai sebesar 21% dari anggaran utilisasi
yang ditetapkan sebesar 20 %. Hal ini karena
sejalan dengan kenaikan arus barang di CFS
yang digunakan sebagai alat utama untuk
kegiatan loading dan unloading.

The forklift owned by the company is only


available at TPKS. The forklift utilization is
actualized for 21% from the budgeted target for
20 %. This happens at the same time with the
increase of good flow at CFS which is used as the
primary vehicle to conduct discharging/loading.

2. Peralatan terminal petikemas

2. Containter Terminal Equipment

Jenis peralatan Bongkar Muat petikemas yang


ditampilkan 8 macam yaitu Container Crane,
Rubber Tyre Gantry, Top Loader, Reach Stacker,
Side Loader, Forklift, Head Truckdan Reefer
Plug. Dari seluruh jenis peralatan tersebut
hanya Top Loader dan Side Loader yang tidak
tercapai jauh dari target utilisasi dikarenakan
kondisi peralatan yang sudah melebihi masa
ekonomisnya.

98

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

There are 8 (eight) types of container handling


services, i.e. Container Crane, Rubber Tyred
Gantry, Top Loader, Reach Stacker, Side Loader,
Forklift, Head Truck and Reefer Plug. From those
equipment, only Top Loader dan Side Loader
have not yet reached the target as the physical
condition has exceeded tthe economical life time.

Produksi Jasa dan Pendapatan

Product of Service and Revenue

Pelayanan Jasa Kapal

Ship Service Production

Realisasi produksi pelayanan jasa kapal Tahun


2012, sebagaimana tabel dibawah ini :

The ship service production is actualized in 2012 as


the following :

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

268.963.694

105

106

112.309

102

105

496.208.715

111

111

60.587

121

135
181
112

Pelayanan Kapal | Ship Service


1

Labuh | Berthing

Pemanduan | Pilotage

Gt.Masa
Kpl.Grk
Gt.Kpl.Grk

3
4

Penundaan | Tugging
Penambatan | Mooring

Kpl.Jam

271.543.633 289.193.996
114.554

117.381

497.669.706 552.962.510
67.221

81.581

Gt.Kpl.Jam

273.518.644 449.570.432

248.460.595

164

Gt.Etm

265.484.505 268.286.592

239.226.490

101

Tabel 22 : Produksi Pelayanan Jasa Kapal


Table 22 : Ship Service Production

Tabel pendapatan jasa pelayanan kapal adalah


sebagai berikut :

Vesel service revenue is the following :


Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiahs
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

111.343.377

103

106

Pelayanan Kapal | Ship Service


1

Labuh | Berthing

114.519.752 117.552.662

Pemanduan | Pilotage

99.353.727

94.874.683

105

105

Penundaan | Tugging

181.458.510 222.651.037

213.117.453

123

104

Penambatan | Mooring

108.022.956 101.041.744

99.897.312

94

101

498.690.378 540.559.170

519.232.825

108

104

94.689.510

Tabel 23 : Pendapatan Pelayanan Jasa Kapal


Table 23 : Ship Service Revenue

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

99

Jasa Labuh

Berthing Segment

1. Realisasi produksi labuh tahun 2012 sebesar


286.193.996 GT atau 105 % dari anggaran
271.543.633 GT, tercapainya produksi jasa
labuh terjadi di beberapa Cabang Pelabuhan
antara lain:

1. The berthing segment is actualized in 2012 for


286,193,996 GT or 105% from the budget for
271,543,633 GT. The berthing service production
at several branches are the following :

a) Pada Cabang Pelabuhan Banjarmasin


disebabkan karena meningkatnya arus
kunjungan kapal Ro-Ro, kapal tanker non
BBM dan Mother Ship di Open Sea Taboneo
serta tongkang batubara;

a) Banjarmasin Branch, as for the increase of RoRo ship call, non-fuel tank ship and mother ship
at Open Sea Taboneo and charcoal barge;

b)
Pada
Cabang
Pelabuhan
Kotabaru
disebabkan adanya peningkatan kegiatan
kapal Bongkar Muat CPO di Pelabuhan
TUKS PT Smart Tarjun dan peningkatan
kunjungan kapal di TUKS PT Indocement;

b) Kotabaru Branch, as for the increase of the CPO


ship activity at TUKS PT. Smart Tarjun and at TUKS
PT. Indocement;

c) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Intan


disebabkan karena peningkatan arus
kunjungan kapal dalam negeri yang
memuat jenis komoditi curah kering (semen
curah, klinker dan batubara);

c) Tanjung Intan Branch, as for the increase of


domestic ship call loaded with dry bulk cargo
(bulk cement, clinker and charcoal);

d) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak


disebabkan karena peningkatan arus
kunjungan kapal dalam negeri khususnya
kapal tanker dan tongkang.

d) Tanjung Perak Branch, as for the increase of


domestic ship call particularly for tank ship and
barges

2. Pendapatan jasa labuh tahun 2012 terealisasi


Rp 117.552.662.000,- atau 103% dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp 114.519.752.000,Tercapainya pendapatan ini sesuai dengan
peningkatan produksi labuh kapal dalam
negeri khususnya kunjungan di dermaga TUKS.

2. The berthing service revenue is actualized in 2012


for Rp 117,552,662,000 or for 103% from the
budgeted target for Rp 114,519,752,000. Revenue
reached is due to the increase of domestic ship
berthing production particulalry the call at TUKS.

Jasa Pemanduan

Pilotage Segment

1. Produksi pemanduan tahun 2012, masingmasing terealisasi 117.381 Kpl.Grk dan


552.962.510 Gt.Kpl.Grk atau masing-masing
102 % dan 111 % dari anggaran 114.554 Kpl.
Grk dan 497.669.706 Gt.Kpl.Grk. Kenaikan
produksi pemanduan dalam satuan Kpl.Grk
yang paling signifikan terjadi:

1. The pilotage production is actualized in 2012,


each of 117,381 Kpl.Grk and 552,962,510 Gt.Kpl.
Grk or each of 102% and 111% from the target
for 114,554 Kpl.Grk and 497,669,706 Gt.Kpl.
Grk. The increase of pilotage production in Kpl.
Grk is quite significant :

a)
Pada
Cabang
Pelabuhan
Tanjung
Perak disebabkan karena kenaikan
jumlah kapal petikemas, kapal cargo,
kapal curah cair non BBM dan adanya

a) Tanjung Perak Branch, this is due to the


increase of numbers of container ship, cargo
ship, liquid bulk non-fuel, pilotage service
for shifting movement, pilotage service at

100

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

peningkatan pelayanan pandu untuk


gerakan tersendiri serta peningkatan
pelayanan pemanduan TUKS Gresik
khususnya di PT Petrokimia, PT Smelting,
PT Maspion dan PT Wilmar;

TUKS Gresik particularly at PT. Petrokimia,


PT. Smelting, PT. Maspion and PT. Wilmar;


b) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Intan


disebabkan
peningkatan
kunjungan
kapal-kapal dalam negeri yang melakukan
gerakan shifting dan naiknya kunjungan
kapal ke dermaga PT Pertamina dan kapal
tongkang yang mengangkut batubara
PLTU.

b) Tanjung Intan Branch, this is due to the


increase of domestic ship service having
shifting movement and ship call to the wharf
of PT. Pertamina and barges transporting
charcoal PLTU.

Sedangkan kenaikan produksi pemanduan


dalam satuan GT.Kpl.Grk terjadi:

The increase of pilotage service in GT.Kpl.Grk at


the following branches :

a) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak


disebabkan karena adanya kenaikan
GT kapal petikemas, kapal cargo, kapal
curah cair non BBM dan peningkatan
pemanduan di TUKS Gresik khususnya PT
Petrokimia, PT Smelting, PT Maspion dan
PT Wilmar;

a) Tanjung Perak Branch, this is due to the


increase of container ship in GT, cargo ship,
liquid bulk non-fuel ship, pilotage service
at TUKS Gresik, particularly PT. Petrokimia,
PT. Smelting, PT. Maspion and PT Wilmar;

b) Pada Cabang Pelabuhan Sampit disebabkan


karena meningkatnya produksi pemanduan
kapal-kapal gerakan tersendiri (shifting);

b) Sampit Branch, this is due to the pilotage


service for shifting ship;

c) Pada Cabang Pelabuhan Lembar disebabkan


meningkatnya kunjungan kapal cruise.

c) Lembar Branch, this is due to the increase of


cruise ship

2. Pendapatan jasa pemanduan tahun 2012


terealisasi Rp 99.353.727.000,- atau 105 %
dari anggaran yang telah ditetapkansebesar
Rp 94.689.160.000,-. Tercapainya pendapatan
ini sejalan dengan peningkatan produksi
pemanduan dalam satuan GT.Kpl.Grk.

2. The pilotage revenue is actualized in 2012 for


Rp 99,353,727,000 or 105 % from the budgeted
target for Rp 94,689,160,000. Revenue reached
due to the increase of pilotage service in GT.Kpl.
Grk.

Jasa Penundaan

Tugging Segment

1. Produksi jasa penundaan tahun 2012,


masing-masing terealisasi 81.581 Kpl.Jam dan
449.570.432 Gt.Kpl.Jam atau 121% dan 164%
dari anggaran 67.221 Kpl.Jam dan 273.518.644
Gt.Kpl.Jam, peningkatan ini terjadi antara lain
di cabang:

1. The tugging production is actualized in 2012,


each of 81,581 Kpl.Hour And 449,570,432 Gt.Kpl.
Hour or 121% and 164% from the budgeted target
for 67,221 Kpl.Hour and 273,518,644 Gt.Kpl.Hour.
The increase happened at the branches as the
following :

a) Tanjung Perak, hal ini disebabkan karena


peningkatan pelayanan penundaan untuk
gerakan tersendiri (shifting) khususnya

a) Tanjung Perak Branch, this is due to the


increase of tugging service for shifting
particularly for container ship, cargo ship,

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

101

untuk kapal petikemas, kapal cargo, kapal


curah cair non BBM dan peningkatan
pelayanan penundaan di TUKS Gresik;

liquid bulk non-fuel ship, and increase of


tugging service at TUKS Gresik;

b) Sampit, hal ini karena adanya peningkatan


kegiatan pemanduan yang menggunakan
jasa kapal tunda bagi kapal wajib pandu
yang keluar masuk di Terminal Bagendang.

b) Sampit Branch, this is due to the increase of


pilotage service using tug boats for ships which
should have mandatory pilotage service either
coming in/going out at Bagendang Terminal.

2. Pendapatan jasa penundaan tahun 2012


terealisasi Rp 222.651.037.000,- atau 123 %
dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp 181.458.510.000,-. Tercapainya pendapatan
jasa penundaan seiring dengan peningkatan
produksi penundaan.

2. The tugging revenue is actualized in 2012 for


Rp 222,651,037,000 or 123% from the budgeted
target for Rp 181,458,510,000. The increase
revenue happened together with the increase of
tugging.

Jasa Tambat

d. Mooring Segment

1. Produksi jasa tambat tahun 2012 terealisasi


268.286.592 Gt.Etm atau 101 % dari anggaran
265.484.505 Gt.Etm, secara umum produksi
tambatan tercapai, antara lain terjadi pada
cabang:

1. The mooring production is actualized in 2012 for


268,286,592 Gt.Etm or 101% from the budgeted
target for 265,484,505 Gt.Etm. In general the
mooring production reached at the brances as
the following :

a) Tenau/Kupang, hal ini disebabkan karena


kenaikan arus kunjungan kapal khususnya
petikemas milik PT Meratus dan PT Kanaka
Line;

a) Tenau/Kupang Branch this is due to the


increase of container ship call owned by PT.
Meratus and PT. Kanaka Line;

b)
Tanjung Wangi, hal ini disebabkan
karena meningkatnya kunjungan kapal
curah kering, bag cargo dan kapal
PT Pertamina berbendera asing;

b) Tanjung Wangi Branch, this is due to the


increase of dry bulk ship, cargo ship and
foreign flag ship of PT. Pertamina;

c) Kumai, hal ini disebabkan rendahnya


produktifitas B/M mengakibatkan lamanya
kapal di tambatan.

c) Kumai Branch, this is due to the low of


productivity of handling as for long mooring
time of ship.

2.
Pendapatan jasa tambat tahun 2012
terealisasi Rp 101.041.744.000,- atau 94%
dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp 108.022.956.000,-. Tidak tercapainya
pendapatan tersebut disebabkan tidak
tercapainya
produksi
penambatan
di
pelabuhan Tanjung Perak dibandingkan
anggarannya.

2. The mooring revenue is actualized in 2012 for


Rp. 101,041,744,000 or 94% from the budgeted
target for Rp. 108,022,956,000. The unachievable
revenue was caused by the unachievable mooring
production at Tanjung Perak compared to the
budget.

102

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pelayanan Jasa Barang

Cargo Service

Produksi pelayanan jasa barang Tahun 2012,


sebagaimana tabel dibawah ini :

The Cargo service is actualized in 2012 as the


following :
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

Pelayanan Jasa Barang


Cargo Service
Jasa Dermaga
Wharf service

Gudang Penumpukan
Storage warehouse
Lapangan Penumpukan
Container Yard

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

Boks

1.566.287

1.585.273

1.417.666

101

112

Teus

1.709.582

1.712.173

1.529.678

100

112

Ton

29.702.543

41.082.656

32.422.017

138

127

M3

4.210.463

3.222.398

4.322.335

77

75

85.348

106.165

109.659

124

97

Ekor | Animal
2

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

Unit

36.000

37.913

37.374

105

101

Ton Hari| Ton Day

849.556

879.111

412.918

103

213

M3 Hari | M3 Day

354.852

207.796

465.144

59

45

M2

25.592

15.179

17.603

59

86

1.253.266

7.828.806

1.777.048

625

441

Ton Hari | Ton Day


M Hari | M Day

2.070.577

3.886.134

1.995.939

188

195

Boks hari | Box Day

1.103.362

1.224.719

1.075.284

111

114

Unit Hari | Unit Day

63.095

52.913

90.207

84

59

Ekor Hari | Animal


Day
M2

12.000

21.273

12.748

177

167

32.142

33.925

38.926

106

87

Ton

338.127

902.509

4.004.697

267

23

M3

31.759

67.049

764.131

211

Paket Lumsum
Lumpsum Package

Tabel 24 : Produksi Pelayanan Jasa Barang


Table 24 : Cargo Service Production

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

103

Tabel pendapatan pelayanan jasa barang adalah


sebagai berikut :

Cargo service revenue is the following :


Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiahs
TAHUN | Year 2012

NO.
1
1
2

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

139.866.931

153.732.023

1.393.415
2.995.678
45.982.565
3.811.930
4.366.272
198.416.791

Pelayanan Barang | Cargo Service


Dermaga | Wharf
Gudang | Warehouse
01 Pengusahaan | Management
02 Persewaan | Leasing
Lapangan Penumpukan | Container Yard
01 Pengusahaan | Management
02 Persewaan | Leasing
Paket Lumsum | Lumpsum package
Jumlah | Total

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:6

97.451.764

110

158

3.991.339
2.294.768

6.239.088
2.595.125

286
77

64
88

56.359.626
1.062.941
10.589.821
228.030.821

41.830.582
2.984.572
14.548.005
165.649.139

123
28
243
115

135
36
73
138

Tabel 25 : Pendapatan Pelayanan Jasa Barang


Table 25 : Good Service Revenue

Jasa Dermaga

Wharf Service

1. Realisasi produksi dermaga tahun 2012 masingmasing diuraikan sebagai berikut:

1. The wharf production is actualized in 2012 as the


following :

a) Dalam satuan Boks terealisasi 1.585.273


Boks atau 101% dari anggaran 1.566.287
Boks, tercapainya produksi ini dikarenakan
naiknya arus petikemas yang terjadi di
Cabang Pelabuhan Tanjung Perak;

a) In box unit, Production is actualized for


1,585,273 boxes or 101% from the budgeted
target for 1,566,287 boxes. Production
reached due to the increase of container flow
at Tanjung Perak Branch;

b) Dalam satuan Teus terealisasi 1.712.173


Teus atau 100% dari anggaran 1.709.582
Teus;

b) In Teus unit, Production is actualized for


1,712,173 Teus or 100% from the budgeted
target for 1.709.582 Teus;

c) Dalam satuan Ton terealisasi 41.082.656 ton


atau 138 % dari anggaran 29.702.543 ton,
tercapainya produksi tersebut disebabkan
karena kenaikan arus barang yang terjadi
pada cabang:

c) In ton unit, Production is actualized for


41,082,656 tons or 138% from the budgeted
target for 29,702,543 tons. Production
reached due to the increase of containre flow
at the branch:

1) Tanjung Perak, hal ini disebabkan


adanya peningkatan kegiatan B/M
barang pupuk domestik, semen, dan
steel product;

1) Tanjung Perak Branch, this is due to the


increase of domestic fertilizer, cement,
and steel product handling;

104

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2) Tanjung Emas, hal ini disebabkan


adanya peningkatan kegiatan B/M
barang khususnya kayu log dan CPO;

2) Tanjung Emas Branch, this is due to the


increase of cargo, particularly wood logs
and CPO handling;

3) Tanjung Intan, hal ini disebabkan adanya


peningkatan kegiatan B/M barang luar
negeri raw sugar dan alat-alat proyek
dan barang dalam negeri di dominasi
batubara, semen curah dan klinker.

3) Tanjung Intan Branch, this is due to


the increase of international cargo of
raw sugar and project equipment and
domestic cargo dominated by charcoal,
bulk cement and clinker.

d) Dalam satuan M3 terealisasi 3.222.398 M3


atau 77 % dari anggaran 4.210.463 M3,
tidak tercapainya produksi tersebut antara
lain terjadi pada cabang:

d) In M3, it is actualized for 3,222,398 M3 or 77%


from the budgeted target for 4,210,463 M3.
The unachievable product happened at the
branches :

1) Tanjung Perak, disebabkan menurunnya


B/M plywood Moulding dan adanya
perpindahan
pola
pengangkutan
barang Log Cargo ke petikemas;

1) Tanjung Perak Branch, it is due to the


decrease of plywood molding and the
change of cargo transportation pattern
from log cargo to container;

2)
Banjarmasin,
disebabkan
karena
menurunnya bongkaran barang-barang
proyek pertambangan dan listrik.

2) Banjarmasin Branch, it is due to the


decrease of project material discharging
and electricity.

e) Dalam satuan Ekor terealisasi 106.165


ekor atau 124 % dari anggaran 85.348
ekor, tercapainya produksi tersebut antara
lain terjadi di Cabang Pelabuhan Bima
dan Cabang Tenau/Kupang dikarenakan
peningkatan pengiriman hewan potong
tujuan Sumatera dan Kalimantan.

e) In animal unit, it is actualized for 106,165 or


124% from the budgeted target for 85,348.
Production reached at Bima and Tenau/
Kupang Branch, as for the increase of
domesticated animal directed to Sumatera
and Kalimantan.

f ) Dalam satuan Unit terealisasi 37.913 unit


atau 105 % dari anggaran 36.000 unit,
tercapainya produksi tersebut terjadi pada
PT BJTI.

f) In unit, it is actualized fori 37,913 units or


105% from the budgeted target for 36,000
units. Production reached at PT. BJTI.

2. Pendapatan jasa dermaga tahun 2012


terealisasi sebesar Rp 153.732.023.000,- atau
110% dari anggaran yang telah ditetapkan
sebesar Rp 139.866.931.000,-. Peningkatan
pendapatan ini seiring dengan kenaikan
produksi jasa dermaga.

2. The wharf service revenue in 2012 is actualized


for Rp. 153,732,023,000 atau 110% from the
budgeted target for Rp 139,866,931,000. revenue
increased together with the wharf service
production.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

105

Jasa Gudang

Warehouse Service

1. Produksi gudang penumpukan tahun 2012


masing-masing sebagai berikut:

1. The warehouse service is actualized in 2012 as the


following :

a) Dalam satuan Ton.Hari terealisasi 879.111


ton.hari atau 103% dari anggaran 849.556
ton.hari. Tercapainya produksi tersebut
terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak;

a) In ton/day, it is actualized for 879,111 ton/day


or 103% from the budgeted target for 849,556
ton/day. Production reached at Tanjung Perak
Branch;

b) Dalam satuan M3.hari terealisasi 207.796


M3.hari atau 59% dari anggaran 354.852
M3.hari, tidak tercapainya produksi tersebut
karena gudang yang ada di Cabang
Banjarmasin sudah disewakan secara
lumpsum;

b) In M3/day, it is actualized for 207,796 M3/


day or 59% from the budgeted target for
354,852 M3/day. Th unachievable production
is due to the warehouse at Banjarmasin has
been rented for public in lumpsum way;

c) Dalam satuan M2 terealisasi 15.179 M2


atau 59% dari anggaran 25.592 M2, tidak
tercapainya produksi tersebut pada Cabang
Pelabuhan Tanjung Tembaga karena
gudang yang disewa oleh PT KTI tidak
diperpanjang lagi.

c) InM2, it is actualized for 15,179 M2 or 59%


from the budgeted target for 25,592 M2.
The unachievable production at Tanjung
Tembagais due to the warehouse rented by
PT. KTI not extended anymore.

2. Pendapatan jasa gudang penumpukan tahun


2012 terealisasi Rp 6.286.107.000,- atau 143 %
dari anggaran Rp 4.389.093.000,-. Tercapainya
pendapatan terjadi khususnya di Cabang
Tanjung Perak karena seluruh gudang yang
semula disewakan secara lumpsum, sekarang
diusahakan sendiri.

2. The container yard service is actualized in 2012


for Rp. 6,286,107,000 or 143% from the budgeted
target for Rp. 4,389,093,000. Revenue reached at
Tanjung Perak Branch is due to the warehouses
which are previously rented in lumpsum way, it is
now under their own management/operations.

Jasa Lapangan Penumpukan

Yard Service

1. Produksi lapangan penumpukan tahun 2012:

1. The Container Yard production actualized in 2012 :

a) Dalam satuan Ton.hari terealisasi 7.828.806


ton.hari atau 625% dari anggaran 1.253.266
ton.hari, tercapainya produksi tersebut
yang paling signifikan terjadi:

106

a) In ton/day, it is actualized for 7,828,806 ton/


day or 625% from the budgeted target for
1,253,266 ton/day. Production increase
happened significantly at:

1) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak


disebabkan karena produksi lapangan
penumpukan khususnya Container
Yard sudah lebih optimal khususnya di
Terminal Nilam;

1) Tanjung Perak Branch, it is due to the


container yard production is optimum
particularly at Nilam Terminal;

2)
Pada
Cabang
Pelabuhan
Bima
disebabkan
karena
adanya
pembongkaran batu bara, semen, aspal
dan pupuk yang ditumpuk di Pelabuhan
Bima dan Kawasan Badas;

2) Bima Branch, it is due to the discharging


of charcoal, asphalt, and fertilizer stored
at Bima and Kawasan Badas;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

b) Dalam satuan M3.hari terealisasi 3.886.134


M3.hari atau 188 % dari anggaran 2.070.577
M3.hari. Tercapainya produksi tersebut
terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung
Perak, Gresik dan Tenau Kupang karena
meningkatnya kegiatan penumpukan
barang-barang konstruksi untuk proyek
dan kayu log;

b) In M3/day, it is actualized for 3,886,134 M3/


day or 188% from the budgeted target for
2,070,577 M3/day. Production reached at
Tanjung Perak, Gresik and Tenau, Kupang
Branch due to the increase of construction
material and wood logs storage;

c) Dalam satuan Boks.Hari terealisasi 1.224.719


boks.hari atau 111% dari anggaran
1.103.362 boks.hari. Naiknya produksi
dalam satuan Boks ini terjadi di Cabang
Pelabuhan Tanjung Perak dan Kumai;

c) In boxes/day, it is actualized for 1,224.719


boxes/day or 111% from the budgeted target
for 1,103,362 boxes/day. The increased
production in box happened at Tanjung Perak
and Kumai Branch;

d) Dalam satuan Unit.Hari terealisasi 52.913


Unit.hari atau 84% dari anggaran 63.095
unit.hari, tidak tercapainya produksi ini
khususnya pada Cabang Benoa dikarenakan
penurunan produksi B/M;

d) In unit/day, it is actualized for 52,913 unit/day


or 84% from the budgeted target for 63,095
unit/hari. The unachievable production
happened at Benoa Branch is due to the
decrease of handling production;

e) Dalam satuan Ekor.Hari terealisasi 21.273


ekor.hari atau 177% dari anggaran 12.000
ekor.hari, terjadi di Cabang Pelabuhan Bima
dan Kumai;

e) In animal unit/day, it is actualized for 21,273


animal/day or 177% from the budgeted
target for 12,000 animal/day. This happened
at Bima and Kumai Branch;

f ) Dalam satuanM2 terealisasi 33.925 M2 atau


106 % dari anggaran 32.142 M2. Kenaikan
produksi dalam satuan M2 tersebut terjadi
di Cabang Pelabuhan Tanjung Wangi.

f) In M2, it is actualized for 33,925 M2 or 106%


from the budgeted target for 32,142 M2. The
increased production in M2 happened at
Tanjung Wangi.

2. Pendapatan lapangan penumpukan tahun


2012 Terealisasi Rp 57.422.567.000,- atau
115% dari anggaran Rp 49.794.495.000,-. Hal
ini seiring dengan kenaikan produksi secara
keseluruhan pada lapangan penumpukan.

2. The Container Yard revenue is actualized in 2012


for Rp 57,422,567,000 or 115% from the budgeted
target Rp. 49,794,495,000. This happened
together with the increased product as an overall
at the Container Yard.

Jasa Paket Lumpsum Bongkar Muat

Lumpsum Package Service

1. Produksi paket lumpsum dalam satuan Ton


tahun 2012 terealisasi 902.509 Ton atau 267 %
dari anggaran 338.127 Ton yang terjadi pada
Cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan Tenau
Kupang sedangkan untuk satuan M3 terealisasi
sebesar 67.049 atau 211% dari anggaran 31.759
karena meningkatnya kegiatan bongkar muat
pada Terminal Kalimas Cabang Pelabuhan
Tanjung Perak.

1. The lumpsum package in Ton is actualized in 2012


for 902,509 tons or 267% from the budgeted target
for 338,127 tons at Tanjung Perak and TenauKupang Branch. While for M3, it is actualized
for 67,049 or 211% from the budgeted target for
31,759, due to the increase of handling service at
Kalimas Terminal, Tanjung Perak Branch.

2. Pendapatan paket lumpsum bongkar muat


tahun 2012 terealisasi Rp 10.589.821.000,- atau
243% dari anggaran Rp 4.366.272.000,. Hal ini
sesuai dengan peningkatan produksi paket
lumpsum bongkar muat.

2. The lumpsum package revenue is actualized in


2012 for Rp. 10,589,821,000 or 243% from the
budgeted target Rp. 4,366,272,000. This is due to
the increase of lumpsum package production.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

107

Pengusahaan Alat-alat

Equipment Operational

Produksi pengusahaan alat tahun 2012


sebagaimana tabel berikut ini:

The equipment operational production in 2012 as


the following :

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

800.000

439.101

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8 = 5: 6

55

Pengusahaan Alat-Alat
Equipment operational
1

Produksi HMC
HMC Production

Ton

Produksi Forklift
Forklift Production

Jam |
Hour

2.269

2.808

1.986

124

141

Produksi Fixed / Mobile Crane


Fixed/ Mobile Crane Production

Jam |
Hour

1.852

1.908

2.076

103

92

Produksi Tug Boat


Tug Boat Production

Jam |
Hour

2.060

14.599

709

Produksi Timbangan
Welghing Production

Ton

779.112

648.237

237.532

83

273

Produksi Pemadam Kebakaran


Fire Fighting Brigade
Production

Ton

6.617

5.603

6.615

85

85

Tabel 26 : Produksi Pengusahaan Alat-alat


Table 26 : Equipment Operational Production

Tabel pendapatan pengusahaan alat-alat adalah


sebagai berikut :

The equipment operational revenue is as the


following :

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand Rupiahs
TAHUN | Year 2012

NO.
1

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation 2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

Penguasaan Alat-alat
Equipment operational
1

Pendapatan HMC | HMC Revenue

Pendapatan Forklift | Forklift Revenue

Pendapatan Fixed / Mobile Crane


Fixed/ Mobile Crane Revenue

Pendapatan Tug Boat | Tug Boat Revenue

18,080,000

13,877,182

66,291,820

77

21

217,200

349,997

141,692

161

247

871,750

845,224

590,927

97

143

13,059,110

41,274,385

198,698

316

20,772

Pendapatan Timbangan
Welghing Revenue

779,112

875,137

1,737,952

112

50

Pendapatan Pemadam Kebakaran


Fire Fighting Brigade Revenue

172,570

160,824

161,498

93

100

Pendapatan Pengusahaan Alat Lainnya


Other Equipment Operational Revenue
Total

Tabel 27 : Pendapatan Pengusahaan Alat-alat


Table 27 : Equipment operational Revenue

108

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

704,325

1,431,252

2,384,287

203

60

33,884,067

60,469,233

78,681,876

178

77

Harbour Mobile Crane (HMC)

HMC

1. Realisasi produksi Harbour Mobile Crane (HMC)


tahun 2012 sebesar 439.101 Ton atau 55%
dari anggaran 800.000 ton. Tidak tercapainya
produksi tersebut dikarenakan HMC yang
tersedia di Terminal Jamrud Cabang Pelabuhan
Tanjung Perak terealisasi 4 Unit dari yang
semula dianggarkan sebanyak 7 unit.

1. The Harbour Mobile Crane (HMC) production


is actualized in 2012 for 439,101 tons or 55%
from the budgeted target for 800,000 tons. The
unachievable production is due to the proposed
HMC are 7(seven) units but the Realisation is only
4 (four) units at Jamrud Terminal, Tanjung Perak
Branch.

2. Pendapatan segmen pengusahaan alat HMC


adalah Rp 17.849.105.000,- atau 77% dari
anggaran sebesar Rp 18.080.000.000,-. Hal
ini seiring dengan realisasi produksi HMC di
Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

2. The Harbor Mobile Crane (HMC) revenue is


actualized for Rp 17,849,105,000 or 77% from
the budgeted target for Rp. 18,080,000,000. This
happened together with the HMC production
Realisation at Tanjung Perak Branch.

Forklift

Forklift

1. Realisasi produksi tahun 2012 sebesar 2.808


Jam atau 124% dari anggaran 2.269 Jam. Hal ini
disebabkan:

1. The Forklift production is actualized in 2012 for


2,808 hours or 124% from the budgeted target for
2,269 hours. This is due to :

a) Adanya realisasi produksi pengusahaan


forklift di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan
yang semula tidak dianggarkan;

a) The forklift production Realisation at Tanjung


Intan is not budgeted;

b) Adanya pemakaian forklift untuk kegiatan


relokasi barangbarang general cargo di
Cabang Pelabuhan Tenau Kupang.

b) The utilization of forklift for general cargo


relocation at Tenau- Kupang Branch.

2. Pendapatan tahun 2012 terealisasi Rp


349.997.000,- atau 161% dari anggaran
Rp 217.200.000,-. Hal ini sejalan dengan
meningkatnya produksi pengusahaan forklift.

2. Revenue in 2012 is actualized for Rp 349,997,000


or 161% from the budgeted target for Rp.
217,200,000. This happened together with the
increase of forklift operational production.

Fixed & Mobile Crane

Fixed & Mobile Crane

1. Realisasi produksi tahun 2012 sebesar 1.908


Jam atau 103% dari anggaran 1.852 Jam. Hal
ini disebabkan adanya upaya mengoptimalkan
kran darat aset milik Cabang Pelabuhan
Banjarmasin untuk menangani kegiatan
bongkar muat di terminal Martapura Baru.

1. The Fixed & Mobile Crane production is actualized


in 2012 for 1,908 hours or 103% from the budgeted
target for 1,852 hours. This is due to the initiative
of improving the wharf crane utilization owned
by BanjarmasinBranch to handle the handling
service at New Martapura Terminal.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

109

2.
Pendapatan
tahun
2012
terealisasi
Rp 845.224.000,- atau 97% dari anggaran
Rp 871.750.000,-. Hal ini disebabkan belum
terealisasinya pengoprasian luffing crane pada
triwulan IV tahun 2012 di Cabang Pelabuhan
Tanjung Emas.

2. Revenue is actuallized in 2012 for Rp. 845,224,000


or 97% from the budgeted target for Rp.
871,750,000. This is due to the luffing crane
operational has not yet been actualized in the
fourth quarter of 2012 at Tanjung Emas.

Tug Boat

Tug Boat

1. Realisasi produksi Tug Boat tahun 2012


sebesar 14.599 Jam atau 709% dari anggaran
2.060 Jam. Tercapainya produksi tersebut
dikarenakan adanya peningkatan pelayanan
untuk kegiatan Assist and Tug di luar wilayah
Cabang Pelabuhan Wajib Pandu.

1. The Tug Boat production is actualized in 2012


for 14,599 hours or 709% of the budgeted target
for 2,060 hours. Production reached is due to
the increase of assisting and tugging service
outside the ports with mandatory pilotage
service.

2. Pendapatan Tug Boat tahun 2012 terealisasi


Rp 41.274.385.000,- atau 316% dari anggaran
Rp 13.059.110.000,-. Hal ini sejalan dengan
kenaikan produksi tug boat.

2. The Tug Boat revenue is actualized in 2012 for


Rp. 41,274,385,000 or 316% from the budgeted
target for Rp. 13,059,110,000. This happened
together with the increased tug boat production.

Timbangan

Weighing

1. Produksi Timbangan pada tahun 2012


terealisasi 648.237 ton atau 83% dari anggaran
779.112 ton. Tidak tercapainya produksi ini
karena menurunnya bongkar muat pasir besi
di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan.

1. The weighing production is actualized in 2012 for


648,237 tons or 83% from the budgeted target for
779,112 tons. The unachievable production is due
to the decrease of ferruginous sand to be handled
at Tanjung Intan Branch.

2.
Pendapatan
tahun 2012 terealisasi
Rp 875.137.000,- atau 112% dari anggaran
Rp 779.112.000,-. Peningkatan pendapatan ini
disebabkan pengenaan tarif jembatan timbang
di Terminal Jamrud yang dioperasikan oleh
PT BJTI lebih tinggi dari pada tarif di Cabang
Pelabuhan Tanjung Intan.

2. The weighing revenue is actualized in 2012 for


Rp 875,137,000 or 112% from the budgeted target
for Rp. 779,112,000. The increase of revenue is
due to the tariff of weighing bridge at PT. BJTI is
higher than the tariff at Tanjung Intan Branch.



Usaha Peralatan PMK

Fire Fighting Brigade

1. Produksi Peralatan PMK tahun 2012 terealisasi


5.603 Jam atau 85% dari anggaran 6.617 Jam,
tidak tercapainya produksi ini dikarenakan
menurunnya kegiatan bongkar muat barang
berbahaya yang membutuhkan pengawasan
dari peralatan PMK dibeberapa cabang
pelabuhan seperti Tanjung Emas, Gresik, Benoa
dan Tanjung Wangi.

1. The Fire Fighting Brigade production is actualized


in 2012 for 5,603 hours or 85% from the budgeted
target for 6,617 hours. The unachievable
production is due to the decrease of dangerous
good handling which needs a particularly
monitoring from the Fire Fighting Brigade at
several branches like Tanjung Emas, Gresik, Benoa
and Tanjung Wangi.

110

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2.
Pendapatan
tahun
2012
terealisasi
Rp 160.824.000,- atau 93% dari anggaran
Rp 172.570.000,-. Hal ini sejalan dengan
penurunan produksi yang ada.

2. The Fire Fighting Brigade revenue is actualized


in 2012 for Rp. 160,824,000 or 93% from the
budgeted target for Rp. 172,570,000. This
happened together with the decrease of
production.

Pelayanan Terminal (Bongkar Muat)


Terminal Handling Service (Discharging/


Loading)

Produksi pelayanan terminal bongkar muat tahun


2012 sebagaimana tabel dibawah ini :

Production of terminal handling service is actualized


in 2012 as the following :

NO.

URAIAN | Description

SAT.
Unit

1
1

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation 2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

7,687,521

100

157
1069

PELAYANAN TERMINAL (USAHA B/M)


Terminal Services (Business B/M) GC
01. Stevedoring

Ton

12,098,164

12,062,869

M3

269,418

1,035,697

96,924

384

02. Cargodoring

Ton

806,903

599,550

722,924

74

83

M3

52,944

4,442

4,041

110

Ton

M3

Ton

700,513

555,472

629,699

79

88

M3

20,472

Ton

7,228,108

10,365,228

6,844,638

143

151

M3

3,613,965

1,006,727

1,403,437

28

72

01. Kendaraan Kelas 2 | Transport Class 2

Unit

138,400

89,574

120,938

65

74

02. Kendaraan Kelas 3 | Transport Class 3

Unit

36,293

45,188

34,540

125

131

03. Kendaraan Kelas 4 | Transport Class 4

Unit

11,534

12,974

12,904

112

101

04. Kendaraan Kelas 5 | Transport Class 5

Unit

32,693

43,667

43,648

134

100

05. Kendaraan Kelas 6 | Transport Class 6

Unit

5,744

6,765

6,333

118

107

06. Kendaraan Kelas 7 | Transport Class 7

Unit

3,848

3,994

3,729

104

107

Ro-Ro PT BJTI

Unit

36,000

37,913

37,374

105

101

Total

Unit

264,512

240,075

259,466

91

93

General Cargo

Ton

228

Bagged Cargo

Ton

220

Dry Bulkg

Ton

1,085,157

5,033,504

7,859,517

464

64

Liquid Bulk non-Fuel

Ton

1,845,099

4,175,036

2,131,323

226

196

Total

Ton

2,930,256

9,208,540

9,991,288

314

92

M3

03. Overbrengen
04. Delivery Charges
05. Per Paket B/M | Per packet B/M
01. Production Packet B/M
2

Roll on / Roll Off :

Pelayanan Usaha B/M


Other Business services B/M

Tabel 28 : Produksi Pelayanan Terminal Bongkar Muat


Table 28 : Terminal Handling Service Production
Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

111

Tabel pendapatan pelayanan jasa


(bongkar muat adalah sebagai berikut:

terminal

Terminal Handling Service revenue is as the


following :
In thousand Rupiahs

Dalam Ribuan Rupiah

TAHUN | Year 2012


NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

Pelayanan Usaha B/M Barang


Business services B/M goods
1

Per link
Stevedoring

63,837,087

89,113,105

76,577,631

140

116

Cargodoring

2,560,627

4,078,267

2,306,075

159

177

Overbrengen

1,172,094

1,122,018

2,014,420

96

56

Paket B/M (Kerjasama Faspel)


Packet B/M (Faspel cooperation)

77,035,805

90,417,895

49,319,703

117

183

Roll on / Roll Off (RORO)

11,243,903

21,471,197

11,522,094

191

186

Pelayanan Usaha B/M Lain


Business services B/M other

5,477,708

11,103,324

11,702,157

203

95

161,327,224

217,305,806

153,442,080

135

142

Delivery Charges
2

Jumlah | Total

Tabel 29 : Pendapatan Pelayanan Terminal (Bongkar Muat)


Table 29 : Terminal Handling Service Revenue

Pelayanan Terminal (Bongkar Muat) pada tahun


2012 sebagai berikut:

Terminal Handling Service Segment in 2012 is as the


following :

Stevedoring

Stevedoring

1. Produksi Stevedoring terealisasi 12.062.869


ton atau 100% dari anggaran 12.098.164 ton,
tercapainya produksi dalam satuan ton ini
disebabkan meningkatnya produksi handling
bongkar muat oleh PBM Pelindo khususnya
untuk kegiatan B/M Curah Cair dan Curah
Kering di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

1. The stevedoring production is actualized for


12,062,869 tons or 100% from the budgeted
target 12,098,164 tons. Production reached in
ton is dued to the increase of handling service
production by PBM Pelindo, particularly for liquid
bulk and dry bulk at Tanjung Perak Branch.

Sedangkan untuk realisasi Produksi Stevedoring


untuk satuan M3 sebesar 1.035.697 M3 atau
384% dari anggaran 269.418 M3 terjadi di
Cabang Pelabuhan Gresik yang disebabkan
karena peningkatan kegiatan pembongkaran
CPO dan log.

112

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

The stevedoring production is actualized in M3


for 1,035,697 M3 or 384% from the budgeted
target for 269,418 M3 happened at Gresik Branch
which is due to the increase of discharging of CPO
and wood logs.

2. Pendapatan pelayanan Stevedoring tahun


2012
terealisasi
Rp
89.113.105.000,atau
140%
dari
anggaran
sebesar
Rp
63.837.087.000,-. Hal ini dikarenakan
meningkatnya produksi handling bongkar
muat oleh Perusahaan Bongkar Muat Pelindo
khususnya untuk kegiatan bongkar muat Curah
Cair dan Curah Kering di Cabang Pelabuhan
Tanjung Perak.

2. The stevedoring revenue is actualized in 2012 for


Rp. 89,113,105,000 or 140% from the budgeted
target for Rp. 63,837,087,000. This is due to the
increase of handling service production by PBM
Pelindo, particularly for liquide bulk and dry bulk
at Tanjung Perak Branch.

Cargodoring

Cargodoring

1. Produksi Cargodoring terealisasi 599.550


ton atau 74% dari anggaran 806.903 ton.
Tidak tercapainya produksi ini terjadi di
cabang Pelabuhan Banjarmasin dan Tanjung
Emas:

1. The cargodoring production is actualized for


599,550 tons or 74% from the budgeted target
for 806,903 tons. The unachievable production
happened at Banjarmasin dan Tanjung Emas
Branch :

a)
Di Cabang Pelabuhan Banjarmasin,
disebabkan karena kegiatan bongkar muat
mengalami penurunan dan adanya cuaca
buruk.

a) Banjarmasin Branch, it is due to the decrease


handling service and bad weather.

b)
Di Cabang Pelabuhan TanjungEmas,
disebabkan karena tidak beroperasinya BG.
Quantum One di Pelabuhan TanjungEmas
sejak bulan Mei 2012 sehingga berakibat
hilangnya produksi cargodoring semen PT
Indocement.

b) Tanjung Emas Branch, it is due to the nonoperational of BG. Quantum One at Tanjung
Emas Branch since May 2012 which caused the
eliminated cement cargodoring production at
PT. Indocement.

2. Pendapatan
pelayanan
cargodoring
tahun 2012 terealisasi
Rp 4.078.267.000,atau
159%
dari
anggaran
sebesar
Rp 2.560.027.000,-. Hal ini karena adanya
imbalan jasa penggunaan terminal oleh PBM
non Pelindo III dalam kegiatan cargodoring.

2. The cargodoring service revenue is actualized


in 2012 for Rp. 4,078,267,000 or 159% from the
budgeted target for Rp. 2,560,027,000. This is due
to the terminal utilization service fee by PBM non
Pelindo III in cargodoring.

Delivery Charges

Delivery Charges

1. Produksi Delivery Charges terealisasi 555.472


M3 atau 79% dari anggaran 700.513 M3 terjadi
di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas yang
disebabkan karena tidak beroperasinya BG.
Quantum One di Pelabuhan Tanjung Emas sejak
bulan Mei 2012 sehingga berakibat hilangnya
produksi cargodoring semen PT Indocement.

1. The Delivery Charges production is actualized


for 555,472 M3 or 79% from the budgeted target
for 700,513 M3 at Tanjung Emas Branch which
is due to the non-operational BG. Quantum One
at Tanjung Emas Branch since May 2012 which
caused the eliminated cement cargodoring
production at PT. Indocement.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

113

2. Pendapatan pelayanan Delivery Charges tahun


2012 terealisasi Rp 1.122.018.000,- atau 96%
dari anggaran sebesar Rp 1.172.094.000,-. Hal
ini seiring dengan penurunan kegiatan di atas.

2. The Delivery Charges revenue is actualized in 2012


for Rp. 1,122,018,000 or 96% from the budgeted
target for Rp. 1,172,094,000. This happened
together with the decrease of the above activity.

Paket Bongkar Muat

Handling Service Package

1. Produksi terealisasi sebesar 10.365.228 Ton


atau 143% dari anggaran 7.228.108 Ton. Hal
ini terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak
dan Benoa. Sedangkan untuk satuan M3
terealisasi sebesar 1.006.727 M3 atau 28 %
dari anggaran 3.613.965 M3. Hal ini terjadi di
cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

1. Production is actualized for 10,365,228 tons or


143% from the budgeted target for 7,228,108
tons. This happened at Tanjung Perak and Benoa
Branch. While in M3, it is actualized for 1,006,727
M3 or 28% from the budgeted target for
3,613,965 M3. This happened at Tanjung Perak
Branch.

2. Pendapatan pelayanan Per Paket B/M tahun


2012 terealisasi Rp 90.417.895.000,- atau 117
% dari anggaran sebesar Rp 77.035.805.000,-.
Hal ini sejalan dengan kenaikan produksi
dalam satuan ton sebagaimana yang terjadi di
Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

2. The handling service package revenue is


actualized in 2012 for Rp. 90,417,895,000 or 117%
from the budgeted target for Rp. 77,035,805,000.
This happened together with the increase of
production in tons at Tanjung Perak Branch.


Roll On/Roll Off (Roro)

Roll On/Roll Off

1. Produksi Roll On/Roll Off terealisasi sebesar


240.075 unit atau 91% dari anggaran 264.512
unit. Tidak terealisasinya produksi ini terjadi di
Cabang Pelabuhan Banjarmasin, dikarenakan
jumlah kendaraan yang masuk ke Banjarmasin
dan sekitarnya menggunakan kapal cargo yang
sebagian besar dari Jakarta.

1. The Roll On/Roll Off production is actualized for


240,075 units or 91% from the budgeted target
for 264,512 units. The unachievable production
happened at Banjarmasin Branch, due to the
numbers of vehicles coming into Banjarmasin
and surrounding used cargo ships which mostly
from Jakarta.

2. Pendapatan pelayanan Roll On/Roll Off tahun


2012 terealisasi Rp 21.471.197.000,- atau 191%
dari anggaran sebesar Rp 11.243.903.000,-. Hal
ini dikarenakan adanya penyesuaian tarif baru.

2. The Roll On/Roll Off service revenue is actualized


in 2012 for Rp. 21,471,197,000 or 191% from the
budgeted target for Rp. 11,243,903,000. This is
due to the adjustment tariff.

Bongkar Muat Lain

Other Handling

1. Realisasi produksi Pelayanan Usaha Bongkar


Muat Lain pada tahun 2012 terealisasi 9.208.504
Ton atau 314 % dari anggaran 2.930.256 Ton
hal ini terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung
Emas yang disebabkan karena peningkatan
kebutuhan pupuk untuk daerah Jawa Tengah
dan juga peningkatan Curah Cair (LPG) untuk
daerah Jawa Tengah.

1. The other handling service production is


actualized in 2012 for 9,208,504 tons or 314%
from the budgeted target for 2,930,256 tons
happened at Tanjung Emas Branch which is due
to the increase of fertilizer needs for Central Java
and the increase of liquid bulk (LPG) for Central
Java.

114

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2. Pendapatan Pelayanan Usaha B/M Lain tahun


2012 terealisasi Rp 11.103.324.000,- atau 203%
dari anggaran Rp 5.477.708.000,-, tercapainya
pendapatan ini seiring dengan kenaikan
produksi di atas.

2. The other handling service Revenue is actualized


in 2012 for Rp. 11,103,324,000 or 203% from
the budgeted target for Rp. 5,477,708,000. The
achieved revenue is due to the increase of the
above service.

Pelayanan Curah Kering


dan Curah Cair

Dry Bulk and Liquid Bulk Service


Produksi pelayanan terminal curah kering dan


curah cair tahun 2012, sebagaimana tabel dibawah
ini:

Production of dry bulk and liquid bulk in 2012 is as


the following :

NO.
1
1

URAIAN | Description

SAT.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

PELAYANAN CURAH
Dry Bulk ServiceKERING
01. PRODUKSI PER MATA RANTAI
Production per chain link

01. Stevedoring

Ton

10,791,967

10,208,883

10,594,241

95

96

02. Cargodoring

Ton

919,324

2,378,300

3,316,324

260

72

03. Receiving & Delivery

Ton

919,324

2,378,300

3,316,324

260

72

Ton

2,825,323

4,147,255

2,615,044

147

159

Liquid Bulk Service


Handling Service Production
Fuel Bunker Production

Ton

18,215

23,519

20,058

129

117

Package Production

Ton

5,958,872

2,291,106

2,603,137

38

88

Tabel 30 : Produksi Pelayanan Curah Kering dan Curah Cair


Table 30 : Dry Bulk and Liquid Bulk Service Production

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

115

Tabel pendapatan pelayanan terminal curah kering


dan curah cair :

The dry bulk and liquid bulk terminal service revenue


is the following :

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand Rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.
1
1

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

PELAYANAN CURAH KERING


Dry Bulk Service
0.1 Per Mata Rantai
Per chain link
01. Stevedoring

67,491,180

107,468,406

86,090,313

159

125

02. Cargodoring

5,401,550

17,998,573

17,203,390

333

105

0.3 Receiving & Delivery

2,511,488

9,916,520

10,322,030

395

96

75,404,218

135,383,499

113,615,733

180

119

2,209,879

10,145,381

6,241,878

459

163

712,461

816,391

262,641

115

311

84,759

60,658

845,146

72

3,007,099

11,022,430

7,349,665

367

150

Jumlah Pelayanan Curah Kering


Total of Dry Bulk Service
2

PELAYANAN CURAH CAIR


Liquid Bulk Service
0.1 Bongkar Muat
Discharging/Loading
0.2 Bunker BBM | Fuel Bunker
03. Paket | Package
Jumlah Pelayanan Curah Cair
Total of Liquid Bulk

Tabel31 : Pendapatan Pelayanan Curah Kering dan Curah Cair


Table 31 : Dry Bulk and Liquid Bulk Service Revenue

Bongkar Muat Curah Kering

Dry Bulk Segment

1. Realisasi produksi Stevedoring pelayanan


terminal curah kering tahun 2012 sebesar
10.208.883 ton atau 95% dari anggaran
10.791.967 ton;

1. Stevedoring production of dry bulk terminal


service is actualized in 2012 for 10,208,883 tons
or 95% from the budgeted target for 10,791,967
tons;

2. Realisasi produksi Cargodoring pelayanan


terminal curah kering 2.387.300 ton atau
260% dari anggaran 919.324 ton, karena
peningkatan produksi cargodoring pada PT
BJTI;

2. Cargodoring production of liquid bulk terminal


service is actualized in 2012 for 2,387,300 tons or
260% from the budgeted target for 919,324 tons
due to the increase of cargodoring production at
PT. BJTI;

3. Realisasi produksi Receiving & Delivery


pelayanan terminal curah kering 2.387.300
ton atau 260% dari anggaran 919.324 ton,
dikarenakan karena peningkatan produksi
cargodoring pada PT BJTI;

3. Receiving and Delivering production of dry bulk


terminal service is actualized in 2012 for 2,387,300
tons or 260% from the budgeted target for
919,324 tons due to the increase of cargodoring
production at PT. BJTI;

116

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

4. Pendapatan pelayanan Terminal Curah Kering


tahun 2012 terealisasi Rp 135.383.499.000,atau 180% dari anggaran sebesar
Rp
75.404.218.000,-.Hal ini seiring dengan
peningkatan produksi di atas.

4. The Dry Bulk terminal Service revenue is actualized


in 2012 for Rp. 135,383,499,000 or 180% from
the budgeted target for Rp. 75,404,218,000. This
happened together with the increase of the above
production.

Bongkar Muat Curah Cair

Liquid Bulk Segment

1. Realisasi produksi bongkar muat pelayanan


terminal curah cair sebesar 4.147.255 ton atau
147% dari anggaran 2.825.323 ton, tercapainya
produksi ini terjadi:

1. Production of liquid bulk terminal handling is


actualized for 4,147,255 tons or 147% from the
budgeted target for 2,825,323 tons, Production
reached :

a) Di Cabang Pelabuhan Kumai, disebabkan


karena meningkatnya produksi CPO
di Kabupaten Kotawaringin Barat dan
sekitarnya;

a) Kumai Branch, caused by the increase of


CPO production at West Kotawaringin and
surrounding;

b) Di Cabang Pelabuhan Sampit, disebabkan


karena meningkatnya B/M barang di
dermaga curah cair Pelabuhan Bagendang.

b) Sampit Branch, caused by the increase of


handling service of liquid bulk at Bagendang
Branch.

2. Realisasi produksi Bunker BBM pelayanan


terminal curah cair sebesar 23.519 Ton atau
129% dari anggaran sebesar 18.215 ton. Hal ini
dikarenakan meningkatnya produksi bunker
BBM di PT BJTI.

2. Production of fuel bunker for liquid bulk terminal


service is actualized for 23,519 tons or 129% from
the budgeted target for 18,215 tons. This is due to
the increase of fuel bunker production at PT. BJTI.

3. Realisasi produksi Paket pelayanan terminal


curah cair sebesar 2.291.106 ton atau 38%
dari anggaran sebesar 5.958.872 ton. Belum
tercapainya produksi paket curah cair
disebabkan karena pemutusan kerjasama
sepihak dengan beberapa pemilik TUKS di
Kotabaru dan Batulicin yakni PT Arutmin
Indonesia NPLCT dan PT Lianganggang.

3. Production of liquid bulk package of terminal


service is actualized for 2,291,106 tons or 38%
from the budgeted target for 5,958,872 tons.
The unachievable production is due to the onesided termination of agremeent with several
owners of TUKS at Kotabaru and Batulicin
branch, i.e. PT. Arutmin Indonesia NPLCT and PT.
Lianganggang.

4. Pendapatan pelayanan Terminal Curah Cair


tahun 2012 terealisasi Rp 11.022.430.000,- atau
367% dari anggaran sebesar Rp 3.007.099.000,-.
Hal seiring dengan peningkatan produksi
di atas sebagaimana yang terjadi di Kumai,
Sampit dan PT BJTI.

4. Revenue of liquid bulk terminal service is


actualized in 2012 for Rp. 11,022,430,000 or 367%
from the budgeted target for Rp. 3,007,099,000.
This happened together with the increase of the
above production at Kumai, Sampit Branch and
PT. BJTI.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

117

Pelayanan Konsolidasi Muatan

Load Consolidation Service

Produksi pengusahaan Konsolidasi Muatan tahun


2012 sebagaimana tabel dibawah ini:

Production of Load Consolidation in 2012 is as the


following :

NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

PELAYANAN KONSOLIDASI MUATAN


Load Consolidation Services
1

Produksi Stuffing/Stripping
Stuffing/Stripping

Box

953,336

1,247,510

1,151,272

131

108

Produksi Lapangan Penumpukan


Container Yard

Box

217,379

228,402

394,710

105

58

Produksi Trucking/Trucking
Trucking

Box

153,273

164,917

103,652

108

159

Produksi Lift on/lift Off/Extra Movement


Lift on/lift Off/Extra Movement

Box

188,898

143,304

198,356

76

72

Fungsi | Furnigation

Box

364

568

427

156

133

Lainnya | Others

Box

5,372

8,866

1,515

165

585

1,518,622

1,793,567

1,849,932

118

97

Tabel 32 : Produksi Konsolidasi Muatan


Table 32 : Load Consolidation Product

Tabel pendapatan pengusahaan Konsolidasi


Muatan adalah sebagaiberikut:

Revenue of Load Consolidation is as the


following :

Dalam ribuan rupiah

In thousand rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget
2

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

REALISASI
Realisation

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

16,685,866

46,715,163

17,129,758

280

3,023,209

PELAYANAN KONSULIDASI
Load Consolidation Services
1

Stuffing/Stripping

Container Yard

Trucking

7,095,112

11,274,757

6,784,950

159

166

Lift on/lift Off/Extra Movement

3,752,266

13,594,816

2,796,950

362

486

7,888,465

1,451,660

138,476

214,825

158,367

155

136

15,471,146

19,976,967

Reefer Plug Monitoring

Furnigation

Lainnya | Others

Tabel 33 : Pendapatan Konsolidasi Muatan


Table 33 : Load Consolidation Revenue

118

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

273

a. Realisasi Produksi Konsolidasi Muatan tahun


2012, terealisasi sebesar 1.793.567 boks atau
sebesar 118% dari anggaran tahun 2012 yang
telah ditetapkan 1.518.622 boks. Kenaikan
produksi konsolidasi muatan ini disebabkan:

A. Production of Load Consolidation is actualized


in 2012 for 1,793,567 boxes or 118% from the
budgeted target for 1,518,622 boxes. The increase
is due to :

1. Peningkatan arus petikemas receiving/


delivery dan semakin cepatnya perputaran
keluar masuk petikemas di area Cargo
Distribution Center/Cargo Consolidation
Center dan Container Yard (CY) empty di
Banjarmasin;

1. Increase of receiving/delivering container


flow and faster container coming in/going
out at the area of CDC/CCC and Empty CY at
Banjarmasin Branch;

2. Peningkatan produksi trucking dari


lapangan penumpukan ke area depo
petikemas serta penggunaan truk milik PT
BJTI yang keluar area penumpukan.

2. Increase of trucking production from the


Container Yard to container depot and the
trucking utilization owned by PT. BJTI going
out from the Container Yard.

b. Pendapatan Jasa Konsolidasi Muatan tahun


2012 terealisasi sebesar Rp 74.822.770.000,atau sebesar 147% dari anggaran yang telah
ditetapkan Rp 51.031.331.000,-, tercapainya
pendapatan ini seiring dengan kenaikan
produksinya.

B. Revenue of Load Consolidation Service is


actualized in 2012 for Rp. 74,822,770,000 or 147%
from the budgeted target for Rp. 51,031,331,000.
revenue happened together with the increase of
production.

Pengusahaan Properti

Property Management

Produksi pengusahaan Properti tahun 2012


sebagaimana tabel dibawah ini:

Production of property management in 2012 is as the


following :

NO.
1

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

PENGUSAHAAN PROPERTI
Property Management
1

Pengusahaan Tanah
Land Management
01 Daratan | Land

M2

10,295,018

11,702,081

12,185,591

114

96

02 Perairan | Watering

M2

2,378,798

2,501,703

3,996,992

105

63

Pengusahaan Bangunan
Building Management

M2

18,208

59,305

22,859

326

259

Tabel 34 : ProduksiPengusahaan Properti


Table 34 : Property Management Production

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

119

Tabel pendapatan pengusahaan Properti adalah


sebagai berikut :

Revenue of Property Management is as the


following:

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand Rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

Pengusahaan properti
Property Management
1

Pengusahaan Tanah | Land Management


01 Darata | Land

47,332,996

74,974,372

50,853,669

158

147

645,574

804,557

1,429,582

125

56

02 Perairan | Watering
2

Pengusahaan Bangunan
Building Management

1,508,836

4,831,174

1,944,298

320

248

Paket Pengusahaan Property


Property Management Package

75,703,584

12,041,816

7,210

16

167,015

Total Pengusahaan Properti


Total of Property Management

125,190,990

92,651,919

54,234,759

74

171

Tabel 35 : Pendapatan Pengusahaan Properti


Table 35 : Property Management Revenue

a. Produksi pengusahaan Tanah/ Daratan Tahun


2012

a. Production of Land Management 2012


1.
Produksi pengusahaan tanah/daratan
11.702.081 M2 atau 114% dari anggaran
10.295.018 M2 tercapainya produksi
disebabkan penambahan sewa lahan atas
kegiatan pembangunan jalan tol pada
Cabang Benoa (PT Adhi Karya dan PT
Waskita Karya) dan penambahan sewa
lahan pada Cabang Banjarmasin,Tanjung
Perak, Tanjung Wangi dan Tanjung Emas.

1. Production of land management is actualized


in 2012 for 11,702,081 M2 or 114% from
the budgeted target for 10,295,018 M2.
The achieved production was caused by
the additional land leasing for tollway
construction at Benoa Branch (PT. Adhi
Karya and PT. Waskita Karya) and additional
land leasing at Banjarmasin,Tanjung Perak,
Tanjung Wangi and Tanjung Emas Branch.

2. Pendapatan pengusahaan tanah/daratan


tahun 2012 terealisasi Rp 74.974.372.000,atau 158% dari anggaran sebesar
Rp 47.332.996.000,- tercapainya pendapatan
tersebut seiring dengan peningkatan
produksi diatas.

2. Revenue of land management is actualized


in 2012 for Rp. 74,974,372,000 or 158% from
the budgeted target for Rp. 47,332,996,000.
revenue happened together with the increase
of the above production.

b. Produksi pengusahaan Perairan Tahun 2012

b. Production of Waters Management 2012

1. Produksi perairan sebesar 2.501.703 M2


atau 105% dari anggaran 2.378.798 M2.

1. Production of waters management is


actualized in 2012 for 2,501,703 M2 or 105%
from the budgeted target for 2,378,798 M2.

2. Pendapatan pengusahaan Perairan tahun


2012 terealisasi Rp 804.557.000,- atau 125%
dari anggaran Rp 645.574.000,-.

2. Revenue of waters management is actualized


in 2012 for Rp. 804,557,000 or 125% from the
budgeted target for Rp. 645,574,000.

120

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

c. Produksi Pengusahaan Bangunan Tahun 2012

c. Production of Building Management 2012

1. Produksi pengusahaan bangunan 59.305


M2 atau 326% dari anggaran 18.208 M2
tercapainya produksi tersebut karena
penambahan persewaan baru pada Cabang
Pelabuhan Banjarmasin, Benoa, Tanjung
Wangi dan Tanjung Emas.

1. Production of building management is


actualized in 2012 for 59,305 M2 or 326%
from the budgeted target for 18,208 M2.
Production is achieved due to the additional
leased buildings at Banjarmasin, Benoa,
Tanjung Wangi and Tanjung Emas Branch.

2.
Pendapatan
pengusahaan
bangunan
terealisasi Rp 4.831.174.000,- atau 320%
dari anggaran sebesar Rp 1.508.836.000,-,
tercapainya pendapatan tersebut seiring
dengan kenaikan produksi diatas.

2. Revenue of building management is


actualized in 2012 for Rp. 4,831,174,000
or 320% from the budgeted target for
Rp. 1,508,836,000. revenue is achieved
together with the increase of the above
production.

Pelayanan Terminal untuk


kepentingan sendiri (TUKS)

TUKS Service

Produksi pelayanan TUKS tahun 2012


sebagaimana tabel dibawah ini:

Production of TUKS service in 2012 is as the


following :

NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

PELABUHAN /DERMAGA/TERMINAL UKS


Port/Wharf/UKS Terminal
1

Penundaan | Tugging

Penambatan | Mooring

Dermaga | Wharf

Kpl.Jam

Lain-lain | Others

14,355

22,433

20,800

156

108

Gt.Kpl.Jam

69,333,144

126,855,647

109,924,676

183

115

Gt.Etm

47,868,084

59,505,923

67,916,993

124

88

Ton

16,275,504

27,258,150

47,331,280

167

58

M3

1,614,277

2,608,313

1,562,422

162

167

Ton/Ltr

5,868,760

3,440,744

7,254,371

6,429

277,281

5,060

Sheet

59

47

4,313

5,480

Tabel 36 : Produksi Pelayanan TUKS


Table 36 : TUKS Service Production

Tabel pendapatan TUKS adalah sebagai berikut :

The TUKS revenue is as the following :

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

319

PELABUHAN/DERMAGA/TERMINAL UKS
Port/Wharf/UKS Terminal
1

Penundaan | Tugging

5,553,116

10,919,956

3,269,104

188

Penambatan | Mooring

14,895,386

22,816,478

25,442,833

152

89

Dermaga | Wharf

10,905,133

18,261,104

17,704,718

167

103

31,353,635

51,997,538

46,416,655

164

90

Jumlah | Total
Tabel 37 : Pendapatan Pelayanan TUKS
Table 37 : TUKS Service Revenue

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

121

Realisasi segmen usaha Penundaan Tahun 2012 :

Realisation of tugging segment in 2012 :

1. Realisasi produksi penundaan mencapai


22.433 Kpl.Jam atau 156% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar 14.355 Kpl.Jam. Sementara
itu pada satuan GT.Kpl.Jam produksi mencapai
sebesar 126.855.647 Gt.Kpl.Jam atau 183% dari
anggaran yang ditetapkan sebesar 69.333.144
Gt.Kpl.Jam.

1. The tugging production is actualized for 22,433


Kpl/hour 156% from the budgeted target for
14,355 Kpl/hour. At the same time, in GT/Kpl/
hour, Production reached 126,855,647 Gt/Kpl/
hour or 183% from the budgeted taregt for
69,333,144 Gt/Kpl/hour.

Tercapainya produksi dalam satuan Kpl.Jam


terjadi di Cabang Pelabuhan Kotabaru dan
Banjarmasin. Sedangkan dalam satuan Gt.Kpl.
Jam peningkatan terjadi:

The achieved production in Kpl/hour happened


at Kotabaru and Banjarmasin Branch. While in
Gt/Kpl/hour for the increase :

a)
Pada Cabang Pelabuhan Kotabaru,
disebabkan karena peningkatan pelayanan
penundaan pada TUKS di Kotabaru yakni
TUKS PT Indocement dan PT Smart Tarjun;

a) Kotabaru Branch, due to the increase of


tugging service at TUKS Kotabaru Branch,
i.e. TUKS PT. Indocement and PT. Smart
Tarjun;

b) Pada Cabang Pelabuhan Banjarmasin,


karena peningkatan produksi penundaan
di TUKS;

b) Banjarmasin Branch, due to the increase


of tugging production at TUKS;

c) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Intan,


karena meningkatnya ukuran kapal-kapal
yang melakukan kegiatan B/M di TUKS.

c) Tanjung Intan Branch, due to the increase


of ship size having handling activity at
TUKS.

2. Pendapatan jasa penundaan di TUKS tahun


2012 terealisasi Rp 10.919.956.000,- atau 188%
dari anggaran sebesar Rp 5.553.116.000,-.
Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan
kenaikan produksi penundaan.

2. Revenue of tugging production at TUKS is


actualized in 2012 for Rp. 10,919,956,000 or 188%
from the budgeted target for Rp. 5,553,116,000.
The increase happened together with the increase
of tugging service.

Realisasi segmen usaha Jasa Tambat Tahun 2012 :

The Realisation of berthing segment in 2012 :

1. Realisasi Produksi jasa tambat sebesar


59.505.923 Gt.Etm atau 124 % dari anggaran
47.868.084 Gt.Etm. Tercapainya produksi
tersebut disebabkan peningkatan produksi
penambatan di Cabang Pelabuhan Kotabaru
dan Sampit.

1. The berthing production is actualized in


2012 for 59,505,923 Gt/Etm or 124% from the
budgeted target for 47,868084 Gt/Etm. The
achieved production is due to the increase of
berthing production at Kotabaru and Sampit
Branch.

2. Pendapatan jasa tambat di TUKS tahun 2012


terealisasi Rp 22.816.478.000,- atau 152% dari
anggaran sebesar Rp 14.895.386.000,-. Hal ini
terjadi karena meningkatnya kapal-kapal yang
melakukan kegiatan di TUKS khususnya barang
curah cair hasil perkebunan kelapa sawit,
general cargo dan barang hasil tambang pada
Cabang Pelabuhan Sampit.

2. The berthing revenue at TUKS is actualized in


2012 for Rp. 22,816,478,000 or 152% from the
budgeted target for Rp. 14,895,386,00. This
happened due to the increase of ships having
handling activities at TUKS particularly for liquid
bulk as the result of oil palm, general cargo and
mine products at Sampit Branch.

122

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Realisasi segmen usaha Dermaga Tahun 2012 :

The Realisation of wharf management in 2012 :

1. Realisasi produksi dalam satuan ton sebesar


27.258.150 ton atau 167% dari anggaran
16.275.504 ton, meningkatnya produksi
dermaga TUKS dalam satuan Ton pada Cabang
Pelabuhan Kotabaru.

1. The Realisation of product in ton is actualized


in 2012 for 27,258,150 tons or 167% from
the budgeted target for 16,275,504 tons. This
happened due to the increase of wharf production
at TUKS in ton at Kotabaru Branch.

Dalam satuan M3 terealisasi 2.608.313 M3


atau 162% dari anggaran 1.614.277 M3,
meningkatnya produksi dermaga TUKS dalam
satuan M3 pada Cabang Pelabuhan Kumai
disebabkan meningkatnya produksi CPO di
TUKS PT Sinar Alam Permai dan Kayu Log
sebagai bahan baku kertas PT Koritiga Hutani.

In M3, it is actualized in 2012 for 2,608,313 M3


or 162% from the budgeted target for 1,614,277
M3. This happened due to the increase of CPO
product at TUKS of PT. Sinar Alam Permai and
wood log as the paper raw material of PT. Koritiga
Hutani.

In ton/liter, it is actualized for 3,440,744 ton/liter


or 59% from the budgeted target for 5,868,760
ton/liter. The increase of wharf production
at TUKS in ton/liter at Tanjung Perak Branch
(Semampir Wharf and Gophier owned by PT
Pertamina).

Dalam satuan Ton/liter hanya tercapai 3.440.744


Ton/liter atau 59% dari anggaran 5.868.760 Ton/
liter, meningkatnya produksi dermaga TUKS
dalam satuan Ton/liter pada Cabang Tanjung
Perak (Dermaga Semampir dan Gosphier milik
PT Pertamina).

2. Pendapatan jasa Dermaga di tahun 2012


terealisasi Rp 18.261.104.000,- atau 167% dari
anggaran Rp 10.905.133.000,-, tercapainya
pendapatan tersebut seiring dengan kenaikan
produksi diatas.

2. Revenue of wharf service is actualized in 2012 for


Rp. 18,261,104,000 or 167% from the budgeted
target for Rp. 10,905,133,000. The achieved
revenue happened together with the increase of
the above product.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

123

Pengusahaan Air dan Listrik

Water and Electricity Management

Produksi segmen Usaha Air dan Listrik tahun


2012 sebagaimana tabel dibawah ini:

Production of Water and Electricity management in


2012 is as the following :

NO.
1

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

392.460

102

103

PENGUSAHA AIR DAN LISTRIK


Water and Electricity Management
1

Pengusaha Air Kapal


Ship Water Management
01. Diusahakan | Managed

Ton

395.918

404.200

02. Kerjasama | Cooperated

Ton

928.635

796.635

835.101

86

95

Jumlah Air Kapal


Total of Ship Water

Ton

1.324.553

1.200.594

1.227.561

91

98

Pengusaha air Minum


Public Water Management

Ton

923.795

914.701

924.801

99

99

Pengusaha Listrik
Electricity Management

Kwh

37.924.257

27.402.417

33.230.916

72

82

Tabel 38 : Produksi Pengusahaan Air Dan Listrik


Table 38 : Production of Water and Electricity

Tabel Pendapatan Segmen Usaha Air Dan Listrik


adalah sebagai berikut :

Revenue of Water and Electricity Management is as


the following :

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.
1

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011
5

6=4:3

27.863.702

116

126

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

PENGUSAHA AIR DAN LISTRIK


Water and Electricity Management
1

Pengusaha Air | Water Management


01. Air Kapal | Ship Water
01. Diusahakan | Managed
02. Air Umum | Public Water

4.855.866

5.941.564

156

127

Pengusahaan Listrik | Electricity Management

26.255.425

39.730.847

108

72

Jumlah | Total

55.120.825

67.813.887

116

94

Tabel 39 : Pendapatan Pengusahaan Air Dan Listrik


Table 39 : Revenue of Water and Electricity Management

124

24.009.534

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

7=4:5

Jasa Air Kapal

Water Segment

1. Produksi segmen usaha air kapal tahun 2012


terealisasi sebesar 1.200.594 Ton atau 91%
dari anggaran 1.324.553 Ton. Hal ini terjadi
pada:

1. Production of ship water is actualized in 2012 for


1,200,594 tons or 91% from the budgeted target
for 1,324,553 tons. This is due to :

a) Cabang Pelabuhan Tanjung Perak karena


turunnya permintaan air kapal untuk kapal
luar negeri;

a)
Tanjung Perak Branch, the decrease
of ship water demand for foreign ships;

b) Cabang Pelabuhan Tenau Kupang karena


belum maksimalnya pemanfaatan air sumur
di Namosain dan pasokan air dari PDAM di
kawasan Kalabahi belum maksimal.

b) Tenau-Kupang Branch, insufficient well water


utilization at Namosain and water supply
from Government Water Supplier at Kalabahi
region.

2. Realisasi pendapatan segmen usaha air kapal


tahun 2012 sebesar Rp 27.863.702.000,- atau
116 % dari anggaran Rp 24.009.534.000,-Hal
ini disebabkan kenaikan tarif air kapal mulai
1 Januari 2012 di Cabang Pelabuhan Tanjung
Perak.

2. Revenue of ship water management is actualized


in 2012 for Rp. 27,863,702,000 or 116% from the
budgeted target for Rp. 24,009,534,000. This is
due to the tariff adjustement starting from 1
January 2012 at Tanjung Perak Branch.

Jasa Air Bersih

Public Water Segment

1. Produksi segmen Usaha Air Bersih tahun 2012


terealisasi sebesar 914.701 Ton atau relatif
tercapai dari anggaran sebesar 923.795 Ton.
Tidak tercapainya produksi usaha air bersih
antara lain:

1. Production of public water management is


actualized in 2012 for 914,701 tons or from
the budgeted target for 923,795 tons. The
unachievable production is due to :

a) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas karena


kerusakan pada instalasi air akibat kegiatan
proyek;

a) Tanjung Emas branch, due to the damage to


water installation as the result of a certain
project;

b)
Di Cabang Pelabuhan Gresik akibat
menurunnya permintaan air ke bak reservoir
milik PT Altus Logistics Services Indonesia;

b) Gresik Branch, due to the decrease of water


demand to reservoir owned by PT. Altus
Logistics Services Indonesia;

c) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan


disebabkan karena penurunan permintaan
air oleh kelompok industri.

c) Tanjung Intan Branch, due to the decrease of


water demand by industrial groups.

2. Pendapatan segmen Usaha Air Bersih tahun


2012 terealisasi sebesar Rp 7.555.823.000,- atau
156% dari anggaran sebesar Rp 4.855.866.000,-.
Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan
tarif air bersih mulai 1 Januari 2012 di Cabang
Pelabuhan Tanjung Perak.

2. Revenue of public water management is


actualized in 2012 for Rp. 7,555,823,000 or 156%
from the budgeted target for Rp. 4,855,866,000.
This is due to the increase of public water tariff
adjustment starting from 1 January 2012 at
Tanjung Perak Branch.



Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

125

Jasa Listrik

Electricity Segment

1. Produksi segmen Usaha Listrik tahun 2012


terealisasi 27.402.417KWH atau 72% dari
anggaran sebesar 37.924.257 KWH. Hal ini
terjadi:

1. Production of electricity mangement is actualized


in 2012 for 27,402,417 KWH or 72% from the
budgeted target for 37,924,257 KWH. This is due
to :

a) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak


diakibatkan karena PT TPS sebagai
konsumen utama menggunakan alat
capasitor bank sebanyak 3 unit sehingga
mengurangi pemakaian listrik;

a) Tanjung Perak Branch, PT. Terminal Petikemas


Surabaya as the main cystomer uses 3 units of
capacitor banks which reduces the electricity
consumption;

b)
Di Cabang Pelabuhan Gresik akibat
menurunnya pemakaian listrik oleh PT
Altus Logistics Services Indonesia;

b) Gresik Branch, the reduction of electricity


consumption by PT. Altus Logistics Services
Indonesia;

c) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan


disebabkan karena penurunan aktifitas
pemakaian listrik di gudang yang
disewakan.

c) Tanjung Intan Branch, the reduction of


electricity consumption at the rented
warehouses.

2. Pendapatan Produksi segmen Usaha Listrik


tahun 2012 terealisasi Rp 28.468.899.000,- atau
108% dari anggaran sebesar Rp 26.255.425.000-.
Hal
ini
disebabkan
karena
adanya
penyesuaian tarif dasar listrik oleh PT PLN.

2. Revenue of electricity management is actualized


in 2012 for Rp. 28,468,899,000 or 108% from the
budgeted target for Rp. 26,255,425,000. This is
due the adjustment of electricity basic tariff from
the Government Electricity Supply Company (PT.
PLN).

126

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

NO.

Pelayanan Usaha Rupa-Rupa Usaha

Miscellaneous Service

Produksi pelayanan rupa-rupa usaha

Production of miscellaneous service

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

110

90

143

189

RUPA - RUPA USAHA


Miscellaneous Service
1

Pas Terminal Penumpang


Passenger Terminal Pass
01. Pas Penumpang
01. Passenger Pass

Lembar
Sheet

1.827.461

2.005.002

2.227.405

02. Pas Pengantar / Penjemput


02. Campanion Pass

Lembar
Sheet

35.000

2.098

01. Pas Harian Orang


01. Personnel Daily Pass

Lembar
Sheet

910.024

1.297.617

686.078

02. Pas Berlangganan Orang


02. Personnel Subscribing Pass

Lembar
Sheet

01. Pas Harian Kendaraan


01. Port (Vehicle Daily Pass)

Lembar
Sheet

5.552.614

4.390.300

3.880.269

79

113

02. Pas Berlangganan Kendaraan


02. Vehicle Subscribing Pass

Lembar
Sheet

269.100

282.807

129.381

105

219

Jumlah Pas Pelabuhan


Total of Port Passes

Lembar
Sheet

8.594.199

7.977.824

6.923.133

93

115

1.278

1.508

118

Unit/Jam
Unit/hour

113.394

140.198

85.098

124

165

02. Kontribusi / Retribusi Paket Kapal


02. Retribution of Pelra (Convention)

Paket
Package

139.593

03. Produksi Kontribusi Pelabuhan


03. Port Contribution

Lembar
Sheet

840

1.730

200.717

206

Rupa - rupa Lainnya


Others

Paket
Package

949.755

794.461

1.861.372

84

43

Pas Pelabuhan (Orang)


Part (Personnel) Pass

Pas Pelabuhan (Kendaraan)


Port (Vehicle) Pass

Fasilitas Repair / Docking Kapal


Repair Facility/Ship Docking

Produksi Kontribusi
Contribution Production
01. Kontribusi Alat
01. Equipment

Unit

Tabel 40 : Produksi Pelayanan Rupa Rupa Usaha


Table 40 : Production of Miscellaneous Servic

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

127

Tabel pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha

Revenue of miscellaneous services is as the following :

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
TAHUN 2011
REALISASI
Realisation
Realisation
2011
4

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

RUPA - RUPA USAHA


Miscellaneous Service
1

Pas Terminal Penumpang


Passenger Terminal Pass
01. Pas Penumpang
01. Passenger Pass

7.251.951

7.531.423

22.875.649

104

33

02. Pas Pengantar / Penjemput


02. Campanion Pass

3.093.781

2.174.651

6.605.199

70

33

2.963.144

6.086.625

289.056

205

2.106

01. Pas Harian


01. Port (Vehicle Daily Pass)

13.643.818

11.393.077

1.966.058

84

579

02. Pas Berlangganan


02. Vehicle Subscribing Pass

9.331.042

8.983.144

1.569.317

96

572

36.283.736

36.168.920

33.305.279

100

109

6.000.000

9.041.394

7.566.365

151

119

12.738.717

15.199.035

18.009.773

119

84

Pas Pelabuhan (Orang)


Part (Personnel) Pass
01. Pas Harian
01. Personnel Daily Pass
02. Pas Berlangganan
02. Personnel Subscribing Pass

Pas Pelabuhan (Kendaraan)


Port (Vehicle) Pass

Jumlah Pas Pelabuhan


Total of Port Passes
4

Fasilitas Repair / Docking Kapal


Repair Facility/Ship Docking

Kontribusi
Contribution

Fee For Services

Different Monthly Salary

Rupa - rupa Lainnya


Other
Jumlah Rupa - rupa Usaha
Total of Miscellaneous Service

402.245

376.312

107

30.524.532

16.145.091

18.331.365

53

88

85.546.985

76.956.685

77.589.094

90

99

Tabel 41 : Pendapatan Pelayanan Rupa Rupa Usaha


Table 41 : Revenue of Miscellaneous Service

128

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Realisasi pas pelabuhan pada pelayanan ruparupa usaha

The Realisation of port passes


1. Realisasi Produksi Pas Pelabuhan terealisasi


sebesar 7.977.824 lembar atau 93% dari
anggaran sebesar 8.594.199 lembar, penurunan
ini terjadi pada Cabang Pelabuhan Tanjung
Perak, Banjarmasin, Tenau Kupang, Sampit,
Tanjung Wangi, Lembar dan Tanjung Tembaga.

1. Production of port passes is actualized in 2012


for 7,977,824 sheets or 93% from teh budgeted
target for 8,594,199 sheets. The decrease
happened at Tanjung Perak, Banjarmasin, TenauKupang, Sampit, Tanjung Wangi, Lembar and
Tanjung Tembaga.

2.
Pendapatan pas pelabuhan terealisasi
Rp 36.168.920.000,- atau relatif sama dengan
anggaran Rp 36.283.736.000,-.

2. Revenue of port passes is actualized in 2012 for


Rp 36,168,920,000 or almost the same as the
budgeted target for Rp. 36,283,736,000.

Realisasi Repair/Docking Kapal

The Realisation of Ship Repair/Docking

1. Realisasi produksi Repair/Docking Kapal


terealisasi di pengelolaan galangan kapal
PT Pelindo Marine Service (PMS) sebesar 1.508
unit atau 118% dari anggaran 1.278 unit.

1. Production of Ship Repair/Docking at the


dockyard of PT. Pelindo Marine Service (PMS)
is actualized for 1,508 units or 118% from the
budgeted target for 1,278 units.

2. Pendapatan teralisasi Rp 9.041.394.000,atau


151%
dari
anggaran
sebesar
Rp 6.000.000.000,-. Pendapatan ini seiring
dengan kenaikan produksi diatas.

2. Revenue of Ship Repair/Docking is actualized


in 2012 for Rp. 9,041,394,000 or 151% from the
budgeted target for Rp. 6,000,000,000 This is due
to the increase of the above production.

Realisasi Kontribusi Alat

The Realisation of Equipment Contribution

1. Produksi Kontribusi Alat terealisasi 140.198


unit/jam atau 124% dari anggaran 113.394
unit/jam, tercapainya produksi ini dikarenakan
meningkatnya produksi kontribusi alat di
Cabang Pelabuhan Gresik berupa kegiatan B/M
yang menggunakan alat berat kran darat dan
forklift.

1. Production of Equipment Contribution is


actualized in 2012 for 140,198 unit/hour or 124%
from the budgeted target for 113,394 unit/hour.
The achieved production is due to the increase of
production at Gresik Branch, i.e. handling service
using like wharf crane and forklift. Production of
Port Contribution is actualized for 1,730 sheets or
206% from the budgeted target for 840 sheets.
The achieved production is due to the increase
of number of trucks loading and stacking
ferruginous sand and charcoal at Tanjung Intan
Branch.

Produksi Kontribusi Pelabuhan terealisasi 1.730


Lembar atau 206% dari anggaran sebesar 840
Lembar, terealisasinya produksi kontribusi
pelabuhan disebabkan karena meningkatnya
truk yang muat serta menumpuk pasir besi dan
batubara di Pelabuhan Cabang Tanjung Intan.

2. Pendapatan Kontribusi terealisasi


Rp 15.199.035.000,- atau 119% dari anggaran
sebersar Rp 12.738.717.000,-. Hal ini seiring
dengan kenaikan produksi diatas.

2. Revenue of contribution is actualized for


Rp 15,199,035,000 or 119% from the budgeted
target for Rp. 12,738,717,000. This is due to the
increase of the above production.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

129

Produksi Rupa-rupa Lain

The Realisation of production

1. Produksi Rupa-rupa Lain terealisasi 794.461


paket atau 83% dari anggaran 949.755 paket,
hal ini dikarenakan menurunnya produksi pas
kapal Pelra dan rupa-rupa lainnya di Cabang
Tanjung Tembaga dan Tenau Kupang.

1. Production of miscellaneous services is actualized


in 2012 for 794,461 packages or 83% from the
budgeted target for 949,755 packages. This
is due to the decrease of production of pelra
(conventional port) ship pass and others at
Tanjung Tembaga and Tenau-Kupang.

2. Pendapatan Rupa Rupa Lain terealisasi


Rp 16.145.091.000,- atau 53% dari anggaran
Rp 30.524.532.000,-. Hal ini seiring dengan
dengan produksi di atas.

130

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2. Revenue of miscellaneous services is actualized


in 2012 for Rp. 16,145,091,000 or 53% from the
budgeted target for Rp. 30,524,532,000. This is
due to Production above.

Pelayanan Terminal Petikemas

Container Terminal Service

Produksi pelayanan terminal petikemas Tahun


2012untuk TPK Semarang, PT TPS Surabaya
dan Terminal Peti Kemas Banjarmasin

Production of container terminal service is actualized


in 2012 for TPK Semarang, PT. Terminal Petikemas
Surabaya and Container Terminal Banjarmasin

NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8 = 5: 6

PELAYANAN TERMINAL PETI KEMAS


Container Terminal Service
Pelayanan Kapal | Ship Service
01. Penambatan | Berthing
02. Air Kapal Petikemas
Container Ship Water Supply

GT.Etm

28.260.278

25.671.775

26.914.550

91

95

Ton

40.199

28.338

39.028

70

73

Ton

48.709

52.329

49.352

107

106

Pelayanan Barang | Good Service


01. Dermaga | Wharf

43.232

44.199

42.384

102

104

02. Penumpukkan Peti kemas


Container Stacking

Box Hari
Box Day

M3

5.453.213

5.536.568

5.432.580

102

102

03. Penumpukan Barang | Good Stroge

Ton Hari
Ton Day

294.068

297.161

287.172

101

103

M3 Hari
M3 Day

302.595

309.402

296.662

102

104

Box

1.550.102

1.654.906

1.462.291

107

113

Unit

148

1.637

2.330

1.106

70

Operasi Kapal | Ship Operations


01. Bongkar Muat
Handling Service (discharging)
02. Shiting / Stevedoring

Box

2.694

3.901

9.686

145

40

03. Buka Tutup Palka


Opening/Closing of Hatch Cov

Unit

12.546

11.848

26.543

94

45

04. Operasi Kapal Lainnya


Other Ship Operations

Unit

11.596

01. Lift On - Lift off dan Gerakan


Lift On/Lift Off and Extra Move

Box

1.677.892

1.666.586

1.521.530

99

110

02. Relokasi dan Angsur


Relocation and Allotment

Box

79.690

78.127

01. Produksi Receiving / Delivery


Container Receiving / Delivery

Ton

99.707

110.459

102.022

111

108

M3

43.232

44.200

42.384

102

104

02. Produksi Stuff/Strip/Rubah Status


Stuffing/Stripping/Change of

Box

133.418

155.034

125.183

116

124

01. Pas Terminal Petikemas


Container Terminal Pass

Lembar
Sheet

738.814

815.040

680.261

110

120

03. Reefer Plug dan Monitoring


Reefer Plug and Monitoring

Box Shift

605.231

724.150

772.401

120

94

Jam
Hour

28.107

Box

10.162

12.615

8.892

124

142

Operasi Lapangan | Yard Operation

Operasi CFS | CFS Operations

08. Rupa-Rupa Usaha TPK


TPK Other Bussiness

04. PMK
05. Batal Muat/Alih Kapal
Loading Cancellation/Transsip

Tabel 42 : Produksi Pelayanan Terminal Petikemas | Table 42 : Production of Container Terminal Service

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

131

Tabel Pendapatan Terminal Petikemas

Revenue of Container Terminal is as the following :

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
6=4:3

7=4:5

Pelayanan Terminal Petikemas


Container Terminal Service
1

Pendapatan Pelayanan kapal


Revenue of Ship Service
01. Perambatan | Berthing
02. Air Kapal Petikemas
Container Ship water Supply
Jumlah Pelayanan Kapal | Total of Ship Service

102

834.699

862.084

737.448

103

117

26.148.955

24.191.003

23.526.529

93

103

141.841

159.429

109

89

260.312.517

214.351.423

120

121

535.163

528.546

500.027

99

106

218.292.019

260.982.904

215.010.879

120

121

1.152.786.038

1.263.984.633

1.118.425.270

110

113

02. Shifing/Stevedoring

2.371.295

2.680.864

2.245.354

113

119

03. Buka Tutup Palka


Opening/Closing of Hatch Cover

6.267.437

6.741.619

6.348.489

108

106

1.161.424.770

1.273.407.116

1.127.019.113

110

113

290.381.396

369.883.441

289.149.601

127

128

290.381.396

369.883.441

289.149.601

127

128

1171.703.865

1.846.646

1.746.904

108

106

21.693.670

26.603.014

22.723.975

123

117

23.397.535

28.449.660

24.470.879

122

116

1.329.865

1.482.030

1.314.416

111

113

85.712.594

118.067.677

79.090.996

138

149

4.396.514

3.436.929

5.606.889

78

61

91.438.973

122.986.636

86.012.301

135

143

1.811.083.648

2.079.850.760

1.765.189.302

115

118

Jumlah Pelayanan Barang


Total of Good Service
Pendapatan Operasi Kapal
Incoe of Ship Operation Service
01. Bongkar Muat
Handling Service (Discharging/Loading)

Jumlah Usaha Kapal


Total Ship Operations Service
Pendapatan Operasi Kapal
Revenueof Yard Operations
01. Lift On - Lift Off dan gerakan Ekstra
Lift On/Lift Off and Extra Movement
Jumlah Usaha Lapangan
Total of yard Operations
Pendapatan Usaha CPS
Revenue of CPS Operations
01. Produksi Receiving / Delivery
Receiving/Delivery
02. Produksi Stuff/Strip/Rubah Status
Stuffing/Stripping/Change of Status
Jumlah Usaha CPS | Total of CPS Operations
6

92

130.650

03. Penumpukan Barang | Good Stroge

22.789.081

217.626.206

02. Penumpukan Petikemas


Container Stacking

23.328.919

Pendapatan Pelayanan Barang


Revenue of Good Service
01. Dermaga | Wharf

25.314.256

Pendapatan Rupa-Rupa Usaha


Revenue of Miscellaneoaus Service
01. Pas Terminal Petikemas
Container Terminal Pass
02. Reefer Plug dan Monitoring
Reefer Plug and Monitoring
03. Batal Muat/Alih Kapal
Loading Cencellation/Transshipment
Jumlah Rupa-Rupa Usaha
Total of Miscellaneous Service
Jumlah | Total

Tabel 43 : Pendapatan Pelayanan Terminal Petikemas | Table 43 : Revenue of Container Terminal Service

132

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Realisasi Tambat di PT TPS

Realisation of berthing of PT TPS

1. Produksi tambat terealisasi 25.671.775 Gt.Etm


atau 91% dari anggaran 28.260.278 Gt.Etm. Hal
ini disebabkan karena:

1. Production of berthing is actualized in 2012 for


25,671,775 Gt/Etm or 91% from the budgeted
target for 28,260,278 Gt/Etm. This is due to:

a) Realisasi kapal yang sandar memiliki GT


lebih kecil dari yang direncanakan;

a) The ship berthing having smaller GT than


planned;

b) Menurunnya realisasi arus kunjungan kapal


internasional.

b)
The
call.

decrease

of

international

ship

2. Pendapatan terealisasi Rp 23.238.919.000,- atau


92% dari anggaran Rp 25.314.256.000,-. Hal ini
seiring dengan penurunan produksi tambat
diatas.

2. Revenue of berthing is actualized in 2012 for


Rp 23,238,919,000 or 92% from the budgeted
target for Rp. 25,314,256,000. This is due to the
decrease of berthing production above.

RealisasiPenumpukan Barang di Terminal


Petikemas

The good storage at the Container Terminal in


2012 is as the following :

1.
Realisasi Produksi penumpukan barang
satuanTon.hari terealisasi 297.161 ton.hari atau
relatif sama dengan anggaran 294.068 ton.hari,
kondisi ini disebabkan tingginya permohonan
rubah status di TPKS sehingga barang lebih
lama ditumpuk di CFS karena menunggu
pengurusan dokumen.

1. Production of good storage in ton is actualized in


2012 for 297,161 ton/day or almost the same as
the budgeted target for 294,068 ton/day. This is
due to the high request of status change at TPKS,
so that the goods are stored longer at the CFS
while waiting for documentation arrangement.

2. Pendapatan terealisasi Rp 528.546.000,- atau


relatif sama dengan anggaran Rp 535.163.000,sesuai
dengan
penjelasan
produksi
penumpukan barang diatas.

2. Revenue of good storage is actualized in 2012


for Rp. 528,546,000 or almost the same as the
budgeted target for Rp. 535,163,000 as per
Production of good storage above.

Realisasi Pelayanan Operasi Kapal pada


pelayanan Terminal Petikemas

The Ship Service at the Container Terminal in


2012 is as the following :

1. Realisasi Bongkar Muat


1.
Container
loading):

handling

service

(discharging/

a) Produksi bongkar muat 1.654.906 boks


atau 107% dari anggaran 1.550.102 boks,
sedangkan untuk satuan unit terealisasi
sebesar 1.637 unit atau 1.106% dari
anggaran 148 unit. Hal ini sejalan dengan
kenaikan arus petikemas.

a) Production of discharging/loading service is


actualized in tons for 1,654,906 boxes or 107%
from the budgeted target for 1,550,102 boxes.
While in unit, it is actualized for 1,637 units or
1,106% from the budgeted target for 148 units.
This is due to the increase of container flow.

b) Pendapatan terealisasi Rp 1.263.984.633.000,atau 110% dari anggaran sebesar


Rp 1.152.786.038.000,-. Hal ini seiring
dengan kenaikan produksi diatas.

b) Revenue of discharging/loading service


is actualized for Rp. 1,263,984,633,000 or
110% from the budgeted target for Rp.
1,152,786,038,000. This is due to the increase
of the above production.
Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

133

2. Realisasi Shifting

2. The Shifting Service

a) Produksi shifting terealisasi 3.901 boks atau


145% dari anggaran 2.694 boks, hal ini
terutama disebabkan karena:

a) Production of shifting service is actualized


in 2012 for 3,901 boxes or 145% from the
budgeted target for 2,694 boxes. This is due to:

1) Meningkatnya kapal direct service di TPS,


sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
bongkar muat diperlukan shifting;

1) The increase of direct service ship at PT.


Terminal Petikemas Surabaya, therefore
the shiffting is needed;

2) Adanya kapal-kapal baru yang sandar di


dermaga TPS yang membawa gear boks
lebih banyak;

2) There are new ships berthed at PT.


Terminal Petikemas Surabaya which have
more gear boxes;

3) Banyaknya kapal semi petikemas (non


gearless) yang sandar di Banjarmasin.

3) There are many semi ships (non gearless)


berthed at Banjarmasin Branch.

b) Pendapatan terealisasi Rp 2.680.864.000,atau 113% dari anggaran sebesar


Rp 2.371.295.000,-. Hal ini seiring dengan
peningkatan produksi diatas.

b) Revenue of shifting service is actualized in 2012


for Rp. 2,680,864,000 or 113% from the budgeted
target for Rp. 2,371,295,000. This is due to the
increase of the above production.

Realisasi Buka Tutup Palka

Production of opening/closing of hatch cover

a) Produksi buka tutup palka terealisasi 11.848


unit atau 94% dari anggaran 12.546 unit, tidak
tercapainya produksi buka tutup palka di PT
TPS seiring dengan penurunan kunjungan
kapal luar negeri.

a) Production of opening/closing of hatch cover


is actualized in 2012 for 11,848 units or 94%
from the budgeted target for 12,546 units.
The unachievable production at PT. Terminal
Petikemas Surabaya happened due to the
decrease of internationa l ship call.

b) Pendapatan terealisasi Rp 6.741.619.000,- b) Revenue of opening/closing of hatch cover is


actualized in 2012 for Rp. 6,741,619,000 or 108%
atau 108% dari anggaran Rp 6.267.437.000,from the budgeted target for Rp. 6,267,437,000.
dikarenakan adanya penyesuaian tarif di
This is due to the tariff adjustment at TPK
TPK Banjarmasin.
Banjarmasin.

Realisasi Pelayanan Operasi Lapangan

The Yard Operations Service

1. Produksi Lift on/Lift off dan gerakan ekstra


terealisasi 1.666.586 boks atau 99% dari
anggaran 1.677.892 boks, hal ini disebabkan
menurunnya gerakan ekstra untuk kegiatan
behandle atas petikemas impor di TPKS.

1. Production of Lift on/Lift off and Extra Movement


is actualized for 1,666,586 boxes or 99% from the
budgeted target for 1,677,892 boxes. Thi is due
to the decrease of extra movement of customs
inspection activity on imported container at TPKS.

2. Pendapatan terealisasi Rp 369.833.441.000;atau 127% dari anggaran Rp 290.381.396.000,-.


Hal ini disebabkan kenaikan tarif pelayanan
petikemas di Terminal Petikemas Banjarmasin.

2. Revenue of Lift on/Lift off and Extra Movement is


actualized for Rp. 369,833,441,000 or 127% from
the budgeted target for Rp. 290,381,396,000. This
is due to the increased tariff of container service
at the Container Terminal Banjarmasin.

134

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Realisasi Pelayanan Operasi CFS

CFS Operations Service

1. Realisasi Produksi Receiving/delivery

1. Production of Receiving/Delivering in 2012 :

a) Produksi dalam satuan Ton terealisasi


110.459 ton atau 111% dari anggaran
99.707 ton dan dalam satuan M3 terealisasi
44.200 M3 atau 102% dari anggaran 43.232
M3. Hal ini disebabkan meningkatnya
produksi rubah status serta meningkatnya
bongkar muat container LCL di TPKS.

a) Production of Receiving/Delivering in tons is


actualized for 110,459 tons or 111% from the
budgeted target for 99,707 tons and in M3 for
44,200 M3 or 102% from the budgeted target
for 43,232 M3. This is due to the increase of
production of status charnge and container
handling service (LCL) at TPKS.

b) Pendapatan terealisasi Rp 1.846.646.000,atau 108% dari anggaran sebesar


Rp 1.703.865.000,-. Hal ini seiring dengan
kenaikan produksi diatas.

b) Revenue of Receiving/Delivering is actualized


for Rp. 1,846,646,000 or 108% from the
budgeted target for Rp. 1,703,865,000. This is
due to the increase of the above production.

2. Realisasi Stuffing/stripping/rubah status Tahun


2012:

2. Production of Stuffing/Stripping/Status Change


in 2012 :

a) Produksi Stuffing/stripping/rubah status


terealisasi 155.034 boks atau 116% dari
anggaran 133.418 boks, tercapainya
produksi stripping/stuffing/rubah status
disebabkan karena meningkatnya kegiatan
rubah status FCL ke LCL di TPS dan TPKS.

a)
Production of Stuffing/Stripping/Status
Change is actualized for 155,034 boxes or
116% from the budgeted target for 133,418
boxes. This is due to the increase of status
change from FCL to LCL at PT. Terminal
Petikemas Surabaya and TPKS.

b) Pendapatan terealisasi Rp 26.603.014.000,atau 123% dari anggaran Rp 21.693.670.000,seiring dengan penjelasan peningkatan
produksi diatas.

b) Revenue actualized for Rp. 26,603,014,000


or 123% from the budgeted target for
Rp. 21,693,670,000 as for the increase of
production above.

Produksi Pelayanan rupa-rupa usaha TPK


Tahun 2012 :

Production of Miscellaneous Services in 2012 :


1. Pas terminal petikemas

1. Container Terminal Pass in 2012 :

a) Produksi terealisasi 815.040 lembar atau


110% dari anggaran 738.814 lembar, hal ini
seiring dengan peningkatan arus petikemas
di Banjarmasin.

a) Production actualized for 815,040 sheets or


110% from the budgeted target for 738,814
sheets. This is due to the increase of container
flow at Banjarmasin.

b) Pendapatan terealisasi Rp 1.482.030.000,atau 111% dari anggaran Rp 1.329.865.000,seiring dengan penjelasan peningkatan
produksi diatas.

b) Revenue actualized for Rp. 1,482,030,000


or 111% from the budgeted target for
Rp. 1,329,865,000 as for the increase of the
above production.

2. Realisasi reefer plug dan monitoring


a) Realisasi Produksi reefer plug dan monitoring
724.150 boks.shift atau 120% dari anggaran
605.231 boks.shift, tercapainya produksi ini
dikarenakan meningkatnya trafik petikemas
yang menggunakan petikemas jenis reefer.

2. Production of Reefer Plug and Monitoring


a) Production of Reefer Plug and Monitoring is
actualized for 724,150 bboxes/shift or 120% from
the budgeted target for 605,231 boxes/unit. This
is due to the increase of container traffic using
reefer container.
Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

135

b) Pendapatan terealisasi Rp 118.067.677.000,


atau
138%
dari
anggaran
Rp 85.712.594.000,- hal ini seiring dengan
produksi diatas.
3. Realisasibatal muat/alih kapal

b) Revenue of Reefer Plug and Monitoring is


actualized for Rp. 118,067,677,000 or 138% from
the budgeted target for Rp. 85,712,594,000 as for
the increase of the above production.
3.
Production
of
Transshipment

Loading

Cancellation/

a) Realisasi Produksi batal muat/alih kapal


12.615 boks atau 124% dari anggaran
10.162 boks, hal ini dikarenakan banyaknya
petikemas domestik yang batal muat/alih
kapal akibat muatan yang berlebihan di
PT TPS.

a)
Production
of
Loading
Cancellation/
Transshipment is actualized for 12,615 boxes
or 124% from the budgeted target for 10,162
boxes. This is due to the domestic containers to
be loading cancelled/transshipment as for over
loading at PT. Terminal Petikemas Surabaya.

b)
Dari
sisi
pendapatan
terealisasi
Rp 3.436.929.000,- atau 78% dari anggaran
Rp 4.396.514.000,-. Hal ini dikarenakan
meningkatnya batal muat/alih kapal untuk
petikemas domestik dibandingkan dengan
petikemas luar negeri (ekspor).

b) Revenue of Loading Cancellation/Transshipment


is actualized for Rp. 3,436,929,000 or 78% from
the budgeted target for Rp. 4,396,514,000. This
is due to the increase of Loading Cancellation/
Transshipment for domestic containers compared
to international containers.

136

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pelayanan bongkar muat Petikemas


Konvensional

Conventional Container Handling


Service

Produksi pelayanan bongkar muat Petikemas


Konvensional

Production of Cenventional Container Handling

NO.

URAIAN | Description

2
PELAYANAN B/M PETIKEMAS KONVENSIONAL
Conventional Container handling Service
Produksi Per Mata Rantai
Production per Chain-link

01

Sat.
Unit
3

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN REALISASI
Budget
Realisation
4

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

01 Stevedoring

Box

1,577,035

2,146,281

631,101

136

340

02. Houlage

Box

221,986

249,941

89

03. Overbrengen

Box

16,276

04. Receiving/Delivering

Box

24,066

18,229

76

TOTAL
Produksi Paket B/M
Handling Service package

Box

1,601,101

2,402,772

881,042

150

273

02

Box

28,423

5,885

8,566

21

69

03

Shifting (Stevedoring)

Box

333

990

29,399

297

04

Opening/Closing the Hatch Cover

Unit

907

316

4227

345

74

05

Lift On/Lift Off

Box

1,036,445

746,226

589,339

72

127

06

Extra Movement

Box

34,325

9,008

26

07

Stuffing/Stripping

Box

33,901

30,345

25,326

90

120

08

Reefer Plug/Monitoring

Box

4,132

2,564

62

464,825

329,538

71

09

Other Service
Box
Tabel 44 : Produksi Pelayanan Bongkar Muat Petikemas Konvensional
Table 44 : Production of Container Handling Service

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

137

Sedangkan realisasi pendapatan pelayanan


terminal bongkar muat

The Realisation of container handling service in 2012


is as the following:

Dalam Ribuan Rupiah

In thousand rupiah

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

TAHUN | Year 2012

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
6=5:4

7=5:6

Pelayanan B/M Petikemas Konvensional


Conventional Container Handling Service
01. Per Chain-link
01. Stevedoring
04. Receiving/Delivering
02. Handling Service (Discharging/Loading)
03. Shifting (Stevedoring)
04. Opening/Closing of hatch Cover

349,205,032

425,391,164

317,874,068

122

134

217,281

1,751,348

806

111,266,124

25,523,538

3,672,755

23

695

41,448

427,643

119,444

1,032

358

810,243

9,550,072

768,478

118

124

38,145,503

62,275,207

28,960,822

163

215

1,530,460

5,233,864

342

453,895

6,675,905

76,398

1,471

8,738

08. Reefer Plug/Monitoring

6,662,645

10,372,756

8,549,098

156

121

09. Other.

8,932,645

3,307,274

17,029,371

37

19

517,265,276

550,508,771

377,050,434

105

144

05. Lift On/Lift Off


06. Extra Movement
07. Stuffing?Stripping

TOTAL
Tabel 45 : Pendapatan Bongkar Muat Petikemas Konvensional
Table 45 : Revenue of Conventional Container Handling

Realisasi Pelayanan Per Mata Rantai Petikemas


Konvensional

Production of Conventional Container Handling


Service per Chain-link is actualized

1. Realisasi produksi tahun 2012 terealisasi


2.402.772 Boks atau 150% dari anggaran
1.601.101 Boks.Hal ini seiring dengan
peningkatan arus petikemas di Pelabuhan
Cabang Tanjung Perak, Sampit dan
Kumai.

1. Production Conventional Container Handling


Service per Chain-link is actualized for 2,402,772
boxes or 150% from the budgeted target for
1,601,101 boxes. This is due to the increase of
container flow at Tanjung Perak, Sampit and
Kumai Branch.

2. Pendapatan Per Mata Rantai B/M petikemas


konvensional
tahun
2012
terealisasi
Rp 427.142.152.000,- atau 122% dari anggaran
Rp 349.422.313.000,-. Tercapainya pendapatan
pelayanan B/M petikemas konvensional seiring
dengan produksinya.

2. Revenue of Conventional Container Handling


Service per Chain-link is actualized for Rp.
427,142,152,000 or 122% from the budgeted
target for Rp. 349,422,313,000. This happened
together with the above production.

138

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Paket Bongkar Muat, Buka Tutup Palka,


Shiffting, Lo/Lo, Gerakan Ekstra, Stripping/
Stuffing, Monitoring/Reefer Plug dan Produksi
lainnya

Production of Container Handling Service


Package, Opening/Closing of Hatch Cover,
Shifting, Lo/Lo, Extra Movement, Stripping/
Stuffing, Reefer Plug/Monitoring and others are
actualized

1. Produksi terealisasi 1.124.556 Boks atau57% 1. Production of Container Handling Service


Package, Opening/Closing of Hatch Cover,
dari anggaran 1.971.174 Boks. Tidak
Shifting, Lo/Lo, Extra Movement, Stripping/
tercapainya produksi operasi lapangan
Stuffing, Reefer Plug/Monitoring and others
utamanya disebabkan karena menurunnya
are actualized for 1,124,556 boxes or 57% from
produksi Lift On / Lift Off di Cabang Pelabuhan
the budgeted target for 1,971,174 boxes. The
Kotabaru, Kupang, Benoa, Sampit dan Kumai.
unachievable production is due to the decrease

of Lift On/Lif Off at Kotabaru, Kupang, Benoa,

Sampit and Kumai Branch.

2. Realisasi pendapatan paket bongkar muat,
Shiffting, Lo/Lo, Gerakan Ekstra, Stripping/
Stuffing petikemas konvensional tahun 2012
terealisasi Rp 114.771.259.000,- atau 68% dari
anggaran sebesar Rp 167.842.319.000,-. Hal ini
seiring dengan penurunan produksi diatas.

2. Revenue of Container Handling Service Package,


Opening/Closing of Hatch Cover, Shifting, Lo/
Lo, Extra Movement, Stripping/Stuffing, Reefer
Plug/Monitoring and others are actualized for
Rp. 114,771,259,000 or 68% from the budgeted
target for Rp. 167,842,319,000. This is due to the
decrease of the above production.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

139

ANALISA DAN PEMBAHASAN TENTANG


HASIL USAHA DAN KEUANGAN PELINDO III

Analysis And Discussion On The Business Revenue And Finance of Pelindo III
Pembangunan pelabuhan yang sedang digiatkan
Pelindo III membawa dampak pada peningkatan
nilai aset yang tercatat dalam laporan posisi
keuangan. Dalam beberapa tahun terakhir,
Pelindo III telah menginvestasikan trilliunan
rupiah untuk pengembangan di lingkungan kerja
perseroan. Investasi tersebut diantaranya adalah
pembangunan terminal multipurpose Teluk
Lamong, modernisasi pelabuhan Tanjung Emas
Semarang, pengembangan terminal petikemas
Pelabuhan Banjarmasin, pengembangan terminal
petikemas Pelabuhan Tenau Kupang.

Port development which is being conducted by


Pelindo III has resulted the increase of asset value
stated in the Financial Position Report. In the last few
years, Pelindo III has invested billions rupiah for the
development at the environment of the Company. The
development include the building of multi terminal
of Teluk Lamong, the modernization of Tanjung
Emas Port, Semarang, the development of container
terminal Banjarmasin Port, the development of
container terminal Tenau Port, Kupang.

Pembangunan terminal multipurpose Teluk


Lamong sendiri merupakan salah satu proyek
pembangunan infrastruktur di antara proyek
yang tersebar di beberapa koridor ekonomi yang
masuk dalam program Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI). Investasi pada peralatan pelabuhan juga
memberikan pengaruh positif pada pendapatan
usaha perusahaan, disamping strategi usaha
lainnya demi tercapainya laba perusahaan.

Development of multi purpose terminal of Teluk


Lamong is one of the infrastructure projects stated
in the Master Plan of Development and Expansion of
Indonesian Economic (MP2EI). The investment on the
Port equipment also results positively to the company
Revenue, apart from the other busines strategy for
the achievement of Company profits.


Pembahasan kinerja Pelindo III tahun 2012 disusun


berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Pelabuhan Indonesia III dan anak perusahaan
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012
yang disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan
tersebut telah diaudit oleh auditor independen
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto
yang merupakan firma dalam jaringan global RSM
Associates. Informasi keuangan yang disajikan
dibawah ini dinyatakan dalam denominasi miliaran
Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

The discussion on the performance of PT. Pelabuhan


Indonesia III (Persero) in 2012 is prepared based on
the Consolidated Financial Report of PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) and subsidiary companies
for the year ending on 31 December 2012 which is
presented as per the Financial Accounting Standards
in Indonesi. The Financial Report has been audited by
the Independent Auditor, i.e. KAP Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar and Saptoto, a firm included in the global
network of RSM Associates. The Financial information
presented below is stated in the denomination of
billions rupiahs, except it is stated differently.

140

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Aset

Asset

Dari tahun 2010, aset lancar terus


mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukkan likuiditas perusahaan
yang sangat baik. Tahun 2012, aset
lancar meningkat 60% dari aset lancar
tahun 2011. Di tahun 2011, aset lancar
meningkat 14% dari aset lancar tahun
2010.

From 2010, the current assets keep


increasing. This shows the Company
liquidity is very good. in 2012, the current
asset increased for 60% from 2011. In
2011, the current asset increased 14%
from 2010.

Peningkatan aset lancar ini terutama


didorong dari peningkatan kas
dan setara kas yang disebabkan
meningkatnya
pendapatan
dari
pelunasan piutang serta masih
rendahnya
realisasi
pembayaran
investasi tahun 2012.

Tncrease of current asset is encouraged


2010
2011
2012
fron the increase of cash and cash
Aset Lancar | Current Asset
equivalency due to the Revenue increase
and the low actuzalition of investment
payment in 2012.

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

Aset tidak lancar pada tahun 2012


mengalami peningkatan sebesar 25%
dibandingkan dengan tahun 2011. Hal
ini disebabkan karena meningkatnya
nilai aset tetap bersih dan investasi pada
entitas asosiasi. Peningkatan nilai aset
tetap bersih disebabkan karena adanya
pembangunan terminal multipurpose
Teluk Lamong, investasi peralatan,
revitalisasi
dan
pengembangan
pelabuhan. Sedangkan peningkatan
investasi
pada
entitas
asosiasi
disebabkan karena adanya setoran
modal pada anak perusahaan Pelindo
III guna mendukung ekspansi bisnis
anak perusahaan.

Non-current asset in 2012 has increased


for 25% compared to 2011. This is due
the increase of net fixed asset value
and investment on associated entity.
The increase of net fixed current asset
resulted from the development of multi
purpose terminal of Teluk Lamong, the
investment of equipment, and the port
revitalization and development. While
the increase of investment on associated
entity resulted from the payment of
capital by the subsidiary company of
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
to supoprt the business expansion of
subsidiary companies.

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


2,588

3,000
2,000
1,415

1,620

1,000

6,000
4,000

4,854
3,468

3,894

2,000

2010

2011

2012

Aset Tidak Lancar


Non-Current Asset

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


10,000

7,442

7,500

5,514
5,000

4,883

2,500

2010

2011

2012

Total Asset
Total Assets

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

141

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


1,500

1,263

1,000
787

682
500

2010

2011

2012

Liabilitas Jangka Pendek


Short-term Liability

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


1,500
1,155
1,000
500

511

494

2010

2011

2012

Liabilitas Jangka Panjang


Long-term Liability

142

Liabilitas

Liability

Liabilitas jangka pendek tahun 2012


mengalami peningkatan sebesar 60%
dibandingkan dengan tahun 2011. Hal
ini disebabkan karena meningkatnya
hutang usaha kepada vendor /
kontraktor untuk pekerjaan investasi
pembangunan terminal multipurpose
Teluk Lamong dan revitalisasi alatalat pelabuhan. Selain itu, Perseroan
juga memiliki kewajiban angsuran
atas pinjaman yang jatuh tempo dari
PT Bank ANZ Indonesia dan The Bank
of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta
Branch yang dilakukan setiap triwulan
sejak 12 Juli 2013. Fasilitas pinjaman
ini digunakan untuk mendanai belanja
modal berkaitan dengan perluasan
dan konstruksi fasilitas pelabuhan,
termasuk di pelabuhan Tanjung
Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin dan
Benoa.

Short-term liability of 2012 has increased


for 60% compared to 2011. This resulted
from the increase of business debt
to vendor/contractor for the work of
investment of development of multi
purpose terminal of Teluk Lamong and
the revitalization of Port equipment. The
company has the obligation to pay the
installment of due time debt to PT Bank
ANZ Indonesia and the Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
which should be done every quarter
since 12 July 2013. The loan is used to
fund the capital expenditure related the
Port expansion and facility construction,
including Port of Tanjung Perak, Tanjung
Emas, Banjarmasin and Benoa.



Liabilitas jangka panjang tahun 2012


mengalami peningkatan sebesar 134%
dibandingkan dengan tahun 2011. Hal
ini disebabkan karena fasilitas pinjaman
berjangka sebesar USD 65.000.000
(angka penuh) yang diperoleh dari
PT Bank ANZ Indonesia dan The Bank
of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta
Branch. Fasilitas pinjaman tersebut
digunakan untuk mendanai belanja
modal berkaitan dengan perluasan
dan konstruksi fasilitas pelabuhan,
termasuk di pelabuhan Tanjung Perak,
Tanjung Emas, Banjarmasin dan Benoa.

Long-term liability of 2012 has increased


for 134% compared to 2011. This
resulted from the time loan of USD
65,000,000 (full numbers) obtained from
PT Bank ANZ Indonesia and the Bank
of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta
Branch. The loan is used to fund the
capital expenditure related to the Port
expansion and facility contruction,
including Port of Tanjung Perak, Tanjung
Emas, Banjarmasin and Benoa.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Ekuitas

Equity

Total Ekuitas mengalami peningkatan


sebesar 19% dari Rp. 4.233 miliar
pada tahun 2011 menjadi Rp. 5.025
miliar pada tahun 2012. Kenaikan ini
terutama disebabkan kenaikan saldo
laba dari Rp. 781 miliar pada tahun
2011 menjadi Rp. 950 miliar pada
tahun 2012 dan meningkatnya modal
saham (disetor) dari Rp. 809 miliar
pada tahun 2011 menjadi Rp. 1.019
miliar pada tahun 2012 sehubungan
dengan tambahan dari penyertaan
modal negara (PMN) yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah No. 08
Tahun 2012 dan kapitalisasi sebagian
cadangan Perseroan.

Total Equity has increased for 19% from


(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)
Rp. 4,233 billiions in 2011 to become
Rp. 5,025 billion in 2012. This increase
6,000
resulted from the increase of profit
5,025
balance of Rp. 781 billions in 2011 to
4,233
3,690
become Rp. 950 billions in 2012 and
4,000
the increse of share capital (paid up)
from Rp. 809 billions in 2011 to become
2,000
Rp. 1,019 billions in 2012 as for the
additional state capital (PMN) stated in
the Goverment Rules No. 08 Year 2012
2010
2011
2012
and the capitalization of some parts of
the Company spare.
Ekuitas | Equity


Komponen lainnya yang turut


menyumbang peningkatan ekuitas
yaitu cadangan modal yang meningkat
dari Rp. 2.105 miliar pada tahun 2011
menjadi Rp. 2.567 miliar pada tahun
2012 yang merupakan simpanan dari
laba bersih tahun 2011 yang tidak
dibagikan kepada pemegang saham
sesuai dengan Risalah Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perusahaan
Perseroan Pelindo III Nomor : RIS-15/
D3.MBU/2012 tanggal 11 Juni 2012.

Other components contributing in


the equity increase is the spare capital
which increased from Rp. 2,105 billions
in 2011 to become Rp. 2,567 billions
in 2012 which is a sapre of net profit in
2011 which is not distributed to the
Shareholders as per the Minutes of
Annual Shareholders Meeting of PT
Pelabuhan Indonesia III (Persero) No.
RIS-15/D3.MBU/2012 dated 11 June
2012.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

143

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


6,000
4,310
4,000
2,864

3,554

2,000

2010

2011

Pendapatan Usaha
Operating Revenue

144

2012

Pendapatan usaha

Operating Revenue

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir,


pendapatan usaha Perseroan selalu
mengalami peningkatan. Pendapatan
usaha naik sebesar 21% dari Rp. 3.554
miliar pada tahun 2011 menjadi
Rp. 4.310 miliar pada tahun 2012.
Kenaikan pendapatan usaha tersebut
disebabkan karena meningkatnya
produksi di hampir seluruh segmen
usaha Perseroan.

In the last three years, the Company


business Revenue has always increased.
The business Revenue increased for
21% from Rp. 3,554 billion in 2011 to
become Rp. 4,310 billions in 2012. The
increase of business Revenue resulted
from the production increase at almost
all business segments of the Company.


Peningkatan
pendapatan
yang
signifikan terjadi di segmen Pendapatan
Pelayanan Terminal Petikemas dan
segmen Pendapatan Pelayanan B/M
Petikemas Konvensional. Di segmen
Pendapatan
Pelayanan
Terminal
Petikemas,
kenaikan
tersebut
disebabkan karena naiknya produksi
petikemas di cabang Pelabuhan
TPK Semarang, Terminal Petikemas
Banjarmasin dan di PT Terminal
Petikemas Surabaya. Untuk segmen
Pendapatan Pelayanan B/M Petikemas
Konvensional,
meningkatnya
pendapatan di tahun 2012 disebabkan
karena
peningkatan
produksi
petikemas di Pelabuhan cabang
Tanjung Perak, Sampit dan Kumai.

Significant increase of Revenue


happened at the Container Terminal
Service and Conventional Container
Handling Service. At the Container
Terminal Service segment, the increase
resulted from the increase of container
production at TPK Semarang, TPK
Banjarmasin and at PT. Terminal
Petikemas Surabaya. At the Conventional
Container Handling Service, the increase
resulted from the increase of container
production at Port of Tanjung Perak,
Sampit and Kumai.




Beberapa
segmen
pendapatan
non petikemas juga menyumbang
kenaikan pendapatan usaha, antara
lain dari pelayanan kapal, pelayanan
barang, pelayanan usaha B/M barang,
pelayanan curah kering, pelayanan
curah cair, pelayanan konsolidasi
muatan,
pengusahaan
properti,
pendapatan dari pelabuhan/dermaga/
terminal UKS dan dari pendapatan
rumah sakit.

There are several other segments


which support the increase of business
Revenue, i.e. the vessel services, the good
services, the good handling services, the
dry bulk cargo services, the liquid bulk
cargo service, the consolidated load
services, the property management, the
Revenue from the port/wharf/terminal
UKS and the hospital Revenue.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Kenaikan
pendapatan
disebabkan oleh

tersebut

terutama

The Revenue increase are caused by

- meningkatnya produksi kegiatan B/M dan


paket pengusahaan properti yang terjadi di
cabang Pelabuhan Tanjung Perak

- production increase of handling service


and property package management at Port
of Tanjung Perak

- meningkatnya arus petikemas receiving /


delivery dan semakin cepatnya perputaran
keluar masuk petikemas di area CDC/CCC dan
CY empty di Banjarmasin

- increase of receiving/delivering container and


the faster container movement (in/out) to/
from the terminal of CDC/CCC and empty CY at
Banjarmasin.

- meningkatnya produksi trucking dari lapangan


penumpukan ke area depo petikemas serta
penggunaan truk milik PT BJTI yang keluar area
penumpukan

- production increase of trucking service from the


Container Yard to the Container Depot using the
trucks owned by PT. BJTI which move out from the
stacking area

- meningkatnya produksi labuh kapal dalam


negeri khususnya kunjungan di dermaga
TUKS

- production increase of domestic vessel berthing


particularlu the calls at TUKS wharf

- meningkatnya pelayanan penundaan di


cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan cabang
Sampit

- increase of tugging service at Port of Tanjung


Perak and Sampit

- meningkatnya produksi stevedoring pelayanan


terminal curah kering

- production increae of stevedoring service for dry


bulk terminal

- meningkatnya pendapatan rumah sakit dari


PT RS PHC

- Revenue increase from PT. RS PHC (hospital).

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

145

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


3,000
2,000

2,703
1,855

2,203

1,000

2010

2011

Beban Usaha
Operating expenses

146

2012

Beban Usaha

Operating expenses

Beban usaha naik sebesar 23% dari Rp.


2.203 miliar pada tahun 2011 menjadi
Rp. 2.703 miliar pada tahun 2012.

Business expense increased for 23% from


Rp. 2,203 billions in 2011 to become Rp,
2.703 billions in 2012.

Kenaikan beban usaha


terutama
disebabkan
meningkatnya :

Increase of business expense resulted


from the increase of :

tersebut
karena

-
beban
pegawai
karena
meningkatnya beban tunjangan
perumahan
seiring
dengan
mutasi pegawai dan beban
insentif
pemanduan
seiring
dengan meningkatnya produksi
pemanduan

- beban bahan karena adanya


pembelian
perlengkapan
operasional untuk menunjang
kegiatan operasional di Terminal
Nilam dan Mirah cabang Tanjung
Perak dan beban bahan medis
seiring meningkatnya pendapatan
di PT RS PHC

- material expense due to the


purchase of operational equipment
to support the operational activities
at Nilam and Mirah Terminal of
Port of Tanjung Perak and the
medical material expense as for the
increase of Revenue of PT. RS PHC
(hospital).

-
beban
pemeliharaan
karena
meningkatnya
pemeliharaan
kapal di PT Pelindo Marine Service,
meningkatnya beban pemeliharaan
jalan dan bangunan di cabang
Pelabuhan Tanjung Perak dan
Banjarmasin,
meningkatnya
beban
pemeliharaan
alat-alat
fasilitas pelabuhan di cabang
Pelabuhan
Banjarmasin
serta
cabang Pelabuhan Tanjung Perak
dikarenakan tingginya tingkat
produksi bongkar muat sehingga
diperlukan pemeliharaan peralatan
secara rutin untuk menjaga
kesiapan alat untuk beroperasi

- maintenance expense due to the


increase of vessel maintenance
at PT. Pelindo Marine Service,
increase of road and building
maintenance at Port of Tanjung
Perak and Banjarmasin, increase
of maintenance expense of Port
facilities at Port of Banjarmasin
and Tanjung Perak, as for the high
production of handling service
which needs routine maintenance
of equipment to keep the level of
availability


- beban sumber daya pihak ketiga


karena meningkatnya beban alatalat fasilitas pelabuhan untuk
penggunaan peralatan B/M milik
pihak ketiga dan meningkatnya
beban sharing seiring dengan

- thirdparty resources expense resulted


from the increase of port facility and
equipment to use handling service
utilization owned by the third party,
and increase of sharing expense,
increae of container storage at the

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

employee expense due to the increase


of housing allowance, employee
transfers, pilotage incentive expense,
increase of pilotage service, and
increase of Revenue of PT. RS PHC
(hospital).

naiknya produksi penumpukan di


depo petikemas yang dioperasikan
oleh PT BJTI dan mitra usaha

container depot operated by PT. BJTI


and their business partner

-
beban
administrasi
kantor
karena meningkatnya frekuensi
pemasangan iklan lelang proyek
investasi di surat kabar

- office
administration
expense
resulted from the frequency of
commercial issuing of investment
projects in the newspapers

- beban umum karena meningkatnya


beban penyisihan piutang atas
adanya perhitungan roll rate
model sesuai dengan PSAK nomor
50 dan 55, meningkatnya beban
kontribusi Pemerintah Daerah dan
adanya program penggantian uang
kesehatan bagi pensiunan

- general expense resulted from the


account receivables due to the roll
rate model calculation based on
PSAK No. 50 and 55, increase of
contribution of Local Government
and
program
of
medical
compensation fund for retirees


(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

Pendapatan Diluar Usaha

Non-Operating Revenue

Pendapatan diluar usaha naik sebesar


22% dari Rp. 91 miliar pada tahun 2011
menjadi Rp. 115 miliar pada tahun
2012.

Revenue out of business increased for


22% from Rp. 91 billions in 2011 to
become Rp. 115 billions in 2012.

Kenaikan pendapatan diluar usaha


terutama berasal dari pendapatan
selisih kurs, pendapatan bunga
deposito dan pendapatan denda klaim.

Increase of Revenue out of business


particularlu from the exchange rate
Revenue, the interest of deposit, and
claim penalty.

Beban Diluar Usaha

Non-Operating Expenses

Beban diluar usaha naik sebesar 14%


dari Rp. 91 miliar pada tahun 2011
menjadi Rp. 115 miliar pada tahun
2012.

Expense out of business increased for


14% from Rp. 91 billions in 2011 to
become Rp. 115 billion in 2012.

Kenaikan
beban
diluar
usaha
disebabkan oleh naiknya beban pajak
penghasilan seiring dengan naiknya
laba sebelum pajak yang dihasilkan
Perseroan.

The increase of expense out of business


resulted from the increase of Revenue
tax and profiet before tax from the
Company.

150
133
93

100
63
50

2010

2011

2012

Pendapatan Diluar Usaha


Non-operating Revenue

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


600
400

353

472

414

200

2010

2011

2012

Beban Diluar Usaha


Non-Eperating Expenses

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

147

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)


950

1,000
500

781
524

2010

2011

2012

Laba yang Diatribusikan


Kepada Pemilik Entitas Induk

Profit Attributed to Main


Entity Owner

Dalam kurun waktu tiga tahun


terakhir, laba bersih Perseroan selalu
menunjukkan trend peningkatan. Laba
Perseroan naik sebesar 22% dari Rp.
781 miliar di tahun 2011 menjadi Rp.
950 miliar di tahun 2012.

In the last three years, the Company net


profit showed the trend of increasing.
The Company profit increased for 22%
from Rp. 781 billions in 2011 to become
Rp. 950 billions in 2012.

Laba Bersih | Net Incame





(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)
1,827

2,000
1,000

1,039
969

2010

2011

2012

Arus Kas

Cash Flow

Kas dan setara kas mengalami


peningkatan sebesar 76% di tahun
2012. Peningkatan tersebut terjadi
karena meningkatnya kas bersih
yang diperoleh dari aktivitas operasi
dan meningkatnya kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas pendanaan.

Cash and Cash Equivelent increased


for 76% in 2012. The increase resulted
from the increase of net cash from the
operational activity and net cash from
the funding activity.

Kas Dan Setara Kas


Cash and Cash Equivelent

148

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Arus Kas Dari Aktivitas


Operasi

Cash flow from Operational


Activity

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi


untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.578 miliar,
naik Rp. 74 miliar dari arus kas masuk bersih dari
aktivitas operasi di tahun 2011. Kenaikan tersebut
terutama berasal dari kas yang dihasilkan dari
kegiatan operasional perusahaan seiring dengan
meningkatnya kinerja usaha Perseroan.

Net incoming cash from the Operational Activity in


2012 is Rp. 1,578 billions, increased for Rp. 74 billion
from the net incoming cash flow the operational
activity in 2011. The increase resulted from the
cash coming from the Company operational
acvtivity and the increase of Company business
performance.

Arus Kas Dari Aktivitas


Investasi

Cash flow from Investment


Activity

Arus kas keluar bersih dari aktivitas investasi untuk


tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.020 miliar, naik
Rp. 107 miliar dari arus kas yang digunakan untuk
aktivitas investasi di tahun 2011. Kenaikan tersebut
terutama berasal dari penambahan investasi
saham pada anak perusahaan yaitu kepada PT
Jasamarga Bali Tol.

Net outgoing cash flow from the Investment Activity


in 2012 is Rp. 1,020 billions, increased for Rp. 107
billions from the cash flow used for Investment
Activity in 2011. The increase resulted from the
additional share investment at the subsidiary
company i.e. PT. Jasamarga Bali Tol.

Arus Kas Dari Aktivitas


Pendanaan

Cash flow from the Funding


Activity

Arus kas masuk bersih dari aktivitas pendanaan


untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 222 miliar,
naik Rp. 746 miliar dari arus kas yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan di tahun 2011. Kenaikan
tersebut terutama berasal dari pencairan pinjaman
yang digunakan untuk mendanai belanja modal
berkaitan dengan perluasan dan konstruksi fasilitas
pelabuhan, termasuk di pelabuhan Tanjung Perak,
Tanjung Emas, Banjarmasin dan Benoa.

Net incoming cash flow from the Funding Activity


in 2012 is Rp. 222 billions, increased for Rp. 746
billions from the cash flow used for the Funding
Activity in 2011. The increase resulted from the loan
disbursement used to fund the capital expenditure
related to the Port Expansion and facility construction
including Port of Tanjung Perak, Tanjung Emas,
Banjarmasin and Benoa.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

149

bahasan & analisa Kemampuan Membayar Hutang


dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan

Analysis of Debt Render and Company Receivable Collectibility Level


Kemampuan Membayar Hutang
Jangka Pendek maupun Jangka
Panjang
No.

Uraian
Description

Rumus
Formula

Capability to pay Short-term


and Long-term Debts
Nilai | Value

Rasio (Kali)
Ratio (Time)

Keterangan
Remarks

2.0

Rasio ini menunjukkan


kemampuan ketersediaan
aset dalam menutup hutang
lancar sampai dengan 200%
This ratio shows the
capacbility
of
asset
availability in covering up the
current debt up to 200%

2.2

Rasio ini menunjukkan


kemampuan ketersediaan
aset dalam menutup hutang
jangka panjang sampai
dengan 220%
This ratio shows the
capability of asset availability
in covering up the long-term
debt up to 220%

1.7

Rasio ini memperhitungkan


aset yang sudah lekat
dengan uang tunai dalam
menutup hutang lancar
sampai dengan 170%
This ratio calculates the asset
attached to cash in covering
up the current debt up to
170%

1.9

Rasio ini memperhitungkan


aset yang sudah lekat
dengan uang tunai dalam
menutup hutang jangka
panjang sampai dengan
190%
This ratio calculates the asset
attached to cash in covering
up the long-term debt up to
190%

Rasio Likuiditas | Liquidity Ratio


Current
Ratio

Rp1,154,513,641,000

Quick Ratio

Cash and Cash Equivalent +


Account Receivable

Rp1,262,761,547,000

Cash and Cash Equivalent +


Account Receivable

Cash Ratio

150


Current Asset
Current Liabilities

Current Asset
Non - Current Liabilities

Current Liabilities

Non - Current Liabilities

Rp2,588,118,367,000

Rp1,262,761,547,000

Rp2,588,118,367,000

Rp2,208,383,020,000

Rp2,208,383,020,000

Rp1,154,513,641,000

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Uraian
Description

No.

Rumus
Formula

Nilai | Value

Rasio (Kali)
Ratio (Time)

Keterangan
Remarks

1.5

Rasio ini memperhitungkan


uang tunai perusahaan
dalam menutup hutang
lancar sampai dengan 150%
This ratio calculates the
company cash in covering up
the current debt up to 150%

1.6

Rasio ini memperhitungkan


uang tunai perusahaan
dalam menutup hutang
jangka panjang sampai
dengan 160%
This ratio calculates the
company cash in covering up
the long-term debt up to 160%

Rasio Likuiditas | Liquidity Ratio

Cash and Cash Equivalent

Current Liabilities

Rp1,262,761,547,000

Non - Current Liabilities

Rp1,154,513,641,000

Cash and Cash Equivalent

Rp1,859,959,162,000

Rp1,859,959,162,000

Kesimpulan:
Rasio diatas menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan cukup tinggi dalam menutup kebutuhan pembayaran hutang
jangka pendek maupun jangka panjang akibat adanya kegiatan operasional dan kegiatan pendanaan.
Conclusion :
The above ratio describes the company liquidity level is quite high in covering up the need of paying the short-term and long-term debt
as the result of operational activities and funding activities.

Tingkat Kolektibilitas
Piutang

Piutang Usaha | Business Receivable

Pendapatan | Revenue

Periode Penagihan | Period of Invoicing

Pada tahun 2012 perusahaan mengalami


kenaikan pendapatan yang cukup signifikan
dari tahun sebelumnya sebesar 121%, hal
ini berpengaruh secara garis lurus dengan
periode penagihan piutang yang mengalami
kenaikan yang sebelumnya sebesar 23 hari
menjadi 26 hari. Sebagai upaya manajemen
dalam menekan tingkat penagihan piutang
telah dilakukan kerjasama dengan perbankan
untuk memudahkan kebutuhan pelanggan
dalam bertransaksi atas kegiatan pelayanan
kapal maupun barang.

Rp303,507,062,000

Capability to
pay Short-term
Rp4,309,894,364,000

365
and Long-term Debts
26 Hari | days

In 2012, the Company enjoyed a quite significant


Revenue increase compared to the previous year
for 121%. This influences vertically with the
account receivable period of invoicing which
increased, which is previously 23 days to become
26 days. The Management has the initiative
to push down the level of account receivable
invoicing by cooperating with the bank to
make easier the customers need in doing the
transaction for ship or good services.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

151

Struktur Modal

Capital Structure

Debt

Rp

Equity

Rp

Debt to equity ratio

675,300,509,000
5,025,059,833,160

13.44%

Porsi hutang jangka jangka panjang pihak


ke tiga di tahun 2012 sebesar 13,44%
terhadap total equity, hal ini terkait dengan
adanya fasilitas kredit dari Bank ANZ
Indonesia sebesar USD 65,000,000.- yang
diperoleh Induk Perusahaan dan fasilitas
kredit dari Bank Negara Indonesia sebesar
Rp
200.000.000.000,yang
diperoleh
PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia selaku
Anak Perusahaan.

The portion of long-term liability of third party


in 2012 is 13.44% to the total equity. This relates
to the credit facility from Bank ANZ Indonesia for
USD 65,000,000 which came from the mother
company and the credit facility from Bank
Negara Indonesia for Rp. Rp 200,000,000,000,which came from PT. Berlian Jasa Terminal
Indonesia as a subsidiary company.

Kebijakan Manajemen atas


Struktur Modal

Management Policy to
Capital Structure

Terhadap fasilitas kredit dari Bank ANZ


Indonesia Nomor: HK.0501/30/P.III-2012
tanggal 16 April 2012, Manajemen mempunyai
kebijakan atas Hutang pihak ketiga maksimal
sebesar 200% dari total ekuitas dengan
tujuan memberikan keseimbangan antara
pembiayaan investasi dengan kemampuan
bayar hutang perusahaan dimasa yang akan
datang.

Referring to the credit facility from Bank ANZ


Indonesia No. HK.0501/30/P.III-2012 dated 16
April 2012, the Management has the policy that
the the third party liability is maximum 200%
from total equity with the purpose to provide the
equilibrium between the investment expense
and the capability to pay the company liability
in the future.

152

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

153

Bahasan mengenai ikatan material


untuk investasi barang modal

Review on Material Binding for Capital


Tujuan

Purpose of Binding

Pengoptimalan
kegiatan
pelayanan
jasa
kepelabuhanan dan perluasan pangsa pasar dalam
industri jasa kepelabuhanan di Indonesia,

Improvement of port services and market


segment expansion in port service industry in
Indonesia,

Sumber dana

Fund resources

Sumber dana yang diharapkan adalah dari


internal PELINDO III yaitu kemampuan cash
flow perusahaan dari aktivitas operasional, yaitu
pelayanan kegiatan jasa kepelabuhanan.

Resources expected are the internal resources from


PELINDO III, i.e. The capcability of company cash
flow from the operational activity which is the port
services.

Selain itu sumber dana dari eksternal, yaitu pinjaman


Bank dan pinjaman lunak dari pemilik barang,
dalam hal ini pemilik alat fasilitas pelabuhan, seperti
container crane, RTG ataupun ASC.

Apart from that, the external fund comes from the


banking loan and sof loan from the good owner,
i.e. The owner of port facilities and equipment, like
Container Crane, Rubber Tyred Gantry or ASC.

Mata Uang

Denominated currency

Mata uang yang digunakan sebagian besar Rupiah


dan US Dollar

The currencies used are mostly Indonesian Rupiah


and US Dollar

Langkah-langkah yang
direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi
mata uang asing

Steps to be done by the Company to


protect the risks from the foreign
currency position

1.
Pemberlakuan pinjaman
negative pledge

1. The Loan with negative pledge system


dengan

sistem

2. Penetapan bunga pinjaman US Dollar yang


dibawah bunga pinjaman rupiah

2. The loan interest in US Dollar which is lower than


the loan interest in IDR

154

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

PENCAPAIAN TAHUN 2012 DAN PROYEKSI TAHUN 2013

Achievement In 2012 and Projected In 2013


Penjelasan tentang pencapaian
pendapatan bersih

Explanation on the net revenue


achievement

Realisasi pendapatan tahun 2012 secara total


sebesar Rp 4.422,72 miliar atau mencapai 116%
dari anggaran dan 121% dari realisasi Tahun 2011,
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Revenue actualization of 2012 in total is Rp. 4,422.72


billions or 116% from the budget and 121% from the
actualization in 2011, as stated in the table below :

dalam jutaan rupiah

in millions rupiah

NO.

URAIAN | Description

2011

2012

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=5:4

Realisasi | Realisation

Pelayanan Kapal | Vessel Service

519,233

540,599

104%

Pelayanan Barang | Good Service

165,649

228,030

138%

Pengusahaan Alat-alat | Equipment Management

78,682

60,469

77%

Pelayanan Usaha (B/M) Barang


Good Handling Service

153,442

217,306

142%

Pelayanan Curah Kering | Dry Bulk Good Service

113,616

135,383

119%

Pelayanan Curah Cair | Liquid Bulk Good Service

7,350

11,022

150%

Pelayanan Konsilidasi Muatan


Consolidated Load Service

48,298

74,823

155%

Pengusahaan Properti | Property Management

54,235

92,652

171%

Pelabuhan/Dermaga/Terminal UKS
Port/Wharf/Terminal - UKS

46,417

51,998

112%

10

Pengusahaan Air & Listrik


Water and Electricity Management

67,814

63,888

94%

11

Rupa-rupa Usaha | Miscellaneous Business

77,589

76,957

99%

12

Pelayanan Terminal petikemas


Container Terminal Service

1,765,189

2,079,851

118%

13

Pelayanan Terminal Bongkar muat Petikemas


Konvensional
Convential Container Handling Service

377,051

541,914

144%

14

Rumah Sakit | Hospital (PT. RS PHC)

89,674

145,660

162%

3,564,239

4,320,552

121%

10,426

10,658

102%

3,553,813

4,309,894

121%

Pendapatan Usaha Kotot | Gross Business Revenue


15

Reduksi Pendapatan | Reduction of Revenue


Pendapatan Usaha Bersih | Net Business Revenue

16

Pendapatan Non Usaha | Non-Business Revenue


Jumlah Pendapatan Usaha dan Usaha
Total of Business and Non-Business Revenue

17

Bagian laba Entitas Asosiasi


Part of Profit of Associated Entity

TOTAL PENDAPATAN | TOTAL OF Revenue

92,111

114,751

125%

3,645,924

4,424,645

121%

2,151

(1,926)

-90%

3,648,075

4,422,719

121%

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

155

Secara rinci penjelasan mengenai pendapatan


dapat dilihat pada penjelasan produksi dan
jasa terlampir pada Laporan Manajemen Tahun
2012 Setelah Audit, sedangkan untuk reduksi
pendapatan dan pendapatan non usaha adalah
sebagai berikut:

Explanation on the revenue can be seen in the


explanation on production and service stated in
the Management Report in 2012 after Audit. The
reduction on revenue and non-business revenue
are as the following :

a. Reduksi pendapatan sebesar Rp 10,66 miliar,


utamanya berasal dari reduksi pendapatan
stevedoring petikemas di PT Berlian Jasa
Terminal Indonesia sebesar Rp 6,44 miliar dan
reduksi pendapatan dermaga TUKS di Cabang
Pelabuhan Kotabaru Rp 3,28 miliar.

a. Reduction on revenue is Rp. 10.66 billions, mainly


from the reduction on container stevedoring
revenue at PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia
for Rp. 6.44 billion and the reduction of wharf
revenue at TUKS Kotabaru branch for Rp. 3.28
billions.

b. Realisasi pendapatan non usaha Tahun 2012


sebesar Rp 114,75 miliar atau 308% dibanding
anggarannya. Pendapatan non usaha ini
utamanya berasal dari pendapatan laba selisih
kurs Rp 47,38 miliar, pendapatan bunga deposito
sebesar Rp 26,15 miliar dan pendapatan denda
klaim sebesar Rp 7,48 miliar

b. Actualization on non-business revenue in 2012 is


Rp. 114.75 billions or 308% compared the budget.
the non-business revenue mainly comes from
the profit revenue of exchange rate difference for
Rp. 47.38 billions, the revenue of deposit interest is
Rp. 26.15 billions and revenue of claim penalty is
Rp. 7.48 billion

Faktor penyebab pencapaian


pendapatan bersih tahun 2012

The factor of the achievement of


net revenue in 2012

Faktor trafik sebagai berikut menjadi salah satu


penyebab pencapaian pendapatan bersih yang
melebihi anggaran tahun 2012 :

The factor of following traffic is one of the reasons of


net revenue achievement more than the budget in
2012 :

1 Kunjungan kapal terealisasikan 74.915 unit dan


262.790.436 GT atau masing-masing mencapai
105% dan 103% dari anggaran.

1 Ship call is actualized for 74,915 unit5s and


262,790,436 GT or each achieved for 105% and
103% from the budget.

2 Arus Barang terealisasikan 85.712.064 Ton


dan 6.380.136 M3, sehingga untuk satuan Ton
dan untuk M3 masing-masing terealisasikan
sebesar 130% dan 100% dari anggaran.

2 Good Traffic is actualized for 85,712,064 tons


and 6,380,136 M3, so that in Ton and M3 each
actualized for 130% and 100% from the budget.

3 Arus Petikemas terealisasikan 3.256.640 Boks


dan 3.940.146 Teus atau terealisasikan sebesar
104% dari anggarannya.

3 Container traffic is actualized for 3,256,640 boxes


and 3,940,146 Teus or is actualized for 104% from
the budget.

4 Arus Penumpang terealisasikan 3.452.152


orang atau sebesar 102% dari anggaran yang
ditetapkan 3.370.996 orang.

4 Passenger traffic is actualized for 3,452,152


persons or 102% from the budget established for
3,370,996 persons.

5 Arus Hewan terealisasikan 100.081 ekor atau


117% dari anggaran yang ditetapkan 85.348
ekor.

5 Animal Traffic is actualized for 100,081 animals


117% from the budget established for 85,348
animals.

156

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Dari pencapaian trafik tersebut menjadi


pemicu kenaikan produksi operasional per
segmen pendapatan, dimana segmen produksi
pengusahaan alat dan curah cair mengalami
kenaikan yang signifikan dari anggarannya

The traffic achievement is the trigger for the increase


of operational production per revenue segment,
where the production segment of equipment
management and liquid bulk increased significantly
from the budget

Informasi perbandingan antara


target dan realisasi pada tahun
2012

The comparison between the


target and realisation in 2012

Perbandingan antara target pada


awal tahun buku dengan hasil yang
dicapai (realiasasi)

comparison between the target in the


beginning of year book and realisation

Gambaran Umum

Overview :
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

1
I
1.

6=4:3

7=4:5

115

121

Aktivitas Usaha | Business Activity


3,760,175

4,309,894

3,553,812

b. Beban | Charge

2,414,129

2,702,744

2,202,878

112

123

c. Laba Usaha | Business Profit

1,346,046

1,607,150

1,350,934

119

119

a. Pendapatan | Revenue

37,225

114,751

92,111

308

125

b. Beban | Charge

10,948

22,933

59,857

209

38

Aktivitas Non Usaha | Non-Business Activity

c. Laba (Rugi) Non Usaha | Non-Business Profit/Loss


3.

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

Kinerja Keuangan | Financial Performance


a. Pendapatan | Revenue

2.

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

26,277

91,818

32,254

349

285

1,372,323

1,698,968

1,383,188

124

123

Bag. Laba Ent. Asosiasi | Part of Associated Entity

1,914

(1,926)

2,151

(101)

(90)

Laba (Rugi) Sblm Beban Bunga dan Penugasan


Profit/Loss before Interest Charge and Assignment

1,374,237

1,697,042

1,385,339

123

123

Laba Sblm Bag. Laba Ent. Asosiasi


Profit before Part of Associated Entity

Beban Bunga Pinjaman | Loan Interest Charge


4.

Laba (Rugi) Sblm Pajak | Profit/Loss before Tax

5.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan


Profit/Loss of Current Year

PPh Badan | Body Revenue Tax

32,167

6,233

419

19

1,488

1,342,070

1,690,809

1,384,920

126

122

320,162

442,556

355,775

138

124

1,021,908

1,248,253

1,029,145

122

121

Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada:


Profit Attributable to :

II

Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner

762,528

950,067

781,121

125

122

Kepentingan Non Pengendali


Non-Controlled Interest

259,380

298,186

248,024

115

120

Laba (Rugi) Tahun Berjalan


Profit/Loss of Current Year

1,021,908

1,248,254

1,029,145

122

121

Kinerja Investasi | Investment Performance

1,837,770

1,246,994

966,314

68

129

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

157

Trafik Kapal

Ship Traffic
TAHUN | Year 2012

NO.
1
1

URAIAN | Description

Sat.
Unit

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8=5:6

PELAYARAN & DISTRIBUSI


Shipping and Distribution
Dermaga Umum | Public Wharf

a. Angkutan Laut Luar Negeri


International Sea Transportation

Unit

b. Angkutan Laut Dalam Negeri


Domestic Sea Transportation

Unit
GT

Jumlah 1
Total 1

Unit

a. Angkutan Laut Luar Negeri


International Sea Transportation

Unit

b. Angkutan Laut Dalam Negeri


Domestic Sea Transportation

Unit

GT

3.638

3.310

3.617

91

92

52.828.307

49.931.698

50.455.932

95

99

46.079

41.090

43.608

89

94

70.279.058

64.585.708

71.716.164

92

90

49.717

44.400

47.225

89

94

123.107.365

114.517.406

122.172.096

93

94

DUKS

Jumlah 2
Total 2
3

GT

GT
GT
Unit
GT

732

744

692

102

108

19.855.169

17.177.610

19.493.918

87

88

7.516

12.871

13.362

171

96

26.732.939

33.519.169

35.873.885

125

93

8.248

13.615

14.054

165

97

46.588.108

50.696.779

55.367.803

109

92

1.734

1.560

1.422

90

110

43.310.336

43.820.624

40.185.626

101

109

11.897

15.340

11.711

129

131

43.153.763

53.755.627

42.963.440

125

125

13.631

16.900

13.133

124

129

86.464.099

97.576.251

83.149.066

113

117

Rede/Dolphin/L.Point/Pinggiran
Rede/Dolphin/L.Point/Edge
a. Angkutan Laut Luar Negeri
International Sea Transportation

Unit

b. Angkutan Laut Dalam Negeri


Domestic Sea Transportation

Unit

Jumlah 3
Total 3

GT
GT
Unit
GT

Total Trafik (LN / DN)


Total Traffic (Intl/Dom)
a. Angkutan Laut Luar Negeri
International Sea Transportation

Unit

b. Angkutan Laut Dalam Negeri


Domestic Sea Transportation

Unit

TOTAL TRAFIK PELAYARAN


Total Shipping Traffic

158

GT
GT
Unit

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

GT

6.104

5.614

5.731

92

98

115.993.812

110.135.476

110.135.476

96

101

65.492

68.681

68.681

106

101

140.165.760

150.553.489

150.553.489

108

101

71.596

74.412

74.412

105

101

260.688.965

103

101

256.159.572

260.688.965

NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit
3

1
II
1

2
Jenis Kapal | Ship Type
Kapal Peti Kemas
Container Ship

Kapal General Cargo


General Cargo Ship

Unit

Kapal Bag Cargo


Bagged Cargo Ship

Unit

Kapal Tanker BBM


Fuel Tank Ship

Unit

Kapal Curah Cair Non BBM


Non-Fuel Liquid Bulk Cargo Ship

Unit

Kapal Curah Kering


Dry Bulk Cargo Ship

Unit

Kapal Tongkang
Barge

Unit

Kapal Penumpang
Passenger Ship

Unit

Perahu/PLM/Pelra/Kapal Perikanan
Boat/PLM/Conventional Port/Fishing Boat

Unit

Lain-lain
Others

Unit

10

Jumlah Trafik (Jenis Kapal)


Total Traffic (Ship Type)

Unit
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
GT
Unit
GT

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

TAHUN | Year 2012

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8=5:6

7,726

7,409

7,067

96

105

49,543,697

51,788,042

46,804,773

105

111

10,255

7,789

8,736

76

89

19,236,717

18,016,015

14,880,132

94

121
77

2,085

2,028

2,628

97

3,018,457

3,297,704

4,587,371

109

72

4,698

4,591

4,605

98

100

35,449,142

32,727,441

36,208,963

92

90

1,304

1,624

1,332

125

122

3,360,765

4,816,759

3,868,792

143

125

2,605

2,238

2,873

86

78

61,180,283

57,412,350

59,959,402

94

96

17,826

21,459

21,862

120

98

50,785,244

57,422,984

56,735,387

113

101

6,032

6,860

5,635

114

122

25,372,132

28,990,041

24,528,582

114

118

11,763

10,199

11,145

87

92

1,792,126

1,735,286

1,547,072

97

112
126

7,302

10,718

8,529

147

6,421,009

6,568,814

11,568,491

103

57

71,596

74,915

74,412

105

101

256,159,572

262,790,436

260,688,965

103

101

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

159

Trafik Barang
NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit

1
1

Cargo Traffic

b. Export

Total 1

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

Ton

8,561,811

11,723,263

10,056,838

137

117

M3

99,615

70,781

104,416

71

68

Ton/Liter

13,671,495

9,801,458

11,784,932

72

83

Ton

23,891,933

26,362,592

32,223,790

110

82

M3

762,814

331,223

355,186

43

93

Ton/Liter

1,073,135

1,212,300

1,049,297

113

116

Ton

32,453,744

38,085,855

42,280,628

117

90

M3

862,429

402,004

459,602

47

87

Ton/Liter

14,744,630

11,013,758

12,834,229

75

86

Ton

24,061,254

25,720,363

26,440,281

107

97

M3

3,943,634

3,231,586

3,726,332

82

87

Ton/Liter

12,261,074

10,561,835

12,274,726

86

86

Ton

9,492,457

21,905,846

25,970,798

231

84

M3

1,579,022

2,746,546

1,651,272

174

166

Perdagangan Dalam Negeri


Domestic Trade
a. Bongkar | Discharging

b. Muat | Loading

Total 2

Total 1 + 2

160

REALISASI
Realisation

Perdagangan Luar Negeri


International Trade
a. Import

ANGGARAN
Budget

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

TAHUN | Year 2012

Ton/Liter

10,299,306

10,313,227

10,497,514

100

98

Ton

33,553,711

47,626,209

52,411,080

142

91

M3

5,522,656

5,978,132

5,377,604

108

111

Ton/Liter

2,256,380

20,875,062

22,772,240

93

92

Ton

66,007,455

85,712,064

94,691,708

130

91

M3

6,385,085

6,380,136

5,837,206

100

109

Ton/Liter

37,305,010

31,888,820

35,606,470

85

90

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Trafik Petikemas

Container Traffic

NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation 2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8 = 5: 6

56

70

Term. Konvensional
Conventional Terminal
a. Luar Negeri
International

TAHUN | Year 2012


ANGGARAN
Budget

Box

162,004

TEUs

90,974

129,846

217,509

119,537

164,664

55

73

b. Dalam Negeri
Domestic

Box

1,404,283

1,510,760

1,287,879

108

117

TEUs

1,487,128

1,601,731

1,365,564

108

117

Jumlah Term.Konvensional :
Total Contional Terminal

Box

1,566,287

1,601,734

1,417,725

102

113

TEUs

1,704,637

1,721,268

1,530,228

101

112

Term. Petikemas
Container Terminal
a. Luar Negeri
International

Box

1,034,610

1,089,417

1,040,278

105

105

TEUs

1,527,982

1,599,339

1,516,539

105

105

b. Dalam Negeri
Domestic

Box

517,182

565,489

491,977

109

115

TEUs

566,293

619,539

538,873

109

115

Jumlah Terminal Petikemas :


Total Container Terminal

Box

1,551,792

1,654,906

1,532,255

107

108

TEUs

2,094,275

2,218,878

2,055,412

106

108

Box

3,118,079

3,256,640

2,949,980

104

110

TEUs

3,798,912

3,940,146

3,585,640

104

110

Total 1 + 2 :


Trafik Penumpang

NO.

URAIAN | Description

Sat.
Unit

1
1

Passenger Traffic
TAHUN | Year 2012
ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)
7=5:4

8=5:6

LUAR NEGERI
International
a. Debarkasi/turun
Desembarkation

Orang
Person

34,926

29,704

35,334

85

84

b. Embarkasi/naik
Embarkation

Orang
Person

34,479

47,485

33,600

138

141

Total 1

Orang
Person

69,405

77,189

68,934

111

112

a. Debarkasi/turun
Desembarkation

Orang
Person

1,652,109

1,741,203

1,810,403

105

96

b. Embarkasi/naik
Embarkation

Orang
Person

1,649,482

1,633,760

1,727,561

99

95

Total 2

Orang
Person

3,301,591

3,374,963

3,537,964

102

95

Orang
Person

3,370,996

3,452,152

3,606,898

102

96

DALAM NEGERI
Domestic

TOTAL

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

161

Trafik Hewan

NO.

Animal Traffic

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

a. Impor / turun
Import

Ekor
Animal

10,903

18,085

b. Ekspor / naik
Elsport

Ekor
Animal

Total 1

Ekor
Animal

10,903

18,085

22,988 166

79

a. Bongkar / turun
Discharging

Ekor
Animal

23,730

23,357

16,107 98

145

b. Muat / naik
Loading

Ekor
Animal

50,715

58,639

70,797 116

83

Total 2

Ekor
Animal

74,445

81,996

86,904 110

94

Ekor
Animal

85,348

100,081

109,892 117

91

URAIAN | Description

Sat.
Unit

TAHUN | Year 2012

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

7=5:4

8=5:6

LUAR NEGERI
International

22,988 166

79

- 0

DALAM NEGERI

Domestic

TOTAL

Profit Calculation

Perhitungan Laba

in millions rupiah

dalam jutaan rupiah

TAHUN | Year 2012


URAIAN | Description
1

ANGGARAN
Budget

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

5=3:2

6=3:4

Pendapatan usaha | Business Revenue

3,760,175

4,309,894

3,553,812

115

121

Beban Usaha | Business Charge

2,414,129

2,702,744

2,202,878

112

123

Laba (Rugi) Usaha | Business Profit/Loss

1,346,046

1,607,150

1,350,934

119

119

Pendp. Non Usaha | Non-Business Revenue

37,225

114,751

92,111

308

125

Beban Non Usaha | Non-Business Charge

10,948

22,933

59,857

209

38

Laba (Rugi) Non Usaha | Non-Business Profit/Loss

26,277

91,818

32,254

349

285

1,914

(1,926)

2,151

(101)

(90)

1,374,237

1,697,042

1,385,339

123

123

Bagian Laba Entitas Asosiasi


Part of Associated Entity Profit
L(R) sblm Beban Bunga dan Penugasan
Profit/Loss before Interest Charge and Assignment
Beban Bunga Pinjaman | Loan Interest Charge

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

32,167

6,233

419

19

1,488

1,342,070

1,690,809

1,384,920

126

122

320,162

442,556

355,775

138

124

1,021,908

1,248,253

1,029,145

122

121

Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner

762,528

950,067

781,121

125

122

Kepentingan Non Pengendali


Non-Controlled Interest

259,380

298,186

248,024

115

120

Operating Ratio (%) | Operating Ratio (%)

64.20

62.71

61.99

Working Ratio (%) | Working Ratio (%)

56.47

55.99

54.44

L(R) sblm Pajak | Profit/Loss before Tax


Beban Pajak Penghasilan | Revenue Tax Charge
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Profit/Loss of Current Year
Laba Yg Dpt Diatribusikan Kepada:
Profit Attributable to :

162

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Pendapatan Tahun 2012

Revenue in 2012

dalam jutaan rupiah

in millions rupiah
TAHUN | Year 2012

NO.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation 2011

Pelayanan Kapal | Vessel Service

498,690

540,599

519,233

198,417

228,030

33,884

60,469

161,327

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4
:3

7=4:5

108

104

165,649

115

138

78,682

178

77

217,306

153,442

135

142

Pelayanan Barang | Good Service

Pengusahaan Alat-alat
Equipment Management

Pelayanan Usaha (B/M) Barang


Good Handling Service

Pelayanan Curah Kering


Dry Bulk Good Service

75,404

135,383

113,616

180

119

Pelayanan Curah Cair


Liquid Bulk Good Service

3,007

11,022

7,350

367

150

Pelayanan Konsilidasi Muatan


Consolidated Load Service

51,031

74,823

48,298

147

155

Pengusahaan Properti
Property Management

125,191

92,652

54,235

74

171

Pelabuhan/Dermaga/Terminal UKS
Port/Wharf/Terminal - UKS

31,354

51,998

46,417

166

112

10

Pengusahaan Air & Listrik


Water and Electricity Management

55,121

63,888

67,814

116

94

11

Rupa-rupa Usaha | Miscellaneous Business

85,941

76,957

77,589

90

99

12

Pelayanan Terminal petikemas


Container Terminal Service

1,811,084

2,079,851

1,765,189

115

118

13

Pelayanan Terminal Bongkar muat


Petikemas Konvensional
Convential Container Handling Service

517,265

541,914

377,051

105

144

14

Rumah Sakit | Hospital (PT. RS PHC)


Pendapatan Usaha Kotot
Gross Business Revenue

15

Reduksi Pendapatan | Reduction of Revenue


Pendapatan Usaha Bersih
Net Business Revenue

16

Pendapatan Non Usaha


Non-Business Revenue
Jumlah Pendapatan Usaha dan Usaha
Total of Business and Non-Business Revenue

17

Bagian laba Entitas Asosiasi


Part of Profit of Associated Entity

TOTAL PENDAPATAN | TOTAL OF Revenue

123,100

145,660

89,674

118

162

3,770,816

4,320,552

3,564,238

115

121

10,641

10,658

10,426

100

102

3,760,175

4,309,894

3,553,812

115

121

37,225

114,751

92,111

308

125

3,797,400

4,424,645

3,645,923

117

121

1,914

(1,926)

2,151

(101)

(90)

3,799,314

4,422,719

3,648,074

116

121

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

163

Beban Usaha Tahun 2012 :

Business Expense in 2012 :

dalam jutaan rupiah

in millions rupiah
TAHUN | Year 2012

No.

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=4:5

Pegawai | Employee

469,486

482,761

379,642

103

127

Bahan | Material

353,964

380,223

340,150

107

112

Pemeliharaan | Maintenance

189,072

227,050

178,533

120

127

Penyusutan | Reduction

290,789

289,709

268,294

100

108

Asuransi | Insurance

Sumber Daya Pihak Ketiga | Third Party Resources

Administrasi Kantor | Office Administration

Umum | General Affairs


Jumlah Beban Usaha | Total Business Charge

Beban Non Usaha | Non-Business Charge

10

Beban Bunga | Interest Charge


TOTAL BEBAN | Total Charge

88,703

70,241

30,038

79

234

610,172

742,059

586,086

122

127

35,217

36,834

35,992

105

102

376,727

473,867

384,144

126

123

2,414,129

2,702,744

2,202,878

112

123

10,948

22,933

59,857

209

38

32,167

6,233

419

19

1,488

2,457,244

2,731,910

2,263,154

111

121

Neraca

Balance Sheet

dalam jutaan rupiah

in millions rupiah

NO.

URAIAN | Description

PER 31 DESEMBER
2012

PER 31 DESEMBER
2011

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

5=3:4

ASET | Asset

Aset Lancar | Current Asset

Investasi | Invesment

Aset Tetap | Fixed Asset

Properti Investasi | Invesment Property

Aset Tetap Dalam Konstruksi


Fixed Asset under Construction

Aset Lain-lain | Other Asset


JUMLAH ASET | Total Asset :

II

2,604,632

1,637,190

159

162,466

52,654

309

3,404,259

3,073,660

111

32,792

32,889

100

1,203,140

684,402

176

35,046

32,889

107

7,442,335

5,513,684

135

1,262,762

787,005

160

LIABILITAS DAN EKUITAS | Liability and Equity

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

Kewajiban Pajak Tangguhan | Deferred Tax Obligation

Liabilitas Jangka Panjang | Long-term Liability

1,154,514

494,365

234

Ekuitas dan Cadangan | Equity and Spare

3,586,785

3,123,512

115

Saldo Laba (Rugi) | Balance of Profit/Loss


- Laba (Rugi) Tahun Lalu | Proffit/Loss of Previous Year
- Laba (Rugi) Tahun Berjalan | Proffit/Loss of Current Year

Ekuitas Lainnya | Other Equity

Kepentingan Non Pengendalian | Non-controlled Interest


JUMLAH PASIVA | Total Passive

164

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

950,067

781,121

0
122

488,207

327,681

149

7,442,335

5,513,684

135

Laporan Arus Kas :

Cash Flow Report

dalam jutaan rupiah

in millions rupiah
TAHUN | Year 2012

No.
1
1

URAIAN | Description

ANGGARAN
Budget

REALISASI
Realisation

REALISASI
TAHUN 2011
Realisation 2011

6=4:3

7=4:5

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Cash Flow from Operational Activity
- Penerimaan | Revenue

4.900.510

6.320.823

4.007.972

129

158

- Pengeluaran | Expenses

3.853.121

4.743.175

2.391.975

123

198

Arus Kas Neto Aktivtas Operasi


Net Cash Flow from Operational Activity

1.047.389

1.577.648

1.615.997

151

98

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Cash Flow from Investment Activity
- Penerimaan | Income
- Pengeluaran | Expenses
Arus Kas Neto Aktivtasi Investasi
Net Cash Flow from Investment Activity

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

37.561

821.490

1.079.581

2187

76

1.590.455

1.840.802

2.049.476

116

90

(1.552.894)

(1.019.312)

(969.895)

66

105

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Cash Flow from Funding Activity
- Penerimaan | Income

1.200.000

869.631

1.472

72

59.078

- Pengeluaran | Expenses

584.752

647.880

580.005

111

112

Arus Kas Neto Aktivtas Pendanaan


Net Cash Flow from Funding Activity

615.248

221.751

(578.533)

36

-38

Kenaikan / Penurunan Kas dan Setara Kas


Increase / Decrease of Cash and Cash
Equivalent

109.743

780.087

67.569

711

1155

Saldo Kas dan Setara Kas Awal Periode


Balance of Chas and Cash Equivanlency at
the Beginning of Period

1.275.458

1.039.119

968.903

81

107

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing


Influence of Foreign Exchange Rate

7.926

2.647

299

Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Periode


Balance of Chas and Cash Equivanlent End
of Period

1.385.201

1.827.132

1.039.119

132

176

Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran


Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit

More detailed information, it can be seen in the


Management Report 2012 after Audit

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

165

Target atau Proyeksi satu tahun


mendatang (tahun 2013)

Target or Projection in following


year (2013) :

Sesuai dengan Risalah RUPS Nomor: RIS-17/


D3.MBU/2013 tanggal 17 Januari 2013, maka
target tahun 2013 ditetapkan sebagai berikut:

Referring to the Minutes of Shareholders Meeting


No. RIS-17/D3.MBU/2013 dated 17 January 2013, the
target of 2013 is established as the following:

Trafik :

Traffic

No.

URAIAN | Description

Satuan | Unit
GT

Arus Kapal | Ship Traffic

Arus Barang | Good Traffic

Arus Petikemas | Container Traffic

Arus Penumpang | Passenger Traffic

Jumlah | Total
272.821.962

Unit

76.323

Ton

91.293.940

M3

5.658.271

Ton / Ltr

21.475.042

Teus

4.078.462

Box

3.349.240

Orang

3.357.056


Perhitungan Laba/Rugi Komprehensif:
No.
1

Calculation of Comprehensive Profit/Loss :

URAIAN | Description

Jumlah ( Rp Milyar) | Total (Rp. billion)

Pendapatan Usaha | Bussiness Revenue

4.420,78

Biaya Usaha | Bussiness Expense

Laba Usaha | Bussiness Proffit

Pendapatan (Beban) Di Luar Usaha | Revenue Out of Bussinee

Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit/Loss before Tax

Pajak | Tax

(366,30)

Laba Tahun Yang Berjalan | Profit of Current Year

1.109,50

Laba Yang Dapat Diatribusikan kepada | Profit Attributable to

1.536,99

821,03

b. Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlled Interest

288,47

No.

Financial Position Report :


URAIAN | Description

Jumlah ( Rp Milyar) | Total (Rp. billion)

ASET | Asset
Aset Lancar | Current Asset

2.331,60

Aset Tidak Lancar | Non-Current Asset

9.641,90

Total Aset | Total Asset


2

(61,19)
1.475,80

a. Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner

Laporan Posisi Keuangan:


1

(2.883,79)

11.973,50

LIABILTAS & EKUITAS | Liability and Equity


Libilitas | Liability
Libilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

2.016,20

Libilitas Jangka Panjang | Longt-term Liability

4.249,11

Ekuitas | Equity
Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner
Kepentingan Non Pengendalian | Non-Controlled Interest
TOTAL LIABILTAS & EKUITAS | Total Liability and Equity

166

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

5.330,09
378,10
11.973,50

PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL


LAPORAN POSISI KEUANGAN
Sub Segment Events

1. Berdasarkan Surat Dewan Komisaris Pelindo


III No 06/I/UM/DK.P.III/2013 tanggal 21
Januari 2013 perihal Persetujuan atas usulan
Penghapusan aset tetap karena kondisi tertentu
di Cabang Tanjung Perak, Dewan Komisaris
menyetujui usulan Dewan Direksi atas Surat
Direksi Nomor: KU.0302/17.1/P.III-2012 tanggal
14 Desember 2012
perihal Permohonan
Persetujuan untuk melakukan penghapusan
Aktiva tetap
Perusahaan karena kondisi
tertentu yaitu terminal Gapura Nusantara dan
Gapura Surya di cabang pelabuhan Tanjung
Perak dengan nilai sebesar Rp 1.563.684.

1. Referring to the Letter from Board of


Commissioners of Pelindo III No. 06/I/UM/
DK.P.III/2013 dated 21 January 2013 regarding
the Approval to the Proposal of Removal of
Fixed Assets for Certain Conditions at Tanjung
Perak Branch, the Board of Commissioners have
approved the proposal from Board of Directors to
the letter of Directors No. KU.0302/17.1/P.III-2012
dated 14 December 2012 regarding the Approval
Request for Removal of Company Fixed Assets for
Certain Conditions, i.e. Gapura Nusantara and
Gapura Surya located at Tannjung Perak Branch
with total value of Rp. 1,563,684.00.

2. Berdasarkan Salinan Risalah lelang Nomor


102/2013 tanggal 21 Pebruari 2013 telah
dilakukan penjualan secara lelang atas
barang berupa 1 (satu) paket bangunan untuk
dibongkar (bongkaran) Terminal Gapura Surya
dan Gapura Nusantara terletak di Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya. Peserta lelang
yang mengajukan penawaran pada lelang
tersebut diikuti oleh 4 (empat) peserta dan
telah ditetapkan pemenang lelang dengan
penawaran tertinggi dan telah melampaui
harga limit yang ditetapkan dengan harga
sebesar Rp 1.017.420.

2. Referring to the Minutes of Meeting No. 102/2013


dated 21 February 2013, an auction has been
conducted to sell 1 (one) package of building to be
demolished, i.e. Gapura Nusantara and Gapura
Surya located at Tanjung Perak Port Surabaya.
There were 4 (four) auction parties participated
and the successful participant has lodged the
highest price and has passed the price limit of
Rp 1,017,420.00.

3. Sesuai Surat Perjanjian Pemborongan No.


HK.0502/05/P.III-2013 tanggal 30 Januari 2013
Perusahaan telah melakukan kontrak kerja
dengan PT Hutama Karya ( Persero) -wilayah
VII, atas Pekerjaan Pembangunan Terminal
Penumpang Modern pelabuhan cabang
Tanjung Perak, dengan harga borongan satuan
tetap ( Fixed unit priced) ditetapkan sebesar Rp
65.039.126 sudah termasuk PPN 10%, dengan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama
420 (Empat Ratus Dua Puluh) hari kalender.

3. Referring to the Letter of Agreement No.


HK.0502/05/P.III-2013 dated 30 January 2013,
the Company is bound in the agreement with
PT. Hutama Karya (Persero) - Region VII, for
the Building of Modern Passenger Terminal of
Tanjung Perak Port with the fixed unit price of
Rp 65,039,126.00 including 10% VAT, with the
period of work implementation of 420 (four
hundred twenty) calendar days.

4. Sesuai Kontrak Nomor HK.0502/67/P.III-2013


tanggal 1 Maret 2013 Perusahaan (Pihak kesatu)
melakukan kontrak pekerjaan pengadaan
10 (Sepuluh) unit Ship To Shore (STS) Crane
baru untuk Terminal Teluk Lamong Surabaya,
dengan
Konecranes Finland Corporation
(Pihak Kedua) Perusahaan di Negara Republik
Firlandia dengan ruang lingkup pengadaan

4. Referring to the Letter of Agreement No.


HK.0502/67/P.III-2013 dated 1 March 2013, the
Company (First Party) is bound in the agreement
to purchase 10 (ten) units of new Ship To
Shore (STS) Cranes for Teluk Lamong terminal
Surabaya, with Konecranes Finland Corporation
(Second Party), a Finland company of which the
scope of business to provide, ensemble and erect

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

167

alat, pekerjaan perakitan dan pendirian STS


Crane, Pengetesan dan pengujian Peralatan.
Harga untuk ruang lingkup (Phase 1,2 dan
suku cadang) adalah sebesar USD 77.476.499
(Angka Penuh) tidak termasuk PPN Impor,
PPh Impor dan Bea Impor. Harga untuk phase
I merupakan harga tetap (fixed price). Pihak
kedua harus menyediakan perlindungan
asuransi untuk kerusakan yang timbul
terhadap barang - barang milik Perusahaan dan
pihak lain selama berlangsungnya pelaksanaan
Pengadaan sampai dengan tanggal Berita
Acara Penyelesaian. Masa garansi untuk setiap
unit STS Crane adalah 365 hari kalender sejak
PHO dari masing- masing STS Crane.

STS Cranes, as well as to test and to commission


the equipment. The price for phase 1 & 2 and
spare parts are USD 77,476,499 (Full numbers)
excluding Import VAT, Import Revenue Tax and
Import Duty. The price for phase I is a fixed price.
The Second Party is obliged to provide the Security
Insurance for any damage arisen to the goods
owned by the Company and other parties during
the work implementation up to the preparation
of Work Completion Report. The warranty period
for each unit of STS Crane is 365 (three hundred
sixty five) calendar days since PHO from each
unit.

5. Sesuai Kontrak Nomor HK.0502/68/P.III-2013


tanggal 1 Maret 2013 Perusahaan (Pihak kesatu)
melakukan kontrak pekerjaan pengadaan
20 (Dua Puluh) Automated Stacking Crane
(ASC) baru dan 5 (lima) Straddle Carries (SC)
baru untuk Terminal Teluk Lamong Surabaya,
dengan
Konecranes Finland Corporation
(Pohak Kedua) Perusahaan di Negara Republik
Firlandia dengan ruang lingkup pengadaan
alat, pemasangan dan Instalasi, Pengetesan dan
pengujian Peralatan dan masa garansi dengan
harga ruang lingkup (Phase 1 dan 2) sebesar
USD 65.998.100 (Angka Penuh) tidak termasuk
PPN Impor, PPh Impor dan bea masuk Impor.
Untuk menjamin dilaksanakannya Perjanjian
ini maka pihak kedua wajib menyerahkan
jaminan pelaksanaan kepada Perusahaan
senilai USD 3.299.905 (Angka Penuh). Selain itu
pihak kedua harus menyediakan perlindungan
asuransi untuk kerusakan yang timbul
terhadap barang - barang milik Perusahaan dan
pihak lain selama berlangsungnya pelaksanaan
Pengadaan sampai dengan tanggal Berita
Acara Penyelesaian.

5. Referring to the Letter of Agreement No.


HK.0502/68/P.III-2013 dated 1 March 2013, the
Company (First Party) is bound in the agreement
to purchase 20 (twenty) units of new Automated
Stacking Cranes (ASC) and 5 (five units) of new
Straddle Carriers (SC) for Teluk Lamong Terminal
Surabaya, with Konecranes Finland Corporation
(Second Party), a Finland company of which
the scope of business to provide, ensemble
and erect, as well as to test and to commission
the equipment. The warranty of Phase I and
2 is USD 65,998.100 (full numbers) excluding
Import VAT, Import Revenue Tax and Import
Duty. To guarantee the implementation of the
agreement, the Second Party is obliged to provide
the Performance Bond to the Company for USD
3,299,905 (full numbers). The Second Party also
is obliged to provide the Security Insurance for
any damage arisen to the goods owned by the
Company and other parties during the work
implementation up to the preparation of Work
Completion Report.

6. Sesuai Kontrak Nomor HK.0502/69/P.III-2011


tanggal 1 Maret 2013 Perusahaan (Pihak kesatu)
melakukan kontrak pekerjaan pengadaan 50
(lima Puluh) unit Combined Terminal Tractor
Trailers (CTT) baru untuk terminal Teluk
Lamong Surabaya dengan Gaussin SA (Pihak
Kedua) Perusahaan berkedudukan di Perancis

6. Referring to the Letter of Agreement No.


HK.0502/69/P.III-2011 dated 1 March 2013, the
Company (First Party) is bound in the agreement
to purchase 50 (fifty) units of new Combined
Terminal Tractor Trailerss (CTT) for Teluk Lamong
Terminal Surabaya, with Gaussin SA (Second
Party), a French company of which the scope of
business to provide, ensemble and erect CTT V.4,

168

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

dengan ruang lingkup pekerjaan penyediaan


Alat Truck CTT V.4, pekerjaan pembagunan dan
perakitan atas CTT dan pengalihan alas hak dan
kepemilikan atas 50 (lima Puluh) CTT dilakukan
kepada Perusahaan. Harga
untuk ruang
lingkup pekerjaan tersebut adalah sebesar
USD 10.850.000 (Angka Penuh) merupakan
kontrak harga satuan (fixed unit price), dan
tidak berubah. Masa garansi untuk setiap unit
CTT adalah 365 hari kalender sejak PHO dari
masing- masing CTT. Selain itu pihak kedua
dengan biaya sendiri harus mengasuransikan
sebesar 110% dari harga kontrak atas nama
Perusahaan.

as well as to test and to commission and transmit


the ownership of the units of USD 10,850,000 (full
numbers) with a fixed unit price and will not be
changed. The warranty period of each unit of CTT
is 365 calendar days since PHO from each unit.
The Second Party also is obliged to provide the
Security Insurance on their cost of 110% of the
agreement price on behalf of the Company.

7.
Sesuai Perjanjian Pemborongan Nomor
HK.0502/74/P.III-2013 tanggal 5 Maret 2013
tentang Pekerjaan Pengadaan Asuransi
Kesehatan di Lingkungan Pelindo III untuk
tahun 2013, Perusahaan memberikan imbalan
kerja dalam bentuk Program Kesejahteraan
Pegawai (Asuransi Kesehatan) untuk pegawai
tetap bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa
InHealth Indonesia. Berdasarkan perjanjian
kerja sama tersebut, Perusahaan membayar
premi kepada
PT Asuransi Jiwa InHealth
Indonesia sebesar Rp 49.714.702 untuk peserta
sebanyak 8.648 orang, yang pembayarannya
dilakukan secara bertahap yaitu sebagai
berikut :
a. Termyn I : sebesar Rp 19.885.881 atau 40%
dibayarkan paling lambat pada tanggal 28
Maret 2013.
b. Termyn II : sebesar Rp 14.914.411 atau 30%
yang dibayarkan pada bulan Juni 2013.
c. Termyn III : sebesar Rp 14.914.411 atau 30%
yang dibayarkan pada bulan Oktober 2013.

7. Referring to the Letter of Agreement No.


HK.0502/74/P.III-2013 dated 5 March 2013
regarding the Provision of Medical Insurancen
at Pelindo III for 2013, the Company provides
the work appreciation in the form of Employee
Welfare
Program
(Medical
Insurance)
and corporating with PT. Asuransi Jiwa
InHealth Indonesia. Based on the letter of
agreement, the Company pays the preminum
to PT. Asuransi Jiwa InHealth Indonesia of
Rp 49,714,702.00 for 8,648 persons. The payment
is scheduled as the following :

PT Asuransi Jiwa InHealth harus membayar


manfaat program tersebut kepada peserta
yang terdiri dari Tertanggung Pokok Aktif
(Pegawai Aktif ) dan Tertanggung Pokok
pensiunan, Tertanggung Keluarga Aktif dan
Tertanggung Keluarga Pensiunan. PT Asuransi
Jiwa InHealth wajib menyerahkan jaminan
Pelaksanaan sebesar Rp 2.485.735 dengan
masa berlaku 395 hari kalender. Jangka Waktu

a. Stage I : Rp. 19,885,881.00 or 40% to be paid the


latest on 28 March 2013.
b. Stage II : Rp 14,914,411.00 or 30% to be paid in
June 2013.
c. Stage III : Rp 14,914,411.00 or 30% to be paid in
October 2013.
PT. Asuransi Jiwa InHealth Indonesia should pay
the program benefit to the participants including
the Active Insured Principal (Active Employee), the
Retired Insured Principal, the Active Insured Family
and the Retired Insured Family. They also has to
submi the Performance Bond of Rp 2,485,735.00
with the validation of 395 (three hundred ninety
five) calendar days. The Agreement Period of
Time starts from 1 March 2013 up to 28 February

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

169

Perjanjian adalah dari 1 Maret 2013 sampai


dengan tanggal 28 Pebruari 2014. Manajemen
Perusahaan berkeyakinan PT Asuransi Jiwa
InHealth akan dapat memenuhi kewajiban
sehubungan dengan hal tersebut pada saat
jatuh tempo.

2014. The impany Management believes that PT.


Asuransi Jiwa InHealth would be capable to carry
out their obligations when due time.

8.
Pada Maret 2013, Perusahaan telah
menandatangani
Surat
Penunjukan/
penugasan (Engagement letter)
kepada
Credit Suisse dan Deutsche bank sebagai agen
(Mandated lead Arranger) untuk melanjutkan
negosiasi dengan Konecranes Finland Corp
dan Finnvera Plc sehubungan dengan rencana
pengajuan Pendanaan Peralatan Bongkar Muat
peti kemas Terminal Teluk Lamong (Ship to
ship Crane dan Automated Stacking Cranes)
dengan fasilitas kredit ekspor/fasilitas kredit
ECA Finnvera sebesar USD 143.500.000 (Angka
Penuh) dari Finverra.

8. In March 2013, the Company has signed the


Engagement Letter to Credit Suisse and Deutsche
Bank as the Mandated Lead Arrangerto continue
the negotiation with Konecranes Finland Corp abd
Finnvera Plc regarding the Funding Proposal of
Container Handling Equipment for Teluk Lamong
Terminal (Ship To Shore Cranes and Automated
Stacking Cranes) with the credit/export facility
from ECA Finnvera for USD 143,500,000.00 (full
numbers).

170

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Prospek usaha perusahaan

Company Business Prospect

Tingkat pertumbuhan Gross Domestic Product


(GDP) Indonesia periode tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tahun
Pertumb. GDP Indonesia
Indonesia GDP growth

The growth of Gross Domestic Product (GDP) in


Indonesia for the period of 2009 to 2012 is as the
following :

2012
6,23%

2011
6,49%

2010
6,22%

2009
4,63%

*sumber data BPS | (Source : BPS)

Berdasar data dari table diatas bahwa GDP


Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
2009 sampai dengan 2012, dengan rata rata
pertumbuhan sebesar 5,89 %, pada tahun 2012
terjadi penurunan sebesar 4,01 % dari tahun 2012
yang disebabkan adanya krisis keuangan global di
beberapa negara Eropa yang berimbas terhadap
ekspor impor Indonesia, namun demikian
pertumbuhan GDP tahun 2012 dari tahun 2011
tetap diatas 6 % (6,23 %)

Based on the above table, Indonesia GDP has


increased from 2009 to 2012 averagely 5.89%. In
2012, it decreased for 4.01% from 2011 due to the
global monetary crisis in several European countries
which effected the export-import in activity in
Indonesia. However, the growth of GDP in 2012 from
2011 was still more than 6% (6.23 %)


Sedangkan
gambaran
umum
kondisi
perekonomian Nasional,
Jawa Timur dan
perusahaan adalah sebagai berikut :

The general national economical condition in East


Java is as the following :

1,24T
1,03 T

737 M
712 M

714 M

100%

100%

103%

121%

7,22%

7,27%

6,68%
6,46%

6,01%
6,16%

140%

5,01%

6,20%

6,23%

4,63%
9.629

2008

10,485

9.085

2009

2010

8.799

2011

9.380

2011

Pertumbuhan Ekonomi Nasional


National Economical Growth

Pertumbuhan Laba Bersih PT Pelindo III (Persero)


Net Profit Growth of PT. Pelindo III (Persero)

Nilai Kurs Valuta asing per 1 US Dollar


Value of Foreign Exchange per 1 US Dollar

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur


Economical Growth in East Java

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

171

a. Tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur


tahun 2012 sebesar 7,27% lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi nasional tahun 2012 sebesar 6,23%,
hal ini menunjukkan bahwa prospek usaha
sector perdagangan dan logistic, terutama di
Jawa Timur sangat bagus dan berkembang;

a. Economical growth in East Java in 2012 is 7.27%,


higher compared to the national economical
growth in 2012, i.e. 6.23%. This shows that the
business prospect in trade and logistic sectors,
particularly in East Java, has been very good and
developed;

b. Posisi Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pintu


gerbang logistik untuk wilayah Indonesia Timur
dan adanya perubahan penggunaan kemasan
dalam pengiriman barang dari general cargo
ke kemasan petikemas yang berimbas kepada
peningkatan pertumbuhan arus petikemas
domestik di lingkungan PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) yang mencapai 17% dari
tahun 2011 dengan eksisting mencapai 32
(tiga puluh dua) rute pelayaran dan akan terus
bertambah pada tahun selanjutnya.

b. Position of Tanjung Perak Port as the entrance


of logistics for Eastern part of Indonesia and
the change of packaging from general cargo to
containerized cargo has effected the increase
of domestic container traffic at PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) for 17% from 2011. While
existing 32 (thirty two) shipping routes which
would be increasing in the following year.

172

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

c. Nilai tukar kurs US Dollar terhadap Rupiah


cenderung stabil, dari tahun 2008 sampai
dengan 2012 (Rp 8.799,- s/d Rp. 10.485,- per
1 USD), apabila dikaitkan dengan kontribusi
pendapatan dari valuta asing pada tahun
2012 sebesar 35 % terhadap total pendapatan
perusahaan maka kestabilan nilai tukar rupiah
tersebut cukup berpengaruh secara signifikan
terhadap perusahaan, namun masih dalam
batas yang wajar karena mengalami penurunan
dari tahun tahun sebelumnya, sebagaimana
tabel berikut :

c. Value of exchange rate from US Dollar to Rupiah


has a stable tendency from 2008 to 2012 (Rp
8,799.00 to Rp. 10,485.00 per 1 USD). In case this
relates to the contribution of foreign exchange
revenue in 2012 for 35% of total of company
revenue, the stability of rupiah exchange rate will
affect significantly to the company, but still in the
normal limit, as it decreased in previous years, as
shown in the table below :


Kontribusi pendapatan valuta asing terhadap


total pendapatan:

Contribution of foreign exchange revenue to the


total revenue :

Tahun
Year

Valuta Asing (juta)


Foreign Exchange (millions)

Total Pendapatan (juta)


Total Revenue (millions)

% Pendapatan
% Revenue

2008

125,55

246,18

51%

2009

125,40

236,60

53%

2010

140,59

312,42

45%

2011

159,51

409,00

39%

2012

164,47

469,91

35%

d. Laba perusahaan yang terus mengalami


peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya
hingga mencapai Rp. 1,24 triliun pada tahun
2012

d. The company profit has increased from the


previous years up to Rp. 1,24 trillion in 2012

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

173

Aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan

Marketing Aspects on Product and/or Service of Company


Pangsa Pasar

Market segment

Sampai saat ini Pelindo III beserta anak perusahaan


telah menguasai sekitar 100 % pangsa pasar
pelayanan terminal petikemas internasional dan
bongkar muat petikemas domestic di wilayah kerja
perusahaan, sedangkan pangsa pasar bongkar
muat curah kering, Pelindo III menguaasi sekitar 70
% dan curah cair sekitar 80 %. Penguasaan pangsa
pasar terndah adalah general cargo dan bag cargo,
yaitu dibawah 5 %.

Currently, Pelindo III and the subsidiary companies


have been managing approximately 100% of the
market segment of international container service
and domestic container handling at the environment
of the Company, while for the market segment of dry
bulk cargo approximately 70% and wet bulk cargo
for 80%. The lowest maket segment is general cargo
and bag cargo, i.e. below 5%.

No.

Commodity

Total
Pelindo III

PBM Non Pelindo III

Petikemas | Container

100.00%

Curah Kering | Dry bulk

69.80%

30.20%

Curah Cair | Liquid bulk

80.42%

19.58%

General cargo

4.65%

95.35%

Bag cargo

3.11%

96.89%

Strategi Pemasaran perusahaan yang telah


dilakukan dalam rangka terus mengupayakan
pertumbuhan (growth strategy) adalah
melalui optimalisasi kekuatan perusahaan
serta melakukan kerjasama usaha sebagai
berikut

The company marketing strategies which


have been implemented in order to improve
the growth are the development of company
strengths and the cooperations as the following :

1) Penguatan Core Business perusahaan, yaitu


jasa kapal, barang dan penumpang dengan
peningkatan kapasitas terpasang dengan
perbaikan dan penambahan kapasitas
terpasang fasilitas pokok dan penunjang,
peralatan bongkar muat dan terminal
penumpan, antara lain :

1) Company Core Business Strengthening are vessel


service, good and passenger service by improving
the existing capacity and repairing and adding
the existing capacity of the main and supporting
facilities of handling equipment and passenger
terminals as the following :

- Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk


Lamong yang direncakan akan beroperasi
pada tahun 2014.

- The building of Multi Purpose terminal of


Teluk Lamong, to be operational in 2014.

- Revitalisasi Terminal Penumpang menjadi


Terminal Penumpang Modern di Tanjung
Perak,
direncanakan
selesai
tahun
2014

- The revitalization of Passenger Terminal to


become a Modern Passenger Terminal at
Tanjung Perak to be operational in 2014.

-
Peningkatan
kapasitas
Pelabuhan
Banjarmasin
(TPKB
dan
Kawasan
Pulangpisau), Pelabuhan Tanjung Emas,
Terminal Petikemas Semarang, Tanjung
Intan, Tanjung Wangi, Kumai, Benoa
dan Tenau Kupang, yang semuanya
direncanakan selesai tahun 2013

- The capacity improvement of Banjarmasiang


Port (TPKB) and Pulangpisau area, Tanjung
Emas Port, Container Terminal Semarang,
Tanjung Intan, Tanjung Wangi, Kumai, Benoa
and Tenau-Kupang to be completed in 2013.

174

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2) Penetrasi pasar bongkar muat petikemas


domestic dengan melakukan kerjasama
bersama perusahaan pelayaran petikemas
domestic untuk membuka jalur pelayaran baru,
terutama di pelabuhan-pelabuhan cabang
wilayah timur, antara lain Badas, Kalabahi,
Waingapu serta jalur Semarang Banjarmasin

2) Penetration in the domestic container handling


service market by cooperating with domestic
container shipping lines to open new shipping
riutes, particularly for the port branches at the
eastern are, i.e. Badas, Kalabahi, Waingapu and
the route of Semarang-Banjarmasin

3) Penetrasi pasar bongkar muat curah kering


dan curah cair, dengan cara mengkaitkan
pemanfaatan tanah dan property di lingkungan
perusahaan yang dimanfaatkan oleh pemilik
barang.

3) Penetration in the dry and wet bulk cargo


handling by connecting the land and property
utilization at the environment of the Company
by the cargo owners.

4) Melakukan sinergi antar BUMN :


4) Conducting the synergy with other State Owned


Enterprise :
a) Development for Port Core Business :

a) Bidang Core Bisnis kepelabuhanan


- Pelayanan jasa bongkar muat pupuk
curah dengan PT Pupuk Indonesia
Holding Company di Pelabuhan
Cabang Tanjung Perak, Tanjung Wangi,
Banjarmasin, Tanjung Emas, Tenau
Kupang, Lembar, Bima, Maumere dan
Celukan Bawang

- Bulk fertilizer handling service with PT.


Pupuk Indonesia Holding Company
at Tanjung Perak, Tanjung Wangi,
Banjarmasin, Tanjung Emas, TenauKupang, Lembar, Bima, Maumere and
Celukan Bawang

- Pelayanan jasa penundaan dengan


PT. Pertamina (Persero) di Pelabuhan
Cabang Tanjung Wangi dan Tenau
Kupang

- Tugging service with PT. Pertamina


(Persero) at Tanjung Wangi and TenauKupang

- Pelayanan jasa paket penundaan di


area dock perkapalan, dengan PT Dock
Perkapalan Surabaya (PT DPS) dan PT
PAL (Persero)

- Tugging package service at the ship dock


area with PT. Dok Perkapalan Surabaya
(PT DPS) and PT. PAL (Persero)

- Pelayanan jasa bongkar muat di TUKS


Karang Kandri Tanjung Intan dengan PT
Adhiguna Putera
b) Pengembangan bisnis di luar core bisnis

- Handling service TUKS Karang Kandri


Tanjung Intan with PT. Adhiguna Putera


b) Development for Port Non-Core Business :

- Pengembangan bisnis jalan tol di Benoa


Bali

- Development of business tollway in


Benoa-Bali

- Pengelolaan alur
Surabaya (APBS)

barat

- Management of West Shipping Channel in


Surabaya (APBS)

- Distribusi petikemas melalui moda


kereta api rute Surabaya - Jakarta

- Container distribution via train with the


route of Surabaya-Jakarta

pelayaran

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

175

dan

5) Scheduled tariff adjustment and service-based


tariff diferentiation;

6) Integrasi pelayanan windows system kapal


petikemas domestik antara pelabuhan di
wilayah perusahaan;

6) Integration of domestic container ship windows


system among ports at the environment of the
Company;

7) Penataan pola operasional bongkar muat


selama 24 jam, penetapan standar minimal
kemampuan crane kapal, jaminan pelayanan
dan rewards & punishment;

7)
24 hour operational handling pattern
management, standardization of ship crane
minimum capability, service warranty, rewards &
punishment;

8) Program sharing session dan face to face sebagai


forum penyaluran aspirasi dan menggali
kebutuhan pelanggan serta sebagai bentuk
apresiasi kepada pelanggan;

7) Sharing session and face to face program as the


means of aspiration submission and identification
of the customers need and appreciation to the
customers.

KEBIJAKAN DIVIDEN

DIVIDEND POLICY

Kebijakan pembagian dividen


(dalam juta Rp)

Dividend Distribution Policy


(in million Rp)

5) Penyesuaian tarif secara terencana


diferensiasi tarif berbasis pelayanan;

Besaran pembagian dividen Pelindo III


didasarkan pada keputusan RUPS tahunan.
Pada tahun 2013, pemegang saham melalui
RUPS tahunan tahun buku 2012 memutuskan
untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp. 285.020.190.600,- atau 30% dari laba
bersih. Pada tahun 2012, perusahaan telah
membagikan dividen tunai tahun buku 2011
sebesar Rp. 287.465.000.000,- atau 37% dari
laba bersih.

2012

The amount of dividend of Pelindo III is based


on the Decree of Annual Shareholders Meeting.
In 2013, the Shareholders decided to distribute
the cash dividend of Rp. 285,020,190,600,- or
30% from the net profit. In 2012, the Company
has distributed the cash dividend of 2011 of
Rp. 287,465,000,000,- or 37% from the net profit.

2011

Laba bersih | Net Profit

950,067

781,121

Dividen yg dibagikan | Distributed Dividend

285,020

287,465

Persentase dividen | Dividend Percentage

30%

37%

Dividen per lembar saham (angka penuh)


Dividend per one sheet of share (full numbers)

0.28

0.36

176

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Investasi yang dilakukan oleh Pelindo III


pada tahun 2012

Investment of Pelindo III in 2012

Keterangan | Decription
No

Cabang | Branch

1.

Tanjung Perak

2.

Tanjung Emas

Investasi | Investment

Tujuan
Goal

Nilai Proyek
Project Value

Sumber dana
Source of Fund

a. Pembangunan Terminal Penumpang modern


a. Building of modern passenger terminal

Level of
service

Rp. 66 M

Dana sendiri
Self funded

b. Perkuatan dermaga Jamrud


b. Strengthening Jamrud Wharf

Level of
revenue

Rp. 29,36 M

Dana sendiri
Self funded

a. Peninggian Dermaga Samudera


a. Heightening Samudera Wharf

Level of
revenue

Rp. 110 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pemotongan dermaga pelabuhan dalam


b. Cutting the wharf of inner port

Level of
revenue

Rp. 20 M

Dana sendiri
Self funded

c. Pengerukan kolam dermaga TPKS


c. Dredging the wharf of TPKS

Level of
revenue

d. Revitalisasi Terminal Penumpang


d. Revitalization of passenger terminal Penumpang

Level of
service

Rp. 4,57 M

Dana sendiri
Self funded

e. Pembangunan tanggul sistem polder tahap I


e. Building the embankment with polder system stage I

Level of
service

Rp. 34,43 M

Dana sendiri
Self funded

f. Pengadaan dan pemasangan sistem pompa pada


polder cluster III
f. Purchasing and installing the pump system at polder
Cluster III

Level of
service

Rp. 5,62 M

Dana sendiri
Self funded

g. Pembangunan tanggul sistem polder tahap II pada


Cluster III
g. Building the embankment with polder system stage II
at Cluster III

Level of
service

Rp. 19,69 M

Dana sendiri
Self funded

Level of
revenue

Rp. 235 M

Dana sendiri
Self funded

Rp. 1,05 M

Dana sendiri
Self funded

3.

TPKS

a. Pembangunan CY dan dermaga TPKS


a. Building the Container Yard and wharf of TPKS

4.

Tanjung Intan

a. Pembebasan tanah dan bangunan PT Industri


Sandang Nusantara (Persero), luas tanah = 3.096 m2
(status HGB)
Freeing the land and building of PT. Industri Sandang
Nusantara (Persero), land width = 3,096 m (status
HGB)

Banjarmasin

a. Peningkatan CDC, CCC, jalur RTG, jalan dan lapangan


penumpukan
a. Improving CDC, CCC, RTG lane, roads and Container
Yard

Level of
revenue

Rp. 27,84 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pembuatan pengaman stasiun pandu taboneo


b. Building pilotage station protection Taboneo

Level of
service

Rp. 3,16 M

Dana sendiri
Self funded

c. GenSet 1500 kVA + Bangunan GenSet 60 m2 +


sinkronisasi + Kabel dan Cubicle
c. GenSet 1500 kVA + Building GenSet 60 m +
synchronization + Cable and Cubicle

Level of
revenue

Rp. 7 M

Dana sendiri
Self funded

d. Pembuatan garasi PMK, gerbang pelabuhan, pagar


dan kawasan Pabean
d. Building Fire Fighting Vehicle garage, port gate, fence
and customs area

Level of
revenue

Rp. 2,05 M

Dana sendiri
Self funded

e. Peningkatan jalan masuk dari gate masuk TPKB


sampai dengan SS3
e. Improving the entrance road from the entrance gate up
to SS3 at TPKB

Level of
service

Rp. 8,62 M

Dana sendiri
Self funded

5.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

177

Keterangan | Decription
No

Cabang | Branch

6.

Gresik

Investasi | Investment

Tujuan
Goal

Nilai Proyek
Project Value

a. Pembuatan Dermaga curah cair


a. Building liquid bulk cargo wharf

Level of
revenue

Rp. 46,15 M

b. Perkuatan talud tegak dan penambahan dermaga


b. Retaining wall and additional wharf

Level of
revenue

c. Pengerukan kolam pelabuhan


c. Dredging the wharf

Level of
revenue

d. Pengadaan fixed crane


d. Purchasing a fixed crane

Level of
revenue

Sumber dana
Source of Fund
Dana sendiri
Self funded
Dana sendiri
Self funded

Rp. 5,11 M

Dana sendiri
Self funded
Dana sendiri
Self funded

7.

Tanjung Wangi

a. Pembangunan lapangan penumpukan


a. Building the Container Yard

Level of
revenue

8.

Benoa

a. Pembangunan mooring dolphin, perkuatan


dermaga timur, perkuatan dermaga selatan untuk
cruise
a. Building the mooring dolphin, strengthening the east
and south wharf for cruise purpose

Level of
revenue

Dana sendiri
Self funded

b. Pendalaman turning basin s/d -12 m LWS


b. Deepening the turning basin s/d -12 m LWS

Level of
revenue

Dana sendiri
Self funded

c. Pembuatan Parkir Terminal Penumpang


c. Building the parking area of passenger terminal

Level of
service

Rp. 1 M

Dana sendiri
Self funded

d. Pembuatan Pedestrian di Lingkungan Pelabuhan


d. Building the pedestrian at the wharf

Level of
service

Rp. 1 M

Dana sendiri
Self funded

a. Perluasan CY Pelabuhan Tenau Kupang


a. Expansing the Container Yard of Tenau Port, Kupang

Level of
revenue

Rp. 3,88 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pemasangan instalasi listrik di terminal petikemas


Tenau
b. Installing the electricity system at the Tenau Container
Terminal

Level of
revenue

Rp. 814 jt

Dana sendiri
Self funded

c. Perbaikan jalan kantor dan lingkungan pelabuhan di


Tenau
c. Repairing the office road and surrounding of Tenau
port

Level of
service

Rp. 3,26 jt

Dana sendiri
Self funded

a. Pengerukan alur pelayaran di Tanjung Kemuning


dan alur dalam Stagen
a. Channel dredging at Tanjung Kemuning and Stagen
inner channel

Level of
revenue

Rp. 18,02 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pengadaan fixed crane


b. Purchasing a fixed crane

Level of
revenue

Rp. 30 M

Dana sendiri
Self funded

c. Pembebasan tanah untuk jalan akses


c. Land aquisition for access road

Level of
service

Rp. 3,13 M

Dana sendiri
Self funded

9.

10.

178

Tenau Kupang
dan kawasan

Kotabaru

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Rp. 488 jt

Dana sendiri
Self funded

Keterangan | Decription
No

Cabang | Branch

11.

Sampit

12.

13.

Kumai

Lembar

Investasi | Investment

Tujuan
Goal

Nilai Proyek
Project Value

a. Pembangunan dermaga multipurpose tambahan di


Pelabuhan Bagendang
a. Building the additional multi purpose wharf at
Bagendang Port

Level of
revenue

Rp. 17,76 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pembangunan gudang di Pelabuhan Bagendang


(30 X 50 M)
b. Building the warehouse at Bagendang Port (30 X 50 M)

Level of
revenue

Rp. 8,57 M

Dana sendiri
Self funded

c. Penambahan daya listrik beserta instalasinya


kapasitas 1 MVA
c. Adding the electrical power and its installation with
capacity 1 MVA

Level of
revenue

Rp. 1,43 M

Dana sendiri
Self funded

d. Pembangunan gedung kantor Pelabuhan


Bagendang
d. Building the office building at Bagendang Port

Level of
service

Rp. 9,51 M

Dana sendiri
Self funded

e. Perbaikan jalan dengan rigid pavement di depan


jalan masuk menuju area Pelabuhan Bagendang
e. Repairing the road with rigid pavement in front of the
entrance directing to Bagendang Port

Level of
service

Rp. 1,94 M

Dana sendiri
Self funded

a. Penambahan daya listrik di Pelabuhan Bumiharjo


a. Adding the electricity power at Bumiharjo Port

Level of
revenue

Rp. 2,44 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pekerjaan overlay jalan di Pelabuhan Bumiharjo


b. Overlaying the road at Bumiharjo Port

Level of
service

Rp. 1 M

Dana sendiri
Self funded

c. Pekerjaan Peningkatan jalan Pelabuhan Bumiharjo


c. Improving the road at Bumiharjo Port

Level of
service

Rp. 9,5 M

Dana sendiri
Self funded

a. Peningkatan Lapangan Penumpukan Petikemas


a. Improving the Container Yard

Level of
revenue

Rp. 1,47 M

Dana sendiri
Self funded

b. Pengadaan fixed crane


b. Purchasing a fixed crane

Level of
revenue

Rp. 30 M

Dana sendiri
Self funded

c. Penambahan Daya Listrik Termasuk Instalasinya


c. Adding the electricity power and its installation

Level of
revenue

Rp. 1,7 M

Dana sendiri
Self funded

Sumber dana
Source of Fund

14.

Celukan bawang

a. Pembebasan lahan untuk pengembangan


a. Land aquisition for the development

Level of
revenue

Rp. 3,54 M

Dana sendiri
Self funded

15.

Maumere

a. Peningkatan struktur lapangan penumpukan


petikemas Pelabuhan Cabang Maumere
a. Improving the structure of Container Yard at Maumere
Port

Level of
revenue

Rp. 1,43 M

Dana sendiri
Self funded

16.

Bima

a. Pengerukan kolam pelabuhan Bima


a. Dredging the wharf at Bima Port

Level of
revenue

Rp. 2,5 M

Dana sendiri
Self funded

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

179

Keterangan | Decription
No

Cabang | Branch

17.

Teluk Lamong

Investasi | Investment

Tujuan
Goal

Nilai Proyek
Project Value

Sumber dana
Source of Fund

a. Paket dermaga A
a. Package of A wharf

Level of
revenue

Rp. 237 M

b. Pengadaan STS Crane 10 unit (5 unit selesai Th. 2013


dan Th. 2014 dan 5 unit selesai Th. 2015 dan Th.2016)
dan pengadaan ship unloader 2 unit selesai Th.
2014)
b. Purchasing 10 units of STS Cranes (5 units to be
completed in 2013 & 2014 and 5 units to be completed
in 2015 & 2016) and purchasing 2 units of Ship Unloader
to be completed in 2014)

Level of
revenue

Rp. 1,2 T

pinjaman
Loans

c. Pengadaan alat ASC sebanyak 20 unit (10 unit selesai


Th. 2013 dan Th.2014, 10 unit selesai Th 2015 dan Th.
2016)
c. Purchasing 20 units of ASCs (10 units to be completed
in 2013 & 2014 and 10 units to be completed in 2015 &
2016)

Level of
revenue

Rp. 540 M

Pinjaman
Loans

d. Pengadaan Combined Terminal Tractor (CTT)


d. Purchasing Combined Terminal Tractor (CTT)

Level of
revenue

Rp. 100 M

e. Pembangunan Gedung, instalasi dan M/E


e. Building the office building, installations and M/E

Level of
revenue

Rp. 160 M

f. Pembangunan IT/TOS
f. Building IT/TOS

Level of
revenue

Rp. 50 M

Tabel : Realisasi Investasi 2012 | Investment Actualization


Dalam Ribuan Rupiah | in Thousand Rupiahs

1
A

REALISASI TAHUN 2012


Realisation of 2012

KECENDerungan
trend
(%)

Rp

Prog.

Rp

Prog.

7=5:3

8=6:4

AKTIVA TETAP POKOK


Main Current Asset

201

Bangunan Fasilitas Pelabuhan


Port Facility Building

202

Kapal
Ships

203

Alat Fasilitas Pelabuhan


Port Facility Equipment

204

Instalasi Fasilitas Pelabuhan


Port Facility Instllation
Jumlah A
Total A

RKAP TAHUN 2012


Work Plan & Budget 2012

NAMA AKTIVA
Asset

NO.

921,517,522

73

632,523,165

65

69

89

22,570,000

18

17,435,093

17

77

77

196,367,442

63

168,424,145

51

86

86

23,250,000

20

9,426,264

19

41

41

1,163,704,964

174

827,808,667

152

71

71

AKTIVA TETAP PENUNJANG


Supporting Fixed Asset

211

Tanah
Land

27,600,000

4,605,500

17

40

212

Jalan dan Bangunan


Road and Building

78,831,500

57

61,095,156

49

78

86

180

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

NAMA AKTIVA
Asset

NO.
213

Peralatan
Equipment
Jumlah B
Total B

Kendaraan
Vehicles

222

Emplasemen
Emplacement
Jumlah C
Total C

231

Rp

Prog.

REALISASI TAHUN 2012


Realisation of 2012
Rp

Prog.

KECENDerungan
trend
(%)

80,049,097

114

76,124,161

105

95

92

186,480,597

176

141,824,817

156

76

89

5,734,200

11

4,851,570

85

82

69,750,000

44,405,137

64

100

75,484,200

19

49,256,707

17

65

89

412,100,000

29

228,103,887

25

55

86

412,100,000

29

228,103,887

25

55

86

1,837,769,761

398

1,246,994,078

350

68

88

AKTIVA TETAP PELENGKAP


Complement Fixed Asset

221

RKAP TAHUN 2012


Work Plan & Budget 2012

AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD


INTENSIBLE Fixed Asset
Lain-lain
Others
Jumlah D
Total D

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

181

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN
Rules and Regulations Related to Company Business

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Rules / Regulations

PENJELASAN
Explanation

Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun


2009 Tentang Lingkungan Hidup
Laws No. 32 Year 2009 regarding Living
Environment

Pelindo III sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang menyelenggarakan


usaha di pelabuhan berkewajiban mematuhi peraturan Undang Undang
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan Hidup, misalnya dalam pengurusan
dokumen-dokumen AMDAL dan pengaturan bidang usaha sesuai dengan RIP
Pelindo III as the Port Operator managing the business at the port is obliged to
adhere the Laws No. 32 Year 2009 regarding the Living Environment, for example
for the AMDAL documents and business arrangement based on RIP

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun


2009 Tentang Kepelabuhanan
Government Rules No. 61 Year 2009
regarding Ports

Bahwa Pelindo III selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang mengoperasikan
Terminal Pelabuhan pada beberapa Pelabuhan yang diusahakan secara
komersial, maka dalam kegiatan operasional penyediaan pelayanan jasa
terminal ( jasa kapal, barang, penumpang ) mengacuh dan berpedoman pada
Peraturan Pemerintah ini misalnya : terkait jenis kegiatan pengusahaan di
Pelabuhan, Ijin Usaha Kegiatan, dan kewajiban Pelindo III yang harus dipenuhi
dalam pengusahaan terminal di Pelabuhan, bentuk pemberian konsesi,
maupun dalam pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian Terminal /
Pelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III
Pelindo III as the Port Operator managing the Port Terminal at several commercial
ports, i.e. ship service, passenger and good services), should refer to the stated
Government Rules, for example : Port Management - Business Permit, Consession
Compensation, building and developing the port operational.

Peraturan Menteri Perhubungan KM 45


Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Direktorat Jendral Perhubungan Laut
Rules of Minister of Transportation No. KM
45 Year 2009 regarding the Guidelines of
Tariff Implementation on State Revenue
Non-Tax prevailing at the Directorate
General of Sea Transportation

Bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah seluruh penerimaan


Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari Perpajakan, termasuk di
dalamnya adalah tarif jasa pelabuhan terhadap, pelabuhan yang tidak
dikomersialkan, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri, dan Terminal Khusus.
Peraturan ini terkait dengan Pelindo III dikarenakan meskipun jasa usaha
pelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III dilakukan terhadap pelabuhan
yang dikomersialkan, namun untuk kepentingan luar biasa Pelindo III dapat
diberikan diberikan kerjasama untuk melakukan kegiatan jasa kepelabuhan
pada pelabuhan yang tidak dikomersilkan
The non-tax state revenue is all Central Government revenue which do not come
from tax revenue, including the port service tax to the non-commercial port,
terminal for own interest and specific terminal. This rules relates to Pelindo III as
for the port service provided to the commercial ports. However, for extraordinary
interest, Pelindo III can have a cooperation to conduct port services to noncommercial port.

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu
2010 Tentang Kenavigasian
Navigasi-Pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran kapal, hal
Government Rules No. 5 Year 2010 tersebut terkait dengan jasa usaha Pelabuhan (Pandu) yang dilakukan oleh
regarding Navigation
Pelindo III
Navigation is an activity related to Shipping Navigation Supporting MEans for the
purpose of vessel safety. This relates to the port service (pilotage service provided
by Pelindo III.

Peraturan Menteri Perhubungan KM 68


Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM 45 Tahun 2009 Petunjuk Pelaksanaan
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Direktorat Jendral Perhubungan Laut
Rules of Minister of Transporation No. KM
68 Year 2010 regarding the Revision of
Rules of Minister of Transportation No. KM
45 Year 2009 regarding Guidelines of Tariff
Implementation on State Revenue Non-Tax
prevailing at the Directorate General of Sea
Transportation

No

182

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Bahwa peraturan terkait Petunjuk Pelaksanaan Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat Jendral
Perhubungan Laut telah mengalami perubahan sehingga ketentuanketentuannya harus disesuaikan dengan peraturan terkait
This rules has been revised and there were several provisions should be adjusted
with the stated Rules

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Rules / Regulations

PENJELASAN
Explanation

Peraturan Menteri Negara Badan


Usaha Milik Negara Nomor PER-06/
MBU/2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor
Per-02/MBU/2010
Tentang
Tata Cara Penghapusbukuan dan
Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN
Rules of Minister of State Owned Enterprise
No. PER-06/MBU/2010 regarding the
Revision of Rules of Minister of State Owned
Enterprise No. Per-02/MBU/2010 regarding
the System of Book Disposal and Transfer of
Fixed Asset of State Owned Enterprise

Bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan, dimungkinkan


untuk dilakukannya penghapusbukuan dan pemindahtanganan Aktiva
Tetap BUMN, sehingga pelaksanaanya harus disesuaikan dengan Perubahan
Peraturan ini.
In the process of company business, it is possible that the company has to have
book disposal and transfer of fixed asset of State Owned Enterprise, and the
implementation should refer to this Revised Rules.

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha


Milik Negara Nomor PER-02/MBU/2010
Tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan
Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN
Rules of Minister of State Owned Enterprise
No. PER-02/MBU/2010 regarding the System
of Book Disposal and Transfer of Fixed Asset
of State Owned Enterprise

Bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan, dimungkinkan


untuk dilakukannya penghapusbukuan dan pemindahtanganan Aktiva Tetap
BUMN, sehingga pelaksanaanya harus disesuaikan dengan Peraturan ini.
In the process of company business, it is possible that the company has to have
book disposal and transfer of fixed asset of State Owned Enterprise, and the
implementation should refer to this Rules.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor


PM 25 Tahun 2011 Tentang Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran
Rules of Minister of Transportation No.
PM 25 Year 2011 regarding the Shipping
Navigation Supporting Means

Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu


Navigasi-Pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran kapal, hal
tersebut terkait dengan jasa usaha Pelabuhan (Pandu) yang dilakukan oleh
Pelindo III
Navigation is an activity related to Shipping Navigation Supporting Means for the
purpose of vessel safety. This relates to the port service (pilotage service provided
by Pelindo III

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor


PM 51 Tahun 2011 Tentang Terminal
Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan
Sendiri
Rules of Minister of Transportation No. PM
51 Year 2011 regarding Special Terminal
and Terminal for Own Interest

Bahwa Keterkaitan antara Pelindo III dengan Peraturan tentang Terminal Khusus
dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri bahwa kegiatan jasa usaha pelabuhan
yang dilakukan oleh Pelindo III dapat dikerjasamakan dengan Terminal Khusus
dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri.
This rules might relate to the business of Pelindo III because it could be cooperated
with Specific Terminal and Terminal for Own Interest

10

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor


PM 52 Tahun 2011 Tentang Pengerukan
dan Reklamasi
Rules of Minister of Transportation No.
PM 52 Year 2011 regarding Dredging and
Reclamation

Bahwa salah satu faktor penunjang terselenggarakannya sistem


logistik nasional adalah
kesiapan proses kegiatan jasa kepelabuhan
yang
optimal,
dimana
keoptimalan
jasa
usaha
kepelabuhan
dibangun dari kesiapan sarana dan prasarana yang memadai.
Pengerukan dan Reklamsai merupakan cara untuk membentuk sarana dan
prasarana kepelabuhan yang memadai sehingga dapat menunjang fungsi jasa
usaha kepelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III secara optimal.
One of the supporting factors in national logistic is the availability of port service
which is built on the availability of adequate infrastructure and facilities. Dredging
and reclamation are the ways to build the infrastructure and facilities to support the
optimum business of Pelindo III

No

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

183

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Rules / Regulations

PENJELASAN
Explanation

11

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor


PM 53 Tahun 2011 Tentang Pemanduan
Rules of Minister of Transportation No. PM
53 Year 2011 regarding Pilotage Service

Bahwa terhadap pelayanan pemanduan yang merupakan pelimpahan


kewenangan dari pemerintah kepada Pelindo III, maka terhadap implementasi
pelaksanaan penetapan sistim dan prosedur pelayanan pemanduan masih
ditetapkan oleh Otoritas Pelabuhan bukan oleh Pelindo III, sehingga secara
operasional harus adanya penyesuaian - penyesuaian yang dilakukan oleh
Pelindo III terkait pemberian pelayanan jasa pemanduan termasuk kriteria yang
harus dipenuhi dalam penyediaan tenaga pandu.
Pilotage Service is a handed over authority from the Government to Pelindo III,
therefore, the implementation of the system and procedure of pilotage service
should be established by the Port Authority not by Pelindo III. In the operational,
there should be some adjustment done by Pelindo III including the criteria required
for providing pilotage service

12

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha


Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2011
Tentang Pedoman
Pendayagunaan
Aktiva Tetap BUMN
Rules of Minister of State Owned Enterprise
No. PER-06/MBU/2011 regarding the
Guidelines of Fixed Asset Utilization of State
Owned Enterprise

Bahwa dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi Pelindo III sebagai
BUMN terkait dengan optimalisasi pemanfaatan aktiva tetap Pelindo III melaui
kerjasama dengan mitra, harus disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2011 Tentang Pedoman
Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN
In order to create an additional value for Pelindo III as a State Owned Enterprise, the
utilization of fixed assets, via a business partnership, should be based on this rules

13

Peraturan Menteri Negara Badan


Usaha Milik Negara Nomor PER-01/
MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (GCG)
Rules of Minister of State Owned Enterprise
No. PER-01/MBU/2011 regarding the
Implementation of Good Corporate
Governance (GCG)

Bahwa Pelindo III sebagai Badan Usaha Milik Negara dalam proses dan
mekanisme pengelolaan perusahaan, berlandaskan pada peraturan perundangundangan dan etika berusaha dan prisnsip-prisip pengelolaan perusahaan
yang baik antara lain Transparasi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban,
Kemandirian dan Kewajaran
Pelindo III as a State Owned Enterprise, in the process and mechanism of business
management, should be based on the rules and regulations as well as initiative
ethics and company management principles, i.e. transparency, accountability,
responsibility, independency, and fairness

14

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha


Milik Negara Nomor PER-15/MBU/2012
Tentang Perubahan Atas Permen BUMN
Nomor : Per-05/MBU/2008 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa BUMN
Rules of Minister of State Owned Enterprise
No. PER-15/MBU/2012 regarding the
Revision of Rules of Minister of State Owned
Enterprise No.: Per-05/MBU/2008 regarding
the Guidelines of Procurement of Goods and
Service of State Owned Enterprise

Bahwa Pelindo III sebagai BUMN dalam proses pengadaan barang dan jasa
dapat melakukan penunjukan langsung kepada BUMN lain, Anak Perusahaan
BUMN atau Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang dan/atau jasa
dimaksud adalah merupakan produk atau layanan dari BUMN, Anak Perusahaan
BUMN, Perusahaan Terafiliasi BUMN, dan/atau usaha kecil dan mikro, dan
sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan, serta
dimungkinkan dalam peraturan sektoral.
Pelindo III as a State Owned Enterprise, in the procurement of goods and service
might be able to have a direct appointment to another State Owned Enterprise,
a subsidiary company of State Owned Enterprise, an affiliated company of State
Owned Enterprise, as long as the goods and/or services are the product or service of
a State Owned Enterprise, a subisidiary company of State Owned Enterprise or an
affiliated company of State Owned Enterprise, and/or a small enterprise, with the
condition tha the quality, price and purpose is reliable, and it might refer to sectoral
rules

15

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012
tentang Syarat Syarat Penyerahan
Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada
Perusahaan Lain
Rules of Minister of Minister of Manpower
and Transmigration No. 19 Year 2012
regarding the Requirement of Project Hand
Over to Another Company

Bahwa Pelindo III sebagai perusahaan pemberi pekerjaan wajib memperhatikan


persyaratan pemborongan pekerjaan meliputi pekerjaan yang dapat
diserahkan kepada perusahaan penerima pemborongan. Selain itu wajib
memperhatikan persyaratan penyediaan jasa pekerja/buruh bahwa pekerjaan
yang dapat diserahkan kepada penyedia jasa pekerja/buruh adalah kegiatan
jasa penunjang.
Pelindo III as an employer should pay attention to the requirement of the work
which could be delegated to another company. Another requirement is that the
labor supply, that the work delegated is a supporting service

No

184

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU

Implementation of New Financial Accounting Standar


Berikut adalah standar akuntansi keuangan yang
relevan dan berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan Perusahaan, yaitu:

Below is the relevant financial accounting standard


which has significant effect of company financial
report :

PSAK No. 46: Pajak Penghasilan

PSAK No. 46: Revenue Tax

PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi


untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk
pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/
(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan
posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain
pada periode kini yang diakui dalam laporan
keuangan entitas.

The revised PSAK rules the accounting treatment


to revenue tax in calculating the current and future
tax consequences for recovery/settlement for total
of recorded future assets/liabilities which is stated
in the Financial Position Report. Transactions and
other events in the current period which is stated
in the entity financial report.

PSAK No. 60: Instrumen Keuangan:


Pengungkapan
Revisi standar ini mensyaratkan pengungkapan
lebih ekstensif atas manajemen risiko keuangan
entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi
2010), Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan. Pengungkapan tersebut antara
lain:

PSAK No. 60: Financial Instrument :


Disclosure
The revised standard required a more extensive
disclosure on the Risk Management of entity
financial compared to PSAK No. 50 (Revision 2010),
Financial Instrument : Presentation and Disclosure.
The disclosure consists of :

Instrumen keuangan signifikan atas posisi


keuangan dan kinerja entitas. Pengungkapan
sejalan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010).

Significant financial instrument on the financial


position and entity performance. The disclosure
refers to PSAK No. 50 (Revision 2010).

Informasi kualitatif dan kuantitatif atas


eksposur risiko yang timbul dari instrumen
keuangan, termasuk pengungkapan minimum
atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. Pengungkapan kualitatif memberikan
informasi tentang tujuan manajemen,
kebijakan dan proses untuk mengelola
risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif
memberikan informasi tentang batas risiko
yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi
yang disajikan secara internal kepada personil
manajemen kunci.

Qualitative and quantitatice information


regarding the risk exposure arisen from the
financial instrument including the minimum
disclosure on the credit risk, liquidity risk, and
market risk. Qualitative disclosure provides the
information on Management Objectives, Policy
and Process to manage the risks. Quantitative
disclosure provides the information on risk limits
faced by the entity, based on the information
provided internally to the Key Management
Personnel.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

185

Tata KelolaPerusahaan

Good Corporate Governance

186

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Tugas Dewan Komisaris


Duties of Board of
Commissioner

Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung


jawab secara kolektif untuk melakukan fungsi
pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi, serta memastikan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik di semua tingkatan
organisasi.

Board of Commissioners is obliged and collectively


responsible to perform oversight functions
and provide advice to Directors, and ensure
implementation of good corporate governance
at all levels of organization.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris


berhak memperoleh penjelasan dari Direksi atau
setiap anggota Direksi tentang perkembangan
usaha Perseroan. Guna mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit.

In performing its duties, Board of Commissioners


is entitled to obtain explanation of Directors or any
member of Directors concerning with Companys
business development. In order to support
effectiveness of its tasks and responsibilities, Board of
Commissioners established Audit Committee.

Dewan Komisaris memiliki wewenang sebagai


berikut:

Board of Commissioners has authorities as


follow:

1.
Melihat
buku-buku,
surat-surat,
serta
dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas
untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat
berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.

1. Observing books, letters, and other documents,


checking for verification of cash and other
bonds and evaluating company assets.

2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor


yang dipergunakan oleh Perseroan.

2. Entering Company grounds, buildings, and


offices.

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau


pejabat lainnya mengenai segala persoalan
yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

3. Seeking for clarification from Directors and/or


other officials regarding any issues concerning of
Company management.

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan


yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

4. Knowing all policies and actions that have been


and will be performed by Directors.

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di


bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi
untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

5. Requesting Directors and/or other officials under


discretion of Directors Directors to attend meeting
of Board of Commissioners.

6. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris


Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.

6. Appoint and dismiss Board of Commissioners


secretary, if necessary.

7. Memberhentikan sementara anggota Direksi


sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini.

7. Suspend member of Directors in accordance with


provisions of this charter.

8.
Membentuk Komite-komite lain selain
Komite Audit, jika dianggap perlu dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan.

8. Establishing committees, other than Audit


Committee, if necessary by taking into account
the company ability.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

187

188

9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu


dan dalam jangka waktu tertentu atas beban
Perseroan, jika dianggap perlu.

9. Using experts for certain things in certain period


under Company expense, if necessary.

10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan


dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar.

10. Manage Company in certain circumstances for


a certain period in accordance with provisions
of Articles of Association.

11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan


pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
dibicarakan.

11. Attending Directors meeting and giving views on


issues being discussed.

12.
Melaksanakan kewenangan pengawasan
lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, anggaran
dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham.

12. Authorizing to other surveillance as long as


not contrary to laws, statutes, and / or General
Meeting of Shareholders.

Rencana kegiatan dan program Dewan Komisaris


meliputi sasaran, kebijakan, program kerja dan
target yang diharapkan, kunjungan kerja ke cabang
Perseroan, kegiatan rapat (rutin bulanan untuk
internal dan insidentil, rapat koordinasi dengan
Direksi) serta pembahasan kebutuhan anggaran
biaya Komisaris. Program kerja dimaksud telah
disampaikan kepada RUPS melalui forum RUPS
Pengesahan RKAP.

Board of Commissioners work plan and programs


include objectives, policies, work programs and their
intended target, working visit to Company branches,
meetings activities (monthly for internal and
incidental, coordination meeting with the Directors)
as well as budget discussion for Commissioners need.
Work program is submitted to GMS by GMS forum for
Corporate Budget Approval.

Tugas Direksi

Duties of Directors

Secara umum tugas Direksi adalah sebagai berikut:

In general, duties of Directors are as follow:

a. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik


dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
untuk kepentingan dan usaha Perusahaan.

a. Each member of the Directors is under a good will


and full of responsibility to perform its duty solely
for Companys benefit.

b.
Tunduk
pada
ketentuan
peraturan
perundangundangan yang berlaku, Anggaran
Dasar dan keputusan RUPS dan memastikan
seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai
dengan ketentuan peraturan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran
Dasar dan keputusan RUPS.

b. Abide the applicable laws, statutes and decision


of General Meeting of Shareholders and ensure
all company activities are in accordance with
provisions of applicable laws and regulations,
statutes and decision of Shareholders General
Meeting.

c. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai


dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan
senantiasa berusaha untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas Perusahaan.

c. Lead and manage Company in accordance


with purposes and objectives of Company and
constantly strive to improve efficiency and
effectiveness of Company.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

d.
Menguasai, memelihara
kekayaan Perusahaan.

dan

mengurus

d.
Controlling, maintaining
Company assets.

and

managing

e.
Bertanggung
jawab
penuh
dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan
Perusahaan dalam mencapai maksud dan
tujuannya.

e. Fully responsible in performing their duties in


achieving aims and objectives for the Companys
benefit.

f. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di


luar pengadilan.

f. Represent the company both inside and outside


the court.

g. Melakukan segala tindakan dan perbuatan,


baik mengenai pengurusan maupun pemilikan
serta mengikat Perusahaan dengan pihak
lain dan atau pihak lain dengan Perusahaan,
dengan pembatasan tertentu.

g. Conduct all acts and deeds, both regarding


management and ownership, bind Company
with other parties and/or other parties with
Company, with certain restrictions.

h. Menyiapkan susunan organisasi pengurus


Perusahaan lengkap dengan perincian
tugasnya.

h. Setting up Companys management organization


structure complete with details of their duties.

i. Menerapkan good corporate governance


secara konsisten.

i. Implementing
consistently.

j. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan


Daftar Khusus sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

j. Obliged to hold and save Special List in


accordance with statutory regulations.

k.
Bertanggung jawab secara pribadi atas
kesalahan dan kelalaiannya dalam menjalankan
tugas.

k.
Personally responsible for mistakes
negligences in performing their duties.

l. Pembagian tugas dan wewenang setiap


anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham dan wewenang tersebut
oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat
dilimpahkan kepada Komisaris.

l. Division of duties and authority of each member


of Directors established by General Meeting
of Shareholders and authorized by General
Meeting of Shareholders might be delegated to
Commissioner.

m. Memberikan penjelasan tentang segala hal


yang ditanyakan oleh para anggota Komisaris
atau para ahli yang membantunya.

m. Provide explanation of all matters inquired by


members of Commissioners or assisting experts.

good

corporate

governance

and

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

189

Rapat Dewan Komisaris

Board of Commissioners Meeting

Data kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam


rapat Dewan Komisaris:

Data of Board of Commissioners presence on Board


of Commissioners meeting:

nama | Name

Jabatan | Position

Jumlah Rapat
Total Meetings

Kehadiran
Presence

Imam Zaky

Komisaris Utama | President Commissioner

19

18

95%

Alisjahbana *

Komisaris | Commissioner

19

14

74%

Arie Soelendro

Komisaris | Commissioner

19

18

95%

L. Denny Siahaan *

Komisaris | Commissioner

19

21%

Soritaon Siregar *

Komisaris | Commissioner

19

21%

Sedangkan untuk pelaksanaan rapat


koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi
dilakukan sebanyak 10 kali, dengan data
kehadiran sebagai berikut :
nama | Name

There are 10 coordination meetings attended by


Board of Commissioners and Directors, with presence
data as follows:

Jabatan | Position

Jumlah Rapat
Total Meetings

Kehadiran
Presence

10

100%

Imam Zaky

Komisaris Utama | President Commissioner

10

Alisjahbana *

Komisaris | Commissioner

10

70%

Arie Soelendro

Komisaris | Commissioner

10

10

100%

L. Denny Siahaan *

Komisaris | Commissioner

10

10%

Soritaon Siregar *

Komisaris | Commissioner

10

10%

Djarwo Surjanto

Direktur Utama | President Director

10

10

100%

Faris Assagaf

Direktur Operasi dan Teknik


Director of Operation and Engineering

10

80%

R. Wahyu Suparyono

Direktur Keuangan | Director of Finance

10

10

100%

A. Edy Hidayat N.

Direktur Personalia dan Umum


Director of Personnel and General Affair

10

90%

Husein Latief

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha


Director of Commercial and Business Development

10

10

100%

* Catatan
1. Alisjahbana menjabat anggota komisaris sejak bulan
Maret 2012
2. L. Denny Siahaan dan Soritaon Siregar menjabat anggota
komisaris sejak bulan Nopember 2013

* Note
1. Alisjahbana served as commissioner since March 2012
2. L. Denny Siahaan and Soritaon Siregar served as commissioner since November 2012

Rapat Rutin Bulanan Dewan Komisaris dan Direksi 2012


Regular Monthly Meeting of Board of Commissioners and Directors 2012
Tanggal
Address

Imam Zaky

Arie Soelendro

27-Jan-12

24-Feb-12

Alisjahbana

27-Mar-12

21-May-12

22-Jun-12

L. Denny Siahaan

Soritaon Siregar

27-Jul-12

4-Sep-12

12-Oct-12

30-Oct-12

10

28-Nov-12

100%

100%

70%

10%

10%

Prosentase

190

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

NO.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Rapat INTERN DIREKSI

INTERNAL DIRECTORS Meeting

No

Tanggal
Address

Djarwo Surjanto

Faris Assagaf

R. Wahyu Suparyono

A. Edy Hidayat N.

Husein Latief

3-Jan-12

10-Jan-12

19-Jan-12

24-Jan-12

31-Jan-12

7-Feb-12

14-Feb-12

18-Feb-12

23-Feb-12

10

28-Feb-12

11

6-Mar-12

12

13-Mar-12

13

20-Mar-12

14

3-Apr-12

15

23-Apr-12

16

24-Apr-12

17

8-May-12

18

21-May-12

19

1-Jun-12

20

26-Jun-12

21

10-Jul-12

22

23-Jul-12

23

7-Aug-12

24

23-Aug-12

25

28-Aug-12

26

18-Sep-12

27

8-Oct-12

28

25-Oct-12

29

5-Nov-12

30

20-Nov-12

31

27-Nov-12

32

26-Dec-12
Prosentase

100%

88%

91%

91%

88%

Direksi | Directors
Djarwo Surjanto

Faris Assagaf

R. Wahyu Suparyono

A. Edy Hidayat N.

Husein Latief

1
1

100%

80%

100%

90%

100%

1
1

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

191

REMUNERASI Komisaris dan DIREKSI

Remuneration of Board of Commissioners and Directors

192

Prosedur PENETAPAN remunerasi

Procedures of setting Remuneration

Prosedur Penetapan Remunerasi dan Struktur


Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris
mengacu pada PER-07/MBU/2010 Tentang
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara tanggal 27 Desember 2010,
sesuai dengan yang disebutkan pada Pasal 5.
Kemudian, dalam usulan kenaikan remunerasi
bagi Direksi dan Dewan Komisaris baik mengenai
honorarium/penghasilan dan tantiem sebelumnya
disampaikan pada RUPS pengesahan Laporan
Keuangan di Kementerian BUMN. Dalam
perhitungan usulan kenaikan remunerasi
berdasarkan pada capaian kinerja tahun
sebelumnya dan beberapa indikator antara lain :

Procedures of setting Remuneration and Structure


of Remuneration for Directors and Board of
Commissioners refer PER-07/MBU/2010 About
Guidelines of Income setting of Directors, the Board
of Commissioners and the Board of Trustees of
State Owned Enterprises on December 27, 2010,
in accordance with what is stated in Article 5.
Then, the proposed increase in the remuneration of
the Directors and the Board of Commissioners of both
the earnings and bonuses previously presented at the
RUPS, validation of Financial Report at the Ministry
of State-owned Enterprises. In the calculation of
the proposed increase in remuneration based on
performance achievements in the previous year and
some indicators such as:

1. Indeks Total Aktiva

1. Index Total Assets

2. Indeks Total Pendapatan

2. Total Income Index

3. Indeks Dasar

3. Base Index

4. Faktor Penyesuaian Industri

4. Findustrial Adjustment Factor

5. Faktor Penyesuaian Inflasi

5. Inflation Adjustment Factor

6. Faktor Jabatan

6. Position factors

7. Gaji/Honorarium sebelumnya

7. Previous Salary

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Proses Pengusulan dan Penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris :


Process of proposing and setting Remuneration of the Board of Commissioner:
Capaian Kinerja Tahun
Sebelumnya
Achievement of Previous
Performance

Perhitungan usulan
kenaikan remunerasi
Calculation of Proposal of
Renumeration Increase

Berdasarkan PER-07/MBU/2010 dengan


mempertimbangkan indikator tertentu
Based on PER-07/MBU/2010 by
considering certain indicators

Pembahasan Perhitungan usulan kenaikan remunerasi


dengan Dewan Direksi
Discussion on Calculation of Proposal of Renumeration
Increase with the Board of Directors

Pembahasan Perhitungan usulan kenaikan remunerasi


dengan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Discussion on Calculation of Proposal of Renumeration Increase
with the Board of Directors and the Board of Commissioner

Pembahasan Perhitungan usulan kenaikan remunerasi


bersamaan dengan RUPS Pengesahan Laporan Keuangan
Discussion on Calculation of Proposal of Renumeration
Increase with RUPS on Validation of Financial Report

Penetapan remunerasi dan tantiem oleh


Kementerian BUMN selaku pemegang saham
Setting of renumeration and bonus by Ministry of
State-owned Enterprices as shareholder

remunerasi

remuneration

No

Jabatan | Position

Gaji | Salary

Tunjangan | Allowance

Komisaris | Commissioner

Rp3,128,073,129

Rp269,437,500

Direksi | Directors

Rp4,471,200,000

Rp1,839,576,000

Bonus | Tantiem (*)


Rp10,344,000,000

(*) Tantiem yang diterima Direksi & Dewan komisaris di tahun 2012

board charter

Board Charter

Board Charter Pelindo III tertuang dalam Board


Manual & Code of Corporate Governance sesuai
dengan keputusan bersama BOC dengan Direksi
nomor : 101/IX/SK/DK. P.III/2012 dan atau Kep.
516/1/HK.04/P. III/2012 tentang penerapan
panduan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance)

Board Charter Pelindo III stated in Board Manual &


Code of Corporate Governance in accordance with
the decision of the Board of Directors along with the
BOC number: 101/IX/SK/DK. P.III/2012 and or Kep.
516/1/HK.04/P. III/2012 on the application guide of
good corporate governance (GCG)

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

193

194

Hubungan Afiliasi

affiliation

Direksi dan Komisaris setiap tahun menanda


tangani pakta integritas yang menyatakan :

Directors and Commissioners each year sign an


integrity pact which states:

1. Tidak memiliki perusahaan dan atau saham


disuatu perusahaan maupun kegiatan bisnis
yang berkaitan baik secara langusng maupun
tidak langsung dengan bidang usaha pada
kepelabuhan Pelindo III maupun anak
perusahaan Pelindo III

1. Does not have a company and or shares in


companies as well as business-related activities
both langusng or indirectly with the business
at the Pelindo III or subsidiaries Pelindo III

2. Memiliki komitmen yang tinggi untuk


mengimplementasikan dan memajukan GCG
dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan
prinsip prinsip GCG yang tertuang dalam
buku board manual dan COCG Pelindo III

2. Have a strong commitment to implement and


promote good corporate governance in the
management of the company in accordance
with the principle - the principle of good
corporate governance set out in the board
book manual and COCG Pelindo III

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

KOMITE AUDIT

Audit Committee

Organisasi Komite Audit berada dibawah Dewan


Komisaris tetapi mempunyai hubungan erat
dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan
Direksi sebagaimana yang diamanatkan oleh
Peraturan Menteri BUMN No. PER-1/MBU/2011
tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara.

Audit Committee Organization is under the Board


of Commissioners but has a close relationship with
the Internal Audit Unit (IAU) and Board of Directors
as mandated by Ministerial Regulation of the StateOwned Enterprises No. PER-1/MBU/2011 dated
August 2011 on Implementation of Good Corporate
Governance at State-Owned Enterprises.

Berdasarkan
Surat
Keputusan
Komisaris
Utama PELINDO III tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Komite Audit PELINDO III, maka
Komite Audit beranggotakan sebagai berikut :

Based on Decree of President Commissioner of


PELINDO III on Establishment and Appointment of
Audit Committee of PELINDO III, Audit Committee
consists of the following:

1. Imam Zaky NP : Ketua ( Komisaris);

1. Imam Zaky NP: Chairman (Commissioner);

2. Agus Joko Pramono: Anggota (Sekretaris

2. Agus Joko Pramono: Member (Secretary)

3. Nuranto : Anggota

3. Nuranto : Member

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

195

TUGAS KOMITE AUDIT

DUTIES OF AUDIT COMMITTEE

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit pada


dasarnya merupakan kepanjangan tangan dari
Dewan Komisaris untuk percepatan menerapan
Good Corporate Governance di Indonesia sehingga
pelaksanaan tugasnya akan selalu terikat dengan
tugas Komisaris selaku pengawas dari manajemen
untuk tercapainya tujuan Perusahaan.

In performing duties of Audit Committee is basically


an representative of Board of Commissioners to
accelerate implementation of Good Corporate
Governance in Indonesia so that execution of its duties
will always be bound to duties of Commissioners
as supervisor of management to achieve Company
goals.

Komite Audit PELINDO III mempunyai tugas-tugas


sebagai berikut:

Audit Committee of PELINDO III has duties as follows:

1. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit


yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (
SPI ) maupun auditor eksternal sehingga dapat
dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
tidak memenuhi standar;
2.
Memberikan
rekomendasi
mengenai
penyempurnaan sistem pengendalian internal
perusahaan serta pelaksanaannya;
3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur
review yang memadai terhadap informasi yang
dikeluarkan PT PELINDO III ( Persero ), termasuk
brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/
forecast dan lain-lain informasi keuangan yang
disampaikan kepada Pemegang Saham;
4. Menelaah laporan keuangan yang akan
dikeluarkan perusahaan kepada publik,
sehubungan dengan penelaahan laporan
keuangan perusahaan, berikut hal-hal yang
harus secara khusus diperhatikan oleh Komite
Audit:
a. Kebijakan dan praktik akunting perusahaan
dan perubahannya;
b. Transaksi-transaksi yang tidak lazim dan
mempengaruhi laporan keuangan serta
bagaimana hal tersebut diungkapkan oleh
manajemen;
c. Kejelasan disklosur;
d. Penyesuaian yang signifikan karena hasil
audit;

196

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

1. Assessing implementation of activities and results


of audits carried out by Internal Control Unit (SPI)
and external auditors so that implementation
and reporting that are not in accordance with
applicable rules and do not meet standards can
be prevented;
2. Providing recommendations on the improvement
of the companys internal control system and
their implementation;
3. Ensuring that there is adequate review
procedures to any information issued by PELINDO
III, including brochures, periodic financial reports,
projections / forecasts and other financial
information delivered to the Shareholders;

4. Reviewing the financial statements that
will be issued by the company to the public,
concerning the review of the companys financial
statements, the following are the things which
should be specifically considered by the Audit
Committee:
a. Policies and Accounting practices of the
company and its changes;
b. The transactions that are not common and
affect the financial statements and how it is
dilivered by management;

c. Clear disclosure;
d. Significant adjustments as a result of the
audit;

e. Kepatuhan atau kesesuaian dengan standar


akuntansi (PSAK);

e. Adherence or compliance with accounting


standards (PSAK);

5. Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh


auditor eksternal, sehubungan dengan laporan
keuangan perusahaan, berikut hal-hal yang
harus secara khusus diperhatikan oleh Komite
Audit;

5. Reviewing the implementation of the inspection


by the external auditors, concerning the
companys financial statements, the following are
the things that should be specifically considered
by the Audit Committee;

a. Memonitor pelaksanaan dan mekanisme


kerja antara perusahaan dengan auditor
eksternal;

a. Monitoring the implementation and working


mechanism between the company and the
external auditors;

b.
Memberikan
pertimbangan
dan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris
terkait dengan penunjukkan, penunjukkan
kembali, dan pemberhentian auditor
eksternal;

b. Giving consideration and recommendation


to the Board of Commissioners relating to
the appointment, re-appointment and the
external auditor dismissal;

c. Memberikan persetujuan atas terms of


engagement dan remunerasi auditor
eksternal terkait dengan jasa audit yang
diberikan;

c. Approving the terms of engagement and


remuneration to the external auditors relating
to the audit services provided;

d. Menilai kualitifikasi, keahlian dan sumber


daya, efektivitas dan independensi auditor
eksternal (tahunan);

d.
Assessing quaifications, expertise and
resources, the effectiveness and independence
of the external auditors (annually);

e.
Memastikan kembali bahwa auditor
eksternal tidak memiliki hubungan kerja,
kekeluargaan, keuangan, investasi dan
bisnis dengan perusahaan;

e. Re-ensuring that the external auditors


have no relation to work, family, finance,
investment and business with the company;

f. Mencari informasi dari Kantor Akuntan


Publik mengenai kebijakan dan proses yang
diterapkan untuk menjaga independensi
dan memantau kepatuhan terhadap
regulasi dan peraturan terkait termasuk
peru bahan perubahannya serta ketentuan
mengenai rotasi partner audit dan staf;

f. Finding information from Public Accounting


Firm regarding the policies and processes
applied to maintain the independence and
to monitor compliance with regulations and
related regulations including the changes,
as well as the provisions of the audit partner
rotation and staff;

g. Memberikan masukan kepada Dewan


Komisaris terkait kebijakan perusahaan
dalam mempekerjakan mantan partner
atau staf auditor eksternal.

g.
Providing inputs to the Board of
Commissioners concerning the policies of
the company in hiring the former partner or
external auditor staff.

h. Membahas bersama auditor eksternal,


sebelum proses audit dimulai, tentang
bentuk dan ruang lingkup (scope) audit
yang akan dilakukan;

h. Discussing with the external auditors,


before the audit process begins, about the
form and scope (scope) of audit that will be
conducted;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

197

198

i. Menelaah bersama hasil temuan auditor


eksternal, termasuk major issues yang
muncul selama proses audit terkait tingkat
kesalahan dan meminta penjelasan dari
manajemen maupun auditor eksternal jika
terdapat kesalahan yang belum disesuaikan;

i. Reviewing with the findings of the external


auditors, including major issues that arise
during the audit process concerning the error
rate requesting explanation of management
and the external auditors if there are errors
that have not been adjusted;

j. Menelaah kembali laporan auditor


eksternal, khususnya aspek-aspek yang
tidak memenuhi standar dari laporan
tersebut, sebelum diserahkan kepada
Direksi dan Komisaris;

j. Reviewing the external auditors report,


particularly the aspects that do not meet the
standards of the report, prior to submission
to Directors and Commissioners;

k. Memonitor dan menilai efektivitas auditor


eksternal selama proses audit;

k. Monitoring and assessing the effectiveness of


the external auditors during the audit process;

I. Mengkaji apakah auditor eksternal telah


memenuhi rencana audit yang telah
disepakati, dan memahami perubahanperubahan yang dilakukan, termasuk
risiko-risiko audit dan langkah-Iangkah
penanganannya yang dikemukakan oleh
auditor ekstenal;

l. Assessing whether the external auditors have


met the audit plan that has been agreed upon,
and understand the changes made, including
the audit risks and steps of handling raised by
the external auditors;

m. Memperhatikan kecermatan dan ketajaman


auditor dalam key accounting and audit
judgments yang ditemukan, termasuk
dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan
dari Komite Audit, dan masukan mereka
yang terkait dengan internal control;

m. Paying attention to accuracy and sharpness in


key accounting and audit Judgments found,
including in response to the questions of the
Audit Committee, and their inputs relating to
internal control;

n. Meminta umpan balik tentang kinerja KAP


dari orang-orang yang berkepentingan
yang terlibat dalam proses audit;

n. Asking for feedback on the performance


of KAP from those involved in the audit
process;

o. Menelaah dan menilai isi management


letter dari auditor eksternal, apakah isinya
telah didasarkan atas pemahaman yang
memadai tentang bisnis perusahaan,
dan memastikan apakah rekomendasi
telah ditindaklanjuti oleh manajemen,
serta
alasan-alasannya
jika
belum
dilaksanakan;

o. Reviewing and assessing the contents


of management letters from the external
auditors, whether they are based on an
adequate understanding of the business of
the company, and ascertain whether the
recommendations have been acted upon by
the management, as well as the reasons if
they are not yet implemented;

p.
Merekomendasikan
kepada
Dewan
Komisaris tentang kebijakan yang terkait
dengan pemberian jasa non-audit oleh
auditor eksternal kepada perusahaan
dan memastikan apakah pemberian jasa

p. Recommending to the Board of Commissioners


on policy concerning the provision of nonaudit services by the external auditors to
the company and ascertain whether the
provision of non-audit services do not disrupt

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

non-audit tersebut tidak menciderai


independensi dan objektivitas auditor
eksternal dalam melakukan audit terhadap
perusahaan;

the independence and objectivity of the


external auditors in conducting an audit of
the company;

6.
Mengidentifikasi
hal-hal
khusus
yang
memerlukan perhatian Dewan Komisaris ;

6. Identifying specific things that require attention


of the Board of Commissioners;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh


Dewan Komisaris sepanjang masih dalam
lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

7. Carrying out other duties assigned by the Board


of Commissioners as long as they are still within
the scope of the duties and obligations of the
Board of Commissioners under the provisions of
legislation in force.

LAPORAN KOMITE AUDIT

REPORT OF AUDIT COMMITTEE

Pembahasan dengan Kantor Akuntan Publik


(KAP )

Discussion with Public Accounting Firm (PAF)


Untuk audit tahun buku 2012, manajemen PT


PELINDO III (Persero ) dalam rangka menilai
kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor
eksternal, Komite Audit merencanakan untuk
melakukan berbagai pembahasan kegiatan Kantor
Akuntan Publik sebagai berikut :

To audit the financial year 2012, the management


of PELINDO III to assess the activities of the audit
conducted by the external auditors, the Committee
Audit plans to conduct various activities of the
discussion of Public Accounting Firm as follows:

1. Pembahasan terms of reference Kantor


Akuntan Publik (KAP), dan membuat
mekanisme Pemilihan KAP, guna memperoleh
KAP yang kompeten, kredibel dan akuntabel
guna melakukan Audit atas Laporan Keuangan
PELINDO III Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012;

1. Discussing the terms of reference of Public


Accounting Firm (PAF), and making The selection
mechanism of PAF to get competent, credible
and accountable PAF, to perform auditing for the
financial statements of PELINDO III in the year
ended on December 31, 2012;

2. Pembahasan secara lebih mendalam mengenai


temuan-temuan audit Satuan Pengawasan
Intern yang perlu dicakup dalam laporan audit
Kantor Akuntan Publik;

2. More in-depth discussion on the audit findings


from the Internal oversight Unit that needs
to be covered in the audit report of the Public
Accounting Firm ;

3. Evaluasi mengenai Iingkup audit yang telah


dan sedang dilaksanakan, termasuk perluasan
dan pendalaman audit pada beberapa obyek
tertentu;

3. Evaluation on the scope of the audit has been and


is being implemented, including the expansion
and deepening of the audit on a particular
objects;

4. Evaluasi terhadap hasil audit Kantor Akuntan


Publik. Selain dengan Kantor Akuntan Publik,
pembahasan juga dilakukan bersama-sama
dengan jajaran manajemen ( Direktorat
Keuangan ) dan Satuan Pengawasan Intern.

4. Evaluation of the audit results of the public


accounting firm. In addition to public accounting
firm, the discussion is also conducted jointly with
the management (Directorate of Finance) and
Internal Audit Unit.


Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

199

Pembahasan dengan Satuan Pengawasan


Intern

Discussions with Internal Audit Unit


Untuk menilai kegiatan audit yang dilakukan Satuan


Pengawasan Intern, Komite Audit merencanakan
untuk melakukan berbagai pembahasan dengan
Satuan Pengawasan Intern dan jajaran fungsional
yang terkait mencakup kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:

To assess audit activities conducted by the Internal


Auditors, the Committee Audit plans to conduct
discussions with the Internal Supervisory Unit and
the related functional staff covering the activities as
follows:

1. Pembahasan hasil temuan Satuan Pengawas


Intern;

1. Discussion of the findings of Intern Supervisory


Unit;

2. Memperoleh masukan mengenai berbagai


kendala pemeriksaan;

2. Obtaining feedback on the various constraints of


investigation;

3. Evaluasi temuan realisasi dan efektivitas tindak


lanjut;

3. Evaluation on findings of realization and


effectiveness of follow-up;

4. Pembahasan mengenai berbagai kebutuhan


perluasan Iingkup dan perbaikan teknik
pemeriksaan;

4. Discussion of the various needs of expanding


scope of improvement of inspection techniques;

5. Pembahasan hasil pemeriksaan cabang Utama,


cabang Kelas I, dan Kantor Pusat.

5. Discussion of the results of investigation of Main


Branch, Branch Class I, and the Central Office.

Pemberian rekomendasi penyempurnaan


sistem pengendalian manajemen

Providing recommendation for improvement of


management control system.

Untuk memberikan rekomendasi mengenai


penyempurnaan sistem pengendalian manajemen
perusahaan, Komite Audit akan melakukan
pembahasan bersama konsep pedomanpedoman yang disiapkan unit/direktorat, sebelum
dijadikan prosedur baku pelaksanaan kegiatan
yang memenuhi kaidah-kaidah pengendalian
intern dan pengendalian manajemen.

To provide recommendations on the improvement of


the management control system for the firm, Business
Risks and GCG Committee will conduct discussion
together, the concept of the guidelines prepared by
the directorate unit, before it is used as a standard
procedure of activity implementation that meets the
rules of internal control and management control.

Beberapa kegiatan pembahasan pedoman antara


lain adalah :

Some activities of discussion on the guidelines are:



1. Penyempurnaan pedoman pemeriksaan, dan


SPI Charter;

1. Improvement of Guidelines of inspection, and SPI


Charter;

2. Pedoman Investasi dan Pemeliharaan;

2. Guidelines of Investment and Maintenance;


jasa

3. Guidelines of Procurement of Goods and Special


Services;

4. Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama Usaha.


Pembahasan dilakukan dengan unit terkait dan
Satuan Pengawasan Intern.

4. Guidelines for Cooperation on Business Discussion


is conducted with the related units and Internal
Supervisory Unit

3. Pedoman
khusus;

200

Pengadaan

barang

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

dan

Penilaian terhadap prosedur review terhadap


informasi

Assessment of review procedures for information


for the Shareholders

Untuk Pemegang Saham Untuk memastikan


bahwa telah terdapat prosedur review yang
memadai terhadap informasi yang dikeluarkan PT
PELINDO III ( Persero) yang disampaikan kepada
pemegang saham, Komite Audit akan melakukan
kegiatan kegiatan:

To ensure that there are adequate review procedures


of information issued by PELINDO III submitted to the
shareholders, the Audit Committee will undertake
the activities:

1. Penilaian terhadap informasi hasil audit


bersama-sama dengan Kantor Akuntan
Publik, Satuan Pengawasan Intern, dan jajaran
manajemen;

1. Assessment of the results of audit information


conducted with the Public Accounting Firm,
Internal Supervisory Unit, and the staff of
management;

2. Menelaah terhadap informasi Rencana Kerja


dan Anggaran Perusahaan dilakukan bersamasama dengan Dewan Komisaris dan Direksi

2. Reviewing the information on the Work Plan and


the Companys Budget conducted jointly with the
Board of Commissioners and Board of Directors

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

201

202

RAPAT INTERN DEWAN KOMISARIS DAN


KOMITE audit TAHUN 2012

INTERNAL MEETING OF THE BOARD


OF COMMISSIONERS AND AUDIT
COMMITTEE IN 2012

Tanggal 21 Mei 2012

Dated May 21, 2012

Pukul 19.00 WIB di Hotel JW Mariott Surabaya


Berdasarkan surat undangan Dewan Komisaris
No. sB/V/ UD/ DK.P.III/2012 tanggal 16 Mei 2012
Rapat Intern Dewan Komisaris dengan agenda
bahasan :

At 19:00 pm at the JW Mariott Hotel Surabaya Based


on the invitation letter of the Board of Commissioners
No. sB / V / UD / DK.P.III/2012 dated May 16, 2012
Internal Meeting of the Board of Commissioners with
the agenda:

1. Laporan Konsolidasian Th Buku 2011

1. Report of consolidation of Fiscal year 2011

2. Persiapan Pra RUP lap. Tahunan Tahun Buku


2011.

2. Preparation of Pre-RUP of reporting of Annual


Fiscal Year 2011.

3. Lain-lain.

3. Others.

Peserta yang hadir :

Participants who attended:

1. Dewan Komisaris;

1. Board of Commissioners;

2. Komite Audit.

2. Audit Committee.

3. Sekretaris Dekom.

3. Secretary of Board of Commissioners.

Tanggal 29 Oktober 2012


pukul 09.00 WIB
di Kantor Perwakilan PELINDO III
Jakarta.

Dated October 29, 2012


At 09:00 pm
At Representative Office of PELINDO III
Jakarta.

Berdasarkan surat undangan Dewan Komisaris


No. 119/X/UD/DK.P.III/2012 tanggal 22 Oktober
2012 Rapat Intern Dewan Komisaris dan Komite
Komisaris dengan agenda bahasan :

Based on the invitation letter of the Board of


Commissioners No. 119/X/UD/DK.P.III/2012 dated
October 22, 2012 Internal Meeting of the Board of
Commissioners and Committee of Commissioners
with the discussion agenda:

1. Taksasi RKAP Th 2012 dan Usulan RKAP Th


2013;

1. Assessment of RKAP OF 2012 and Proposal of


RKAP OF 2013;

2. Surat-surat BoD;

2. Letters of BoD;

3. Rencana kunjungan kerja Dekom;

3. Plan of official visits by Board of Commissioners ;

4. Lain - lain.

4. Others.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Peserta yang hadir:

Participants who attended:

1. Dewan Komisaris;

1. Board of Commissioners;

2.
Komite Audit.

2.
Audit Committee.

Tanggal 13 November 2012


pukul 09.00 WIB
di Kantor Perwakilan PT Pelindo III Jakarta.

On 13 November 2012
At 09:00 pm
Representative Office of Pelindo III Jakarta.

Berdasarkan surat undangan Dewan Komisaris


No. 125/XI/UD/DK.P.III/2012 tanggal 9 November
2012 Rapat Intern Dewan Komisaris dan Komite
Komisaris dengan agenda bahasan :

Based on the invitation letter of Board of


Commissioners No. BOC. 125/XI/UD/DK.P.III/2012
dated 9 November 2012 Internal Meeting of of
the Board of Commissioners and Committee of
Commissioners with the discussion agenda:

1.
Laporan Komite
kunjungan);

1. Report of the Committee of Commissioners (and


report of visits);

Komisaris

(dan

lap.

2. Surat-surat BoD;

2. Letters of BoD;

3. Rencana kunjungan kerja Dekom;

3. Plan of official visit;

4. Lain-lain

4. Others

Peserta yang hadir :

Participants who attended:

1. Dewan Komisaris;

1. Board of Commissioners;

2. Komite Audit.

2. Audit Committee.

3. Sekretaris Komisaris;

3. Secretary to the Commissioners;

4. Staf Sekretariat Dekom.

4. Staff of the Secretariat of the Board of


Commissioners.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

203

KOMITE GCG & MANAGEMEN RiSIKO

Gcg and Risks Management Committee

204

Organisasi Komite GCG dan Risiko Usaha PELINDO


III berada di bawah Dewan Komisaris tetapi
mempunyai hubungan erat dengan Satuan
Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan,
Subdit MRJM di Pusat dan Unit Kerja Sistem
Manajemen di Cabang/ UPP sebagaimana yang
diamanatkan oleh Peraturan Menteri BUMN No.
PER-l/MBU/ 2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Yang Baik (Good Corporate
Governance ) pada Badan Usaha Milik Negara.

The Committee Organization of CGC and Business


Risks of PT PELINDO III are under the Board of
Commissioners but has a close relationship with
Internal Audit Unit, Company Secretary, Sub MRJM
in Central and in Units of Management System Work
in the Branch / UPP as mandated by Regulation of
the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-l/
MBU / 2011 dated August 1, 2011 on Implementation
of Good Corporate Governance (GCG) in the StateOwned Enterprises.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris


PELINDO III tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Komite GCG dan Risiko Usaha
PELINDO III, maka Komite GCG dan Risiko Usaha
beranggotakan sebagai berikut :

Based on the decree of the Board of Commissioners of


PELINDO III on the Establishment and Appointment
of Good Corporate Governance and Business Risks
of PT PELINDO III, the Committee of Good Corporate
Governance and Business Risks have members as
follow:

1. Ari Soelendro : Ketua ( Komisaris);

1. Ari Soelendro : Chairman (Commissioner);

2. Petrus Sampe : Anggota;

2. Petrus Sampe : Member;

3. Nono Sukarna : Anggota / merangkap Sekretaris

3. Nono Sukarna : Member / also as a Secretary

TUGAS KOMITE GCG DAN RISIKO


USAHA

DUTIES OF GCG AND BUSINESS RISKS


COMMITTEE

Dalam melaksanakan tugasnya Komite GCG


dan Risiko Usaha pada dasarnya merupakan
kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris
untuk percepatan menerapan Good Corporate
Governance sehingga pelaksanaan tugasnya
akan selalu terikat dengan tugas Komisaris selaku
pengawas dari manajemen untuk tercapainya
tujuan Perusahaan.

In carrying out their duties, CGG Committee and


Business Risk are basically an the representative
of the Board of Commissioners to accelerate
application of Good Corporate Governance so
that the implementation of their duties will always
be tied to the task of Commissioners as trustees
of management to achieve the the Companys
objectives.

Komite GCG dan Risiko Usaha PELINDO III


mempunyai tugastugas sebagai berikut :

The Committee of Good Corporate Governance and


Business Risks of PELINDO III has tasks as follows :

1. Menilai hasil pengawasan yang dilakukan


oleh Satuan Pengawas Intern ( SPI ) maupun
auditor eksternal di bidang pelaksanaan
kebijakan risiko oleh manajemen untuk
dapat memastikan bahwa seluruh risiko yang
dihadapi telah dike lola dengan baik;

1. Assessing the outcomes of monitoring carried


out by the Internal Audit Unit (IAU) and external
auditors in the field of implementation of risk
policies by management to ensure that all risks
have been properly managed;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2.
Memantau kebijakan dan pengelolaan
manajemen risiko yang disusun oleh
manajemen (Sekretaris Perusahaan, Subdit
MRJM dan Unit Kerja Sistem Majemen) dapat
dijalankan secara efektif dan efisien;

2. Monitoring policies and risk management


established by the managers (Secretary of
the Company, and Work Unit Sub System
MRJM majemen) can be run effectively and
efficiently;

3.
Memberikan
rekomendasi
untuk
penyempurnaan
sistem
pengelolaan
manajemen risiko sehingga lebih efektif
didalam pelaksanaannya;

3. Providing recommendations for improvement


of risk management systems making it more
effective in its implementation;

4.
Menjampaikan
hal-hal
khusus
yang
memerlukan perhatian Dewan Komisaris;

4. Delivering specific matters that require the


attention of the Board of Commissioners;

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh


Dewan Komisaris sepanjang masih dalam
lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris
berdasarkan ketentuan perundangundangan
yang berlaku.

5. Carrying out other duties assigned by the Board


of Commissioners as long as they are still in the
scope of the duties and obligations of the Board
of Commissioners under the provisions of the
applicable rules.

Mekanisme
kegiatan
yang
dilakukan
oleh Komite GCG dan Risiko Usaha dalam
melaksanakan tugas di atas adalah :

Mechanism of activities carried out by GCG and


Business Risks Committee in implementing tasks
above includes:

1.
Melaksanakan
rapat
intern
guna
menyampaikan masukan tertulis untuk rapat
bulanan Dewan Komisaris;

1. Holding internal meeting to deliver a written


input to monthly meetings of Board of
Commissioners;

2. Mempersiapkan dan membahas


triwulan bersama Dewan Komisaris;

laporan

2. Preparing and discussing quarterly reports with


the Board of Commissioners;

3. Mengadakan rapat khusus dengan Satuan


Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan,
Subdit MRJM, Unit Kerjanya Sistem
Manajemen 3 (tiga) bulanan untuk membahas
temuan Satuan Pengawasan Intem dan hasil
pantauan Komite GCG dan Risiko Usaha untuk
tindak lanjutnya;

3. Holding a special meeting with Internal


Supervisory Unit, Corporate Secretary, Sub
MRJM, Unit of Management System Works 3
(three) months to discuss findings of Internal
Supervisory Unit and the outcomes of
monitoring by GCG Committee and the Business
Risk to follow-up;

4. Dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan


didampingi Satuan Pengawasan Intern dan
atau Sekretaris Penusahaan,dan atau Subdit
MRJM dan atau Unit Kerja Sistem Manajemen
dapat melakukan peninjauan dan pembahasan
di unit kerja sesuai kebutuhan untuk melakukan
pendalaman terhadap temuan tertentu dan
atau hasil pantauan yang dianggap perlu;

4. Approved by the Board of Commissioners, and


accompanied by the Internal Audit and/or
Companys Secretary, and/or Sub MRJM and Unit
of Management System Works can conduct a
review and discussion on appropriate work units
as needed for deepening the specific findings or
results and monitoring as needed;

5. Segera menyampaikan laporan khusus kepada


Dewan Komisaris yang berisi setiap temuan
yang diperkirakan dapat mengganggu
kegiatan penusahaan;

5. Immediately submitting a special report to the


Board of Commissioners containing every finding
that is predicted will disrupt the companys
activities;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

205

206

Kerangka rencana kerja adalah acuan utama


bagi Komite GCG dan Risiko Usaha untuk
melaksanakan kegiatan pada peri ode tertentu
yang berisi pokok-pokok kegiatan utama Komite
GCG dan Risiko Usaha yang dijadikan dasar
pengukuran kinerja Komite GCG dan Risiko
Usaha.

Framework of the work-plan is the main reference for


the GCG Committee and the Business Risks to carry
out activities in the certain period containing the
main points of activities. Good Corporate Governance
Committee and Business Risks used as the basis of
performance measurement and Good Corporate
Governance Committee and Business Risks.

Bertolak dari tugas-tugas yang telah ditetapkan


diatas, Komite GCG dan Risiko Usaha telah
merumuskan Kerangka Rencana Kerja untuk tahun
2012 sebagai berikut :

Starting from the tasks specified above, the Good


Corporate Governance Committee and Business
Risks has formulated the framework of Action Plan
for the year 2012 as follows:

Pembahasan dengan Kantor Akuntan Publik ( KAP )

Discussion with Public Accounting Firm (PAF)

Untuk audit tahun buku 2012, manajemen PT


PELINDO III ( Persero ) dalam rangka menilai kegiatan
audit yang dilakukan oleh auditor eksternal,
Komite GCG dan Risiko Usaha merencanakan
untuk melakukan berbagai pembahasan kegiatan
Kantor Akuntan Publik sebagai berikut :

To audit the financial year 2012, the management


of PT PELINDO III (Persero) in order to assess the
activities of the audit conducted by the external
auditors, the GCG Committee and Business Risks
have planned to perform a variety of discussions of
activities in the Public Accounting Firm as follows:

1. Pembahasan terms of reference Kantor Akuntan


Publik (KAP), yang melakukan Audit atas
Laporan Keuangan PELINDO III Tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012;

1. Discussion of the terms of reference of Public


Accounting Firm (KAP), which conducted Audits
of Financial Statements of PELINDO III in the year
would end December 31, 2012;

2. Pembahasan secara lebih mendalam mengenai


temuan-temuan audit Satuan Pengawasan
Intem yang perlu dicakup dalam laporan audit
Kantor Akuntan Publik;

2. More in-depth discussion of the audit findings of


Internal Supervisory Unit that needs to be covered
in the Public Accounting Office audit report;

3. Evaluasi mengenai lingkup audit yang telah


dan sedang dilaksanakan, termasuk perluasan
dan pendalaman audit pada beberapa obyek
tertentu.

3. Evaluation on the scope of the audit which has


been and is being carried out, includes expansion
and deepening of the audit on a particular
object.

Pembahasan dengan Satuan Pengawasan


Intern, Sekretaris Penusahaan, Subdit MRJM
dan Unit Kerja Sistem Manajemen

Discussions with Internal Supervisory Unit,


Secretary Penusahaan, Sub MRJM and Unit of
Management System Work

Untuk menilai kegiatan audit/pengawasan


yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern,
Sekretaris Perusahaan, Subdit MRJM dan Unit
Kerja Sistem Manajemen Komite GCG dan Risiko
Usaha merencanakan untuk melakukan berbagai
pembahasan dengan VII - 3 Satuan Pengawasan
Intem dan jajaran manajemen yang terkait
mencakup kegiatan-kegiatan antara lain sebagai
berikut :

To assess the activities of the audit / oversight


conducted Internal Supervisory Unit, Company
Secretary, Sub MRJM and Unit of Management
System Works, GCG Committee Business Risks
have planned to conduct discussions with VII
3 Intern Supervisory Unit and the related
management staffs include the activities as
follows:

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

1. Pembahasan hasil temuan Satuan Pengawas


Intem;

1. Discussion of the findings of Intern Supervisory


Unit;

2. Memperoleh masukan mengenai berbagai


kendala pemeriksaan;

2. Obtaining feedback on the various constraints of


investigation;

3. Evaluasi temuan realisasi dan efektivitas tindak


lanjut;

3. Evaluation on findings of realization and


effectiveness of follow-up;

4. Pembahasan mengenai berbagai kebutuhan


perluasan Iingkup dan perbaikan teknik
pemeriksaan;

4. Discussion of the various needs of expanding


scope of improvement of inspection
techniques;

5. Pembahasan hasil pemeriksaan Cabang Utama,


Cabang Kelas I, dan Kantor Pusat.

5. Discussion of the results of investigation of Main


Branch, Branch Class I, and the Central Office.

Pemberian Rekomendasi Penyempumaan


Sistem Pengendalian Manajemen

Providing Recommendation For Improvement of


Management Control System

Untuk memberikan rekomendasi mengenai


penyempumaan
sistem
pengendalian
manajemen perusahaan, Komite GCG dan Risiko
Usaha akan melakukan pembahasan bersama,
konsep pedoman-pedoman yang disiapkan
unitjdirektorat, sebelum dijadikan prosedur baku
pelaksanaan kegiatan yang memenuhi kaidahkaidah pengendalian intem dan pengendalian
manajemen.

To provide recommendations on the improvement


of the management control system for the firm,
Business Risks and GCG Committee will conduct
discussion together, the concept of the guidelines
prepared by the directorate unit, before it is used as a
standard procedure of activity implementation that
meets the rules of internal control and management
control.

Beberapa kegiatan pembahasan pedoman antara


lain adalah :

Some activities of discussion on the guidelines


are:

1. Evaluasi atas Pedoman GCG, Etika dan Board


Manual;

1. Evaluation of Guidelines for GCG, Ethics and


Board Manual;

2. Evaluasi atas Pedoman Teknis Manajemen


Risiko;

2. Evaluation of Technical Guidelines of the Risk


Management;

3.
Evaluasi atas
Pemeliharaan;

3. Evaluation of Investment and Maintenance;


Pedoman

Investasi

dan

4. Evaluasi atas Pedoman Manajemen Proyek;

4. Evaluation of Project Management Guidelines;

5. Evaluasi atas Manajemen arus uang dan


pendanaan;

5. Evaluation of cash flow management and


financing;

6. Evaluasi atas Pedoman Pengadaan Barang Dan


Jasa;

6. Evaluation of Guidelines for Procurement of


Goods and Services;

7. Evaluasi atas Pedoman Kerja Sama Usaha.

7. Evaluation of Guidelines for Cooperation on


Business.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

207

208

Identifikasi Hal-Hal Yang Memerlukan Perhatian


Dewan Komisaris

Identifying Things That Require Attention Of


Board Of Commissioners

Untuk mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan


perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris,
setiap bulan Komite GCG Dan Risiko Usaha
melakukan rapat intemal. Disamping membahas
berbagai masukan hasil identifikasi yang dilakukan
masing-masing anggota, dalam rapat tersebut
juga dibahas rencana pelaksanaan tugas khusus
yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

To identify issues that require the attention of the


Board of Commissioners and perform other duties
assigned by the Board of Commissioners, each month
the GCG Committee And Business Risks conduct
internal meetings. Besides discussing various inputs
the results of identification made by each member,
at a meeting They also discuss the implementation
of action plan of a special task given by the Board of
Commissioners.

Komite GCG dan Risiko Usaha juga akan melakukan


pemantauan terhadap proses Pelaksanaan
Hasil Keputusan RUPS pada Periode-Periode
sebelumnya dan memberikan masukan kepada
Dewan Komisaris mengenai proses pelaksanaan
hasil-hasil RUPS dan Keputusan Peraturan
Perundangan yang setara dengan RUPS.

GCG Committee and Business Risks will also monitor


the process of the outcomes of decision of RUPS on the
previous periods and provide inputs to the Board of
Commissioners on the process of the implementation
of the otcomes of RUPS and decision of the rules
equal to RUPS.

Realisasi Pelaksanaan Program Kerja Triwulan


III Tahun 2012

Realization of the Work Program Implementation


in Third Quarter of 2012

1. Penyusunan Komite GCG dan Pemantau


Manajemen Risiko Charter

1. Preparation of the GCG Committee and the


Management Oversight of Risks

2. Melakukan Analisis atas Laporan Perkembangan


Kemajuan Proyek Teluk Lamong

2. Performing analysis on the Report of Project


Progress of Teluk Lamong

3. Melakukan Reviu atas Penyusunan Buku


Pedoman GCG (berupa Review Sheet)

3. Conducting Review on the Preparation of Manual


of GCG (in the form of Review Sheet)

4. Melakukan Reviu atas Penyusunan Buku Board


of Manual (berupa Review Sheet)

4. Conducting the Review on Preparation of Board of


Manual (in the form of Review Sheet)

5. Melakukan Analisis atas Laporan


Identifikasi Manajemen Risiko

Hasil

5. Performing analysis on the Report of Identification


results of Risk Management

6. Memberikan masukan/ rekomendasi kerjasama


pemanfaatan tanah HPL Pelabuhan Tanjung
Emas Semarang oleh PT Smart Tbk

6. Providing inputs / recommendation on


cooperation in the use of HPL land of Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang by PT Smart Tbk

7. Mempelajari/ melakukan Analisis atas Laporan


Manajemen Semester 1

7. Learning / performing analysis of the first


Semester Management Report

8. Menyusun Rencana Kerja Komite Tahun 2013

8. Formulating the Committee work-Plan in 2013

9. Menyelenggarakan Rapat intern Komite serta


mengikuti rapat intern Dekom Page.

9. Holding internal meetings of the Committee held


and attending internal meetings of the Board of
Commissioners

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

sEKReTARIS PERUSAHAAN

Corporate Secretary

BIOGRAFI SEKRETARIS PERUSAHAAN

CORPORATE SECRETARY BIOGRAPHY

SUMITRO AGUS BUDIARTO

SUMITRO AGUS BUDIARTO

Lahir di Jakarta, pada tanggal 18 agustus 1966.


Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 1
Maret 2013. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
(S1) Ekonomi Manajemen dari Universitas
Airlangga (1992) dan (S2) Magister Management
dari Universitas Airlangga (2012). Selama
berkarir di Pelindo III, telah mengikuti beragam
pendidikan dan pelatihan yang sangat bervariasi,
mulai tentang ISPS Code and Risk Management,
Managerial Competency Enhancement, Audit
Internal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
Jabatan yang diemban sebelumnya antara lain
Pelaksana Administrasi I sejak 1 Maret 2000 dan
General Manager sejak 8 Juli 2010.

Born in Jakarta, on 18 August 1966. Has served


as Company Secretary since March 1, 2013.
Graduated with a Bachelor (S1) on Management
Economics from Airlangga University of (1992)
and (S2) Masters in Management from Airlangga
University (2012). During his career at Pelindo III, he
has followed a variety of education and training,
from about the ISPS Code and Risk Management,
Managerial Competency Enhancement, Internal
Audit of Quality Management System ISO 9001.
His previous positions include Executive of
Administration I since March 1, 2000 and General
Manager since July 8, 2010.

Fungsi Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary Function

Secara umum fungsi Sekretaris Perusahaan


adalah membantu tugas Direksi secara sistemik
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, antara
lain dalam hal pengelolaan program kerja di
bidang hubungan masyarakat, tata usaha Direksi,
dan memonitor pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG), hubungan kelembagaan
(dalam dan luar negeri), serta pengelolaan Kantor
Perwakilan Jakarta, yang dijabarkan dari strategi
dan kebijakan perusahaan.

In general, the Corporate Secretary function is to


assist the task of Directors systemically in accordance
with the duties and responsibilities, among others,
in terms of work program management in the field
of public relations, directors administrative, and
monitor the implementation of Good Corporate
Governance (GCG), institutional relationships (within
and outside country), as well as the management of
Jakarta Representative Office, which is derived from
corporate strategy and policy.

Tanggung Jawab Sekretaris


Perusahaan

Corporate Secretary
Responsibility

1.
Terwujudnya strategi, sasaran, kebijakan
dan program kerja jangka pendek dan
jangka panjang di bidang hubungan
masyarakat, ketatausahaan Direksi, hubungan
kelembagaan, pengelolaan dan monitoring
GCG dan pengelolaan Kantor Perwakilan
Jakarta serta menjamin tercapainya tujuan
perusahaan.

1. Realization of the strategy, objectives, policies


and short-term and long-term programs in
public relations, directors administrative,
institutional relations, management and
monitoring of good corporate governance
and management of Jakarta Representative
Office as well as to ensure the achievement of
corporate goals.

2.
Terselenggaranya program kerja yang
menyangkut planning, organizing, actuating,
dan controlling di bidangnya.

2. Implementation of work programs related to


planning, organizing, actuating, and controlling
the scope of work.

3. Bertanggung jawab terhadap asset/barang


inventaris perusahaan yang berada di
lingkungan unit kerjanya.

3. Responsible for companys asset / inventory


within the work unit.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

209

210

Uraian Tugas Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary Duties

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan


dan melaporkan kegiatan :

To plan, coordinate, control and report the


activities of :

1.
Pelaksanaan program kerja di bidang
hubungan masyarakat dan hubungan
internasional termasuk kegiatan pembentukan
citra perusahaan yang positif.

1. Implementation of program of work in


public relations and international relations
including establishment of a positive
corporate image.

2. Pelaksanaan seleksi dan rekomendasi jenis


informasi perusahaan yang relevan bagi massa
media, termasuk kegiatan press release.

2. Selection and recommendations of relevant


type of company information to mass media,
including press release.

3.
Pelaksanaan penyiapan dan penyusunan
laporan Company Profile, dan brosur
brosur perusahaan untuk kegiatan promosi
perusahaan.

3. Preparation and composing Company Profile


report and company brochures for company
promotional activities.

4.
Pelaksanaan penyiapan dan penyusunan
jadual, bahan dan materi, notulen rapat yang
berkaitan dengan Rapat Umum Pemegang
Saham, Rapat Direksi, dengan Dewan Komisaris,
dengan Komite Audit dan komite lainnya,
maupun yang bersifat luar biasa, dengan pihak
kelembagaan atau instansi eksternal terkait
lainnya.

4.
Preparation and composing schedule,
material, minutes of meetings relating to the
General Meeting of Shareholders, Directors
Meeting, with Board of Commissioners,
Audit Committee and other committees, and
irregular meeting, with the institution or other
external agencies.

5.
Pelaksanaan
pengelolaan,
monitoring,
pengawasan,
evaluasi
dan
pelaporan
serta pengadministrasian Good Corporate
Governance (GCG) di lingkungan perusahaan.

5. Implementation of management, monitoring,


supervision, evaluation and reporting and
administration of Good Corporate Governance
(GCG) within the company.

6. Pelaksanaan penyiapan dan penyusunan jadwal


pertemuan Direksi dengan para pemegang
saham, dan para komisaris anak perusahaan,
dengan kelembagaan serta pertemuan dengan
pihak eksternal terkait lainnya.

6. Implementation of preparation and compilation


of schedule for the Directors meeting with
shareholders, and Board of Commissioners of
subsidiaries, within the institution as well as
meetings with other relevant external parties.

7. Membantu Direksi dan manajemen dalam


menjawab pertanyaan pemegang saham.

7. Assist Directors and management to answer


shareholder questions.

8. Mengatur dan mendukung persiapan dan


distribusi laporan kepada pemegang saham.

8. Organize and support the preparation and


distribution of reports to shareholders.

9. Memastikan bahwa catatan dan dokumen


korporasi disimpan dan dilindungi serta selalu
mengikuti perkembangan (updated), serta
dapat diakses sesuai otoritas yang berlaku.

9. Ensure that the records and corporate documents


are stored and protected as well as keep updated,
and can be accessed according to the applicable
authority.

10.
Pelaksanaan
pengelolaan
ketatausahaan Direksi.

10.
Implementation
of
management
administrative activities of the Directors.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

kegiatan

of

11. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian


kegiatan protokoler dan kerumahtanggaan
Direksi.

11. I
mplementation of planning and control
of protocol activities of the Directors and
domesticity.

12.
Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian
program bina lingkungan (Corporate Social
Responsibility).

12.
Implementation of guidance and control of
environmental development program (Corporate
Social Responsibility).

13.
Pelaksanaan pembinaan
Sekretaris Direksi.

13. Guidance to Secretary of Directors.


terhadap

para

14.
Mendampingi Direksi dalam tugas-tugas
pertemuan dengan lembaga/instansi yang
terkait.

14. Accompanying Directors in the meeting duties


with concerned institutions.

15. Pembinaan program kerja bidang Sekretaris


Perusahaan pada cabang dan unit.

15.
Development work program on the field of
Corporate Secretary in branches and units.

16.
Pelaksanaan penyusunan laporan rencana
dan realisasi anggaran di bidang Sekretaris
Perusahaan.

16.
Report preparation of budget plans and
implementation in the areas of Corporate
Secretary.

17.
Mengkoordinasikan kompilasi tindak lanjut
hasil temuan pemeriksaan internal maupun
eksternal dan permasalahan yang terkait
implementasi kebijakan serta strategi di bidang
Sekretaris Perusahaan.

17.
Coordinate compilation of follow-up results
of internal and external audit findings and
issues related to implementation of policies and
strategies in areas of Corporate Secretary.

18.
Pelaksanaan assesment risiko (indentifikasi,
analisa dan evaluasi, penyusunan peringkat
risiko serta pengungkapan risiko) dan
mengelola risiko dibidangnya.

18. Implementation of risk assessment (identification,


analysis and evaluation, preparation of risk
rating and disclosure of risk) and manage risk in
their field.

19. Pelaksanaan penyiapan rencana Rapat Tinjauan


Manajemen (RTM) dibidangnya secara berkala.

19.
Implementation of preparation plan of
Management Review Meeting (RTM) periodically

20.
Pelaksanaan penerapan sistem informasi
manajemen yang terkait di lingkungan
kerjanya.

20.
Implementation of associated management
information systems in the working
environment.

21. Memanage anak perusahaan (TPS, BJTI, dan


PHC) dan perusahaan patungan (PORTEK dan
AMBAPERS).

21. Manage subsidiaries (TPS, BJTI, and PHC) and


joint ventures (PORTEK and AMBAPERS).

22.
Memelihara
dan
meningkatkan
citra
perusahaan di tingkat nasional, maupun
internasional.

22.
Maintain and enhance corporate image,
nationally and internationally.

23. Memantau dan updating data portal BUMN


bersama tim IT.

23. Monitor and updat data in SOEs portal with IT


team.

24. Membina Kantor Perwakilan Jakarta sehingga


efisien, efektif, dan optimal.

24. Organize Jakarta Representative Office to allow


efficient, effective, and optimal performance.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

211

212

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

satuan pengawas intern (spi)

Internal Audit Unit (SPI)


Biografi Ketua SPI

Internal Supervisory Unit

Suryawan Fadjar Affandi


Lahir di Surabaya, pada tanggal 27 Oktober 1958.
Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan
Intern sejak 31 Mei 2011. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana (S1) Akuntansi dari Universitas
Putra Bangsa (1990) dan Magister Manajemen
dari Universitas Airlangga, Surabaya (2000).
Pernah mengikuti bermacam-macam pelatihan
di bidang akuntansi dan analisa keuangan
yang diselenggarakan oleh berbagai institusi.
Sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager
Akuntansi Keuangan sejak 26 Januari 2011.

Born in Surabaya, on 27 October 1958. Served


as Head of Internal Supervisory Unit since 31
May 2011. Acquired Bachelor degree majoring in
Finance from University of Putra Bangsa (1990)
and Master of Management from University of
Airlangga, Surabaya (2000). He has participated
in a variety of training in the fields of accounting
and financial analysis conducted by various
institutions. Previously served as Senior Manager
of Financial Accounting since 26 January 2011.

JUMLAH PEGAWAI SATUAN PENGAWASAN


INTERN (SPI) / UNIT AUDIT INTERNAL PELINDO III

TOTAL NUMBER OF EMPLOYEES INTERNAL AUDIT


UNIT /INTERNAL AUDIT TEAM OF PELINDO III.

Jumlah Sumber Daya Manusia per 31 Desember


2012 sebanyak 19 orang yaitu tetap atau sama
dengan posisi pada awal tahun 2012, namun
demikian selama tahun 2012 terdapat pergerakan
pegawai masuk dan keluar antara lain sebagai
berikut :

Total numbers of human resources per 31


December 2012 are 19 persons, i.e. permanent
or equivalent to the position in the beginning
of 2012. However, in 2012 there were incoming
and outgoing movement of employees as the
following :

. Mutasi ke cabang lain sebanyak 9 orang.

. Transfer to another branch office - 9 persons.

. Pensiun sebanyak 1 orang.

. Retired 1 person

. Mutasi dari cabang lain sebanyak 10 orang.

. Transfer from another branch office 10 persons.

NO.

URAIAN | Description

Posisi 1 Januari 2012 | Position per 1 January 2012

II

Pergerakan Masuk | Incoming Movement :

Mutasi dari Cabang/Unit Lain | Transfer from another branch office

PLS | PLS

Penambahan/rekrut | Recruitment
Jumlah Pergerakan Masuk (II) | Total of Incoming Movement

JUMLAH | Total
19 Orang | persons
10 Orang | persons
0 Orang | person
0 Orang | person
10 Orang | persons

III

Pergerakan Keluar | Outgoing Movement

Pensiun Alami | Natural Retirement

1 Orang | person

Mutasi Cabang Lain | Transfer to another branch office

9 Orang | persons

Meninggal Dunia | Passing away

IV

0 Orang | person

Jumlah Pergerakan Keluar (III) | Total of Outgoing Movement

10 Orang | persons

Posisi 31 Desember 2012 (I + II + III) | Position per 31 December 2012 (I+II+III)

19 Orang | persons

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

213

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pusat Pelayanan


Total numbers of employees based on the Service Central
NO.

URAIAN | Description

POSISI |
Position
1 JAN 2011

ANGGARAN |
Budget
Th. 2012

REALISASI |
Ralisation
Th. 2012

TAMBAH (KURANG)
Plus (Milt)
5-4

5-3

Ka SPI & Adm


Chairman of SPI & Administration

Operasional & Kesisteman


Operational & System

Keuangan & Personalia | Finance & Personnel

(1)

(1)

Teknik & Umum


Engineering & General Affairs

18

18

19

JUMLAH | Total

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Total numbers of employees based on Educational Level
TK. PENDIDIKAN |
Educational Level

POSISI |
Position
1 JAN 2011

ANGGARAN |
Budget
Th. 2012

REALISASI |
Realisation
Th. 2012

5-4

5-3

SD | Elementary School

SLTP | Junior High School

SLTA | Senior High School

SARJANA MUDA | Diploma

SARJANA | Undergraduate

14

14

14

PASCA SARJANA | Graduate

18

18

19

JUMLAH | Total

214

TAMBAH (KURANG)
Plus (Milt)

NO.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelas Jabatan


Total numbers of employees based on Position Grade
TAMBAH (KURANG)
Plus (Milt)

NO.

KELAS JABATAN
Position Grade

POSISI | Position
1 JAN 2011

ANGGARAN | Budget
Th. 2012

REALISASI | Realisation
Th. 2012

5-4

5-3

(2)

(2)

10

10

11

11

12

12

13

13

14

14

15

15

16

16

17

Pekerja Perusahaan
Company Employee

JUMLAH | Total

19

18

19

Jumlah Pegawai Berdasarkan Usia


Total numbers of employees based on Age
TAMBAH (KURANG)
Plus (Milt)

NO.

UMUR | age

POSISI | Position
1 JAN 2012

ANGGARAN | Budget
Th. 2012

REALISASI | Realisation
Th. 2012

5-4

5-3

< 30 Tahun

31 - 35 Tahun

(2)

(2)

36 - 40 Tahun

(1)

41 - 45 Tahun

46 - 50 Tahun

(1)

> 50 Tahun

(1)

JUMLAH | Total

19

18

19

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

215

SERTIFIKASI SATUAN PENGAWASAN INTERN PELINDO III


LIST OF CERTIFICATION INTERNAL AUDIT UNIT PELINDO III

216

NAMA | Name

PROFESIONAL
INTERNAL
AUDITOR
Professional
Internal Auditor

DASAR DASAR
AUDIT
Introduction to
Audit

KOMUNIKASI
& PSIKOLOGI
AUDIT
Communication &
Paychology of Audit

AUDIT
OPERASIONAL
Operational Audit

NO

NIPP

581002488

SURYAWAN FA

690703449

DENNY HERMANTO

710403616

SAPTO WASONO S.

660103606

DANURWASA

610902696

KARDI SUWITO

580802470

AGUS PURWANTO

570802345

ABDUL KARIM

761104033

ACHMAD YUSAK M.

691004043

TRI BAGUS D

10

580802479

BAMBANG B

11

731103553

NORDIJANTO

12

580502446

HENNY T

13

720903758

RACHMANTO

14

600202599

FERIANI EKO P

15

810204158

DIAN IRAWATI

16

831004181

TANJUNG PERTIWI

17

760404049

ANDI YUDHA

18

720203467

ADI SETIAWAN

19

770404286

SUGIYANTO

FUNGSI

FUNCTIONS

Membantu Direktur Utama dalam :

Assisting President Director in :

1. Melakukan audit (pengawasan/pemeriksaan)


di bidang operasi, humas dan tata usaha
Direksi, perencanaan dan kerjasama usaha,
peningkatan usaha, manajemen risiko
dan mutu, hukum, KPI,
keuangan, KBL,
personalia, sistem informasi, kelembagaan
dan hubungan internasional, pengembangan
dan pemeliharaan fasilitas, pengadaan barang
dan jasa, dan umum sesuai dengan program
kerja dan kebijakan perusahaan yang telah
ditetapkan.

1. Conduct on audit (surveillance/inspection)


in the field of operations, public relations,
administration of Directors, plan and
partnership, business development, quality
and risk management, legal, KPI, finance, KBL,
personnel, information system, institutional
and international relationship, development
and maintenance of facilities, procurement of
goods/services and general affairs as per the
work plan and company policy which have been
determined;

2. Mengkoordinasikan penyelesaian tindak lanjut


temuan Internal Auditor dan Eksternal auditor.

2. Coordinate settlement of follow up of the findings


from Internal and External Auditor;

3. Mengkoordinasikan pemutakhiran data hasil hasil audit Internal dan Eksternal.

3. Coordinate data updating as the result of Internal


and External Audit;

4. Rangka sinergi audit laporan keuangan dengan


Auditor Eksternal

4. Combine financial report audit and external


auditor;

5. Pengendalian Mutu Audit Internal Auditor.

5. Control audit quality of internal auditor;

6. Melakukan penyusunan audit rating untuk


pelaksanaan audit berpeduli risiko

6. Prepare audit rating to implement the audit with


risk awareness;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

AUDIT
KECURANGAN
Cheating Audit

PENULISAN LHA
Writing LHA

AUDIT
FORENSIK
Forensic
Audit

AUDIT
INVESTIGASI
Investigati On
Audit

BAGAN KEDUDUKAN SPI DALAM STRUKTUR


ORGANISASI
STRUCTURE AND POSITION OF INTERNAL AUDIT
UNIT (SPI)

Direktur Utama
President Director

Kepala Satuan Pengawas Internal


Chairman of Internal Audit Unit

Pengawas
Bidang I
Supervisor
Field I

Pengawas
Bidang II
Supervisor
Field II

Pengawas
Bidang III
Supervisor
Field III

Kepala Bagian
Administrasi
SPI
Chairman of
Administration
SPI

7. Melakukan monitoring atas pending matters


surat-surat
dari
cabang-cabang
yang
memerlukan penyelesaian segera dari Kantor
Pusat

7. Monitor to pending matters letters from branch


offices which should be immediately settled down
by Head Office.

TANGGUNG JAWAB

RESPONSIBILITIES

1. Terwujudnya strategi, sasaran, kebijakan dan


program kerja jangka pendek dan jangka
panjang di bidang audit internal perusahaan,
serta menjamin tercapainya tujuan perusahaan.

1. The achievement of strategies, objectives,


policies, and short-term & long-term work plan of
the company internal audit and the achievement
of company objectives;

2.
Terselenggaranya program kerja Satuan
Pengawasan Intern yang menyangkut Audit
Internal Perusahaan.

2. The implementation of work plan of Internal


Audit Unit which related to the Internal Audit of
the company;

3. Terselenggarannya penyelesaian tindaklanjut


temuan Internal Auditor dan Eksternal Auditor
sesuai dengan rekomendasinya.

3. The implementation of follow up settlement as


the result of findings of Internal and External
Audit as per the recommendations;

4. Terselenggarannya pemutakhiran data hasilhasil audit Internal dan Eksternal hingga sesuai
dengan rekomendasinya

4. The implementation of data updating as the


result of the Internal and External Audit as per the
recommendations;

5. Terselenggarannya sinergi audit laporan


keuangan dengan auditor Eksternal sehingga
tidak terjadi duplikasi temuan.

5. The implementation of combination of financial


report audit and external audit to avoid
duplicated findings;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

217

218

6. Terselenggarannya Pengendalian Mutu Audit


Internal Auditor.

6. The implementation of control of audit quality of


internal auditor;

7.
Terselenggaranya
audit
rating
pelaksanaan audit berpeduli risiko

untuk

7. The implementation of audit rating to implement


the audit with risk awareness;

8.
Bertanggung
jawab
terhadap
asset/
barang inventaris perusahaan yang berada
dilingkungan unit kerjanya.

8. The responsibility to assets/company inventories


at his/her working unit.

TUGAS POKOK

JOB DESCRIPTION

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan


dan melaporkan kegiatan :

Plan, coordinate, control and report the activities as


the following :

1. Pelaksanaan penyiapan penyusunan dan


memformulasikan program kerja pengawasan
tahunan pada semua aspek perusahaan
di seluruh jajaran organisasi di lingkungan
perusahaan.

1. Prepare and formulate the work plan of annual


Audit at all aspects and levels in the company;


2. Pelaksanaan audit internal perusahaan dan


menyiapkan penyusunan laporan hasil
pemeriksaan serta memberikan saransaran perbaikan kepada Direktur Utama dan
seluruh anggota Direksi untuk selanjutnya
ditindaklanjuti dalam Rapat Direksi.

2. Conduct the internal audit and preapre the


inspection report and provide suggestions of
corrective actions to President Director and
members of Directors to be discussed in Directors
Meeting;

3.
Bertindak sebagai counterpart dengan
pihak pemeriksa eksternal dalam kegiatan
pemeriksaan di lingkungan perusahaan.

3. Act as acounterpart with the external inspector


when inspecting in the company;

4. Pelaksanaan monitoring tindak lanjut atas hasil


pemeriksaaan yang telah dilaporkan.

4. Monitor the follow up as the result of inspection


report;

5.
Pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pengawasan internal perusahaan.

5. Conduct mentoring and socialization of the


policies related to the company internal Audit;

6.
Bertindak sebagai pembina dan agen
pembaharuan dalam penciptakan budaya
bersih dan ketaata asasan.

6. Act as a mentor and an agent of leading the


culture about cleanliness and adhering the
rules;

7.
Pelaksanaan penerapan budaya Good
Corporate Government (GCG) dibidang Satuan
Pengawasan Intern

7. Implement the Good Corporate Governance


(GCG) in Internal Audit Unit;

8. Pelaksanaan pengawasan kegiatan assesmen


risiko (identifikasi, analisa dan evaluasi)
dilingkungan perusahaan.

8. Supervise the Risk Assessment (identification,


analysis and evaluation) in the company;

9. Pelaksanaan penyusunan laporan rencana


dan realisasi anggaran di bidang Satuan
Pengawasan Intern (SPI).

9. Prepare the report of budget plan and


actualization in Internal Audit Unit;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

10.
Pelaksanaan
manajemen
kerjanya.

penerapan sistem informasi


yang terkait dilingkungan

10. Implement the Information Management System


at the working environments.

WEWENANG

AUTHORITIES

1. Menetapkan program kerja bidang audit


internal perusahaan.

1. Establish the work program of internal audit in


the company;

2. Menetapkan metode kerja yang sesuai pada


unit kerjanya guna melaksanakan tugasnya
secara ekonomis, efisien dan efektif.

2. Establish the work method applicable to the


working unit to carry out his duties economically,
efficiently and effectively;

3. Membina, mengarahkan dan menilai kinerja


para bawahannya.

3. Mentor, guide and measure the performance of


subordinates;

4. Menandatangani (countersign, acknowledgement,


approval)
dokumen-dokumen
sesuai
kewenangannya yang terkait di bidang audit
internal perusahaan.

4.
Sign
(countersigning,
acknowledgement,
approval) of documentation based on his/her
authorities of internal audit in the company.

INDIKATOR KEBERHASILAN

SUCCESS INDICATOR

Keberhasilan jangka pendek :

Short-term success

1. Penyusunan rumusan kebijakan bidang audit


internal perusahaan sesuai strategi dan kebijakan
serta jadual yang telah ditetapkan

1. Prepare the policy ormulation of internal audit as


per the strategies and policies and schedules;

2. Penyusunan program kerja bidang audit


internal perusahaan sesuai strategi dan
kebijakan perusahaan serta jadual yang telah
ditetapkan

2. Prepare the work program of internal audit as per


the strategies and policies and schedules;

3. Pembinaan dan pengendalian program kerja


bidang audit internal perusahaan secara tepat
waktu sebagai bahan evaluasi dan penilaian
kinerja

3. Mentor and control the work program of internal


audit promptly as a reference of evalation and
performance measurement;

Keberhasilan jangka panjang :

Long-term success

1.
Peningkatan
efisiensi
dan
efektifitas
pelaksanaan program kerja bidang audit
internal perusahaan.

1. Improve the efficiency and effectiveness of work


program of internal audit;

2. Peningkatan kemampuan analisis, kualitas,


kapabilitas para Pengawas Bidang dan
pelaksana yang menjadi bawahan Kepala
Satuan Pengawasan Intern sebagai penunjang
pelaksanaan tujuan strategis perusahaan.

2. Improve the skills of analysis, quality, capabilities


of the Auditor and the subordinates of the
Chairman of Internal Audit Unit in supporting the
implementation of company strategies.


Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

219

REKAPITULASI HASIL TEMUAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) PERIODE 2011/2012


RECAPITULATION OF FINDINGS INTERNAL AUDIT UNIT
NO.

220

OBJEK AUDIT

PELAKSANAAN AUDIT

PERIODE AUDIT

LAPORAN HASIL AUDIT


NO LHA

TANGGAL

DES. 2010 SD.NOV.2011

PW.08/06/P.III-2011

5/28/2012

KANTOR PUSAT

01/12/11 SD. 30/12/11

TANJUNG PERAK

06/08/12 SD. 10/09/12

MEI. 2011 SD. JUL 2012

PW.08/03.1/P.III-2013

1/31/2013

TPKS

02/07/12 SD. 13/07/12

JUL. 2011 SD. JUN 2012

PW.08/36/P.III-2012

31/10/2012

BANJARMASIN

29/10/12 SD. 23/11/12

SEP 2011 SD. SEP 2012

PW.08/ 1 /P.III-2013

28/02/2013

TANJUNG EMAS

13/03/12 SD. 29/03/12

MAR. 2011 SD. PEB 2012

PW.08/17.1/P.III-2012

80/07/2012

TANJUNG INTAN

20/02/12 SD. 02/03/12

PEB. 2011 SD.JAN.2012

PW.08/10/P.III-2012

5/31/2012

KOTABARU

02/07/12 SD. 13/07/12

JUL. 2011 SD. JUN 2012

PW.08/37/P.III-2012

29/11/2012

BENOA

16/01/12 SD. 27/01/12

JAN. 2011 SD. DES 2011

PW.08/03/P.III-2012

3/30/2012

GRESIK

20/02/12 SD. 02/03/12

MAR. 2011 SD. JAN 2012

PW.08/05/P.III-2012

5/15/2012

10

PROBOLINGGO

16/01/12 SD. 27/01/12

JAN. 2011 SD. DES 2011

PW.08/02/P.III-2012

2/29/2012

11

TANJUNG WANGI

08/04/12 SD. 19/04/12

JUN. 2011 SD. MAR 2012

PW.08/15.1/P.III-2012

6/29/2012

12

TENAU KUPANG

02/07/12 SD. 13/07/12

JUL. 2011 SD. JUN 2012

PW.08/02.1/P.III-2013

31/01/2013

13

SAMPIT

16/04/12 SD. 01/05/12

JUN. 2011 SD. MAR 2012

PW.08/18.1/P.III-2012

31/08/2012

14

LEMBAR

23/04/12 SD. 02/05/12

JUL 2011 SD. MAR 2012

PW.08/34.1/P.III-2012

28/09/12

15

CELUKAN BAWANG

13/03/12 SD. 20/03/12

MAR. 2011 SD. PEB 2012

PW.08/03.1/P.III-2012

6/29/2012

16

BIMA

12/03/12 SD. 22/03/12

MAR. 2011 SD. PEB 2012

PW.08/11/P.III-2012

5/31/2012

17

MAUMERE

20/02/12 SD. 02/03/12

PEB. 2011 SD. JAN 2012

PW.08/12/P.III-2012

5/31/2012

18

KUMAI

16/01/12 SD. 30/01/12

JAN. 2011 SD. DES 2011

PW.08/04/P.III-2012

3/30/2012

19

PT PHC

29/10/12 SD. 27/11/12

JAN. 2012 SD. OKT 2012

PW.08/06.1/P.III-2013

2/28/2013

BAWAHAN LANGSUNG

DIRECT SUB ORDINATE

Kepala Satuan Pengawasan Intern membawahi


para pengawas bidang dan para pelaksana di
bawah koordinasinya.

Chairman of Internal Audit Unit coordinates the field


supervisors and executors as his/her subordinates.

HUBUNGAN KERJA

WORKING RELATIONSHIP

Hubungan ke dalam, meliputi :

Internal relationship consists of :

1. Hubungan vertikal

1. Vertical relationship :

a. Kepala Satuan Pengawasan Intern memberi


pelaporan rutin termasuk hasil analisis
dan evaluasi kepada Direktur Utama dan
seluruh anggota Direksi.

a. Chairman of Internal Audit Unit prepares


routine reports including the analysis result
and evaluation to President Director and
members of Directors;

b.
Kepala
Satuan
Pengawasan
Intern
melaksanakan pembinaan, pendelegasian
kewenangan, dan pelimpahan tugas
kepada para Pengawas Bidang dalam
lingkup unit kerjanya.

b. Chairman of Internal Audit Unit conducts


mentoring, delegating authority, delegating
duties to the field supervisors in his/her
working unit.

2. Hubungan horisontal

2. Horizontal relationship :


Kepala
Satuan
Pengawasan
Intern
melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan

Chairman of Internal Audit Unit coordinates,


communicates, exchanges information with

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

JUMLAH TEMUAN PER BIDANG

TOTAL TEMUAN

OPS

KEU

PUM

TEK

TI

11

38

33

15

16

17

16

16

13

13

20

11

18

13

14

17

21

pertukaran informasi dengan para senior


manajer atau pejabat setingkat di dalam
lingkup perusahaan.

Senior Managers or equivalent personnel in the


company.

Hubungan ke luar :

External relationship consists of :

Kepala Satuan Pengawasan Intern melakukan


hubungan dengan departemen/instansi, auditor
eksternal dan lembaga eksternal terkait lainnya
dalam rangka koordinasi, komunikasi, dan
pertukaran informasi yang berkaitan dengan
ruang lingkup tugasnya.

Chairman of Internal Audit Unit communicates


with other related department/institution, external
auditor, and external bodies in order to coordinate,
communicate and exchange information related to
his/her working unit.

Pihak yang mengangkat / Memberhentikan


Kepala Satuan Pengawasan Intern (Ka SPI)

Parties appoint / dismiss the Head of Internal


Audit (Ka SPI)

Kepala Satuan Pengawasan Intern sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) huruf a, berdasarkan
Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER 01 /
MBU/2011 dipimpin oleh seorang kepala yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
berdasarkan mekanisme internal perusahaan
dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas.

Head of Internal Audit as described in paragraph


(2) letter a, by state regulation Number: PER 01 / MBU/2011 led by a chief who is appointed
and dismissed by the President based on the
internal mechanism of the company with the
approval of the Board of Commissioners / Board
of Trustees.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

221

akuntan perseroan

Corporate Accounting
URAIAN | Description
Nama Firma yang
Telah Melakukan
Audit
Laporan Keuangan
Firm name who
has conducted the
Financial Report
Audit

2012

2011

KAP. Aryanto,
Amir Jusuf,
Mawar &
Saptoto

KAP. Aryanto,
Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto

KAP. S. Mannan, KAP. S. Mannan, KAP. S. Mannan,


Wahjudi &
Wahjudi & Rekan Wahjudi &
Rekan
Rekan

Rp 1,119,800,000

Rp 832,000,000

Rp 837,000,000

Rp 845,010,000

N/A

N/A

N/A

N/A

Besarnya fee audit


Audit Fee
Jasa lain yang
diberikan akuntan
selain jasa financial
audit
Other service
provided by
accountant apart
from financial service
audit

222

N/A

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

2010

2009

2008

Manajemen Risiko dan Mutu

Quality and Risk Management

Seiring dengan tuntutan atas transformasi


Pelabuhan
menjadi
Terminal
Operator
sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang No. 17 tahun 2008 Tentang Pelayaran
membuat PELINDO III harus berbenah diri untuk
mengantisipasi seluruh potensi risiko bisnis
dan peluang yang mungkin timbul seiringnya
perubahan pola bisnis dan jasa kepelabuhanan.
Penerapan manajemen risiko telah dimulai
sejak tahun 2007 dengan dikeluarkannya SK
DIR PER.11/PS.503/P.III-2007 Tentang Kebijakan
Penerapan Manajemen Risiko. Teknis manajemen
risiko ditunjang dengan adanya pedoman teknis
manajemen risiko yang telah ditetapkan sejak
tahun 2010, sesuai Peraturan Direksi Nomor:
PER. 15.1/PM.02/P.III-2010. Pedoman teknis
tersebut menjawab pelaksanaan teknis mulai
dari penyusunan penilaian risiko sesuai Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan hingga penilaian
investasi dan proyek yang selama ini merupakan
sumber risiko potensial yang harus dikelola oleh
PELINDO III .

With demand of port transformation to become


an Terminal Operator as stated in the Laws No. 17
years 2008 regarding Shipping, PELINDO III should
improve herself to anticipate potential business
risks and the opportunities arisen for the change of
business pattern and port services. Implementation
of Risk Management has started since 2007 with
the issuance of Decree of Directors No. PER.11/
PS.503/P.III-2007 regarding the Policy of Reisk
Management Implementation supported with the
technical guidance of Risk Management which has
been established since 2010 in the Rules of Directors
No. PER.15.1/PM.02/P.III-2010. Technical guidance
is aimed to answer the technical implementation of
Risk Management from the preparation as per the
Work Plan and Company Budget up to the investment
assessment and projects which are the potential risks
to be managed by PELINDO III.



Penjelasan Mengenai Sistem


Manajemen Risiko

Explanation about Risk


Management System

S istem Manajemen Risiko (Risk Management)


merupakan cara cara yang digunakan manajemen
untuk menangani berbagai permasalahan yang
disebabkan adanya risiko, yang berupa proses
mengkomunikasikan,
menetapkan
konteks,
identifikasi, pengukuran, analisis, pemeringkatan,
pengelolaan, pengendalian (memantau dan
meninjau ulang) dan perlakuan/tindakan atas
risiko serta sistem informasi risiko. Sistem
Manajemen Risiko yang dilaksanakan di Kantor
Pusat PELINDO III, meliputi kegiatan di bawah ini:

Risk Management System is aways used by


management to handle the issues caused by
risks, i.e. communicating process, contexts,
establishing, identifying, assessing, analysing,
rating, managing, controlling, monitoring and
reviewing and taking actions on the risks and risk
information system. Risk Management System
is implemented at the Head Office of PELINDO III
consists as the following :

1. Penetapan konteks atau tujuan bisnis


Penetapan konteks atau tujuan bisnis
merupakan kegiatan penetapan strategi
bisnis baik jangka panjang maupun jangka
pendek yang dituangkan dalam Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang
mengandung risiko di dalam pencapaiannya.
Setiap penyusunan RKAP manajemen




1. Context establishment or business goals

Context establishment or business goals are the


establishment of business strategi either for short
term or long term which is stated in the Work Plan
and Company Budget which have risks when
achieving it. In the preparation of Work Plan
and Company Budget, the Management should
inform the potential risks should be controlled by
Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

223

the owner of the risk to ensure the achievement


of business goals agreed by the Management and
all owners of risks.

menyampaikan potensi risiko yang harus


dikendalikan oleh setiap pemilik risiko untuk
dapat memastikan pencapaian tujuan bisnis
yang disepakati manajemen dan seluruh
pemilik risiko.
2. Pengidentifikasian risiko

2. Risk Identification


Pengidentifikasian
risiko
merupakan
suatu proses mengenali peristiwa yang
memiliki kemungkinan untuk terjadi dan
dapat berakibat mengganggu atau bahkan
merugikan terhadap Perusahaan di setiap
unit kerja. Pengidentifikasian risiko dilakukan
berdasarkan konteks sasaran yang telah
ditetapkan. Bersamaan dengan proses
identifikasi risiko, pemilik risiko mengidentifikasi
indikator risiko (Key Risk Indicator / KRI) yang
menjadi alat monitoring atas pengendalian
risiko. Dalam proses identifikasi risiko, harus
mempertimbangkan aspek lingkungan internal
maupun eksternal serta memperhatikan
sumber-sumber potensi risiko di lingkungan
Perusahaan serta penyebab risiko sebagaimana
telah diuraikan sebelumnya. Sumber-sumber
informasi yang dapat digunakan dalam proses
identifikasi atau mengenali risiko dapat berasal
dari lingkungan internal Perusahaan maupun
eksternal Perusahaan, diantaranya:

Pengalaman
Pertimbangan tenaga ahli
Data dan laporan historis
Review dokumen atas Sistem dan Prosedur
Rapat Tinjauan Manajemen
Bahan-bahan bacaan
Informasi dari media massa
Keluhan Pelanggan
Rencana bisnis
Observasi lapangan

Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam


rangka identifikasi atau mengenali risiko,
antara lain:




224

Wawancara
Pelatihan penilaian risiko (workshop)
Survei
Audit dan inspeksi atau observasi lapangan
Seminar

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Risk identification is a process of identifying a


matter which might happen or might interfere
or cause any loss to the Company at each
working unit. Risk identification is conducted
based on the objetive context established.
Together with the risk identification process,
the owner of risks should identify the Key Risk
Indicators which to be used as a monitoring
tools in controlling the risks. In the process
of risk identification, we should consider the
aspect of internal and external environment
and the sources of potential risks at the
Company as well as the risk causes as described
previously. The sources of information which
could be used in the identification process or
risk identification might be from the internal
or external environment of the Company
including :

Experiences
Expert consideration
Historical data and report
Document review on System and Procedure
Management Review Meeting
Book references
Information from mass media
Customer complaint
Business plan
Site observation
The techniques which might used in risk
identification are :

Interview
Workshop on Risk Assessment
Survey
Audit and inspection or site observation
Seminar

Dalam teknis pelaksanaan identifikasi risiko


dapat menggunakan pendekatan sebab
akibat (causal), agar penyebab risiko yang
merupakan faktor pemicu timbulnya risiko
dapat diidentifikasi, karena dengan adanya
faktor pemicu tersebut akan menimbulkan
konsekuensi yang berpengaruh negatif,
mengganggu atau merugikan terhadap
sasaran/tujuan yang telah ditetapkan. Setiap
risiko yang berhasil teridentifikasi harus
dilengkapi dengan deskripsi penyebab dan
akibatnya serta harus teregistrasi dengan
baik sesuai dengan kodefikasi yang telah
ditentukan. Pengidentifikasian risiko dapat
dituangkan ke dalam format Business Process
Model (BPM) atau kertas kerja Risk Register
(RR).

Technically, risk identification can use a causal


approach, so that the risk cause which is the
trigering factor of risk could be identified.
The trigering factor will arise the negative
consequences, interference or cause any loss to
the objetives/goals established. Each risk which
has been identified should be supported with
causal description and to be well documented
as per the codefication established. The risk
identification might be stated in the format of
Business Process Model (BPM) or Risk Register
(RR).




3. Proses analisis risiko menentukan tingkat


akibat/konsekuensi

3. Process of Risk Analysis to establish the level


of cause/consequence

Terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi,


harus dapat diukur atau ditentukan besarnya
tingkat kerugian yang ditimbulkan terhadap
sasaran/tujuan yang telah ditetapkan,
berdasarkan kriteria pemeringkatan risiko. Tipe
analisis kualitatif diarahkan untuk membantu
pengambilan keputusan dengan cepat
(jangka pendek), apabila kondisi data numerik
yang tersedia ternyata tidak lengkap serta
ketersediaan sumber daya dan waktu yang
tidak mencukupi.

For the risks which have been identified should be


measurable for the level of loss which might cause
to the objetives/goals established and based on
the criteria of risk level. The type of qualitative
analysis is aimed to help make the short-term
decision, in case the numeric data available is
not complete or the resources and time are not
adequate.


Tipe analisis kuantitatif diarahkan untuk


membantu pengambilan keputusan yang
berdimensi jangka menengah dan panjang,
dengan kondisi data numerik yang lengkap,
dan ketersediaan sumber daya dan waktu yang
mencukupi. Risiko yang telah teridentifikasi
harus dilengkapi dengan rincian data dan
analisis yang memperjelas faktor-faktor
pemicunya.

The type of quantitative analysis is aimedto help


make mid-term and long-term decision, with
the condition the numeric data, the available
resources and time are adequate. The risks which
have been identified should be described with
data and clear analysis which state the trigering
factors.

Faktor-faktor positif yang ada yang dapat


mengurangi besarnya akibat dari suatu risiko
harus juga dapat dikenali, karena faktor-faktor
tersebut akan dapat dipertimbangkan untuk
memitigasi besarnya akibat dari suatu risiko.
Penetapan batas toleransi risiko ditetapkan

The positive factors which can reduce the


consequence of a risk should also be identified,
as those factors can be considered to mitigate the
level of consequence of a risk. The management
should decide the risk tolerance limit by
considering the empirical data and actual

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

225

condition and other business dynamics which


influences the level of company income. The
establishment of level of consequence of risk
is classified to the scale of consequence of the
likelihood of an incident which effects to the
operational loss or company asset.

oleh manajemen dengan mempertimbangkan


pengalaman empiris, kondisi aktual saat ini dan
dinamika bisnis lainnya yang mempengaruhi
tingkat pendapatan perusahaan. Penetapan
tingkat akibat atas risiko diklasifikasikan
ke dalam skala dampak atas kemungkinan
terjadinya suatu kejadian berakibat terhadap
kerugian operasional atau aset perusahaan.

226

4. Proses analisis risiko menentukan tingkat


kemungkinan

4. Risk analysis process of likelihood level


Terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi,


setelah diukur dan ditentukan besarnya
tingkat akibat kerugian yang ditimbulkan
terhadap sasaran yang telah ditetapkan,
selanjutnya harus ditentukan besarnya tingkat
kemungkinan terjadinya, berdasarkan kriteria
tingkat besarnya kemungkinan. Pelaksanaan
analisis untuk penentuan rating besarnya
tingkat kemungkinan terjadinya terhadap
suatu risiko yang telah dikenali, dapat
menggunakan tipe analisis kualitatif dan atau
tipe analisis kuantitatif.

For the risks which have been identified, after


been assessed and established the level of loss
arisen to the objectives, the level of likelihood
should be established based on the criteria of level
of likelihood. The analysis to establish the level
of likelihood to the identified risk might use the
type of qualitative analysis and/or quantitative
analysis. The type of qualitative analysis is aimed
to help make the short-term decision, in case the
numeric data available is not complete or the
resources and time are not adequate.

Tipe analisis kualitatif diarahkan untuk


membantu pengambilan keputusan dengan
cepat (jangka pendek), apabila kondisi data
numerik yang tersedia ternyata tidak lengkap
serta ketersediaan sumber daya dan waktu
yang tidak mencukupi. Tipe analisis kuantitatif
diarahkan untuk membantu pengambilan
keputusan yang berdimensi jangka menengah
dan panjang, dengan kondisi data numerik
yang lengkap, dan ketersediaan sumber daya
dan waktu yang mencukupi.

Type of quantitative analysis is aimedto help


make mid-term and long-term decision, with
the condition the numeric data, the available
resources and time are adequate. Type of
quantitative analysis is designed to assist decisionmaking medium and long-term dimension, with
the condition of complete numerical data, and
the availability of resources and sufficient time.


Faktor-faktor positif yang ada dan dapat


mengurangi besarnya akibat dari suatu risiko
harus juga dapat dikenali, karena faktor-faktor
tersebut akan dapat dipertimbangkan untuk
memitigasi besarnya akibat dari suatu risiko.
Penetapan batas toleransi risiko terhadap
frekuensi atas kemungkinan terjadinya
suatu kejadian berakibat terhadap kerugian
operasional atau aset perusahaan di dasari
dari data empiris pencatatan insiden yang
terjadi baik di operasional, pemprosesan
data dan informasi maupun keuangan atau

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Positive factors which can reduce the consequence


of a risk should also be identified, as those
factors can be considered to mitigate the level of
consequence of a risk. The management should
decide the risk tolerance limit by considering
the empirical data and actual condition against
the frequency of the likelihood of an incident
which cause any operational loss or company
asset based on the empirical data on incident
occuring either in operational, data process and
information or finance or getting information
of frequency of findings by Internal Audit Unit

(SPI) on a certain issue in a certain period of


inspection.

dengan mendapatkan informasi atas frekuensi


temuan Satuan Pengawas Intern (SPI) atas
suatu permasalahan dalam satu periode
pemeriksaan.
5. Proses evaluasi/pemeringkatan risiko

5. Process of evaluation/risk level

Proses evaluasi/pemeringkatan risiko atas


profil risiko (risk profile) wajib dilakukan
secara periodik setiap 3 bulan sekali oleh
masing-masing unit kerja. Setiap risiko yang
telah teridentifikasi atau dikenali harus dapat
ditentukan tingkat eksposur risikonya dan
harus diberikan nomor referensi pada registrasi
risiko untuk dapat ditelusuri pada pemetaan
risiko yang dituangkan pada Business Process
Model (BPM).

Process of evaluation/risk level on the risk profile


should be done periodically every 3 months by
each working unit. Each identified risk should be
rated for the risk exposure level and to be given
reference number in the risk registration to be
able to trace in the risk mapping which is stated
in the Business Process Model (BPM).


Dengan telah dapat diukur dan ditentukan


besarnya tingkat akibat kerugian yang
ditimbulkan terhadap sasaran dan besarnya
tingkat kemungkinan terjadinya, maka dapat
ditentukan tingkat eksposur risiko dari suatu
risiko yang telah teridentifikasi atau dikenali
sebelumnya dengan menggunakan formula:

By measuring and establishing the rating of loss


caused to the objectives and the level of likelihood,
the level of risk exposure for any identified risk by
using the formula as the following :


Inherent Risk = Likelihood x Consequence

By grouping the risks based on the identification


result, analysis and assessment of identified
risks, we can prepare the risk rate mapping
of each working unit. In the assessment and
establishment of risk exposure level, we should
conduct the following :

Risiko Bawaan = Kemungkinan x Akibat

Melalui pengelompokan risiko berdasarkan


atas hasil identifikasi, analisis, dan pengukuran
dari risiko-risiko yang telah dikenali atau
diidentifikasi, maka dapat dibuat peta peringkat
risiko yang dihadapi oleh masing-masing unit
kerja. Dalam pelaksanaan pengukuran dan
penentuan tingkat eksposur risiko (level risiko),
wajib dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Melakukan evaluasi secara periodik setiap
3 bulan sekali terhadap kesesuaian asumsi,
sumber data, dan prosedur yang digunakan
untuk mengukur risiko.

Conduct the evaluation periodically every


3 months to the conformity of assumption,
data sources, and procedures used to asses
the risks.

Menyempurnakan terhadap sistem maupun


teknik pengukuran risiko apabila terdapat
perubahan berkenaan dengan faktor-faktor
risiko yang bersifat material (signifikan).

Revise the system and risk assessment


technique in case there is any change to the
material significant risk factors.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

227

6. Proses tanggapan dan perlakuan/tindakan


atas risiko serta rencana tindak lanjut

6. Process of response and actions on the risk


and further follow up

Proses pemberian tanggapan atas risiko untuk


menerima atau tidak dapat menerima risiko
serta proses perlakuan/tindakan atas risiko
adalah melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
Mengidentifikasi
pilihan
perlakuan/
tindakan
Mempertimbangkan pilihan perlakuan/
tindakan
Melaksanakan penilaian risiko atas
perkiraan sisa risiko bila pilihan diterapkan.
Memberikan tanggapan menerima atau
tidak menerima risiko.

Tanggapan menerima atau tidak menerima


suatu risiko tertentu harus berdasarkan atas
tingkat eksposur risiko yang terkait melalui
Pembahasan Bersama Subdit Manajemen
Risiko dan Mutu. Untuk bidang tertentu,
Direktur terkait yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab bidang tertentu yang
dimaksud wajib memberikan petunjuk
mengenai batasan toleransi risiko yang dapat
diterima sesuai dengan sasaran yang menjadi
tanggung jawab dan wewenang dari para
jajaran dibawahnya sampai dengan unit kerja
terkecil.
Dengan pertimbangan untuk kepentingan
Perusahaan dan atau karena memperhatikan
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, Direksi dapat menetapkan batas
toleransi risiko tersendiri yang dapat diterima
untuk suatu atau beberapa jenis risiko tertentu.
Secara umum, pilihan yang dapat diambil
untuk mengelola risiko-risiko yang tidak dapat
diterima antara lain mengurangi besarnya
kemungkinan, mengurangi besarnya akibat,
mentransfer risiko, dan menghindari risiko.
Setelah ditentukan pilihan, harus dilaksanakan
penilaian untuk memperkirakan besarnya
tingkat eksposure risiko yang masih tersisa
sehubungan dengan tindakan yang diambil.
Apabila tingkat eksposure risiko yang masih
tersisa ternyata tidak dapat diterima, maka

228

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Process of response and risks to accept or reject


the risks and process of actions are the following :

Identify the actions



Consider the actions

Conduct the risk assessment of residual risks
in case the option is implemented
Respond : accept or reject the risk

The response of accepting or rejecting a


certain risk should be based on the level of related
risk exposure through the Joint Discussion of
Risk and Quality Management Sub Division. For
a certain case, the related Director who has the
authority and responsibility should inform the
risk tolerance limit which could be accepted as
per the objectives under the responsibility and
authority of the personnel under his responsibility
until the smallest working units.




With the consideration of company interest and/
or to adhering the rules and regulations, Directors
might establish a separate risk tolerance limit
which can be acceptable for a certain or several
risks. Generally, the option could be accepted
to manage the risks which cannot be accepted,
for example to reduce the likelihood, reduce the
consequence, to transfer the risk, or to avoid the
risk. After selecting the option, an assessment
should be conducted to estimate the residual
level of risk exposure which is not acceptable.
Therefore, the action should be re-identified to
establish the applicable action.



harus dilakukan identifikasi tindakan ulang


untuk menentukan pilihan tindakan yang lebih
sesuai.
7. Pengevaluasian risiko

7. Risk evaluation

Risiko tidak selalu tetap namun bersifat dinamis,


dimana risiko-risiko baru dapat timbul dan
prioritas risiko dapat berubah sejalan dengan
terjadinya perubahan faktor eksternal maupun
internal Perusahaan. Semua daftar risiko dari
hasil penilaian harus senantiasa dilakukan
kaji ulang (review) oleh para pemilik risiko
untuk memperbaharui daftar risiko yang ada.
Pelaksanaan kaji ulang (review) harus dilakukan
secara rutin dan reguler setiap 3 bulan sekali,
namun dimungkinkan untuk dilaksanakan kaji
ulang secara khusus sesuai dengan kebutuhan,
dan apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan.

A risk is not always permanent by dynamic. There


are new risks arising and the risk priority might
change as for the change of internal or external
factors in the company. All risk registers from the
result of assessment should be review by the risk
owner to update the risk list. The review should be
conducted periodically every 3 months. However,
it is possible to conduct a special review as needed
in case there is any change.



8. Pengungkapan risiko

8. Risk disclosure

Semua daftar risiko (dari hasil penilaian) yang


ditemukan dan dikelola setiap unit kerja di
lingkungan Perusahaan harus senantiasa
dikomunikasikan kepada para stakeholders
dengan tujuan untuk menyamakan persepsi
dan asumsi. Dalam rangka pengungkapan
risiko kepada para stakeholders, materi yang
akan diungkapkan adalah potensi suatu
risiko dan dalam pelaksanaannya sekurangkurangnya harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
Merencanakan
secara
cermat
dan
melakukan evaluasi atas pelaksanaan
pengungkapan risiko sebelumnya.
Menerima
dan
melibatkan
para
stakeholders sebagai mitra.
Melakukan uraian secara terbuka
Melakukan koordinasi dan kolaborasi
dengan pihak-pihak lain
Menerangkan dengan jelas dan efektif.

The risk list as the result of assessment established


and managed by each working unit at the
Company should be always communicated to
the stakeholders to have the same perception
and assumption. In order to disclose the risks to
the stakeholders, the material is the potential
risks and should pay attention to the following :




Plan accurately and conduct an evaluation
on how the previous risk disclosed;

Accept and involved other stakeholders as
partners
Conduct an open explanation
Coordinate and collaborate with other
parties
Conduct an effective and clear explanation

9. Peninjauan ulang dan perbaikan


berkelanjutan

9. Review and continual improvement


The risk owner in the working unit should


consistently and continually conduct the risk
assessment and management as well as monitor

Pemilik risiko dalam unit kerja di lingkungan


Perusahaan wajib secara konsisten dan
berkelanjutan melakukan penilaian dan

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

229

pengelolaan risiko serta pemantauan dan


peninjauan ulang risiko setiap 3 bulan sekali
sesuai dengan tugas dan fungsi serta tanggung
jawab dan wewenangnya masing-masing,
hingga semua risiko dapat diidentifikasi dan
senantiasa diperbaharui serta semua sisa
risiko (residual risk) dari risiko-risiko yang
dikelolanya senantiasa berada pada rating
tingkat risiko rendah. Pemilik dan pengelola
manajemen risiko wajib secara konsisten
dan terus menerus melakukan peninjauan
ulang dan perbaikan terhadap semua proses
manajemen risiko agar dapat menjadi
instrumen yang efisien dan efektif serta handal
bagi manajemen Perusahaan guna mencapai
sasaran Perusahaan, baik dalam jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang.

230

and review the risks every 3 months as per the


duties and functions and responsibiities and
authorities, so all risks could be identified and
be updated. While the residual risks from the
managed risks should be on the lowest rate. The
risk owner and manager should be consistently
and continually review and improve the risk
management process, so that it can be used as an
efficient and efficient instrument to achieve the
company objectives, either short-term, mid-term
or long-term.

10. Pengelolaan risiko proyek, investasi dan


aktivitas lain

10. Risk management for project, investment and


other acvities

Setiap pengembangan usaha, kerjasama usaha,


penempatan dana, proyek yang baru diusulkan
maupun yang sedang berjalan, kerjasama
usaha, dan aktivitas baru harus mendapatkan
penilaian risiko oleh pemilik risiko dan
diverifikasi oleh Subdit Manajemen Risiko dan
Mutu. Setiap permohonan pengembangan
usaha, kerjasama usaha dan aktivitas baru
dapat diajukan oleh setiap unit kerja baik
kantor pusat maupun Cabang/UPP dengan
menyertakan hasil penilaian risiko ditahap uji
kelayakan atau inisiasi proyek.

Risk assessment should be conducted by owner


risk for any business development, business
cooperation, fund allocation, new proposed
or current project, or a new activity, and to be
verified by the Quality and Risk Management Sub
Division. Any business development proposal,
business cooperation and a new activity could be
proposed by the working unit either at the head
office or branch office by attaching the result of
risk assessment in the phase of feasibility study
of project initiation.

Usulan disampaikan kepada Direksi Perusahaan,


berikut hasil pengidentifikasian dan penilaian
risikonya. Jika dalam kenyataannya proyek
tersebut bersinggungan dengan unit kerja
lain, maka penilaian risiko dilaksanakan secara
kolektif yang melibatkan satu pemilik proyek.
Dalam hal pengembangan jasa dan tarif baru,
usulan tersebut diajukan oleh Kantor Cabang
disertai dengan pembentukan tim sementara
(ad-hoc team) dan dibantu oleh perwakilan dari
Subdit Manajemen Risiko dan Mutu. Usulan
tersebut kemudian diajukan kepada General
Manager yang akan melaporkan kepada
Direksi Perusahaan (dengan tembusan kepada
Subdit Manajemen Risiko dan Mutu) untuk

Proposal should be submitted to the Directors


as well as the result of identification and risk
assessment. In case the project has conflicts to
other working unit, a collective risk assessment
should be conducted by involving one project
owner. In service development and new tariff, the
proposal should be submitted to Branch Office
and an ad-hoc team should be prepared and
assisted by the Quality and Risk Management
Sub-Division. The proposal should be submitted
to General Manager and to be reported to
Directors (cc to Quality and Risk Management
Sub-Division) to provide the recommendaitons
to the risk assessment conducted by the risk
owner. With the recommendation from Directors,

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

melakukan memberikan rekomendasi atas


penilaian yang dilakukan oleh pemilik risiko.
Dengan rekomendasi dari Direksi Perusahaan,
General Manager akan mengajukan usulan
dalam Rapat Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Pada tingkat ini, Dewan Komisaris
akan diinformasikan dalam kapasitasnya
sebagai pengawas.

General Manager will submit the proposal in the


Directors Meeting to get a proper approval. In
this phase, Board of Commissioners should be
informed their monitoring involvement.



Semua usulan rencana pengembangan


usaha, proyek yang baru diusulkan maupun
yang sedang berjalan, kerjasama usaha, dan
aktivitas baru, wajib mempunyai sasaran,
Key Performance Indicator (KPI), dan Key Risk
Indicator (KRI) sebagai tolok ukur pencapaian
tujuan bisnis dan kinerja. Bila diperlukan,
sebelum diberlakukan secara aktif dapat
diterapkan masa uji coba untuk mendapat
kepastian bahwa metode pengukuran,
pemantauan, dan penanganan risiko telah
teruji efektifitasnya. Pendapat dan analisis aspek
hukum atas usulan pengembangan usaha,
kerjasama usaha dan aktivitas baru dibutuhkan
sebelum mendapatkan persetujuan Direksi.

Any proposal of business development, new


or current project, business cooperation and
a new activity, should have the objectives,
Key Performance Indicator (KPI) and Key Risk
Indicator (KRI) as the benchmarks of achieving
the business and performance objectives. If
necessary, before the project be running, a
commissioning or trial should be conducted
to ensure that the measurement method,
monitoring and risk management has been
effective. The legal comment and analysis on
the proposal of business development, business
cooperation and new activity is required before
having the approval from Directors.

Penjelasan Mengenai Evaluasi Yang


Dilakukan Atas Efektifitas Sistem
Manajemen Risiko

Explanation of evaluation result on


the effectiveness of Risk Management
System

Evaluasi risiko (risk evaluation) merupakan suatu


proses perbandingan antara tingkat risiko (level
of risk) terhadap kriteria risiko (risk criteria) dalam
rangka memutuskan prioritas dalam memberikan
tanggapan dan perlakuan/tindakan atas risiko
(evaluasi risiko membantu dalam pengambilan
keputusan dalam rangka menangani dan
mengelola risiko). Dalam melakukan evaluasi
atas keefektifitasan Sistem Manajemen Risiko di
lingkungan PELINDO III merupakan peran dan
fungsi dari Subdit Manajemen Risiko dan Mutu
beserta Satuan Pengawas Intern (SPI).

isk evaluation is a comparison process between


R
the level of risk and the criteria of risk in order to
position the priority in giving the response and
action on the evaluation of risk management. The
evaluation of the effectiveness of Risk Management
Risk at PT PELINDO III is the important role and
function of Quality and Risk Management SubDivision and the Internal Audit Unit (SPI).

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

231

Peran Subdit Manajemen Risiko dan


Mutu

The role of Quality & Risk Management


Sub-Division

1.
Mengembangkan
prosedur
identifikasi,
penilaian dan mitigasi risiko dengan
mempertimbangkan
masukan
atas
pelaksanaan pengelolaan risiko pada setiap
fungsi termasuk fungsi teknis yang memiliki
kompetensi khusus, sehingga pelaksanaan
pengelolaan risiko mencakup asuransi atas
kerugian operasional;

1. Develop the procedure of identification, risk


assessment and mitigation by considering the
suggestion of risk management implementaion
at each function including the technical
function with particular competency, and the
risk management includes the insurance of
operational loss;

2.
Memfasilitasi
dan
mengkoordinasikan
pengelolaan risiko pada setiap fungsi didalam
unit kerja melalui mekanisme pendistribusian
kertas kerja Risk Register secara berkala untuk
disusun kedalam risk profile masing-masing
fungsi;

2. Facilitate and coordinate the risk management


on each function on the working unit through
the mechanism of distribution of Risk Register
worksheet regularly to be included in the Risk
Profile of each function;

3.
Memantau penyelenggaraan manajemen
risiko di seluruh unit kerja dalam lingkungan
Perusahaan untuk memastikan bahwa semua
risiko di dalam lingkungan Perusahaan telah
dikelola dengan baik;

3. Monitor the implementation of Risk Management


at all working units in the company to ensure that
all risks have been well managed;

4. Melaksanakan analisis dan evaluasi tingkat


eksposure risiko dari semua risiko di semua Unit
Kerja di lingkungan Perusahaan, berdasarkan
Key Performance Indicator (KPI) dan Key Risk
Indicator (KRI) yang telah ditetapkan di masingmasing unit;

4. Conduct analysis and evaluation of risk exposure


level of all risks in the working units in the
company based on Key Performance Indicator
(KPI) dan Key Risk Indicator (KRI) which have been
established by each working unit;

5. Dalam hal hasil analisis profil risiko yang


didapatkan mengalami perubahan yang
signifikan, maka Subdit Manajemen Risiko
dan Mutu menginformasikan hasil tersebut
kepada unit kerja pemilik risiko terkait untuk
mendapatkan tanggapan. Hasil tersebut
juga
dikomunikasikan
kepada
Satuan
Pengawas Intern (SPI) serta unit kerja lain
yang berhubungan, sebagaimana contoh Biro
Hukum apabila berhubungan dengan masalah
hukum;

5. In case there is any significant change in the result


of risk profile, the Quality & Risk Management SubDivision should inform to the related working unit
who owns the risks to get proper responses. The
result should be communicated to the Internal
Audit Unit (SPI) and other related working units,
as for example : Legal Bureau for legal issues:

6. Melakukan revisi dan perbaikan secara


terus menerus dan berkelanjutan atas
penyelenggaraan sistem manajemen risiko di
lingkungan Perusahaan;

232

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III




6. Revise and correct continually for the Risk
Management System in the company;

7. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan risiko


masing-masing fungsi kepada Pimpinan Unit
kerja secara berkala dan memberikan masukan
untuk meningkatkan risk awareness pada
masing-masing fungsi;

7. Report the implementation of Risk Management


of each function to the Working Unit Superior
periodically and provide suggestions to improve
the Risk Awareness of each function:

8. Melaporkan profil risiko masing-masing Kantor


Pusat, Cabang/UPP secara agregat maupun
individual untuk disampaikan kepada Direksi.

8. Report the Risk Profile of Head Office, Branch


Offices either agregatly or individuallu to be
submitted to Directors.

Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)

The Role of Internal Audit Unit (SPI)

1.
Mengawasi penyelenggaraan manajemen
risiko di seluruh unit kerja di lingkungan
Perusahaan dalam memberikan keyakinan
bahwa semua risiko telah dikelola dengan baik;

1. Conduct Audit to the implementation of


Risk Management to all working units in the
company to ensure that all risks have been well
managed;

2.
Mendapatkan
informasi
pengelolaan
risiko dan profil risiko Unit Kerja melalui
Subdit Manajemen Risiko dan Mutu untuk
dapat ditindaklanjuti atas ketidakcapaian
Key Performance Indicator (KPI) maupun
pelampauan limit Key Risk Indicator (KRI) yang
dilakukan oleh unit kerja pemilik risiko;

2.
Obtain information regarding the Risk
Management and Risk Profile of each working
unit via Quality & Risk Management Sub-Division
to be followed up due to the failure to achieve Key
Performance Indicator (KPI) or to over limit Key
Risk Indicator (KRI) by the working unit as the risk
owner;

3. Melaksanakan dan melakukan audit atas


penyelenggaraan
penilaian
risiko
dan
tindakan atas risiko di seluruh unit kerja atas
setiap aktivitas di lingkungan Perusahaan
dengan melakukan audit berbasis risiko untuk
memastikan pengendalian eksposur risiko
sesuai dengan risk appetite yang disepakati
oleh manajemen Perusahaan;

3. Conduct audit of Risk Assessment and undertake


acitions of risks at all working units for each
activity in the company. The audit is conducted
on the risk basis to ensure the risk exposure
control as per the Risk Appetite agreed by the
company management;

4. Memberikan laporan kepada Direksi atas


temuan penyimpangan dan ketidaksesuaian
pengendalian risiko yang berhasil diidentifikasi
pada unit-unit kerja di lingkungan Perusahaan;

4. Submit the report to Directors on the findings


or non-conformities in risk control which have
been identified at the working units in the
company;

5. Untuk memastikan bahwa setiap individu


maupun unit-unit kerja di lingkungan
Perusahaan telah menerapkan manajemen
risiko dengan baik, SPI mendorong pelaksanaan
pemeriksaan berbasis risiko dengan bekerja
sama dan memanfaatkan risk register yang
telah disusun dan dimutakhirkan secara
periodik oleh Subdit Manajemen Risiko dan
Mutu;

5. Ensure that individuals at the working units in


the company have well implemented the Risk
Management. SPI encourages the inspection on
risk basis and utilizes the Risk Register which has
been prepared and updated periodically by the
Quality & Risk Management Sub-Division;

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

233

234

6.
Memastikan
kehandalan,
ketersediaan,
kecukupan dan pemutakhiran Pedoman, dan
Sispro dan Manajemen Mutu yang terdiri dari
ISO 9001, ISPS Code, ISO 14001 dan K3 sebagai
alat kontrol di dalam pelaksanaan operasional
pemilik risiko;

6. Ensure the reliability, the availability, the sufficiency


and the updated Guidelines, System and Procedure of
Quality Management which consists of ISO 9001, ISPS
Code, ISO 14001 dan Occupational Safety & Health
(OSHE) as controlling means in the implementation
of operational activities of the risk owners;

7. Memberikan masukan korektif dan konsultatif


atas peningkatan peran kontrol dalam
memitigasi risiko kepada pemilik risiko
didalam pencapaian tujuan bisnis dan target
pendapatan pada Kantor Cabang;

7. Suggest the corrective and consultative actions


for the improvement of control role in mitigating
the risk to the risk owner in achieving the business
goals and income target at Branch Offices;

8. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan


Subdit Manajemen Risiko dan Mutu dalam
mengevaluasi rekomendasi temuan dan
rencana tindaklanjut yang disusun unit kerja
pemilik risiko dalam memitigasi risiko kedalam
bentuk kertas kerja Rencana Tindak Lanjut
(Action Plan).

8. Coordinate and synchronize with the Quality &


Risk Management Sub-Division in evaluating the
finding recommendations and follow up plan
prepare by the working units of risk owner in
mitigating the risks in the Action Plan.

Penjelasan Mengenai Risiko Risiko


Yang Dihadapi Perusahaan

Explanation of risks faced by the


company

Risiko risiko yang mungkin dihadapi oleh


PELINDO III, dikategorikan di dalam 5 jenis resiko,
sebagai berikut :

The risks possible to be PELINDO III are categorized


in 5 types of risks as the following :

1. Risiko Stratejik adalah risiko kerugian langsung


atau tidak langsung yang terkait dengan
potensi penyimpangan hasil perusahaan
maupun bersifat strategis karena perusahaan
melakukan transaksi strategis (investasi,
kerjasama usaha, pembuatan anak perusahaan,
merger, akusisi, divestasi, privatisasi, go public,
likuidasi, aliansi strategis, obligasi, dll) maupun
potensi penyimpangan hasil karena adanya
proyek, pengadaan barang dan jasa yang
disebabkan oleh faktor internal maupun oleh
faktor eksternal perusahaan;

1. Strategic Risk is a risk of loss either directly or


indirectly related to the potential deviation of
company income or strategic deviation as the
company has conducted strategic transaction
(investment, business cooperation, building
subsidiary company, merger, acquisition,
divestment, privatization, go public, liquidation,
strategic allianze, obligations etcetera) or
the potential deviation due to any project,
procurement of good/service caused by internal
or external factors in the company;

2. Risiko Operasional dan Proyek adalah risiko


kerugian langsung atau tidak langsung
yang terkait dengan potensi penyimpangan
hasil dari risiko operasional yang meliputi
kegiatan adminitrasi dan pelayanan jasajasa kepelabuhanan, kerjasama pelayanan,
pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas &
peralatan pelabuhan serta teknologi sistem
informasi (komputerisasi), yang antara lain

2. Operational and Project Risk is a risk of loss either


directly or indirectly related to the potential
deviation of operational risk which consists of
administrative activity, port services, service
cooperation, operational and maintenance of
port facility and equipment and information
& technology system (computerization),
caused by inadequate resources, human errors,
unavailability or failure of external process, failure

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

disebabkan tidak memadainya sumber


daya, kesalahan manusia, ketidaksiapan atau
kegagalan proses eksternal (front office),
kegagalan sistem dan prosedur eksternal serta
kebijakan yang tidak berjalan, baik karena
faktor internal maupun oleh faktor eksternal
perusahaan, selain itu risiko pengelolaan
proyek yang disebabkan, tidak tercapainya
tingkat
pengembalian
maksimal
atas
investasi proyek, kegagalan mengendalikan
penyimpangan didalam setiap tahapan proyek
yang mengakibatkan adanya keterlambatan
proyek dan kemahalan nilai akhir proyek,
ketidakmaksimalan pemanfaatan keluaran
proyek infrastruktur dan properti lainnya;

in external system and procedure and unwell


implemented policy, either caused by internal or
external factors, project risk management, failure
in achieving the maximum project investment
return, failure in controlling the deviation in the
project phases which causes any delay and the
high end value of project, failure in utilizing the
infrastructure project and other properties;

3. Risiko Keuangan adalah risiko kerugian


yang terkait dengan potensi penyimpangan
hasil dari transaksi dan instrumen keuangan
(suku bunga, nilai tukar, komoditas dan
ekuitas) maupun dari pengelolaan keuangan
perusahaan (likuiditas, akuntansi, kredit dan
pinjaman serta permodalan, piutang dan
pajak) yang disebabkan oleh faktor internal
maupun oleh faktor eksternal perusahaan;

3. Financial Risk is a risk of loss related to the


potential deviation of transaction and financial
instrument (interest, exchange rate, commodity
and equity) or of the company financial
management (liquidity, accounting, credits,
loans, capitals, receivables and taxes) caused by
either internal or external factor in the company;

4. Risiko Legal adalah risiko kerugian langsung


atau tidak langsung yang terkait dengan
potensi penyimpangan hasil karena adanya
permasalahan hukum, ketiadaan atau
kelemahan peraturan dan perundangundangan yang mendukung maupun potensi
penyimpangan hasil karena adanya kondisi
dan situasi politik yang berkembang pada
tingkat lokal, regional maupun nasional yang
disebabkan oleh faktor internal maupun oleh
faktor eksternal perusahaan;

4. Legal Risk is a risk of loss either directly or indirectly


related to the potential deviation of legal issues,
unavailable or weak rules and regulations due
to the developing political situation in local,
regional or national level caused by either
internal or external factor in the company;

5. Risiko Reputasi adalah risiko kerugian


langsung atau tidak langsung yang terkait
dengan potensi penyimpangan reputasi
atau nama baik perusahaan yang antara lain
disebabkan oleh penerimaan lingkungan
eksternal (stakeholder, masyarakat, dll) yang
rendah, bahkan bisa terjadinya penolakan,
yang diantaranya dalam bentuk publikasi
negatif, persepsi negatif terhadap perusahaan
maupun hubungan komunikasi kelembagaan
yang kurang harmonis, yang disebabkan oleh
faktor internal maupun oleh faktor eksternal
perusahaan;

5. Reputation Risk is a risk of loss either directly


or indirectly related to the potential deviation
of company reputation or good image caused
by poort external environment acceptance
(stakeholders, community, etcetera) or even
any rejection, negative publicity or negative
perception about the company or inharmonious
communication relationship with other
departments or institutions caused by either
internal or external factor in the company.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

235

236

Upaya Untuk Mengelola Risiko

Initiatives to treat the risks

Mengelola risiko (risk treatment) adalah proses


seleksi dan implementasi dari pengukuranpengukuran yang dilakukan untuk memodifikasi
risiko (mengelola risiko bisa mencakup
menghindari, memodifikasi, membagi dan
menahan risiko). Kegiatan / upaya untuk mengelola
risiko yang diidentifikasi akan terjadi di lingkungan
PELINDO III, adalah sebagai berikut :

Treating the risks is a selective process and


implementation of measurements conducted to
modify or to treat the risks including avoiding,
modifying, sharing and retent the risks. The initiatives
to treat the identified risks at PELINDO III are as the
following :

1. Melakukan identifikasi opsi (pilihan) tanggapan


dan perlakuan/tindakan atas risiko;

1. Identify the options of responses and actions


related to risks;

2.
Memilih atau mempertimbangkan opsi
(pilihan) tanggapan dan perlakuan/ tindakan
atas risiko;

2. Select or consider the options of responses and


actions related to risks:

3. Menyiapkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan


perlakuan/tindakan atas risiko;

3. Prepare the Further Action Plan and actions


related to risks;

4. Analisis dan evaluasi sisa risiko (risk residual);

4. Analyse and evaluate the residual risks;

5. Menerima atau mempertahankan risiko (seperti


apa adanya berikut dengan konsekuensinya);

5. Accept or maintain the risks (like it is with its


consequences);

6. Menghindari risiko (risk avoidance) adalah


suatu keputusan untuk tidak menjadi terlibat
dalam situasi yang berisiko;

6. Avoid the risk as a decision not to get involve in


the risky situation;

7. Menurunkan risiko (risk reduction) adalah suatu


tindakan yang diambil untuk mengurangi
tingkat kemungkinan atau frekuensi kejadian
(likehood) dan tingkat akibat/konsekuensi
negatif atau kedua-duanya berkenaan dengan
suatu risiko tertentu;

7. Reduce the risk as an action taken to reduce the


likehood and negative consequences or both
related to a certain risk;


8. Menahan risiko (risk retention) adalah


menerima suatu beban kerugian atau
peningkatan manfaat dari suatu risiko tertentu
(menahan risiko berarti juga mencakup
menerima risiko yang belum teridentifikasi);

8. Retent the risk as an acceptance of loss or


improved benefit of a certain risk (including
accepting the unidentified risk);

9. Membagi risiko (risk sharing) adalah membagi


risiko dengan pihak lain dalam rangka
menanggung beban kerugian atau peningkatan
manfaat dari suatu jenis risiko tertentu (risk
sharing dapat dilakukan dengan pihak asuransi
dan pihak non asuransi), dimana risk sharing
lebih bersifat memodifikasi atas risiko eksisting
dan dapat menciptakan risiko baru);

9. Share the risk with other parties in bearing the


loss or improved benefit of a certain risk which
can be done with insurance or non-insurance
company, where the risk sharing is to modify the
existing risks and might create another new risk;


Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

10. Memindahkan risiko (risk transfer) kepada pihak


lain adalah mengalihkan risiko kepada pihak
lain, dimana tanggung jawab risiko dialihkan
kepada pihak perusahaan asuransi maupun
kepada perusahaan lain selain perusahaan
asuransi;

10. Transfer the risk to another party where the


responsibility is transferred to an insurance
company or another company apart from
insurance company;

11. Memindahkan risiko (risk transfer to insurance)


kepada pihak asuransi adalah mengalihkan
risiko kepada pihak perusahaan asuransi
dengan membayar sejumlah premi asuransi
untuk mendapatkan penggantian atas kerugian
yang ditimbulkan sehubungan dengan risiko
yang dialihkan tersebut;

11. Transfer the risk to insurance by paying the


insurance premium to get the dispensation on
loss arisen due to the transferred risks.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

237

JADWAL PELAKSANAAN SURVEILLANCE DAN RENEWAL


SERTIFIKAT ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, SMK3 DAN ISPS CODE DI PELINDO III
TAHUN 2012
CABANG / SERTIFIKAT
BRANCH / CERTIFICATE

NO
1

MASA BERLAKU
VALIDITY

Tanjung Perak
a.

ISO 9001: 2008

QSC.00255

17 Sept. 2009 s.d. 16 Sept.2012

b.

ISO 14001: 2004

EMS.00044

16 Agustus 2011 s.d. 15 Agustus 2014

c.

SMK3

d.

ISPS Code

Kep.40/MEN/II/2009

20 Peb. 2009 s.d. 19 Peb. 2012

02-0017-DN atau 02-0016-DN

11 Nop 2009 s.d. 10 Nop 2014

Tanjung Emas
a.

ISO 9001: 2008

QSC.00256

19 Nop. 2009 s.d. 18 Nop. 2012

b.

ISO 14001: 2004

EMS.00046

11 Oktober 2011 s.d. 10 Oktober 2014

c.

SMK3

d.

ISPS Code

Kep.83/MEN/V/2010

4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013

02/0044-DN

20 Nop. 2009 s.d. 19 Nop. 2014

Tanjung Intan
a.

ISO 9001: 2008

b.

SMK3

c.

ISPS Code

QSC.00347

10 Sept 2009 s.d. 9 Sept. 2012

Kep.129/MEN/V/2011

20 Mei 2011 s.d. 19 Mei 2014

02/0200-DU

1 Pebruari 2011

Banjarmasin
a.

ISO 9001: 2008

b.

SMK3

QSC.00385

11 Agustus 2011 s.d. 10 Agustus 2014


Belum diterima sertifikatnya | certificate not accepted

Benoa
a.

ISO 9001: 2008

QSC.00257

18 Sept. 2009 s.d. 17 Sept. 2012

b.

ISO 14001: 2004

EMS.00045

6 Mei 2008 s.d. 5 Mei 2011

c.

SMK3

d.

ISPS Code

Kep.83/MEN/V/2010

4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013

02/0230-DV

02 Juli 2007 s.d. 01 Juli 2012

Tenau Kupang
a.

ISO 9001: 2008

b.

SMK3

c.

ISPS Code

QSC.00382

2 Jun. 2010 s.d. 23 Jan. 2011

Sertifikat belum dikirim | Certificate not been sent

2013

KL.94/254/ISPS/DV/ST-08

24 Juni 2008

Lembar
a.

ISO 9001: 2008

QSC.00260

29 Nop 2010 s.d. 15 April 2011

b.

ISPS Code

02/0237-DU

03 April 2008 s.d 02 April 2013

Gresik
a.

ISO 9001: 2008

QSC.00952

16 Agst. 2011 s.d. 15 Agst. 2014

b.

ISPS Code

02-0261-DV

24 Agst. 2009 s.d. 23 Agst. 2014

Kotabaru
a.

ISO 9001: 2008

b.

SMK3

c.

ISPS Code

10

Tanjungwangi

11

TPKS

a.

QSC.00259

10 Oktober 2011 s.d. 9 Oktober 2014

Sertifikat baru belum dikirim | New certificate not been sent

2013

KL,94/8/ISPS/DV/ST-09

31 Maret 2015

QSC.00258

05 Juli 2011 s.d. 04 Juli 2014

ISO 9001: 2008

a.

ISO 9001: 2008

QSC.00346

12 Agst. 2009 s.d 11 Agst. 2012

b.

ISO 14001: 2004

EMS 00122

31 Jan. s.d. 30 Jan. 2014

c.

SMK3

d.

ISPS Code

KETERANGAN :

238

NO. SERTIFIKAT
CERTIFICATE NUMBER

Kep.83/MEN/V/2010

4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013

02-0045 - DN

21 Okt. 2009 s.d. 19 Okt. 2014

Renewal Audit Sistem Manajemen

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Surveillance Audit Sistem Manajemen

SCHEDULE OF SURVEILLANCE AND RENEWAL


CERTIFICATE ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, SMK3 AND ISPS CODE IN PELINDO III
IN 2012
JADWAL PELAKSANAAN SURVEILLANCE / RENEWAL
SCHEDULE OF SURVEILLANCE AND RENEWAL
JAN

PEB

MAR

APRL

MEI

JUNI

JULI

AGST

SEPT

OKT

NOP

DES

KEGIATAN TAHUN 2012


ACTIVITY IN 2012

KETERANGAN
annotation

Renewal 2012

Surveillance

Renewal 2011

Renewal 2011

Intermediate Juni 2012

Renewal Nop 2014

Renewal 2012

Surveillance

Renewal 2012

Intermediate Juni 2012

Renewal Nop 2014

Renewal 2012

Renewal Mei 2014

Renewal 2011

Surveillance

Renewal 2011

Acceptance Mei 2012

Renewal 2012

Surveillance

Renewal 2011

Renewal 2012

Renewal Juli 2012

Surveillance

Renewal 2011

Renewal 2012

Tidak dilakukan perpanjangan dari


tahun 2009
Not been extended from 2009

Surveillance

Renewal 2011

Renewal April 2013

Surveillance

Renewal Feb 2012

Intermediate ISPS Code

Pembangunan dilakukan oleh PT.


Altus dan sampai saat ini belum di
laporkan ke Kantor Pusat
Development done by PT. Altus has not
been reported to head office until now

Surveillance

Renewal 2012

Intermediate Sept 2012

Renewal Maret 2015

Surveillance

Renewal Agust 2012

Surveillance

Renewal 2012

Intermediate Mei 2012

Renewal Okt 2014

Renewal Audit ISPS Code

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

239

program kemitraan

Partnership Program

240

Manajemen menyadari bahwa keberadaan


perusahaan tidak terlepas dari tanggung jawab
terhadap kesenjangan lingkungan sosial dilokasi
perusahaan beroperasi. Sebagai wujud tanggung
jawab dan kepedulian perusahaan terhadap
perkembangan perekonomian, terutama bagi
usaha kecil, maka mengacu pada surat keputusan
Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-236/
MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan diperbarui
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor
: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan,
perusahaan melaksanakan program kemitraan
dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.

The Management understand the the Company


existence has something to do with the responsibility
of social environmental gaps surrounding the
operational area of Company. As the result of
responsibility and awareness of the Company to
the economical development, especially for small
businesses and referring to the Decree of Minister
of State Owned Enterprise No. KEP-236/MBU/2003
dated 17 June 2003 and revised in the Rules of Minister
of State Owned Enterprise No. PER-05/MBU/2007
dated 27 April 2007 regarding the Partnership
Program with Small Businesses and Environment
Development Program, the Company conducts.

Program kemitraan dimaksud telah dilaksanakan


sejak tahun 1991 dan tersebar di semua cabang
pelabuhan di lingkungan PT PELINDO III dan
wilayah-wilayah lain meliputi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara
Barat, Bali, Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan.Akumulasi penyaluran pinjaman lunak
dan pinjaman khusus sampai dengan Tahun 2012
mencapai Rp 210 milyar dengan mitra binaan
meliputi bidang usaha antara lain :

The Partnership Program has been conducted since


1991 and spread at all port branches of PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) and other areas including
East Java, Central Java, East Nusa Tenggara, West
Nusa Tenggara, Bali, Central Kalimantan and South
Kalimantan. The accumulation of soft loans and
special loans up to 2012 of Rp. 210 billion with the
partners in the business fields as the following :

1.
Sektor industri
2.
Sektor perdagangan
3.
Sektor pertanian
4.
Sektor peternakan
5.
Sektor perkebunan
6.
Sektor perikanan
7.
Sektor jasa
8.
Sektor lainnya

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penyaluran pinjaman program kemitraan


dilaksanakan di seluruh cabang-cabang pelabuhan
di lingkungan PELINDO III, sehingga kondisi dan
karakter usaha Mitra Binaan sangat bervariasi
mengingat latar belakang yang berbeda, namun
secara umum Mitra Binaan mempunyai karakter
yang hampir serupa baik dari segi kelebihan
maupun
permasalahan-permasalahan
yang
dihadapi.

The loan distribution of partnership program is


conducted at all port branches of PELINDO III.
The conditions and characters of the partners
have different types of backgrounds, however, in
general the partners have similar charateristics,
either from the strength or problems faced.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Industrial Sector
Trading Sector
Agricultural Sector
Animal Husbandry Sector
Plantation Sector
Fishery Sector
Services Sector
Other Sector

Hal ini dapat terjadi karena seluruh


Mitra
Binaan merupakan usaha bisnis yang masuk
dalam kategori mikro/usaha kecil. Beberapa
kelebihan yang dimiliki Mitra Binaan antara lain
berkaitan dengan aspek produk Mitra Binaan
yang menggunakan bahan baku lokal (local
contain). Disamping itu, Mitra Binaan cenderung
mempunyai motivasi yang cukup tinggi untuk
mengembangkan bisnis.

This might happen because they are categorized


as small/micro businesses. The strength of small
business partners are because they use local raw
materials and have strong tendency to improve their
businesses.



Beberapa permasalahan yang dihadapi Mitra


Binaan antara lain berkaitan dengan aspek
pemasaran hasil usaha, permodalan yang tidak
mandiri dan unbankable, tingkat persaingan yang
cukup tinggi dan sumber daya manusia yang
masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.

The common problems faced by the partners


are business marketing, non-independent and
unbankable capital, high level of competition, limited
human resources either from the quality or quantity
aspect.

amun, Mitra Binaan memiliki keunggulan


N
terutama dalam hal komitmen dan keinginan
untuk maju yang besar serta daya tahan yang lebih
kuat terhadap fluktuasi kondisi perekonomian
nasional dan global karena kandungan produksi
yang sebagian besar menggunakan komponen
lokal dan sebagian berupa kerajinan yang sifatnya
unik. Dalam rangka turut berperan serta dalam
menumbuhkan iklim berusaha sehat dan mandiri,
PELINDO III melakukan upaya pemberdayaan
Mitra Binaan, selain dengan pemberian pinjaman
modal kerja, juga dengan pemberian wawasan dan
ketrampilan untuk mengembangkan usaha dalam
bentuk pendidikan dan pelatihan manajerial serta
keikutsertaan Mitra Binaan ke pameran-pameran
dalam rangka membuka dan mengembangkan
jaringan pemasaran produk, investasi maupun
kerjasama bisnis.

However, the partners have the strength in


commitment and the willingness to improve and the
level of surviving against the fluctuation of national
and global economical conditions, as their products
mostly use local components for example unique
handycraft. In the role of improving the healthy
and independent business climate, PELINDO III has
conducted the partner enpowerment, apart from
providing business capital loans, as well as providing
concepts and skills to improve the business in the
form of managerial education and traning, and
getting involve the partners into the exhibitions in
order to introduce and open the product marketing
network, investment and business cooperation.



Penyaluran Program Kemitraan diharapkan dapat


membantu Mitra Binaan untuk meningkatkan
omzetnya (pro growth), membuka peluang
kerja (pro job) bagi masyarakat sekitar sehingga
dapat mengentas kemiskinan (pro poor) serta
mengembangkan wilayah pemasaran produknya
hingga ke luar negeri.

The distribution of Partnership Program is expected


to assist the partners to improve the pro growth,
open the pro job for surrounding community and
to anticipate the pro poor and develop the regional
product marketing up to abroad

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

241

Penyaluran Pinjaman 3 (tiga) Tahun Terakhir


Loans in the last three years
NO.

uraian | Description

TAHUN (rupiah) | Year (In Rupiah)


2010

2011

2012

Jumlah Mitra Binaan


Total Partners

Jumlah Penyaluran
Total Distribution

Rata-rata penyaluran per


Mitra Binaan
Average of distribution per
partner

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

6=4:3

7=5:4

645

804

690

124.65%

85.82%

13,823,000,000

28,377,500,000

24,846,500,000

205.29%

87.56%

21,431,008

35,295,398

36,009,420

164.69%

102.02%

Penyaluran pinjaman Mitra Binaan pada Tahun


2012 mencapai 87,56% dibanding Tahun 2011,
hal ini disebabkan pelaksanaan seleksi yang ketat
terhadap calon mitra binaan yang mengajukan
proposal melalui cabang penyalur

The loan distribution for partners in 2012 reached


87.56% compared to 2011, this was caused by strict
selection to partner candidate who proposed the
load through the distribution branch.


Program Hibah Kemitraan 3 (tiga) Tahun Terakhir
Granting Partner Program in the last three years
uraian | Description
1
Jumlah Hibah | Total Granting

TAHUN (rupiah) | Year (In Rupiah)


2010

2011

2012

2,616,728,263

Hibah Kemitraan Tahun 2012 sebesar 81,51%


dibandingkan Tahun 2011, hal ini disebabkan
selama Tahun 2012 hanya mengikut sertakan
mitra binaan pada pelaksanaan pameran yang
diperkirakan dapat memberikan nilai tambah bagi
mitra binaan peserta pameran (lebih selektif ).

242

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

3,166,183,120

2,580,789,625

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

5=3:2

6=4:3

121.00%

81.51%

The partner granting in 2012 reached 81.51%


comapred to 2011, this was caused by getting involve
more selectively the partners only into the exhibitions
which can give additional value for the partners.

pROgram Bina Lingkungan

Environment Development Program

Program Bina Lingkungan yang selanjutnya


disebut program BL yaitu program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah usaha
perusahaan melalui pemanfaatan dana dari bagian
laba perusahaan setelah pajak.

Environment Development Program is an


enpowerment program of social community at
the business areas of the Company via the fund
utilization from the Company benefit after tax.

Program BL dilaksanakan sebagai bentuk


kepedulian PELINDO III terhadap kondisi sosial
masyarakat sekitar perusahaan. Melalui program
BL tersebut diharapkan kondisi masyarakat
sekitar perusahaan dapat diberdayakan dan
dikembangkan menuju kemandirian dan sinergi.
Bagi PELINDO III,
pelaksanaan program BL
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
dalam pembentukan corporate image dan
opini masyarakat sekitar perusahaan terhadap
keberadaan usaha perusahaan, sehingga dalam
jangka panjang dapat tercipta iklim yang kondusif
terhadap kegiatan usaha dan pengamanan aset
perusahaan (assets safeguarding).

Environment Development Program reflects the


awareness of PELINDO III to the community condition
surrounding the Company which might be able to be
enpowered and developed into an independency
and synergi. The implementation of Environment
Development Program is purposed to have positive
contributions in creating the Corporate Image
and people opinion about the Company business
existency. It is expected to create a future conducive
business climate and to have assets safeguarding.



Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN


Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April
2007, dana program Bina Lingkungan setiap
tahun berjalan dialokasikan sebesar 70% (tujuh
puluh persen) melalui Program Bina Lingkungan
BUMN Pembina, sedangkan 30% (tiga puluh
persen) dari jumlah dana Program Bina
Lingkungan yang tersedia diperuntukkan bagi
Program Bina Lingkungan BUMN Peduli, dimana
ruang lingkup BUMN Peduli ditetapkan oleh
menteri BUMN. Apabila pada akhir tahun masih
terdapat sisa kas dana Program Bina Lingkungan
BUMN Pembina dan BUMN Peduli, maka sisa kas
menjadi saldo kas awal tahun dana Program Bina
Lingkungan tahun berikutnya. Bantuan Bina
Lingkungan meliputi 6 (enam) objek bantuan,
yaitu :

Referring to the Rules of Minister of State Owned


Enterprise No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007,
the fund allocated for Environment Development
each year is 70% (seventy percent) through the
Mentoring Environment Development Program of
State Owned Enterprise. While 30% (thirty percent)
of fund of Environment Development Program is
allocated for the Concern Environment Development
program of State Owned Enterprise which are
established by Minister of State Owned Enterprise. In
case in the end of the year, there are remaining cash
balance for Mentoring and Concern Environment
Development Program, the cash would be used as the
beginning balance of the Environment Development
Program for the following year. The assistance for
Environment Development Program includes 6 (six)
objects as the following :

1. Bantuan korban bencana alam

1. Natural disaster relief

2. Bantuan pendidikan dan atau pelatihan

2. Education and training

3. Bantuan peningkatan kesehatan

3. Medical treatment

4. Bantuan pengembangan sarana dan prasarana


umum
5.
Bantuan sarana ibadah

4. Public utilities and infrastructure development

6.
Bantuan pelestarian alam

6. Natural preservation

5. Worship building renovation

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

243

Sasaran program BL adalah masyarakat sekitar


perusahaan dengan sifat bantuan untuk
pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan
terciptanya pola hubungan yang harmonis dan
bersifat mutualisme (saling menguntungkan)
yaitu dengan terciptanya iklim yang konduktif bagi
kelangsungan kegiatan usaha dan pengamanan
aset perusahaan.

The target of Environment Development is the


community surrounding the Company with the
community enpowerment fund, so that it will
create a harmonious and mutualism relationship,
i.e a condusive climate for business continuity and
company asset safeguarding.

Penyaluran Bantuan 3 (tiga) Tahun Terakhir


Loans in the last three years
NO.

uraian | Description

Jumlah Objek
Total Objects

Jumlah Bantuan
Total Loans

Rata-rata penyaluran
bantuan per objek
Average of distribution per
partner

TAHUN (rupiah) | Year (In Rupiah)


2010

2011

2012

6=4:3

7=5:4

483

466

574

96.48%

123.18%

8,908,063,800

8,828,781,500

12,043,382,243

99.11%

136.41%

18,443,196

18,945,883

20,981,502

64.55%

110.74%

Penyaluran bantuan Bina Lingkungan Tahun


2012 naik 36,41% dibandingkan Tahun 2011,
Hal ini disebabkan telah melaksanakan program
desa binaan untuk mendukung program
pemerintah membangun 1.000 desa miskin,
yang tidak dianggarkan pada RKAP Tahun 2012

The fund distribution of Environment Development


Program in 2012 increased for 36.41% compared
to 2011. This was caused by the implementation
of village partner development to support
the Government Program in developing 1000
underprivileged villages which were not budgeted
in the Work Plan and Company Budget in 2012.

BUMN Peduli 3 (tiga) Tahun Terakhir


Concern State Owned Enterprise in the last three


years

NO.

uraian | Description

Jumlah Objek
Total Objects

Jumlah Bantuan Peduli


Total Concern State Owned
Enterprise

TAHUN (rupiah) | Year (In Rupiah)

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

2010

2011

2012

6=4:3

7=5:4

300.00%

166.67%

330,000,000

350,939,916

6,653,408,871

106.35%

1895.88%

BUMN Peduli diberikan berdasarkan ketentuan dari


Kementerian Negara BUMN untuk menyisihkan
30% dari sumber dana tersedia program Bina
Lingkungan Pada tahun 2012 telah menyalurkan
bantuan BUMN Peduli untuk kegiatan Pasar
Murah di Banyuwangi sebesar Rp. 900.000.000,sesuai Surat Menteri Negara BUMN No : S-125/
MBU/2012 tanggal 2 Pebruari 2012 tentang Pasar

244

KECENDERUNGAN
TREND
(%)

Concern State Owned Enterprise is provided based on


the Decree of Minister of State Owned Enterprise to set
aside 30% from the available fund for Environment
Development Program to be utilized based on the
guidance of Minister of State Owned Enterprise with
the Coordinators to distribute special funds in 2012,
the Company has distributed the Concern State
Owned Enterprise fo Cheap Market in Banyuwangi

Murah dan dana BUMN Peduli, dana BUMN Peduli


juga diserahkan kepada 4 BUMN Koordinator
yang ditunjuk sebagai Koordinator Program
Penanganan Kawasan Miskin dan Pengentasan
Kemiskinan yaitu Perum Perhutani, PT Pertamina,
PT Hutama Karya dan PT Perusahaan Gas Negara
dengan total dana sebesar Rp. 5.753.408.871,Sesuai dengan Surat Menteri BUMN Nomor S-648/
MBU/2012 tanggal 14 November 2012.

of Rp. 900,000,000 as per the Letter from Minister of


State Owned Enterprise No. S-125/MBU/2012 dated 2
February 2012 regarding Cheap Market and Fund of
Concern Stated Owned Enterprise. The fund was also
distributed to other four Coordinating State Owned
Enterpries which were appointed as Coordinators
to handle the Program of Underprivileged Area
and Developing Underprivileged Areas, i.e. Perum
Perhutani, PT. Pertamina, PT. Hutama Karya and
PT. Perusahaan Gas Negara with total fund of Rp.
5,753,408,871 as per the Letter from Minister of State
Owned Enterprise No. S-648/MBU/2012 dated 14
November 2012.



KINERJA PROGRAM KEMITRAAN DAN
Program BINA LINGKUNGAN

PERFORMANCE OF PARTNERSHIP AND


ENVIRONMENT DEVELOPMENT PROGRAM

Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:


100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 terdapat 2
(dua) indikator penilaian kerja Program Kemitraan,
yaitu efektivitas penyaluran dana dan tingkat
kolektibilitas pengembalian pinjaman.

Referring to the Decree of Minister of State Owned


Enterprise No. 100/MBU/2002 dated 4 June 2002,
there are 2 (two) indicators of work performance in
the partnership program, i.e. effectiveness of fund
distriburion and collectibility level of loan returns.

Perhitungan Efektivitas Penyaluran

Calculation of Distribution Effectiveness

Efektivitas penyaluran dana pada Tahun 2010,


Tahun 2011 dan Tahun 2012 adalah sebagaimana
perhitungan sebagai berikut :

The fund distribution effectiveness in 2010, 2011 and


2012 are the following :

Efektivitas Penyaluran

Distribution Effectiveness

Jumlah dana yang disalurkan | Total of distributed fund


Jumlah dana yang tersedia | Total of available fund

tahun
Year

jumlah dana yang


disalurkan (rp)
Total of Distributed Fund
(Rp)

jumlah dana yang


tersedia (rp)
Total of Available Fund (Rp)

efektifitas
penyaluran (%)
Distribution
Effectiveness (%)

skor
Score

2010

16,439,728,263

30,864,390,579

53.26%

2011

31,543,683,120

35,772,788,642

88.18%

2012

27,427,289,625

43,677,202,043

62.80%

Efektivitas penyaluran Tahun 2012 mencapai


62,80% dengan skor 0, menurun dibandingkan
Tahun 2011 yaitu 88,18 dengan skor 2. Hal
tersebut disebabkan tidak sebandingnya jumlah
penyaluran dana yang telah dilaksanakan dengan
peningkatan sumber dana kemitraan yang berasal
dari bagian laba.

Distribution effectiveness in 2012 reached 62.80%


with score 0. It decreased compared to 2011 is
88.18& with score 2. This happened because the fund
distribution is not proportional with the partnership
fund from company benefit.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

245

PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

Significant Litigation Cases

Selama tahun 2012, beberapa perkara hukum penting yang dihadapi perusahaan, antara lain:
During 2012, several significant litigation cases handled by the company include:

JENIS
KASUS
Case

NO

1.

JURISDIKSI
PERKARA
Case Juridiction

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

NOMOR PERKARA | Case Ref. Nbr.

1.

2.

1.
2.

2.

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 331/


Pdt.G/2005/ PN.Sby tanggal 8 Agustus 2006. yang
mengabulkan perlawanan Pelabuhan III dengan putusan
sita jaminan diangkat
Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor : 226/
Pdt/2007/ PT.Sby tanggal 28 Agustus 2007 yang isinya
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.
331/Pdt.G/2005/PN.Sby tanggal 8 Agustus 2006.

NAMA LAWYER/
PENGACARA
Name of Lawyer
Ditangani sendiri oleh
Biro Hukum Kantor
Pusat

Heru Setiabudi alias Kevin Austell selaku Terlawan Penyita/


Pembanding/Pemohon Kasasi dan PELINDO III sebagai
Pelawan/terbanding/Termohon Kasasi.

Handled by the Legal


Bureau of Head Office

Heru Setiabudi a.k.a Kevin Austell as The Confiscator / Appealing


Party / Applicants Cassation and PELINDO III as the The
Opponent / Respondent Cassation.

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Dinas Hukum Cabang
Pelabuhan Tanjung
Perak

MOCH. MASRUKH,Cs (Warga Perak Barat, Kel. Perak Barat,


Kec. Krembangan), dengan Kuasa Hukum Reksowibowo &
Partners Law Firm selaku Penggugat melawan PT Pelindo III
selaku Tergugat I dan Pemkot Surabaya selaku Tergugat II

Verdict of State Court of Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/


PN.Sby dated 8 August 2006 regarding the appeal of
PELINDO III, i.e. verdict security appointed
Verdict of High Court of Surabaya No. 226/Pdt/2007/PT.Sby
datedl 28 August 2007 regarding the Confirmation of the
Verdict of State Court of No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby datedl
8 August 2006.

Perkara Perdata Nomor : 99 /Pdt.G/2008/PN.SBY


Civil Case No. 99 /Pdt.G/2008/PN.SBY

Handled by the Legal


Bureau of Head Office
cooperating with the
Legal Division of Port of
Tanjung Perak Branch

3.

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 196/Pdt.G/2009/PN.SBY


Civil Case No. 196/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Kantor Konsultan
Hukum WINS & Partners
Law Firm.
Handled by the Legal
Bureau cooperating with
Wins & Partners Law
Firm.

246

PARA PIHAK BERPERKARA


Parties involving in the Case

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Moch. Masrukh Cs (Citizen of West Perak Sub-district,


Krembangan District) with Reksowibowo & Partners Law
Firm as the Plaintiff versus PT. Pelabuhan Pelindo III as the first
accused party and Surabaya Government as the second accused
party

PELINDO III selaku Penggugat melawan PT. Timur Nusantara.


Pelindo III as the Plaintiff versus PT. Timur Nusantara.

GARIS BESAR PERKARA


Case Summary
Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Surabaya No. 426/
Pdt.G/2004/ PN.Sby tanggal 22 Desember 2004 diletakkan
Sita Jaminan berupa tanah dan bangunan kantor di PT. TPS
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penyitaan Jaminan
No. 426/Pdt.G/2004/ PN.Sby tanggal 26 Januari 2005. Atas
penetapanan pengadilan tersebut PELINDO III selaku pemilik
obyek sita jaminan berupa tanah dan bangunan kantor di PT. TPS,
melakukan upaya hukum berupa gugatan perlawanan kepada
Heru Setibudi alias Kevin Austel sebagai Terlawan Penyita dan PT.
Terminal Petikemas Surabaya sebagai Terlawan Tersita

POSISI PERKARA | Case Position


POSISI TERAKHIR PERKARA
Case Latest Position

2012
Pihak Pembanding/Heru Setiabudi sudah mengajukan Memori
Kasasi ke MA pada tanggal 10 Desember 2007 dan PT Pelindo
III sudah menjawab dengan Kontra Memori Kasasi pada
tanggal 4 Pebruari 2008.
The appealing party/Heru Setiabudi has submitted a Cassation
Memorandum to the Supreme Court on 10 December 2007 and
PELINDO III has responded to the Cassation Memorandum on 4
February 2008.

The accusation of Class Action from aa citizen of West Perak to


PT. Pelabuhan Pelindo III as the first accused party and Surabaya
Government as the second accused party II for the deed against the
law by redirecting the land right ex HPL of PELINDO III to Surabaya
Government.

Sudah ada putusan Pengadilan Negri Surabaya Nomor : 99/


Pdt.G/2008/ PN.Sby, yang intinya menyatakan bahwa:
1) Petitum (tuntutan) Penggugat (dalam hal ini Warga Perak
Barat) sebagaimana yang diajukan dalam Gugatannya,
ditolak seluruhnya, hanya tuntutan warga sebagai
pemilik sah atas bangunan yang mereka tempati yang
dikabulkan;
2) PELINDO III dan Pemkot Surabaya, tidak melakukan
perbuatan melanggar hukum.
Atas putusan pengadilan Negeri Surabaya tersebut warga
Perak Barat Surabaya mengajukan banding ke Pengadilan
Tinggi Jawa Timur.
There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 99/
Pdt.G/2008/ PN.Sby, which stated that :
1) The Demand of Plaintiff (citizen of West Perak) as submitted
by in the accusation has been fully rejected. The one which
has been granted was the demand from the citizen as the
legal owner of the building.
2) PELINDO III and Surabaya Government did not do any
breach of laws.
As the result of verdict of State Court of Surabaya, the citizen of
West perak submitted his appeal to High Court of East Java.

Bahwa telah terjadi perikatan hukum antara PELINDO III dengan


PT. Timur Nusantara yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama
Nomor: HK. 0501/36/P.III-2002; Nomor: 009/TN/18/XII-2002,
tanggal 18 Desember 2002 tentang Pengelolaan Fasilitas Terminal
Petikemas yang telah habis masa berlakunya pada tanggal 17
Januari 2004. Namun dalam pelaksanaan perjanjian saat itu, PT.
Timur Nusantara tidak melaksanakan kewajibannya dan sampai
saat ini, ada beberapa fasilitas milik PELINDO III yang masih
dikuasai oleh PT. Timur Nusantara, hal ini membawa kerugian bagi
PELINDO III Cabang Tanjung Wangi.
There has been a legal agreement between PELINDO III and PT. Timur
Nusantara which stated in the Letter of Agreement No. HK. 0501/36/P.
III-2002; No. 009/TN/18/XII-2002 dated 18 December 2002 regarding
the Container Terminal Facility Management which has been
expired on 17 January 2004. However, in the implementation of the
Agreement, PT. Timur Nusantara failed to fulfil their obligations, until
now there are several facilities owned by PELINDO III are still in the
hands of PT. Timur Nusantara. This has caused losses to PT. Pelabuhan
Pelindo III Tanjung Wangi Branch.

Sudah ada putusan Kasasi dari


Mahkamah Agung RI No. 977
K/Pdt/2010 yang pada intinya
Menolak Kasasi Heru Setiabudi
alias Kevin Austell selaku
Pemohon Kasasi. (Pelindo III
menang)
There has been a Cassation
decision from the Supreme Court of
the Republic of Indonesia No. 977
K/Pdt/2010 which stated that they
have reject the Cassation submitted
by Heru Setiabudi aka Kevin Austell
as the Cassation Requeter (Pelindo
III won the case)

Based on the Verdict of State Court of Surabaya No. 426/Pdt.G/2004/


PN.Sby dated 22 December 2004 regarding the Verdict Security in the
form of land and office building at PT. Terminal Petikemas Surabaya
as stated in the Report of Penyitaan Jaminan No. 426/Pdt.G/2004/
PN.Sby dated 26 January 2005. As the result of the verdict PELINDO III
as the object owner of verdict security lodged a legal accusation to
Heru Setibudi a.k.a Kevin Austel as the Confiscator and PT. Terminal
Petikemas Surabaya as the Confiscated Party
Gugatan Class Action Warga Perak Barat kepada PELINDO III
sebagai Tergugat I dan Pemkot Surabaya sebagai tergugat II atas
perbuatan melawan hukum mengalihkan hak atas tanah eks HPL
Pelabuhan III kepada Pemkot Surabaya.

DAMPAK BAGI
PERUSAHAAN
Impact For The
Company

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya dan


Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor: 196/Pdt.G/2009/ PN.Sby
Jo. 359/PDT/2010/PT.SBY, yang intinya memenangkan
PELINDO III.
Pihak PT Timur Nusantara kemudian mengajukan Kasasi &
memori Kasasi ke Mahkamah Agung melalui PN Surabaya.
Atas memori Kasasi tersebut, PELINDO III sudah menanggapi
melalui kontra memori Kasasi yang diajukan melalui PN
Surabaya.

Sudah ada putusan Banding dari


Pengadilan Tinggi Jawa Timur No.
664/PDT/2010/PT.SBY tanggal 25
Januari 2011 yang pada intinya
memenangkan PT Pelindo III
selaku Tergugat I/Terbanding I
dan saat ini Warga Perak Barat
mengajukan Kasasi ke MA.
There has been an Appeal decision
from teh High Court of East Java
No. 664/PDT/2010/PT.SBY dated
25 January 2011 which stated that
PT. Pelabuhan Indonesia as the
accused party I has won the case.
Currently the citizen of West Perak
submitted his Cassation to the
Supreme Court.

Sudah ada putusan Kasasi dari


Mahkamah Agung RI No. 716 K/
PDT/2011 tanggal 14 Desember
2011 yang pada intinya menolak
permohonan kasasi dari PT Timur
Nusantara

There has been a verdict of State Court of Surabaya and High


Court of Surabaya No. 196/Pdt.G/2009/PN.Sby and 359/
PDT/2010/PT.SBY, which stated that PELINDO III has won the case.
PT. Timur Nusantara submitted their Cassation and Cassation
Memorandum to the Supreme Court via the State Court Surabaya.
PELINDO III has responded the Cassation Memorandum via State
Court of Surabaya.

There has been a Cassation decision


of Supreme Court of the Republic
of Indonesia No. 716 K/PDT/2011
dated 14 December 2011 which
stated that the Cassation from PT.
Timur Nusantara been rejected.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

247

NO

4.

JENIS
KASUS
Case

JURISDIKSI
PERKARA
Case Juridiction

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

NOMOR PERKARA | Case Ref. Nbr.

Perkara Perdata Nomor : 171/Pdt.G/2009/PN.SBY


Civil Case No. 171/Pdt.G/2009/PN.SBY

NAMA LAWYER/
PENGACARA
Name of Lawyer
Ditangani oleh Biro
Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Kantor Advokat dan
Konsultan Hukum
WIJONO SUBAGYO, SH
Handled by the Legal
Bureau of Head Office
cooperating with Wijono
Subagyo, SH Law Firm
and Advocates

5.

Perkara
Perdata
Civil Case

Badan Arbitrase
Nasional
Indonesia
(BANI) di
Surabaya

Perkara Nomor : 20/BANI-SBY/II/2009


Case No. 20/BANI SBY/II/2009

Indonesia
National
Arbitration Body
Surabaya

248

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Cabang Pelabuhan
Kumai.
Handled by the Legal
Bureau of Head Office
cooperating with Port of
Kumai Branch.

PARA PIHAK BERPERKARA


Parties involving in the Case
PT. Tresnamuda Sejati selaku Penggugat melawan PELINDO III
selaku Tergugat I dan PT. Terminal Petikemas Surabaya selaku
Tergugat II
PT. Tresnamuda Sejati as the Plaintiff versus PELINDO III as the
first accused party and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the
second accused party

Ir. Muhammad Zuhri, Direktur Utama PT. Rancang Persada


selaku Pemohon melawan PELINDO III Cabang Kumai selaku
Termohon dan PELINDO III selaku Turut Termohon.
Ir. Muhammad Zuhri, President Director of PT. Rancang Persada
as the Applicant versus PT. Pelabuhan Pelindo III, Kumai Branch
Kumai Branch and PELINDO III .

GARIS BESAR PERKARA


Case Summary
Bahwa PT. Tresnamuda Sejati sebagai agen pelayaran mengangkut
petikemas dan dilakukan kegiatan bongkar muat petikemas di
TPKS dan TPS. Atas kegiatan bongkar muat petikemas tersebut, PT.
Tresnamuda Sejati pada awalnya diberikan discount tarif sebesar
50%, namun dalam perjalanannya discount tarif tersebut dicabut
dan dikembalikan pada tarif 100%. Atas penghapusan discount
tarif tersebut, PT. Tresnamuda Sejati menganggap PELINDO III dan
PT. TPS telah melakukan perbuatan melawan hukum.
PT. Tresnamuda Sejati as a Shipping Lines who transports container
and has their activities (container loading/discharging) at TPKS and
PT. Terminal Petikemas Surabaya. In the beginning PT. Tresnamuda
Sejati was provided discount of 50%, however later on the discount
withdrawn and the tariff went back to normal 100%. PT. Tresnamuda
Sejati considered that PT. Pelabuhan Pelindo III and PT. Terminal
Petikemas Surabaya have conducted a deed against the laws.

POSISI PERKARA | Case Position


POSISI TERAKHIR PERKARA
Case Latest Position

2012
Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor : 171/
Pdt.G/2009/PN.Sby tanggal 27 Oktober 2009, yang intinya
menyatakan bahwa:
1. Menolak gugatan Penggugat (PT. Tresnamuda Sejati)
untuk seluruhnya;
2. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat
Konpensi untuk seluruhnya;
3. Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp
215.900,- (dua ratus lima belas ribu sembilan ratus rupiah.
Atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tersebut, PT.
Tresnamuda Sejati mengajukan banding pada tanggal 5
Nopember 2009.
Telah ada putusan Banding Pengadilan Tinggi Jawa Timur No
107/Pdt/2010/ PT.Sby yang pada intinya menguatkan putusan
PN Surabaya dan memenangkan PT Pelindo III.
PT. Tresnamuda Sejati mengajukan Kasasi ke Mahkamah
Agung.

Sudah ada putusan Kasasi dari


Mahkamah Agung RI No. 2334 K/
PDT/2010 tanggal 10 Maret 2011
yang pada intinya memenangkan
PELINDO III selaku Tergugat I/
Terbanding I/Termohon Kasasi
I dan PT. Terminal Petikemas
Surabaya selaku Tergugat II/
Terbanding II/Termohon Kasasi II
There has been a Cassation decision
of Supreme Court of the Republic
of Indonesia No. 2334 K/PDT/2010
dated 10 March 2011 which stated
that PELINDO III as the first accused
party and PT. Terminal Petikemas
Surabaya as the second accused
party have won the case

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 171/


Pdt.G/2009/PN.Sby dated 27 October 2009 which stated:
1. Rejecting the accusation from PT. Tresnamuda Sejati);
2. Rejecting the recompensation plaintiff/recompensation
accused party;
3. Charge the recompensation plaintiff/ recompensation
accused party to pay the case fee Rp 215,900,- (two hundred
fifteen thousand and nine hundred rupiahs.
PT. Tresnamuda Sejati has submitted their appeal on 5 November
2009.
There has been a verdict of High Court of East Java No. 107/
Pdt/2010/PT.Sby which stated the supporting of verdict of State
Court of Surabaya and PELINDO III has won the case.
PT. Tresnamuda Sejati has submitted their cassation to the
Supreme Court.
Bahwa antara PELINDO III Cabang Kumai dengan PT. Rancang
Persada telah terjadi perikatan hukum dalam pekerjaan Jasa
Konsultansi Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Dermaga
CPO, Dermaga Serbaguna, Trestle, Talud dan Lapangan
Penumpukan Petikemas di Pelabuhan Bumiharjo, Cabang Kumai,
Kalimantan Tengah yang dituangkan dalam Surat Perjanjian
Pemborongan Nomor : IP.03/12/KMI 2007 tanggal 29 Agustus
jo. Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) Nomor : HK.0502/03/
KMI-2008 tanggal 23 Juli 2008. Dalam perjalanan perjanjian
tersebut dikarenakan ada permasalahan penempatan personil,
PELINDO III Cabang Kumai melakukan pemutusan perjanjian. Atas
pemutusan perjanjian tersebut, terjadi sengketa antara PELINDO III
Cabang Kumai dengan PT. Rancang Persada mengenai besaran sisa
pembayaran yang harus dibayar oleh PELINDO III cabang Kumai.
There has been an agreement between PT. Pelabuhan Indonesia
Kumai Branch with PT. Rancang Persada in Consulting Service of
Monitoring the Building of CPO Whard, Multi Purpose Wharf, Turnstile,
Talud and Container Yard at Bumiharjo Port, Kumai Branch, Central
Kalimantan, which was stated in the Letter of Agreement No. IP.03/12/
KMI-2007 dated 29 August and the Addendum No. HK.0502/03/KMI2008 dated 23 July 2008. In the implementation of the work, due to
personnel allocation issued, PELINDO III Kumai Branch terminated
the Letter of Agreement. As the result, the dispute occured between
PELINDO III Kumai Branch and PT. Rancang Persada regarding the
balance of payment to be paid by PELINDO III Kumai Branch.

Sudah ada putusan BANI Surabaya Reg. No. 20/ARB/BANI-SBY/


II/2009 tanggal 28 Mei 2009, yang intinya menyatakan:
1. Menerima permohonan Pemohon (PT. Rancang Persada)
untuk sebagian.
2. Menghukum Termohon membayar kepada Pemohon sisa
pembayaran dari Perjanjian secara tunai sebesar = Rp
140.491.400,3. Menghukum Termohon membayar jumlah uang tersebut
dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan
diucapkan.
4. Menolak gugatan Immateriel Pemohon sebesar Rp
200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
Atas Putusan BANI Surabaya tersebut, PELINDO III mengajukan
pembatalan putusan BANI Surabaya tersebut ke Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, dan pada tanggal 2
September 2009, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun membacakan putusan Nomor : 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun.
yang pada intinya menyatakan bahwa Gugatan PELINDO III
selaku Penggugat tidak dapat diterima.
Atas Putusan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tersebut,
PELINDO III tetap mengajukan keberatan dengan mengajukan
banding ke Mahkamah Agung pada tanggal 15 September
2009 melalui PN Pangkalan Bun.
There has been a verdict of Indonesia National Arbitration Body
Surabaya (BANI) No. 20/ARB/BANI-SBY/II/2009 dated 28 May 2009
which stated that :
1. Approving some parts of the application from PT. Rancang
Persada
2. Charging the applicant with the balance of payment of
the Letter of Agreement in cash of Rp 140,491,400.00 (One
hundred forty million four hundred ninety one thousand
four hundred rupiahs)
3. Charging the applicant to pay the amount within 14
(fourteen) days after the verdict issued.
4. Rejecting the immaterial accusation of the applicant of Rp.
200,000,000.00 (two million rupiahs)
As the result, PELINDO III lodged the cancellation of the verdict of
BANI to State Court of Pangkalan Bun, Central Kalimantan. On
2 September 2009, Judges of State Court of Pangkalan Bun read
the verdict No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun which stated that the
accusation from PT Pelabuhan PELINDO III has been rejected. As
the result of the verdict of State Court of Pangkalan Bun, PELINDO
III continued submitting their objection and forwarding the
appeal to the Supreme Court on 15 September 2009 via the State
Court of Pangkalan Bun.

DAMPAK BAGI
PERUSAHAAN
Impact For The
Company
Apabila Pemberian
keringanan tarif 50%
atas bongkar muat
barang/petikemas
ekspor/ impor tetap
diberlakukan tanpa
batas waktu, maka
dapat mengurangi
pendapatan perusahaan
dari jasa bongkar muat
barang/ petikemas
ekspor/ impor
If granting waivers fare
50% on loading and
unloading of cargo
/ containers export /
import remain enacted
indefinitely, then can
reduce the companys
revenue from loading
and unloading services /
container export / import

Sudah ada putusan Banding dari


Mahkamah Agung RI berdasarkan
Relaas Pemberitahuan Putusan
Kasasi kepada Kuasa Pemohon
Kasasi No. 09/Pdt.G/2009/
PN.P.Bun No. 443K/Pdt.Sus/2010
tanggal 20 April 2011 dan
Putusan Mahkamah Agung No.
443K/PDT.SUS/2010, yang pada
intinya Menolak Permohonan
Banding dari Pemohon Banding
PELINDO III;
There has been a verdict of appeal
from the Supreme Court of the
Republic of Indonesia based on the
information of verdict of accusation
to the applicant of cassation No.
09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun and No.
443K/Pdt.Sus/2010 dated 20 April
2011 and the verdict of Supreme
Court No. 443K/PDT.SUS/2010,
which stated that appeal from
PELINDO III

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

249

JENIS
KASUS
Case

NO

6.

JURISDIKSI
PERKARA
Case Juridiction

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

NOMOR PERKARA | Case Ref. Nbr.

Perkara Perdata Nomor : 662/Pdt.G/2009/PN.SBY


Civil Case No. 662/Pdt.G/2009/PN.SBY

NAMA LAWYER/
PENGACARA
Name of Lawyer
Ditangani oleh Biro
Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Kejaksaan Tinggi Jawa
Timur selaku Jaksa
Pengacara Negara

PARA PIHAK BERPERKARA


Parties involving in the Case
PT. Wahana Artha Luhur (WAL) selaku Penggugat melawan
PELINDO III selaku Tergugat
PT. Wahana Artha Luhur (WAL) as the Plaintiff versus PELINDO III
as the accused party

Handled by the Legal


Bureau of Head Office
cooperating with the
High Prosecutor of East
Java as the State Attorney

7.

Perkara
Perdata
Civil Case

Pengadilan
Negeri
Semarang
State Court of
Surabaya

Perkara Perdata No. 34/Pdt.G/ 2011/PNSMG tanggal 25 Januari


2011
Civil Case No. 34/Pdt.G/ 2011/PNSMG dated 25 January 2011

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Kantor Advokat dan
Konsultan Hukum Nizam
Syahrul & Associates
Law Office.
Handled by the Legal
Bureau and cooperating
with Nizam Syahrul &
Associates Law Office
(Advocates and Law
Services)

8.

Perkara
Perdata
Civil Case

Badan Arbitrase
Nasional
Indonesia
(BANI) Surabaya

Register Perkara No: 25/ARB/ BANI-SBY/VI/2010


Civil Case No. 25/ARB/BANI-SBY/VI/2010

Indonesia
National
Arbitration Body
Surabaya

250

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

PELINDO III selaku Penggugat mengajukan gugatan Perdata


Wanprestasi dengan tuntutan pemutusan Perjanjian
melawan PT Sinar Centra Cipta (PT SCC) ke Pengadilan Negeri
Semarang.
PELINDO III submitted the accusation of termination of letter of
agreement with PT. Sinar Centra Cipta (PT SCC) to State Court
of Semarang.

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat
berkoordinasi dengan
Cabang Pelabuhan
Tanjung Intan Cilacap.

PELINDO III selaku Pemphpn mengajukan Pemohon


Penyelesaian Sengketa Perkara Perdata Wanprestasi dengan
tuntutan Pelaksanaan Pembuatan Perjanjian Kerjasama
Bongkar/Muat Batubara ke BANI Surabaya, melawan PT
Sumber Segara Primadaya selaku Termohon (PT S2P).

Handled by the Legal


Bureau coordinating with
Port of Tanjung Intan
Branch, Cilacap

PELINDO III submitted the request of settlement of civil case of


regarding the Letter of Agreement of Charchoal Handling Service
(Loading/Discharging) to Indonesia National Arbitration Body
Surabaya (BANI), versus PT. Sumber Segara Primadaya (PT. S2P).

GARIS BESAR PERKARA


Case Summary
Bahwa PT. WAL keberatan atas pemutusan Surat Perjanjian
Penggunaan Tanah/Perairan yang dilakukan oleh PELINDO III
sebelum jangka waktu perjanjian berakhir dengan mengajukan
gugatan wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surabaya.
PT. WAL objected the termination of the Letter of Agreement of Land
Utilization/Watering Area conducted by PELINDO III before the expiry
date of the agreement. They submitted the accusation to the State
Court of Surabaya.

POSISI PERKARA | Case Position

Telah ada putusan PN Surabaya No. 662/ Pdt.G/2009/PN.Sby


tanggal 28 Januari 2010 yang memenangkan PT Pelindo III dan
menyatakan bahwa:
1. Menolak gugatan PT WAL untuk seluruhnya;
2. Menghukum PT WAL membayar biaya perkara sebesar
Rp 780.000,- Atas putusan PN Surabaya tersebut, PT WAL
kemudian mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi
Jawa Timur.
Telah ada putusan PT Jawa Timur No 183/Pdt/2010/ PT.Sby
yang pada intinya membatalkan putusan PN Surabaya dan
memenangkan PT WAL.
Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, PT Pelindo III telah
mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 662/
Pdt.G/2009/PN.Sby dated 28 January 2010 which PELINDO III has
won the case and stated :
1. Rejecting the accusation from PT. WAL;
2. Charging PT. WAL to pay the case cost of Rp 780,000.00
(seven hundred eighty thousand rupiahs.
As the result, PT. WAL submitted the appeal to the High Court of
East Java.
There has been a verdict of high Court of East Java No. 183/
Pdt/2010/PT.Sby which stated the cancellation of the verdict of
State Court of Surabaya and PT. WAL has won the case.
As the result, PELINDO III submitted the appeal to the Supreme
Court.

PT SCC telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestatie) atas


serangkaian Perjanjian-Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian
Tanah HPL Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
PT. SCC has breached some of the Agreement of Land Utilization (HPL)
at Tanjung Emas Port, Semarang.

POSISI TERAKHIR PERKARA


Case Latest Position

2012

Gugatan Wanprestasi telah diajukan melalui Kepaniteraan


Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 25 Januari 2011.
The accusation has been submitted to the State Court of
Semarang dated 25 January 2011.

DAMPAK BAGI
PERUSAHAAN
Impact For The
Company

Sudah ada putusan Kasasi dari


Mahkamah Agung RI No. 2455
K/PDT/2010, yang pada intinya
memenangkan PT Pelindo
III. Namun terhadap putusan
tersebut telah di ajukan Memori
Peninjauan Kembali.
PT Pelindo III telah mengajukan
Kontra Memori Peninjauan
Kembali pada tanggal 13 Pebruari
2012
There has been a verdict of the
Supreme Court of the Republic of
Indonesia No. 2455 K/PDT/2010,
which stated that PT. Pelabuhan
Indonesia has won the case.
However, against the verdict, a
Review Memorandum has been
proposed.
PELINDO III has submitted the
Contra of Review Memorandum on
13 February 2012.

Telah dibuat kesepakatan


perdamaian antara PELINDO III
dengan PT SCC yang dituangkan
dalam Akta Notaris SR Agus
Purwanto, SH. Nomor : 12 tanggal
24 April 2012 tentang Akta
Perdamaian.
There has been a peace agreement
between PELINDO III and PT. SCC
which is stated in the Notarial Act
SR Agus Purwanto, SH. No. 12 dated
24 April 2012 regarding the Peace
Agreement.

Berdasarkan Perjanjian, Pihak yang berwenang untuk melakukan


kegiatan bongkar batubara di DUKS PT S2P adalah PBM Cabang
Pelabuhan Tanjung Intan, Namun PT S2P telah menentukan
secara sepihak bahwa PT Duta Samudera Karya (DSK) sebagai
Perusahaan yang melakukan kegiatan pembongkaran batu bara di
DUKS PT S2P - Kalang Kandri
Referring to the Letter off Agreement, the authorized party to conduct
the charchoal loading/discharging at DUKS PT. S2P is PBM Tanjung
Intan Branch. However, PT. S2P has one sided appointed PT. Duta
Samudera Karya (DSK) as the company who conducts the charchoal
discharging at DUKS PT. S2P - Kalang Kandri.

PELINDO III telah mengajukan Permohonan Penyelesaian


Sengketa tentang Perkara Perdata Wanprestasi ke BANI
Surabaya pada bulan Juni 2010.
PELINDO III gas submitted the accusation to Indonesia National
Arbitration Body (BANI) Surabaya in June 2010.

Sudah ada Putusan BANI


Perwakilan Surabaya No. Reg. 25/
ARB/BANI-SBY/VI/2010 tanggal
30 Maret 2011 yang pada intinya
PELINDO III dimenangkan dan
sudah dibuat Perjanjian Bongkar
Muat antara PT pelindo III Cabang
Tanjung Intan dengan PT S2P.
There has been a verdict of BANI
Surabaya No. 25/ARB/BANI-BY/
VI/2010 dated 30 March 2011 which
stated that PELINDO III has won
the case. The Letter of Agreement
of Loading/Discharging has been
prepared between PELINDO III
Tanjung Intan Branch and PT. S2P.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

251

JENIS
KASUS
Case

NO

9.

Perkara
Perdata
Civil Case

JURISDIKSI
PERKARA
Case Juridiction
Pengadilan
Negeri
Banjarmasin
State Court of
Banjarmasin

NOMOR PERKARA | Case Ref. Nbr.

Putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 39/Pdt.G/2006/


PN.BJM tertanggal 20 Nopember 2006 yang memenangkan
PT. Pelindo
Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin Nomor : 24/PDT/2007/
PT.Bjm tanggal 3 September 2007, yang pada intinya
memenangkan Gubernur Kalimantan Selatan selaku Tergugat
I/Pembanding atau membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Banjarmasin No. 39/Pdt.G/ 2006/PN.BJM tertanggal 20
Nopember 2006
Verdict of State Court of Banjarmasin No. 39/Pdt.G/2006/PN.BJM
dated 20 November 2006 which stated that PELINDO III has won
the case. Verdict of High Court of Banjarmasin No.24/PDT/2007/
PT.Bjm dated 3 September 2007, which stated that the Governor
of South Kalimantan has won the case as the first accused party
or cancelled the verdict of State Court of Banjarmasin No. 39/
Pdt.G/ 2006/PN.BJM dated 20 November 2006.

10.

Sengketa
Peraturan

Kabupaten
Gresik

Rules
Dispute

Gresik Regency

252

Judicial Review terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan


Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang
Penyesuaian Tarif Bongkar Batu bara di Pelabuhan III Cabang
Gresik oleh APBMI Cabang Gresik
Judicial Review to the Manager Rules of Port of Gresik No. 01/
PU.04/IV/GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff
Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III, Greisk
Branch by APBMI Gresik Branch

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

NAMA LAWYER/
PENGACARA
Name of Lawyer

PARA PIHAK BERPERKARA


Parties involving in the Case

Pada tingkat PN
ditangani oleh Law Firm
Wiyono, namun pada
tingkat banding dan
kasasi ditangani sendiri
oleh Biro Hukum Kantor
Pusat.

1.

In State Court, it was


handled by Wiyono Law
Firm, but in the appeal
and cassation, it was
handled by the Legal
Bureau of Head Office.

1. PELINDO III as the Plaintiff

2.
3.

PELINDO III sebagai Penggugat/ Terbanding/Pemohon


Kasasi.
Pemerintah RI c/q Menteri Dalam Negeri c/q Gubernur
Kalimantan Selatan, sebagai Tergugat I/Pembanding I, /
termohon Kasasi I.
PD. Bangun Banua, sebagai Tergugat II/Pembanding II/
Termohon Kasasi II.

2. Government of the Republic of Indonesia, Minister of State


Owned Enterprise, Governor fo South Kalimantan as the first
accused party
3. PD. Bangun Banua, as the second accused party.

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Zaidun & Partners
Counsellors & Attorney
at Law
Handled by the Legal
Bureau of Head Office
cooperating with Zaidun
& Partners Counselors &
Attorney at Law

DPC Assosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI)


Cabang Gresik selaku Pemohon dan PELINDO III selaku
Termohon
Indonesian Stevedoring Labor Association (APBMI) Gresik Branch
as the plaintiff and PELINDO III as the accused party

GARIS BESAR PERKARA


Case Summary
Gugatan mengenai tidak disetorkannya dana investasi awal yang
digunakan untuk biaya pengerukan yang menjadi kewajiban
Gubernur Kalsel dan PD. Bangun Banua.
The accusation was regarding the initial investment fund which
was supposed to be used as dredging fund was not deposited. The
depositing should be done by the Governor of South Kalimantan and
PD. Bangun Banua.

POSISI PERKARA | Case Position


POSISI TERAKHIR PERKARA
Case Latest Position

2012
Sudah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor : 564 K/
PDT/2008 tanggal 24 September 2008, yang pada intinya amar
putusannya sebagai berikut :
a. Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua telah
melakukan wanprestasi
b. PELINDO III berhak mendapatkan pembayaran ganti rugi
dari Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua
secara tanggung renteng sebesar Rp 33.574.380.957,(tiga puluh tiga milyar lima ratus tujuh puluh empat juta
tiga ratus delapan puluh ribu sembilan ratus lima puluh
tujuh rupiah) dan pendapatan atas bunga pinjaman
sebesar 6% setahun dari biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan proyek dihitung sejak perkaranya
didaftarkan di Pengadilan Negeri Banjarmasin hingga
putusan mempunyai kekuatan hukum tetap Menghukum
Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua
untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat
peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan
sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
There has been a verdict of cassation by the Supreme Court No.
564.K/PDT/2008 dated 24 September 2008, which stated that :
a. The Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua
have failed the Letter of Agremeent
b. PELINDO III had the right to have the compensation payment
from the Governor of South Kalimantan and PD Bangun
Banua tanggung renteng of Rp 33,574,380,957.00 (Thirty
three billion five hundred seventy four million three hundred
eighty thousand nine hundred fifty seven rupiahs) and the
loan interst of 6% per year from the project fund since the
case registered in the State Court of Banjarmasin up to the
verdict with permanent legal effect
c. Charging the Governor of South Kalimantan and PD Bangun
Banua to pay the case cost in all level of couts of Rp 500.000,(five hundred thousand rupiahs).

Judicial Review terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik


No. 01/PU.04/IV/ GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian
Tarif Bongkar Batubara di Pelabuhan III Cabang Gresik oleh APBMI
Cabang Gresik karena dianggap bertentangan dengan Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KM 39 Tahun 2004 tanggal 29 Maret
2004 tentang Mekanisme Penetapan Tarif khususnya pada Pasal 2.
Judicial Review to the Manager Rules of Port of Gresik No. 01/PU.04/
IV/ GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of
Charchoal Discharging at PELINDO III Gresik Branch was considered
breaching the Decree of Minister of Transportation No. KM 39
Year 2004 dated 29 March 2004 regarding the Mechanism of Tariff
Adjustment particularly Article 2.

Berdasarkan surat Pengiriman Putusan Perkara Hak Uji Materiil


dari Mahakamah Agung tertanggal 09 April 2010, Telah ada
putusan Kasasi Mahkamah Agung dengan No 16/P/HUM/2007
tanggal 11 Februari 2009 yang memenangkan APBMI Cabang
Gresik. Pada intinya putusan tersebut berisi:
a. Mengabulkan keberatan Hak Uji Materiil APBMI Cabang
Gresik terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik
No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang
Penyesuaian Tarif Bongkar Batu bara di Pelabuhan III
Cabang Gresik;
b. Menyatakan peraturan Manajer tersebut tidak memenuhi
ketentuan yang berlaku;
Menyatakan peraturan Manajer tersebut tidak sah dan tidak
berlaku untuk umum;

DAMPAK BAGI
PERUSAHAAN
Impact For The
Company

Sudah ada kesepakatan


perdamaian atas Putusan Kasasi
MA, berdasarkan kesepakatan
Perdamaian (Dading) No.
HK.01/08/ P.III-2010, No. 181/
001590/KUM, No. 018/A/ BB-1/
PJ/X/2010 tanggal 20 Oktober
2010 yang pada intinya berbunyi,
Gubernur Kalimantan Selatan
dan PD Bangun Banua wajib
membayar tanggung renteng
kepada PT Pelindo III sebesar Rp.
33.574.380.957,- dan bunga 6%
sehingga seluruhnya berjumlah
Rp. 38.118.113.847,There has been a peace agremeent
as the result of the verdict of
Cassation to Supreme Court, based
on the Peace Agreement (Dading)
No. HK.01/08/ P.III-2010, No. 181/
001590/KUM, No. 018/A/ BB-1/
PJ/X/2010 dated 20 October 2010
which stated that the Governor
of South Kalimantan and PD.
Bangun Banua were obliged to
pay tanggung renteng to PELINDO
III of Rp. 33,574,380,957.00 (thirty
three billion five hundred seventy
four million three hundred eighty
thousand ninve hundred fifty seven
rupiahs) plus 6% interest and the
total is Rp. 38,118,113,847.00(thirty
eight billion one hundred eighteen
million one hundred thirteen
thousand eight hundred forty seven
rupiahs).
Case Closed, karena putusan
MA yang memenangkan APBMI
dimaksud dalam kondisi terrkini
tidak dapat diterapkan.
Case Closed. The verdict of Supreme
Court which stated that APBMI
has won the case, in the current
condition, it is not applicable.

There has been a verdict from the Supreme Court No. 16/P/
HUM/2007 dated 11 February 2009 which stated that APBMI has
won the case as the following :
a. Granting the objection to the Material Assessment of APBMI
Gresik Branch against the Manager Rules of PELINDO III
Gresik Branch No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 dated 2 April 2007
regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at
PELINDO III Gresik Branch;
b. Stating that the Manager Rules does not refer to the current
rules and regulations;
c. Stating that the Manajer Rules is not legal and not valid for
public.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

253

JENIS
KASUS
Case

NO

11.

JURISDIKSI
PERKARA
Case Juridiction

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Gresik

Civil Case

State Court of
Gresik

NOMOR PERKARA | Case Ref. Nbr.

Perkara Perdata No.031/ Pdt.PLW/2008/PN.GS


Civil Case No. 031/ Pdt.PLW/2008/PN.GS

NAMA LAWYER/
PENGACARA
Name of Lawyer
Ditangani oleh Biro
Hukum Kantor Pusat
bekerjasama dengan
Cabang Pelabuhan
Gresik.
Handled by the Legal
Bureau of Head Office
cooperating with Port of
Gresik Branch

12.

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Kupang

Civil Case

State Court of
Kupang

Putusan Pengadilan Negeri Kupang No. 100/Pdt.G/2004/


PN.KPG tanggal 19 Juli 2005, yang intinya menyatakan bahwa
perbuatan stasiun karantina hewan Tenau Kupang adalah
perbuatan melawan hukum. (Pelindo III menang)
Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor : 80/PDT/2005/PTK
tanggal 17 Januari 2006, yang intinya membatalkan putusan
PN dan menolak gugatan PELINDO III.
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006
tanggal 17 Mei 2009 yang pada intinya Memenangkan
Karantina Hewan
Verdict of State Court of Kupang No. 100/Pdt.G/2004/PN.KPG
dated 19 July 2005 which stated that the deed of animal
quanrantine station, Tenau, Kupang has breached the rules and
regulations, and PELINDO III has won the case
Verdict of High Court of Kupang No. 80/PDT/2005/PTK dated 17
January 2006 which stated the State Court has cancelled the
verdict and rejected the accusation from PELINDO III.

Verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292
K/Pdt/2006 dated 17 May 2009 which the Animal Quarantine
Station has won the case.

254

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

PARA PIHAK BERPERKARA


Parties involving in the Case
PELINDO III selaku Pelawan melawan M. Slamet bin Ashari
selaku Terlawan Penyita, Ayu Puspita sari selaku terlawan
Penyita II dan PT. Semen Gresik selaku Terlawan Tersita.
PELINDO III as the plaintiff versus M. Slamet bin Ashari as
the first accused party/confiscator, Ayu Puspita Sari as the
second accused party/confiscator and PT.Semen Gresik as the
confiscated party.

Ditangani sendiri oleh


Biro Hukum Kantor
Pusat.

PELINDO III selaku Penggugat/Terbanding/Pemohon Kasasi


melawan Stasiun Karantina Hewan Tenau Kupang selaku
Tergugat./Pembanding/Termohon Kasasi

Handled by the Legal


Bureau of Head Office.

PELINDO III as the plaintiff versus the Animal Quarantine Station,


Tenau, Kupang as the accused party

GARIS BESAR PERKARA


Case Summary
Berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik
No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS tanggal 28 Agustus 2008, tanah HPL
Pelabuhan Gresik seluas 22.026 m2 yang terletak di Desa Sidorukun,
masuk dalam obyek yang menjadi sita jaminan yang dimohonkan
oleh Slamet bin Ashari dan Ayu Puspita dalam perkara melawan PT.
Semen Gresik. Atas penetapan tersebut dikarenakan PELINDO III
tidak ada hubungan perkara dengan Slamet bin Ashari, Ayu Puspita
dan PT. Semen Gresik, maka PELINDO III mengajukan perlawan
pihak ketiga.
Referring to the Decision of Judges of State Court of Gresik No. 07/
Pdt.G/2008/PN.GS dated 28 August 2008, HPL land of Port of Gresik
with the width of 22,026 m located at Desa Sidorukun is included in
the object to be confiscated as submitted by Slamet bin Ashari dan
Ayu Puspita Sati in the case against PT. Semen Gresik. As the result of
the deicision, as PELINDO III has no case relationship with Slamet bin
Ashari, Ayu Puspita Sari and PT. Semen Gresik, PELINDO III submotted
the accusation to the third party.

POSISI PERKARA | Case Position


POSISI TERAKHIR PERKARA
Case Latest Position

2012
Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Gresik Nomor : 31/
Pdt.Plw/2008/PN.Gs tanggal 18 Mei 2009, yang intinya
memenangkan PT Pelindo III sebagai Pelawan dan menyatakan:
1. Mengabulkan perlawanan Pelawan untuk sebagian.
2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang jujur.
3. Menyatakan Pelawan adalah penguasa sah atas bidang
tanah yang menjadi obyek sita jaminan (dibuktikan
didalam sertifikat Hak Pengelolaan No. 6, Desa Sidorukun,
Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik No. 1 tahun 1998).
4. Mengangkat kembali sita jaminan yang ditetapkan
berdasarkan Penetapan Majelis Hakim No.07/Pdt.G/2008/
PN.GS tanggal 28 Agustus 2008.
Sudah ada putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 445/
PDT/2009/PT.Sby yang pada intinya menguatkan putusan PN
Surabaya dan memenangkan kembali PT Pelindo III.
Atas putusan tersebut M. Slamet bin Ashari mengajukan kasasi
dan menyampaikan memori kasasi ke Mahkamah Agung
melalui PN Gresik pada tanggal 11 Maret 2010, dan PT Pelindo
III telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 06
April 2010.

DAMPAK BAGI
PERUSAHAAN
Impact For The
Company

Sudah ada putusan Kasasi


Mahkamah Agung RI, yang pada
intinya menolak Permohonan
Kasasi M. Slamet bin Ashari
(Pelindo menang)
There has been a verdict of
cassation of Supreme Court of the
Republic of Indonesia which stated
the cassation from M. Slamet bin
Ashari been rejected, and PELINDO
III has won the case

There has been a verdict of State Court of Gresik No. 31/Pdt.


Plw/2008/PN.Gs dated 18 May 2009 which stated that PT.
Pelabuhan Indonesia has won the case:
1. Granting the plaintiffs accusation partly.
2. Stating that the plaintiff was honest
3. Stating that the plaintiff was the legal owner of the land
which to be confiscated (proven with the Certificate of Land
Management No. 6, Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik,
Kabupaten Gresik No. 1 year 1998).
4. Reraise the verdict security appointed based on the decision
of Judges No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS dated 28 August 2008.
There has been a verdict of High Court of East Java No. 445/
PDT/2009/PT.Sby which confirmed the verdict of State Court
of Surabaya and PELINDO III has won the case.
As the result, M. Slamet bin Ashari submitted his cassation
and cassation memorandum to the Supreme Court via State
Court of Gresik dated 11 March 2010. PELINDO III submitted
the Contra Cassation Memorandum on 6 April 2010.
Gugatan perbuatan melawan terhadap Stasiun karantina hewan
Tenau Kupang yang telah menduduki tanah HPL Pelabuhan Tenau
tanpa alas hak yang sah.

Sudah ada Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292


K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 yang pada intinya
Memenangkan Karantina Hewan.

The accusation against the Animal Quarantine Station, Tenau,


Kupang who has utilized the land (HPL) of Port of Tenau has no legal
right

There has been a verdict of Supreme Court of the Republic of


Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May 2009 which stated
that the Animal Quarantine Station has won the case.

PT Pelindo III mengajukan


Peninjauan Kembali (PK) atas
Putusan Mahkamah Agung RI
Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal
17 Mei 2009 ke Mahkamah
Agung RI melalui Pengadilan
Negeri Kupang berdasarkan
Akta Pernyataan Permohonan
Peninjauan Kemblai No. 100/
PDT/G/2004/PN.KPG tanggal
28 Juli 2011 dan Tanda Terima
Memori Peninjauan Kembali
Nomor: 100/PDT/G/2004/PN.KPG
tanggal 28 Juli 2011.
PELINDO III submitted the Case
Review to the verdict of Supreme
Court of the Republic of Indonesia
No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17
May2009 to the Supreme Court of
the Republic of Indonesia via the
State Court of Kupang based on the
Statement of Review Submission
No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG dated
28 July 2011 and the Receipt of
Review Memorandum dan Tanda
No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG dated
28 July 2011.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

255

JENIS
KASUS
Case

NO

13.

14.

JURISDIKSI
PERKARA
Case Juridiction

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

Perkara
Perdata

Komisi
Informasi Publik

Civil Case

Commision
of Public
Information
Pengadilan Tata
Usaha Negara
Surabaya
(Banding atas
keberatan
putusan KIP)

NOMOR PERKARA | Case Ref. Nbr.

Gugatan YLPK terhadap PT Pelindo III terkait kerja sama


penyediaan air bersih dengan PT Surya Megah Cemerlang, dengan
nomor perkara perdata : 921/Pdt.G/2012/PN.Sby tanggal 17
Desember 2012
The accusation from Consumer Protection Institution Foundation
(Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen/YLPK) against
PELINDO III regarding the Joint Agreement of Clean Water Supply
with PT. Surya Megah Cemerlang, Civil Case No. 21/Pdt.G/2012/
PN.Sby dated 17 Desember 2012
1. Permohonan sengketa Informasi dari YLPK kepada KIP Pusat
Nomor 005/SI/I/2013 tanggal 25 Januari 2013
2. Gugatan YLPK terhadap Putusan Komisi Informasi Pusat RI
dengan nomor perkara 206/I/VI/KIP-PS-M-A/2012 tanggal
30 April 2013
1. Dispute information request from Consumer Protection
Institution Foundation (Yayasan Lembaga Perlindungan
Konsumen/YLPK) to Central KIP No. 005/SI/I/2013 dated 25
January 2013
2. Gugatan YLPK terhadap Putusan Komisi Informasi Pusat RI
dengan nomor perkara 206/I/VI/KIP-PS-M-A/2012 tanggal 30
April 2013

NAMA LAWYER/
PENGACARA
Name of Lawyer
Ditangani sendiri oleh
Biro Hukum Kantor
Pusat.
Handled by the Legal
Bureau of Head Office.

Ditangani sendiri oleh


Biro Hukum Kantor
Pusat.

PARA PIHAK BERPERKARA


Parties involving in the Case
YLPK selaku Penggugat melawan PELINDO III (Tergugat I), PT
Surya Megah Cemerlang (Tergugat II), Jasa Tirta (Tergugat III),
Kantor Kesehatan Kelas I (Tergugat IV), Dinas PU (Tergugat V)
dan Otpel (Tergugat VI)
YLPK as the plaintiff versus PELINDO III as the first accused party,
PT Surya Megah Cemerlang as the second accused party, Jasa
Tirta as the third accused party, Medical Office Class I as the
fourth accused party, Public Work Division as the fifth accused
party and the Port Authority as the sixth accused party
YLPK selaku Pemohon melawan PELINDO III selaku Termohon
YLPK as the plaintiff versus PELINDO III

Handled by the Legal


Bureau of Head Office.

State Court of
Administration
of Surabaya
(Appeal on KIP
decision)
15.

Perkara
Perdata

Pengadilan
Hubungan
Industrial
Kupang

Civil Case

Industrial
Relatioship
Court of Kupang

Putusan PHI Nomor : 18/G/2012/PHI/PN.KPG tanggal 24


Januari 2013 yang pada intinya menolak gugatan penggugat
(eks. Tenaga KSO Cab. Tenau Kupang) terhadap PT Pelindo III

Ditangani sendiri oleh


Biro Hukum Kantor
Pusat.

Gugatan kedua dengan nomor perkara 08/G/13/PHI/PN.KPG


tanggal 4 Maret 2013 yang menyertakan Koperasi sebagai
Tergugat II

Handled by the Legal


Bureau of Head Office.

eks. Tenaga KSO Cab. Tenau Kupang selaku Penggugat dan


PELINDO III selaku Tergugat
Ex outsourcing labor at Port of Teanu, Kupang as the plaintiff
versus PT. Pelabuhan Indonesia

Verdict of PHI No. 18/G/2012/PHI/PN.KPG dated 24 January 2013


which rejected the plaintiff (ex outsourcing labor at Port of Tenau
Branch, Kupang) to PELINDO III
The second accusation No. 08/G/13/PHI/PN.KPG dated 4 March
2013 including Koperasi as the second accused party

16.

Perkara
Perdata
Civil Case

17.

Pengadilan
Negeri
Banjarmasin
State Court of
Banjarmasin

Perkara
Perdata

Pengadilan
Negeri Surabaya

Civil Case

State Court of
Surabaya

256

Gugatan PMH PT Pelindo III terhadap PT Adaro dan para


PBM yang melayani barang milik PT Adaro (Kegiatan Ship to
Ship transfer/ bongkar muat barang antar kapal) No Reg. 17/
Pdt.G/2013/PN.Bjm tanggal 5 Pebruari 2013
The accusation of PMH of PELINDO III versus PT. Adaro and
Stevedoring Labors who worked for the goods owned by PT.
Adaro (Ship to Ship transfer/cargo handling among ships) No. 17/
Pdt.G/2013/PN.Bjm dated 5 February 2013

Gugatan Sdr. Yusuf Efendi terhadap Sdri Widji dan PT Peindo III
sebagai turut tergugat dengan nomor perkara 13/Pdt.G/2013/
PN.Sby tanggal 22 Januari 2013
The accusation from Mr. Yusuf Efendi to Ms. Widji and to PELINDO
III No. 13/Pdt.G/2013/PN.Sby dated 22 January 2013

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat,
Biro Hukum Cabang
Banjarmasin dan Jaksa
Pengacara Negara.

PT Pelindo sebagai Penggugat melawan PT Adaro, PT Adi Guna


Putra, PT Aneka Kargo Katulistiwa, PT Bahana Inti Barito, PT
Handil Bakti Persada, PT Lambang Jaya Barito, PBM Adaro, PT
Mitra Eka Sejati, PT Mas Logistics, PT Caral Dwiguna Sejati, PT
Mitra Bahtera Segara

Handled by the Legal


Bureau of Head Office,
Legal Bureau of
Banjarmasin Branch and
State Attorney.

PELINDO III as the plaintiff versus PT. Adaro, PT. Adi Guna Putra,
PT. Aneka Kargo Katulistiwa, PT. Bahana Inti Barito, PT. Handil
Bakti Persada, PT. Lambang Jaya Barito, PBM Adaro, PT. Mitra
Eka Sejati, PT. Mas Logistics, PT. Caral Dwiguna Sejati, PT. Mitra
Bahtera Segara

Ditangani oleh Biro


Hukum Kantor Pusat

Sdr. Yusuf Efendi sebagai Penggugat melawan Sdri Widji


sebagai Tergugat dan PT Pelindo sebagai Turut Tergugat

Handled by the Legal


Bureau of Head Office

Mr. Yusuf Efendi as the plaintiff versus Ms. Widji and PELINDO III

GARIS BESAR PERKARA


Case Summary
Penggugat mewakili konsumen menggugat Para Tergugat terkait
penyediaan air bersih oleh PT SMC di Pelabuhan Tanjung Perak
The plaintiff represented the consumer, accusing the accused parties
relating to the Clean Water Supply by PT. SMC at Port of Tanjung Perak

1. Pemohon meminta kepada termohon untuk membuka


informasi kepada publik terkait pertimbangan hukum dan
keekonomian yang mendasari kenaikan tarif air bersih di
Pelabuhan Tanjung Perak. Perkara ini telah diputus oleh KIP
Pusat pada tanggal 25 Maret 2013,
2. Pemohon meminta kepada termohon untuk membuka
informasi kepada publik terkait pertimbangan hukum dan
keekonomian yang mendasari kenaikan tarif air bersih di
Pelabuhan Tanjung Perak
1. The plaintiff asked the accused party to disclose information
to public regarding the legal and economical considerations to
increase the tariff of clean water at Port of Tanjung Perak. This case
has been closed by Central KIP on 25 March 2013;
2. The plaintiff asked the accused party to disclose information
to public regarding the legal and economical considerations to
increase the tariff of clean water at Port of Tanjung Perak.

Penggugat yang merupakan tenaga kerja KSO Cab Tenau Kupang


menggugat PELINDO III karena pihak Koperasi melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja terhadap ybs.
The plaintiff was previously an outsourcing labor at Port of Tenau,
Kupang accused PELINDO III, as Koperasi has conducted dismissal

POSISI PERKARA | Case Position


2012

POSISI TERAKHIR PERKARA


Case Latest Position
Sudah ada Putusan Pengadilan
Negeri Surabaya, yang intinya
menyatakan bahwa gugatan
Penggugat tidak dapat diterima
Sudah ada Putusan Pengadilan
Negeri Surabaya, yang intinya
menyatakan bahwa gugatan
Penggugat tidak dapat diterima

DAMPAK BAGI
PERUSAHAAN
Impact For The
Company
Apabila diputus kalah
oleh pengadilan, maka
perusahaan diharuskan
membayar Rp. 2 miliar
kepada YLPK
If decided lost by the
court, then the company
is obliged to pay Rp. 2
billion to YLPK

Sudah ada Putusan KIP Pusat


atas sengketa Informasi dari YLPK
kepada KIP Pusat Nomor 005/
SI/I/2013 tanggal 25 Januari 2013,
There has been a verdict of
KIP Pusatatas regarding the
information dispute from YLPK to
central KIP Pusat No. 005/SI/I/2013
dated 25 January 2013,
Proses Pemeriksaan perkara di
Pengadilan Tata Usaha Negara
Surabaya
The case investigation was
conducted at the State Court of
Administration Surabaya
Penggugat telah mengajukan
gugatan kedua dengan nomor
perkara 08/G/13/PHI/PN.KPG
tanggal 4 Maret 2013 yang
menyertakan Koperasi sebagai
Tergugat II
The plaintiff has submitted the
second accusation No. 08/G/13/
PHI/PN.KPG dated 4 March 2013
which also including Koperasi as
the second accused party

PT Pelindo melakukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum


terhadap PT Adaro atas piutang jasa dermaga dalam DLKr/DLKp
Pelabuhan Cabang Banjarmasin di Pengadilan Negeri Banjarmasin
PELINDO III accused the deed breaching the laws to PT. Adaro on
the account receivable for wharf service in the DLKr/DLKp Port of
Banjarmasin Branch at the State Court of Banjarmasin

Penggugat mengaku sebagai ahli waris yang sah atas bangunan


Jl. Teluk Nibung Timur 8/25A Surabaya yang berdiri di atas HPL
Pelabuhan, Penggugat menyatakan bahwa Tergugat telah
menempati obyek sengketa tanpa ijin Penggugat, Selanjutnya
Penggugat meminta kepada Turut Tergugat untuk mengubah ijin
Penggunaan tanah yang sebelumnya atas nama Tergugat menjadi
atas nama Penggugat
The plaintiff stated that he was the legal of the building at jalan Teluk
Nibung Timur 8/25A Surabaya which was build on the land (HPL) of
port. The plaintiff stated that the accused party has utilized the land
of dispute without permission from the plaintiff. The plaintiff asked
the accused party to change the Land Utilization Permit, which is
previously on Accused Partys name to become on Plaintiffs name

Proses Pemeriksaan perkara di


Pengadilan negeri Banjarmasin
Case investigation was conducted
at the State Court of Banjarmasin

Tidak dapat ditagihnya


piutang perusahaan
atas jasa dermaga untuk
kegiatan Ship to ship
transfer senilai
Rp. 22 Miliar
Can not be billed
receivables of the
company at services dock
for activities Ship to ship
transfer worth
Rp. 22 billion

Telah dilangsungkan persidangan


perkara perdata di Pengadilan
Negeri Surabaya dengan agenda
pengajuan alat bukti surat
The court session has been
conducted at the State Court of
Surabaya with the agenda of
submission of evidences

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

257

akses informasi

Information Of Access

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Humas


PELINDO III adalah terkait dengan pemberitaan
media massa.
Humas bertugas untuk
menyampaikan hal-hal penting dan positif yang
berkaitan dengan perusahaan kepada media
massa untuk selanjutnya disampaikan kepada
masyarakat luas.

One of the Public Relations activity at PELINDO III is


handling mass media. Public Relations should convey
the positive and important information about the
company to the mass media to be forwarded to
community.

Berkaitan dengan pemberitaan media massa,


Humas PELINDO III menyampaikan informasi
melalui pengiriman rilis berita (press release)
kepada redaksi media massa untuk diolah menjadi
sebuah berita.

The Public Relations of PELINDO III conveys the


information via the press release to the director of
mass media to be managed and become news.

Selama tahun 2012, Humas PELINDO III telah


menyampaikan 236 rilis berita kepada redaksi
media massa dengan komposisi 80% berasal dari
Humas Kantor Pusat dan 20% berasal dari Humas
Cabang di daerah.

In 2012, the Public Relations of PELINDO III have


conveyed 236 press releases to the mass medias with
the composition of 80% from the Head Office and
20% from the branches.

REKAPITULASI PRESS RELEASE PELINDO III


TAHUN 2012

Summary of Press release Pelindo III


2012
19

Desember
14

November

15

Oktober

17

Desember

24

Agustus
13

Juli

16

Juni
14

Mei

26

April

36

Maret
25

Februari
17

Januari
5

10

15

Tugas lain yang berkaitan dengan pemberitaan


media massa adalah pemantauan berita baik yang
dimuat di media cetak, media elektronik, maupun
media online. Kegiatan pemantauan berita ini
dilakukan setiap hari dan didokumentasikan
dalam bentuk kliping.

258

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

20

25

30

35

40

Another duty related to the mass media is to monitor


the good information which to be enclosed on the
printed media, electronic media or online media. The
monitoring is conducted daily and documented in
the form of clipings.

Selama tahun 2012, terdapat 2.170 berita di


media cetak dan 2.745 di media online yang
berhasil dipantau oleh Humas PELINDO III.

In 2012, there were 2,170 informations on the


printed media and 2,745 on the online media
which have been monitored by the Public Relations
of PELINDO III.

REKAPITULASI PEMBERITAAN MEDIA CETAK TAHUN 2012


Summary of Information on Printed Media 2012
Netral
48%

Positif
39%

Negatif
13%

REKAPITULASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE TAHUN 2012


Summary of Information on Online Media 2012
Netral
11%
Negatif
13%

Positif
13%

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

259

REKAPITULASI BERITA MEDIA CETAK JANUARI-DESEMBER TAHUN 2012


Summary of Information on Printed Media January-December 2012
NO

BULAN | Month

OPINI | Opinion

JUMLAH BERITA |
Total Of News

POSITIF | Positive

NEGATIF | Negative

NETRAL | Neutral

Januari | January

139

54

33

52

Februari | February

123

39

37

47

Maret | March

151

51

41

59

April | April

157

60

25

72

Mei | May

166

37

29

100

Juni | June

201

68

18

115

Juli | July

294

90

45

159

Agustus | August

252

135

109

September | September

246

101

13

132

10

Oktober | October

171

85

79

11

Nopember | November

120

73

14

33

12

Desember | December

150

90

52

2170

883

278

1009

JUMLAH | Total

REKAPITULASI BERITA MEDIA ONLINE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2012


Summary of Information on Online Media January-December 2012
NO

BULAN | Month

POSITIF | Positive

OPINI | Opinion
NEGATIF | Negative

NETRAL | Neutral

Januari | January

199

183

13

Februari | February

181

130

37

14

Maret | March

166

113

31

22

April | April

235

179

39

17

Mei | May

241

109

48

84

Juni | June

196

132

33

31

Juli | July

336

245

59

32

Agustus | August

412

361

17

34

September | September

313

257

25

31

10

Oktober | October

138

112

12

14

11

Nopember | November

158

126

16

16

12

Desember | December

170

116

14

40

2745

2063

344

338

JUMLAH | Total

260

JUMLAH BERITA |
Total Of News

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

kode etik

Ethic code

Latar Belakang dan Nilai Moral


Perusahaan

Background and Company Moral


Value

Pedoman Etika dan Perilaku (Code Of Conduct)


merupakan bagian dari pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG) PELINDO III yang
disusun berdasarkan Keputusan Menteri BUMN
No. KEP.117/M-MBU/2002 tentang Penerapan
Praktek Good Corporate Governance pada Badan
Usaha Milik Negara, Anggaran Dasar Perusahaan
dan
perubahan-perubahannya,
Pedoman
Penerapan Good Corporate Governance, Keputusan
Direksi tentang Peraturan Perusahaan di Bidang
Kepegawaian, Perjanjian Kerja Bersama antara
PELINDO III dengan Serikat pegawai PELINDO III.

The Code of Conduct is a part of the implementation


of Good Corporate Governance (GCG) of PELINDO III
which was prepared based on the Decree of Minister
of State Owned Enterprise No. KEP.117/M-MBU/2002
regarding the Practice of Good Corporate Governance
at the State Owned Enterprise, the Statutes and
the Revisions, the Guidelines of Practice of Good
Corporate Governance, the Decree of Directors
regarding the Company Rules of Employment, the
Joint Agreement between PELINDO III and the Labor
Union of PELINDO III.

Pada prinsipnya Pedoman Etika dan Perilaku


(Code Of Conduct) berisi tentang keharusan
yang wajib dilaksanakan dan larangan yang
harus dihindari oleh Insan Pelabuhan III sebagai
penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
yaitu : Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Independensi dan Fairness.

Principally, the Code of Conduct consists of the


obligations to be carried out and the prohibitions
to be avoided by each member of PELINDO III as
the description of the principles of Good Corporate
Governance, i.e. Transparency, Accountability,
Responsibility, Independence and Fairness.

Maksud dan tujuan disusunnya Pedoman Etika dan


Perilaku untuk memastikan bahwa Perusahaan
telah melaksanakan dan mematuhi undangundang maupun peraturan yang berlaku, namun
juga untuk memberikan panduan dan pedoman
bagi Insan Pelabuhan III dalam melakukan interaksi
berdasarkan nilai-nilai moral yang merupakan
bagian dari Budaya Perusahaan.

The purpose of Code of Conduct is to ensure that


the Company has implemented and be compliant
to the current rules and regulations and to provide
guidelines for each member of PELINDO III in having
the interaction based on the moral values as a part of
the Corporate Culture.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

261

RUANG LINGKUP PEDOMAN


PERILAKU

SCOPE OF CODE OF CONDUCT


Ruang Lingkup Pedoman Perilaku mengatur


hubungan Perusahaan dengan Pemegang
Saham, Pengguna jasa, Pejabat Pemerintah,
Pegawai dalam Hubungan Industrial, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan,
kemitraan dengan Masyarakat serta hubungan
pegawai dalam perusahaan yang di dalamnya
mengatur hubungan pegawai dengan jabatannya
dan hubungan antar sesama pegawai dalam
perusahaan.

The scope of Code of Conduct straigthens up the


Company relationship with the Shareholders, the
Customers, the Government and the Employees in
the Industrial, Occupational Safety & Health and
Environment relationship, as well as the partnership
with the community and the relationship of
employees in the Company which rules the employees
with the positions and the relationship with other
employees in the Company.

Hubungan dengan Pemegang


Saham

262

Relationship with
Shareholders

Perusahaan akan memperlakukan Pemegang


Saham secara adil sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

The Company fairly treats the Shareholders as


per the current rules and regulations.

Perusahaan menolak Pemegang Saham campur


tangan dalam kegiatan operasional Perusahaan
yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Termasuk pengertian dalam campur
tangan adalah tindakan atau arahan yang
secara langsung memberi pengaruh terhadap
tindakan pengurusan Perusahaan atau terhadap
pengambilan keputusan yang menjadi wewenang
Direksi. Ketentuan ini dimaksudkan untuk
mempertegas kemandirian Perusahaan sebagai
badan usaha agar dapat dikelola secara profesional
sehingga dapat berkembang dengan baik sesuai
dengan tujuan usahanya.

The Company rejects the intervention from the


Shareholders in the Company operational which
is under the responsibility of Board of Directors as
per the Company Statutes and current rules and
regulations. An intervention is an action or a directive
which might directly affect to any action of company
management or to any decision which is under the
authority of Board of Directors. This provision is
purposed to strengthen the Company independency
as a business entity to be managed in a professional
way and to be developed as per the Company
objectives.


Perusahaan akan berusaha keras agar memberikan


konstribusi yang optimal dan berkesinambungan
bagi Pemegang Sahamnya, dan selalu berusaha
agar terjadi pertumbuhan yang berkesinambungan
bagi Pemegang Saham.

The Company works hard to optimum and continual


contribution for the Shareholders and always strives
to create a continual growth for the Shareholders.

Penetapan Dividen dilakukan oleh Pemegang


Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Penetapan dividen didasarkan pada kepentingan
Perusahaan, dengan melihat berbagai hal seperti
kelangsungan usaha, strategi yang akan dan
sedang dijalankan serta rencana investasi.

The dividend is established by the Shareholders in


the Annual Meeting. It is based on the Company
interest and considers various matters like business
continuity, undergoing strategies and investment
plan.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Hubungan dengan Pengguna Jasa

Relationship with Customers

Perusahaan akan selalu berusaha untuk


memberikan
pelayanan
dengan
kualitas
terbaik kepada pengguna jasa pelabuhan yang
diwujudkan dalam program Pelayanan Prima.

The Company strives to provide a high level of service


to the port customers estasblished in the Excellent
Service Program.

Perusahaan
juga
berusaha
melakukan
pemeliharaan, perbaikan dan penataan berbagai
fasilitas pelabuhan secara bertahap sesuai skala
prioritas, agar ketersediaan fasilitas maupun
peralatan tetap terjamin dengan kualitas memadai.

The Company also conducts the maintenance, repair


and arrangement of port facilities in stages as per
the priority scale to ensure adequate availability and
quality of facilities and equipment.

Perusahaan secara rutin mengadakan pertemuan


dengan pengguna jasa pelabuhan agar dapat
mengetahui kebutuhan pengguna jasa pelabuhan
tersebut dan dapat memberikan pelayanan sesuai
kebutuhan dan keinginannya.

The Company conducts periodic customer meetings


to find out their needs and to provide the best level of
service as required.

Perusahaan melakukan berbagai pendekatan


seperti :

The Company uses the approaches as the following :


1. Perusahaan melakukan sertifikasi ISO sebagai


bentuk komitmen dalam hal standarisasi mutu
dan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan
2. Perusahaan melakukan sosialisasi kebijakan
pelayanan, aturan dan fasilitas bagi pengguna
jasa pelabuhan
3. Perusahaan melakukan survey kepuasan
pelanggan secara periodik berkaitan dengan
pelayanan jasa dan fasilitas sebagai wujud
dari pelayanan prima untuk mengevaluasi
dan meningkatkan kinerja pelayanan kepada
pengguna jasa
4.
Perusahaan melakukan pelayanan dan
menindaklanjuti setiap keluhan pengguna
jasa dengan cepat, tepat dan tanpa membedabedakan
5. Perusahaan melakukan pemeliharaan dan
perbaikan terhadap fasilitas pelabuhan dan
fasilitas umum yang ada di pelabuhan sesuai
dengan kemampuan Perusahaan
6. Perusahaan melakukan peningkatan keamanan
di pelabuhan dengan mengimplementasikan
ISPS code (International Ship and Port facility
Security) bagi pelabuhan tertentu secara
bertahap

1. Implement the ISO certification as a commitment


in the standard of quality and system
management of port service;
2. Conduct the socialization of the service and
facility policy for the port customers;

3. Conduct the periodic customers satisfaction
survey regarding the service and facilities to be
used as evaluation to improve the level of services
for the customers;


4. Accept, follow up and solve the customers
complaints in effective and efficient way without
any discrimination;

5. Conduct maintenance and repair for the port and
public facilities at the Port as per the capability of
the Company;

6. Improve the security at the Port by implementing
ISPS code (International Ship and Port facility
Security) for certain Ports in stages.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

263

264

Hubungan dengan Pemasok /


Rekanan

Relationship with Supplier/


Business Partner

Perusahaan senantiasa menjalin dan memelihara


hubungan baik dengan pemasok / rekanan
atas dasar kesetaraan dan keadilan berdasarkan
penilaian secara wajar dengan mengunakan
ukuran-ukuran Kompetensi, Kualifikasi, mutu
produk, harga, manfaat, waktu pengiriman,
pelayanan selama proses pengadaan maupun
purna jual.

The Company weaves and maintains good


relationship with suppliers/business partners with
the equality and fairness based on appropriate
appraisal using competency, qualification, product
quality, prices, benefits, delivery times, purchasing
process and after sales service measurement.

Pengelolaan hubungan yang baik dengan pemasok


/ rekanan diwujudkan melalui , antara lain :

The Company maintains the good relationship with


suppliers/business partners by :

1.
Perusahaan memastikan bahwa Insan
Pelabuhan III menjalankan sistem pengadaan
barang / jasa yang transparan, jelas dan
objektif guna menjamin kualitas, kuantitas
maupun harga barang / jasa yang diperoleh
dari pemasok / rekanan
2. Perusahaan wajib melakukan kendali terhadap
Independensi dari Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa Perusahaan sehingga dapat menjamin
Persaingan yang sehat dan Proses Pengadaan
Barang dan Jasa yang baik dan tidak Intervensi
3. Perusahaan harus membuat kontrak kerja
/ perjanjian atas semua pesanan barang /
pekerjaan dengan mencantumkan secara jelas
hak dan kewajiban masing-masing serta sanksi
untuk menghindari terjadinya konflik
4. Perusahaan harus mempertahankan pemasok
/ rekanan sebagai mitra bisnis ,menghormati
hak-hak pemasok / rekanan dengan bersikap
konsisten terhadap perjanjian yang disepakati
5. Perusahaan membuat
Daftar Rekanan
Hitam yang berisi nama perusahaan rekanan
dan nama pemilik perusahaan yang berkalikali telah melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan Perusahaan dan mempunyai etika
kerja yang dianggap kurang terpuji, sehingga
dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa,
rekanan tersebut tidak perlu diikut sertakan
dalam kurun waktu tertentu
6. Perusahaan membuat standardisasi terhadap
barang-barang tertentu untuk menjamin
kualitas barang yang diserahkan oleh rekanan
telah teruji secara luas dan memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan oleh Perusahaan

1. Conducting the procurement of goods/services


transparently, clearly, objectively to ensure
the goods/services having qood quality and
quantity.


2. Controlling the independency of the committee
of procurement of goods/services to ensure the
process has a good competitiveness without
intervention.

3. Preparing the letter of agreement/contract for
any procurement of goods/services by stating
clearly the rights and obligations of each party as
well as the sanctions in case of any conflicts.

4. Maintaining the rights of suppliers/business
partners by respecting the consistency of the
contract agreed.

5. Making available the Supplier Black List
contents of names of suppliers/business partners
who have breached the Company rules or have
inappropriate work ethics. Those who are listed,
should not be allowed to participate in any
procurement process for a certain period of time.



6. Preparing the standards of certain goods to
ensure the goods have met with the qualifications
and quality required by the Company.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

7. Insan Pelabuhan III tidak dibenarkan menerima


segala sesuatu dalam bentuk dan cara apapun
dari pemasok, baik penerimaan tersebut dapat
mempengaruhi atau tidak terhadap keputusan
yang berhubungan dengan kepentingan
Pemasok
8.
Insan PELINDO III tidak dibenarkan
memberikan informasi yang berhubungan
dengan kepentingan pemasok yang berakibat
merugikan Perusahaan

7. Prohibiting any member of PELINDO III to receive


any tips/rewards/gifts from any supplier/business
partner in whatever the way, either it affects or
not to the decision of interests of the supplier/
business partner.

Hubungan dengan Pejabat


Pemerintah

Relationship with the


Government

Kebijakan Perusahaan untuk mengembangkan


dan memelihara hubungan baik dan komunikasi
efektif dengan setiap pejabat pemerintah
yang memiliki wewenang pada bidang operasi
perusahaan dilakukan dalam batas toleransi yang
diperbolehkan oleh hukum. Setiap kontak dengan
pejabat Pemerintah harus dipelihara sebagai
hubungan yang bersifat arms-lenght dan harus
dihindari terjadinya penyelewengan.

The Company has the policy to improve and maintain


the relationship and communicates effectively with
the Government relating to the Company operational
as far as required by the law. Any contact with the
government should be maintained as an armslength relationship and avoid any deviation.


Pembayaran secara langsung maupun tidak


langsung kepada pegawai atau Pejabat
Pemerintah di luar kapasitas resmi dan yang
bertentangan dengan hukum dan praktik bisnis
yang sehat dan etis tidak diperbolehkan oleh
Perusahaan. Larangan ini berlaku tidak hanya
kepada pembayaran dan pengeluaran yang
dilakukan oleh Perusahaan, tetapi juga dilakukan
atas nama Perusahaan oleh agen atau wakil-wakil
Perusahaan lainnya. Pembayaran tidak langsung
meliputi penggunaan sarana milik Perusahaan,
layanan Perusahaan ataupun pemanfaatan
Pegawai Perusahaan. Hal ini berlaku pula bagi
Departemen dan instansi Pemerintah lainnya,
karena kebutuhan dana Departemen dan instansi
Pemerintah lainnya telah diatur dan ditetapkan
secara tersendiri, maka Departemen dan instansi
Pemerintah tidak dibenarkan membebani
Perusahaan dengan segala bentuk pengeluaran
dan sebaliknya Perusahaan tidak dibenarkan
membiayai keperluan pengeluaran Departemen
dan Instansi Pemerintah dalam pembukuan.

Direct or indirect payment to any employee or


government apart from official capacity and against
the law and healthy and ethical business practice is
not allowed by the Company. This prohibition not
only applies to any payment of expenses released by
the Company, but also to any payment released on
behalf of the Company or other associates. Indirect
payment consists of utilization of company facilities
or services or the employees. This also applies to any
department or government, as there are certain fund
already established separately. It is prohibited that
any department or government charging anything
to the Company for any expenses. On the other side,
the Company is not allowed to provide funding for
any department or government in accounting.

8. Prohibiting any member of PELINDO III to provide


any information relating to the interest of
supplier/business partner which might cause any
loss to the Company.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

265

266

Hubungan dengan Pegawai dan


Hubungan Industrial

Relationship with Employee and


Industry

Perusahaan akan selalu berusaha mengembangkan


kualitas sumber daya manusianya, sesuai dengan
kebutuhan visi dan misi serta program jangka
panjang Perusahaan antara lain :

The Company strives to develop the human resources


as per the needs of vision and mission and the longterm program by establishing the following policy :

1. Memberlakukan pegawai secara adil dan bebas


dari bias karena perbedaan suku, asal-usul,
jenis kelamin, agama dan asal kelahiran serta
hal-hal yang tidak terkait dengan kinerja.

1. Treating employees fairly and free from any bias


due to the differences in races, genders, religions,
places of birth and other matters not related to
the performance;

2. Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman


bagi pegawai.

2. Providing a comfortable and safe working


environment for the employees.

3. Melindungi pegawai dari segala bentuk


kemungkinan
yang
membahayakan
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

3. Protecting the employees from any hazards to the


safety and health at the working place.

4. Memberikan hak kepada pegawai untuk


berserikat sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

4. Providing the rights for employees to participate


in the labor union as per the current rules and
regulations.

5. Memberikan kesempatan kepada pegawai


untuk mengikuti pendidikan, pelatihan
dan pengembangan lebih lanjut yang
sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan
Perusahaan.

5. Providing the opportunities for employees to


attend any education, training and further
competency development for company needs.

6. Mengusahakan agar skema remunerasi yang


diterima pegawai, secara umum mengikuti
peraturan setempat yang berlaku dan
minimal setara dengan skema remunerasi
yang diberikan oleh Perusahaan pengelola
pelabuhan lain di Indonesia.

6. Establishing a renumeration scheme received by


the employees in general following the current
rules and regulations, of which the amount is
equivalent with the amount provided by other
port management in Indonesia.

7. Menghargai pegawai sebagai sumber daya


utama yang berprestasi dan sejahtera.

7. Respecting the employees as the key human


resources.

8. Menerapkan sistem reward dan punishment


yang mendorong semangat kerja pegawai.

8. Implementing the reward and punishment system


to motivate the working spirit of the employees.

Perusahaan menyadari sepenuhnya adanya


perubahan lingkungan bisnis yang dinamis
untuk itu segenap Insan Pelabuhan III akan
selalu berusaha untuk menjalin kemitraan agar
saling mendukung dalam mencapai tujuan dan
kemajuan bersama.

For the dynamics of business environment, all


members of the Company should always create
a supportive business relationship to achieve the
objectives.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Kesehatan dan Keselamatan


Kerja serta Lingkungan

Occupational Safety and Health


and Environment

Perusahaan selalu mengutamakan keselamatan


dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan.
Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan
kesehatan dan keselamatan kerja yang prima dan
tanggung jawab terhadap lingkungan sangat
penting bagi keberhasilan jangka panjang.

The Company considers the management of


Occupational Safety and Health and Environment
(OSHE) very crucial for a long-term success.


Perusahaan senantiasa mengambil tindakan yang


tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan
dan gangguan kesehatan di tempat kerja.
Perusahaan selalu mengusahakan agar pegawai
memperoleh tempat kerja yang aman dan sehat.
Untuk maksud tersebut, Perusahaan akan selalu
memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha
serta fasilitas Perusahaan lainnya, memenuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku
berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja serta pelestarian lingkungan. Perusahaan
harus memperhatikan masalah dan dampak
lingkungan dari seluruh aktivitas Perusahaan
serta mengadakan evaluasi secara ilmiah
untuk menyusun tindakan pengawasan serta
pencegahan seluruh dampak negatif lingkungan
akibat aktivitas operasional Perusahaan.

The Company undertakes necessary actions to


prevent any incident and health problems at the
working place by providing a safe and healthy
working place. The Company ensures that the assets
and other facilities are compliant to the OSHE rules
and regulations. The Company pays attention to
any environmental impact to the company activities
and conducts scientific evaluation to prepare the
preventive and correction actions accordingly.







Maka Perusahaan berusaha keras untuk:

For OSHE purposes, the Company strives to :

1. Membangun SMK3 dan SML sebagai


landasan kepatuhan sejalan dengan hukum
dan peraturan K3 dan lingkungan.

1. Build the Occupational Safety & Health


Management System (SMK3) and Environment
Management System (SML) as the basis of
compliance to the current rules and regulations.

2.
Menetapkan
dan
mengkaji
sasaran,
melakukan penilaian dan pelaporan kinerja
K3 dan lingkungan untuk implementasi Good
Corporate Governance yang tepat pada situasi
setempat.

2. Establish and observe the objectives, conduct


assessment and reporting of OSHE performance
for the implementation of Good Corporate
Governance applicable for the local situation.

3. Memberikan dukungan penuh terhadap


penerapan K3 di lingkungan Perusahaan
dalam upaya memberikan perlindungan
optimal kepada Pegawai Perusahaan dari
gangguan dan hal-hal yang dapat mengancam
keselamatan jiwa dan kesehatan.

3. Provide supports to the implementation of OSHE


at the Company to protect the employees from
any hazard threatening their safety and health.


4. Memupuk pemahaman yang lebih baik


mengenai masalah-masalah K3 dan lingkungan,
terkait dengan aktivitas usaha.

4. Encourage a better understanding and awareness


regarding OSHE relating the business activities.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report
PELINDO III

267

268

5. Mengupayakan perbaikan berkelanjutan atas


berbagai aspek yang berkaitan dengan K3 dan
lingkungan.

5. Conduct continual corrective actions relating to


OSHE matters.

6. Menempatkan K3 dan lingkungan sebagai


bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan
Laporan Tahunan.

6. Position OSHE as an inseparable part from the


Working Plan and Company Budget and Annual
Report.

7. Menyertakan partisipasi Pegawai sebagai


bagian dari upaya peningkatan pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan.

7. Get the employees involve in the improvement of


OSHE.

Kemitraan dengan Masyarakat

Relationship with Community

Perusahaan sangat memperhatikan terhadap


masalah-masalah masyarakat, khususnya yang
tinggal dalam wilayah lahan pelabuhan. Hubungan
baik serta pengembangan masyarakat sekitar
merupakan landasan pokok bagi keberhasilan
jangka panjang Perusahaan.

The Company pays attention to the community


matters, particularly those who live surrounding
the Port. A good relationship and community
development are the main basis of a long-term
success for the Company.

Dalam berinteraksi dan membantu membangun


masyarakat sekitar dan membantu pengembangan
masyarakat dengan cara yang sesuai dengan
prinsip-prinsip berikut :

In the community development, the Company


applies the following principles :

1. Saling menghormati hak dan kewajiban


masing-masing pihak, dengan sejauh mungkin
meminimalkan potensi konflik dengan
masyarakat sekitar.

1. Respect the rights and obligations of each party


and minimize any conflict with the community.

2. Menjalin kemitraan secara efektif berdasarkan


prinsip hidup saling berdampingan dan saling
menguntungkan.

2. Create an effective relationship based on the


mutual benefits in living side by side.

3. Senantiasa mampu beradaptasi dengan


perkembangan nilai-nilai budaya luhur
masyarakat sekitar.

3. Properly adapt with the cultures of surrounding


community.

4. Perusahaan tetap berpatisipasi aktif dalam


pengembangan
masyarakat
khususnya
yang
berdekatan
dengan
pelabuhan.
Pelaksanaannya melibatkan seluruh unsur
mulai dari warga masyarakat, pemerintah serta
lembaga terkait lainnya.

4.
Actively participate in the community
development, particularly those who live
surrounding the Company. The implementration
should involve all elements, i.e. community,
government and other institutions.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Prinsip kemitraan secara aktif mengharuskan


Perusahaan bekerja sama dengan masyarakat
sekitar, seperti halnya dengan pemerintah pusat
dan daerah setempat serta pihak-pihak yang
terkait lainnya untuk mencapai komitmen bersama
berdasarkan saling percaya dan keterbukaan
untuk menggapai sasaran yang disepakati dan
keterlibatan bersama.

The activie relationship principle allows the Company


cooperating with the community, like Central
Government and Regional Government and other
parties and is committed based on the mutual trusts
and openness to achieve the objectives as agreed.


Perusahaan bekerjasama secara erat dengan


Pemerintah, organisasi dan lembaga masyarakat
lain dalam memformulasikan kebijakan kemitraan
dengan
masyarakat
sebagaimana
halnya
berpatisipasi dalam dialog dengan lembagalembaga tersebut, dengan harapan bahwa
kebijakan yang lebih rasional dan efektif dapat
diformulasikan dengan baik.

The Company cooperates with the Government,


organizations and other community units in
formulating the relationship with the community, for
example conducting a dialog in order to formulate a
more rational and effective policy.


Perusahaan sangat menghargai setiap aktivitas


kemitraan yang memberikan kontribusi kepada
masyarakat dan meningkatkan nilai sosial
Perusahaan.

The Company respects each relationship by


contributing the community and improving the
Company social values.

Perwujudan kemitraan Perusahaan dengan


Masyarakat sekitar melalui Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) antara lain :

The community development is reflected in


the relationship program and environmental
improvement, like below :

1. Pelaksanaan Program Kemitraan dalam hal


pemberian pinjaman modal kerja dengan
bunga rendah untuk memberdayakan
pengusaha kecil dan koperasi di sekitar lokasi
Perusahaan.

1. Providing low-interest business loans for small


and medium enterprises and Cooperation
surrounding the Company;

2. Perusahaan melaksanakan Program Bina


Lingkungan antara lain berupa pemberian
bantuan
untuk
pembangunan
rumah
ibadah, fasilitas umum, sarana kesehatan
bagi masyarakat sekitar lokasi Perusahaan
serta pelaksanaan kegiatan bakti sosial /
kemanusiaan.

2. Funding for the renovation of shrines, public


facilities, medical facilities or social/charity
programs.



3.
Perusahaan
juga
turut
memelihara
kelestarian
lingkungan
hidup
dan
membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat melalui bantuan penanaman dan
pemeliharaan pohon, pendidikan, kesehatan
dan kesejahteraan.

3. Replanting and caring the trees for environment


preservation and providing education and
medical supports for the community welfare.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

269

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Whistleblowing System

270

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan


Good Corporate Governance, Pelindo III
menerapkan Whistle Blowing System. Whistle
blowing System adalah aplikasi yang disediakan
oleh Pelindo III bagi whistle blower yang memiliki
informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan
berindikasi pelanggaran / penyalahgunaan
wewenang yang terjadi di lingkungan Pelindo III.

In order to improve the quality of Good Corporate


Governance implementation, Pelindo III applies a
Whistle Blowing System. Whistle blowing System
is an application provided by Pelindo III for whistle
blowers who have information and want to report
indications of violations of an act / abuse that
occurs in the Pelindo III.

Yang bertindak sebagai pelaksana whistle blowing


system adalah Direksi, Dewan Komisaris, karyawan,
senior manajer, vendor, supplier, dan semua
pihak yang berkepentingan dengan eksistensi
perusahaan. Salah satu kunci keberhasilan whistle
blowing system adalah kepemimpinan yang
transformasional dan visioner. Pemimpin yang
setia pada visi misi perusahaan, bisa menjadi
role model, agen perubahan dan motivator
ulung yang membuat whistle blowing system ini
bekerja dengan efektif dalam suatu perusahaan.
Whistle blowing system yang efektif akan mampu
mengurangi budaya diam menuju ke arah budaya
kejujuran dan keterbukaan.

The person who acted as executor of whistle blowing


system is Directors, Board of Commissioners,
employees, senior managers, vendors, suppliers, and
all parties concerned with existence of the company.
One of the success key of a whistle blowing system
is a transformational and visionary leadership.
Leaders who are faithful to the vision - mission of
the company, could be a role model, motivator
accomplished change agent and which makes this
whistle blowing system work effectively within a
company. Whistle blowing is an effective system
that will be able to alter culture of silence into the
culture of honesty and openness.

Pelindo III telah menyusun Prosedur penanganan


whistle blowing sebagai pedoman dalam
menindaklanjuti atas pengaduan seseorang
terhadap adanya indikasi pelanggaran /
penyalahgunaan wewenang. Untuk mendukung
whistle blowing system ini maka dibentuk Tim
Pengaduan Pelindo III dengan Kepala Satuan
Pengawasan Intern sebagai penanggung jawab.

Pelindo III has established procedures for handling


whistleblowing as a guide in following up on
complaints against indication of a persons violation
/ abuse of authority. To support whistle blowing
system, Complaints Team of Pelindo III established
under responsibility of Head of Internal Audit Unit.

Laporan dapat disampaikan melalui alamat email


spi@pp3.co.id, atau melalui hard copy. Tim terpadu
penanganan pengaduan akan menerima dan
mencatat semua pengaduan ke dalam logbook
serta secara rutin melaporkan hasil kerja kepada
Direktur Utama setiap triwulan pada minggu
pertama bulan berikutnya.

Reports can be submitted via e-mail address


spi@pp3.co.id, or via hard copy. Integrated team
handling the complaint will receive and record all
complaints in logbook and regularly report its work
to President Director of each quarter during the first
week of the next month.

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Tim Terpadu Penanganan Pengaduan akan


menindaklanjuti laporan yang ada jika memenuhi
syarat/kriteria sebagai berikut:

Integrated Handling Complaints Team will follow up


on the existing report if qualified / meet the criteria
as follows:

1. What : Perbuatan berindikasi pelanggaran


yang diketahui

1. What :
violation

2. Where : Dimana perbuatan tersebut dilakukan

2. Where : Where it was committed

3. When : Kapan perbuatan tersebut dilakukan

3. When : When it was committed

4. Who : Siapa saja yang terlibat dalam perbuatan


tersebut

4. Who : Anyone who is involved in the act


5. How : Bagaimana perbuatan tersebut dilakukan


(modus, cara, dan sebagainya)

5. How : How it was committed (the mode, manner,


and so on)

6.
Dilengkapi
dengan
bukti
permulaan
(data, dokumen, gambar dan rekaman)
yang
mendukung/menjelaskan
adanya
penyalahgunaan wewenang.

6. Equipped with preliminary evidence (data,


documents, images and recordings) that
support / explain the existence of abuse of
authority.

7. Dilengkapi dengan data sumber informasi


untuk pendalaman.

7. Equipped with data source information for the


deepening.

Segala Pengaduan yang tidak memenuhi


syarat/kriteria di atas tidak diproses atau tidak
ditindaklanjuti oleh tim.

Complaints that do not meet all requirements /


criteria above are not processed or not followedup by
team.

Kerahasiaan identitas diri whistle blower dijamin


oleh Direksi Perusahaan. Whistle blowing System
yang efektif memerlukan struktur dan proses yang
benar, karena para pelapor memerlukan rasa aman
dan jaminan keselamatan untuk berpartisipasi
dalam sistem ini.

Confidentiality or the identity of whistle blower is


guaranteed by Company Directors. Effective whistle
blowing system requires the right structures and
processes, since the complainant needed sense of
security and guaranty of safety to participate in this
system.

Jika sistem whistle blowing ini berjalan efektif,


lingkungan kerja akan lebih nyaman dan ini
menumbuhkan persepsi stakeholder dan
shareholder
bahwa
perusahaan
memiliki
komitmen tinggi untuk melaksanakan bisnis yang
bersih. Semakin transparan praktik bisnis, maka
bisnis yang dilakukan akan semakin bersih.

If a whistle blowing system is effective, more


comfortable working environment will occur and
this will foster perception of stakeholders and
shareholders that the company is committed to
implement clean business. The more transparent
business practices are, cleaner the business will be.

The

act

indicated

known

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

271

PEMENUHAN SKOR PER PARAMETER


HASIL SELF ASSESSMENT GCG PELINDO III
TAHUN 2011
INDIKATOR
INDICATORS

No.

I.

HAK DAN TANGGUNG JAWAB PEMEGANG SAHAM/RUPS (9%)


RESPOSIBILITY OF SHAREHOLDERS (9%)

Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/ keputusan Pemegang Saham/RUPS


Matters to be approved by Shareholders

Transparansi dalam proses pemilihan Komisaris dan Direksi


The transparency in selection process of Commissioners and Directors

Konsultasi dengan instansi terkait (antara lain DPR, Departemen Teknis, Pemerintah, Pemegang Saham Lainnya)
Consultacy with related departments/institutions (House of Peoples Representative, Technical Department, Goverment,
and other Shareholders)

Peran Pemegang Saham dalam merespon pasar | Roles of Shareholders in responding the market

Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada | Shareholders Meeting based on the rules

Pengangkatan anggota Komisaris | Appointment of member of Commissioners

Penilaian terhadap Komisaris | Assessment to Commissioners

Pengangkatan anggota Direksi | Appointment of member of Directors

Penilaian terhadap Direksi | Assessment to Directors

10

Sistem insentif untuk Direksi dan Komisaris | Incentive system for Directors and Commissioners
Jumlah I | Total I

II.

KEBIJAKAN GCG (8%) | GOOD CORPORATE GOVERNANCE POLICY (8%)

11

Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG | Availability of GCG Policy/Guidelines

12

Muatan pedoman/kebijakan GCG | Content of GCG Policy/Guidelines


Jumlah II | Total II

272

III.

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (66%)


IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (66%)

A.

KOMISARIS ( 27%) | COMMISSIONERS ( 27%)

13

Kesempatan pembelajaran bagi Komisaris | Learning opportunity for Commissioners

14

Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas


Detailed functions, job descriptions, responsibilities and authorities

15

Persetujuan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP
Approval from Commissioners to the assumption and plan of achievement in the Company Long-term Work Plan (RJPP)
and the Company Work Plan Budget (RKAP)

16

Arahan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan
Suggestions from Commissioners to Directors regarding the implementation of company plan and policy

17

Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan
Control from Commissioners to Directors on the implementation of company plan and policy

18

Akses bagi Komisaris atas informasi Perusahaan | Access for Commissioners for Company information

19

Peran Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi


Roles of Commissioners in the selection of Director members

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Score Fulfillment Per Parameter


Assessment Result of Good Corporate Governance of Pelindo III
in 2011
jumlah
JUMLAH
INDIKATOR PARAMETER ASLI
TOTAL OF TOTAL OF ORIGINAL
INDICATORS
PARAMETER

10

JUMLAH
PARAMETER
TOTAL OF
PARAMETER

BOBOT
PARAMETER
WEIGHT OF
PARAMETER

SCORE
2011

Positif
POSITIVE

AOI

CAPAIAN (%)
ACHIEVEMENT
(%)

1.08

1.035

95.83%

1.08

0.835

77.33%

0.36

0.360

100.00%

0.36

0.360

100.00%

1.08

1.080

100.00%

1.08

0.432

40.00%

1.08

0.000

0.00%

0.72

0.720

100.00%

1.08

0.540

50.00%

1.08

1.080

100.00%

31

30

9.00

6.442

71.58%

12

12

3.20

2.933

91.67%

4.80

4.320

90.00%

14

14

8.00

7.253

90.67%

1.13

1.125

100.00%

3.38

3.375

100.00%

2.25

2.250

100.00%

3.38

3.094

91.67%

3.38

3.375

100.00%

2.25

2.250

1.13

0.788

70.00%

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

273

INDIKATOR
INDICATORS

No.
20

Tindakan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya


Actions by Commissioners regarding the potential conflict of interest relating to himself

21

Keterbukaan informasi | Information openness

22

Pemantauan efektivitas praktik Good Corporate Governance


Monitoring of the effectiveness of the implementation of Good Corporate Governance

23

Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Komisaris


Periodic meeting and documentation of Commissioners activities

24

Peran Sekretaris Komisaris | Role of Secretary to Commissioners


Sub Jumlah Komisaris | Sub total of Commissioners

B.

KOMITE KOMISARIS (6%) | COMMITTEE OF COMMISSIONERS (6%)

25

Keberadaan Komite Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku


Existence of Committee of Commissioners as per the rules

26

Keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite | Membership which supports the functions of committees

27

Independensi dari masing-masing komite Komisaris | Independency of each member of Committe of Commissioners

28

Kerangka Acuan pelaksanaan tugas | Terms of Reference

29

Aktivitas masing-masing Komite Komisaris | Activity of each member of Committee of Commissioners

30

Pelaksanaan Pertemuan Rutin | Periodic Meetings

31

Pelaporan kepada Komisaris | Reporting to Commissioners


Sub Jumlah Komite Komisaris | Sub Total of Committee of Commissioners

C.

DIREKSI (27%) | DIRECTORS (27%)

32

Kesempatan pembelajaran bagi Direksi | Learning opportunity for Directors

33

Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas


Detailed functions, job descriptions, responsibilities and authorities

34

Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan | Roles of Directors in the company plan

35

Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan


Roles of Directors in achieving the company performance target

36

Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan


Control to the implementation of company plan and policy

37

Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan | Actions by Directors to the potential conflict of interest

38

Keterbukaan informasi | Informastion openness

39

Pelaksanaan pertemuan rutin | Periodic Meetings


Sub Jumlah Direksi | Sub Total of Directors

274

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

jumlah
JUMLAH
INDIKATOR PARAMETER ASLI
TOTAL OF TOTAL OF ORIGINAL
INDICATORS
PARAMETER

12

JUMLAH
PARAMETER
TOTAL OF
PARAMETER

BOBOT
PARAMETER
WEIGHT OF
PARAMETER

SCORE
2011

Positif
POSITIVE

AOI

CAPAIAN (%)
ACHIEVEMENT
(%)

3.38

1.688

50.00%

3.38

2.531

75.00%

1.13

1.125

100.00%

1.13

0.406

36.08%

1.13

0.563

50.00%

36

33

27.00

22.568

83.59%

1.20

1.200

100.00%

0.80

0.800

100.00%

1.20

1.200

100.00%

0.80

0.800

100.00%

1.20

0.880

73.33%

0.40

0.167

41.67%

0.40

0.400

100.00%

14

13

6.00

5.447

90.78%

1.29

0.746

58.00%

3.86

3.857

100.00%

3.86

3.506

90.90%

3.86

2.758

71.50%

3.86

3.000

77.78%

3.86

3.857

100.00%

3.86

3.600

93.33%

2.57

1.206

46.90%

36

35

27.00

22.530

83.45%

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

275

INDIKATOR
INDICATORS

No.

D.

S P I (3%) | Internal Audit Unit (SPI) (3%)

40

SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya


Internal Audit Unit is supported by supplementary factors in carrying out the duties

41

SPI menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluator


Internal Audit Unit act as Supervisors and Evaluators

42

SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen


Internal Audit Unit act as strategic partners of the Management
Sub Jumlah SPI | Sub Total of Internal Audit Unit (SPI)

E.

SEKRETARIS PERUSAHAAN (3%) | CORPORATE SECRETARY (3%)

43

Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya


Corporate Secretary is supported by supplementary factors in carrying out the duties

44

Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya | Corporate Secretary carries out the functions
Sub Jumlah Sekretaris Perusahaan | Sub Total of Corporate Secretary
Jumlah III | Total III

IV.

PENGUNGKAPAN INFORMASI (DISCLOSURE) 7% | INFORMATION DISCLOSURE (7%)

45

Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders | Availability of company information for Stakeholders

46

Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG


Easy access for Stakeholders to GCG policy and implementation

47

Kelengkapan penyajian Laporan tahunan


Availability of Annual Report Presentation
Jumlah IV | Total IV

V.

KOMITMEN 10% | COMMITMENT 10%

48

Penandatanganan Pedoman/ kebijakan | Signing of Policy/Guidelines

49

Pelaksanaan aturan corporate governace | Implementation of Good Corporate Governance rules

50

Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku | Company compliance to the rules and regulations
Jumlah V | Total V

TOTAL

276

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

jumlah
JUMLAH
INDIKATOR PARAMETER ASLI
TOTAL OF TOTAL OF ORIGINAL
INDICATORS
PARAMETER

JUMLAH
PARAMETER
TOTAL OF
PARAMETER

BOBOT
PARAMETER
WEIGHT OF
PARAMETER

SCORE
2011

Positif
POSITIVE

AOI

CAPAIAN (%)
ACHIEVEMENT
(%)

1.13

1.125

100.00%

1.13

1.064

94.54%

0.75

0.563

75.00%

3.00

2.751

91.70%

1.20

1.200

100.00%

1.80

1.503

83.50%

3.00

2.703

90.10%

32

101

96

66.00

55.999

84.85%

2.63

1.750

66.67%

1.75

1.750

100.00%

2.63

2.349

89.47%

7.00

5.849

83.55%

3.33

3.333

100.00%

3.33

3.000

90.00%

3.33

3.333

100.00%

10.00

9.667

96.67%

50

160

153

100.00

85.210

85.21%

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

277

LAPORAN KEUANGAN

fINANCIAL STATEMENTS

278

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

Laporan Tahunan 2012 | Annual Report


PELINDO III

279

Kantor Pusat :
Jl. Perak Timur 610 Surabaya 60165
Telp. +62(31)3298631-37
Fax. +62(31)3295204/ 3295207
Telex +62(31)32387 PO BOX: 853
Email : humas@pp3.co.id
Kantor Perwakilan:
Apartemen Mediterania Palace Residences
Tower C/OR/G
Jl.Landasan pacu Utara Blok A-1/Kav-2
Kemayoran - Jakarta Pusat 10630
Telp. +62(21)30044589-90
Fax. +62(21)30044566-67

www.pp3.co.id

Anda mungkin juga menyukai