Saiman Wijaya Ulfatul Hizamah SUB BAHASAN 1. JENIS-JENIS ALAT KOMUNIKASI PADA KAPAL 2. ISYARAT, SEMBOYAN TERANG DAN SOSOK 3. KOMUNIKASI DALAM KEADAAN DARURAT 4. PROSEDUR MASUK KELUAR PELABUHAN 5. PROSEDUR TAMBAT PENGERTIAN KOMUNIKASI Komunikasi atau dalam bahasa inggrisnya Communication, menurut asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu Communicatio. Dalam dunia kelautan Komunikasi memegang peranan yang sangat penting, banyak terjadi musibah kecelakaan kapal karena Miscommunication, dan Miscommunication menyebabkan misunderstanding, dan kita tahu bahwa misunderstanding faktor utama penyebab terjadinya musibah, kecelakaan dan perpecahan. alat komunikasi kapal digunakan untuk berhubungan antara awak kapal yang beada pada satu kapal, atau dapat di gunakan untuk komunikasi dengan kapal lain, dan atau berkomunikasi dengan darat.
JENIS ALAT KOMUNIKASI PADA KAPAL Telegraph MARINE VHF RADIO Beroperasi di rentang frekuensi: 156-174 MHz Jangkauan terjauh hanya sekitar 100km The International Telecommunications Union established three VHF marine radio channels recognized worldwide for safety purposes: Channel 16 (156.800 MHz) - Distress, safety and calling Channel 13 (156.650 MHz) - Intership navigation Channel 70 (156.525 MHz) - Digital Selective Calling TELEPON SATELIT inmarsat Asal : U.K. Nama Operator : Inmarsat plc Jumlah Satelit : 9 Cakupan : Seluruh dunia kecuali kutub Harga : Rp 6.900.000 Harga Pulsa : 100 unit = 2,5jt 500 unit = 5,5jt masa aktif 2 tahun TELEPON INTERNAL
Telepon Internal adalah alat untuk berkomunikasi dua arah antara anjungan dan ruang-ruang dikapal atau alat komunikasi antar ruangan. Untuk komunikasi antar anjungan dengan kamar mesin dipasang telepon khusus. Telepon ini harus dipasang di ruang anjungan kamar kapten, kkm dan perwira dek, ruang kontrol kamar mesin, ruang mesin, dapur, ruang steering gear dan ruang lain yang penting.
ISYARAT, SEMBOYAN TERANG DAN SOSOK. a) Peluit b) Bendera c) Cahaya d) Cermin dengan bantunan sinar matahari Alat Cara a) Bunyi panjang dan pendek (morse) b) Kibaran (semaphore) c) Nyala pendek dan panjang d) Sinar sebentar dan lama (morse) ISYARAT BENDERA SEMAPHORE Isyarat ini biasa digunakan untuk hubungan antara kapal dengan kapal atau antara kapal dengan darat atau sebaliknya. Semaphore ini sangat bergantung kepada cuaca, waktu dan lingkungan serta jarak. LIGHT MORSE Kode morse media cahaya tetap menggunakan konsep morse yang biasa. Bedanya hanyalah titik dan garisnya diwakilkan oleh cahaya. Light morse KOMUNIKASI DALAM KEADAAN DARURAT 1. If you have a VHF marine radio, tune it to channel 16. 2. Distress signal "MAYDAY", spoken three times. 3. The words "THIS IS", spoken once. 4. Name of vessel in distress (spoken three times) and call sign or boat registration number, spoken once. 5. Repeat "MAYDAY" and name of vessel, spoken once. 6. Give position of vessel by latitude or longitude or by bearing (true or magnetic, state which) and distance to a well-know landmark such as a navigational aid or small island, or in any terms which will assist a responding station in locating the vessel in distress. Include any information on vessel movement such as course, speed and destination. 7. Nature of distress (sinking, fire etc.). 8. Kind of assistance desired. 9. Number of persons onboard. 10. Any other information which might facilitate rescue, such as length or tonnage of vessel, number of persons needing medical attention, color hull, cabin, masks, etc. 11. The word "OVER"
PROSEDUR MASUK PELABUHAN Pengguna jasa membawa PPKB dan dokumen (rekomendasi dan ijin olah gerak dari GAMAT) ke pelaksana perencanaan pelayanan operasi untuk dievaluasi, apabila dokumen lengkap maka dilakukan perhitungan Etmal kemudian diteruskan ke Dinas PPAJU. Dinas PPAJU melakukan perhitungan uper dan pengguna jasa membayar uper di kasir Divisi Keuangan kemudian dikembalikan ke Dinas PPAJU untuk dicap dab diparaf (bukti pelunasan uper) dan diteruskan ke Asmen PTKR. Asmen PTKR melakukan penetapan berlabuh dan PPKB, KPPK, dan LPPK didistribusikan ke Asmen Pemanduan, Dinas PPAJU, dan instansi terkait. Asmen Pemanduan membuat SP dan ditandatangani. Pandu yang ditunjuk melaksanakan kegiatan olah gerak Dalam pelayanan olah gerak, Pandu menggunakan sarana bantu yang tersedia sesuai kesiapan alat yang dilaporkan Dinas Penyiapan Armada. Setelah melaksanakan kegiatan olah gerak pandu menyerahkan dokumen bentuk 2A-1 ke Asmen Pemanduan, dimana telah ditandatangani terlebih dahulu oleh Nakhoda kapal yanag dilayani dan diparaf oleh pandu yang bertugas.
PROSEDUR KELUAR Pengguna jasa membawa PPKB dan dokumen ke pelaksana pelayanan perencanaan operasi untuk dievaluasi, apabila dokumen lengkap maka diteruskan ke Asmen PTKR untuk dilakukan penetapan keluar. Setelah ditetapan maka keluarlah KPPK dan PPKB penetapan dan didistribusikan ke Asmen Pemanduan, Dinas PPAJU sedangkan untuk Instansi terkait yaitu LPPK. Asmen Pemanduan menandatangani SP. Pandu yang ditunjuk melaksanakn kegiatan olah gerak. Dalam pelayanan olah gerak, Pandu menggunakan sarana bantu yang tersedia sesuai kesiapan alat yang dilaporkan Dinas Penyiapan Armada. Setelah melaksanakan kegiatan olah gerak pandu menyerahkan dokumen bentuk 2A- 1 ke Asmen Pemanduan, dimana telah ditandatangani terlebih dahulu oleh Nakhoda kapal yanag dilayani dan diparaf oleh pandu yang bertugas Bentuk 2A-1 kapal keluar dan bentuk 2A-1 kapal masuk diserahkan ke Pelaksana Perencanaan Pelayanan Operasi, dan Bentuk 2A-2 diterbitkan oleh Asmen PTKR serta ditandatangani. Setelah ditandatangani dikembalikan ke Pelaksana Perencanaan Pelayanan operasi dijadikan satu dengan bentuk 2A-2 dan diserahkan ke Dinas PPAJU. Dinas PPAJU menerbitkan nota dan didistribusikan ke Asmen PTKR serta pengguna jasa.
KEGIATAN KAPAL TAMBAT Sejak kapal tiba dilokasi Lego jangkar Pandu Naik dan kapal bergerak menuju ke rede atau langsung tambatan atau rede ke tambatan. Saat kapal berangkat Meninggalkan pelabuhan Ikat tali Rede Lepas tali PROSEDUR TAMBAT Cara Merapatkan Kapal 1. Terkepil pada satu pelampung kepil , sehingga kapal darat dapat berputar. 2. Terkepil antara dua atau lebih pelampung kepil 3. Terkepil pada dermaga 4. Sejajar dengan dermaga secara langsung 5. Sejajar degan dermaga serta dengan rakit atau daprah besar antara kapal dan dermaga 6. Tegak lurus pada dermaga dengan satu atau dua jangkar 7. Terkepil sejajar pada kapal lain. ( tender )