Dalam aturan SOLAS, peraturan tentang peralatan untuk

keadaan darurat yang di sebabkan oleh kebakaran di atur

dalam :

CHAPTER II-B :Construction – Fire protection, fire detection and

fire extinction “

Secara umum didalamnya di atur mengenai segala

persyaratan sebuah kapal harus memenuhi secara konstruksi,
di lengkapi dengan berbagai jenis peralatan pendeteksi
kebakaran, peralatan pemadam yang harus ada serta organisaisi
dari tim pemadam di atas kapal, serta di lengkapi akses keluar
darurat yang tahan panas dan tahan api.
 SYARAT KONSTRUKSI

Di dalam aturan SOLAS, secara konstruksi kapal

harusmemenuhi persyaratan – persyaratan untuk meminimalisir
terjadinya kebakaran , secara umum antara lain :
1. Divisi/pembagian kapal ke dalam zona-zona utama dan vertikal dengan
batas-batas struktural dan yang berkaitan dengan panas (thermal) .
2. Pemisahan ruang-ruang akomodasi dari sisa ruang kapal dengan batas-
batas secara struktural dan yang berkaitan dengan panas (thermal) .
3. Dilarang memakai material² yang mudah terbakar.
4. Deteksi setiap kebakaran dalam zona asal .
5. Penahanan & pemadaman setiap kebakaran dalam ruang asal.
6. Perlindungan terhadap sarana-sarana pelepasan/pelarian (escape) atau
kemudahan untuk tujuan pemadaman kebakaran
7. Siap tersedia alat-alat pemadam kebakaran .
8. Meminimalkan kemungkinan penyalaan dari uap muatan yang mudah
menyala.
 FIRE FIGHTING APPLIANCES

Sesuai syarat aturan SOLAS setiap kapal harus dilengkapi

dengan berbagai peralatan pemadam kebakaran agar dapat
memadamkan secepat mungkin sebelum berubah menjadi situasi
bencana besar . Berikut ada 16 peralatan pemadaman dan
pencegahan kebakaran `di atas kapal :
I. Fire Retardant Bulkhead
Adalah persyaratan di mana ruangan di kapal di pisahkan
menurut Kelas kebakaran yang berbeda dengan sekat , seperti
Kelas - A , Kelas B dan Kelas C yang digunakan pada kapal
untuk pembangunan sekat di daerah seperti akomodasi , ruang
mesin , pompa kamar dll . Aplikasi utama sekat tersebut
membatasi penyebaran api di daerah yang sensitif terhadap
kebakaran.
 FIRE FIGHTING APPLIANCES

II. Fire doors

Pintu api, adalah pintu yang di pasang pada setiap akses yang
menghubungkan kelas ruangan agar jika terjadi kebakaran
tidak meluas. Pintu tersebut harus dapat menutup sendiri.

III. Fire Dampers

Adalah sistem penutup suplai udara atau oksigen otomatis

dari jarak jauh untuk ventilasi ruang muatan , ruang mesin
dan ruang akomodasi. Dengan menutup suplai oksigen ke
ruang yang terjadi kebakaran agar kebakaran tidak meluas.
 FIRE FIGHTING APPLIANCES

IV. Fire Pumps

Sesuai peraturan , kapal harus memiliki pompa kebakaran
utama dan pompa kebakaran darurat dari jenis dan kapasitas
disetujui . Lokasi pompa kebakaran darurat harus berada di
luar ruang di mana pompa kebakaran utama terletak .
 FIRE FIGHTING APPLIANCES
Syarat-Syarat Pompa Pemadam Kebakaran
 Jumlah pompa kebakaran.
i. Kapal penumpang ukuran GT 4000 atau lebih sekurang-kurangnya 3 .
ii. Kapal penumpang kurang dari GT 4000 minimum 2 buah.
iii. Kapal barang GT 1000 atau lebih sekurang-kurangnya 2 buah.
iv. Kapal barang kurang dari GT 1000 tergantung Administrator.
 Penempatan Pompa.
Apabila terjadi kebakaran di suatu kompartemen tidak semua pompa
menjadi tak berfungsi atau harus ada pompa kebakaran darurat di luar
kamar mesin dengan kapasitas 25 m3/jam. Apabila digerakkan dengan
diesel harus bisa dihidupkan pada suhu 0 derajat Celcius dan kapasitas
tanki servis cukup untuk 3 jam dan tanki cadangan di luarkamar mesin
untuk 15 jam.
 Tekanan pompa Kebakaran.
1.Kapal penumpang dengan GT.4000 atau lebih 0,31 N/mm2 , GT 1000
sampai GT 4000 0,27 N/mm2 , Kurang dari GT 1000 Terserah Adm
2.Kapal barang dengan GT 6000 atau lebih 0,27 N/mm2 , GT 1000 sampai
GT 6000 0,25 N/mm2 , Kurang dari GT 1000 Terserah Administrasi.
 FIRE FIGHTING APPLIANCES
V. Fire Main Piping and Valves
Pipa Api Utama yang terhubung ke pompa kebakaran utama
dan darurat harus di setujui oleh kelas terkait kapistas dan
tekanan yang di izinkan. Katup harus disediakan di baris
untuk menghindari tekanan yang sama .
VI. Fire Hose and Nozzles
 Selang Pemadam Api dengan panjang minimal 10 meter.
 Jumlah selang kebakaran.
1.Di kapal penumpang harus ada 1 selang setiap hidran
2.Di kapal barang 1 untuk tiap 30 meter panjang kapal.
 Nosel.
1.Ukuran standar 12 mm,16 mm dan 19mm. Khusus untuk ruang
akomodasi
2.tidak boleh lebih dari 12 mm. Nosel terdiri dari tipe jet, spray atau
dual purpose
FIRE FIGHTING APPLIANCES

HOSE AND NOZZLE

 FIRE FIGHTING APPLIANCES
VII. Fire Hydrants
Fire hydrants merupakan tempat di pasangnya selang
pemadam di kapal, pada fire hydrant harus ada katup untuk
mengatur suplai air . Terbuat dari bahan tahan panas dan
selang dapat dengan mudah digabungkan dengan fire
hydrant .

VIII.Portable Fire Extinguishers

Alat pemadam kebakaran jenis jinjing atau portabel seperti,
CO2 , Foam dan Dry Chemical Powder harus disediakan di
akomodasi , dek dan ruang mesin bersama dengan sejumlah
suku cadang seperti yang diberikan oleh peraturan tersebut .
 FIRE FIGHTING APPLIANCES

Portable Fire Extinguishers

IX. Fixed Fire extinguishing system

Pemadam permanen jenis CO2 , busa dan air juga harus ada di
atas kapal, sistem tersebut harus dikendalikan dari jauh dari
luar ruang yang di lindungi sistem tersebut .
 FIRE FIGHTING APPLIANCES

X. Inert Gas Sistem

Sistem Inert Gas atau Gas Lembam harus disediakan dalam
Tanker minyak dengan bobot > 20.000 dwt dan sistem ini
harus terintegrasi dengan Crude Oil Washing . Sistem IGS
adalah untuk melindungi ruang kargo dari bahaya kebakaran .

XI. Fire Detectors and Alarms

Sistem pendeteksi kebakaran dan alarm kebakaran harus
dipasang dan disusun untuk mendukung pendeteksi asap dan
api yang terletak di :
1. ruangan -ruangan publik,
2. pusat kontrol / kemudi , ruang akomodasi, dan Ruang
mesin.
3. termasuk koridor, tanggga, dan rute penyelamatan.
 FIRE FIGHTING APPLIANCES
Dalam SOLAS mensyaratkan Kapal harus memiliki alat Alat
pendeteksi kebakaran dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Detektor Panas ( Heat Detector )
2. Detektor Asap ( Smoke Detector )

SMOKE DETECTOR HEAT DETECTOR

 FIRE FIGHTING APPLIANCES

XII. Remote Shut and Stop System / Quick Closing Valve

Sistem penutupan katup secara cepat dari jarak jauh untuk
semua saluran bahan bakar dan minyak lumas harus
tersedia. system juga disediakan untuk menghentikan
mesin seperti pompa bahan bakar , pembersih , kipas
ventilasi , boiler, dsb dalam peristiwa kebakaran di ruang
mesin atau sebelum pemakaian sistem pemadam
kebakaran tetap dalam kamar mesin.

XIII. EEBD: EEBD (Emergency Escape Breathing Device)

Alat ini digunakan untuk melarikan diri dari ruang di atas api
atau penuh dengan asap .
 FIRE FIGHTING APPLIANCES

EEBD: EEBD
(Emergency
Escape
Breathing
Device)

XIV. Fire Fighter’s Outfit:

Baju tahan Api digunakan untuk melawan kebakaran di kapal
terbuat dari bahan tahan api dari jenis yang disetujui . Untuk
kapal kargo minimal 2 pakaian dan kapal penumpang
minimal 4 pakaian harus hadir onboard.
FIRE FIGHTING APPLIANCES
 FIRE FIGHTING APPLIANCES
XV. International Shore Connection
International Shore Connection adalah sambungan
selang universal yang harus disediakan pada semua kapal
sesuai peraturan SOLAS. Tujuan dari International Shore
Connection adalah untuk menjaga selang selalu siaga untuk
mendapatkan koneksi dari pantai atau dari kapal-kapal lain
dalam kasus ada kegagalan total pompa pemadaman di atas
kapal.
Sambungan ini umumnya disimpan di anjungan kapal
atau main deck. sehingga dalam keadaan darurat itu sudah
tersedia dan digunakan. Sesuai SOLAS, kapal di atas 500 GT
dan ke atas harus memiliki minimal satu International Shore
Connection. ISC memiliki ukuran standar dan sama untuk
semua negara dan kapal.
FIRE FIGHTING APPLIANCES
 FIRE FIGHTING APPLIANCES
XVI. Means of Escape / Escape Route
Escape route / Jalan keluar
darurat harus disediakan di
atas kapal . Jalan keluar
darurat ini di gunakan apabila
terjebak oleh kebakaran , asap
atau api. Jalan keluar darurat
ini harus memenuhi syarat dari
peraturan misanya harus dapat
di lalui dengan mudah, tidah
ada penghalang, akses keluar
menuju tempat yang lebih
aman.
 MUSTER LIST / SIJIL KEADAANN DARURAT
Untuk menanggulangi dan bertindak saat terjadi keadaan
darurat di atas kapal perlu adanya daftar tugas seluruh awak kapal
saat terjadi keadaan darurat. Daftar tersebut berisi jabatan dan
tugas awak kapal saat terjadi keadaan darurat seperti, Kebakaran,
Meninggalkan Kapal dan Perncarian atau pertolongan korban.
 MUSTER LIST / SIJIL KEADAANN DARURAT

Sijil Kebakaran
Sijil Kebakaran berisi tugas-tugas awak kapal jika
terjadi kebakaran di atas kapal. Berikut contoh Sijil Kebakaran Di
atas Kapal
1. Nakhoda : komando utama di anjungan
2. Mualim I : komando di tempat kebakaran
3. Mualim II : membantu mualim I berkomunikasi dengan anjungan
4. Mualim III : di anjungan mwnyiapkan skoci
5. Marchonist : siap di ruang radio
6. KKM : komando umum kamar mesin
7. Masinis I : komando operasi alat-alat kebakaran
8. Masinis II : masinis jaga
9. Masinis III : menjalankan pompa kebakaran CO2, foam, kran minyak
10. Electricent : membantu kegiatan kamar mesin
 MUSTER LIST / SIJIL KEADAANN DARURAT
Sijil Kebakaran
1. Ass Elect : membantu menyiapkan perlengkapan pemadam
2. Bosun : membawa perlengkapan pemadam kebakaran
3. Juru mudi I : mengendalikan kemudi
4. Juru Mudi II : menyiapkan alat bantu pernapasan breathing aparatus
5. Juru Mudi III : menyiapkan selang dan nozzle pemadam kebakaran
6. Mandor Mesin : membantu mrnjalankan pompa membawa kampak & peralatan lain
7. Oiler I : membantu masinis III menjalankan peralatan
8. Oiler II : di deck menjalankan hydrant
9. Oiler III : oiler jaga
10. Fitter : mengamankan tempat kebakaran membawa CO2
11. Chief Cook : menutup pintu-pintu dapur dan salon
12. Mes boy : menyiapkan PPPK
13. Cadet Deck I : menutup ventilasi udara menuju kamar mesin
14. Cadet Deck II : mengamankan tempat kebakaran membawa CO2
15. Cadet Mesin I : mengamankan tempat kebakaran membawa foam
Latihan SOAL

1. Sebutkan kapal-kapal yang tidak terdampak

dengan diberlakukannya peraturan SOLAS
2. Sebutkan kelas kebakaran yang didefinisikan
dalam SOLAS
3. Bagaimana Persyaratan pembangunan kapal
menurut SOLAS untuk dapat meminimalisir
kebakaran