Tempat/tgl lahir:P.SIANTAR/23OCTOBER 1990 Status: Menikah PENDIDIKAN: - SMA (P.Siantar) :2008 - DIV ( STIP, JAKARTA) : 2012 - ANT III (STIP) : 2012 - ANT II(STIP) : 2014 - ANT I(BP3IP) : 2017 PENGALAMAN KERJA: - COSCO Ship Company : 2010 -2011 (P.Kerja) - Wintermar (Offshore Indonesia ),MEO (Dubai),Stanftord Offshore(Aramco), Berlitz Offshore(Singapore), HUMPUS ( 2012 – 2016) - Donsotank (Sweden Tanker), Transport Offshore Ship Delivery ( Dutch ) , Vanoord (Dutch ) sbg Master (2016 – 2020) PERINGATAN SUMBER2 PENGHASIL API Merokok
Merokok hanya dapat diizinkan dalam kondisi yang
terkendali. Tempat merokok yang ditunjuk harus diketahui kru, dan ketika di pelabuhan harus disetujui secaratertulis antara master dan wakil terminal sebelum memulai operasi kargo. Master bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua orang di kapal tanker itu diberitahukan tentang tempat di mana merokok diizinkan, dan untuk posting pemberitahuan yang sesuai. Portable Electrical Equipment
Portable peralatan listrik (self-contained atau pada kabel ekstensi) tidak boleh digunakan di dalam kargo tank, pump rooms kargo, ruang kompresor, atau ruang yang berdekatan kecuali :
• rangkaian peralatan secara intrinsik aman;
• peralatan yang memiliki anti ledakan • Kabel fleksibel adalah tipe disetujui untuk digunakan ekstra keras, memiliki konduktor bumi • kompartemen sekitar dan di mana peralatan dan / atau kabel yang akan digunakan adalah bebas dari uap yang mudah terbakar sepanjang periode di mana peralatan yang akan digunakan, PERINGATAN SUMBER2 PENGHASIL API Portable Electrical Equipment
Ketika di pelabuhan, referensi harus
dilakukan untuk peraturan daerah yang benar-benar dapat melarang penggunaan peralatan listrik. Semua peralatan listrik portabel harus hati- hati diperiksa untuk mungkin cacat sebelum digunakan. Perhatian khusus harus diambil untuk memastikan isolasi yang tidak rusak, bahwa kabel terpasang dan tetap jadi sementara peralatan yang digunakan, dan bahwa kerusakan mekanis untuk kabel dicegah. PERINGATAN SUMBER2 PENGHASIL API
Communication Equipment in Port
Pemancar radio Utama tidak boleh digunakan dan antena utama
harus dibumikan (earthing) selama kargo operasi karena energi dapat dirangsang menjadi pelaksanaan objek dalam bidang gelombang radio. energi ini cukup dapat untuk membuat percikan jika diskontinuitas terjadi. Berat memicu juga dapat terjadi pada isolator, khususnya dalam cuaca lembab. PERINGATAN SUMBER2 PENGHASIL API Use of Tools Penggunaan alat-alat tangan seperti palu dan pencakar chipping untuk persiapan kerja dan pemeliharaan dapat diijinkan tanpa ijin kerja panas. Pengg unaannya harus dibatasi daerah geladak dan alat pelengkapan tidak terhubung ke sistem kargo. Area kerja t idak boleh dikenakan uap pelepasan atau konsentrasi uap mudah terbakar. Daerah harus gas-bebas dan bebas bahan mudah terbakar. Harus tidak ada muatan, pengisian bahan bakar, ballasting, tangki pembersih atau gas freeing operasi berlangsung. Penjelasan secara singkat bagaimana prosedur – prosedur Tank cleaning di kapal tanker : Tank cleaning di kapal tanker : Tank Cleaning dilakukan dengan menggunakan air panas atau air laut dengan menggunakan alat disebut Butterworth Machine dan dibilas dengan air tawar. Pelaksanaan di laut lepas dgn persyaratan : • Kapal dalam pelayaran: • Dilakukan pada jarak lebih dari 50 mil dari daratan terdekat • Limbah buangan tidak boleh lebih dari 30 ltr/mil • Jumlah minyak yang dibuang dalam pelayaran tidak boleh melebihi 1/15.000 jumlah cargo DWT. • Drop valve semua dibuka serta katup – katup dan cerat untuk drying tangki dan pipa – pipa • Filter – filter di pumproom dibersihkan • Mooping • Kegiatan dicatat di deck logbook dan oil record book. Penjelasan secara singkat bagaimana prosedur – prosedur Tank cleaning di kapal tanker :
Gas freeing diperlukan pada saat :
• Sebelum memuat, sehabis bongkar untuk tank cleaning • Persiapan masuk dock, sehabis memuat muatam cair berbahaya, memasuki ruang tertutup, pengecekan atau survey. Penjelasan secara singkat bagaimana prosedur – prosedur Tank cleaning di kapal tanker :
Fumigasi di ruangan kapal :
• Crew kapal dievakuasi • Mesin dimatikan (blower dimatikan) • Generator dimatikan • Kemudian kapal / ruangan kapal ditutup dan obat fumigasi disebar ditunggu ± 10 jam Penjelasan secara singkat bagaimana prosedur – prosedur Tank cleaning di kapal tanker :
Memuat barang berbahaya :
• mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari jenis muatan berbahaya dan resiko yang mungkin terjadi dalam pengangkutannya di kapal • memberikan label, tanda berbahaya sesui dengan kelasnya • penempatannya harus terpisah antara satu dengan yang lainnya. MUATAN BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)
Bila akan memuat Muatan Berbahaya,
maka hal – hal yang perlu mendapat perhatian adalah: • Kenalilah sifat bahayanya. • Perlakukanlah dengan sangat hati-hati. MUATAN BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)
Keselamatan pengangkutan sangat tergantung
dari kelaikan pengepakan nya serta ketepatan pengidentifikasian terhadap jenis muatan berbahaya tersebut. MUATAN BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)
• Rekomendasi mengenai penanganan dan
pengaturan serta prosedur pengangkutannya telah begitu berkembang dengan terbitnya peraturan-peraturan baik Nasional maupun Internasional. • Setiap individu yang berkaitan dengan kepentingan penanganan dan pengaturan pengangkutan muatan berbahaya bertanggung jawab untuk mengetahui peraturan – peraturan tersebut dan menjamin bahwa aturan-aturan tersebut harus dipatuhi sepenuhnya. MUATAN BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)
• Daftar dari Muatan Berbahaya tersebut yang disusun
berdasarkan kategorinya, dapat dilihat pada terbitan buku “ Dangerous Cargoes Handbook ” yang secara populer dikenal sebagai “ BLUE BOOK “. • Dalam terbitan buku tersebut dapat diketahui peraturan-peraturan Internasional mengenai pengangkutan masing-masing jenis kategori muatan, sifat yang penting dari masing-masing jenis muatan dan tindakan pengamanan yang perlu diambil, type-type dari pembungkus / kemasan serta bagaimana memberi code atau markah-markah untuk masing-masing ketegori muatan. MUATAN BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)
• Daftar dari Muatan Berbahaya tersebut yang disusun
berdasarkan kategorinya, dapat dilihat pada terbitan buku “ Dangerous Cargoes Handbook ” yang secara populer dikenal sebagai “ BLUE BOOK “. • Dalam terbitan buku tersebut dapat diketahui peraturan-peraturan Internasional mengenai pengangkutan masing-masing jenis kategori muatan, sifat yang penting dari masing-masing jenis muatan dan tindakan pengamanan yang perlu diambil, type-type dari pembungkus / kemasan serta bagaimana memberi code atau markah-markah untuk masing-masing ketegori muatan. MUATAN BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)
• Pengangkutan muatan berbahaya juga diatur
dalam “The Merchant Shipping” (Dangerous goods) Rules, yang mengharuskan kepada setiap Shipping untuk memberi tahu kepada Nakhoda kapal secara tertulis Nama dari Muatan Berbahaya, Kategorinya serta Sifat-sifat bahayanya yang mungkin timbul, termasuk Nama umum maupun Nama kimianya yang harus sesuai dengan Code dan IMDG-Code (International Maritime Dangerous Good Code)yang dikeluarkan oleh IMO (International Maritime Organization).