Anda di halaman 1dari 71

BASIC SAFETY TRAINING

NATURE OF DISTRESS

• KEBAKARAN
• TUBRUKAN
• KANDAS
• BOCOR
• TENGGELAM
KEADAAN DARURAT
1. Faktor – faktor yang menyebabkan keadaan darurat :
a. Faktor Manusia
b. Faktor Tehnis
c. Faktor Alam

2. Macam – macam keadaan darurat


a. Tubrukan.
b. Kandas / Terdampar.
c. Reaksi Muatan Bahaya.
d. Pengerasan Muatan.
e. Kebakaran Kamar Mesin.
f. Kebakaran.
g. Tenggelam.
DALAM PROSES PENYELAMATAN
• BAIK YANG DI TOLONG MAUPUN YANG MENOLONG HARUS
MEMAHAMI:
1. CARA MENGGUNAKAN ALAT KESELAMATAN DI KAPAL DAN
TEKNIK PENGGUNAANNYA.
2. PERSIAPAN- PERSIAPAN DAN DAN TINDAKAN-TINDAKAN YANG
DIAMBIL SEBELUM,SELAMA TERAPUNG DAN BERTAHAN
DILAUT.
3. TINDAKAN SAAT NAIK DI SEKOCI ATAU ILR
4. TINDAKAN SELAMA TERAPUNG BERTAHAN DILAUT.
Tindakan tersebut dimaksudkan agar setiap orang apabila dalam
keadaan bahaya/darurat dapat:
- mampu menolong diirinya sendiri maupun orang lain
secara cepat dan tepat.
- menolong orang lain pada waktu menaiki sekoci atau ILR
sebelum pertolongan datang
PRINSIP BERTAHAN HIDUP DILAUT
1. Pengetahahuan peralatan dan kemauan hidup
2. Tidak panik,tidak membuang waktu,segara memakai alat penyelamat yg ada
3. Lakukan dengan tertib petunjuk awak kapal.
4. Jangan meloncat kelaut kalau tidak perlu.tidak meloncat dri ketinggian lebih dari 4.5 m
5. Tidak meloncat ke rakit /sekoci
6. Tidak meloncat kepusaran air
7. Gunakan peralatan survival yang anda temukan.
8. Hemat tenaga apabila terapung-apung.
9. Jangan makan / minum bahan – bahan yang mengandung protein.
10. Jangan minum urin atau air laut karena akan menambah kebutuhan air / haus.
DEFENISI PESAWAT LUPUT MAUT DAN ALAT PENOLONG

• PESAWAT LUPUT MAUT: pesawat yang mempunyai kemampuan


untuk mempertahankan orang-orang yang berada dalam
keadaan bahaya dari sejak orang tersebut meninggalkan kapal.
• SEKOCI PENYELAMAT:sekoci dirancang bangun untuk
menyelamatkan orang-orang dalam keadaan bahaya dan untuk
memimpin pesawat luput maut.
• PELUNCURAN BEBAS APUNG(Float-free Launching): cara
peluncuran pesawat luput maut dengan mana pesawat tersebut
secara otomatis dapat terlepas dari kapal yang tenggelam.
• FREE FALL LAUNCHING cara peluncuran peawat luput maut dalam mana
pesawat tersebut dengan segala kelengkapan orang dan
perlengkapannya dilepas dan di biarkan meluncur kelaut tanpa sarana
penahan.
• PAKAIAN CEBUR(IMMERSION SUIT): adalah pakaian pelindung yang
dapat mempertahankan suhu tubuh orang yang menggunakannya di air
yang dingin.
• ALAT PENOLONG KEMBUNG: adalah alat penolong yang terdiri dari
rongga-rongga yang ti dak kaku dan di disi dengan gas untuk
mengapungkannya,biasanya di biarkan tidak terkembung hingga siap di
pakai.
• ALAT PELINDUNG PANAS (THERMAL PROTECTIVE AID):
kantong yang terbuat dari bahan yang kedap air dengan
tingkat penyerapan panas yang rendah, yang berfungsi
mengurangi hilangnya panas tubuh dari orang yang
menggunakannya.
• SARANA PELUNCUR (LAUNCHING APPLIANCES) sarana yang di
gunakan untuk meluncurkan atau menerjunkan pesawat
luput maut,sekoci penyelamat,dan alat penolong kembung.
TINDAKAN PREVENTIF MENCEGAH KEADAAN DARURAT.

a. Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
b. Peralatan dan perlengkapan harus yang baik dan terpelihara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Berita cuaca harus di pantau dengan baik setiap saat.
d. Anak buah kapal berdisiplin yang tinggi, dan mampu bekerja sama.
e. Anak buah kapal harus mempunyai kemampuan fisik, mental yang
kuat, terdidik dan terampil.
3 FAKTOR PENTING PENGUASAAN DIRI DARI KEPANIKAN

• Kemauan yang besar untuk tetap hidup secara psikis dapat


timbul dengan adanya tanggung jawab moral terhadap
keluarga disamping dorongan dan semangat pribadi.
• Jangan lari dari ketakutan.pelajari apa penyebab ketakutan,
ambil tindakan atau persiapan untuk mengurangi rasa takut.
• Berdoa adalah cara yang tepat mengurangi rasa takut.
NOTE: KENAKAN LIFE JAKET ATAU LIFE BUOY KARENA ANDA MUNGKIN AKAN TERAPUNG LAMA. AKAN
MENYELAMATKAN ANADA BILA ANDA TIDAK SADAR/PINGSAN ATAU KRAM OTOT DAN SEGERA
MENUJU MUSTER STATION.
SAAT KAPAL TENGGELAM

Alat – alat penolong yang wajib disediakan di atas kapal untuk bertahan
hidup apabila kapal tenggelam sesuai SOLAS ’74 adalah :

a. Alat Penyelamatan Diri


Pelampung penyelamat, baju berenang, pakaian cebur, sarana pelindung
panas.
b. Isyarat Visual
Cerawat tangan (redhand flare), Cerawat parasut (parachute signalI,
Isyarat asap apung (buoyant smoke signal).
c. Survival Craft :
• Sekoci Penolong
• Rakit Penolong (Kembung, tegar)
d. Sekoci Penyelamat (Rescue Boat)
e. Alat – alat Peluncur dan Embarkasi
f. Roket Pelempar Tali (Line Throwing
Apliances)
KEAHLIAN ABK
seluruh crew yang bekerja di atas kapal memiliki keterampilan
yang memenuhi persyaratan IMO dan pemerintah.
Semua awak kapal harus mampu mengoperasikan dan
memahami fungsi Alat-alat penolong di bawah ini :
a. Pesawat luput maut / sekoci (Survival Craft).
b. Sekoci penyelamat (Rescue Boat).
c. Pelampung penolong (Life Buoy).
KEAHLIAN ABK
d.Rompi penolong (Life Jacket).
e. Immersion suit
f. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid).
g. Isyarat visual (Phyrotechnis).
h. Roket pelempar tali (Line Throwing Apliances).

• Sijil Darurat dan Isyarat Bahaya


a. Peran dalam stasiun keadaan darurat dan kebakaran.
b. Peran meninggalkan kapal dalam “ Boat Station “.
Contoh sijil darurat
• MUSTER LIST

Nama Jabatan Kebakaran sekoci pencemaran

Andre Nahkoda Pemimpin umum Pemimpin umum Pemimpin umum


Joko Mualim 1 Komandan Komandan sekoci1 Oil dipersant
pemadam
Hendri Mualim 2 Nozel man Peta,logbook,radio Serbuk gergaji
Ginting Mualim 3 Hose connect Obat,sart,epirb Radio vhf
Jonhendri Kkm Enggine room Mesin sekoci Enggine room
David Masinis 1 Mesin hydrant Bbm,oli mesin Oil dispersant
jamaludin Masinis 2 Kapak,APAR batre Majun dan lewa
ISYARAT BAHAYA
• Kebakaran Dan Keadaan Darurat
Bunyi lonceng kapal dan bunyi alarm terus menerus untuk jangka waktu 10 detik
• Meninggalkan Kapal
O O O O O O O _______ 7 Tiup pendek dan 1 tiup panjang suling kapal, serta yang sama pada
bel alarm dan bunyi alarm terus menerus.
• Orang Jatuh Ke Laut
_____ _____ _____ Berteriak dan katakan orang jatuh kelaut sebelah kiri / kanan …… orang
jatuh ke laut ke arah anjungan. (3 Tiup panjang pada suling kapa).
• Pembatalan
O O O Dari situasi kebakaraan dan keadaan darurat 3 tiup pendek pada suling kapal dan 3 bunyi
pendek pada alarm umum.
EVAKUASI
• Meninggalkan Kapal (Abandon Ship)
Adalah suatu perintah nahkoda yang diambil bila mana
keadaan darurat yang terjadi di atas kapal seperti : Terbakar,
Bocor, tidak dapat diatasi dan mengancam keselamatan jiwa di
atas kapal.
Apabila mendengar perintah meninggalkan kapal maka seluruh
awak kapal harus menuju ke stasiun sekoci penolong untuk
melaksanakan tugas, sesuai sijil meninggalkan kapal.
PERSIAPAN SEBELUM MENINGGALKAN KAPAL
• Tindakan pertama mendengarkan isyarat tanda
bahaya.
A. Gunakan seluruh pakaian sebagai pelindung
1. Pakailah pakaian hangat sebanyak mungkin.
2. Bawalah ID CARD dan surat penting lainnya.
3. Kenakan rompi penolong.
4. Minum air dan bila mungkin bawa air dan makan yang ada di
kamar.
5. Pergilah segera ke tempat berkumpul.
PROSES EVAKUASI
Para penumpang harus mengikuti petunjuk petugas yaitu :

• Berbaris dengan tertib untuk naik keatas sekoci penolong


maupun rakit penolong kembung (arahkan dengan benar).
• Bagi yang tersesat diarahkan kembali ke sekoci yang telah di
tentukan (lihat sijil sekoci)
• Komandan sekoci memeriksa anak buah atau penumpang yang
akan naik di sekocinya.
• Panggil nama satu per satu, kemudian periksa kelengkapannya
(topi, life jacket, pakaian secukupnya, sepatu dll).
• Pada waktu naik sekoci dahulukan :
- Anak – anak.
- Orang tua.
- Perempuan.
• Pada waktu naik sekoci / rakit harap di bimbing.
KENDALA-KENDALA SAAT MENINGGALKAN KAPAL

• LIFE BOAT TIDAK BISA DI TURUNKAN


• KURANG ATAU TIDAK ADANYA PENERANGAN
• TIDAK LENGKAPNYA PERSONIL UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS SESUAI SIJIL
TINDAKAN SECARA PROSEDUR

Terjun Ke Laut Memakai Pelampung Penolong. Bila terpaksa harus


terjun kelaut, lakukanlah sesuai dengan petunjuk berikut ini :

a. Lemparkan dahulu pelampung penolong, usahakan jatuh-nya pelampung


dekat dengan tempat anda jatuh ke laut.
b. Berdiri tegak di atas sisi kapal, lihat permukaan laut, kemungkinan ada
pusaran laut atau benda-benda yang menghalangi.
c. Tutup mulut dan hidung dengan tangan untuk mencegah air masuk ketika
terjun.
d. Loncat dengan kaki tertutup rapat dan lurus pandangan ke depan.
PELUNCURAN SEKOCI
Tugas ABK meluncurkan Survival Craft (Sekoci Penolong). Cara
mempersiapkan sekoci, tentu saja sangat tergantung dari type
dewi-dewi, perlengkapannya dan letak serta penempatan dewi-
dewi di deck.
PENGOPERSIAN DEWI - DEWI
Menggunakan sekoci dengan dewi – dewi gaya berat, pelaksanaan terdiri dari 6
orang anak buah kapal.

A. Pasang plug (tutup lubang pembuangan air).


B. Periksa dan cabut harbour safety pins.
C. Lepaskan cashing / grips dan bebaskan sekoci dari baut lainnya (Periksa Triggers)
D. Periksa tali penahan (Tricing Pendants)
E. Dengan mengangkat handle dari rem, lengan dewi-dewi segera keluar, bersamaan
dengan sekoci di area sampai geladak embarkasi.
F. Pasang boat swain tackle dan rapatkan sekoci ke lambung kapal.
G. Lepaskan tricing pendants (dengan melemparkan pelican hook).
H. Penumpang dan ABK naik / masuk ke sekoci (dahulukan anak-anak,
perempuan dan orang tua). Duduk ditempat yang rendah dengan tenang.
I. Area boat swain tackle, lepaskan dari blok tali lopor dan lemparkan ke
kapal.
J. Turunkan sekoci sampai di permukaan air, perhatikan ombak.
K. Lepaskan ganco tali lopor (hook falls), dahulukan yang di buritan atau
bersamaan, dan segera pasang kemudi dan celaga (rudder and tiller)
L. Lepaskan / cabut pasak tali tangkap (toggle painter) kemudian tarik tali
tangkap untuk memberikan laju terhadap sekoci.
M. Dayung sekoci menjauh dari kapal guna menghindari hisapan air.
Sekoci penolong (life boat), Syarat – syarat :

A. Panjang – rata rata sekoci penolong tidak boleh kurang dari 24 kaki atau 7,3
meter.
B. Harus mempunyai stabilitas yang baik di laut bebas dengan penuh muatan.
C. Mempunyai tenaga apung yang terpasang tetap, tangki-tangki tidak karat atau
minyak.
D. Jika dipasang motor maka harus dipasang pelindung dari masuknya air dari
depan.
E. Berat maksimum dengan segala isinya tidak boleh lebih dari 20 log ton atau 20.320 kg.
F. Sekoci yang bisa lebih dari 60 orang tapi kurang dari 100 orang harus memakai penggerak
propeller yang digerakan dengan tenaga ( mechanically propeller )
G.Bangku yang melintang dan yang dipinggir harus dipasang serendah mungkin.
H.Block Coeficient harus lebih dari 0,64 (bahan bukan dari kayu).
Jenis - jenis Sekoci Penolong

1. Sekoci Penolong Terbuka.


2. Sekoci Penolong Tertutup Sebagian.
3. Sekoci Penolong Tertutup Sebagian yang Dapat Membalik
Sendiri.
4. Sekoci Penolong Tertutup Seluruhnya.
5. Sekoci Penolong dengan Sistem Udara yang Mengisi Sendiri.
6. Sekoci Penolong dengan Perlindungan Kebakaran.
SEKOCI PENYELAMAT (LIFE BOAT)

A. Fungsi : Untuk menolong orang jatuh ke laut.


B. Jenis sekoci penolong
• Berupa Sekoci Penolong
• Berupa Sekoci di Kembungkan
C. Persyaratan
• Panjang tidak kurang dari 3,8 meter dan tidak lebih dari 8,5 meter dan
dapat mengangkut paling sedikit 5 orang dan satu orang berbaring.
• Harus dilengkapi dengan motor permanent atau tempel.
• Harus dilengkapi dengan penataan tunda permanent, untuk menunda /
mengatur rakit penyelamat.
LIFE BOAT
• LIFE BOAT WITH DAVIT
PERSYARATAN SEKOCI PENYELAMAT
• Persyaratan :
1. Jumlah minimum sekoci penyelamat pada kapal penumpang.
a) Kapal isi kotor > 500 ton
Paling sedik 1 sekoci penolong pada setiap sisi kapal.
b) Kapal isi kotor < 500 ton Paling sedikit membawa satu sekoci penyelamat.
2. Kapal barang paling sedikit membawa satu sekoci penyelamat untuk tiap
sisi kapal. 3. Sekoci penyelamat harus ditempatkan : a. Sekoci ditempatkan
dalam keadaan posisi yang layak untuk peluncuran dan pengangkatan
kembali. b. Harus dalam keadaan terus menerus siap untuk diluncurkan
dalam waktu tidak lebih dari 5 menit. c. Penataan sekoci penyelamatan tidak
boleh merintangi pengoperasiaan pesawat luput maut lainnya
Kapasitas Sekoci Tidak Boleh Lebih dari 150 Orang.

• Dengan berat rata-rata 75 kg dan memakai rompi penolong


penumpang dapat duduk. Dengan posisi normal dan tidak
mengganggu alat penggerak.
• Setiap posisi tempat duduk harus di terakan dengan jelas
pada sekoci penyelamat.
• Jumlah Sekoci Yang Harus Dibawa Di Atas Kapal
A.Kapal Barang
Jumlah kapasitas sekoci di satu lambung harus mampu menampung seluruh orang
yang berada di atas kapal.

B. Kapal Penumpang
Jumlah kapasitas sekoci di satu lambung harus mampu menampung setengah jumlah
orang yang berada di atas kapal, jika jumlah kapasitas yang 50 % lagi hanya mampu
menampung 37,5 %, maka 12,5 diganti dengan rakit kapsul (ILR).

C. Kapal Tanker
Di perbolehkan hanya membawa 2 sekoci penolong dengan syarat :
1. Satu sekoci di masing – masing lambung.
2. Panjang sekoci tidak boleh lebih dari 28 kaki / 8,5 meter.
3. Ujung belakang sekoci paling sedikit 1,5 x panjang sekoci di muka
4. Diletakkan sedekat mungkin dengan air.
TANGGA EMBARKASI
• TERBUAT DARI KAYU
• PANJANG MINIMUM 480 mm, LEBAR 115 mm, DAN TEBAL 25
mm
• JARAK ANTARA TANGGA SATU DENGAN YANG LAIN TIDAK
KURANG DARI 300 mm DAN TIDAK LEBIH DARI 380 mm DAN
DIKUKUHKAN SECARA HORIZONTAL.
RAKIT PENOLONG
Macam Rakit Penolong
• Rakit penolong yang di kembangkan (inflated)
• Rakit penolong tegar.
PERSYARATAN ILR

a. Harus mampu bertahan terapung selama 30 hari.


b. Harus mampu dilemparkan dari ketinggian 18 meter.
c. Dilengkapi dengan sarana pelindung.
d. Kapasitas minimal 6 orang
e. Dilengkapi dengan 4 roket pelontar obor berparasut; 6 buah obor
tangan; 2 isyarat asap apung.
f. Jalan masuk ke rakit minimal 1 buah
g. Terbuat dari karet
h. Harus dilengkapi dengan repair kit.
i. Pompa udara
j. Harus mempunyai stabilitas yang baik ketika terapung dengan isinya sudah
terbuka.
k. Kalau dijatuhkan dari ketinggian 18 meter (60 kaki), beserta isinya tidak rusak.
l. Tutup rakit secara otomatis akan terbuka pada tempatnya ketika rakit
mengembang. Tutup ini harus berfungsi juga sebagai pelindung terhadap orang-
orang yang cedera dan mempunyai alat yang menampung air hujan. Diatasnya
dilengkapi penerangan dan warna tutup harus menyolok.
m. Rakit ini harus dilengkapi dengan painter yang diikat pada bagian luar life line dan
harus tersimpan dibagian dalam.
n. Harus bisa ditegakkan oleh satu orang, jika pada waktu terkembang terbalik.
o. Harus dilengkapi dengan pintu masuk yang dilengkapi dengan alat untuk naik dari
air ke dalam rakit.
p. Pengembangan rakit kapsul dengan gas tidak mempengaruhi orang cedera (kompres
gas), harus secara otomatis dengan menarik tali atau yang lainnya.
q. Alasnya harus kedap air dan harus cukup melindungi terhadap dingin.

r. a). Kapasitas = Isi Dalam Desimeter Kubik ; atau


96
= Isi Dalam Kaki Kubik
3,4
b). Kapasitas = Luas Dalam Sentimeter Persegi ; atau
3,72
= Luas Dalam Kaki Persegi
s. Harus sanggup dalam keadaan tidak terlindung selama 30 hari terapung
di laut dalam segala macam cuaca.
t. Kapasitas antara 6 s.d. 25 orang.
u. Harus bisa dioperasikan pada temperature antara 30 oC s.d. ± 66 oC
atau – 22 oF s.d. ± 150 oF
v. Dalam keadaan darurat harus mudah dilepaskan dari kapal.
i. Disimpan sedemikian rupa sehingga memungkinkan terapung bebas dari
penyimpanannya, mengembang dan terputus ikatannya dari kapal ketika
tenggelam. Kalau dilasing harus dilengkapi dengan alat pelepas otomatis
w. Harus dilengkapi alat untuk memudahkan ditarik.
• ALAT – ALAT PENOLONG PERORANGAN Persyaratan
alat-alat penolong berdasarkan peraturan
Internasional SOLAS (Safety Of Life at Sea) 1978,
amandemen tahun 1983, Chapter III section II & IV,
Solas 1983, meliputi :a. Dibuat dari bahan yang
tepat oleh orang yang ahli
b. Tahan terhadap suhu –30 oC s/d +65 oC.
c. Diberi warna yang menyolok.
d. Dilengkapi dengan bahan yang dapat
memantulkan cahaya.
e. Dapat dioperasikan dengan mudah dan baik
dalam segala kondisi laut.
f. Di beri tanda masa berlaku dengan jelas.
• Alat Penolong Perorangan Macam – macam Alat Penolong :
a. Alat-alat penolong perorangan.
b. Isyarat-isyarat visual.
c. Rakit penolong (ILR).
d. Sekoci Penyelamat.
e. Alat-alat peluncuran dan embarkasi.

• Alat-alat penolong lainnya Alat-alat penolong perorangan (personal life saving appliance)
a. Pelampung penolong (life buoy).
b. Rompi penolong (life jacket).
c. Pakaian cebur (Immersion suit).
d. Sarana pelindung panas (Thermal Protective aids) 
LIFE BUOY
• Diameter luar 800 mm,diameter dalam 400mm
• Dibuat dari bahan yang menyatu.
• Dapat mengapung diair tawar 24 jam dengan beban besi 14,5
kg
• Tidak terbakar/meleleh setelah terkurung api 2dtk
• Dapat di lemparkan dari ketinggian 30 meter
• Dilengkapi tali pegangan diameter 9,5 mm
panjang tali 4 x diameter luar.
• Dilengkapi lampu yang dapt menyala sendiri.
• Mempunyai berat tidak kurang dari 2,5 kg
• Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya.
• Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak.
• Harus di beri warna menyolok/orange
• Di beri nama kapal dan pelabuhan induk
• Paling sedikit ada satu pelampung di tiap
lambung dilengkapi tali paling sedikit sepanjang
27,5 m
SOLAS LIFE JACKET
IMMERSION SUIT
PHYROTECHNICS
• PARACHUT SIGNAL (MALAM HARI)
• RED HANDFLARE (MALAM HARI)
• SMOKE SIGNAL (SIANG HARI)
PARACHUTE SIGNAL
RED HAND FLARE
SMOKE SIGNAL
PENYELAMATAN DENGAN HELI KOPTER
• SEBAIKNYA DI LAKUKAN PADA SIANG HARI DENGAN
KECEPATAN ANGIN TIDAK LEBIH DARI 45 KNOT, TERUTAMA
PENYELAMATAN PADA SEKOCI DAN ILR
• JIKA PENYELAMATAN MALAM HARI : NYALAKAN LAMPU
KAPAL SEBANYAK MUNGKIN UNTUK MEMUDAHKAN
PENCARIAN DILOKASI KEJADIAN, DAERAH EMBARKASI DI
BERIKAN PENERANGAN LEBIH UTK MEMUDAHKAN
PENDARATAN DI DEK, HINDARI SOROT LAMPU LANGSUNG KE
ARAH HELIKOPTER
KOMUNIKASI HELIKOPTER DENGAN TEMPAT EMBARKASI

• KOMUNIKASI MENGGUNAKAN TWO WAY RADIO PADA CHANEL 16


ATAU CHANEL LAIN YANG DI SEPAKATI.
• DENGAN MENGGUNAKAN ISYARAT TANGAN/LENGAN.
• TARIK TALI PENGIKAT: KEDUA TANGAN DIRENTANGKAN MENDATAR
DENGAN IBU JARI KEATAS KEMUDIAN KEDUA LENGAN(POSISI
LENGAN LURUS) DI GERAKAN KE ATAS KEPALA.
• TAHAN TALI PENGANGKAT: KEDUA TANGAN DI RENTANGKAN
MENDATAR JARI MENGEPAL DENGAN IBU JARI MENGARAH KEBAWAH.
PETUNJUK PRAKTIS PENYELAMATAN DENGAN HELIKOPTER

• MENGGUNAKAN PHYROTECNIC,ALDIS LAMP,SART DAN SARANA PENDUKUNG


LAINNYA MEMUDAHKAN PENCARIAN.
• MENGINFORMASIKAN WARNA LAMBUNG KAPAL PADA HELI KOPTER BILA TERJADI
KOMUNIKASI.
• TEMPAT PENDARATAN/EMBARKASI HARUS BEBAS DARI HALANGAN DAN TANDA
PENDARATAN HURUF h DENGAN CAT PUTIH ATAU KUNING
• KAPAL HARUS MEMPERTAHANKAN 30DERAJAT KEKANAN YANG BERLAWANAN
DENGAN ARAH ANGIN SEHINGGA POSISI KAPAL BERADA DI SISI KANAN DARI
HELIKOPTER DAN MENDARAT BERLAWANAN DENGAN ARAH ANGIN
• GUNAKAN PETUNJUK ARAH DAN KECEPATAN ANGIN
• MAKSIMUM PANJANG TALI PENGANGKAT 15 METER
HAMBATAN
• CUACA BURUK
• MALAM HARI
• KETRAMPILAN PILOT DAN AWAK KAPALNYA
• KEPANIKAN KORBAN ATAU PENGORGANISASIAN YANG TIDAK
BAIK
• KETRAMPILAN MEMASANG ALAT BANTU PADA UJUNG TALI
PENARIK/PENGANGKAT.
KAPASITAS HELIKOPTER
• HELIKOPTER PENYELAMAT PADA UMUMNYA MEMPUNYAI KAPASITAS 8
S.D 16 ORANG DAPAT MENEMPUH JARAK 180 NM
SART
• SEARCH AND RESCUE RADAR TRANSPONDER
• Bekerja pada frekwensi 9 Ghz,bersifat pasif bekerja apa bila
mendapat sinyal radar dari sebuah kapal dan memantulkannya
kembali sehingga pada layar radar kapal akan nampak 12
titik/spot dimana titik yang paling dalam adalah posisi SART.
Sehingga dapat di tentukan arah dan jarak korban
• Batre sart dapat digunakan 8 jam dan stnd by 96 jam
• Utk kapal gt diatas 500 wajib 2 buah.300-500 gt 1 buah
EPIRB
• EMERGENCY POSITION INDICATING RADIO BEACON.
• Bekerja pada frekwensi 406 Mhz atau 1,6 Ghz tergantung
daerah pelayarannya.
• Cara kerja EPIRB on-> satelit->LUT (local User Terminal)di
bumi,diketahui posisi & identitas->MCC (mission control
Center)-> RCC(Rescue coordinating Centre)SAR
GMDSS RADIO
• Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) : Sistem Keselamatan
Maritim Global) adalah sebuah kesepakatan internasional berlandaskan
beberapa prosedur keselamatan, jenis peralatan dan protokol komunikasi
yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan mempermudah
pertolongan bagi kapal dan pesawat terbang yang mengalami bencana.
• Sistem ini diharapkan untuk dapat melakukan fungsi-fungsi, yakni: memberi
peringatan (termasuk penentuan posisi unit yang mengalami bencana),
koordinasi untuk pencarian dan pertolongan (SAR), (locating),pandu balik
[homing]), siaran informasi keselamatan bahari (maritime), komunikasi
secara luas dan komunikasi anjungan ke anjungan (bridge-to-bridge).
TWO WAY RADIO
• Dilengkapi dengan chanel 16,13,6 dan lainnya
• Harus kedap air
• Batre harus bias di gunakan minimal 8 jam.batre harus penuh
setiap saat.
• Kapal gt 500 t atau lebih harus membawa 3 buah HT , kapal
300t s/d 500 ton 2 HT
• Di tempatkan di tempat yang mudah di jangkau.

Anda mungkin juga menyukai