NATURE OF DISTRESS
• KEBAKARAN
• TUBRUKAN
• KANDAS
• BOCOR
• TENGGELAM
KEADAAN DARURAT
1. Faktor – faktor yang menyebabkan keadaan darurat :
a. Faktor Manusia
b. Faktor Tehnis
c. Faktor Alam
a. Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
b. Peralatan dan perlengkapan harus yang baik dan terpelihara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Berita cuaca harus di pantau dengan baik setiap saat.
d. Anak buah kapal berdisiplin yang tinggi, dan mampu bekerja sama.
e. Anak buah kapal harus mempunyai kemampuan fisik, mental yang
kuat, terdidik dan terampil.
3 FAKTOR PENTING PENGUASAAN DIRI DARI KEPANIKAN
Alat – alat penolong yang wajib disediakan di atas kapal untuk bertahan
hidup apabila kapal tenggelam sesuai SOLAS ’74 adalah :
A. Panjang – rata rata sekoci penolong tidak boleh kurang dari 24 kaki atau 7,3
meter.
B. Harus mempunyai stabilitas yang baik di laut bebas dengan penuh muatan.
C. Mempunyai tenaga apung yang terpasang tetap, tangki-tangki tidak karat atau
minyak.
D. Jika dipasang motor maka harus dipasang pelindung dari masuknya air dari
depan.
E. Berat maksimum dengan segala isinya tidak boleh lebih dari 20 log ton atau 20.320 kg.
F. Sekoci yang bisa lebih dari 60 orang tapi kurang dari 100 orang harus memakai penggerak
propeller yang digerakan dengan tenaga ( mechanically propeller )
G.Bangku yang melintang dan yang dipinggir harus dipasang serendah mungkin.
H.Block Coeficient harus lebih dari 0,64 (bahan bukan dari kayu).
Jenis - jenis Sekoci Penolong
B. Kapal Penumpang
Jumlah kapasitas sekoci di satu lambung harus mampu menampung setengah jumlah
orang yang berada di atas kapal, jika jumlah kapasitas yang 50 % lagi hanya mampu
menampung 37,5 %, maka 12,5 diganti dengan rakit kapsul (ILR).
C. Kapal Tanker
Di perbolehkan hanya membawa 2 sekoci penolong dengan syarat :
1. Satu sekoci di masing – masing lambung.
2. Panjang sekoci tidak boleh lebih dari 28 kaki / 8,5 meter.
3. Ujung belakang sekoci paling sedikit 1,5 x panjang sekoci di muka
4. Diletakkan sedekat mungkin dengan air.
TANGGA EMBARKASI
• TERBUAT DARI KAYU
• PANJANG MINIMUM 480 mm, LEBAR 115 mm, DAN TEBAL 25
mm
• JARAK ANTARA TANGGA SATU DENGAN YANG LAIN TIDAK
KURANG DARI 300 mm DAN TIDAK LEBIH DARI 380 mm DAN
DIKUKUHKAN SECARA HORIZONTAL.
RAKIT PENOLONG
Macam Rakit Penolong
• Rakit penolong yang di kembangkan (inflated)
• Rakit penolong tegar.
PERSYARATAN ILR
• Alat-alat penolong lainnya Alat-alat penolong perorangan (personal life saving appliance)
a. Pelampung penolong (life buoy).
b. Rompi penolong (life jacket).
c. Pakaian cebur (Immersion suit).
d. Sarana pelindung panas (Thermal Protective aids)
LIFE BUOY
• Diameter luar 800 mm,diameter dalam 400mm
• Dibuat dari bahan yang menyatu.
• Dapat mengapung diair tawar 24 jam dengan beban besi 14,5
kg
• Tidak terbakar/meleleh setelah terkurung api 2dtk
• Dapat di lemparkan dari ketinggian 30 meter
• Dilengkapi tali pegangan diameter 9,5 mm
panjang tali 4 x diameter luar.
• Dilengkapi lampu yang dapt menyala sendiri.
• Mempunyai berat tidak kurang dari 2,5 kg
• Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya.
• Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak.
• Harus di beri warna menyolok/orange
• Di beri nama kapal dan pelabuhan induk
• Paling sedikit ada satu pelampung di tiap
lambung dilengkapi tali paling sedikit sepanjang
27,5 m
SOLAS LIFE JACKET
IMMERSION SUIT
PHYROTECHNICS
• PARACHUT SIGNAL (MALAM HARI)
• RED HANDFLARE (MALAM HARI)
• SMOKE SIGNAL (SIANG HARI)
PARACHUTE SIGNAL
RED HAND FLARE
SMOKE SIGNAL
PENYELAMATAN DENGAN HELI KOPTER
• SEBAIKNYA DI LAKUKAN PADA SIANG HARI DENGAN
KECEPATAN ANGIN TIDAK LEBIH DARI 45 KNOT, TERUTAMA
PENYELAMATAN PADA SEKOCI DAN ILR
• JIKA PENYELAMATAN MALAM HARI : NYALAKAN LAMPU
KAPAL SEBANYAK MUNGKIN UNTUK MEMUDAHKAN
PENCARIAN DILOKASI KEJADIAN, DAERAH EMBARKASI DI
BERIKAN PENERANGAN LEBIH UTK MEMUDAHKAN
PENDARATAN DI DEK, HINDARI SOROT LAMPU LANGSUNG KE
ARAH HELIKOPTER
KOMUNIKASI HELIKOPTER DENGAN TEMPAT EMBARKASI