Anda di halaman 1dari 7

ISMCode ( International safety management

code )
December 6, 2012

ISMCode ( International safety management code ) merupakan suatu standar


internasional yang mengatur sistem manajemen keselamatan ( Safety ) dalam
pengoperasian kapal termasuk SDM yang menanganinya serta upaya pencegahan
dan pengendalian pencemaran lingkungan.ISMCode merupakan produk IMO
(International Maritime Organization) yang akhirnya diadopsi oleh SOLAS (Safety of
Life at Sea ) pada tahun 1994. ISMCode merupakan persyaratan wajib bagi
perusahaan pelayaran dan perkapalan karna sebelum suatu perusahaan dan
kapalnya beroperasi maka harus mempunyai sertifikasiISMCode terlebih dahulu,
tanpa sertifikasi ISMCode maka tidak bisa untuk beroperasi, karna
memang ISMCode merupakan license untuk menjadi Ship operator.

Meningkatnya kecelakaan dilaut yang terjadi dalam beberapa taun terahir


mendorong perlunya sosialisasi dan penerapan ISMCode bagi perusahaan-
perusahaan pelayaran dan perusahaan perkapalan agar keselamatan serta
pengendalian lingkungan laut dapat terjamin. Tidak di pungkiri banyaknya
kecelakaan di laut tidak hanya di sebabkan oleh faktor cuaca atau kondisi laut tapi
juga di pengaruhi factor kesalahan manusia. Inilah yang menjadi tujuan
perlunya ISMCode supaya ada jaminan keselamatan dalam pengoperasian kapal di
laut, tidak hanya jaminan keselamatan terhadap jiwa manusia, namun juga jaminan
keselamatan barang / muatan dan jaminan kelestarian laut karna tidak adanya
pencemaran yg di timbulkan dari kapal. Dalam ISMCode perusahaan pelayaran
wajib memiliki manajer atau setingkat dengan manajer dengan persyaratan orang
yang ditunjuk diutamakan punya akses langsung dengan pimpinan tertinggi dari
perusahaan terkait, yang dalam dunia pelayaran disebut dengan DPA (designated
person ashor atau orang yang ditunjuk di darat ) yang mempunyai tanggung jawab
penuh dalam mengawasi hal yang terkait dengan safety dari perusahaan terkait.
Sedangkan untuk dikapalnya perusahaan harus mempunyai sistem manajemen
serta prosedur yangbaku dalam sistem penanggulangan & Pencegahan hal-hal yang
bisa terjadi terkait dengan keselamatan ( safety ) dan pencemaran dari kapal itu
sendiri. Banyak sekali manfaat yang akan diperoleh jika perusahaan perkapalan
dan pelayaran menerapkan sistem manajemen ISMCode ini diantaranya :

1. Terbentuk dan terbangunnya budaya keselamatan serta Kesadaran akan


keselamatan jiwa , barang , dan lingkunagn laut adalah menjadi tanggug jawab
bersama

2. Mengurangi resiko kecelakaan di laut

3. Perlingdungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan

4. Mengurangi resiko kecelakaan

5. Motivasi karyawan lebih tinggi

6. Pengurangan biaya operasi dan biaya kecelakaan kerja

7. Meningkatkan Citra & Image preusan

8. Mengurangi Pembayaran asuransi, dll

Klausul / Elemen Elemen dasar dalam ISMCode:

1. Umum

Pemaparan dan gambaran secara umum tentang definisi, sasaran dan penerapan
sistem Management keselamatan ISMCode
2. Kebijakan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan

Perusahaan wajib mempunyai kebijakan dan prosedur keselamatan kerja dan


perlindungan lingkunagan, dimana Semua kebijakan manajemen yang terkait
dengan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan itu wajib terdokumentasikan
serta memastikan setiap personil yang dimiliki harus memahami, mematuhi dan
menjalankan kebijakan-kebijakan tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut contohnya
kebijakan mengenai keselamatan kerja dan kebijakan mengenai larangan
mengunakan narkotika serta minuman alkohol. Dalam prosedur kebijakan
keselamatan kerja dan lingkungan ini perusahaan bisa mengadopsi sistem HSE
( Health , Safety & Environment ) yang tersedia dalam sistem OHSAS 18001 dan
ISO 14001

3. Tanggung Jawab dan Wewenang Perusahaan

Dalam klausul ini diwajibkan perusahaan harus memiliki kebijakan mengenai


pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab di disemua funsi dan bagian
sesuai dengan proses bisnis perusahaannya. Kebijakan tersebut dituangkan dalam
bentuk Struktur Organisasi dan Jobdescritions. Tujuannya supaya ada kejelasan
tugas,wewenang dan tanggung jawab di setiap fungsi dan bagian, oleh karnanya
ketersediaan struktur organisasi dan Jobdesc yang jelas merupakan sebuah
kewajiban yang harus dimiliki oleh perusahaan sehingga ada kejelasan siapa
bertanggung jawab terhadap apa. Kalau didalam sistem manajemen ISO
persyaratan ini ada di dalam klausul 5.5 tentang Tanggung Jawab , Wewenang dan
Komunikasi.

4. Petugas yang Ditunjuk (DPA-Designated Person Ashore)

Dalam klausul ini mewajibkan perusahaan harus mempunyai penanggung jawab


( orang yang ditunjuk ) untuk memantau dan mengkontrol implementasi kebijakan
serta prosedur yang dibuat dan disepakati yang terkait dengan keselamatan kerja
dan lingkungan di kapal. Contohnya control terhadap dokumen, prosedur serta
training-training tentang keselamatan kerja di kapal.
5. Tanggung Jawab dan Wewenang Nakhoda

Nakhoda sangat berperan penting dalam hal keselamatan di kapal, oleh karnanya
seseorang yang menjadi nakhoda mempunyai kewenangan tertinggi dan
tanggungjawab yang besar dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait
dengan keselamatan kerja dan lingkungan, seorang nahkoda harus bisa memberi
pengarahan , instruksi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kapal serta
membantu awak kapal dalam menjalankan sistem yang dibuat terkait keselamatan
kerja dan lingkungan

6. Sumber Daya dan Tenaga Kerja

Perusahaan harus mempunyai kebijakan mengenai SDM dan tenaga kerja yang
dimiliki serta memastikan SDM tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
perusahaan. Sehingga SDM mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
yang di embannya dengan baik. Persyaratan ini kalau dalam sistem manajemen ISO
ada di klausul 6 mengenai manajemen sumber daya.

7. Pengembangan Rencana Pengoperasian Kapal

Perusahaan harus menetapkan prosedur, rencana dan instruksi, termasuk daftar


yang sesuai, untuk operasi kapal kunci tentang keselamatan kapal, personil dan
perlindungan lingkungan. Berbagai tugas harus didefinisikan dan pegawai yang
ditugaskan harus orang yang berkopenten di bidangnya.

8. Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat

Perusahaan wajib mempunyai prosedurbakuuntuk mengidentifikasi potensi situasi


darurat kapal, dan menetapkan langkah tindakan yang harus dilakukan, perusahaan
juga harus mempunyai program untuk latihan bagi pegawai untuk mempersiapkan
langkah-langkah serta tindakan-tindakan jika terjadi keadaan darurat.
9. Pelaporan dan Analisa Ketidaksesuaian, Kecelakaan dan Kejadian
Berbahaya

Sistem manajemen keselamatan harus mencakup prosedur yang memastikan


bahwa ketidaksesuaian, kecelakaan dan situasi berbahaya dilaporkan kepada
Perusahaan, diselidiki dan dianalisa dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan
pencegahan pencemaran. Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk
pelaksanaan tindakan perbaikan, Pencegahan dan penanggulangannya.

10. Pemeliharaan dan Perlengkapan Kapal

Dalam hal ini Perusahaan wajib menetapkan prosedur untuk memastikan bahwa
kapal terpelihara dengan baik sesuai ketentuan serta peraturan yang relevan
dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Perusahaan. Melakukan tindakan
identifikasi bahayam inspeksi, melaporkan ketidaksesuaian serta melakukan
tindakan perbaikan merupakan Prosedur wajib dalam klausul ini.

11. Dokumentasi

Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan


semua dokumen dan data yang relevan dengan sistem manajemen keselamatan
dan semuanya itu harus terdokumentasi dengan baik dan harus tersedia dikantor
dan di kapal

12. Verifikasi, Tinjauan dan Evaluasi Perusahaan

Perusahaan wajib melakukan audit internal secara rutin dan mengevaluasi


efektifitas implementasi sistem manajemen keselamatan sehingga sistem
manajemen keselamatan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. dalam melaksanakan audit internal auditor harus independen dari
bagian yang sedang diaudit kecuali hal ini tidak praktis karena ukuran dan sifat dari
Perusahaan.
13. Sertifikasi dan Verifikasi

IMSCode harus disetujui oleh Flag Administration ( Pemerintah suatu negara yang
benderanya digunakan oleh kapal yang bersangkutan) atau suatu badan yang
ditunjuk oleh Flag Administration, kemudian sertifikat dikeluarkan. Sebelum
perusahaan dan kapalnya dioperasikan keduanya harus disertifikasikan
terhadap ISMCode. Sertifikat ISMCode dapat diartikan sebagai suatu lisensi untuk
menjadi Ship Operator, sertifikasi ini di bedakan menjadi dua, yaitu :

1. DOC (Document of Compliance), untuk kantor ( Asli ) dan kapal mendapat


copynya

2. SMC (Safety Management Certificate), untuk setiap kapal yang dioperasikan dan
dikantor harus punya copynya

Masing-masing sertifikat berlaku untuk 5 tahun dan Pengesahan ulang atau


endorsement dilakukan setiap tahun untuk DOC dan untuk SMC akan dilakukan
antara tahun ke 2 dan ke 3

14. Verifikasi

Semua verifikasi yang disyaratkan oleh ketentuan-ketentuan Kode Etik ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur diterima Administrasi, dengan
mempertimbangkan pedoman yang dikembangkan oleh perusahaan

15 Format / bentuk Sertifikat

Format / Bentuk sertifikat jika tidak dalam Bahasa Inggris atau Perancis maka harus
ada terjemahan dalam salah satu dari dua bahasa tersebut. Dan untuk sertifikat
sementara harus dicantumkan masa berlakunya.
Penerapan sistem manajemen keselamatan ISMCode akan akan berjalan baik jika
ada komitmen penuh dari top manajemen dan team, karna sebagus apapun sistem
yang dibuat jika tak da komitmen semuanya akan berjalan sia sia,.

Anda mungkin juga menyukai