Anda di halaman 1dari 12

K E M E N T E R I A N K E L A U TA N D A N P E R I K A N A N

D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E R I K A N A N TA N G K A P
D I R E K T O R AT P E L A B U H A N P E R I K A N A N

TUGAS DAN FUNGSI SYAHBANDAR DALAM


Oleh:
MEMERIKSA DAN MENSAHKAN PKL
Izak Siamiloy
Pejabat Fungsional Ahli Madya Dit. PP
| Jakarta, 2 Juni 2020 |
DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESYAHBANDARAN
DI PELABUHAN PERIKANAN
1. Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.03/PER-KP/2013 tentang Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan
5. Peraturan Menteri Perhubungan No. 82 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB)
6. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor : KEP.31/DJ-PT/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar (SPB) Kapal Perikanan.
7. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor : KEP.51/DJ-PT/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengaturan Kapal Perikanan di
Pelabuhan Perikanan
8. Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor : KEP.16/PER-DJPT/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kesyahbandaran
oleh Petugas Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan
SYAHBANDAR DI PELABUHAN PERIKANAN
UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
Pasal 42 ayat (1) :
Syahbandar di pelabuhan perikanan adalah syahbandar yang ditempatkan secara khusus di pelabuhan perikanan untuk pengurusan administratif dan
menjalankan fungsi menjaga keselamatan pelayaran;

Pasal 42 ayat (2) Tugas dan Wewenang


1. Menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar
2. Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan
3. Memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan
4. Memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa alat penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan
5. Memeriksa log book penangkapan dan pengangkutan ikan
6. Memeriksa dan mengesahkan Perjanjian kerja laut
7. Mengatur olah gerak dan lalu lintas kapal perikanan di pelabuhan perikanan
8. Mengawasi pemanduan
9. Mengawasi pengisian bahan bakar
10.Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan perikanan
11. Melaksanakan bantuan pencarian dan penyelamatan
12.Memimpin penanggulangan pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan perikanan
13.Mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim
14.Memeriksa pemenuhan persyaratan pengawakan kapal perikanan
15.Menerbitkan surat tanda bukti lapor kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan
16.Memeriksa sertifikat ikan hasil tangkapan
SANKSI PIDANA

Pasal 98 Pasal 323 ayat (1)


UU 45/2009 tentang Perikanan UU 17/2008 tentang Pelayaran
Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Nakhoda yg berlayar tanpa memiliki Surat
Persetujuan Berlayar sebagaimana dimaksud dalam Persetujuan Berlayar perikanan yang dikeluarkan
Pasal 42 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara syahbandar sebagaimana dimaksud Pasal 219 ayat
paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama
Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 5 tahun dan denda paling banyak
Rp.600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah)
SYAHBANDAR DI PELABUHAN PERIKANAN MELAKUKAN PENGAWASAN
KAPAL PERIKANAN DALAM RANGKA PENERBITAN SPB

Pengawasan keselamatan operasional kapal perikanan:


1. Pengawasan kapal tiba di pelabuhan perikanan
2. Pengawasan kapal selama di pelabuhan perikanan
3. Pengawasan kapal saat meninggalkan pelabuhan perikanan

SPB merupakan bukti otentik bahwa kapal telah memenuhi:

1. Laik Laut
2. Laik Tangkap
3. Laik Simpan
4. Laik Pengawakan
PENGAWASAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN DALAM
RANGKA PENERBITAN SPB

Laik Pengawakan di kapal perikanan


Kapal perikanan harus dioperasikan oleh nakhoda dan anak buah kapal yang memiliki kompetensi,
diantaranya :
1. Kompetensi laik laut bagi awak kapal
Kompetensi laik laut diatur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
2. Kompetensi laik tangkap bagi awak kapal
Kompetensi laik tangkap meliputi :
 Keahlian penangkapan ikan
Berdasarkan wilayah operasi penangkapan, perencanaan operasi penangkapan ikan, pelaporan
penangkapan ikan.
 Keahlian alat penangkapan ikan
Berdasarkan tingkat resiko operasi alat penangkapan ikan
PENGAWASAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN DALAM
RANGKA PENERBITAN SPB
3. Kompetensi Laik Simpan bagi awak kapal
Kompetensi laik simpan meliputi :
 Keahlian penangkapan ikan
Berdasarkan lama operasi kapal penangkap ikan, jenis ikan hasil tangkapan, teknik
penangkapan ikan, metode dan lama waktu penyimpanan ikan.
 Keahlian refrigerasi perikanan.
Berdasarkan metode penggunaan mesin pendingin dan pembekuan ikan.
 Keahlian Cara Penanganan Ikan Yang Baik
Berdasarkan prinsip cara-cara penanganan ikan yang baik
SYAHBANDAR DI PELABUHAN PERIKANAN
MENERBITKAN CREW LIST
Tahapan Pembuatan Crew List

ketika pelaut telah menanda-tangani PKL, dia dapat disijil (sign on)
pada Buku Pelautnya.
Setelah pelaut disijil di atas kapal (dimasukkan dalam Crew List),
maka sejak saat itu dia disebut sebagai “awak kapal”.
SYAHBANDAR DI PELABUHAN PERIKANAN MENERBITKAN CREW
LIST
Sehubungan dengan crewlist merupakan dokumen terakhir dari kelaikan pengawakan
kapal, maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
1. PKL
Merupakan dokumen awal hubungan kerja para pihak (pemilik kapal dan pekerja dalam
hal ini masing-masing awak kapal), yang selanjutnya menjadi bagian dari dokumen
pelaut, maka harus diperiksa isi dan pemahamannya.
2. Sijil
Merupakan buku daftar awak kapal yang diisi oleh nakhoda dengan memasukkan nama
dan jabatan awak kapal sesuai dengan PKL yang telah ditandatanganinya masing-
masing, selanjutnya disahkan oleh syahbandar
3. Kesesuaian
Pengesahan crewlist dengan memeriksa kesesuaian dokumen awak kapal yang
dilampirkan, seperti Sertifikat, Buku Pelaut, PKL.
TUGAS SYAHBANDAR DALAM MEMERIKSA
DAN MENSAHKAN PKL
MEMERIKSA PKL  Permen KP 42/2016, Pasal 6, KL bagi Awak Kapal Perikanan yang dilaksanakan pada
Kapal Perikanan berbendera Indonesia harus diperiksa dan disahkan oleh Syahbandar di pelabuhan
Perikanan di Indonesia.
Unsur –unsurnya meliputi:
1. wilayah hukum PKL, kepastian hukum PKL, jenis PKL, kondisi dan persyaratan kerja di Kapal Perikanan, hak dan
kewajiban, pelaksanaan PKL, kompetensi dan dokumen Awak Kapal Perikanan; dan isi dan format PKL;
2. Hak dan kewajiban meliputi: a. Jangka waktu PKL, penempatan kerja, gaji dan bonus, asuransi, fasilitas, biaya
transportasi dan akomodasi, jam istirahat dan cuti serta Asuransi.
3. PKL di tandatangani oleh pemilik Kapal Perikanan, Operator Kapal Perikanan atau Nakhoda Kapal Perikanan dengan
Awak Kapal Perikanan di Kantor Syahbandar di PP

PKL disahkan oleh Syahbandar di Pelabuhan Perikanan


Syahbandar di Pelabuhan Perikanan sebagai salah satu
GARDA TERDEPAN dalam pemberantasan IUU Fishing
di pelabuhan perikanan
TERIMAKasih

Anda mungkin juga menyukai