Anda di halaman 1dari 61

PERSIAPAN INSTRUKTUR DALAM MELAKSANAKAN

PRODI PANDU TINGKAT II

Oleh
Capt. Indra Priyatna
(Training Supervisor)

WORKSHOP
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI LAUT
JAKARTA, 2018
1
TOPIK
I. PENDAHULUAN
II. DEFINISI / PENGERTIAN ISTILAH
III. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
IV. RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
V. STRUKTUR PAKET PELATIHAN PANDU
TINGKAT – II
VI. CONTOH PERUMUSAN KOMPETENSI
INTI DAN KOMPETENSI DASAR
VII. CONTOH PENJABARAN MATA
PELAJARAN MENJADI TOPIK DAN SUB
TOPIK
VIII. CONTOH PERUMUSAN TUJUAN DIKLAT
IX. CONTOH GPPP/RPS (TEACHING PLAN)
X. CONTOH RPP/SAP (TEACHING UNIT)
XI. CONTOH KEGIATAN PENDAHULUAN
DALAM TATAP MUKA (ICE BREAKER)
XII. CONTOH MATERI PEMBELAJARAN
(BAHAN AJAR)
2
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan dan pengembangan SDM di bidang
pelayaran (termasuk kepanduan) berdasarkan UU No. 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran, Bab XIV pasal 261 ayat (1),
diharuskan menuhi standar nasional dan internasional
sehingga dipakailah istilah “diklat” sebagaimana
didefinisikan dalam PP No. 51 Tahun 2012 tentang Sumber
Daya Manusia di Bidang Transportasi, Bab I pasal 1
paragraf 1.
3
Contoh implementasi standar nasional:

1. UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 7 ayat (1) point d dan g : Guru
wajib memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan (untuk
diklat kepelautan dilaksanakan training berbasis IMO Model Course 6.09 dan
pengembangan keprofesionalan diakomodasi dalam QSS).
2. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, pasal 57 ayat (2) : Evaluasi dilakukan terhadap
peserta didik (untuk diklat kepelautan dilaksanakan TOE berbasis IMO Model
Course 3.12), lembaga dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal
untuk semua jenjang, satuan dan jenis pendidikan (untuk diklat kepelautan
dilaksanakan training berbasis ISO Documentation, ISO Internal Auditor, QSS
Auditor).
3. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, pasal 58 ayat (2) : Evaluasi peserta didik,
satuan pendidikan dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri (untuk
diklat kepelautan : Ujian keahlian pelaut dilaksanakan oleh DPKP beserta
PUKPnya, Rekomendasi Pelaksanaan Diklat & Bimtek oleh PPSDMP Laut, dan
Approval program oleh Ditjen Hubla.
4
Jika BP2TL STRUKTUR ORGANISASI DPKP
menjadi
LDP, DPKP
maka
DPKP
jadi LSP PELAUT PELAUT KAPAL
KAPAL NIAGA PENANGKAP
IKAN

ANKAPIN ATKAPIN DECK HANDS

PUKP PUKP
1 – 10 1 – 10

NAUTIKA TEHNIKA ELEKTRO RADIO TANKER

PUKP PUKP PUKP PUKP PUKP


1 – 10 1 – 10 6 1 – 10 1 – 10
5
Perubahan Daya Saing Ketika “BP2TL” Berevolusi
• Tahun 1978 : KPLKP dibentuk berdasarkan KEPMENHUB No. KM.53/OT/Phb-1978
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja KPLKP Perhubungan Laut.
• 2 Oktober 2002 : BPPTL dibentuk berdasarkan KEPMENHUB No. KM.77 Tahun 2002.

2018
Posisi “BP2TL”
Tahapan Siklus Hidup Lembaga
ada di titik
mana pada
kurva ini?
Demand

Embryonic

Growth Shakeout Maturity Decline

1978 2002
Time 6
Kapan BP2TL akan mulai mengalami masa
surut (decline) ?
Ketika pegawai/pengajar:
 bertemu dengan kompetitor hebat
(banyak lembaga diklat menawarkan
produk sejenis);
 menjumpai terlalu banyak difficult client;
 mulai lebay dan malas membuat SAP
(teaching units).

7
KASUS COSTA CONCORDIA (300 meter, 114.000 ton)
Capt. Francesco Schettino menyalahkan juru mudi berkebangsaan Indonesia
karena terlambat 19 detik dalam melaksanakan perintahnya.

BP2TL memutuskan untuk menambah


Prodi (Program Diklat) :
PANDU Tingkat II

8
II. DEFINISI/PENGERTIAN ISTILAH

Persoalan etimologi bisa memicu debat


semantik, misalnya:

• Pengukuran (Measuring, Leveling,


Grading)
• Tes (Pre-test, Mid-test, Post-test)
• Pengujian (Examination) sumatif dan
sub-sumatif
• Penilaian (Assessment)
• Evaluasi (Evaluation).

9
 Pendidikan
 Filosofis
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan
sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan
membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik.

(Salahudin, 2011 : 19)


 Arti luas
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan individu.
(Mudyahardjo, 2010 : 3)

10
 Pendidikan
 Arti Sempit
Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap
anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai
kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan
– hubungan dan tugas – tugas sosial mereka.
(Mudyahardjo, 2010 : 6)
 Konstitusional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.  
(UU Nomor 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat 1)

11
 Kurikulum
• Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
• Pengembangan Kurikulum Kepelautan 2013
merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum
Diklat Kepelautan berbasis STCW 1978 as amended in
1995, 1997, 2000 dan 2006 menjadi Amandemen 2010.

12
The difference between curriculum and
syllabus
Curriculum Syllabus
• Curriculum is for a • Syllabus is for a subject.
course. • Syllabus is the subset of
• Curriculum is the the curriculum.
superset. • Syllabus is the concepts to
• Curriculum is a be taught.
consideration of the
objectives, the contents,
methods chosen to achieve
the objective.

13
STRUKTUR KUR-SIL YANG DIHARAPKAN

Job Profile Training need analysis KURIKULUM

UU No. 20/2003 tentang SISDIKNAS, Bab I, pasal 1 ayat 19:

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu.

Selanjutnya diatur dalam UU No. 20/2003, Bab X – Kurikulum, pasal


36 sd 38.

14
APAKAH KURIKULUM SAAT INI VALID?

JOB Training need Existing Review the


PROFILE analysis curriculum standards

Workplace Reasonable Standards are


expectations standards not reasonable

Examination & Government Review


assessment approval curriculum

Teaching unit /
Course Lesson /
SP / Modul /
conduct Teaching Plan
SAP (RPP)

15
Sumber: IMO MC 6.09 – Task 15.3
Perbedaan pendidikan (education) dengan pelatihan (training)

JENJANG:
JALUR
PENDIDIKAN Dasar,
Akademik atau
Menengah,
Vokasi
Tinggi

PELATIHAN
FORMAL NON-FORMAL

TRAINING PACKAGE / COURSE OUTLINE


Terstruktur & Terstruktur &
Berjenjang Berjenjang
Pelaksanaan
Pelatihan
Jurusan Jurusan
Ujian/
Penilaian/ Jenis/Prodi Jenis/Prodi
Evaluasi
TUJUAN KURIKULUM
PELATIHAN 16
Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil


pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran.
Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi / bukti
melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan
menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran.
Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan
hasil-hasil penilaian.

(Permendikbud No. 81 A Tahun 2013)

17
TES
• Cangelosi (1995: 21) tes didefinisikan sebagai pengukuran
terencana yang dipakai para guru untuk mencoba
menciptakan kesempatan bagi para peserta didik untuk
memperlihatkan prestasi mereka dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan

PENGUJIAN / UJIAN
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 20).

18
Metode dan Instrumen Penilaian

• Penilaian proses formal, merupakan suatu teknik


pengumpulan informasi yang dirancang untuk meng-
identifikasi dan merekam pengetahuan dan keteram-
pilan peserta didik,dengan tujuan untuk membuat
suatu simpulan tentang kemajuan peserta didik.

• Penilaian informal bisa berupa komentar-komentar


guru yang diberikan/diucapkan selama proses
pembelajaran.
19
Pendekatan Penilaian
1) Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan
menggunakan acuan patokan berdasarkan
pada indikator hasil belajar. Sekolah
menetapkan acuan patokan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut

20
Ketuntasan Belajar
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2
untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik
secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang
ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.

21
Ketuntasan Belajar
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
22
23
III. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
 Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.  

 Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:


1. standar isi;
2. standar proses;
3. standar kompetensi lulusan;
4. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
5. standar sarana dan prasarana;
6. standar pengelolaan;
7. standar pembiayaan;
8. standar penilaian pendidikan.  

PP. Nomor 19 Tahun 2005, pasal 1 dan 2


24
PENDIDIKAN AKADEMIK DAN VOKASI

25
PROGRAM APA?

Referensi:
Konvensi UNESCO
The International Convention
on the Recognition of Studies,
Diplomas and Degrees in
Higher Education in Asia and
the Pacific yang diratifikasi
dengan Perpres No. 103 Thn
2007 (16 Nov 2007)

Sumber:
Perpres No.8 Tahun 2012 tentang
KKNI

26
PERATURAN KEMENDIKBUD TERKAIT KURSUS DAN PELATIHAN
o PP RI No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
o PP RI No.32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
o PerMendiknas RI No.49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Non Formal.
o PerMendiknas RI No.70 Tahun 2008 tentang Uji Kompetensi Bagi Peserta
Didik Kursus - Belajar MandirI.
o PerMendiknas RI No.40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus
dan Pelatihan.
o PerMendiknas RI No.41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing Pada
Kursus dan Pelatihan.
o PerMendiknas RI No.42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus.
o PerMendiknas RI No.63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
27
 Kompetensi
 Kompetesi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.  

 Kompetesi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan


kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku – perilaku kognitif, afektif
dan psikomotorik, dengan sebaik – baiknya.
( Mulyasa, 2003 : 37 )

 Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab


yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas - tugas di bidang pekerjaan tertentu
( Kemendiknas. 045 / U / 2002 pasal : 1 )

28
 Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
 Pengetahuan (knowledge) : yaitu kesadaran dalam
bidang kognitif misalnya seorang guru mengetahui
cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan
bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta
didik sesuai dgn kebutuhannya.

 Pemahaman (Understanding) : yaitu kedalaman


kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya
seorang guru yg akan melaksanakan pembelajaran
harus memiliki pemahaman yang baik tentang
karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.
( Mulyasa, 2003 : 38 - 39 )

29
 Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
 Sikap (attitude) : yaitu perasaan (senang – tidak
senang, suka – tidak suka) atau reaksi terhadap suatu
rangsangan yg datang dari luar. Misalnya reaksi
terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan
upah/gaji, dan sebagainya.

 Minat (interest) : adalah kecenderungan seseorang


untuk melakukan sesuatu perbuatan. Misalnya minat
untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.

( Mulyasa, 2003 : 38 - 39 )

30
 Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
 Kemampuan (skill) : adalah sesuatu yg dimiliki oleh
individu utk melakukan tugas atau pekerjaan yg
dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru
dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana
utk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.

 Nilai (value) : adalah suatu standar perilaku yang telah


diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri
seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam
pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan
lain – lain).
( Mulyasa, 2003 : 38 - 39 )

31
 Struktur Kompetensi

 Kompetensi terdiri dari :


- Kompetensi utama (KI);
- Kompetensi pendukung (KD);
- Kompetensi lain yang bersifat
khusus dan gayut dengan
kompetensi utama.
(Kemendiknas. 045 / U / 2002 pasal 2)

32
 Struktur Kompetensi
 Elemen – elemen kompetesi :
o Landasan kepribadian ;
o Penguasaan ilmu dan keterampilan ;
o Kemampuan berkarya ;
o Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang
dikuasai ;
o Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat
sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

( Kemendiknas. 045 / U / 2002 pasal 2 ayat 2 )

33
 Tahapan mencapai Kompetensi
 Standar Kompetensi merupakan uraian fungsi dan
tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya
kualifikasi peserta didik. 

 Kompetensi dasar atau sub kompetensi merupakan


sejumlah tugas atau kemampuan untuk mendukung
ketercapaian standar kompetensi.

 Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

(UU. Nomor 20 Thn 2003 pasal 1 ayat 4)

34
 Penyusunan Standar Kompetensi
 Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi
dan memperkaya.  
 Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan. teknologi dan/atau
kesenian.
 Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh
pendidikan tinggi.  (UU. Nomor : 20 Thn 2003 pasal 13) 35
 Penyusunan Standar Kompetensi
 Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik,
profesi, dan/atau vokasi.
 Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu setara dengan program sarjana.
 
 Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional atau
vokasi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan agar mahasiswa (peserta diklat) dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran
kurikulum (paket pelatihan).
 Program diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai
kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang
belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara
mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya,
serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas
dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.
36
(Kemendiknas No: 232 /U/2000)
IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
• Rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus.
• Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap
awal semester atau awal tahun pelajaran.
• Pengembangan RPP dapat dilakukan secara
mandiri atau secara berkelompok.

37
(1) Data sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester;
(2) Materi pokok;
(3) Alokasi waktu;
(4) KI, KD dan indikator pencapaian
KOMPONEN- kompetensi; tujuan pembelajaran
KOMPONEN (5) Materi pembelajaran; metode
RPP
pembelajaran;
(6) Media, alat dan sumber belajar;
(7) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran;
dan
(8) Penilaian.
38
Bagaimana
Prinsip Pengembangan RPP?

• Sesuai silabus
• Sesuai kondisi satuan pendidikan
• Mendorong partisipasi aktif peserta didik
• Sesuai dengan tujuan Course Framework (Peraturan
Dirjen Hubla No. HK.103/1/16/DJPL-17 tentang Silabus
dan Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan SDM
Pemanduan Kapal)
• Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

39
Bagaimana
Prinsip Pengembangan RPP?

• Mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman


beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan
• Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
• Memberi umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedial
• Keterkaitan dan keterpaduan.
• Memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
dan sumber belajar.

40
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif

Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi

Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam


[bukan sekedar hafalan]
Penilaian
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa

Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

41
ALUR PENYUSUNAN RPP

KURIKULUM /
SILABUS
TRAINING PACKAGE
Materi dan Sumber
RPP Model-Model Pembelajaran
Belajar

Tulis sesuai Lihat Permendikbud


sistematika No 81A Tahun 2013

ALAT Langkah-Langkah Sesuaikan sintaks dari


EVALUASI Pembelajaran Model Pembelajaran

PENDAHULUAN KEGIATAN KEGIATAN


INTI PENUTUP

EKSPLORASI ELABORASI KONFIRMASI

Mengamati, Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan,


dan Mengomunikasikan hasil, 42
Sistematika RPP sesuai Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
Identitas meliputi: Nama Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Semester,
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari
beberapa pertemuan)
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian :
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran. 43
V. STRUKTUR PAKET PELATIHAN PANDU TK - II

PRODI PANDU TINGKAT – II


MASA STUDI 105 hari
BEBAN 1050 jam (1 jam = 45 menit)
STUDI
Praktek memandu kapal (minimal 90 kapal)
a. Pelayanan pemanduan dan penundaan kapal 500 jam x 45
menit (ekuivalen 375 jam x 60 menit ≠ 16 hari)
b. Administrasi pemanduan = 10 jam x 45 menit
(tidak ekuivalen dengan 450 menit / 90 kapal = 5 menit /
kapal).

44
PRODI PANDU TINGKAT – II
MASA STUDI 105 hari
BEBAN STUDI 1050 jam (1 jam = 45 menit)
SESI JAM WAKTU AKTIVITAS
KE
1 07:30 – 08.15 Pembelajaran

1 2 08:15 – 09:00 Pembelajaran


3 09:00 – 09:45 Pembelajaran
09:45 – 10:00 Coffee break
4 10:00 – 10:45 Pembelajaran

2 5 10:45 – 11:30 Pembelajaran


6 11:30 – 12:15 Pembelajaran
12:15 – 13:15 Meal break
7 13:15 – 14:00 Pembelajaran
3 8 14:00 – 14:45 Pembelajaran
14:45 – 15:00 Tea break
9 15:00 – 15:45 Pembelajaran
4 10 15:45 – 16:30 Pembelajaran 45
VI. CONTOH PERUMUSAN KI DAN KD
• KOMPETENSI INTI PANDU: Membantu, memberikan saran dan
informasi kepada nakhoda tentang keadaan perairan setempat sehingga
navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancar
demi keselamatan kapal dan muatannya, orang dan lingkungan maritim.
• KOMPETENSI DASAR PANDU :

1. Mengembangkan karakter, wawasan kebangsaan dan etika pandu.


2. Menjadi bagian dari manajemen pelabuhan.
3. Mengolah gerak kapal dan melakukan komunikasi pelayaran.
4. Berlayar pada alur pelayaran dan memanfaatkan SBNP.
5. Mencegah pencemaran dari kapal.
6. Menerapkan hukum maritim, asuransi dan menangani kecelakaan kapal
dalam pemanduan.
7. Melaksanakan pelayanan pemanduan secara efisien dan efektif.
46
VII. CONTOH PENJABARAN MATA PELAJARAN MENJADI
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
PRODI PANDU TINGKAT – II
REFERENSI Peraturan Dirjen Hubla No. HK.103/1/16/DJPL-17
KELOMPOK Materi Profesi, Keahlian dan Keterampilan
ALOKASI WAKTU Jam pelajaran teori 15 jam x 45 menit

MATA POKOK SUB POKOK BAHASAN


PELAJARAN BAHASAN
9. Advanced a. Portable 1) Pendahuluan – 30”
Bridge Pilot 2) Fitur dan manfaat PPU (Transas Pilot PRO) – 15”
Equipment Unit 3) Aplikasi AIS Wifi interface dan Portable AIS
(PPU) – receiver – 15’
(Teori = 5 4) Skema instalasi dan konfigurasi Personal Pilot Kit –
jam) 30’
5) Peta elektronik dan update – 15’
6) Fungsi-fungsi utama PPU – 45’
7) Pengoperasian PPU Transas Pilot PRO – 45’
8) Rencana pengembangan Transas Pilot PRO – 15’
9) Penutup – 15’

47
PRODI PANDU TINGKAT – II
KELOMPOK Materi Profesi, Keahlian dan Keterampilan

MATA POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN


PELAJARAN
9. Advanced b. Peralatan 1) Radar/ARPA – 2 x 45’
Bridge Navigasi 2) Magnetic & Gyro Compass – 2 x 45’
Equipment Elektronik – 3) ECDIS (Menjangka Peta) – 15’
(Teori = 10 jam) 4) Radio Transceiver (Komunikasi
Pemanduan) – 15’
5) VTS (Telkompel) – 15’
6) SD – GPS /Glonas (Garmin, ALAN,
Holux, Navitel Navigator – 45’
7) Telex / Online weather service – 45’
8) Tide and Tidal Current Database – 45’
9) LRIT – 45’
10)AIS / Online AIS internet service – 45’

48
VIII. CONTOH PERUMUSAN TUJUAN DIKLAT
NO HIERARKI DISKRIPSI TUJUAN
1 Tujuan Nasional Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 3)
2 Tujuan Lembaga Menciptakan para profesional sub sektor perhubungan laut
(Institusional) dalam mendukung safety, speed, reliability dan sistem
transportasi nasional yang bertaraf internasional
3 Tujuan Program Membentuk pandu laut dan pandu bandar yang prima,
(CPL = Capaian profesional dan beretika serta berorientasi zero accident
Pemb. Lulusan) dalam pelaksanaan pemanduan kapal
4 Tujuan Kurikuler CP – MK/MP = Capaian Pembelajaran – Mata Kuliah / Mata
(Mata Pelajaran) Pelajaran
5 TIU (GLO) / SUB Sub Capaian Pembelajaran – MK/MP
CP MK/MP
6 TIK (SLO) / Indikator tercapainya Sub CP – MK/MP
INDIKATOR

49
NO HIERARKI DISKRIPSI TUJUAN
4 Tujuan Kurikuler Peserta diklat memahami landasan teori peralatan
(Mata Pelajaran berteknologi tinggi di anjungan (advanced bridge equipment)
Advanced Bridge dan mampu menggunakannya secara efisien dan efektif dalam
Equipment) pelaksanaan tugas pemanduan kapal
5 TIU (GLO) / SUB Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
MK/MP – diharapkan memahami teknis pengoperasian dan mampu
Portable Pilot mengoperasikan PPU dalam proses pemanduan kapal
Unit (PPU)
6 TIK (SLO) / Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
INDIKATOR – diharapkan :
PPU 1) Mengetahui fitur PPU
2) Mampu menyebutkan 4 manfaat aplikasi AIS Wifi interface
3) Mampu menjelaskan aplikasi portable AIS receiver
4) Memahami skema dan konfigurasi PPU
5) Mampu mengoperasikan ENC
6) Mampu membedakan ENC TX-97 vector format dengan
Chart folio S-57
7) Mampu memakai docking mode, auto and manual mode,
route planning, manual correction, route monitoring &
alarm management
8) Mampu menyebutkan sedikitnya 9 dari 17 aspek teknis
pengembangan PPU di masa yang akan datang.

50
IX. CONTOH GBPP (LESSON PLAN)

51
NAMA PENGAJAR Capt. -----------------------
PRODI PANDU TINGKAT – II
X. CONTOH
MATA PELAJARAN Advanced Bridge Equipment
WAKTU PERTEMUAN 15 jam x 45 menit
RPP
PERTEMUAN KE 1
POKOK BAHASAN – 1 Portable Pilot Unit (PPU) : 5 jam x 45 menit
1. TIU (SUB Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
MK/MP) diharapkan memahami teknis pengoperasian dan mampu
mengoperasikan PPU dalam proses pemanduan kapal
2. TIK (INDIKATOR) Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
diharapkan
1) Mengetahui fitur PPU
2) Mampu menyebutkan 4 manfaat aplikasi AIS Wifi interface
3) Mampu menjelaskan aplikasi portable AIS receiver
4) Memahami skema dan konfigurasi PPU
5) Mampu mengoperasikan ENC
6) Mampu bedakan ENC TX-97 vector format dgn Chart folio S-57
7) Mampu memakai docking mode, auto and manual mode, route
planning, manual correction, route monitoring & alarm
management
8) Mampu menyebutkan sedikitnya 9 dari 17 aspek teknis
pengembangan PPU di masa yang akan datang.

52
KOMPETENSI Membantu, memberikan saran dan informasi kepada nakhoda tentang keadaan perairan
INTI (KI) setempat sehingga navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan
lancar demi keselamatan kapal dan muatannya, orang dan lingkungan maritim.
KOMPETENSI 1. Mengembangkan karakter, wawasan kebangsaan dan etika pandu.
DASAR (KD)
2. Menjadi bagian dari manajemen pelabuhan.
3. Mengolah gerak kapal dan melakukan komunikasi pelayaran.
4. Berlayar pada alur pelayaran dan memanfaatkan SBNP.
5. Mencegah pencemaran dari kapal.
6. Menerapkan hukum maritim, asuransi dan menangani kecelakaan kapal dalam
pemanduan.
7. Melaksanakan pelayanan pemanduan secara efisien dan efektif.
INDIKATOR Peserta diklat dalam kehidupan di kampus dan praktek lapangan menunjukkan :
PENCAPAIAN
KOMPETENSI 1. Santun dan beretika.
2. Kooperatif dan bisa bekerjasama.
3. Tidak pernah bertubrukan dalam olah gerak kapal dan komunikasi lancar.
4. Mengenal alur pelayaran dan jenis SBNP saat praktek pemanduan.
5. Selama praktek pemanduan tak pernah ada pencemaran dari kapal.
6. Tidak pernah melawan peraturan dan faham cara menangani kecelakaan kapal yang
sedang dalam pemanduan.
7. Melaksanakan pelayanan pemanduan sesuai standar Pelindo.

53
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE ALOKASI
KEGIATAN WAKTU
PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan diri 1. Ceramah 30’
2. Memeriksa Daftar Hadir 2. Audio visual
3. Menyampaikan : keterkaitan dg
mata pelajaran lain , TIK, TIU
4. Ice breaker (Berthing)
INTI Menyajikan materi 1) sd 7) dan 1. Ceramah 1) 15’
menjawab pertanyaan 2. Demonstrasi 2) 15’
1) Fitur dan manfaat PPU (Transas 3. Praktek penggunaan 3) 30’
Pilot PRO) PPU 4) 15’
2) Aplikasi AIS Wifi interface dan 4. Tanya-jawab 5) 45’
Portable AIS receiver 6) 45’
3) Skema instalasi dan konfigurasi 7) 15’
Personal Pilot Kit
4) Peta elektronik dan update
5) Fungsi-fungsi utama PPU
6) Pengoperasian PPU Transas
Pilot PRO
7) Rencana pengembangan
Transas Pilot PRO
PENUTUP Menyimpulkan & bertanya 1. Ceramah 15’
2. Tanya-jawab

54
Lanjutan
TAHAP SUMBER BELAJAR MEDIA & ALAT PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN Transas Pilot PRO  Ruang kelas  Partisipasi
Navigation - Part  Notebook & projector  Antusiasme
2: Berthing  Daftar Hadir  Stamina
 Bahan ajar
 Handout
INTI Transas Pilot PRO Notebook & projector o Level konsentrasi
Handout o Pemahaman substansi
o Keterampilan memakai
PPU
o Stamina

PENUTUP Copy Lembar soal Objective test dengan


Multiple choice (10 soal
dengan passing grade
80%)

55
CONTOH SAP (TEACHING UNIT)

56
PRODI PANDU TINGKAT – II
MATA PELAJARAN Advanced Bridge Equipment CONTOH SAP
WAKTU PERTEMUAN 5 jam x 45 menit (TEACHING
PERTEMUAN KE 1 UNIT)
A. TUJUAN
1. TIU (SUB MK/MP) Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
diharapkan memahami teknis pengoperasian dan mampu
mengoperasikan PPU dalam proses pemanduan kapal
2. TIK (INDIKATOR) Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
diharapkan :
1) Mengetahui fitur PPU
2) Mampu menyebutkan 4 manfaat aplikasi AIS Wifi interface
3) Mampu menjelaskan aplikasi portable AIS receiver
4) Memahami skema dan konfigurasi PPU
5) Mampu mengoperasikan ENC
6) Mampu membedakan ENC TX-97 vector format dengan Chart
folio S-57
7) Mampu memakai docking mode, auto and manual mode, route
planning, manual correction, route monitoring & alarm
management
8) Mampu menyebutkan sedikitnya 9 dari 17 aspek teknis
pengembangan PPU di masa yang akan datang.

57
B. POKOK BAHASAN Portable Pilot Unit (PPU)
C. SUB POKOK BAHASAN 1) Fitur dan manfaat PPU (Transas Pilot PRO) – 15”
2) Aplikasi AIS Wifi interface dan Portable AIS receiver – 15’
3) Skema instalasi dan konfigurasi Personal Pilot Kit – 30’
4) Peta elektronik dan update – 15’
5) Fungsi-fungsi utama PPU – 45’
6) Pengoperasian PPU Transas Pilot PRO – 2 x 45’
7) Rencana pengembangan Transas Pilot PRO – 15’

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN SISWA MEDIA & ALAT
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan diri 1. Memperhatikan  Ruang kelas
2. Memeriksa Daftar Hadir 2. Menjawab panggilan  Notebook &
3. Menyampaikan : 3. Memperhatikan projector
keterkaitan dg mata 4. Menonton dan  Daftar Hadir
pelajaran lain , TIK, TIU mencatat  Bahan ajar
4. Ice breaker (Berthing)  Handout

INTI Menyajikan materi 1) sd 7) Memperhatikan, Notebook &


dan menjawab pertanyaan mencatat & bertanya projector
PENUTUP Menyimpulkan & bertanya Memperhatikan & jawab
E. EVALUASI : Objective test dengan Multiple choice
58
F. REFERENSI : Transas Pilot PRO - Part 2 : Berthing.
XI. CONTOH KEGIATAN PENDAHU
LUAN DALAM TATAP MUKA (ICE
BREAKER)

XII. CONTOH MATERI PEMBELAJA


RAN (BAHAN AJAR) : PPU

59
PENUTUP

Kenali
produk Kenali
anda customer
anda

Tetapkan “nilai lebih


(added value)” ikut
diklat di BP2TL
60
Terima kasih atas
kerjasamanya
dan selamat bekerja

61

Anda mungkin juga menyukai