Oleh
Capt. Indra Priyatna
(Training Supervisor)
WORKSHOP
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI LAUT
JAKARTA, 2018
1
TOPIK
I. PENDAHULUAN
II. DEFINISI / PENGERTIAN ISTILAH
III. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
IV. RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
V. STRUKTUR PAKET PELATIHAN PANDU
TINGKAT – II
VI. CONTOH PERUMUSAN KOMPETENSI
INTI DAN KOMPETENSI DASAR
VII. CONTOH PENJABARAN MATA
PELAJARAN MENJADI TOPIK DAN SUB
TOPIK
VIII. CONTOH PERUMUSAN TUJUAN DIKLAT
IX. CONTOH GPPP/RPS (TEACHING PLAN)
X. CONTOH RPP/SAP (TEACHING UNIT)
XI. CONTOH KEGIATAN PENDAHULUAN
DALAM TATAP MUKA (ICE BREAKER)
XII. CONTOH MATERI PEMBELAJARAN
(BAHAN AJAR)
2
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan dan pengembangan SDM di bidang
pelayaran (termasuk kepanduan) berdasarkan UU No. 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran, Bab XIV pasal 261 ayat (1),
diharuskan menuhi standar nasional dan internasional
sehingga dipakailah istilah “diklat” sebagaimana
didefinisikan dalam PP No. 51 Tahun 2012 tentang Sumber
Daya Manusia di Bidang Transportasi, Bab I pasal 1
paragraf 1.
3
Contoh implementasi standar nasional:
1. UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 7 ayat (1) point d dan g : Guru
wajib memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan (untuk
diklat kepelautan dilaksanakan training berbasis IMO Model Course 6.09 dan
pengembangan keprofesionalan diakomodasi dalam QSS).
2. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, pasal 57 ayat (2) : Evaluasi dilakukan terhadap
peserta didik (untuk diklat kepelautan dilaksanakan TOE berbasis IMO Model
Course 3.12), lembaga dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal
untuk semua jenjang, satuan dan jenis pendidikan (untuk diklat kepelautan
dilaksanakan training berbasis ISO Documentation, ISO Internal Auditor, QSS
Auditor).
3. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, pasal 58 ayat (2) : Evaluasi peserta didik,
satuan pendidikan dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri (untuk
diklat kepelautan : Ujian keahlian pelaut dilaksanakan oleh DPKP beserta
PUKPnya, Rekomendasi Pelaksanaan Diklat & Bimtek oleh PPSDMP Laut, dan
Approval program oleh Ditjen Hubla.
4
Jika BP2TL STRUKTUR ORGANISASI DPKP
menjadi
LDP, DPKP
maka
DPKP
jadi LSP PELAUT PELAUT KAPAL
KAPAL NIAGA PENANGKAP
IKAN
PUKP PUKP
1 – 10 1 – 10
2018
Posisi “BP2TL”
Tahapan Siklus Hidup Lembaga
ada di titik
mana pada
kurva ini?
Demand
Embryonic
1978 2002
Time 6
Kapan BP2TL akan mulai mengalami masa
surut (decline) ?
Ketika pegawai/pengajar:
bertemu dengan kompetitor hebat
(banyak lembaga diklat menawarkan
produk sejenis);
menjumpai terlalu banyak difficult client;
mulai lebay dan malas membuat SAP
(teaching units).
7
KASUS COSTA CONCORDIA (300 meter, 114.000 ton)
Capt. Francesco Schettino menyalahkan juru mudi berkebangsaan Indonesia
karena terlambat 19 detik dalam melaksanakan perintahnya.
8
II. DEFINISI/PENGERTIAN ISTILAH
9
Pendidikan
Filosofis
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan
sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan
membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik.
10
Pendidikan
Arti Sempit
Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap
anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai
kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan
– hubungan dan tugas – tugas sosial mereka.
(Mudyahardjo, 2010 : 6)
Konstitusional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
(UU Nomor 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat 1)
11
Kurikulum
• Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
• Pengembangan Kurikulum Kepelautan 2013
merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum
Diklat Kepelautan berbasis STCW 1978 as amended in
1995, 1997, 2000 dan 2006 menjadi Amandemen 2010.
12
The difference between curriculum and
syllabus
Curriculum Syllabus
• Curriculum is for a • Syllabus is for a subject.
course. • Syllabus is the subset of
• Curriculum is the the curriculum.
superset. • Syllabus is the concepts to
• Curriculum is a be taught.
consideration of the
objectives, the contents,
methods chosen to achieve
the objective.
13
STRUKTUR KUR-SIL YANG DIHARAPKAN
14
APAKAH KURIKULUM SAAT INI VALID?
Teaching unit /
Course Lesson /
SP / Modul /
conduct Teaching Plan
SAP (RPP)
15
Sumber: IMO MC 6.09 – Task 15.3
Perbedaan pendidikan (education) dengan pelatihan (training)
JENJANG:
JALUR
PENDIDIKAN Dasar,
Akademik atau
Menengah,
Vokasi
Tinggi
PELATIHAN
FORMAL NON-FORMAL
17
TES
• Cangelosi (1995: 21) tes didefinisikan sebagai pengukuran
terencana yang dipakai para guru untuk mencoba
menciptakan kesempatan bagi para peserta didik untuk
memperlihatkan prestasi mereka dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan
PENGUJIAN / UJIAN
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 20).
18
Metode dan Instrumen Penilaian
20
Ketuntasan Belajar
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2
untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik
secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang
ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
21
Ketuntasan Belajar
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
22
23
III. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
25
PROGRAM APA?
Referensi:
Konvensi UNESCO
The International Convention
on the Recognition of Studies,
Diplomas and Degrees in
Higher Education in Asia and
the Pacific yang diratifikasi
dengan Perpres No. 103 Thn
2007 (16 Nov 2007)
Sumber:
Perpres No.8 Tahun 2012 tentang
KKNI
26
PERATURAN KEMENDIKBUD TERKAIT KURSUS DAN PELATIHAN
o PP RI No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
o PP RI No.32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
o PerMendiknas RI No.49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Non Formal.
o PerMendiknas RI No.70 Tahun 2008 tentang Uji Kompetensi Bagi Peserta
Didik Kursus - Belajar MandirI.
o PerMendiknas RI No.40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus
dan Pelatihan.
o PerMendiknas RI No.41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing Pada
Kursus dan Pelatihan.
o PerMendiknas RI No.42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus.
o PerMendiknas RI No.63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
27
Kompetensi
Kompetesi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
28
Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
Pengetahuan (knowledge) : yaitu kesadaran dalam
bidang kognitif misalnya seorang guru mengetahui
cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan
bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta
didik sesuai dgn kebutuhannya.
29
Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
Sikap (attitude) : yaitu perasaan (senang – tidak
senang, suka – tidak suka) atau reaksi terhadap suatu
rangsangan yg datang dari luar. Misalnya reaksi
terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan
upah/gaji, dan sebagainya.
( Mulyasa, 2003 : 38 - 39 )
30
Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
Kemampuan (skill) : adalah sesuatu yg dimiliki oleh
individu utk melakukan tugas atau pekerjaan yg
dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru
dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana
utk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.
31
Struktur Kompetensi
32
Struktur Kompetensi
Elemen – elemen kompetesi :
o Landasan kepribadian ;
o Penguasaan ilmu dan keterampilan ;
o Kemampuan berkarya ;
o Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang
dikuasai ;
o Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat
sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
33
Tahapan mencapai Kompetensi
Standar Kompetensi merupakan uraian fungsi dan
tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya
kualifikasi peserta didik.
34
Penyusunan Standar Kompetensi
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi
dan memperkaya.
Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan. teknologi dan/atau
kesenian.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh
pendidikan tinggi. (UU. Nomor : 20 Thn 2003 pasal 13) 35
Penyusunan Standar Kompetensi
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik,
profesi, dan/atau vokasi.
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu setara dengan program sarjana.
Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional atau
vokasi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan agar mahasiswa (peserta diklat) dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran
kurikulum (paket pelatihan).
Program diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai
kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang
belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara
mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya,
serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas
dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.
36
(Kemendiknas No: 232 /U/2000)
IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
• Rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus.
• Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap
awal semester atau awal tahun pelajaran.
• Pengembangan RPP dapat dilakukan secara
mandiri atau secara berkelompok.
37
(1) Data sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester;
(2) Materi pokok;
(3) Alokasi waktu;
(4) KI, KD dan indikator pencapaian
KOMPONEN- kompetensi; tujuan pembelajaran
KOMPONEN (5) Materi pembelajaran; metode
RPP
pembelajaran;
(6) Media, alat dan sumber belajar;
(7) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran;
dan
(8) Penilaian.
38
Bagaimana
Prinsip Pengembangan RPP?
• Sesuai silabus
• Sesuai kondisi satuan pendidikan
• Mendorong partisipasi aktif peserta didik
• Sesuai dengan tujuan Course Framework (Peraturan
Dirjen Hubla No. HK.103/1/16/DJPL-17 tentang Silabus
dan Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan SDM
Pemanduan Kapal)
• Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
39
Bagaimana
Prinsip Pengembangan RPP?
40
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
41
ALUR PENYUSUNAN RPP
KURIKULUM /
SILABUS
TRAINING PACKAGE
Materi dan Sumber
RPP Model-Model Pembelajaran
Belajar
44
PRODI PANDU TINGKAT – II
MASA STUDI 105 hari
BEBAN STUDI 1050 jam (1 jam = 45 menit)
SESI JAM WAKTU AKTIVITAS
KE
1 07:30 – 08.15 Pembelajaran
47
PRODI PANDU TINGKAT – II
KELOMPOK Materi Profesi, Keahlian dan Keterampilan
48
VIII. CONTOH PERUMUSAN TUJUAN DIKLAT
NO HIERARKI DISKRIPSI TUJUAN
1 Tujuan Nasional Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 3)
2 Tujuan Lembaga Menciptakan para profesional sub sektor perhubungan laut
(Institusional) dalam mendukung safety, speed, reliability dan sistem
transportasi nasional yang bertaraf internasional
3 Tujuan Program Membentuk pandu laut dan pandu bandar yang prima,
(CPL = Capaian profesional dan beretika serta berorientasi zero accident
Pemb. Lulusan) dalam pelaksanaan pemanduan kapal
4 Tujuan Kurikuler CP – MK/MP = Capaian Pembelajaran – Mata Kuliah / Mata
(Mata Pelajaran) Pelajaran
5 TIU (GLO) / SUB Sub Capaian Pembelajaran – MK/MP
CP MK/MP
6 TIK (SLO) / Indikator tercapainya Sub CP – MK/MP
INDIKATOR
49
NO HIERARKI DISKRIPSI TUJUAN
4 Tujuan Kurikuler Peserta diklat memahami landasan teori peralatan
(Mata Pelajaran berteknologi tinggi di anjungan (advanced bridge equipment)
Advanced Bridge dan mampu menggunakannya secara efisien dan efektif dalam
Equipment) pelaksanaan tugas pemanduan kapal
5 TIU (GLO) / SUB Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
MK/MP – diharapkan memahami teknis pengoperasian dan mampu
Portable Pilot mengoperasikan PPU dalam proses pemanduan kapal
Unit (PPU)
6 TIK (SLO) / Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
INDIKATOR – diharapkan :
PPU 1) Mengetahui fitur PPU
2) Mampu menyebutkan 4 manfaat aplikasi AIS Wifi interface
3) Mampu menjelaskan aplikasi portable AIS receiver
4) Memahami skema dan konfigurasi PPU
5) Mampu mengoperasikan ENC
6) Mampu membedakan ENC TX-97 vector format dengan
Chart folio S-57
7) Mampu memakai docking mode, auto and manual mode,
route planning, manual correction, route monitoring &
alarm management
8) Mampu menyebutkan sedikitnya 9 dari 17 aspek teknis
pengembangan PPU di masa yang akan datang.
50
IX. CONTOH GBPP (LESSON PLAN)
51
NAMA PENGAJAR Capt. -----------------------
PRODI PANDU TINGKAT – II
X. CONTOH
MATA PELAJARAN Advanced Bridge Equipment
WAKTU PERTEMUAN 15 jam x 45 menit
RPP
PERTEMUAN KE 1
POKOK BAHASAN – 1 Portable Pilot Unit (PPU) : 5 jam x 45 menit
1. TIU (SUB Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
MK/MP) diharapkan memahami teknis pengoperasian dan mampu
mengoperasikan PPU dalam proses pemanduan kapal
2. TIK (INDIKATOR) Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
diharapkan
1) Mengetahui fitur PPU
2) Mampu menyebutkan 4 manfaat aplikasi AIS Wifi interface
3) Mampu menjelaskan aplikasi portable AIS receiver
4) Memahami skema dan konfigurasi PPU
5) Mampu mengoperasikan ENC
6) Mampu bedakan ENC TX-97 vector format dgn Chart folio S-57
7) Mampu memakai docking mode, auto and manual mode, route
planning, manual correction, route monitoring & alarm
management
8) Mampu menyebutkan sedikitnya 9 dari 17 aspek teknis
pengembangan PPU di masa yang akan datang.
52
KOMPETENSI Membantu, memberikan saran dan informasi kepada nakhoda tentang keadaan perairan
INTI (KI) setempat sehingga navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan
lancar demi keselamatan kapal dan muatannya, orang dan lingkungan maritim.
KOMPETENSI 1. Mengembangkan karakter, wawasan kebangsaan dan etika pandu.
DASAR (KD)
2. Menjadi bagian dari manajemen pelabuhan.
3. Mengolah gerak kapal dan melakukan komunikasi pelayaran.
4. Berlayar pada alur pelayaran dan memanfaatkan SBNP.
5. Mencegah pencemaran dari kapal.
6. Menerapkan hukum maritim, asuransi dan menangani kecelakaan kapal dalam
pemanduan.
7. Melaksanakan pelayanan pemanduan secara efisien dan efektif.
INDIKATOR Peserta diklat dalam kehidupan di kampus dan praktek lapangan menunjukkan :
PENCAPAIAN
KOMPETENSI 1. Santun dan beretika.
2. Kooperatif dan bisa bekerjasama.
3. Tidak pernah bertubrukan dalam olah gerak kapal dan komunikasi lancar.
4. Mengenal alur pelayaran dan jenis SBNP saat praktek pemanduan.
5. Selama praktek pemanduan tak pernah ada pencemaran dari kapal.
6. Tidak pernah melawan peraturan dan faham cara menangani kecelakaan kapal yang
sedang dalam pemanduan.
7. Melaksanakan pelayanan pemanduan sesuai standar Pelindo.
53
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE ALOKASI
KEGIATAN WAKTU
PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan diri 1. Ceramah 30’
2. Memeriksa Daftar Hadir 2. Audio visual
3. Menyampaikan : keterkaitan dg
mata pelajaran lain , TIK, TIU
4. Ice breaker (Berthing)
INTI Menyajikan materi 1) sd 7) dan 1. Ceramah 1) 15’
menjawab pertanyaan 2. Demonstrasi 2) 15’
1) Fitur dan manfaat PPU (Transas 3. Praktek penggunaan 3) 30’
Pilot PRO) PPU 4) 15’
2) Aplikasi AIS Wifi interface dan 4. Tanya-jawab 5) 45’
Portable AIS receiver 6) 45’
3) Skema instalasi dan konfigurasi 7) 15’
Personal Pilot Kit
4) Peta elektronik dan update
5) Fungsi-fungsi utama PPU
6) Pengoperasian PPU Transas
Pilot PRO
7) Rencana pengembangan
Transas Pilot PRO
PENUTUP Menyimpulkan & bertanya 1. Ceramah 15’
2. Tanya-jawab
54
Lanjutan
TAHAP SUMBER BELAJAR MEDIA & ALAT PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN Transas Pilot PRO Ruang kelas Partisipasi
Navigation - Part Notebook & projector Antusiasme
2: Berthing Daftar Hadir Stamina
Bahan ajar
Handout
INTI Transas Pilot PRO Notebook & projector o Level konsentrasi
Handout o Pemahaman substansi
o Keterampilan memakai
PPU
o Stamina
55
CONTOH SAP (TEACHING UNIT)
56
PRODI PANDU TINGKAT – II
MATA PELAJARAN Advanced Bridge Equipment CONTOH SAP
WAKTU PERTEMUAN 5 jam x 45 menit (TEACHING
PERTEMUAN KE 1 UNIT)
A. TUJUAN
1. TIU (SUB MK/MP) Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
diharapkan memahami teknis pengoperasian dan mampu
mengoperasikan PPU dalam proses pemanduan kapal
2. TIK (INDIKATOR) Setelah menyelesaikan sesi pembelajaran ini, peserta diklat
diharapkan :
1) Mengetahui fitur PPU
2) Mampu menyebutkan 4 manfaat aplikasi AIS Wifi interface
3) Mampu menjelaskan aplikasi portable AIS receiver
4) Memahami skema dan konfigurasi PPU
5) Mampu mengoperasikan ENC
6) Mampu membedakan ENC TX-97 vector format dengan Chart
folio S-57
7) Mampu memakai docking mode, auto and manual mode, route
planning, manual correction, route monitoring & alarm
management
8) Mampu menyebutkan sedikitnya 9 dari 17 aspek teknis
pengembangan PPU di masa yang akan datang.
57
B. POKOK BAHASAN Portable Pilot Unit (PPU)
C. SUB POKOK BAHASAN 1) Fitur dan manfaat PPU (Transas Pilot PRO) – 15”
2) Aplikasi AIS Wifi interface dan Portable AIS receiver – 15’
3) Skema instalasi dan konfigurasi Personal Pilot Kit – 30’
4) Peta elektronik dan update – 15’
5) Fungsi-fungsi utama PPU – 45’
6) Pengoperasian PPU Transas Pilot PRO – 2 x 45’
7) Rencana pengembangan Transas Pilot PRO – 15’
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN SISWA MEDIA & ALAT
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan diri 1. Memperhatikan Ruang kelas
2. Memeriksa Daftar Hadir 2. Menjawab panggilan Notebook &
3. Menyampaikan : 3. Memperhatikan projector
keterkaitan dg mata 4. Menonton dan Daftar Hadir
pelajaran lain , TIK, TIU mencatat Bahan ajar
4. Ice breaker (Berthing) Handout
59
PENUTUP
Kenali
produk Kenali
anda customer
anda
61