PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madrasah Aliyah NU Radan Umar Sa’id Kudus sebagai satuan pendidikan dasar
di lingkungan Kementrian Agama perlu menyusun Kurikulum Madrasah Aliyah NU
Radan Umar Sa’id Kudus yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Acuan
yang digunakan dalam penyusunan Kurikulum ini meliputi standar isi, standar
kompetensi lulusan dan panduan penyusunan Kurikulum dari Badan Standar
Nasional Pendidikan.. Penyusunan Kurikulum Madrasah Aliyah NU Radan Umar
Sa’id dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di MA NU Radan Umar Sa’id Kudus
dapat tercapai apabila kegiatan pembelajaran mampu membentuk pola tingkah laku
peserta didik sesuai dengan fungsi dan tujuan Pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui
pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif
apabila melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat
memenuhi :
o Kegiatan perserta didik untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi
o Kesiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global yang
Kompetitif
o Kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MA NU Radan Umar Sa’id
Kudus yang secara keseluruhan mencakup :
A. Struktur dan muatan kurikulum;
B. Beban belajar peserta didik;
C. Kalender pendidikan;
D. Silabus, dan
1
E. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
B. Landasan Hukum
2
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
11. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dari BSNP
(2006)
12. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor : Dj.II.1/PP.00/Ed/ 681 / 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi
13. Permenag Nomor 2 tahun 2008 tentang SKL dan Standar isi PAI dan Bahasa Arab di
Madrasah
14. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Nomor Kw.11.2/1/PP.00/6575/2013 tertanggal 2 Mei 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan pada Satuan Pendidikan di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
15. Keputusan Menteri Agama no. 165 tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum 2013
mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab
16. Keputusan Menteri Agama no. 207 tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah.
3
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya
mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah
langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan
mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru
dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi
kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan
operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan
kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat
ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu
sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait
langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang,
seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat
lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
5
dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara
tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan
dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6
rukun dengan pemeluk agama lain. akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
tercermin dalam perilaku bertindak sesuai dengan religius (iman ,taqwa ,amal shaleh
,jujur ihklas dan suka menolong) . Karakter religius saat ini sangat dibutuhkan
karena saat ini bukan IQ dan prestasi akademik yang membuat SDM berdaya
saing ,handal dan tangguh namun juga nilai- nilai religius.
2. Jujur
Sikap yang mencerminkan lurus hati, tidak berbohong dalam berucap,
menyampaikan segala sesuatu berdasarkan fakta, serta senantiasa tidak curang.
3. Disiplin
7
8
9