Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan perubahan secara terus menerus ini menuntut perbaikan sistem

pendidikan nasional termasuk penyempurnan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat

yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan

iptek serta seni dan budaya.

Atas dasar tuntutan tersebut diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan yang

harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup pengembangan demensi manusia

Indonesia seutuhnya, meliputi dimensi moral, akhlak, budi pekerti, perilaku,

pengetahuan, kesehatan, ketrampilan (head, heart, and hand). Pengembangan dimensi-

dimensi tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang

diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup,

menyesuaikan diri, dan berhasil dimasa mendatang. Untuk itulah diperlukan adanya

Kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu, yang meliputi tujuan pendidikan nasional

serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

peserta didik.

Implementasi Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan pemerintah, antara


lain Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan

delapan standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar keompetensi

kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Untuk

Standar Isi (SI), Standar Kompetansi Lulusan (SKL) serta standar penilaian menjadi

acuan utama dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum di sekolah sebagai Satuan

Pendidikan yang dikenal sebagai KTSP.

Dalam rangka mengakomodasi isu-isu strategis yang dikembangkan oleh

pemerintah (kementrian Pendidikan Nasional) maka kurikulum SDN 14 Padang Ulak

Tanding ini mengakomodasi dan mengintegralkan pendidikan berwawasan kesetaraan

gender, pendidikan berwasasan kewirausahaan dan pendidikan budaya karakter bangsa.

B. Tujuan Penyusunan Kurikulum

1. Menyelaraskan pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni

2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung

kelestarian, keragaman budaya dan karakter bangsa.

3. Memungkinkan pengembangan potensi ,minat, kecerdasan intelektual, emosional,

spiritual, dan karakteristik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangan.

4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan norma

agama yang berlaku di lingkungan sekolah


5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya

kesetaraan gender

C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SDN 14 Padang Ulak Tanding ini dikembangkan berdasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Kurikulum dikembangkan berdasarkan potensi, perkembangan, kebutuhan dan

kepentingan peserta didik yaitu manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, bersikap kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan prularisma yaitu menghormati

perbedaan agama, suku, budaya dan adat istiadat

3. Pengembangan kurikulum harus dengan mengikuti dan mamanfaatkan

perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Pengembangan kurikulum harus dapat mengembangkan ketrampilan pribadi,

ketrampilan sosial, ketrampilan akademis dan ketrampilan vokasional

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

6. Belajar sepanjang hayat

Penyusunan kurikulum SDN 14 Padang Ulak Tanding ini disusun dengan

memperhatikan hal- hal sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan peserta didik

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


4. Tuntutan Pembangunan daerah dan nasional

5. Tuntutan dunia kerja

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 yang mengatur KTSP,

adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3);

Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal

38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan dalan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 yang mengatur KTSP,

adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6);

Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10

ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4);

Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1),

(2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi.

Standar Isi mencakup lingkup mated dan tingkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Yang termasuk

dalam standar isi adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum. Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap Mata Pelajaran mempunyai
karakteristik tersendiri pada setiap jenjang pendidikan. Standar Isi ditetapkan

dengan Keputusan Menteri Pendidikan nasional No. 22 tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Kelulusan.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan Lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Pengukuran sikap,

pengetahuan dan ketrampilan penentuan kelulusannya ditentukan oleh Kondisi

sekolah masing-masing setelah melalui analisis yang cermat dan teliti yang

melibatkan semua guru dan kondisi anak didik pada setiap jenjang pendidikan.

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006

E. Pengertian

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14 Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan

oleh SDN 14 Padang Ulak Tanding oleh Tim Penyusun yang terdiri dari unsur sekolah

dan Komite sekolah dibawah Koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan,Pemuda dan

Olah Raga Kabupaten Rejang Lebong, serta dengan bimbingan nara sumber dan

Pengawas TK dan SD.

Dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan acuan

operasional kurikulum, maka Kurikulum Sekolah Dasar 14 Padang Ulak Tanding

bertujuan memberi kesempatan kepada para peserta didik :

1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain


5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Adapun Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14 Padang Ulak Tanding ini terdiri

dari :

1. Dokumen I dan

2. Dokumen II

Dokumen I Kurikulum ini penyusunannya mengacu pada Panduan Penyusunan

Kurikulum dari BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Permen 22 dan23 tahun

2006, serta Permen 20/2007 yang memuat :

1. Pendahuluan meliputi Rasional, landasan, pengertian

2. Tujuan Pendidikan, Profil Sekolah, Visi, Misi, dan tujuan Sekolah

3. Struktur dan Muatan Kurikulum

4. Kalender Pendidikan

Dokumen II Kurikulum ini penyusunannya mengacu pada PP 19/2005, Permen 22

dan 23 tahun 2006 serta Permen 20/2007 yang memuat tentang Standart Isi masing –

masing mata pelajaran untuk setiap tingkatan / kelas, Silabus dan Contoh Rencana

Pengembangan Pembelajaran (RPP).

Silabus yang dimaksudkan dalam kurikulum ini adalah rencana pembelajaran

pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar

kompetnsi, kompetensi dasar, materi pokok /pembelajarn, kegiatan pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.


1. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke

dalam indikator pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran, materi

pokok/pembelajaran, dan penilaian.

2. Penyusunan Silabus ini berdasarkan pada prinsip ilmiah, relevan, sistematis,

konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, serta mencakup

keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif, afektif, dan psikomotor).

3. Sebelum penyusunan silabus Bahasa Indonesia dan pembelajaran Tematik

diperlukan adanya Pemetaan atas KD-KD yang ada

4. Unit waktu Silabus mata pelajaran disusun :

1. Berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama

penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 14 Padang Ulak Tanding,

2. Alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu

program lain yang sekelompok

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai

dengan standar kompetensi.

4. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

5. Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok

(KKG)

6. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu

mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya

7. Jika guru kelas maupun mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat

melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka gugus membentuk

kelompok guru dalam forum KKG berdasarkan kelas maupun mata pelajaran dari
sekolah lain dalam satu gugus, yang hasilnya akan digunakan oleh sekolah

masing-masing.

8. Atau Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus melalui

sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-

masing.

9. Langkah-langkah pengembangan silabus

Standar kompertensi adalah seperangkat kompetensi yang dibakukan secara

nasional, yang harus dikuasai siswa dari tiap-tiap kelas, mata pelajaran, dan tiap aspek

mata pelajaran pada mata pelajaran tertentu.

Kompetensi dasar adalah pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan,

ketrampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran.

Pengkajian standar kompetensi dan kompetensi dasar seperti yang tercantum dalam SI

dengan memperhatikan

1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan atau tingkat kesulitan

materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI

2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran

3. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran

dalam tema yang sama

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda

pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat

diukur serta mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator


dirumuskan dalam kata kerja operasional (KKO) yang terukur dan atau dapat

diobservasi, serta digunakan sebagai dasar untuk menyusunalat penilaian.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui

interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensim dasar, melalui penggunaan

pendekatan pembelajaran yang bervariasi, berpusat pada peserta didik, serta

pengalaman belajar yang diperoleh memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai

peserta didik.

6. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Materi pokok/pembelajaran yang

teridentifikasi harus menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan

mempertimbangkan potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah,

sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spiritual peserta didik, ada kebermanfaatan bagi peserta didik, terstruktur

keilmuannya, aktualitas, kedalaman dan keluasan materi, serta memperhatikan

alokasi waktu yang tersedia.

7. Penentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik

dilakukan berdasarkan indikator. Itulah sebabnya komponen indikator dalam

format silabus pada dokumen II diletakkan berdampingan, dimaksudkan untuk

memudahkan dalam merumuskan penilaian.

8. Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi

dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran

per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,


kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi

waktu yang dicantumkan dalam silabus pada dokumen II ini merupakan perkiraan

waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan peserta didik.

9. Menentukan Sumber Belajar. Sumber belajar adalah rujukan, obyek dan atau

bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan

elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya, yang

berdasarkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi

pokok/pembelajaran, serta kegiatan pembelajaran untuk pencapaian kompetensi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dimaksud dalam kurikulum ini

adalah bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang bersifat interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi, aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandririan sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, yang

sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,

sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Agar nampak eksplisit maka metode mengajar dijelaskan dalam langkah-langkah

kegiatan pembelajaran. Pemerian ini berguna untuk menyusun estimasi alokasi waktu

yang mendekati tepat, sekaligus mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang perlu

disiapkan seperti media/alat peraga, lembar kerja, buku sumber dan peralatan lainnya.

Jika silabus merupakan gambaran umum pembelajaran yang tidak terlalu memerlukan

diskripsi kegiatan secara rinci dan alokasi waktu hanya diisikan dengan total waktu yang

dibutuhkan untuk mencpai kompetensi dasar, maka dalam RPP diperlukan langkah-

langkah pembelajaran secara rinci dengan mengikuti syarat-syarat sebagai berikut :


1. Berfokus pada siswa

2. Siswa yang aktif

3. Merupakan pengalaman belajar siswa

4. Rinci dan sistematis

5. Merupakan langkah untuk mencapai indikator dan kompetensi dasar

6. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada keseimbangan 4 aspek ketrampilan

berbahasa (mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca) serta keterpaduan

dengan komponen kebahasaan dan kesastraan.

Langkah-langkah pembelajaran memuat kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Ketentuan-ketentuan dalam kegiatan pendahuluan sebagai berikut ;

1. Ada kegiatan yang dapat menggugah skemata siswa

2. Ada kegiatan memotifasi siswa

3. Ada kegiatan siswa menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

pertemuan tersebut.

Ketentuan-ketentuan kegiatan penutup sebagi berikut :

1. Ada kegiatan refleksi

2. Ada simpulan yaitu mengaitkan hasil KBM dalam kehidupan sehari-hari

3. Ada kegiatan pengayaan berupa tugas rumah yang representatif atau menyusun

kerangka cerita untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat secara naratif dan

diskriptif yang terdiri dari :

1. Identitas

2. Standar kompetensi
3. kompetensi Dasar

4. Indikator/Tujuan

5. Materi

6. Metode pembelajaran

7. Langkah-langkah pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup)

8. Alat dan sumber belajar

9. Penilaian yang meliputi tehnik, bentuk, soal, kunci, skor, rubrik, pedoman

observasi
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN,
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. TUJUAN PENDIDIKAN

1. Tujuan umum Pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis.

2. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut

B. VISI SEKOLAH

BERKEMBANG, BERPRESTASI, DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR

BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

1. Indikator Visi

Akademik :

1. Berprestasi dalam ketuntasan belajar

2. Berprestasi dalam perolehan nilai Ujian Sekolah dan kelulusan

3. Berprestasi dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

(SMP, MTs)

4. Berprestasi dalam kompetisi akademik : seperti olympiade mata

pelajaran, kreatifitas siswa, siswa teladan dan kompetisi lainnya.


Non Akademik :

1. Berprestasi di bidang olehraga seperti bola volly, tennis meja, dan sepakbola

2. Berprestasi dalam bidang seni, seperti lukis, seni musik , seni tari, dll

3. Berprestasi dalam bidang komunikasi, seperti mading dan buletin.

4. Berprestasi dalam pengembangan ilmiah, seperti KIR.

5. Berprestasi dalam organisasi siswa, seperti pramuka dan PMR.

Iman dan Taqwa :

1. Berprestasi dalam perilaku sesuai dengan ajaran agama.

2. Berprestasi dalam kegiatan kepedulian sosial.

3. Berprestasi dalam berbagai lomba keagamaan.

4. Berprestasi dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan indah .

C. MISI SEKOLAH

1. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan berkesinambungan guna

mempertahankan ketuntasan belajar dan perolehan Nilai Ujian Sekolah serta

pencapaian kelulusan 100 % .

2. Melaksanakan program tambahan pelajaran, try out, pelayanan khusus,

pengayaan, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam perolehan nilai ujian

sekolah serta daya saing masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.

3. Melaksanakan pembinaan/pembekalan khusus bagi siswa yang cerdas / guna

persiapan olympiade dan kompetisi lainnya

4. Melaksanakan program pemenuhan fasilitas sekolah, sarana ibadah, dll. guna

peningkatan proses kegiatan belajar mengajar.


5. Menjaring siswa dalam olah raga dengan mengadakan kegiatan pertandingan

baik ditingkat sekolah, kecamatan maupun kabupaten.

6. Meningkatkan rasa kebangsaan dengan mengintensifkan pelatihan seni, pentas

seni, pameran seni dan teknologi.

7. Mengadakan pelatihan jurnalistik guna peningkatan ketrampilan pengisian menu

majalah dinding dan buletin sebagai wahana komunikasi.

8. Mengingkatkan pembinaan dan pelatihan kepemimpinan dan kebangsaan melalui

upacara bendera serta organisasi siswa seperti pramuka dan PMR.

9. Meningkatkan kegiatan ibadah dengan lebih membangun sarana ibadah dan

mengatur pemanfaatannya

10. Memberikan tuntunan berperilaku agamis, sopan, sesuati tatakrama pergaulan

yang dijunjung tinggi masyarakat melalui keteladanan dan pembiasaan.

11. Melaksanakan kegiatan bakti lingkungan dan kepedulian sosial terhadap

masyarakat disekitar sekolah.

12. Meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME melalui

kegiatan religius seperti kegiatan belajar baca tulis Qur’an PHBA , Da,i cilik, dan

lomba-lomba keagamaan lainnya

13. Melaksanakan pembenahan dan pembuatan taman sekolah serta kegiatan peduli

lingkungan dan kebersihan lingkungan sekolah.

D. TUJUAN SEKOLAH

“Mengembangkan, meningkatkan, mengisi, membentuk serta mengarahkan potensi

peserta didik berupa kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, minat, bakat,
sikap, perilaku dan ketrampilan dalam pencapaian prestasi akademik dan nonakademik

berlandaskan Iman dan Takwa dalam waktu tertentu”

Tujuan sekolah diatas merupakan kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu

tertentu, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Indikator tercapainya

tujuan diatas, bila 14 indikator visi yang merupakan kondisi ideal sudah tercapai dan itu

butuh waktu yang relatif lama. Untuk itu kita harus menentukan skala prioritas tujuan-

tujuan yang hendak dicapai dalam waktu 4 tahun kedepan serta sasaran-sasaran yang

hendak dicapai dalam kurun waktu 1 tahun.

Skala Prioritas dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 4 tahun

ke depan (sampai tahun 2012) antara lain:

1. Peningkatan ketuntasan belajar hingga mencapai kriteria ideal yaitu rata-rata

ketuntasan belajar (KKM) sekolah mencapai 75

2. Mempertahankan tingkat kelulusan siswa 100 % dan peningkatan perolehan rata-

rata nilai ujian sekolah hingga mencapai 8.00.

3. Mempertahankan prosentase yang diterima di jenjang pendidikan selanjutnya

(SMP,Mts) pada tingkat 100 %

4. Memperoleh peringkat 5 besar kejuaraan untuk mata pelajaran yang dilombakan

dalam olimpiade, lomba mata pelajaran, lomba siswa , lomba kreativitas siswa

atau lomba sejenis, di tingkat kecamatan atau di tingkat kabupaten.

5. Pemenuhan ruang belajar sesuai dengan jumlah rombongan belajar, fasilitas

kegiatan siswa seperti: ruang perpustakaan, mushola ruang media pembelajaran,

dan fasilitas sekolah lainnya


6. Menjaring siswa dalam bidang olah raga seperti, bola voli, sepak bola, atletik

maupun cabang olah raga lainnya.

7. Meningkatkan prestasi seni budaya dan ketrampilan siswa misalnya tari , musik,

kolase, membutsir dll.

8. Peningkatan pengelolaan mading dan buletin sebagai media komunikasi.

9. Peningkatan pembinaan dan pelatihan kepemimpinan melalui upacara sekolah,

serta organisasi siswa seperti pramuka dan PMR media pembekalan kemandirian

siswa.

10. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan melalui keteladanan dan pembiasaan

berperilaku agamis sehingga tidak terjadi penyimpangan perilaku warga sekolah

yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

11. Peningkatan program kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar sekolah

melalui bakti sosial, zakat fitrah dll

12. Peningkatan pelaksanaan lomba dalam rangka PHBA baik tingkat sekolah, di

tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten sehingga dapat meningkatkan kadar

keimanan dan ketaqwaan.

13. Melakukan perawatan pembuatan taman dilingkungan sekolah secara intensif

sehingga terjaga kebersihan dan keindahannya.

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal

6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata

pelajaran sebagai berikut:

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kelompok mata pelajaran estetika.

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai