Anda di halaman 1dari 8

Makalah Perbedaan dan Persamaan KTSP

dan Kurikuum 2013


BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik unt
uk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di suatu negara.

Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidika
n di suatu negara. Kurikulum yang dipakai saat ini, mengacu pada Undang-
Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Kurikulum yang digunakan
saat ini adalah kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), akan tetapi dinilai
dari berbagai sudut kurikulum yang digunakan saat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu pemerintah merancang kurikulum baru yaitu Struktur Kurikulum 2013. Oleh
karena itu kita selaku calon pendidik perlu mengetahui perbedaan dan persamaan antara 2 k
urikulum tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian pendidikan ?

2. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum dan bagaimana struktur kurikulum tersebut?

3. Bagaimana peran kurikulum dalam pendidikan ?

4. Apa persamaan dan perbedaan antara kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 ?

5. Apakah kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian pendidikan.

2. Mengetahui lingkup dan struktur kurikulum .

3. Mengetahui dengan pasti peran kurikulum dalam pendidikan.

4. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013.

5. Memahami dengan baik tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing kurikulum.

D. Metode Penelitian
Metode literatur : metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan situs-
situs internet yang mendukung dan menunjang dalam pembuatan dan penyusunan laporan, se
kaligus dijadikan sebagai landasan dalam penulisan laporan.

BAB II

KURIKULUM KTSP DAN KURIKULUM 2013

A. Pengertian Pendidikan dan Kurikulum

2.1 Pengertian Pendidikan

 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, tentang Pengertian Pendidikan , yang ber
asal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “m
endidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi la
tihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdas
an pikiran.
 Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranann
ya di masa yang akan datang.
 Menurut UU No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, peng
endalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperluka
n dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
 Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya a
nak-
anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ad
a pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah men
capai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
 Menurut Langeveld, Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bant
uan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri
 Menurut J.J. Rousseau,Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang ada pada ma
sa kanak-
kanak sampai remaja yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.

Dari beberapa Pengertian Pendidikan diatas dapat disimpulkan mengenai pengertian Pendidik
an, yaitu salah satu proses yang dilakukan oleh pemerintah secara sadar dan terencana untuk
memajukan negaranya melalui ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan negaranya.

2.2 Pengertian Kurikulum

 Menurut Crow and Crow Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mat
a pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk
memperoleh ijazah.
 Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipe
rsyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum pel
ajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6)
 Menurut wikipedia, Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidi
kan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancang
an pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan.

B. KTSP dan Kurikulum 2013

2.2.1 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum opera
sional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan/sekolah. Departemen Pendidikan Nasional mengharapkan paling la
mbat tahun 2009/2010, semua sekolah telah melaksanakan KTSP. Penyusunan KTSP yang d
ipercayakan pada masing tingkat satuan pendidikan ini hampir senada dengan prinsip implem
entasi KBK (Kurikulum 2004) yang disebut Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS)
. Prinsip ini diimplementasikan untuk memberdayakan daerah dan sekolah dalam merencanak
an, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspir
asi mereka. Prinsip Pengelolaan KBS ini mengacu pada “kesatuan dalam kebijaksanaan dan k
eberagaman dalam pelaksanaan”. Yang dimaksud dengan “kesatuan dalam kebijaksanaan” dit
andai dengan sekolah-
sekolah menggunakan perangkat dokumen KBK yang “sama” dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Sedangkan “Keberagaman dalam pelaksanaan” ditandai dengan kebera
gaman silabus yang akan dikembangkan oleh sekolah masing-
masing sesuai dengan karakteristik sekolahnya. KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendid
ikan adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh m
asing-masing satuan pendidikan di Indonesia.KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerinta
h Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusun
an KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-
masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KT
SP yang dikeluarkan oleh BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpis
ahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebut
uhan sekolah itu sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pe
ndidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 2
4 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Struktur KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

No. Komponen Alokasi Waktu KTSP SD


Kelas
Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 6
A. Mata Pelajaran T
1. Pendidikan E 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan P M 2 2 2
3. B.Indonesia E A 5 5 5
4. Matematika N T 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam D I 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial E K 3 3 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan K 4 4 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesenian A 4 4 4
T
B. Mutlok A
a. Budaya Daerah N 2 2 2
b. Bahasa Inggris 2 2 2
c. ……………(disesuaikan) 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)


Jumlah 26 27 28 36 36 36

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Keterangan :

1. 1 (Satu) jam pelajaran alokasi waktu 35 menit

2. Kelas 1, 2 dan 3 pendekatan Tematik, alokasi waktu per mata pelajaran di atur sendiri oleh
SD/MI

3. Kelas 4,5, dan 6 pendekatan mata pelajaran

4. Sekolah dapat memasukan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global, yang me
rupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan.

5. Mengenal pembelajaran tematis sekolah dapat menentukan alokasi waktu per-


mata pelajaran sedangkan dalam PMB menggunakan pendekatan tematis.

Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dap


at dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah
adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lap
angan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.

2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin menin
gkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.

3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembang
kan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikbera
tkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh
daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai ke
terampilan hidup.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban
belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-


sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.

7. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengemban
gkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daer
ahnya masing-masing.

8. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan at


au kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.

9. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakap


an belajar, maupun konteks social budaya.

10. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang ber
kelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-
potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.

11. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendid
ikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-
sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.

12. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan silabus
mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampu
an peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

13. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan ke
mudahan belajar siswa.

14. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman ya


ng akan membentuk kompetensi individual.

15. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat,
dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.

16. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.

17. Berpusat pada siswa.

18. Menggunakan berbagai sumber belajar.

19. kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan

Sedangkan kelemahan dari kurikulum KTSP :


1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan p
endidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksa
naan KTSP .

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, pen
yusunannya,maupun prakteknya di lapangan

4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak ber
kurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syar
at sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.

2.2.2 Struktur Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 ini merupakan Kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan oleh Peme
rintah, karena ini merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilaku
kan karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kur
ang tepat.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap, yakni :

1. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sej


umlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.

2. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite
Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR R
I pada 22 November 2012.

3. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyara
kat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-
line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak.

4. Keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 201


3.

Struktur Kurikulum 2013

Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4

Kelebihan dari Kurikulum 2013:

“Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menj
adi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti dan karakter harus diintegrasikan ke semua progr
am studi,” kata Prof Anna Suhaenah Suparno dari Kementerian Pendidikan

Ia mengatakan asumsi dari kurikulum itu adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau ko
ta. Anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
Menurut dia, potensi siswa perlu dirangsang dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan a
nak usia dini.

Namun, kata dia, kunci terpenting adalah kesiapan pada guru. Guru, lanjut dia, juga harus ter
us dipacu kemampuannya melalui pelatihan-
pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara t
erus menerus.

Ia mencontohkan di Singapura, dalam setahun guru berhak mendapatkan pelatihan selama 10


0 jam. Sementara di Indonesia, “tagihan” hanya mendapat sertifikat

kelemahan kurikulum 2013:

“Saat ini, KTSP saja baru menuju uji coba dan ada beberapa sekolah yang belum melaksanak
annya. Bagaimana bisa, kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurik
ulum sebelumnya,” katanya di Yogyakarta, Senin lalu.

Kelemahan lainnya, lanjut Wuryadi, pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memili
ki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung da
lam proses pengembangan kurikulum 2013.

Wuryadi juga menilai tak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan has
il dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.

“UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan
proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak
diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-
UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan,” tambahnya.

Kelemahan penting lainnya, pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) d
an Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pend
idikan dasar. Dewan Pendidikan DIY menilai langkah ini tidak tepat karena rumpun ilmu mat
a pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.

http://edukasi.kompas.com

C. Perbedaan Struktur Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

Perbedaan Struktur KTSP dan Kurikulum 2013:

1. Struktur Kurikulum 2013 pelajarannya lebih sedikit dari pada kurikulum KTSP yaitu yang
semula berjumlah 11 mata pelajaran menjadi 7 atau 6 pelajaran. Ke tujuh mata pelajaran ters
ebut yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa
Indonesia, Matematika, Pengetahuan Umum, Kesenian, dan Pendidikan Jasmani dan Olahrag
a Kesehatan (PJOK).

2. Kelas I-VI menggunakan metode belajar tematik.

3. Penambahan waktu mata pelajaran.


4. Pemisahan mata pelajaran IPA dan IPS.

Persamaan Struktur KTSP dan Kurikulum 2013:

1. Dibuat dan dirancang oleh Pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

2. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP

Berbagai macam perubahan Kurikulum, hendaknya kita sebagai calon guru tetap
melaksanakan tugas kita sebagai pendidik yang dapat mencerdaskan anak
bangsa. Kurikulum mana pun yang akan kita gunakan akan berdampak positif jika kita
menanggapinya dengan positif juga. ” Ayo kita cerdaskan anak bangsa,!!”

Anda mungkin juga menyukai