Anda di halaman 1dari 10

Makalah Kurikulum Sekolah Dasar

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya kami dapat melaksanakan tugas penyusunan
makalah ini dengan judul KURIKULUM SEKOLAH DASAR dengan baik. Tidak lupa
dengan sholawat serta salam pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu
kami untuk menyelesaikan tugas penyusunan Makalah ini. Pihak tersebut yakni :
1. Ibu Endah wening selaku pembimbing yang telah memberikan ajaran dan bimbingan kepada
kami selama tugas ini berlangsung.
2. Kedua orang tua dan teman-teman yang telah memotivasi dan memberi dukungan kepada
kami untuk menyelesaikan tugas penyusunan Makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa, penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati,
untuk menyempurnakan penyusunan. Dan kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bojonegoro, 05 November 2015

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


2.1 Simpulan
2.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di suatu negara.
Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerinta
h. Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidi
kan di suatu negara. Pada tahun 2006 pemerintah menetapkan kurikulum KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) namun dilihat dari segi kurikulum masih banyak kekurangan
oleh karena itu pemerintah menetapkan kurikulum baru yang kurikulum 2013 atau yang lebih
dikenal K 13. Oleh karena itu sebagai calon pendidik maka kita harus mengetahui perbedaan
di antara dua kurikulum tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian kurikulum ?
2. Apa peran kurikulum dalam pendidikan?
3. Bagaimana prinsip-prinsip dalam mengembangkan kurikulum?
4. Apa persamaan dan perbedaan KTSP dan K 13?
5. Apa kekurangan dan kelebihan dari KTSP dan K 13 ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui peran kurikulum dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam mengembangkan kurikulum
4. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan KTSP dan K 13
5. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari KTSP dan K 13

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan jantung pendidikan. Kurikulum merupakan panduan yang
memberikan jawaban atas pernyataan: untuk apa pendidikan dilakukan apa yang memberikan,
bagaimana pendidikan dilaksanakan serta bagaimana mengukur proses dan hasil pendidikan.
(Buku materi Prepektif Pendidikan SD)
Menurut Crow and Crow Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pel
ajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh
ijazah.
Menurut Inlow (1966) : Pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh dirancang khusus
oleh sekolah dalam membimbing murid memperoleh hasil dari pelajaran yang telah
ditentukan.
Menurut Hilda Taba (1962) : Pengertian kurikulum sebagai a plan of learning yang berarti
bahwa kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa yang memuat
rencana untuk peserta didik. Dalam bukunya "Curriculum Development Theory and
Pratice".
Menurut Kerr, J. F (1968) : Pengertian kurikulum adalah sebuah pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan dengan individu dan berkelompok baik di luar maupun di dalam
sekolah.
Menurut George A. Beaucham (1976) : Pengertian kurikulum adalah dokumen tertulis
yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata
pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah
konsep serta acuan dalam pendidikan yang di tetapkan oleh pemerintah.

B. FUNGSI DAN PERAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN


Kurikulum memiliki peranan yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif,
peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan kurikulum tersebut harus
berjalan seimbang dan harmonis untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Pelaksanaan ketiga peranan kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait
dalam proses pendidikan.
Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta didik untuk
mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum itu segala aspek yang
mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya.
Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis,diberikan
oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah
niat, rencana dan harapan.Menurut Alexander Inglis, fungsi kurikulum meliputi :

1. Fungsi Penyesuaian, karena individu hidup dalam lingkungan , sedangkan lingkungan


tersebut senantiasa berubah dan dinamis, maka setiap individu harus mampu menyesuaikan
diri secara dinamis. Dan di balik lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi
perorangan, disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan menuju individu yang
well adjusted.
2. Fungsi Integrasi, kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Oleh
karena individu itu sendiri merupakan bagian integral dari masyarakat, maka pribadi yang
terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau
pengintegrasian masyarakat.
3. Fungsi Deferensiasi, kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan- perbedaan
perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan mendorong orang berpikir
kritis dankreatif, dan ini akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat.
4. Fungsi Persiapan, kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan
studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau terjun ke masyarakat.
Mempersiapkan kemampuan sangat perlu, karena sekolah tidak mungkin memberikan semua
apa yang diperlukan atau semua apa yang menarik minat mereka.
5. Fungsi Pemilihan, antara keperbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang
erat.Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk
memilih apa yang dinginkan dan menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan yang sangat
ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga kurikulum perlu diprogram secara
fleksibel.
6. Fungsi Diagnostik, salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan
mengarahkan para siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga
dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki.Ini dapat dilakukan bila mereka
menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa.
Fungsi kurikulum dalam mendiagnosa dan membimbing siswa agar dapat mengembangkan
potensi siswa secara optimal.
Sedangkan fungsi praksis dari kurikulum adalah meliputi :
1. Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan yakni sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan
sehari-hari.
2. Fungsi bagi sekolah yang diatasnya adalah untuk menjamin adanya pemeliharaan
keseimbangan proses pendidikan
3. Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan

C. PRINSIP-PRINSIP DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM


Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada
dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam
kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Dalam hal ini,
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip – prinsip umum : relevansi,
fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan,
prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan
penilaian. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam
pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara
eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi
sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus
memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan
tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KTSP DAN K13


Berikut adalah perbedaan dan persamaan KTSP DAN K13 :
a. Perbedaan KTSP DAN K 13
No Kurikulum 2013 KTSP
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih
ditentukan terlebih dahulu, melalui dahulu melaui Permendiknas No
Permendikbud No 54 Tahun 2013. 22 Tahun 2006. Setelah itu
1 Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, ditentukan SKL (Standar
yang bebentuk Kerangka Dasar Kompetensi Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendiknas No 23 Tahun
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 2006
Tahun 2013
Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard skills lebih menekankan pada aspek
2
yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan
keterampilan, dan pengetahuan
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu
3
kelas I-VI untuk kelas I-III
Jumlah jam pelajaran lebih
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih
sedikit dan jumlah mata
4 banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
pelajaran lebih banyak dibanding
sedikit dibanding KTSP
Kurikulum 2013
Proses pembelajaran setiap tema di
jenjang SD dan semua mata pelajaran di
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Standar proses dalam
dengan pendekatan ilmiah (saintific pembelajaran terdiri dari
5
approach), yaitu standar proses dalam Eksplorasi, Elaborasi, dan
pembelajaran terdiri dari Mengamati, Konfirmasi
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) bukan sebagai mata
6 TIK sebagai mata pelajaran
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
Standar penilaian menggunakan penilaian
otentik, yaitu mengukur semua
7 Penilaiannya lebih dominan pada
kompetensi sikap, keterampilan, dan
aspek pengetahuan
pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
8 Pramuka bukan ekstrakurikuler
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X
Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan
potensi siswa masalah siswa

b. Persamaan KTSP dan K13


 Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-
butir KD.
 Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau
dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
 Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
 Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima
pengetahuan
E. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI KTSP DAN K 13
 Kurikulum 2006 (KTSP)
1. Kelebihan Kurikulum 2006 (KTSP)
a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum dimasa lalu adalah
adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di
lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
c. KTSP sangat memungkinkan bagisetiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan
mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah
kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai
keterampilan hidup.
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena beban belajar yang
berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum.
g. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa, dan
kondisi daerahnya masing-masing.
2. Kelemahan Kurikulum 2006 (KTSP)
a. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada serta minimnya kualitas guru dan sekolah.
b. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP.
c. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep,
penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.
d. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai
syarat sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi.

 Kurikukum 2013 (K13)


1. Kelebihan Kurikulum 2013
a. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter
juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur
dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
b. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi
mereka.
c. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
d. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
a. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013.
b. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum
2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis
mengemban peran meliputi peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif.
2. Secara umum, fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta didik untuk
mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan.
3. Prinsip dalam mengembangkan kurikulum sebagai berikut : Prinsip relevansi, Prinsip
fleksibilitas, Prinsip kontinuitas, Prinsip efisiensi, Prinsip efektivitas

2.2 Saran
Untuk dapat memahami kurikulum, kita perlu memperdalam pengetahuan tentang konsep-
konsep penting yang merupakan dasar pengembangan kurikulum. Untuk benar-benar
memahami kurikulum, sebaiknya kita membaca banyak literatur yang berkaitan. Kiranya
makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi masyarakat terutama bagi
penyelenggara pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai