A. Petunjuk Belajar
Bacalah teks tentang ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan
sebelum memulai melakukan diskusi kelompok!
Tulislah hasil bacaanmu dalam buku tulis masing-masing!
B. Subtema 1
Pembelajaran ke 4
C. Kompetensi Inti
1.
D. Kompetensi Dasar
Menghubungkan ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan dengan kesehatan
reproduksi
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan membaca mater tentang ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan,
siswa mampu membedakan ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan dengan
tepat.
Masa pubertas adalah masa di mana anak lelaki dan anak perempuan mengalami proses
kematangan seksual. Masa pubertas meliputi serangkaian tahapan fisik yang hasil akhirnya
adalah kesuburan dan perkembangan karakteristik seksual, yaitu bagian-bagian tubuh yang
diasosiasikan dengan lelaki atau perempuan dewasa (seperti tumbuhnya bulu kemaluan).
Pubertas tidak hanya melibatkan serangkaian perubahan-perubahan fisik atau biologis, namun
proses ini juga memiliki dampak pada psikososial dan perkembangan emosional dari remaja.
Ciri-ciri pubertas dapat ditemukan pada remaja lelaki dan perempuan. Untuk perempuan,
bagian payudara akan mulai berkembang dan fase menstruasi dimulai. Pada lelaki, ciri-ciri
pubertas akan ditandai dengan suara akan mulai bertambah berat dan rambut halus akan
tumbuh pada bagian wajah.
Usia normal perempuan memulai masa pubertas adalah 11 tahun, sementara rata-rata usia
laki-laki memasuki masa pubertas adalah 12 tahun. Walaupun demikian, masa pubertas ini
berbeda bagi setiap orang. Normalnya, rentang usia dimulainya pubertas adalah 8-14 tahun,
Proses pubertas ini bisa berlangsung sampai 4 tahun.
Payudara akan mulai tumbuh dan terkadang terasa lebih lembut. Perubahan ini bisa
terjadi pada salah satu payudara terlebih dahulu, kemudian disusul bagian lainnya.
Rambut kemaluan mulai tumbuh dan kadang tumbuh rambut juga di sekitar tangan
dan kaki
Perubahan pada tubuh mulai terlihat dengan panggul yang mulai melebar
Pinggang yang mulai terlihat lebih kecil
Muncul lemak yang akan mulai menumpuk pada bagian perut dan pantat
Selama masa pubertas, organ seksual mulai berfungsi dan proses menstruasi berjalan. Jika
periode menstruasi telah dimulai, maka kehamilan juga dapat terjadi. Alat kelamin
perempuan akan mengeluarkan cairan yang mengindikasikan organ seksual mereka sudah
aktif. Kulit menjadi lebih berminyak dan tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga
dibutuhkan deodorant untuk menghilangkan bau badan akibat keringat. Hal ini disebabkan
karena kelenjar minyak dan kelenjar keringat mulai berkembang. Jerawat juga merupakan
ciri-ciri pubertas yang bisa muncul.
Selain perubahan fisik, perubahan emosional juga mungkin terjadi. Salah satu bentuknya
adalah rasa ketidaknyamanan terutama saat menstruasi. Hal ini wajar karena kadar hormon
yang fluktuatif selama siklus menstruasi. Jika perubahan emosi ini terasa mengganggu,
dokter biasanya menyarankan mengonsumsi obat-obatan tertentu dan perubahan gaya hidup
yang lebih sehat, seperti rutin berolahraga.
Testikel yang bertambah besar dan bagian skrotum terlihat menipis dan berwarna
kemerahan.
Rambut kemaluan muncul pada area sekitar penis dan rambut-rambut halus muncul
pada ketiak dan kaki.
Mulai berkeringat dalam jumlah banyak
Perubahan warna suara yang awalnya serak menjadi lebih berat
Mengalami “mimpi basah”, yaitu ejakulasi pertama yang biasanya dialami ketika
sedang tidur.
Jerawat pada wajah dan kulit mulai berminyak
Mengalami pertambahan tinggi
Secara keseluruhan, tubuh laki-laki akan menjadi lebih berotot dan tumbuh lebih banyak
rambut pada wajah, sekitar paha bagian dalam, dan di sekitar penis. Perubahan pada penis
semakin terlihat dan berbentuk layaknya penis laki-laki dewasa. Perubahan emosional juga
akan terjadi. Perubahan ini bisa menjadi hal yang menyenangkan karena terjadi
perkembangan pada perasaan-perasaaan baru. Namun, perkembangan emosi yang naik turun
ini dapat memberikan dampak berupa perubahan suasana hati yang sulit dijelaskan, perasaan
rendah diri, agresivitas, dan depresi.
Pubertas dini merupakan perkembangan dini dari karakteristik seksual pada perempuan
sebelum usia 8 tahun dan pada laki-laki sebelum usia 9 tahun. Sebagian besar anak dengan
pubertas dini tumbuh cepat di awal, namun ada kemungkinan selesai sebelum mencapai
potensi maksimal dari genetik mereka. Pubertas dini dan perkembangan organ seksual yang
terlalu cepat bisa jadi disebabkan karena tumor atau perkembangan dari indung telur, kelenjar
adrenal, kelenjar pituitari, atau otak. Penyebab lainnya bisa berupa ketidaknormalan pada
sistem saraf pusat, riwayat penyakit keluarga, atau sindrom genetik langka. Dalam banyak
kasus, tidak ditemukan penyebab dari pubertas dini. Kondisi ini tentunya akan menyulitkan
anak-anak yang mengalaminya. Pada perempuan, perkembangan payudara atau terjadinya
menstruasi yang terlalu cepat ketimbang teman-teman bermainnya mungkin bisa
menimbulkan ejekan atau rasa tidak percaya diri.
2. Tugas dan Langkah-langkah Kerja
1. Setelah membaca teks tentang ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki dan
perempuan, buatlah peta konsep tentang perbedaan pubertas pada anak laki-laki
dan perempuan
2. Peta konsep harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
a) Apa saja ciri pubertas pada anak laki laki dan perempuan?
b) Sbutkan ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan
3. Buatlah peta konsep secara berkelompok dengan menggunakan kertas manila dan
spidol berwarna sebagai media utama!
3. Soal
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu
pilihan jawaban A, B, C, D dan E yang merupakan jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini ciri-ciri pertumbuhan sekunder wanitayang terjadi pada masa pubertas,
kecuali...
a.pinggul membesar
b.dada membesar
c.ovarium menghasilkan ovum
d.tumbuh rambut di sekitar alat kelamin
3. Pada suatu saat wanita akan berhenti siklus menstruasinya. Wanita tersebut berarti telah
mengalami masa ....
a.menopause
b.pubertas
c.manula
d.dewasa