Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR PENGESAHAN

OBSERVASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Judul Kegiatan : Observasi Perkembangan Anak Usia Dini


Identitas Anak :
1 Nama :
2 Tempat, Tgl Lahir :
3 Jenis Kelamin :
4 Pendidikan :
5 Alamat :
Tanggal Pelaksanaan :
Obeservasi
Nama Observer 1.
(Mahasiswa) 2.
3.
4.

Mataram,_____Juni 2016

Observer

Nama Mahasiswa & NIM Tanda Tangan


1.

2.

3.

4.

Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah,

Dr. MA. Muazar Habibi, S.Psi.,M.Psych.,M.Pd


SISTIMATIKA LAPORAN

A. Identitas Siswa/Anak
B. Hasil Observasi
1. Perkembangan fisik/jasmani
2. Tugas Perkembangan
3. Perkembangan Intelektual
4. Sosial dan Moralitas
C. Analisa Hasil
1. Petumbuhan fisik
2. Tugas Perkembangan
3. Perkembangan Intelektual
4. Sosial dan Moralitas
D. Kesimpulan
E. Lampiran
1. Akte Kelahiran
2. Kartu Keluarga
3. Foto Kopi Surat Nikah Orangtua
4. Dokumentasi kegiatan (Film) dan Foto
A. IDENTITAS ANAK

FORMULIR PENDAFTARAN SISWA BARU


I. SISWA :
1. Nama :
a. Nama Lengkap : …………………………………………
b. Nama Penggilan : ……………………………………………
2. Tempat Tgl Lahir : …………………………………………
3. Jenis Kelamin : ………………………………………
4. Agama : …………………………………………
5. Anak Ke : …………………………………………
6. Status anak dalam keluarga : Anak Kandung/Anak Angkat/Lainya
7. Alamat anak :
a. Alamat : ……………………………………………
b. Telepon/HP : …………………………………
8. Alamat sekolah :
a. Nama Sekolah :…………………………………………...
c. Alamat Sekolah : ………………………………...

II. ORANG TUA KANDUNG :


a. Nama lengkap Ayah : ………………………………………...
b. Nama lengkap Ibu : …………………………………………...
c. Alamat Ayah : ……………………………………...
d. Alamat Ibu : ………………………………………...
e. Telepon/HP : …………………………….
f. Pekerjaan Ayah : ………………………………...
g. Pekerjaan Ibu : ………………………………………...
h. Pendidikan Terakhir Orang Tua :
1. Ayah : …………………………………………..
2. Ibu : ……………………………………..
i. Penghasilan perbulan Ayah : Rp ……………………………………..
j. Penghasilan perbulan Ibu : Rp …………………………………..
F. Hasil Observasi
1. Perkembangan fisik/jasmani

Salah satu segi perkembangan yang cukup pesat dan nampak dari luar
adalah perkembangan fisik. Pada masa remaja, perkembangan fisik mereka
sangat cepat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa
remaja awal (usia SMP) anak-anak ini nampak postur tubuhnya tinggi
tetapi kurus. Lengan kaki dan leher mereka panjang-panjang, baru
kemudian berat badan mereka mengikuti dan pada akhir remaja, proporsi
tinggi dan berat badan mereka seimbang.

Selain terjadi pertambahan tinggi badan yang sangat cepat, pada masa
remaja berlangsung perkembangan seksual yang cepat pula.
Perkembangan ini ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin primer dan
sekunder.
Masih dalam kaitan dengan perkembangan fisik, pada masa remaja juga
terjadi perkembangan hormon seksual yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin yang masuk dalam darah. Hormon yang terpenting yang
berkaitan dengan perkembangan kehidupan seksual adalah testosteron dan
esterogen. Hormon tersebut tidak hanya mempengaruhi perkembangan
seksual, tetapi juga pertumbuhan fisik. Misalnya pertumbuhan otot dan
tulang, penyimpanan lemak.

Instrumen Prekembangan Fisik


N ASPEK PERKEMBANGAN HASIL OBSERVASI
O
1 Laju perkembangan secara umum Ya Tidak
berlangsung secara pesat
2 Proporsi ukuran tinggi dan berat badan Ya Tidak
sering kurang seimbang (termasuk otot
dan tulang belulang)
3 Munculnya ciri-ciri sekunder (tumbuh Ya Tidak
bulu pada pubic region, otot
mengembang pada bagian-bagian
tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi
kelenjar jenis (menstruasi pada wanita
dan polusi pada pria pertama kali)
4 Gerak-gerik tampak canggung dan Ya Tidak
kurang terkoordinasikan
5 Aktif dalam berbagai jenis cabang Ya Tidak
permainan yang dicobainya
Jumlah

Cara mengitung hasil :


Persentase (%) = (jumlah jawaban ya/5)x 100 %
k.

Hasil Observasi dan Wawancara Perkembangan Fisik


a. Laju perkembangan secara umum berlangsung secara pesat
b. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kurang seimbang
(termasuk otot dan tulang belulang)
c. Munculnya ciri-ciri sekunder (tumbuh bulu pada pubic region, otot
mengembang pada bagian-bagian tertentu), disertai mulai aktifnya
sekresi kelenjar jenis (menstruasi pada wanita dan polusi pada pria
pertama kali)
d. Gerak-gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan
e. Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan yang dicobainya

2. Tugas Perkembangan

Havigrust (dalam Muhammad Ali, 2008: 171) mendefinisikan tugas


perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu
periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan
menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan
menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi
tugas-tugas berikutnya.

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya


meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha
untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa.
Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (dalam
Muhammad Ali, 2008 : 10) adalah :

Istrumen Tugas Perkembangan


N ASPEK PERKEMBANGAN HASIL OBSERVASI
O
1 Mampu menerima keadaan fisiknya; Ya Tidak
2 Mampu menerima dan memahami peran Ya Tidak
seks usia dewasa;
3 Mampu membina hubungan baik dengan Ya Tidak
anggota kelompok yang berlainan jenis;
4 Mencapai kemandirian emosional; Ya Tidak
5 Mencapai kemandirian ekonomi; Ya Tidak
6 Mengembangkan konsep dan Ya Tidak
keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat;
7 Memahami dan menginternalisasikan Ya Tidak
nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
8 Mengembangkan perilaku tanggung Ya Tidak
jawab social yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa;
9 Mempersiapkan diri untuk memasuki Ya Tidak
perkawinan;
10 Memahami dan mempersiapkan berbagai Ya Tidak
tanggung jawab kehidupan keluarga.
Jumlah

Cara mengitung hasil :


Persentase (%) = (jumlah jawaban ya/10)x 100 %
3.

Hasil Observasi dan Wawancara Tugas Perkembangan


a. Mampu menerima keadaan fisiknya;
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
d. Mencapai kemandirian emosional;
e. Mencapai kemandirian ekonomi;
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orang tua;
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa;
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.

3. Perkembangan Intelektual

Remaja telah mampu berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam


dimensi ruang maupun waktu. Berpikir abstrak adalah berpikir tentang ide-
ide, yang oleh Jean Piaget seorang ahli Psikologi dari Swiss disebutnya
sebagai berpikir formal operasional. Berkembangnya kemampuan berpikir
formal operasional pada remaja ditandai dengan tiga hal penting. Pertama,
anak mulai mampu melihat (berpikir) tentang kemungkinan. Kedua, anak
telah mampu berpikir ilmiah. Ketiga, remaja telah mampu memadukan
ide-ide secara logis.

Secara umum kemampuan berpikir formal mengarahkan remaja kepada


pemecahan masalah-masalah berpikir secara sistematik. Dalam kehidupan
sehari-hari para remaja demikian juga orang dewasa jarang menggunakan
kemampuan berpikir formal, walau sebenarnya mampu melaksanakannya.
Mereka lebih banyak berbuat berdasarkan kebiasaan, perbuatan atau
pemecahan rutin. Oleh karena itu, guru perlu mendorong mulai
kemampuan berpikir, para siswa pada usia ini, tentang kemungkinan ke
depan. Mengarahkan para siswa kepada pemikiran tentang pekerjaan yang
tentunya pemikiran tersebut, disesuaikan dengan pertambahan usia. Pada
remaja muda (usia SMP) pemikiran tentang pekerjaan masih diwarnai oleh
fantasinya, sedang pada remaja dewasa (usia SMA) telah lebih realistik.

Para remaja sudah memiliki kemampuan mengingat informasi dan


keterampilan memproses informasi yang telah berkembang jauh dari anak
SD. Pemrosesan informasi yang mencakup penerimaan informasi oleh alat
indra ditahan sebentar, kemudian dilanjutkan ke terminal ingatan singkat
(TIS) dan diproses lebih lanjut dalam suatu bentuk yang dapat disimpan
dalam terminal ingatan lama (TIL). Keterampilan ini pada remaja lebih
cepat dan kuat, dan sangat memegang peranan penting dalam penyelesaian
tugas-tugas pembelajaran maupun pekerjaan. Mereka sudah mengerti dan
dapat mengerjakan dengan benar bentuk tes objektif tanpa penjelasan lagi
dari guru. Penguasaan keterampilan memproses informasi ini
menyempurnakan atau membulatkan penampilan kognitif mereka.

Instrumen Perkembangan Intelektual


N ASPEK PERKEMBANGAN HASIL OBSERVASI
O
1 Proses berpikirnya sudah mampu Ya Tidak
mengoperasikan kaidah-kaidah logika
formal (asosiasi, diferensiasi, komparasi,
dan kausalitas) dalam ide-ide atau
pemikiran abstrak (meskipun relatif
terbatas)
2 Kecakapan dasar umum (general Ya Tidak
intelligence) menjalani laju
perkembangan yang terpesat (terutama
bagi yang belajar di sekolah)
3 Kecakapan dasar khusus (bakat atau Ya Tidak
aptitude) mulai menunjukkan
kencenderungan-kecenderungan lebih
jelas

Cara mengitung hasil :


Persentase (%) = (jumlah jawaban ya/3)x 100 %

Hasil Observasi dan Wawancara Perkembangan Intelektual :

a. Proses berpikirnya sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika


formal (asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas) dalam ide-ide
atau pemikiran abstrak (meskipun relatif terbatas)
b. Kecakapan dasar umum (general intelligence) menjalani laju
perkembangan yang terpesat (terutama bagi yang belajar di sekolah)
c. Kecakapan dasar khusus (bakat atau aptitude) mulai menunjukkan
kencenderungan-kecenderungan lebih jelas

4. Sosial dan Moralitas

Keterampilan berpikir baru yang dimiliki remaja adalah pemikiran


sosial. Pemikiran sosial ini berkenaan dengan pengetahuan dan
keyakinan mereka tentang masalah-masalah hubungan pribadi dan
sosial. Remaja awal telah mempunyai pemikiran-pemikiran logis,
tetapi dalam pemikiran logis ini mereka sering kali menghadapi
kebingungan antara pemikiran orang lain. Menghadapi keadaan ini
berkembang pada remaja sikap egosentrisme, yang berupa pemikiran-
pemikiran subjektif logis dirinya tentang masalah-masalah sosial yang
dihadapi dalam masyarakat atau kehidupan pada umumnya.

Secara berangsur-angsur remaja mengurangi sifat egosentrisme-nya


dalam hubungan pribadinya berkembang etika pribadi mereka,
berkenaan dengan pengetahuan dan penghayatan tentang apa yang baik
dan yang jahat. Ada dua aspek nilai yang menjadi perhatian utama para
remaja, yaitu nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan.

Pada masa remaja rasa kepedulian terhadap kepentingan dan


kesejahteraan orang lain cukup besar, tetapi kepedulian ini masih
dipengaruhi oleh sifat egosentrisme. Mereka belum bisa membedakan
kebahagiaan atau kesenangan yang dasar (hakiki) dengan yang sesaat,
memperhatikan kepentingan orang secara umum atau orang-orang
yang dekat dengan dia. Remaja sudah mengetahui nilai atau prinsip-
prinsip yang mendasar, tetapi mereka belum mampu melakukannya,
mereka sudah menyadari bahwa membahagiakan orang lain itu adalah
baik, tetapi mereka belum mampu melihat bagaimana
merealisasikannya.

Instrumen Sosial dan Moral


N TUGAS PERKEMBANGAN HASIL OBSERVASI
O
1 Diawali dengan kecenderungan Ya Tidak
ambivalensi keinginan menyendiri dan
keinginan bergaul dengan banyak tetapi
bersifat temporer
2 Adanya ketergantungan yang kuat Ya Tidak
kepada kelompok sebaya disertai
semangat komformitas yang tinggi
3 Adanya ambivalensi antara keinginan Ya Tidak
bebas dari dominasi pengaruh orang tua
dengan kebutuhan bimbingan dan
bantuan dari orang tuanya
4 Dengan sikapnya dan cara berpikirnya Ya Tidak
yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah
etis dengan kenyataannya dalam perilaku
sehari-hari oleh para pendukungnya
(orang dewasa)
5 Mengidentifikasi dirinya dengan tokoh- Ya Tidak
tokoh moralitas yang dipandang tepat
dengan tipe idolanya.
Jumlah

Cara mengitung hasil :


Persentase (%) = (jumlah jawaban ya/5)x 100 %

Hasil Onservasi dan Wawancara Sosial dan Moral

a. Kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan


bergaul dengan banyak tetapi bersifat temporer
b. Adanya ketergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai
semangat komformitas yang tinggi
c. Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh
orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tuanya
d. Dengan sikapnya dan cara berpikirnya yang kritis mulai menguji
kaidah-kaidah etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh
para pendukungnya (orang dewasa)
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai