Disusun Oleh:
Mestika Dyah Ayu K.
J91218100
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, dipanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya sangat menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya
sangat menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat lebih baik kedepannya.
Akhir kata, saya saya berharap semoga laporan observasi karakteristik dan tugas
perkembangan pada masa pubertas ini dapat memberikan manfaat maupun pandangan terhadap
pembaca.
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang……………………………………………....................................4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….4
C. Waktu Pelaksanaan…………………………………………………………………………8
D. Identitas Narasumber……………………………………………………………………….8
E. Hasil Observasi………………………………………………………………………………...8
F. Significant Other………………………………………………………………………………9
Bab IV Pembahasan………………………...………………........................................................10
G. Permasalahan………………………………………………………………………………10
H. Solusi……………………………………………………………………………………………..10
Bab V Penutup…………………………………………………………………………………………………………………………..11
3
I. Kesimpulan…………………………………………………………………………………….11
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………12
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.3.1 Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi perkembangan.
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik perkembangan pada subjek.
1.3.3 Untuk mengetahui proses pemenuhan tugas-tugas perkembangan pada subjek.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ciri-ciri seks primer merujuk pada bagian organ reproduksi. Pada anak laki-laki,
ciri tersebut ditunjukan dengan adanya pertumbuhan pada batang kemaluan dan
kantung kemaluan atau skrotum. Hal tersebut umumnya mulai terjadi pada usia 12
tahun dan baru akan sepenuhnya mengalami kematangan pada usia 20 – 21 tahun
(Santrock, 1997).
Sementara pada anak perempuan, ciri seks primer ditandai dengan terjadinya
menstruasi. Menstruasi merupakan keluarnya darah dan jaringan sel yang hancur dari
uterus, yang mana menandakan bahwa mekanisme reproduksi anak perempua
tersebut telah sepenuhnya matang, sehingga memungkinkan individu untuk
mengandung dan melahirkan anak. (dalam Desmita, 2005:193).
6
Pada anak laki-laki, umumnya terjadi penumbuhan rambut pada kemaluan, ketiak,
kulit tangan dan kaki, bahkan wajah. Kulit bertambah kasar dan pori-pori meluas
sehingga mudah timbul jerawat. Membesarnya otot-oto tangan, kaki, dada, bahu, dan
lengan. Serta suara berubah semakin berat.
Sedangkan pada anak perempuan, pinggul mulai melebar dan payudara mulai
membesar. Tumbuhnya rambut halus pada kemaluan dan ketiak. Kulit menjadi lebih
halus. Serta suara berubah melembut.
7
BAB III
HASIL OBSERVASI
Nama : Abrizam
Usia : 13 tahun
Dari observasi yang telah dilakukan pada subjek (Abrizam, 13), terlihat bahwa
subjek telah mengalami perubahan tinggi dan berat badan yang cukup signifikan dari saat
sebelum memasuki SMP hingga saat ini. Juga dalam setahun terakhir, wajahnya mulai
sedikit-sedikit ditumbuhi jerawat. Subjek mengatakan bahwa ia masih belum mengalami
tumbuh rambut pada organ kemaluan, ketiak, serta tangan dan kaki. Subjek juga
mengatakan bahwa ia masih belum mengalami mimpi basah.
8
menggunakan pomade. Subjek juga sudah mulai ‘pilih-pilih’ dalam membeli pakaian dan
sepatu. Ia mulai terbawa ingin memiliki barang yang sama jenisnya (modell, brand, dll)
seperti teman-temannya.
Pada masa pubertas ini, subjek mulai mengalami sedikit perubahan sikap. Saat
masih duduk di sekolah dasar, subjek merupakan pribadi yang pendiam dan tertutup.
Hanya membicarakan sesuatu yang menurutnya penting dan perlu dibicarakan, serta
jarang sekali bisa terbawa candaan dengan orang selain keluarga dan teman-teman
dekatnya. Sedangkan saat ini, subjek sudah mulai sedikit terbuka terhadap
lingkungannya.
Subjek juga sudah mulai berani membicarakan hal-hal lain kepada kakak
perempuannya yang berusia 17 tahun. Hal-hal seperti masalah pribadi, masalah sosial,
pendapat tentang keputusan orangtua, pertanyaan-pertanyan seputar gaya hidup, serta
obrolan-obrolan ringan yang dulunya tidak pernah ia bicarakan.
9
Dari wawancara yang dilakukan pengobservasi pada orangtua subjek, dikatakan
bahwa subjek memang memiliki pribadi yang agak acuh terhadap sekitar. Namun sejak
memasuki jenjang SMP, subjek mulai memiliki kesadaran untuk merawat dirinya.
Terlebih dikarenakan subjek saat ini tinggal di sebuah asrama, subjek sudah mulai belajar
untuk mandiri.
Dari segi pertumbuhan fisik, orangtua subjek mengatakan bahwa tinggi badan
subjek dipengaruhi oleh keturunan. Begitu juga dengan sedikitnya intensitas rambut yang
tumbuh pada kaki dan tangan subjek, hal itu dikarenakan bawaan orangtua yang memang
hanya memiliki sedikit rambut pada tangan dan kaki.
Namun orangtua subjek juga mengatakan bahwa setahun terakhir ini subjek
sangat sering meminta dibelikan barang yang harganya agak lebih mahal dari barang-
barang yang biasa dipakai subjek dulunya. Dan permintaan-permintaan tersebut tidak
pernah dituruti oleh orangtua sehingga seringkali menyebabkan subjek merajuk selama
beberapa waktu.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Permasalahan
Subjek mulai terbawa oleh arus gaya hidup masa kini, yang menyebabkan ia selalu
meminta barang-barang dengan harga di atas rata-rata kepada orang tua.
4.2. Solusi
Subjek harus belajar untuk memahami keadaan orang lain, terutama orangtuanya. Jika
orangtuanya tidak menyukai ia membeli barang-barang mahal, maka jangan meminta barang-
barang tersebut. Jika subjek ingin mengikuti trend yang ada, maka sama sekali tidak ada yang
10
salah dengan itu. Yang menjadi masalah adalah jika keinginan subjek akan menjadi beban
untuk orang lain. Hal itulah yang akhirnya membuat stigma ‘mengikuti trend’ terdengar
buruk.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari laporan observasi diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek (Abrizam, 13) masih
belum memenuhi karakteristik perkembangan masa pubertas secara keseluruhan. Hal ini
dapat dilihat dari masih banyak ciri seks primer maupun sekunder yang belum nampak pada
diri subjek.
11
DAFTAR PUSTAKA
12