Pendidikan
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Anggota Kelompok :
01 Adhisti Nirmala
1401419154 / 17 02 Faizul Munna K. N.
1401419156 / 18
03 Adeliya Salsabilla
1401419159 / 19 04 Syarafina Fajrin W.
1401419161 / 20
Sejarah Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan merupakan ilmu yang menguraikan kegiatan-kegiatan
atau aktivitas manusia dalam hubungan dan situasi pendidikan. Sebagai contoh cara
bagaimana menarik perhatian supaya dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik,
bagaimana cara belajar dan mengajar yang baik dan banyak contoh lainnya. Dapat
dikatakan bahwa psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan
yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan
belajar.
Perkembangan psikologi pendidikan dimulai pada permulaan abad kle-20 yang
ditandai dengan adanya penelitian-penelitian psikologi yang khusus memberikan dampak
besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Beberapa Tokoh yang terlibat dalam
penelitian tersebut antara lain : Termann, Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran psikologi yang
berkembang pada permulaan abad ke-20 mempelajari tentang perilaku dan proses belajar
dari sudut pandang yang berbeda-beda yang berpengaruh terhadap perkembangan teori
dan praktek pendidikan. Teori-teori tersebut antara lain : Behaviorisme (Watson),
Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka).
Beberapa ahli melakukan pengujian pengklasifikasian dan penilaian
pertimbangan terhadpa metode-metode pendidikan yang telah
dilakukan beberapa adbad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun
1800’an. Berikut ini beberapa ahli yang turut andil dalam
perkembangan psikologi pendidikan baik dari segi filsafat, pendidikan
maupun psikologi.
1. Democritus
2. Plato dan Aristoteles
3. John Amos Comenicu
4. Rosseau
5. John Locke
6. John Heinrich Pestalozzi
7. Francis Galton, dan Stanley Hall
8. William James
9. Cattel
10. Binet
Sedangkan bersumber pada pendapat
Hakikat Psikologi dari Dictionary of Psychology (Syah, 1997/ hal.
11), pendidikan berarti tahapan aktivitas yang
Pendidikan bersifat
madrasah)
kelembagaan
yang
(semacam
dipergunakan
sekolah,
untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam
Kenneth Clark dan George Millter (1970) memahami pengetahuan, kebiasaan, perilaku dan
mendefinisikan psikologi selaku riset ilmiah sebagainya.
mengenai sikap. Ruang lingkupnya mencakup Arthur S. Reber (1988), seorang guru
bermacam proses sikap yang bisa diamati besar psikologi dari Brooklyn College,
semacam gerak tangan, teknik berbicara, mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah
perubahan kejiwaan serta proses yang hanya sebuah subdisiplin ilmu psikologi yag berkaitan
bisa diartikan sebagai pikiran dan mimpi. dengan teori dan masalah kependidikan yang
berguna dalam hal-hal, seperti penerapan prinsip
belajar, pengembangan dan pembauran
kurikulum, ujian dan evaluasi bakat, sosialisasi
proses dan interaksinya dengan pendayagunaan
ranah kognitif, serta penyelenggaraan pendidikan
keguruan.
Sementara itu, Tardif (1987)
mendefinisikan psikologi
pendidikan adalah sebuah
bidang studi yang
berhubungan dengan
penerapan pengetahuan
tentang prilaku manusia
untuk usaha-usaha
kependidikan.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan Menurut
Tardif (1987) :
Contekt of teaching
atnd learning
situasi atau tempat yang Outcome of teaching
berhubungan dengan and learning
mengajar dan belajar. hasil-hasil yang
dicapaioleh proses
Proses of teaching
mengajar dan belajar.
and learning
Tahapan-tahapan dalam
mengajar dan belajar.
Lingkup Kajian Psikologi Pendidikan
1. 2. 3.
Development
Learning (Belajar) Motivation (Motivasi)
(Pengembangan)
4. 5. 6.
Guru Guru
Sebagai Sebagai
Fasilitator Pemacu
Guru Guru
Sebagai Sebagai
Motivator Pemberi
Inspirasi
Guru sebagai Fasilitator
a. Tidak berlebihan mempertahankan pendapat dan
keyakinannya.
b. Dapat lebih mendengarkan peserta didik.
c. Mau dan mampu menerima ide peserta didik
d. Lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan
dengan peserta didik.
e. Dapat menerima balikan.
f. Toleransi terhadap kesalahan yang diperbuat peserta didik.
g. Menghargai prestasi peserta didik.
Guru sebagai a. Memperjelas
ingin dicapai.
tujuan yang
Motivator b.
c.
Membangkitkan minat siswa.
Menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
d. Memberi pujian yang wajar
terhadap keberhasilan siswa.
e. Memberikan penilaian yang
positif.
f. Memberi komentar tentang
hasil pekerjaan siswa.
g. Menciptakan persaingan dan
kerja sama.
Guru sebagai Pemacu
Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional, dan
menyenangkan, dengan memposisikan diri
sebagai berikut :
a. Orang tua yang penuh kasih sayang pada
peserta didiknya.
b. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan
perasaan bagi para peserta didik.
c. Fasilitator yang selalu siap memberikan
kemudahan, dan melayani peserta didik
sesuai minat, kemampuan dan bakatnya.
Guru sebagai
Pemberi Inspirasi
a. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun
yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran.
b. Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang
kurang berprestasi, atau berprestasi rendah.
c. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik,
nyaman dan aman.
d. Menciptakan kerjasama saling menghargai.
e. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar
dan pembelajaran.
Terima Kasih