Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEDUDUKAN ANAK DAN REMAJA SERTA TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN


REMAJA
Disusun Guna Memenuhi Tugas : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu: Bunga Ihda Norra, M.Pd

Disusun Oleh :

Cika Anurah S. (1808086010)


Kurnia Alfi Rianti (1808086018)
Norma Fitriani (1818086022)
Zahrotul Khafifah (1808086025)
Lifthifah Anis M. (1808086026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar
Setiap individu akan mengalami perubahan dari balita menuju anak-anak, remaja,
hingga sampai dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak
menjadi dewasa, seiring dengan bertambahnya umur maka bertambah pula
Pendidikan dan pengalaman. Dengan demikian semakin dewasa seseorang maka akan
mempengaruhi karakteristik yang dimilikinya.
Karakteristik terbagi menjadi dua yaitu, karakteristik atau sifat yang dibawa dari
lahir dan karakteristik yang dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan sekita. Sebagai
seorang pendidik maupun calon pendidik, sudah semestinya kita harus memahami
setiap perbedaan karakteristik atau sifat dari para siswa, agar dapat menguasai setiap
individu dan akan menciptakan kelas yang memiliki suasana kondusif.
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana kedudukan anak dalam rentang
perkembangan manusia, tugas-tugas ketika masa perkembangan anak dan remaja,
serta bagaimana pandangan alquran mengenai anak .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan remaja dalam rentang perkembangan manusia ?
2. Apa saja tugas tugas pada saat perkembangan anak dan remaja ?
3. Bagaimana posisi kedudukan anak di dalam alquran ?

C. Tujuan
1. Mengetahui kedudukan remaja dalam rentang perkembangan manusia.
2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak dan remaja.
3. Mengetahui posisi kedudukan anak di dalam alquran.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kedudukan remaja dalam rentang perkembangan manusia

Perkembangan adalah perubahan suatu individu yang menuju tingkat kedewasaan


atau kematangan yang berlangsung progresif, sistematis, dan berhubungan dengan fisik
maupun psikisnya. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai individu yang selalu
mengalami perkembangannya yang terus-menerus dan dapat dipengaruhi oleh belajar
serta pengalaman. Aspek yang terdapat pada individu akan terus berkembang dan akan
memengaruhi jika dilihat dari segi fisik, intelegensi, emosi, atau sosial. Aspek tersebut
akan memengaruhi jika salah satu dari aspek tersebut tidak ada. Perkembangan
mengikuti arah atau pola tertentu dimana perkembangan terjadi secara beraturan yang
hasilnya perkembangan pada tahap sebelumnya akan menjadi syarat bagi perkembangan
yang akan datang.
Perkembangan pada fisik akan mengalami perubahan yang cepat atau lambat,
tetapi pada waktu dan tempo yang berbeda-beda tiap individunya. Pada perkembangan
fisik ini tentunya memiliki ciri khas yang tertentu. Perkembangan fisik terhadap individu
yang dapat diamati antara lain berat badan, tinggi badan, warna kulit, dan lain
sebagainya. Sedangkan perkembangan psikis akan berubah secara terus menerus, yaitu
diantaranya seperti perkembangan pada aspek kognitif, sosial, moral, emosi, dan
sebagainya. Perkembangan terjadi pada siapa saja yaitu dimulai dari kandungan, bayi,
anak-anak, remaja, sampai dewasa. Perkembangan akan berdampak pada kehidupan
yang dijalani oleh suatu individu. Jika individu mengalami perkembangan yang positif,
maka hal positif pula yang berdampak pada hidupnya (Jannah, 2015)
Kedudukan remaja dalam perkembangan manusia menurut Herlina (2013)
diantaranya adalah:
a. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
b. Dapat mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
c. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua ataupun orang dewasa lainnya.
d. Dapat menerima kedadaan fisiknya dan efektif dalam menggunakan tubuhnya.
e. Dapat mempersiapkan ekonomi salah satunya karir.

2. Tugas-Tugas Perkembangan Anak dan Remaja


 Tugas Perkembangan Anak
Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai
dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu
usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal
(early childhood), dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir (Late childhood).
 Tugas Perkembangan Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)

Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada periode
prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau
“troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering
dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras kepala, tidak menurut,
negativistis, tempertantrums, iri hati, mimpi buruk, ketakutan yang irationil (tidak masuk
akal) pada siang hari dan sebagainya. Para guru atau pendidik menyebut periode ini
sebagai usia pra sekolah (preschool age), yaitu periode persiapan untuk masuk sekolah
dasar. Biasanya anak-anak usia 2-6 tahun memasuki Taman Kanak-Kanak.1

Sedangkan para psikolog memberikan istilah kepada periode prasekolah ini,


sebagian usia pra gang (pregang age). Dikatakan demikian, karena pada periode ini,
anak-anak harus mulai belajar dasar-dasar tingkah laku sosial sebaga suatii persiapan
yang mendukung untuk penyesuaian dirinya terhadap kehidupan sosial yang lebih tinggi
nanti setelah dewasa. Selain itu para psikolog menyebut pula periode prasekolah sebagai
periode eksplorasi. Hal ini disebabkan karena perkembangan yang utama pada periode
ini ialah menguasai dan mengontrol lingkungannya. Mereka selalu ingin mengetahui apa
dan bagaimana lingkungannya itu.

Menurut Hurlock (1993) tugas dari perkembangan kanak-kanak awal adalah:


1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu
yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan kemampuan diri
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang
berkembang di masyarakat
4. Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung
6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
1
Miftahul, Tugas-Tugas Perkembangan pada Usia Kanak-Kanak, (Internasional Journal of Child and Gender
Studies Vol. 1 No. 2, 2015) hlm. 89
7. Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan
masyarakat
8. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri,
mandiri dan bertanggung jawab.
 Tugas dan Perkembangan Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)

Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 13 tahun. Selanjuya Kohnstam menamakan
masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana
anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya
berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa
timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap
untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan
melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-
anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah. 2

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst


adalah sebagai berikut:

1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang


umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang
tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan seharihari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi 3

2
Miftahul, Tugas-Tugas Perkembangan pada Usia Kanak-Kanak) hlm. 91

3
Havighurst Hurlock, Psikologi Perkembang Sepanjang Rentang Kehidupan Imam Ahmad al-Ghazali, Ihya’
Ulum ad-Din, Juz VII, (Beirut: Dar al-Fikr, 1980), hlm. 130.
 Tugas Perkembangan Remaja
Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, maka remaja
tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa
kesuksesan dan kebahagiaan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-fase
berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas
perkembangannya akan membawa akibat negatif pada kehidupan sosial fase-fase
berikutnya, menimbulkan penolakan masyarakat, menyebabkan ketidakbahagiaan pada
remaja yang bersangkutan, dan kesulitan-kesulitan yang muncul dalam menuntaskan
tugas-tugas perkembangan berikutnya.4

William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut:


1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai
otoritas.
3. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
4. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya
sendiri.
5. Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai,
prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).
6. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-
kanakan.
7. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman
sebaya, baik secara individual maupun kelompok.5

Selanjutnya, dalam membahas tujuan tugas perkembangan remaja, Jahja


mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklasifikasikannya ke dalam sembilan
kategori, yaitu:

1. Kematangan emosional.
2. Pemantapan minat-minat heteroseksual.
3. Kematangan sosial.
4. Emansipasi dari control keluarga.

4
Khamim, Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja (Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama Vol. 17
No.1, 2017) hlm. 29
5
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana, 2011), hlm. 238
5. Kematangan intelektual.
6. Memilih pekerjaan.
7. Menggunakan waktu senggang secara tepat.
8. Memiliki falsafah hidup.
9. Identifikasi diri.

Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagaimana dikutip


Gunarsa adalah sebagai berikut:

1. Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan dapat


melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan merasa puas terhadap
keadaan tersebut.
2. Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis maupun
lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
3. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang dewasa
lainnya.
4. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang kehidupan
bermasyarakat.
5. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang
ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan
kesanggupannya.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan normanorma dan nilai-nilai yang berlaku.
8. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
9. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah6

Mengingat hal tersebut tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan


relatif berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan
baik, remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan supaya dapat
mengambil langkah yang sesuai dengan kondisinya.

6
Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, hlm.39.
Di samping tugas-tugas perkembangan, remaja masih mempunyai kebutuhan-
kebutuhan yang tentu saja menuntut pemenuhan secepatnya sesuai darah mudanya yang
bergejolak. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa tugas perkembangan dan kebutuhan
merupakan sesuatu yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan remaja.
Apabila tugas dan kebutuhan dapat terpenuhi, maka membawa kebahagiaan dan
kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Sebaliknya
apabila gagal, maka akan menimbulkan penolakan masyarakat, menyebabkan
ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas perkembangan periode-periode fase berikutnya.

3. Posisi Kedudukan Anak Dalam Al Qur-an

Dalam perspektif Islam, Al-Qur’an sangat apresiasif terhadap persoalan anak. Hal
tersebut dapat terlihat dari banyaknya ayat yang berbicara tentang anak tertama berkaitan
dengan kedududukan mereka dalam mendapatkan hak-haknya. Al-Qur’an
memandangnya sebagai:

1. Anak sebagai Anugrah (wahbah)


Seorang anak sesungguhnya memang pemberian gratis dari Allah SWT. Baik usaha
tersebut dengan melakukan hubungan seksual maupun dengan bayi tabung namun pada
hakikatnya itu semua atas kuasa Allah SWT.
َ ‫َب لِى َعلَى ْال ِكبَ ِرإِسْمٰ ِع ْي َل َوإِس ْٰح‬
)٣٩( ‫ق ۚ إِ َّن َربِى لَ َس ِم ْي ُع ال ُّدعَآ ِء‬ َ ‫اَ ْل َح ْم ُدهَّلِل ِ الَّ ِذى َوه‬
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkanpadaku di hari tuaku
Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar
(memperkenankan) do’a.”(Q.S. Ibrahim [14]:39).
2. Anak sebagai Amanah
Kehadiran anak-anak ditengah keluarga adalah Amanah dari Allah yang harus
diemban dengan cara mendidik mereka agar menjadi generasi yang berkualitas.
)٢٧( َ‫واأَمٰ ٰنتِ ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬ٙ ُ‫يأَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوااَل تَ ُخونُوا هَّللا َ َوال َّرسُوْ َل َوتَ ُخون‬ٰٙ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal
[8]: 27)
3. Anak Sebagai Fitnah
Anak dalam Al-Qur’an juga dipandang sebagai fitanah. Kata fitnah yang dimaksudkan
adalah untuk menguji sejauhmana orang tua itu mampumengemban Amanah Allah
setelah diamanah.i seoranga anak.
)١٥(‫إِنَّ َمآأَ ْم ٰولُ ُك ْم َوأَوْ ٰل ُد ُك ْم فِ ْتنَةٌ ۚ َوهَّللا ُ ِع ْن َدهُ أَجْ ٌر َع ِظيْم‬
Artinya: “ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (atau fitnah
bagimu). Disisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al-Taghabun [64]: 15)

Al-Qur’an sangat memperhatikan hak-hak anak. Hal ini dapat diketahui dari ayat-ayat
yang tersirat berbicara tentang hak-hak mereka yang harus dipenuhi oleh orang tuanya.
Hak-hak anak yang disebutkan dalam Al-Qur’an antara lain:
a. Hak untuk hidup
Hak yang paling asasi bagi anak adalah hak untuk hidup. Namun begitu banyak kasus
sekarang ini tentang pembunuhan ini yang padahal kitatahu bahwa itu dilarang dan dosa
besar. Dalam Al-Qur’an dilarang secara tegas untuk membunuh. Kta membunuh bukan
hanya secara fisik atau menghilangkan ruhnya, namun juga berate membunuh potensi dan
cita-citanya. Sebab untuk apa jika anak kita hidup tapi ia mati secara kelilmuan, secara
ekonomi lemah dan secara moral bejat.
‫ق ۖ نَحْ نُ نَرْ ُزقُ ُك ْم َوإِيَّا‬ ٍ ‫واأَوْ ٰل َد ُك ْم ِّم ْن إِ ْم ٰل‬ٙ ُ‫قُلْ تَ َعالَوْ اأَ ْت ُل َما َح َّر َم َربُّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم ۖ أَالَّتُ ْش ِر ُكوابِ ِه َش ْيئًا ۖ َوبِ ْال ٰولِ َد ْي ِن ِإحْ ٰسنًا ۖ َواَل تَ ْقتُل‬
ّ ٰ ‫ق ۚ ٰذلِ ُك ْم َو‬
)١٥١( َ‫ص ُك ْم بِ ِه لَ َعلّ ُك ْم تَ ْعقِلُوْ ن‬ ِّ ‫س الَّتِى َح َّر َم هَّللا ُ إِاَّل بِ ْال َح‬َ ‫ش َماظَهَ َر ِم ْنهَا َو َمابَطَنَ ۖ َواَل تَ ْقتُلُواالنَّ ْف‬ ْ ‫هُ ْم ۖ َواَل تَ ْق َرب‬
َ ‫ُواالفَ ٰو ِح‬

Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan.
Kami akan memberiksn rezeki kepadamu dan kepada mereka.” (Q.S. al-
An’am [6]: 151)
b. Hak Untuk Beragama
Kebebasan beragama merupakan hal yang paling asasi dalam Al-Qur’an. Tidak ada
paksaan untuk memasuki suatu agama tertentu. Meski demikian bukan berarti orangtua
lalu bersikap cuek terhadap agama sang anak.Rasulullah telah mengingatkan agar tetap
menjaga fitrah (dalam arti agama tauhid) sebab lingkungan orangtuanya sangat
mempengaruhi. Menurut Al-Ghazali (1991) Dlam proses pendidikan, menjaga akidah
atau tauhid mrupakan hal yang sangat urgen. Ia merupakan hal yang pertama dan utama
untuk dilakukan. Penanaman akidah dan tauhid yang benar merupakan fondasi yang kuat
bagi proses pendidikan anak.7

7
Muhammad Al-Ghazali, Kayfa Nafhamu al-Islam (Mesir: Dar alD’wah, 1991),hlm.132
ِ َّ‫ق هَّللا ِ ۚ ٰذلِكَ ال ِديْنُ ْالقَيِّ ُم َو ٰل ِك َّن أَ ُكثَ َر الن‬
‫اس‬ ِ ‫اس عَل ْيهَا ۚ اَل تَبْدي َ¦ْل ِلخَ ْل‬ ْ ِ‫ك لِل ِّد ْي ِن َحنِ ْيفًا ۚ ف‬
َ َّ‫ط َرتَ هَّللا ِ الَّتِى فَطَ َرالن‬ َ َ‫فَأَقِ ْم َوجْ ه‬
)٣٠( َ‫اَل يَ ْعلَ ُموْ ن‬
Artinya: " Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) tetaplah
atas fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan terhadap fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. al-Rum [30]: 30)
c. Hak Memperoleh Pendidikan
Pendidikan dalam Istilah Al-Qur’an disebut tarbiyah yang berarti penumbuhan atau
peningkatan. Penumbuhan dan peningkatan tersebut baik secara fisik dan nonfisik.
Secara fisik seorang ibu misalnya dengan memberikan ASI ketika bayi baru lahir untuk
pertumbuhan anaknya. Sedangkan secara nonfisik yaitu penumbuhan potensi posititif
seorang anak aagar menjadi manusia dengat tingkat kualitas setinggi-tingginya.
Rasullullah SAW bersabda: ‘ Hak anak yang wajib dipenuhi oleh orangtuanya adalah
1)mengajari menulis, berenang dan memanag 2) Tidak memberikan konsumni makanan
kecuali yang thayyib (halal dan bergizi)’. (HR. Baihaqi)

d. Hak untuk Berpendapat


Anak juga memiliki hak untuk berpendapat. Hal ini tersirat dalam kisah Nabi Ismail
sewaktu ia mau disembelih oleh ayahnya Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Beliau
menyakan meminta pendapat dahulu kepada Ismail.. Kisah tersebut mencerminkan dikap
Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah memberikan hak kepada putranya untuk berpendapat.8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
8
Abdul Mustaqim, Kedudukan dan Hak-Hak dalam Perspektif Al-Qur’an , Jurnal Musawa (Vol 4, No.2, 2006)
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
1. Kedudukan remaja dalam perkembangan manusia yaitu, Mencapai peran social sebagai
pria dan wanita, Dapat mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab, Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua ataupun orang dewasa lainnya, Dapat menerima
kedadaan fisiknya dan efektif dalam menggunakan tubuhnya, Dapat mempersiapkan
ekonomi salah satunya karir
2. Tugas perkembangan merupakan tugas-tugas yang datang pada periode tertentu
menurut usia , tugas-tugas ini apabila berhasil dilakukan akan memberikan efek
bahagia dan apabila gagal maka akan mempengaruhi tugas-tugas perkembangan yang
selanjutnya. Tugas-tugas tersebut muncul akibat kematngan fisik serta karena adanya
aspirasi budaya. Namun ada pula yang diakibatkan oleh timbulnya aspirasi dari
individu.
3. Dalam perspektif al-Quran kedudukan anak yaitu sebagai anugrah, amanah, dan fitnah.
Dan ada pula hak-hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Diantaranya, hak untuk
hidup, hak untuk beragama, hak untuk memperoleh Pendidikan, dan hak untuk
berpendapat.
B. Saran
Demikian makalah mengenai kedudukan remaja serta tugas-tugas perkembangan
remaja, semoga menambah wawasan ilmu mengenai kedudukan dan tugas dalam
perkembangan remaja. Dalam penulisan makalah ini, tentu banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan referensi yang penulis
peroleh. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
penyusunan kalimat yang kurang tepat, kurang jelas, sulit dimengerti dan tidak tepat.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Sekian dari kami semoga
bisa bermanfaat untuk pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Muhammad. 1991. Kayfa Nafhamu al-Islam. Mesir: Dar al Da’wah


Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., 2001. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga,
Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Herlina. 2013. Bibliotherapy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja Melalui Buku. Bandung:
Pustaka Cendekia Utama.
Hurlock, Havirgust. 1980. Psikologi Perkembang Sepanjang Rentang Kehidupan Imam
Ahmad al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Din, Juz VII. Beirut: Dar al-Fikr.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana.

Jannah, Miftahul. 2015. Tugas-Tugas Perkembangan pada Usia Kanak-Kanak, Internasional


Journal of Child and Gender Studies .Vol. 1 No. 2

Mustaqim, Abdul. 2006. Kedudukan dan Hak-Hak dalam Perspektif Al-Qur’an , Jurnal
Musawa . Vol 4, No.2 Tahun 2006.

Zakarsih, Khamim. 2017. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja, Jurnal
Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama Vol. 17 No.1 hlm. 25-32.

Anda mungkin juga menyukai