Oleh:
1. Cindy Elsa Anggraini (1808086009)
2. Purwanti (1808086014)
3. Kurnia Alfi Rianti (1808086018)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses masuknya Islam di Spanyol?
2. Apa saja dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Spanyol?
3. Bagaimana perkembangan peradaban Islam di Spanyol?
4. Bagaimana peradaban Islam di Spanyol?
5. Apa saja faktor-faktor berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses masuknya Islam di Spanyol
2. Untuk mengetahui dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Spanyol
3. Untuk mengetahui perkembangan Islam di Spanyol
4. Untuk mengetahui peradaban Islam di Spanyol
5. Untuk mengetahui faktor-faktor berakhirnya kekuasaan Islam di
Spanyol
BAB II
PEMBAHASAN
1
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm.161
2
Philip K Hitti, History of the Arabs, (London: Macmillan Press, 1970), hal. 493.
pasukannya dapat menaklukkan kota-kota penting seperti Cordova,
Granada dan Toledo (Ibu kota kerajaan Ghoth saat itu)3
Sejak pertama kali menginjakkan kaku ditanah Spanyol hingga
jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan
yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari 7,5 abad. Dalam
kurun waktu 7,5 abad, Islam Spanyol telah berkembang dengan
pesatnya yang pada gilirannya mampu membawa dampak yang
sangat pesatnya yang pada gilirannya mampu membawa dampak
yang sangat besar bagi dunia keilmuan dan pengetahuan yang terjadi
di Eropa pada umumnya.4
Andalusia berada di bawah pemerintahan para wali yang di angkat oleh Khalifah
Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri
Spanyol belum tercapai dengan sempurna. Selama masa ini terjadi dua 20 kali
pergantian wali (gubernur) dalam jangka waktu yang amat singkat. Periode ini, Islam
3
A. Syalabi, Sejarah Dan Kebudayaan Islam Jilid 2, (Jakarta: Pustaka AlHusna, 1983),
hlm.161
4
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam… hlm.164-165
5
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam… hlm.166
di Andalusia belum memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan
kebudayaan. Periode ini berakhir dengan datangnya Abd al-Rahman Al-Dakhil ke
Spanyol pada tahun 138 H/755 M.
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negeri kecil di
bawah pemerintahan raja-raja golongan atau al-Muluk at-Thawaif, yang antara lain
berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, dan Toledo. Pemerintahan terbesar
diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada periode ini, umat Islam Spanyol
kembali memasuki masa pertikaian internal. Sayangnya, jika terjadi perang saudara,
ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu, ada pihak-pihak tertentu yang meminta
bantuan kepada raja-raja Kristen.
a. Filsafat
Dalam bidang filsafat, atas inisiatif al-Hakam II (961-976 M.) karya-karya
ilmiah dan filosof diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova
dengan perpustakaan dan Universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad
sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di Dunia Islam. Tokoh pertama dalam
filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad bin al-Sayyigh yang lebih
dikenal dengan Ibn Bajjah.
b. Kedokteran
Andalusia mencapai kejayaan di bidang kedokteran dengan Cordova sebagai
salah satu pusat aktivitas medis yang melahirkan beberapa ilmuwan terkemuka
antara lain Ibn Rusyd dengan karya besarnya Kitab al-Kulliyyat fi at-Tibb (tentang
filsafat dalam ilmu kedokteran). Kitab referensi yang dipakai berabad-abad di
Eropa. Ilmuwan di bidang obat-obatan antara lain Abu Ja’far Ahmad Ibn
Muhammad al-Gafiqi dan Abu Zakaria Yahya Ibn Awwam.
d. Sains
Dalam bidang kedokteran dikenal Ahmad bin Ibas adalah ahli dalam bidang
obat-obatan. Ummi al-Hasan binti Abi Ja’far adalah ahli kedokteran dari kalangan
wanita. Dalam bidang ilmu kimia dan astronomi adalah Abbas bin Farnas. Dialah
orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim bin Yahya al-
Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Dia dapat menentukan waktu terjadinya
gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya terjadi.
e. Trigonometri
Ahli trigonometri ternama adalah Jabir ibnu Aflah dari Seville, pengantar
risalah astronomnya ditulis oleh Islah al-Majisti berisi tentang teori-teori
trigonometri.
a. Bahasa Arab
Sebagai realisasi kebijakan Arabisasi (pengaraban) Dinasti Umayyah dalam
bidang Bahasa, ilmu pengetahuan berkembang dengan perantaraan bahasa Arab.
Masyarakat Andalusia muslim maupun non muslim menerima dan mempelajari
bahasa Arab. Oleh karena itu, lahirlah ahli bahasa diantaranya Ibnu Khuruf, Ibnu
al-Hajj, Abu Hasan, Ibnu Asfur, Abu Hayyan dan Ibn Malik pengarang kitab al-
fiyah.
b. Hadits
Para ahli bidnag Hadits antara lain Ibn Waddah Ibn Abdul Barr, al-Qadi Ibn
Yahya al-Laisi, abdul Walid al-Baji, Abdul Walid Ibn Rusyd dan Abu Asim yang
menulis kitab at-Tuhfah (persembahan).
c. Tasawuf
Ilmuwan dalam bidang Tasawuf adalah Muhyidin Ibn Arabi yang terkenal
dengan faham Wahdatul Wujud (kesatuan wujud) dan menghasilkan banyak karya
tulis antara lain al-Futuhat al-Makkiyyah (penaklukan Mekkah)
3. Bidang arsitektur bangunan
Kemegahan bangunan fisik Islam Spanyol sangat maju, dan
mendapat perhatian umat dan penguasa. Umumnya bangunan di
Andalusia memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Jalan sebagai alat
transportasi dibangun, pasar-pasar dibangun untuk membangun
ekonomi. Demikian pula dam-dam, kanal, saluran air, dan jembatan-
jembatan yaitu antara lain di Cordova, Granada, Sevilla, Toledo, dan
lain-lain.6
6
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam… hlm.171-175
utama. Istilah Muzarabes (Arabisasi) yang digalakkan terhadap orang-orang Spanyol
Kristen menyebabkan bahasa Latin hampir terlupakan
3. Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius sehingga lalai membina
perkonomian. Padahal, peradaban kuat tanpa ditopang dengan ekonomi yang mapan
dapat dipastikan akan hancur. Terbukti dengan timbulnya kesulitan ekonomi yang
memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer penguasa Islam Spanyol.
5. Keterpencilan
Andalusia letaknya terpencil dari dunia Islam yang lain sehingga selalu berjuang
sendiri tanpa bantuan dari Negara Islam lainnya kecuali dari Afrika Utara. Oleh
Karena itu, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan
Kristen di sana.7
7
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Cet. 2… hal. 107-109
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Peradaban Islam di Spanyol yaitu meliputi kemajuan intelektual antara lain sains,
pertanian, musik, seni, filsafat, dan lain-lain. Pada bidang keagamaan antara lain fikih,
tasawuf, tafsir, hadits, dan lain-lain. Sedangkan peradaban dalam bidang arsitektur
terdapat pada kota Cordova, Granada, Sevile, dan Toledo.
5. Faktor kehancuran Islam di Spanyol disebabkan pada konflik ANTARA Islam dan
Kristen, keterpencilan, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, tidak adanya
ideology pemersatu, serta kesulitan ekonomi.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentu banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan referensi yang penulis peroleh. Penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan penyusunan kalimat
yang kurang tepat, kurang jelas, sulit dimengerti dan tidak tepat. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran. Sekian dari kami semoga bisa bermanfaat untuk
pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri. 1994. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada