Anda di halaman 1dari 31

PELATIHAN KHUSUS 90 JP

PENYUSUNAN MODUL AJAR BERMUATAN


LITERASI DAN NUMERASI DENGAN NILAI-NILAI
KEARIFAN LOKAL
INSTRUKTUR: LERRY ALFAYANTI, M. Pd.
MATERI KE-5:
NILAI-NILAI KEARIFAN
LOKAL DALAM MODUL AJAR
INSTRUKTUR: LERRY ALFAYANTI, M. Pd.
KEARIFAN LOKAL

LOCAL WISDOM
BAGAIMANA MENERAPKAN
KEARIFAN LOKAL DALAM MODUL
AJAR??

APA ITU KEARIFAN MENGAPA KEARIFAN


LOKAL?? LOKAL PENTING
DITERAPKAN DALAM
PEMBELAJARAN??
Sekolah merupakan pusat kebudayaan salah satu fungsinya adalah tempat
proses pewarisan nilai nilai budaya kepada peserta didik. Oleh karena itu
sekolah seharusnya menjadi tempat untuk mengembangkan potensi peserta
didik dengan kegiatan alih pengetahuan (transfer of knowledge), pewarisan
nilai (transfer value) , mengembangkan keterampilan (development of skill)
sehingga dapat dijadikan sebagai tempat mempelajari pengetahuan,
pedoman sikap berperilaku, melakukan ketrampilan, untuk
mengaktualisasikan serta mengekspresikan diri dalam berkehidupan
bermasyarakat yang mengglobal, sehingga mendorong tumbuhkembangnya
nilai-nilai luhur bangsa (Dewantara, 2013).
TUJUAN PENDIDIKAN
APA ITU KEARIFAN LOKAL?
Secara etimologi, kearifan lokal (local
wisdom) terdiri dari dua kata, yakni kearifan
(wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain
untuk kearifan local diantaranya adalah
kebijakan setempat (local wisdom),
pengetahuan setempat (local knowledge)
dan kecerdasan setempat (local genious).

Utari (2016) pengertian kearifan lokal merupakan,

“kecendikiaan terhadap kekayaan setempat/ suatu


daerah berupa pengetahuan, kepercayaan, norma,
adat istiadat, kebudayaan, wawasan dan sebagainya
yang merupakan warisan dan dipertahankan sebagai
sebuah identitas dan pedoman dalam mengajarkan
kita untuk bertindak secara tepat dalam kehidupan”.
Naritoom (Wagiran, 2010)
Definisi kearifan lokal tersebutt,
merumuskan local wisdom
paling tidak menyiratkan
dengan definisi, "Local wisdom
beberapa konsep, yaitu:(1)
is the knowledge that
kearifan lokal adalah sebuah
discovered or acquired by lokal
pengalaman panjang, yang
people through the
diendapkan sebagai petunjuk
accumulation of experiences in
perilaku seseorang; (2) kearifan
trials and integrated with the
lokal tidak lepas dari
understanding of surrounding
lingkungan pemiliknya; dan (3)
nature and culture. Local
kearifan lokal itu bersifat
wisdom is dynamic by function
dinamis, lentur, terbuka, dan
of created local wisdom and
senantiasa menyesuaikan
connected to the global
dengan zamannya.
situation."
Sintesis Kearifan Lokal
Berdasarkan pengertian kearifan lokal Dengan kata lain, kearifan lokal adalah
yang telah dipaparkan dapat
sebuah investasi yang penting untuk
disimpulkan bahwa kearifan lokal segala
sesuatu yang merupakan potensi dari
memberikan siswa keterampilan,
suatu daerah serta hasil pemikiran kemampuan dan kualitas diri dalam
manusia maupun hasil karya manusia menghadapi dunia global tanpa
yang mengandung nilai yang arif dan meninggalkan identitas diri ataupun
bijaksana serta diwariskan secara turun identitas bangsa.
temurun sehingga menjadi ciri khas
daerah tersebut. Pengintegrasian
kearifan lokal dalam pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan rasa cinta
kearifan lokal di lingkungannya serta
sebagai upaya menjaga eksistensi
kearifan lokal ditengah derasnya arus
globalisasi.
MENGAPA KEARIFAN MENGAPA KEARIFAN
LOKAL PENTING LOKAL PENTING
DITERAPKAN DALAM DITERAPKAN DALAM
PEMBELAJARAN?? PEMBELAJARAN??

MENGAPA KEARIFAN MENGAPA KEARIFAN


LOKAL PENTING LOKAL PENTING
DITERAPKAN DALAM DITERAPKAN DALAM
PEMBELAJARAN?? PEMBELAJARAN??
Faktor Menurunnya Nilai-nilai
Kearifan Lokal pada Generasi
Penerus Bangsa
Derasnya arus globalisasi menyebabkan
terkikisnya nilai-nilai kebangsaan. Anak-
anak lebih bangga dengan budaya asing
daripada budaya bangsanya sendiri. Hal ini
dibuktikan dengan adanya rasa bangga
yang lebih pada diri anak manakala
menggunakan produk luar negeri,
dibandingkan jika menggunakan produk
bangsanya sendiri. Slogan “aku cinta
buatan Indonesia” sepertinya hanya
menjadi ucapan belaka, tanpa ada aksi
yang mengikuti pernyataan tersebut.
Sekolah-sekolah berstandar internasional Djahiri (1999: 2) menegemukakan bahwa
dengan segala keunggulannya, yang bahkan besarnya dampak globalisasi dan
menggunakan bahasa Inggris sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dan
pengantar sehari-hari dalam mendidik anak teknologi (iptek) yang tidak disertai nilai-
bangsa, bukan tidak mungkin menyebabkan nilai moral mengakibatkan terjadinya
kecintaan pada nilai budaya bangsa mulai dehumanisasi.
pudar. Padahal, bahasa sebagai alat dalam
menyampaikan pembelajaran sangat besar Masalah yang dihadapi dalam sistem
pengaruhnya terhadap pembentukan karakter Pendidikan khususnya diantaranya
anak didik. Materi-materi pembelajaran adalah, ada gejala karakter mulai krisis
cenderung berorientasi pada ilmu pengetahuan idiologi, krisis kepercayaan, serta krisis
“murni‟, bersandar pada kepentingan kognitif karakter jati diri. Pengaruh budaya
siswa tanpa mencoba menggali kembali asing modern is not westernisasi,
kearifan budaya lokal yang diintegrasikan meniru pola kebarat-baratan,
dalam sistem pembelajaran (Rahma Kurnia Sri kemajuan ilmu teknologi perlu adanya
Utami, 2009) pembinaan agar tidak terkecoh,
terpengaruh.
Faktor Pentingnya Menanamkan Kearifan
Lokal pada Peserta Didik
Perenialisme memandang pendidikan Alasan lain antara lain: 1) melestarikan dan
membentuk kepribadian, 2) untuk menggali potensi
sebagai proses yang sangat penting dalam
daerahnya sehingga anak mampu berkreasi, 3)
pewarisan nilai budaya terhadap peserta
mengembang-kan budaya lokal, 4) melestarikan
didik. Nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh masyarakat sangat budaya bangsa, 5) mengenal dan membudidayakan
penting
potensi lokal, 6) membekali generasi muda dengan
ditransfromasikan dalam pendidikan,
kepribadian yang kuat, 7) nilai nilai yang baik tidak
sehingga diketahui, deterima dan dapat
dihayati oleh peserta didik. akan luntur, 8) siswa perlu mengetahui/menerapkan
sopan santun dan perlu punya ketrampilan, 9) kita
harus mengetahui budaya sendiri agar tidak diklaim
Pendidikan kearifan lokal sangat
negara lain, 10) memberikan contoh yang baik, 11)
penting diterapkan agar siswa
dapat menambah wawasan yang bermanfaat untuk
mengetahui, mengenal dan mampu
lingkungan, 12) relevan dengan program sekolah, 13)
melestarikan budaya bangsa.
supaya tidak hanya pengembangan iptek saja, 14)
mengembangan pengetahuan, keterampilan,
membentuk kepribadian.
Faktor Pentingnya Menanamkan Kearifan
Lokal pada Peserta Didik
Pernyataan tentang penting-nya pembelajaran berbasis kearifan lokal
tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan sebagai salah satu upaya
pewarisan budaya. Pernyataan tersebut didukung oleh (Daryanto, 2014:1)
bahwa melalui pendidikan, nilai-nilai luhur kebudayaan hendaknya dapat
diperkenalkan kepada peserta didik serta dapat dikembangkan sehingga
peserta didik mampu menjadi pewaris yang bangga serta mampu
mengembangkan budaya bangsa.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal
bukan hanya tepat diterapkan dalam pembelajaran yang bermanfaat untuk
meningkatkan pengetahuan siswa serta sebagai penanaman karakter dan
membekali siswa untuk menghadapi segala permasalahan diluar sekolah.
Dikarenakan penyelenggaraan pendidikan memiliki peran strategis dalam
pengenalan serta pewarisan budaya maka pembelajaran berbasis kearifan
local sangat tepat diterapkan disekolah.
BAGAIMANA MENERAPKAN
KEARIFAN LOKAL DALAM
PEMBELAJARAN???
Kearifan Lokal Melalui
Kurikulum

(1) melalui (2) melalui


kurikulum kurikulum
formal tidak formal
sebagai yang
mata dikenal
pelajaran sebagai
Kearifan hidden
Lokal. curriculum.
A) Kurikulum Mandiri (Single Subject
Kurikulum formal Matter).
sebagai mata Pada prinsipnya single subject adalah
pelajaran Kearifan kearifan lokal dilaksanakan dalam
Lokal (Muatan Lokal bentuk mata pelajaran, dan mempunyai
dan Muatan Pilihan) kurikulum sesuai dan khas dari sekolah
tersebut.

b) Kurikulum Terpadu (Integrated Subject).


Kurikulum terpadu atau sering disebut juga kurikulum
terintegrasi; kurikulum ini dapat dilaksanakan secara terbuka dan
Kurikulum tidak formal, namun dapat juga dilaksanakan secara tersembunyi atau
tertutup. Penyelenggaraan terbuka seperti menyatukan beberapa
formal yang mata pelajaran yang diikat oleh “Tema” atau “Topik”. Sedangkan,
dikenal sebagai untuk kurikulum tersembunyi (hidden) materi kurikulum berupa
norma, prinsip bersosial serta pemahaman nilai-nilai lokal yang
hidden dicontohkan di dalam peraturan, norma serta tata tertib belajar.
curriculum. Biasanya, normadan nilai yang dikemas dalam bentuk
“ketauladanan guru”, “cerita”, atau disiplin dan tatatertib belajar
yang sifatnya individual guru
Kearifan Lokal dalam
Pembelajaran

Model komplementatif
(sigle subject)

Model terpadu
(integrative)

Model terpisah (discreet)


Model komplementatif
(sigle subject)

Dalam model komplementatif (single subject),


implementasi kearifan lokal ditambahkan ke
dalam program pendidikan kurikuler dan
struktur kurikulum yang ada. Pelaksanaannya
dapat berupa menambahkan mata pelajaran
khusus kearifan lokal dalam struktur
kurikulum atau menyelenggarakan program
sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam
kalender pendidikan. Model ini
membutuhkan waktu tersendiri atau waktu
tambahan, juga guru tambahan. Model ini
dapat digunakan secara optimal dan intensif
untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal
pada peserta didik.
Model terpadu
(integrative)
Dalam model terpadu (integrative), implementasi
kearifan lokal melekat dan terpadu dalam program-
program kurikuler, kurikulum yang ada, dan atau mata
pelajaran yang ada, bahkan proses pembelajaran.
Program kurikuler atau mata pelajaran yang ada
hendaknya bermuatan nilai-nilai kearifan lokal. Model
ini membutuhkan kesiapan dan kemampuan tinggi
dari sekolah, kepala sekolah dan guru mata pelajaran.
Kepala sekolah dan guru dituntut untuk kreatif, penuh
inisiatif, dan kaya akan gagasan. Guru dan kepala
sekolah harus pandai dan cekatan menyiasati dan
menjabarkan kurikulum, mengelola pembelajaran, dan
mengembangkan penilaian. Keuntungannya model ini,
adalah relative murah, tidak membutuhkan ongkos
mahal, dan tidak menambah beban sekolah, terutama
kepala sekolah, guru ataupun peserta didik
Model terpisah (discreet)

Dalam model terpisah (discreet), implementasi


kearifan lokal di-sendirikan, dipisah, dan dilepas
dari program-program kurikuler, atau mata
pelajaran. Pelaksanaannya dapat berupa
pengembangan nilai-nilai kearifan lokal yang
dikemas dan disajikan secara khusus pada
peserta didik. Penyajiaannya bisa terkait dengan
program kurikuler atau bisa juga berbentuk
program ekstrakurikuler. Model ini memerlukan
perencanaan yang baik agar tidak salah
penerapan, namun model ini masih dapat
digunakan untuk membentuk pribadi peserta didik
secara komprehensif dan leluasa
Muatan Lokal Model Terpadu (Integratif)
Pelaksanaan integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran dapat
dilakukan dengan bermacam-macam strategi dengan melihat kondisi
sisiwa serta lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu pelaksanaan
integrasi kearifan lokal dalam pendidikan memiliki prinsip-prinsip
umum seperti:
1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku.
2. Tidak mengubah kurikulum, namun diperlukan adanya
penyiasatan kurikulum untuk diorientasikan pada kecakapan
hidup.
3. Etika sosio-religius bangsa dapat diintegrasikan dalam proses
pendidikan.
4. Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to
learn, learning to be, dan learning to live together.
5. Potensi wilayah sekolah dapat direfleksikan dalam
penyelenggaraan pendidikan, sesuai dengan prinsip kontekstual
dan pendidikan berbasis luas (board based education).
6. Paradigma learning for life and school to work dapat dijadikan
dasar kegiatan pendidikan, sehingga terjadi pertautan antara
pendidikan dan kebutuhan nyata peserta didik.
Mengingat prinsip pendidikan kearifan lokal yang
tidak harus mengubah kurikulum dan mata pelajaran
tetap seperti yang berlaku saat ini, maka perlu
ditemukan bagaimana cara mengintegrasikan nilai-
nilai kearifan lokal dalam pembelajaran. Guru perlu
melakukan identifikasi kearifan lokal yang dapat
dikembangkan bersama pembahasan pokok bahasan
tertentu. Jika identifikasi telah dilakukan untuk semua
pokok bahasan, selanjutnya guru mengintegrasikan
nilai-nilai kearifan lokal tersebut dalam rancangan
pembelajaran. Nilai-nilai tersebut dimasukkan menjadi
bagian dari perencanaan pembelajaran (perangkat
ajar) mata pelajaran terkait. Dengan demikian nilai
nilai kearifan lokal hasil identifikasi tersebut benar-
benar dirancang untuk ditumbuhkan dalam
pembelajaran dan diukur hasilnya sebagai hasil
belajar.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR
DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
NO. TAHAPAN AKTIVITAS
1. Mengidentifikasi keadaan Mengidentifikasi potensi daerah
dan potensi daerah dipandang sangat penting untuk
mengetahui potensi atau
keberagaman seperti apa saja yang
berkembang dalam daerah
tersebut kemudian nantinya
dapatkah diintegrasikan dalam
materi pelajaran yang
dilaksanakan. Kearifan lokal dapat
ditinjau dari potensi alam daerah
tersebut, kepercayaan, potensi
sejarah, potensi budaya, dan lain
sebagainya.
Contoh potensi keunggulan:
sedekah bumi/ sedekah laut
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR
DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
NO. TAHAPAN AKTIVITAS
2. Menentukan fungsi dan Untuk merancang guru harus
tujuan menentukan fungsi dan tujuan apa
yang hendak dicapai dalam
pembelajaran berbasis kearifan
lokal sebagai batasan dan
panduan. Fungsi dan tujuan ini
harus dapat mengembangkan
pengetahuan, sikap serta
keterampilan bagi peserta didik.
Nilai inti (core values) dari
kegiatan sedekah laut, sedekah
bumi adalah: religious (harmoni),
toleransi (respek), gotong royong
(peduli), cinta tanah air
(integritas)
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR
DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
NO. TAHAPAN AKTIVITAS
3. Menentukan kriteria dan Kriteria dan bahan kajian dapat
bahan kajian meliputi kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa, kesediaan
sarana dan prasarana yang
mendukung, tidak bertentangan
dengan nilai luhur kearifan lokal
yang ada serta kelayakan apabila
diterapkan.
Contoh: kearifan lokal sedekah
bumi, laut dan haul dapat
diterapkan pada peserta didik
pada jenjang misalnya SMP dan
SMA.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR
DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
NO. TAHAPAN AKTIVITAS
4. Menyusun rencana Langkah yang dapat dilakukan adalah
pembelajaran Modul Ajar penentuan topik keunggulan lokal
yang dipilih sesuai kompetensi inti,
kompetensi dasar, dan indikator yang
dikembangkan. Menelaah kompetensi
inti, kompetensi dasar, dan indikator
untuk memastikan bahwa inovasi
penyajian konsep sesuai dengan
kompetensi yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian materi atau
kompetensi muatan keunggulan lokal
ke pembelajaran dan menentukan
evaluasi pembelajaran untuk
mengetahui kelayakan pembelajaran.
Contoh Kearifan Lokal dalam MODUL AJAR
Contoh
Kearifan
Lokal
dalam
MODUL
AJAR
Mari Berdiskusi ☺

Anda mungkin juga menyukai