LITERASI DAN NUMERASI DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL INSTRUKTUR: LERRY ALFAYANTI, M. Pd. MATERI KE-5: NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MODUL AJAR INSTRUKTUR: LERRY ALFAYANTI, M. Pd. KEARIFAN LOKAL
LOCAL WISDOM BAGAIMANA MENERAPKAN KEARIFAN LOKAL DALAM MODUL AJAR??
APA ITU KEARIFAN MENGAPA KEARIFAN
LOKAL?? LOKAL PENTING DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN?? Sekolah merupakan pusat kebudayaan salah satu fungsinya adalah tempat proses pewarisan nilai nilai budaya kepada peserta didik. Oleh karena itu sekolah seharusnya menjadi tempat untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan kegiatan alih pengetahuan (transfer of knowledge), pewarisan nilai (transfer value) , mengembangkan keterampilan (development of skill) sehingga dapat dijadikan sebagai tempat mempelajari pengetahuan, pedoman sikap berperilaku, melakukan ketrampilan, untuk mengaktualisasikan serta mengekspresikan diri dalam berkehidupan bermasyarakat yang mengglobal, sehingga mendorong tumbuhkembangnya nilai-nilai luhur bangsa (Dewantara, 2013). TUJUAN PENDIDIKAN APA ITU KEARIFAN LOKAL? Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata, yakni kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk kearifan local diantaranya adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) dan kecerdasan setempat (local genious).
Utari (2016) pengertian kearifan lokal merupakan,
“kecendikiaan terhadap kekayaan setempat/ suatu
daerah berupa pengetahuan, kepercayaan, norma, adat istiadat, kebudayaan, wawasan dan sebagainya yang merupakan warisan dan dipertahankan sebagai sebuah identitas dan pedoman dalam mengajarkan kita untuk bertindak secara tepat dalam kehidupan”. Naritoom (Wagiran, 2010) Definisi kearifan lokal tersebutt, merumuskan local wisdom paling tidak menyiratkan dengan definisi, "Local wisdom beberapa konsep, yaitu:(1) is the knowledge that kearifan lokal adalah sebuah discovered or acquired by lokal pengalaman panjang, yang people through the diendapkan sebagai petunjuk accumulation of experiences in perilaku seseorang; (2) kearifan trials and integrated with the lokal tidak lepas dari understanding of surrounding lingkungan pemiliknya; dan (3) nature and culture. Local kearifan lokal itu bersifat wisdom is dynamic by function dinamis, lentur, terbuka, dan of created local wisdom and senantiasa menyesuaikan connected to the global dengan zamannya. situation." Sintesis Kearifan Lokal Berdasarkan pengertian kearifan lokal Dengan kata lain, kearifan lokal adalah yang telah dipaparkan dapat sebuah investasi yang penting untuk disimpulkan bahwa kearifan lokal segala sesuatu yang merupakan potensi dari memberikan siswa keterampilan, suatu daerah serta hasil pemikiran kemampuan dan kualitas diri dalam manusia maupun hasil karya manusia menghadapi dunia global tanpa yang mengandung nilai yang arif dan meninggalkan identitas diri ataupun bijaksana serta diwariskan secara turun identitas bangsa. temurun sehingga menjadi ciri khas daerah tersebut. Pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan rasa cinta kearifan lokal di lingkungannya serta sebagai upaya menjaga eksistensi kearifan lokal ditengah derasnya arus globalisasi. MENGAPA KEARIFAN MENGAPA KEARIFAN LOKAL PENTING LOKAL PENTING DITERAPKAN DALAM DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN?? PEMBELAJARAN??
MENGAPA KEARIFAN MENGAPA KEARIFAN
LOKAL PENTING LOKAL PENTING DITERAPKAN DALAM DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN?? PEMBELAJARAN?? Faktor Menurunnya Nilai-nilai Kearifan Lokal pada Generasi Penerus Bangsa Derasnya arus globalisasi menyebabkan terkikisnya nilai-nilai kebangsaan. Anak- anak lebih bangga dengan budaya asing daripada budaya bangsanya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya rasa bangga yang lebih pada diri anak manakala menggunakan produk luar negeri, dibandingkan jika menggunakan produk bangsanya sendiri. Slogan “aku cinta buatan Indonesia” sepertinya hanya menjadi ucapan belaka, tanpa ada aksi yang mengikuti pernyataan tersebut. Sekolah-sekolah berstandar internasional Djahiri (1999: 2) menegemukakan bahwa dengan segala keunggulannya, yang bahkan besarnya dampak globalisasi dan menggunakan bahasa Inggris sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dan pengantar sehari-hari dalam mendidik anak teknologi (iptek) yang tidak disertai nilai- bangsa, bukan tidak mungkin menyebabkan nilai moral mengakibatkan terjadinya kecintaan pada nilai budaya bangsa mulai dehumanisasi. pudar. Padahal, bahasa sebagai alat dalam menyampaikan pembelajaran sangat besar Masalah yang dihadapi dalam sistem pengaruhnya terhadap pembentukan karakter Pendidikan khususnya diantaranya anak didik. Materi-materi pembelajaran adalah, ada gejala karakter mulai krisis cenderung berorientasi pada ilmu pengetahuan idiologi, krisis kepercayaan, serta krisis “murni‟, bersandar pada kepentingan kognitif karakter jati diri. Pengaruh budaya siswa tanpa mencoba menggali kembali asing modern is not westernisasi, kearifan budaya lokal yang diintegrasikan meniru pola kebarat-baratan, dalam sistem pembelajaran (Rahma Kurnia Sri kemajuan ilmu teknologi perlu adanya Utami, 2009) pembinaan agar tidak terkecoh, terpengaruh. Faktor Pentingnya Menanamkan Kearifan Lokal pada Peserta Didik Perenialisme memandang pendidikan Alasan lain antara lain: 1) melestarikan dan membentuk kepribadian, 2) untuk menggali potensi sebagai proses yang sangat penting dalam daerahnya sehingga anak mampu berkreasi, 3) pewarisan nilai budaya terhadap peserta mengembang-kan budaya lokal, 4) melestarikan didik. Nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat sangat budaya bangsa, 5) mengenal dan membudidayakan penting potensi lokal, 6) membekali generasi muda dengan ditransfromasikan dalam pendidikan, kepribadian yang kuat, 7) nilai nilai yang baik tidak sehingga diketahui, deterima dan dapat dihayati oleh peserta didik. akan luntur, 8) siswa perlu mengetahui/menerapkan sopan santun dan perlu punya ketrampilan, 9) kita harus mengetahui budaya sendiri agar tidak diklaim Pendidikan kearifan lokal sangat negara lain, 10) memberikan contoh yang baik, 11) penting diterapkan agar siswa dapat menambah wawasan yang bermanfaat untuk mengetahui, mengenal dan mampu lingkungan, 12) relevan dengan program sekolah, 13) melestarikan budaya bangsa. supaya tidak hanya pengembangan iptek saja, 14) mengembangan pengetahuan, keterampilan, membentuk kepribadian. Faktor Pentingnya Menanamkan Kearifan Lokal pada Peserta Didik Pernyataan tentang penting-nya pembelajaran berbasis kearifan lokal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan sebagai salah satu upaya pewarisan budaya. Pernyataan tersebut didukung oleh (Daryanto, 2014:1) bahwa melalui pendidikan, nilai-nilai luhur kebudayaan hendaknya dapat diperkenalkan kepada peserta didik serta dapat dikembangkan sehingga peserta didik mampu menjadi pewaris yang bangga serta mampu mengembangkan budaya bangsa. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal bukan hanya tepat diterapkan dalam pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan siswa serta sebagai penanaman karakter dan membekali siswa untuk menghadapi segala permasalahan diluar sekolah. Dikarenakan penyelenggaraan pendidikan memiliki peran strategis dalam pengenalan serta pewarisan budaya maka pembelajaran berbasis kearifan local sangat tepat diterapkan disekolah. BAGAIMANA MENERAPKAN KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN??? Kearifan Lokal Melalui Kurikulum
(1) melalui (2) melalui
kurikulum kurikulum formal tidak formal sebagai yang mata dikenal pelajaran sebagai Kearifan hidden Lokal. curriculum. A) Kurikulum Mandiri (Single Subject Kurikulum formal Matter). sebagai mata Pada prinsipnya single subject adalah pelajaran Kearifan kearifan lokal dilaksanakan dalam Lokal (Muatan Lokal bentuk mata pelajaran, dan mempunyai dan Muatan Pilihan) kurikulum sesuai dan khas dari sekolah tersebut.
b) Kurikulum Terpadu (Integrated Subject).
Kurikulum terpadu atau sering disebut juga kurikulum terintegrasi; kurikulum ini dapat dilaksanakan secara terbuka dan Kurikulum tidak formal, namun dapat juga dilaksanakan secara tersembunyi atau tertutup. Penyelenggaraan terbuka seperti menyatukan beberapa formal yang mata pelajaran yang diikat oleh “Tema” atau “Topik”. Sedangkan, dikenal sebagai untuk kurikulum tersembunyi (hidden) materi kurikulum berupa norma, prinsip bersosial serta pemahaman nilai-nilai lokal yang hidden dicontohkan di dalam peraturan, norma serta tata tertib belajar. curriculum. Biasanya, normadan nilai yang dikemas dalam bentuk “ketauladanan guru”, “cerita”, atau disiplin dan tatatertib belajar yang sifatnya individual guru Kearifan Lokal dalam Pembelajaran
Model komplementatif (sigle subject)
Model terpadu (integrative)
Model terpisah (discreet)
Model komplementatif (sigle subject)
Dalam model komplementatif (single subject),
implementasi kearifan lokal ditambahkan ke dalam program pendidikan kurikuler dan struktur kurikulum yang ada. Pelaksanaannya dapat berupa menambahkan mata pelajaran khusus kearifan lokal dalam struktur kurikulum atau menyelenggarakan program sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam kalender pendidikan. Model ini membutuhkan waktu tersendiri atau waktu tambahan, juga guru tambahan. Model ini dapat digunakan secara optimal dan intensif untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal pada peserta didik. Model terpadu (integrative) Dalam model terpadu (integrative), implementasi kearifan lokal melekat dan terpadu dalam program- program kurikuler, kurikulum yang ada, dan atau mata pelajaran yang ada, bahkan proses pembelajaran. Program kurikuler atau mata pelajaran yang ada hendaknya bermuatan nilai-nilai kearifan lokal. Model ini membutuhkan kesiapan dan kemampuan tinggi dari sekolah, kepala sekolah dan guru mata pelajaran. Kepala sekolah dan guru dituntut untuk kreatif, penuh inisiatif, dan kaya akan gagasan. Guru dan kepala sekolah harus pandai dan cekatan menyiasati dan menjabarkan kurikulum, mengelola pembelajaran, dan mengembangkan penilaian. Keuntungannya model ini, adalah relative murah, tidak membutuhkan ongkos mahal, dan tidak menambah beban sekolah, terutama kepala sekolah, guru ataupun peserta didik Model terpisah (discreet)
Dalam model terpisah (discreet), implementasi
kearifan lokal di-sendirikan, dipisah, dan dilepas dari program-program kurikuler, atau mata pelajaran. Pelaksanaannya dapat berupa pengembangan nilai-nilai kearifan lokal yang dikemas dan disajikan secara khusus pada peserta didik. Penyajiaannya bisa terkait dengan program kurikuler atau bisa juga berbentuk program ekstrakurikuler. Model ini memerlukan perencanaan yang baik agar tidak salah penerapan, namun model ini masih dapat digunakan untuk membentuk pribadi peserta didik secara komprehensif dan leluasa Muatan Lokal Model Terpadu (Integratif) Pelaksanaan integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan bermacam-macam strategi dengan melihat kondisi sisiwa serta lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu pelaksanaan integrasi kearifan lokal dalam pendidikan memiliki prinsip-prinsip umum seperti: 1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku. 2. Tidak mengubah kurikulum, namun diperlukan adanya penyiasatan kurikulum untuk diorientasikan pada kecakapan hidup. 3. Etika sosio-religius bangsa dapat diintegrasikan dalam proses pendidikan. 4. Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to learn, learning to be, dan learning to live together. 5. Potensi wilayah sekolah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan pendidikan, sesuai dengan prinsip kontekstual dan pendidikan berbasis luas (board based education). 6. Paradigma learning for life and school to work dapat dijadikan dasar kegiatan pendidikan, sehingga terjadi pertautan antara pendidikan dan kebutuhan nyata peserta didik. Mengingat prinsip pendidikan kearifan lokal yang tidak harus mengubah kurikulum dan mata pelajaran tetap seperti yang berlaku saat ini, maka perlu ditemukan bagaimana cara mengintegrasikan nilai- nilai kearifan lokal dalam pembelajaran. Guru perlu melakukan identifikasi kearifan lokal yang dapat dikembangkan bersama pembahasan pokok bahasan tertentu. Jika identifikasi telah dilakukan untuk semua pokok bahasan, selanjutnya guru mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal tersebut dalam rancangan pembelajaran. Nilai-nilai tersebut dimasukkan menjadi bagian dari perencanaan pembelajaran (perangkat ajar) mata pelajaran terkait. Dengan demikian nilai nilai kearifan lokal hasil identifikasi tersebut benar- benar dirancang untuk ditumbuhkan dalam pembelajaran dan diukur hasilnya sebagai hasil belajar. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL NO. TAHAPAN AKTIVITAS 1. Mengidentifikasi keadaan Mengidentifikasi potensi daerah dan potensi daerah dipandang sangat penting untuk mengetahui potensi atau keberagaman seperti apa saja yang berkembang dalam daerah tersebut kemudian nantinya dapatkah diintegrasikan dalam materi pelajaran yang dilaksanakan. Kearifan lokal dapat ditinjau dari potensi alam daerah tersebut, kepercayaan, potensi sejarah, potensi budaya, dan lain sebagainya. Contoh potensi keunggulan: sedekah bumi/ sedekah laut LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL NO. TAHAPAN AKTIVITAS 2. Menentukan fungsi dan Untuk merancang guru harus tujuan menentukan fungsi dan tujuan apa yang hendak dicapai dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai batasan dan panduan. Fungsi dan tujuan ini harus dapat mengembangkan pengetahuan, sikap serta keterampilan bagi peserta didik. Nilai inti (core values) dari kegiatan sedekah laut, sedekah bumi adalah: religious (harmoni), toleransi (respek), gotong royong (peduli), cinta tanah air (integritas) LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL NO. TAHAPAN AKTIVITAS 3. Menentukan kriteria dan Kriteria dan bahan kajian dapat bahan kajian meliputi kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, kesediaan sarana dan prasarana yang mendukung, tidak bertentangan dengan nilai luhur kearifan lokal yang ada serta kelayakan apabila diterapkan. Contoh: kearifan lokal sedekah bumi, laut dan haul dapat diterapkan pada peserta didik pada jenjang misalnya SMP dan SMA. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MODUL AJAR DENGAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL NO. TAHAPAN AKTIVITAS 4. Menyusun rencana Langkah yang dapat dilakukan adalah pembelajaran Modul Ajar penentuan topik keunggulan lokal yang dipilih sesuai kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator yang dikembangkan. Menelaah kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator untuk memastikan bahwa inovasi penyajian konsep sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Pengorganisasian materi atau kompetensi muatan keunggulan lokal ke pembelajaran dan menentukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui kelayakan pembelajaran. Contoh Kearifan Lokal dalam MODUL AJAR Contoh Kearifan Lokal dalam MODUL AJAR Mari Berdiskusi ☺