DISUSUN OLEH :
LIDIA WATI
NIM. 821300167
e-mail: lidiawati50@gmail.com
SUPERVISOR: I
HJ. FAUZIAH, S.Pd
NIP. 196006161983032007
POKJAR :
MANDAU
PROGRAM S1 PG PAUD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAH JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PEKANBARU
TAHUN 2014.1
TTD MAHASISWA
DISUSUN OLEH :
LIDIA WATI
NIM. 821300167
e-mail: lidiawati50@gmail.com
SUPERVISOR: I
HJ. FAUZIAH, S.Pd
NIP. 196006161983032007
POKJAR :
MANDAU
PROGRAM S1 PG PAUD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAH JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PEKANBARU
TAHUN 2014.1 TTD PEMERIKSA LAPORAN
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
Supervisor 1
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu,saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Lidia Wati
NIM. 8214300167
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat
Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan Judul “Upaya Meningkatkan
Pengembangan Fisik Motorik Halus Pada Kegiatan Mencetak Menggunakan
Media Bervariasi Kelimpok B di TK Cik Puan Duri.
Dan tak lupa pula solawat berserta salam penulis kirimkan buat junjungan
alam yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari
alam jahiliyah menuju alam yang penuh cahaya keimanan dan ilmu pengetahuan.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis menyadari begitu banyak bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan uluran tanggan dan kemurahan hati
kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penelitian ini kepada :
1.Bapak Drs. Elfis Suanto, M.Si. Selaku Kepala UPBJJ Pekanbaru beserta staf.
2.Ibu Hj.Kholijah, S.Pd.i.,M.M. selaku pengelola Pokjar Duri yang telah
meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan nasehatnya, sehingga
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini selesai dengan baik.
3.Ibu Dra. Elva Yasmi Amran, M.Pd. selaku Tutorial TAP dan PKP yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis.
4.Ibu Yurna Desmi, A.Ma. selaku kepala sekolah TK Cik Puan Duri beserta
majelis guru atas kesediaan dan bantuan dalam praktek yang penulis lakukan.
5.Ibu Hj. Fauziah, S.Pd Selaku Supervesor 1 yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dan motivasi serta koreksi sehingga terselesainya laporan ini.
6.Ibu Jusmawati, S.Pd.AUD Selaku Supervisor 2 yang telah membimbing peneliti
dalam pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan di lapangan serta
memberi masukan kepada peneliti sehingga pelaksanaan perbaikan ini
menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Selain itu juga sebagai Penilai 2
yang memberikan nilai berdasarkan pengamatan yang terjadi dalam proses
perbaikan kegiatan pengembangan.
7.Ibu Nina Yuliana, S.Pd AUD selaku Penilai 1
8.Teman dekatku Sumiati yang telah meluangkan waktunya untuk membatu
penulis dalam pengetikan Laporan ini.
9.Teman-teman sejawat yang telah banyak membantu baik moril maupun materil
dalam keberhasilan penulis.
Halaman
Halaman Judul........................................................................................................i
Lembar Pengesahan...............................................................................................ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat........................................................................iii
Kata Pengantar......................................................................................................iv
Daftar Isi................................................................................................................v
Daftar Tabel..........................................................................................................vi
Daftar Gambar.....................................................................................................vii
Daftar Lampiran.................................................................................................viii
Abstrak..................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah..............................................................................1
1. Identifikasi Masalah.............................................................................4
2. Analisis Masalah..................................................................................5
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah.......................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Masalah..........................................................................................5
D. Manfaat Perbaikan.....................................................................................5
Pengembangan motorik halus anak pada usia dini dan masih ditemukan
masaalah, khususnya di TK Cik Puan Duri, yaitu rendahnya motivasi anak dalam
mengikuti proses kegiatan pengembangan, juga hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan harapan dan kurang memuaskan. Perbaikan ini bertujuan untuk
mengetahui bahan ajar yang dapat meningkatkan motorik halus pada kegiatan
mencetak. Manfaat perbaikan ini diharapkan bagi anak untuk meningkatkan
motorik halusnya, dan bagi guru untuk menambah wawasan dalam menyikapi
masaalah yang ada.Perbaikan ini menggunakan prosedur kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari 5 kali pertemuan, dengan menerapkan kegiatan
mencetak dengan menggunakan media bervariasi. Dari hasil akhir perbaikan
menunjukkan bahwa ada peningkatan pengembangan motorik halus anak yaitu
kreteria berkembang sesuai harapan 3 dari 20 anak dengan persentase 15% dari
kreteriaberkembang sangat baik terdapat 17 dari 20 dengan persentase 85% dari
hasil tersebutmenunjukkan bahwa kegiatan mencetak dengan menggunakan
media bervariasi dapat meningkat di Kelompok B TK Cik Puan Duri.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
a. Pada saat kegiatan mencetak anak pasif dan tidak kreatif
b. Tugas tidak selesai tepat waktu
c. Hasil kerja siswa kurang memuaskan
d. Guru kurang memberi motivasi saat kegiatan mencetak
Penulis memilih masalah-masalah di atas, karena menganggap
masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas.
Masalah tersebut dikaji dari pengamatan pada proses kegiatan, catatan
harian perkembangan anak dan dianalisis dari penilaian pada akhir
kegiatan.
2. Analisis Masalah
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi, maka dapat dianalisis
sebagai berikut yaitu media dan bahan untuk kegiatan mencetak kurang
menarik karena media yang digunakan guru kurang menarik
C. Tujuan Perbaikan
Untuk meningkatkan pengembangan fisik motorik halus pada kegiatan
mencetak pola di Taman Kanak-Kanak Cik Puan.
D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Anak
Untuk mengembangkan fisik motorik halus pada kegiatan mencetak
2. Bagi Guru
a. Menambah wawasan dan pengetetahuan dalam dunia pendidikan.
b. Guru lebih percaya diri dalam mengembangkan pelaksanaan kegiatan
pengembangan.
3. Bagi Sekolah
a. Memupuk kerjasama antar staf pendidik
b. Sekolah dapat berkembang secara professional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Karakteristik PTK
Karakteristik penelitian tindakan kelas diantaranya:
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada
diri guru bahwa praktek yang dilakukannya selama ini dikelas
mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri merupakan
ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian yang
mengumpulkan data dari lapangan atau objek tempat lain sebagai
responden. Maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data
dari prakteknya sendiri melalui refleksi diri.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam kelas, sehingga focus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran merupakan prilaku guru
dan siswa dalam melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama
kegiatan penelitian dilakukan (Igak Wardhani 2011).
3. Manfaat PTK
Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup
besar baik bagi guru, pembelajaran, maupun bagi sekolah.
a. Manfaat PTK bagi Guru
PTK dapat dimanfaatkan oleh guruuntuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhit PTK
adalah perbaikan pembelajaran.
Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara
professional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai
dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, sebagai mana
diketahui, sebagai pekerja professional, guru dituntut untuk mampu
mengembangkan diri dari pemula, (Novice) sampai keahli (Expert)
atau menurut Riel (1998).
PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK mampu membuat
guru berkembang sebagai pekerja professional, maka sebagai
konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya
diri.
Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
C. Perkembangan Fisik
Perkembangan peserta didik merupakan sebuah perubahan secara
bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus berlangsung
hingga mencapai usia tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
merupakan sisi yang paling nyata dari manusia manapun, demikian juga bagi
peserta didik. Menurut Catherine (2010) pengembangan fisik dimaksud antara
lain mencakup perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh, penampilan,
serta fungsi berbagai sistem tubuh. Menyertai pertumbuhan dan
perkembangan terjadi juga perkembangan otak, persepsi, kapasitas motor, dan
kesehatan fisik. Pertumbuhan fisik itu merupakan hasil dari interaksi yang
bersifat terus menerus dan kompleks sebagai interaksi antara faktor keturunan
dan lingkungan.
Pertumbuhan pada bayi, balita dan anak prasekolah sangat cepat, baik
fisik maupun kognitif. Dengan perubahan yang cepat itu, bukan tidak
mungkin seorang yang tadinya gemuk pendek dan hampir tidak dapat
berbicara tiba-tiba menjadi anak yang lebih tinggi dan ramping yang mampu
berbicara secara baik dan lancar. Terutama terlihat pada anak usia dini adalah
kenyataan bahwa perkembangannya benar-benar terintegrasi baik secara
biologis, psikologis, maupun perubahan sosial yang terjadi saat ini yang
saling berkaitan.
Meskipun perkembangan fisik pada anak-anak prasekolah sangat
dramatis, perkembangan itu cenderung lebih lambat dan lebih stabil
dibandingkan dengan masa bayi. Beberapa pengaruh penting pada
perkembangan fisik selama masa prasekolah adalah perubahan kemampuan
otak, keterampilan motorik kasar dan halus, serta kesehatan anak.
Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang.
Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya.
Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran
sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.
D. Pengertian Motorik Halus
Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari
dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan
tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat
untuk mengerjakan suatu objek.
Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto (2005:118),
menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas
dengan menggunakan otot halus (kecil) seperti menulis, meremas,
menggambar, menyusun balok dan memesukkan kelereng.
Demikianpula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan
bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakkan pergelangan tangan yang tepat.
Oleh karena itu, gerakkan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun
gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin
baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seprti
menggunting kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Namun tidak
semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada
tahap yang sama.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa
pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu
menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap
bola atau memainkan alat-alat mainan.
b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak
berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang
independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang
perkembangan rasa percaya diri.
c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal
Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis,
dan baris-berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak
normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman
sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan).
1. Sejarah Mencetak
Pada mulanya seni grafis mulai berkembang di negara Cina. Pada
negara tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan
keagamaan. Naskah-naskah tersebut ditatah atau diukir di atas bidang kayu
dan di cetak di atas kertas. Cina menemukan kertas dan memproduksinya
secara massal di tahun 105. pada masa itu Cina di bawah pemerintahan
Dinasti Yi.
Karya-karya seni grafis dengan media kayu (cukilan kayu)
ditemukan di negara-negara Asia yang memiliki kultur tua dan kuat seperti
Cina, Jepang, dan Korea. Bangsa romawi pun telah mengenal tekhnik
cetak ini yang digunakan untuk menghias jubah-jubah dengan cetak
stempel. Teknik cetak ini kurang berkembang karena bangsa Eropa tidak
mengenal kertas. Teknik grafis di Eropa baru berkembang di abad ke-13,
dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya
pabrik kertas pertama di Italia. Sejak itulah seni grafis dengan beragam
teknik berkembang di Eropa.
Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media alternatif bagi
seniman yang telah mengerjakan bidang lainnya seperti melukis atau
mematung. Secara kronologis seni grafis muncul sekitar tahun 1950-an
tokohnya Suromo dan Abdul Salam di Yogyakarta. Membuat karya
dengan teknik cukil kayu (woodcut) dan kebanyakan dari karyanya
merupakan poster perjuangan. Kemudian tokoh yang lain adalah
Baharudin Marasutan (Jakarta) dan Mochtar Apin (Bandung).
2. Macam-Macam Mencetak
a. Cetak tinggi
Proses cetak tinggi menggunakan klise/acuan/alat cetak yang
akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat
cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima
tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian
diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Contoh cetak tinggi
yang sederhana ialah: stempel, jari, uang logam, potongan pelepah
pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol tissue dan benang
ditempel, cukilan ubi/wortel dan sebagainya. Pembuatan klise untuk
cetak tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan guntingan gambar,
dan selanjutnya dapat untuk mencetak, contohnya media berupa:
guntingan gambar, papan/karet (linolium)/ubi, akrilik/cat
poster/pewarna kue, pensil, kuas, pisau atau alat pencukil dan kertas
gambar.
Cara pembuatannya
a) Gambar ditempelkan pada papan atau karet atau ubi
b) Pola ditoreh/dicukilkan dengan pisau/alat pencukil
c) Klise/alat alat cetak selesai
d) Klise/alat cetak dioles dengan tinta
e) Cetakan kea rah kertas gambar
f) Jadilah gambar cetakan
c. Cetak datar
Contoh yang paling sederhana ialah cetak agar-agar. Media :
agar-agar, air, lem arab, gula pasir, dan glaserin, seng tempat untuk
menuangkan, kompor, kertas, gambar, tinta. Urutan kegiatan sebagai
berikut:
1) Membuat adonan acuan dengan menggunakan agar-agar, yakni:
rendam agar-agar dengan air dingin selama 5 menit. Kemudian
agar-agar dimasukkan ke dalam air mendidih sehingga menjadi
cairan. Masukkan lem arab, glaserin, seperlunya kemudian diaduk
sampai merata. Selanjutnya dituang ke dalam seng sampai penuh
rata dan membeku.
2) Membuat gambar pada kertas dengan tinta.
3) Letakkan kertas itu pada permukaan aga-agar yang disiapkan
terlebih dahulu. Permukaan kertas bergambar berada di baeah
menempel pada agar-agar, lalu angkatlah dengan hati-hati. Gambar
tadi menempel pada permukaan agar-agar. Jika kemudian kertas
kosong diletakkan pada agar-agar itu ditekan sampai rata, lalu
diangkat, gambar akan dicetak pada kertas itu.
Sekarang hampir semua percetakan menggunakan mesin
cetak offset yang berdasar pada proses cetak datar/rata. Acuannya
disebut pelat. Bagian yang menghasilkan gambar mampu
menangkap tinta, tetapi menolak air. Sebaliknya bagian pelatnya
menolak tinta, tetapi menarik air. Tinta yang dioleskan pada pelat,
hanya bagian yang menghasilkan gambar saja yang menerima
tinta, selanjutnya pindah pada kertas yang dicetak.
Cetak datar yang sederhana dapat menggunakan kaca. Disini
dikatakan datar, kerena menggunakan kaca sebagai cetakan yang
mempunyai permukaan datar. Media : kaca satu lembar, kertas
gambar yang lebih lebar daripada kaca, cat atau lem kanji yang
dicampur dengan pewarna kue, kain lap, tempat cat, kuas dan
Koran bekas untuk alas.
Teknik pembuatan:
1) Kaca digambari dengan cat atau lem kanji dicampur dengan
pewarna kue.
2) Letakkan kertas di atas kaca yang telah digambari.
3) Kertas ditekan ambil diratakan.
4) Angkat kertas dari kaca.
5) Jadilah gambar di atas kertas.
d. Cetak Saring
Proses cetak saring atau cetak sablon yang disebut juga cetak
stensil ini, bagian alat cetak, klise/acuan merupakan bahan sutera
sebagai saringan, tinta menembus acuan menghasilkan gambar.
Cara membuatnya:
1) Siapkan kain polos yang halus, bingkai kayu (20x30cm), rakel,
lem, kanji, pewarna kue atau tinta cina, lilin, alat
pemanas/kompor/anglo kuas, cat kaleng, dan paku kecil
secukupnya.
2) Buatlah klise/acuan dengan memasang kain pada bingkai kayu
lalu digambari dengan pensil dan disusul dengan digambar
dengan lem yang dicampur dengan pewarna.
3) Gambar kering, lalu sekitarnya diolesi dengan lilin cair.
4) Cucilah lem yang kering setelah lilin dingin dan biarkan melekat
pada kain,
5) Selanjutnya acuan/klise siap untuk menyablon. Letakkan kertas
dibawah acuan . kemudian cat diratakan dengan rakel. Akhirnya
cat akan menembus kain dan terwujutlah gambar pada kertas.
e. Mencetak Lipatan
Teknik cetak ini merupakan cara sederhana, yakni cetak
lipatan kertas. Dengan teknik ini Anda akan memperoleh gambar-
gammbar yang menarik dan bagus. Cara membuatnya sebagai
berikut:
1) Siapkan kertas gambar, langsung dilipat
2) Buka lipatan, lalu teteskan tinta beberapa warna
3) Tutuplah lipatan tadi, biarkan sebentar
4) Bukalah lipatan tersebut. Anda akan melihat cetakannya.
f. Mencetak Bayangan
Mencetak bayangan merupakan kegiatan berkarya seni rupa
yang menghasilkan gambar bayangan. Media yang digunakan
diperlukan kertas gambar, ddaun atau guntingan gambar, cat air, cat
semprot, atau pewarna kue, sikat gigi bekas dan sisir. Cara
Membuatnya :
1) Daun atau guntingan gambar diletakkan di atas kertas gambar
2) Cara mencetak dengan sisir atau dengan semprotan
3) Setelah cat kering, daun atau guntingan kertas diangka
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal yang meliputi persiapan dan
ha-hal yang harus disiapkan agar penelitian berjalan lancer dan lebih
terarah.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan aktivitas peneliti dalam melaksanakan proses
perbaikan kegiatan pengembangan yang sesuai dengan apa yang
direncanakan dalam tahap perencanaan sebelumnya.
3. Pengamatan
Pengamatan merupakan kegiatan mengamati baik dari peneliti
maupun pengamat tentang jalannya proses perbaikan kegiatan
pengembangan, dengan objek pengamatan siswa maupun guru yang
terlibat didalamnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan peneliti untuk mengevaluasi dirinya
tentang jalannya proses penelitian perbaikan kegiatan pengembangan,
dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam proses
tersebut.
Secara rinci prosedur penelitian perbaikan kegiatan pengembangan
dijabarkan sebagai berikut :
1. Desain Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapka instrument yang akan
digunakan dalam tahap berikutnya meliputi :
1) Menyusun RK (Rencana Kegiatan) untuk menentukan jenis-jenis
kegiatan yang akan dilaksankan dalam penelitian perbaikan
kegiatan pengembangan ini.
2) Menyusun RKH (Rencana Kegiatan Harian) sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan dengan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan dalam proses perbaikan kegiatan pengembangan yang
dihubungan dengan indikator yang akan dicapai.
3) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipakai sebagai media
kegiatan pengembangan untuk menunjang proses perbaikan
kegiatan pengembangan, khususnya untuk kegiatan mencetak
dengan tema tertentu.
4) Mendesain alat evaluasi untuk melihat dan mengukur ketercapaian
proses perbaikan kegiatan pengembangan dalam penelitian ini.
5) Membuat lembar observasi sebagai instrument pengamatan
terhadap guru sebagai peneliti maupun siswa sebagai subjek dari
penelitian ini yang mencantumkan hal-hal yang diamati sebagai
alat untuk mengetahui sejauh mana proses penelitian ini
berlangsung.
6) Pengelolaan kelas.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian perbaikan kegiatan pengembangan ini di
TK Cik Puan di jalan Lintas Duri-Dumai Km. 18 Simpang Puncak
Desa Boncah Mahang Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis
Propinsi Riau. Dalam 1 siklus ini dilaksanakan 5 kali pertemuan.
Setiap pertemuan di adakan penganmatan oleh Supervisor 2yang
ditunjuk oleh peneliti. Pengamat bertugas untuk mengamati proses
perbaikan kegiatan pengembangan dan memberikan penilaian pada
pelaksanaan tersebut, selanjutnya memberikan refleksi dan
membimbing peneliti untuk melaksanakan perbaikan kegiatan
pengembangan selanjutnya.
Pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan ini dilakukan
sesuai dengan RK (Rencana Kegiatan) dan RKH (Rencana Kegiatan
Harian) yang telah disusun sebelumnya dalam tahap perencanaan
dengan menggunakan alat dan bahan sebagai media pembelajaran yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan berbaikan kegiatan pengembangan siklus 1
1) Kegiatan awal/Pembukaan (15 Menit)
Judul kegiatan “ Menyebutkan benda-benda langit ”
Penataan Ruang :
Menataan ruang diubah sehingga terdapat arena kosong untuk
membentuk lingkaran.
Pengorganisasian anak, posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
Langkah-langkah perbaikan
Guru memperlihatkan gambar benda-benda yang ada di langit
Guru menjelaskan tentang benda-benda yang ada dilangit
Guru bertanya kepada anak kapan kita dapat melihat matahari
Guru memberikan kesempatan pada anak menyebutkan benda-
benda yang ada dilangit
Langkah-langkah perbaikan :
Guru memperlihatkan gambar yang akan dicetak kepada anak
Guru menjelaskan dan mengajarkan bagaimana mencetak pola
gambar dari belimbing
Guru memberikan gambar yang telah dipersiapkan kepada
anak
Guru menyiapkan bahan-bahan untuk mencetak belimbing dan
gincu
Guru mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatan
mencetak
Guru menilai hasil karya anak diakhir kegiatan
Langkah-langkah perbaikan
Guru menyanyikan lagu secara utuh
Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
Guru meminta anak menyanyikan bersama
d. Refleksi
Refleksi dilakukan agar anak dan guru menemukan kelemahan
dan kekuatan yang terdapat pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
perbaikan yang dilakukan dan digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan kegiatan perbaikan.
2. Desain Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan instrument yang akan digunakan
dalam tahap berikutnya berdasarkan pada hasil eveluasi siklus 1 meliputi :
1) Menetapkan, merumuskan keunggulan dan kelemahan yang ditemukan
pada siklus 1.
2) Meninjau kembali RK (Rencana Kegiatan) dan RKH (Rencana
Kegiatan Harian) untuk direvisi agar tahap berikutnya berjalan lebih
baik dengan mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan dalam
siklus satu.
3) Menambah atau mengurangi bahkan mengganti alat dan bahan yang
sudah ada dengan memperhatikan efektivitas proses perbaikan
kegiatan pengembangan pada siklus 1 yang selanjutnya agar dapat
menunjang media pembelajaran berikutnya.
4) Mendesain evaluasi yang sesuai.
5) Membuat lembaran observasiyang lebih difokuskan pada pengamatan
yang lebih intensif dan dapat mengukur kemampuan guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan siklus 2
ini adalah melaksanakan RK dan RKH yang telah diperbaiki pada bagian
langkah-langkah perbaikan kegiatan pengembangannya berdasarkan
masukan-masukan dari supervisor 2 dengan mempertimbangkan
kelemahan dan keunggulan yang ditemukan pada siklus 1. Kemudian
pelaksanaan tersebut diamati oleh pengamatan (observer) yang telah
ditunjuk oleh peneliti sebelumnya dengan diberi tugas untuk memberikan
penilaian pada refleksi. Setelah itu hasil refleksi diserahkan kepada
peneliti sebagai acuan bagi peneliti untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya. Selain supervisor 2, peneliti ini dibantu oleh supervisor 1
untuk memberikan masukan untuk strategi pelaksanaan dalam penelitian
ini dan juga memberikan bimbingan penulis laporan penelitian dalam
bentuk laporan PKP.
Pada siklus 2 ini dilaksanakan 5 kali pertemuan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
Pelaksanaan kegiatan perbaikan kegiatan perkembangan siklus 2
1) Kegiatan awal/Pembukaan (15 Menit)
Judul kegiatan “ Menceritakan pengalaman sendiri”
Penataan Ruang :
Penataan ruang diubah sehingga terdapat arena kosong untuk
membentuk lingkaran
Pengorganisasian anak, posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
Langkah-langkah perbaikan
Guru menjelaskan kepada anak bagaimana cara bercerita
pengalaman sendiri
Guru meminta anak menceritakan pengalaman satu persatu
Langkah-langkah perbaikan :
Guru menjelaskan dan mengajarkan bagaimana mencetak pola
gambar dengan kentang
Guru memperlihatkan gambar yang akan dicetak anak
Guru menyiapkan bahan-bahan untuk mencetak seperti kentang
gincu, pola
Guru memberikan gambar yang sudah disiapkan kepada anak
Guru menilai hasil karya anak di akhit kegiatan
Langkah-langkah perbaikan :
Guru membacakan sajak bait demi bait
Guru meminta anak mengucapkan sajak secara bersama
Guru meminta anak satu persatu mengucapkan sajak
Guru memberi reword pada anak yang sudah bisa
Keterangan :
BB : Belum berkembang
MB : Mulai berkembang
BSH : Berkembang sesuai harapan
BSB : Berkembang sangat baik
2) Membuat diagram
Diagram digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan
perkembangan pada anak dari masing-masing pertemuan. Diagram
dibuat dalam bentuk diagram batang.
3) Membuat tabel perkembangan siswa dalam 1 siklus
Tabel 3.5 perkembangan siswa dalam 1 siklus
Pertemuan dalam siklus 1
Kategori nilai 1 2 3 4 5
F FXN F FXN F FXN F FXN F FXN
BB (N=1)
MB (N=2)
BSH (N=3)
BSB (N=4)
JUMLAH
Rata2
pertemuan
Rata-rata
Siklus
1. Deskripsi Siklus 1
Pelaksanaan perbaikaan kegiatan perkembangan siklus 1 ini meliputi
kegiatan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada kegiatan perencanaan siklus 1 ini, peneliti telah menyiapkan
rencana kegiatan (RK), Rencana Kegiatan Harian (RKH), untuk
pertemuan 1 sampai pertemuan 5, Untuk tercapainya tujuan perbaikan
peneliti menggunakan langkah-langkah untuk mengoptimalkan kegiatan
anak.
Untuk membantu tercapainya tujuan perbaikan, peneliti
menyiapkan media yang akan digunakan untuk mencetak pola seperti
buah-buahan, daun, umbi-umbian dan gincu, sebanyak jumlah siswa
yang ada yaitu 20 orang.
Selanjutnya untuk keperluan pengamatan, peneliti juga
menyiapkan lembaran observasi untuk mengamati proses perbaikan
mulai dari pertemuan 1 sampai pertemuan 5.
Untuk keperluan bimbingan juga disiapkan jurnal bimbingan
untuk menulis komentar, refleksi, dan tindak lanjut perbaikan dari
supervisor 2.
Untuk Rencana Kegiatan (RK) Dan Rencana Kegiatan Harian
(RKH) sebagai berikut :
I. Pembukaan ± 30 Menit
Mengucapkan Salam
Berdo’a
Demontrasi
Berjalan dengan berjinjit
Tanya Jawab
Bercerita tentang
b. Tindakan
Pada pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan dalam siklus
1 ini telah dibuat skenario perbaikan sebagai berikut:
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Upaya Meningkatkan Pengembangan Fisik
Motorik Halus Pada Kegiatan Mencetak
Menggunakan Media Bervariasi.
Siklus Ke :1
Hari/Tanggal : Sabtu, 05 April 2014
Keterangan :
BB : Belum berkembang
MB : Mulai berkembang
BSH : Berkembang sesuai harapan
BSB : Berkembang sangat baik
c. Pengamatan
Hasil pengamatan observasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus 1
Pertemuan Siklus 1 Jumlah
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 Skor
1 Aisel √ √ √ 3
2 Annisa √ √ √ √ √ 5
3 Jihan √ √ √ √ √ 5
4 Deryl √ √ √ √ 4
5 Shita √ √ √ √ 4
6 Kevin √ √ √ √ 4
7 Fazril √ √ √ 3
8 Putri √ √ √ √ 4
9 Rindi √ √ √ √ 4
10 Rahmat √ √ √ 3
11 Safira √ √ √ √ 4
12 Sayyid √ √ √ √ √ 5
13 Sofyan √ √ √ √ 4
14 Syahru √ √ √ √ √ 5
15 Viola √ √ √ √ √ 5
16 Nisa √ √ √ √ 4
17 Reni √ √ √ √ √ 5
18 Gunawan √ √ √ √ 4
19 Liza √ √ √ √ 4
20 Satria √ √ √ 3
Keterangan Instrumen
1. Anak memperhatikan penjelasan guru dan apa yang
didemontrasikan tentang cara mencetak dan bahan yang akan
digunakan.
2. Anak dapat mencetak pola matahari dengan menggunakan
belimbing sesuai dengan penjelasan guru.
3. hasil pekerjaan anak sesuai dengan apa yang diharapkan guru.
d. Refleksi
Tetelah melaksanakan kegiatan perbaikan dalam siklus 1 ini,
maka dapat diperoleh data hasil pekerjaaan anak dan hasil
pengamatan. Kemudian peneliti meminta masukan atau komentar dari
supervisor 2 tentang kelebihan dan kekurangan dalam proses
perbaikan ini, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
1. Kelebihan dalam proses perbaikan siklus 1 sebagai berikut:
- Anak dapat mengikuti kegiatan pengembangan yang diberikan.
- Media yang digunakan sesuai dengan kemampuan anak.
- Guru dapat mengarahkan bagai mana mencetak yang benar.
2. Kekurangan dalam proses perbaikan siklus 1 sebagai berikut:
- Dalam melakukan kegiatan mencetak anak tidak menyelesaikan
tepat waktu.
- Tidak semua anak bekerja dengan rapi.
- Media yang digunakan guru kurang menarik bagi anak.
2. Deskripsi Siklus 2
Pelaksanaan perbaikaan kegiatan perkembangan siklus 1 ini meliputi
kegiatan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada kegiatan perencanaan siklus 2 ini, peneliti telah
menyiapkan rencana kegiatan (RK), Rencana Kegiatan Harian (RKH),
untuk pertemuan 1 sampai pertemuan 5, diadakan perbaikan-
perbaikan pada langkah-langkah pembelajaran dengan memperhatikan
kelebihan dan kekurangan yang ada pada siklus 1. Selain itu peneliti
juga mengkonsultasikan kepada supervisor 2 tentang bagaimana
pelaksanaan siklus 2 ini agar lebih maksimal.
Selanjutnya untuk keperluan pengamatan masih menggunakan
lembar observasi yang sama dengan siklus 1 yang digunakan untuk
mengamati jalannya perbaikan.
Untuk keperluan bimbingan juga disiapkan jurnal bimbingan
untuk menulis komentar, refleksi, dan tindak lanjut perbaikan dari
supervisor 2.
Untuk Rencana Kegiatan (RK) Dan Rencana Kegiatan Harian
(RKH) sebagai berikut :
Rencana Kegiatan Siklus 1
RK
H Pembukaan Inti Penutup
Ke
I Melakukan 2-5 Mencetak pola Pesan berantai
perintah Matahari dengan “Matahari
menggunakan bersinar terang”
Terong
II Menjawab Mencetak pola Berani bertanya
pertanyaan tentang Matahari dengan secara
tema menggunakan sederhana
Daun
III Menyebutkan suku Mencetak pola Mendengarkan
kata akhir yang Matahari dengan cerita dan
sama menggunakan mencerikannya
Wortel kembali
IV Menyebutkan kata Mencetak pola Menyanyi
yang mempunyai Matahari dengan “Matahari”
suku kata awal menggunakan
yang sama Batang ubi
V Menceritakan Mencetak pola Sajak
pengalaman sendiri Matahari dengan ”Matahari”
menggunakan
Kentang
I. Pembukaan ± 30 Menit
Mengucapkan Salam
Berdo’a
Demontrasi
Menirukan gerakan melompat
Tanya Jawab
Menceritakan pengalaman sendiri
b. Tindakan
Pada pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan dalam siklus
1 ini telah dibuat skenario perbaikan sebagai berikut:
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan: Upaya Meningkatkan Pengembangan Fisik Motorik
Halus Pada Kegiatan Mencetak Menggunakan Media
Bervariasi.
Siklus Ke :2
Hari/Tanggal : Jum’at, 18 April 2014
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
I. Kegiatan Pengembangan I Pembukaan (15 Menit)
- Judul Kegiatan Menceritakan Pengalaman
- Pengelolaan Kelas
Penataan Ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak: Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru mencontohkan kepada anak menceritakan pengalaman
2. Guru Meminta kepada anak satu persatu menceritakan
pengalaman..
c. Pengamatan
Pada saat Proses perbaikan berlangsung kegiatan ini diamati
oleh supervisor 2, bagaimana proses kegiatan tersebut berlangsung
dengan mengisi instrument yang telah disediakan oleh peneliri. Hasil
pengamatan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus 1
Jumlah
Pertemuan Siklus 1
No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5
1 Aisel √ √ √ √ √ 5
2 Annisa √ √ √ √ √ 5
3 Jihan √ √ √ √ √ 5
4 Deryl √ √ √ √ √ 5
5 Shita √ √ √ √ √ 5
6 Kevin √ √ √ √ √ 5
7 Fazril √ √ √ √ √ 5
8 Putri √ √ √ √ 4
9 Rindi √ √ √ √ √ 5
10 Rahmat √ √ √ √ 4
11 Safira √ √ √ √ 4
12 Sayyid √ √ √ √ √ 5
13 Sofyan √ √ √ √ 4
14 Syahru √ √ √ √ √ 5
15 Viola √ √ √ √ √ 5
16 Nisa √ √ √ √ 4
17 Reni √ √ √ √ √ 5
18 Gunawan √ √ √ √ √ 5
19 Liza √ √ √ √ √ 5
20 Satria √ √ √ √ √ 5
d. Refleksi
Setelah mengadakan kegiatan pengembangan perbaikan pada
siklus 1, maka dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa masih ada
anak yang belum menyelesaikan tugas tepat pada waktu yang
ditentukan dan dalam penggunaan media masih kurang menarik pada
siklus ke 2 ini peneliti akan berusaha untuk melakukan perbaikan.
1. Menggunakan media yang bervariasi, agar menarik buat anak
2. Agar anak dalam pmenyelesaikan tugas tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Setelah dilakukan siklus ke 2 maka hasil anak dapat tercapai
dengan maksimal. Sesuai dengan yang diharapkan dan dapat
dikatakan bahwa kegiatan anak pada siklus kedua sudah berhasil.
4 RATA-RATA SKOR
3.5 3.5
3.3
3
2.85
2.5 2.4
2 1.95
1.5
1
0.5
0
PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3 PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 5
2. Pembahasan siklus ke 2
Pada kegiatan siklus ke 2 perkembangan fisik motorik halus anak
juga terlihat ada peningkatan dari pertemuan ke 1 sampai dengan
pertemuan ke 5. Apabila disajikan dalam tabel mengenai penigkatannya
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.8. Perkembangan Siswa dalam Siklus 2
Peremuan dalam siklus 2
Kategori 1 2 3 4 5
F FXN
F FXN F FXN F FXN F FXN
BB(N=1) 4 4 2 2 1 1 0 0 0 0
MB(N=2) 5 10 3 6 1 2 0 0 0 0
BSH(N=3) 3 9 4 12 4 12 6 18 3 9
BSB(N=4) 6 24 11 44 14 5 14 56 17 68
Jumlah 20 47 20 64 20 74 20 74 20 77
Rata2
2,75 3,2 3,7 3,7 3,85
Pertemuan
Rata2 siklus 3,41 dengan skala ratusan rata nilai adalah 85,25.
RK
H PEMBUKAAN INTI PENUTUP
Ke
I Menyebutkan Pemberian Tugas Menyanyi bersama
benda yang ada Mencetak pola Matahari “Matahari”
dilangit dengan menggunakan
“Jari”
II Menceritakan Pemberian Tugas Menyanyi individual
pengalaman Mencetak pola Matahari “Matahari”
dengan menggunakan
“Pelepah Pisang”
III Menyebutkan Pemberian Tugas Mendengarkan cerita dan
huruf awal yang Mencetak pola Matahari menceritakan kembali
sama (Matahari, dengan menggunakan cerita
Malam “Daun”
IV Menyebutkan guna Pemberian Tugas Bercerita dengan buku.
Matahari Mencetak pola Matahari
dengan menggunakan
“Batang Keladi”
V Menceritakan Pemberian Tugas Mengulangi kembali
gambar yang Mencetak pola Matahari nyanyi “Matahari”
sudah disediakan. dengan menggunakan
“Belimbing”
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru melihatkan gambar yang ada dilangit kepada anak.
2. Guru menjelaskan tentang benda-benda yang ada dilangit.
3. Guru bertanya kepada anak-anak kapan kita dapat melihat matahari.
4. Guru memberikan kesempatan kepada anak menyebutkan benda-benda
yang ada dilangit.
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menjelaskan dan mengajarkan kepada anak bagaimana cara
mencetak pola gambar Matahari dengan menggunakan Belimbing.
2. Guru memperlihatkan gambar yang akan ditugaskan kepada anak.
3. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk mencetak seperti belimbing,
gincu, pola.
4. Guru mempersilakan anak untuk melakukan kegiatan
mencetak.
5. Guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada anak yang
masih membutuhkan membimbing, dan tidak lupa memberi pujian dan
memotipasi kepada anak.
6. Guru menilai hasil karya anak diakhir kegiatan.
Kelompok :B
Tema/Sub Tema : Alam Semesta/Matahari
Semester/Minggu : II/13
Hari/Tanggal : Sabtu, 05 April 2014
Waktu : 08.00 WIB s/d 11.00 WIB
Penilaian Perkembangan
Kegiatan Belajar
Indikator Kegiatan Alat dan Bahan Anak
Mengajar
BB MB BSH BSB
1. Pembukaan ± 30 Menit.
Berdo’a sebelum dan Mengucapkan salam, Guru, anak. Observasi 2 18
sesudah melakukan nyanyi, do’a mau belajar.
kegiatan (M.1) Demontrasi
Berjalan diatas garis Berjalan dengan berjinjit. Anak Unjuk Kerja 20
lurus, papan titian dan
berjinjit (FK. 1) Tanya Jawab 6 10
Bercerita tentang Bercerita tentang gambar Guru, Anak. Percakapan 4
gambar yang sudah yang sudah disediakan
disediakan (B.21)
Penilaian Perkembangan
Kegiatan Belajar
Indikator Kegiatan Alat dan Bahan Anak
Mengajar
BB MB BSH BSB
II. Inti ± 60 Menit.
Pemberian Tugas
Mencetak pola dengan Mencetak pola Pola Matahari, Hasil Karya 1 8 11
berbagai media (FH. 50) Matahari dengan Gincu, Belimbing.
menggunakan
Belimbing.
Membilang (Mengenal Menghubungkan Gambar, Pensil. Hasil Karya 1 6 13
konsep bilangan dengan gambar dan menulis
benda 1-20 (B.40) angka.
Menulis urutan bilangan Meniru tulisan bulan, Kertas, Pensil. Hasil Karya 5 15
1-10 (K.40) bintang, matahari,
bumi.
Yurna Desmi, A.Ma Nina Yuliana, S.Pd.AUD Jusmawati, S.Pd.iAUD Lidia Wati
NIP. 196808232007012006 NIM. 821300167
Refleksi Siklus 1
Setelah mengadakan kegiatan pengembangan perbaikan siklus 1 maka
dapat diperoleh hasil pekerjaan anak dan hasil pengamatan dari supervisor 2
tentang kelebihan dan kekurangan dapat disimpulkan :
1. Kelebihan
- Anak dapat menyelesaikan semua pekerjaan
- Media sesuai dengan kemampuan anak
- Guru dapat mengarahkan bagaimana mencetak yang benar
2. Kekurangan
- Dalam melakukan kegiatan mencetak anak tidak dapat menyelesaikan
tepat waktu
- Tidak semua anak bekerja dengan rapi
- Media yang digunakan guru kurang menarik bagi anak
RANCANGAN KEGIATAN SIKLUS 2
RK
H PEMBUKAAN INTI PENUTUP
Ke
I Melakukan 2-5 Pemberian Tugas Pesan berntai
perintah Mencetak pola Matahari Matahari bersinar terang.
dengan menggunakan
Terong
II Menjawab Pemberian Tugas Berani bertanya secara
pertanyaan tentang Mencetak pola Matahari sederhana
tema dengan menggunakan
Daun
III Menyebutkan suku Pemberian Tugas Mendengarkan cerita dan
kata akhir yang sama. Mencetak pola Matahari menceritakan kembali
dengan menggunakan cerita
Wortel
IV Menyebutkan kata Pemberian Tugas Menyanyi “Matahari”
yang mempunyai Mencetak pola Matahari
suku kata awal yang dengan menggunakan
sama Terong
V Menceritakan Pemberian Tugas Sajak “ Matahari”
pengalamannya Mencetak pola Matahari
sendir dengan menggunakan
Kentang
- Langkah-langkah perbaikan
7. Guru menjelaskan dan mengajarkan kepada anak bagaimana cara
mencetak pola gambar Matahari dengan menggunakan Kentang.
8. Guru memperlihatkan gambar yang akan ditugaskan kepada anak.
9. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk mencetak seperti Kentang, Pasta,
pola.
10. Guru mempersilakan anak untuk melakukan
kegiatan mencetak.
11. Guru mengamati dan memberikan bimbingan
kepada anak yang masih membutuhkan membimbing, dan tidak lupa
memberi pujian dan memotipasi kepada anak.
12. Guru menilai hasil karya anak diakhir kegiatan.
Kelompok :B
Tema/Sub Tema : Alam Semesta/Bintang
Semester/Minggu : II/14
Hari/Tanggal : Jum’at, 18 April 2014
Waktu : 08.00 WIB s/d 11.00 WIB
Penilaian Perkembangan
Anak
Kegiatan Belajar
Indikator Kegiatan Alat dan Bahan B
Mengajar
BB MB S BSB
H
I. Pembukaan ± 30 Menit.
Berdo’a sebelum dan Mengucapkan salam, Guru, anak. Observasi
sesudah melakukan nyanyi, do’a mau belajar.
kegiatan (M.1) Demontrasi
Meniru gerakan Meniru gerakan Anak Unjuk Kerja
melompat (FK. 10) melompat.
Menceritakan Menceritakan pengalaman Anak. Percakapan
pengalaman (B.24) sendiri.
Penilaian Perkembangan
Anak
Kegiatan Belajar
Indikator Kegiatan Alat dan Bahan B
Mengajar
BB MB S BSB
H
II. Inti ± 60 Menit.
Pemberian Tugas
Mencap pola dengan Mencap pola Matahari Pola Matahari, Hasil Karya
berbagai media (FH. 50) dengan menggunakan Kentang.
Kentng.
Mengelompokkan kata Mengelokpokkan kata Kata-kata, Lem. Unjuk Kerja
yang sejenis (B.20) sejenis.
Menggunting bentuk Menggunting pola Pola, Gunting, Lem. Hasil Karya
lingkaran, segi tiga, segi Matahari.
empt (K.41)
III. Istirahat ± 30 Menit.
Menaati peraturan yang Bermain, cuci tangan, Air, sarbet, bekal. Observasi
ada (M.1) do’a sebelum dan
sesudah makan.
IV. Penutup ± 30 Menit.
Sajak (B. 1) Mengucapkan sajak Guru, Anak Observasi
“Matahari”
Penilaian Perkembangan
Anak
Kegiatan Belajar
Indikator Kegiatan Alat dan Bahan B
Mengajar
BB MB S BSB
H
Evaluasi Guru, Anak Percakapan
Berdo’a sebelum dan Berdo’a, nyanyi, salam, Guru, Anak. Observasi
sesudah melakukan pulang.
kegiatan (M.1)
A. SIMPULAN
Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajran yang penulis lakukan
pada 2 siklus perbaikan dengan observasi dan refleksi sebelum
pelaksanaan kegiatan perbaikan menunjukkan bahwa kemampuan fisik
motorik halus anak pada kegiatan mencetak dengan media bervariasi di
kelompok B TK Cik Puan Duri. Pada awalnya belum berkembang dengan
baik, dengan dilakukannya penelitian dan perbaikan dapat meningkat
dengan menyanyikan indikator yang terkait secara berulang-ulang dengan
menggunakan media bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENELITI
LIDIA WATI
NIM. 821300167
No. Hp. 085264439395
Kesediaan Berperan Sebagai
Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ Pekanbaru
Di Pekanbaru
Kepada
Kepala UPBJJ Pekanbaru
Di Pekanbaru