Anda di halaman 1dari 6

Resume Buku Catatan Hati Oki Setiana Dewi Melukis Pelangi

Oki Setiana Dewi lahir pada Januari 22 tahun silam di Batam dari pasangan Sulyanto
dan Yunifah Lismawati. Oki Setiana Dewi yang merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara, ia memiliki adik yang dua-duanya adalah perempuan. Sejak ia kecil, ia selalu
menuliskan kisahnya didalam buku hariannya. Selain itu juga ia memiliki buku yang berisi
mimpi-mimpinya, yang menjadi semangat baginya untuk mewujudkannya.
Dalam bukunya, Oki Setiana Dewi menyatakan bahwa banyak orang yang memilih
menyerah menuju Allah. Membuang hidayah yang telah susah payah didapatkannya. Bahkan
adapula yang sama sekali acuh untuk mengenal-Nya. Maka ia pun memiliki keinginan kuat
untuk berbagi mengenai kisah perjalananya memegang hidayah yang sudah Allah berikan
padanya, untuk tetap beristiqomah dijalan-Nya. Akhirnya ia pun terdoronga untuk menuliskan
kisahnya kedalam bentuk buku.
Ia juga menyatakan bahwa tulisan ini benar-benar dibuat untuk menyemangati
siapapun untuk berjuang mendekati-Nya. Tulisannya diselesaikan disela-sela waktu kulaihnya
dan ketika ia break shooting selama empat bulan. Ia juga menyatakan harapannya mengenai
bukunya bisa menjadi amal jariah yang mengalir untuk bekal di dalam kuburnya nanti.
Oki Setiana Dewi mampu membagikan kisahnya dengan bahasa nya yang khas penuh
kerendah hatian, dan menjadikan setiap cerita mengalir dengan bersahaja lewat kata-kata yang
ia gunakan. Kisahnya yang disertakan dengan gambar albumnya membuat mata pembaca
semakin menikmati kisahnya. Sungguh kisah yang menakjubkan yang menunjukan kekuasan
Allah mengenai skenario hebat-Nya untuk para hamba-hamba-Nya. Memberikan banyak
pelajaran dan pencerahan yang sangat menyentuh hati untuk segera berlari mendekati Ilahi.
Oki Setiana Dewi adalah sosok muslimah inspirasi bagi semua orang, terutama
generasi muda. Ia mampu husnuzhan teradap semua skenario yang Allah berikan untuk hidup-
Nya. Kisahnya membuktikan bahwa janji-janji Allah adalan benar adanya. Setelah
kesuksesannya membuat Oki banyak dikenal dan dikagumi banyak orang. Itu menjadikan Oki
senang sekaligus khawatir dalam kesombongan, Oki pun selalu beristighfar untuk di jauhi hal
itu. Kiprahnya mulai menjajaki dunia baru, sebagai pembicara. Ia sering diundang sebagai
pembicara baik, seorang diri maupun bersama narasumber lainnya. Kini oki terus belajar dan
belajar kehidupan di bidangnya yang baru, karena baginya ilmu itu tidak ada habisnya, dan
tidak ada proses berhenti setelah belajar.
Yang terpenting dalam kisah ini yaitu husnuzannya pada Allah dan Istiqomahnya
dijalan Allah. Proses berhijabnya pun sangat ia syukuri. Karena baginya berjilbab adalah
sesuatu yang istimewa dengan menutup semua lakukan dan bentuk tubuh wanita. Sebelum Ia
mau dihormati oleh orang lain, ia pun menghormati dirinya terlebih dulu dengan menutup
semua tubuhnya dengan busana muslimah. Baginya berjilbab dan berbusana muslimah seperti
seorang muslim yang didalam etalase cantik yang selalu terjaga, bukan di pinggiran jalan
yang dapat diganggu oleh siapa saja.
Oki Setiana Dewi mampu menjadi seorang penulis bestseller sekaligus menjadi the
best inspirator untuk generasi muda. Kesederhanaannya tercermin dalam tutur bahasa yang ia
gunakan didalam buku ini. Menjadikan pembaca kembali bercermin utnuk bersigap
memperbaiki diri.
Buku dengan judul Melukis Pelangi yang merupakan buku autobiografi Oki Setiana
Dewi sangat sesuai dengan isi perjalan hidupnya yang ia torehkan kedalam sebuah buku.
Buku ini merupakan buku perda Oki Setiana Dewi yang sekaligus langsung menjadi bestseller
di kancah perbukuan saat ini. Kisahnya sejak masa kecil, perjuangannya untuk Istiqomah
berjilbab, melerakan mimpinya di jalan Allah, hingga akhirnya mendapat hadiah special dari
Allah Swt, memainkan film KCB dan mendapat penghargaan AMI dua kategori sekaligus,
sebagai Aktris Tervavorit dan Aktris Terbaik.
Kisah dalam buku ini dengan Prolog mengenai kisah kehidupannya di Batam,
menceritakan dengan uraian deskripsi mengenai kondisi Batam yang sangat ia kenali dan ia
cintai. Sejak kecil Oki Setiana Dewi hidup di keluarga yang penuh keharmonisan dengan
kedua orang tua yang lengkap dan ditambah dengan kedua adik perempuan yang sangat ia
sayangi.
Oki Setiana Dewi sejak kecil sudah mensinarkan prestasinya baik dibidang akademik
maupun nonakademik. Kondisi ia yang belum memakai jilbab ditambah dengan postur
tubuhnya yang bagus hingga kemampuannya dalam bergaul dan bersosialisasi membuatnya
terjun kedalam berbagai bidang seperti modeling, penyiar, bahkan menjadi MC. Semua
bidang itu ia awali ketika ia menekuni kegiatannya menjadi modeling dengan cara mengikuti
berbagai lomba.
Lucu sekali Oki Setiana Dewi ini, karena tujuannya mengikuti lomba bukan untuk
sekedar mendapat piala dan mempunyai nama karena kemenangnya seperti orang pada
umumnya. Tujuannya hanya sederhana namun penuh makna, yaitu supaya mendapat uang
untuk dibawa pulang dan dibagikan kepada orang-orang tersayang. Itulah yang menjadi
keharuaan untuk pembaca.
Bukan perkara mudah untuk Oki Setiana Dewi mencapai puncak prestasinya, karena ia
awalnya selalu mendapatkan kekalahan dan kekalahan lagi dan lagi, diberbagai lomba.
Namun ia tak menyerarah, ia selalu percaya bahwa kekalahan itu adalah kemenangan yang
tertunda. Sampai akhirnya ia menjadi juara satu modeling setingkat provinsi. Dari awal itulah
Oki Setiana dewi mempunyai nama sehingga ia meranjak ke berbagai bidang dan menjadi
incaran orang-orang yang membutuhkan bakatnya.
Kiprahnya Oki Setiana Dewi semakin melejit pada masa remajanya, bahkan sering
dimuat di Koran lokal, Batam. Namun semenjak ia berusia 16 tahun, ia merencanakan
kepergiannya ke Jakarta. Karena ia tak mau seperti katak dalam tempurang. Boleh saja Oki
Setiana Dewi di Batam adalah orang yang memiliki apa-apa, karir, prestasi dan lain
sebagainya. Namun ketika Oki Setiana Dewi di Jakarta, tentulah bukan apa-apa. Itulah yang
menjadi keistimewaan Oki Setiana Dewi, karena ia tak mau berlama-lama dalam zona
nyaman, yang hanya akan membuat ia tak semakin banyak belajar.
Cita-cita nya pergi ke Jakarta untuk menjadi seorang aktris, niatnya itu awalnya sangat
tidak disetujui kedua orang tuanya, karena usianya yang sangat muda. Ia tak putus asa
berbicara kepada kedua orang tuanya berusaha meyakinkan mereka. Akhirnya Oki Setiana
Dewi pun dapat izin kedua orang tuannya dan segera pergi ke Jakarta.
Oki Setiana Dewi yang sejak kecil memiliki buku khusus, suatu buku catatan
mengenai mimpi-mimpinya. Karirnya yang sukses di Batam juga telah menjadi coretan ceklis
di daftar mimpinya. Sekarang ia akan memulai untuk menceklis keberhasilan didalam daftar
mimpi selanjutnya, yaitu Aktris terkenal dan bermain film dengan Dedy Mizwar. Meskipun
hal itu sempat menjadi bahan olokan teman-teman, Oki Setiana Dewi tetap tegar mempercayai
mimpinya yang akan terwujud.
Kehidupan awalnya di Ibu kota Jakarta langsung membuat ia kritis terhadap kehidupan
di Jakarta. Saat di Jakarta ia di antar oleh ibunya mendaftar sekolah di Jakarta, namun ia
sontak kaget karena ada system keadilan dikalahkan dengan uang. Akhirnya ia memutuskan
untuk mencari sekolah tidak di Jakarta.
Oki Setiana Dewi pun bersekolah di SMAN 1 Depok. Tempat yang mengawali
berhijabnya, ia heran mengapa sekolahan umum namun banyak yang memakai kerudung dan
kegiatan islam sangat kental. ini sekolah apa pesantren begitulah yang ia bingungkan.
Kehidupannya yang seorang diri setelah selepas ibunya kembali ke Batam, ia tinggal
di sebuah kontrakan kecil yang mengharuskannya naik ojek untuk ke depan gang, jalan raya.
Ia mengalami cultur shock, atau kegoncangan budaya, karena sangat berbeda dengan
kehidupan di Batam. Setelah masa-masa sulitnya beradaptasi ia pun kembali bangkit.
Kebangkitannya itu kembali berfokus pada cita-citanya, menjadi seorang Aktris.
Casting demi casting ia lakukan, walau hanya sebagai figuran yang terlihat punggung
ataupun kakinya saja. Namun ia tak pernah menyerah. Semua konsukuensinya ia hadapi.
Termasuk nilai pelajaran sekolahnya yang mengantarkannya kepada rangking 12. Sungguh
jarak yang terpaut jauh dari rangking satu yang semula ia selalu dapatkan.
Kondisi itu mendapatkan kekecewaan pada ibunya di Batam, dan ia bertekad untuk
mengikuti bimbingan belajar, berbeda seperti di Batam yang ia bisa belajar gratis dengan
memfotocopy buku teman ataupun mengejar-ngejar guru demi belajar. Ia pun semakin giat
mengikuti casting untuk membayar bimbelnya.
Sampai akhirnya, ibunya sakit terkena penyakit kulit ynag sangat langka, dan dapat
berakibat menghilangkan nyawa penderitanya. Hal itu membuat Oki Setiana Dewi sangat
terpuruk berat. Hingga hidayah datang kepadanya mengingat ucapan ibunya Cukup bantu
ibu, dengan menjadi anak sholeh. Ungkap ibunya.
Oki Setiana Dewi pun akhirnya mulai memakai jilbab, dan berharap dengan berjilbab disetiap
doa-doanya akan terkabul kesembuhan ibunya. Karena ia lebih dekat dengan Tuhannya.
Tekadnya pun terus berlanjut untuk tetap berhijab, bahkan ia menampung jilbab-jilbab
temanya yang sudah tidak terpakai oleh teman-temanya namun layak pakai. Kondisi semakin
mengujinya, karena setelah ia berjilbab banyak yang menawarkan ia untuk bermain film
bahkan menjadi peran utama dalam sebuah FTV, namun ia diminta untuk melepas jilbab. Ia
pun segera dengan sigap menolak. Walaupun boleh memakai jilbab, namun saat ia tahu ada
adegan tak wajar seperti berpelukan, ia langsung menolaknya juga. Sampai ia dianggap
sombong, calon aktris kok belagu. Ia pun tak memperdulikannya. Sejak ke jadian itu, ia
akhirnya memutuskan untuk menjadi guru ngaji bahkan cita-cita aktrisnya ia ubah menjadi
sebagai seorang dosen.
Saat ibunya melakukan pengobatan di Jakrta bahkan mengharuskan di rawat, Oki
Setiana Dewi pun dengan setia merawat ibunya.namun saat hari pertama, ia sempat
meninggalkan ibunya, karena harus mengikuti UMB Universitas Indonesia. Suatu kampus
Impiannya sejak kecil. Dan akhirnya ia nisa lulus sebagai mahasiswi UI. Disaat ia merasa
mendapat cobaan yang berat dalam keluarganya, Allah memberikan ketegaran didalmnya
sebuah kebahgian yang terselip diantara cobaan itu untuk tetap bersabar akan ujian Allah.
Semasa kuliahnya pun ia ikuti dengan kegiatan sosial dan kemahasiswaan. Sampai
saat baru ospek saja, ia sudah menjadi calon mahasiswa terbaik, dan disusul kemudian
menjadi mahasiswa terbaik dijurusan yang ia ambil yaitu, FIB UI.
Sampai suatu ketika ia diminta teman-temannya untuk mengikuti audisi KCB(ketika
cinta bertasbih), yg awalnya selau ia tolak namun akhirnya ia terima untuk mengikutinya.
Sebuah jalan Allah yang akan memberikan janji-janjiNya, yaitu bersama kesulitan pasti ada
kemudahan.
Setelah proses audisi yang sangat ketat dan amat panjang, ia pun lulus termaksud
diantara 16 kandidat, ia memilih peran sebagai Ayatull husna. Namun saat akan grand final, ia
lulus namun mendapat peran Anna. Ia pun sangat kaget dan gelisah, selama ini ia menghayati
peran husna namun ia lulus di peran Anna. Ia tetap husnuzan kepada Allah. Sampai akhirnya
ia dinyatakan lulus untuk memerankan Anna. Karirnya pun membawa banyak pengalaman
untuknya, seperti shooting bersama dengan seluruh crew di Mesir, belajar bahasa arab,
mendapat penghargaan IMA, mengunjungi hongkong dan berhasil membawa ibunya ke tanah
suci, Mekkah.

Anda mungkin juga menyukai