Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar pada Kelas Tinggi”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD 3

Dosen Pengampu : Drs. Khairil Anwar, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 9

( 06 ) Riska Norfahma 1810125120030

( 22 ) Eka Pebrianti 1810125220050

( 37 ) Adi Saputra 1810125310015

( 43 ) Saidah Zainab 1810125320007

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
dalam mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD 3 . Dan juga kami
berterimakasih kepada Bapak Drs. Khairil Anwar, M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia 3 yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita serta dapat menambah wawasan kita mengenai telaah buku teks Bahasa
Indonesia pada SD kelas tinggi. Memang makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.

Banajarmasin, 3 Mei 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Aspek – Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia.....................................3


B. Rancangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD pada K13....................5
C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas Tinggi ...........................8
D. Analisis Buku Siswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar dalam K13..............11
E. Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas Tinggi SD......................................13
BAB III..................................................................................................................14

PENUTUP.............................................................................................................17

A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buku teks bahasa Indonesia merupakan buku pegangan yang
menjadi pedoman bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Buku teks bahasa Indonesia dipersiapkan untuk mendukung kebijakan
Kurikulum 2013 yang mempertahankan Bahasa Indonesia berada dalam
daftar pelajaran di sekolah. Buku teks pelajaran merupakan alat bantu yang
digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Diantara sekian
banyak jenis sumber belajar, buku teks pelajaran merupakan salah satu
sumber belajar yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran.
Namun ditinjau dari aspek penyajiannya, buku teks pelajaran sering kali
disajikan dalam bentuk yang masih sederhana, berupa gambar-gambar
yang terkadang membuat siswa belum mampu memahami secara penuh isi
dari materi yang disajikan.
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas tentang
“Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia Sekolah Dasar di Kelas Tinggi”
Diharapkan melalui analisis buku ini dapat memberikan informasi dan
pertimbangan bagi guru agar dalam melaksanakan pembelajaran lebih
kreatif dan inovatif berkaitan dengan hasil analisis dan tindak lanjut yang
ditetapkan. Berlakunya Kurikulum 2013 merupakan salah satu langkah
sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter bangsa Indonesia.
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, dan kreatif.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembahasan materi dalam makalah ini adalah:
1. Apa saja aspek-aspek pembelajaran Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia SD pada
kurikulum 2013 ?
3. Apa saja kompetensi inti dan kompetensi dasar pembelajaran
Bahasa Indonesia SD pada kelas tinggi ?
4. Bagaimana analisis buku siswa kelas tinggi sekolah dasar dalam
kurikulum 2013?
5. Apa buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui aspek-aspek pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia SD
pada kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui kompetensi inti dan kompetensi dasar
pembelajaran Bahasa Indonesia SD pada kelas tinggi
4. Untuk memahami hasil analisis buku siswa kelas tinggi sekolah
dasar dalam kurikulum 2013?
5. Untuk mengetahui buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas rendah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek - Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia


Dalam pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat
aspek keterampilan berbahasa dan sastra. Keempat keterampilan tersebut
adalah:
1. Ketrampilan menyimak (listening skills)
Menyimak disebut juga keterampilan mendengar, adalah
kemampuan dalam memahami bahasa lisan yang sifatnya reseptif,
sehingga menyimak bukanlah sekedar mendengar bunyi dari bahasa
saja namun sekaligus kemampuan dalam memahami makna dari
bahasa tersebut.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat
ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu
pendengar harus mampu menguasai beberapa hal berikut:
1) Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar
menggunakan daya ingat jangka pendek (short-term memory).
2) Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti
dalam bahasa target.
3)  Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna
suara, intonasi, dan adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
4) Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar.
5) Mengenal bentuk-bentuk kata khusus (typical word-order
patterns).
6) Mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan
gagasan.
7) Menebak makna dari konteks.
8) Mengenal perangkat-perangkat kohesif (recognize cohesive
devices).
2. Kerampilan berbicara (speaking skills)
Berbicara merupakan kemampuan dalam mengutarakan sesuatu
secara oral. Pada keterampilan ini seseorang diharapkan mamu

3
mengucapkan bunyi dengan jelas, menggunakan tekanan, nada dan
intonasi yang jelas, menggunakan bentuk-bentuk dan urutan kata dan
lain sebagainya.
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam
berbicara. Seorang pembicara harus dapat:
1) Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga
pendengar dapat membedakannya.
2) Menggunakan tekanan dan nada serta intonasi yang jelas dan
tepat sehingga pendengar dapat memahami apa yang
diucapkan pembicara.
3) Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan
kata yang tepat.
4) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai terhadap
situasi komunikasi, termasuk sesuai ditinjau dari hubungan
antara pembicara dan pendengar.
5) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence
constituents) jelas bagi pendengar.
3. Ketrampilan membaca (reading skills)
Membaca merupakan keterampilan reseptif bahasa dalam bentuk
tulisan. Keterampilan ini bisa dikembangkan secara terpisah dari
keterampilan mendengar dan juga berbicara namun akan selalu
terhubung dengan keterampilan menulis.
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses
membaca yang harus dimiliki pembaca adalah:
1) Mengenal sistem tulisan yang digunakan.
2) Menentukan makna-makna kata, termasuk kosakata split, dari
konteks tertulis.
3) Mengenal kelas kata gramatikal: kata benda, kata sifat, dan
sebagainya.
4) Menentukan konstituen-konstituen dalam kalimat, seperti
subjek, predikat, objek, dan preposisi.
5) Merekonstruksi dan menyimpulkan situasi, tujuan-tujuan, dan
partisipan.

4
6) Menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal guna
menarik kesimpulan-kesimpulan.
7) Menggunakan pengetahuan dan perangkat-perangkat kohesif
leksikal dan gramatikal untuk memahami topik utama atau
informasi utama.
8) Membedakan ide utama dari detail-detail yang disajikan.
9) Menggunakan strategi membaca yang berbeda terhadap tujuan-
tujuan membaca yang berbeda, seperti skimming untuk mencari
ide-ide utama atau melakukan studi secara mendalam.
4. Ketrampilan menulis (writing skills)
Menulis merupakan kemampuan yang sifatnya produktif dengan
memakai tulisan. Menulis ini adalah keterampilan berbahasa yang
paling rumit sebab bukan sekedar menyalin kata atau kaimat tetapi
juga menuang dan mengembangkan pikiran melalui tulisan yang
terstruktur.
Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan
dalam menulis, penulis perlu untuk:
1) Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini
penggunaan ejaan.
2) Memilih kata yang tepat.
3) Menggunakan bentuk kata dengan benar.
4) Mengurutkan kta-kata dengan benar.
5) Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi
pembaca.
6) Memilih genre tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca yang
dituju.
7) Mengupayaan ide-ide atu informasi utama didukung secara jelas
oleh ide-ide atau informasi tambahan.
8) Mengupayakan terciptanya paragraf dan keseluruhan tulisan
koheren sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran atau
informasi yang disajikan.
9) Membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki
oleh pembaca sasaran mengenai subjek yang ditulis dan
membuat asumsi mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui
dan penting untuk ditulis.

B. Rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia SD pada Kurikulum 2013


Dalam Kurikulum 2013 jenjang SD, mata pelajaran bahasa
Indonesia memiliki kedudukan yang sangat strategis. Peran mata pelajaran
bahasa Indonesia menjadi dominan, yaitu sebagai saluran yang

5
mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi kepada
siswa. Mata pelajaran bahasa Indonesia ditempatkan sebagai penghela
mata pelajaran lain. kandungan materi mata pelajaran lain dijadikan
sebagai konteks dalam penggunaan jenis teks yang sesuai dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia. Agar lebih jelas, hal ini dapat dicermati pada
contoh rumusan KD berikut ini: “menggali informasi dari teks laporan
hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya”.
Dalam rumusan KD ini, tampak jelas bahwa materi IPA dipakai dalam
teks laporan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa Indonesia lebih bersifat kontekstual jika
dibandingkan dengan kurikulum lama.
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia yang kontekstual, siswa
dilatih untuk menyajikan bermacam kompetensi secara logis dan
sistematis. Pembelajaran bahasa harus harmonis, bermutu, dan
bermartabat, haromonis berarti guru dan siswa bekerja secara efektif
sesuai dengan peran masing-masing. Guru berperan sebagai mediator,
fasilitator, motivator, dan semacamnya; siswa berperan sebagai subyek
aktif yang membentuk keterampilan dan pengalaman berlandaskan kinerja
konstruktivis. Bermutu berarti pembelajaran berorientasi pada pencapaian
tujuan utama sambil tetap memperhatikan secara cermat dampak pengiring
melalui penggunaan prinsip, pendekatan/strategi, metode, dan teknik yang
memadai. Bermartabat berarti pembelajaran mencerminkan nilai-nilai
sosiokultural yang melingkupi kehidupan siswa. Dengan mendesain
pembelajaran bahasa yang harmonis, bermutu, dan bermartabat seperti
diuraikan diatas, sesungguhnya nilai-nilai karakter, pengetahuan, dan
keterampilan telah menjadi basis yang kokoh bagi pembelajaran bahasa itu
sendiri.
Dalam Kurikulum 2013, seperti disinggung dalam uraian
sebelumnya, bahasa Indonesia dijadikan sebagai penghela mata pelajaran
lain. Inovasi ini diperkuat oleh penggunaan pembelajaran tematik-
integratif. Pembelajaran tematik dan atau tematik integratif merupakan
pembelajaran terpadu. Sementara itu, pembelajaran terpadu memiliki

6
banyak jenis. Fogarty (1991: xi-xii) memperkenalkan 10 model
pembelajaran terpadu. Kesepuluh model itu dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok (Poerwati dan Amri, 2013: 15), yakni sebagai
berikut.Pertama, model pembelajaran yang terintegrasi dalam satu disiplin
ilmu. Model ini mencakup model fragmented, connected, dan nested.
Kedua, model pembelajaran yang terintegrasi dalam beberapa disiplin
ilmu. Model ini mencakup model sequenced, shared, webbed, threaded,
dan integrated. Ketiga, model pembelajaran yang terintegrasi dari dalam
diri siswa. Model ini terdiri atas model immersed dan network.
Berdasarkan jenis-jenis pembelajaran terpadu tersebut, desain
pembelajaran terpadu yang ditekankan dalam Kurikulum 2013 untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia disebutkan dua bentuk. Bentuk pertama
mengintegrasikan atau memadukan berbagai aspek pembelajaran bahasa,
yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Bentuk ini
merupakan perpaduan intramata pelajaran bahasa Indonesia. Bentuk kedua
memadukan mata pelajaran bahasa Indonesia dengan mata pelajaran lain.
Bentuk ini merupakan perpaduan intermata pelajaran. KI ibarat anak
tangga yang harus dilalui siswa untuk sampai pada SKL (Mulyasa, 2013:
173). Sebagai anak tangga menuju SKL, KI bersifat multidimensi. KI
tidak untuk diajarkan, tetapi untuk dibentuk melalui berbagai tahapan
proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan. KI juga
merupakan pengikat kompetensikompetensi yang harus dihasilkan melalui
pembelajaran dalam setiap mata pelajaran baik pada kelas yang sama
maupun pada kelas yang berbeda sehingga berperan sebagai integrator
horizontal dan vertikal. KI bebas dari mata pelajaran tertentu yang
merupakan kebutuhan kompetensi siswa, sedangkan mata pelajaran adalah
pemasok KD yang harus dipahami dan dimiliki siswa melalui proses
pembelajaran yang sesuai menjadi KI.

7
C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas Tinggi

Kelas Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


IV  Menerima, menjalankan, 3.4 Menggali informasi dari teks cerita
dan menghargai ajaran petualangan tentang lingkungan dan
agama yang dianutnya. sumber daya alam dengan bantuan
 Memiliki perilaku jujur, guru dan teman dalam bahasa
disiplin, tanggung jawab, Indonesia lisan dan tulis dengan
santun, peduli, dan percaya memilih dan memilah kosakata baku.
diri dalam berinteraksi 4.4 Menyajikan teks cerita
dengan keluarga, teman, petualangan tentang lingkungan dan
dan guru. sumber daya alam secara mandiri
 Memahami pengetahuan dalam teks bahasa Indonesia lisan dan
faktual cara tulis dengan memilih dan memilah
dengan
mengamati dan menanya kosakata baku.
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat bermain
 Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan

8
tempat bermain.
V  Menerima, menjalankan, 3.4 Menggali informasi dari teks
dan menghargai ajaran pantun dan syair tentang bencana alam
agama yang dianutnya. serta kehidupan berbangsa dan

 Menunjukkan perilaku bernegara dengan bantuan guru dan


jujur, disiplin, tanggung teman dalam bahasa Indonesia lisan
jawab, santun, peduli, dan dan tulis dengan memilih dan memilah
percaya diri dalam kosakata baku.
berinteraksi dengan 4.4 Melantunkan dan menyajikan teks
keluarga, teman, guru, dan pantun dan syair tentang bencana alam
tetangganya serta cinta serta kehidupan berbangsa dan
tanah air. bernegara secara mandiri dalam

 Memahami pengetahuan bahasa Indonesia lisan dan tulis


faktual dengan cara dengan memilih dan memilah

mengamati dan menanya kosakata baku.


berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat bermain
 Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat bermain.

9
VI  Menerima, menjalankan, 3.4 Menggali informasi dari teks cerita
dan menghargai ajaran fiksi sejarah tentang keutuhan wilayah
agama yang dianutnya. nusantara Indonesia dan hubungannya

 Menunjukkan perilaku dengan negara tetangga dengan


jujur, disiplin, tanggung bantuan guru dan teman dalam bahasa
jawab, santun, peduli, dan Indonesia lisan dan tulis dengan
percaya diri dalam memilih dan memilah kosakata baku.
berinteraksi dengan 4.4 Mengolah dan menyajikan teks
keluarga, teman, guru, dan cerita fiksi sejarah tentang keutuhan
tetangganya serta cinta wilayah nusantara Indonesia dan
tanah air. hubungannya dengan negara tetangga

 Memahami pengetahuan secara mandiri dalam bahasa

faktual dengan cara Indonesia lisan dan tulis dengan


mengamati dan menanya memilih dan memilah kosakata baku.
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
 Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan

10
tempat bermain.

D. Analisis Buku Siswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar dalam Kurikulum


2013
1. Buku Siswa
Berikut ini adalah hasil analisis buku Siswa Kelas Tinggi Sekolah
Dasar dalam Kurikulum 2013.
a. Pada semester I terdapat 4 tema. Setiap tema terdiri atas 4 subtema.
Masing-masing subtema diuraikan menjadi 6 pembelajaran. Setiap
pembelajaran dialokasikan untuk diselesaikan dalam 1 hari. 4
subtema direncanakan selesai dalam waktu 4 minggu. Aktivitas
minggu IV berupa berbagai kegiatan yang dirancang sebagai
aplikasi dari keterpaduan gagasan pada subtema 1–3. Menurut
Kemdikbud (2013), berbeda dengan subtema 1–3, kegiatan minggu
IV diarahkan untuk mengasah daya nalar dan berpikir tingkat
tinggi. Kegiatan dirancang untuk membuka kesempatan bertanya
dan menggali informasi yang dekat dengan keseharian siswa.
b. Materi yang terdapat di dalam buku sesuai dengan KI, KD, dan
Indikator yang dibidik. Berikut ini adalah contoh kesesuaian dan
keberkaitan hal-hal tersebut.
1) Pada mata pelajaran PKN, terdapat KD menunjukkan perilaku
bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa lingkungan sebagai
bagian dari NKRI. Hal tersebut diakutalisasikan di dalam buku
siswa dengan adanya tugas untuk mempraktikkannya dengan
mengumpulkan lidi dalam jumlah banyak. Lidi tersebut
kemudian disatukan menjadi sapu. Hal tersebut bertujuan agar
siswa menyadari bahwa ketika masyarakat yang terpisah-pisah
bersatu maka akan terjalin persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat KD
mensyukuri karunia Tuhan yang maha Esa bahwa memiliki
bahasa Indonesia untuk mempermudah dalam berkomunikasi.
Hal tersebut diaktualisasikan di dalam buku siswa dengan

11
adanya tugas untuk melakukan wawancara dengan masyarakat
sekitar mengenai karya seni dalam masyarakat. Hal tersebut
bertujuan agar siswa mensyukuri anugerah yang telah diberikan
Tuhan karena mereka memiliki bahasa Indonesia sehingga
dapat berkomunikasi meskipun dari suku yang berbeda-beda.
3) Pada tema indahnya Kebersamaan dengan subtema bersyukur
atas keberagaman, materi yang dipilih sudah sesuai dengan isi
kurikulum. Contoh hal tersebut adalah dengan adanya
penugasan, seperti siswa bekerja kelompok yang terdiri atas 6-
8 orang. Setiap kelompok diminta membuat skenario drama
tentang Bersyukur atas Keberagaman. Siswa ditugaskan untuk
membuat drama sesuai tema yang telah ditentukan.
4) Pada setiap akhir pembelajaran, terdapat kolom “Kerjasama
dengan Orang Tua”. Kolom tersebut berisi tugas yang harus
dilakukan siswa bekerja sama dengan orang tuadi rumah. Hal
tersebut bertujuan agar orang tua terlibat dalam aktivitas belajar
anak. Kejelasan petunjuk di dalam buku guru dan buku siswa
diuraikan sebagai berikut.
c. Petunjuk untuk siswa dideskripsikan dengan bahasa yang jelas.
Selain jelas, bahasa yang digunakan pun cukup sederhana, sesuai
dengan tingkat perkembangan bahasa anak SD. Hal tersebut
menyebabkan siswa mudah memahami petunjuk-petunjuk, baik
dalam bentuk pernyataan maupun pertanyaan.
d. Bahan ajar (wacana, lagu, dll.) yang tedapat di dalam buku siswa
sudah sesuai dengan tema yang disajikan. Selain itu, bahan ajar
yang disajikan juga sesuai dengan tingkat perkembangan (kognitif
dan psikologis) siswa SD. Contoh hal tersebut adalah wacana yang
berjudul “Fahombo Batu dan Situs Trowulan” telah sesuai dengan
tema “Indahnya Kebersamaan” dengan subtema.
“Kebersamaan dalam Keberagaman”. Wacana tersebut mengulas
peninggalan bersejarah yang menunjukkan keberagaman suku dan
budaya di Indonesia. Wacana tersebut dihadirkan dengan bahasa

12
yang sederhana, yang sesuai dengan tingkat kognitif dan psikologis
siswa kelas IV, V, VI SD., sehingga mudah dipahami siswa.
e. Kegiatan (tugas) siswa yang dihadirkan di dalam buku siswa sudah
dapat menggali potensi siswa. Hal tersebut karena kegiatan yang
diminta sudah sesuai dengan aspekaspek pada kompetensi dasar.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan saintifik, yaitu mengamati,
bertanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, mengkomunikasikan kegiatan (tugas) dalam
kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh, pada tema “Indahnya
Kebersamaan” dengan subtema “Kebersamaan dalam
Keberagaman”, terdapat tugas siswa diminta untuk mewawancarai
masyarakat sekitar tentang pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan
dengan hasil karya seni dan budaya. Tugas ini mengacu pada
kompetensi dasar Bahasa Indonesia, yaitu menggali informasi dari
teks wawancara tentang jenisjenis usaha dan pekerjaan serta
kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
2. Buku guru
Buku guru yang diberikan sebagai panduan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran disajikan sama menariknya dengan buku
siswa. Baik buku siswa maupun buku guru, penuh dengan gambar
ilustrasi yang menarik. Buku guru berisi berbagai hal, seperti petunjuk
penggunaan buku guru, rincian materi dan aktivitas pembelajaran yang
terdapat di buku siswa, alternative aktivitas yang dapat dilakukan
dalam pembelajaran, jejaring tema dan subtema, sampai dengan rubrik
penilaian aktivitas dan hasil belajar siswa. Buku ini memudahkan guru
untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran yang terdapat di dalam
buku siswa dengan lebih maksimal.

E. Buku Teks Bahasa Indonesia kelas tinggi Sekolah Dasar

13
Dalam telaah buku teks ini buku yang digunakan adalah buku
wajib yang dikeluarkan oleh Depdiknas yaitu Buku Bahasa Indonesia
untuk Sekolah Dasar kelas IV,Vdan VI.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan di
Indonesia. Kurikulum tersebut disiapkan untuk membentuk generasi yang
siap menghadapi tantangan masa depan. Kurikulum 2013 dirancang
dengan ideal untuk mengembangkan sikap keagamaan, sikap social,
pengetahuan, dan penerapan pengetahuan bagi siswa. Pada struktur
kurikulum 2013 jenjang sekolah dasar, pembelajaran Bahasa Indonesia
mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.
Bahasa Indonesia memiliki peran sebagai pengehela untuk mengantarkan
materi pada semua mata pelajaran. Pada Kurikulum 2013, mata pelajaran
Bahasa Indonesia mengalami perubahan yang cukup besar, misalnya
pembelajaran yang dilakukan berbasis pada teks dan disajikan dalam
bentuk tematik integratif untuk semua tingkat kelas. Selain itu, peribahan
pun tampak pada penyajian materi kebahasaan dan kesastraan Indonesia.
Kedua materi tersebut mendapatkan porsi yang lebih sedikit dibandingkan
dengan sebelumnya. Hal tersebut sangat disayangkan, karena kedua materi
tersebut merupakan materi yang memiliki peranan yang penting dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada kurikulum 2013, depdikbud telah menyediakan buku siswa
dan buku guru untuk menunjang pembelajaran. Buku siswa dan buku guru
tersusun dengan baik, dari mulai penyusunan petunjuk penggunaan,
pemilihan materi ajar, penyusunan tugas dan latihan bagi siswa, sampai
dengan penilaian. Kedua buku tersebut dapat menjadi salah satu penunjang
keberhasilan pembelajaran bila digunakan secara tepat dan maksimal.
Kurikulum 2013 dirancang untuk menghadirkan pembelajaran
yang ideal, sehingga menghasilkan output yang ideal pula. Rancangan
yang telah disusun dengan sempurna tidak akan berakhir dengan sempurna

14
bila dalam aplikasiannya tidak maksimal, begitu pula dengan Kurikulum
2013. Kurikulum 2013 belum dapat diaplikasikan dengan maksimal
karena berbagai hal, salah satunya adalah penguasaan guru terhadap
kurikulum tersebut belum optimal. Sosialisasi dan pelatihan bagi guru
untuk menyokong hal tersebut belum dilakukan secara meraka. Hal
tersebut menyebabkan banyak guru yang kurang tepat atau bahkan salah
mengaplikasikan Kurikulum 2013. Hal tersebut tentu dapat diatasi dengan
adanya sosialisasi dan pelatihan yang menyeluruh dan intensif, sehingga
Kurikulum 2013 dapat mencapai tujuan dan hasil yang maksimal.

B. Saran
Setiap kelas dalam Kurikulum Bahasa Indonesia SD dimulai
dengan aspek Mendengarkan yang sudah ditetapkan standar
kompetensinya. Kemudian dijabarkan dalam bentuk tabel yang terdiri atas
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok. Setelah aspek
mendengarkan, diikuti oleh aspek berbicara, aspek membaca, dan aspek
menulis begitu seterusnya.
Guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus
tergantung pada buku teks yang ada, bisa mencari dari sumber-sumber lain
dan boleh menyusun sendiri buku teks karena setelah pembelajaran ini
mengetahui syatar-syarat penyusunan buku teks yang baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anggari, Angi St,dkk. 2017. Selalu Berhemat Energi: Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Depdikbud. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud.

Permendikbud No 24 Tahun 2016. Tentang KI dan KD KK 2013 SD/MI


Bahasa Indonesia.

Puskur Balitbang Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata


Pelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Depdiknas.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

16
17

Anda mungkin juga menyukai