Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

TEKNIK WAWANCARA
(Pengertian, Fungsi, Struktur, dan Tahapan-Tahapan)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen : Ruhenda, S.Ag., M.Si, M.M.

Kelompok 4:
Mayang Nuraini (1178020135)
Mega Meilia (1178020136)
Moch. Farhan Irsandiar (1178020140)
Muhamad Albyan (1178020146)
Muhamamd Addar Quthni (1178020150)
Muhammad Amir Mahfuzh (1178020152)
Mukti Mauludi (1178020164)
Nadila Sholehah (1178020169)
Nawaz Zoel Akbar Ma’asy (1178020173)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji serta Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang


mana atas segala rahmat, berkat serta karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan.
Tidak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi kita, Nabi besar, Nabi
penutup segala Nabi yakni Muhammad Shallahu’alaihi Wassallam.
Makalah yang berjudul “TEKNIK WAWANCARA” ini bertujuan untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Bisnis, selain dari itu juga makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan dan nuansa berfikir para pembaca terkait
ilmu Komunikasi Bisnis.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam segala bentuk, baik itu dalam bentuk materi ataupun moril. Terutama kami
sangat berterima kasih sekali kepada dosen pengampu mata kuliah Komunikasi
Bisnis, yaitu Ruhenda, S.Ag., M.Si, M.M. yang telah memberikan kami ilmu
pengetahuan serta tugas ini sehingga kami dapat lebih berfikir kritis, logis, dan
sistematis.
Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan-kesalahan, Kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
supaya kami dapat memperbaikinya dikemudian hari.

Bandung, 22 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH .............................................................................2
1.3 TUJUAN .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3


2.1 PENGERTIAN WAWANCARA ....................................................................3
2.1.1 Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli .......................................3
2.2 FUNGSI DAN TUJUAN WAWANCARA .....................................................5
2.3 STRUKTUR WAWANCARA ........................................................................5
2.4 JENIS-JENIS WAWANCARA .......................................................................7
2.5 CIRI-CIRI PEWAWANCARA .................................................................... 11
2.6 PERSIAPAN WAWANCARA KERJA ....................................................... 12
2.6.1 Persiapan Sebelum Wawancara ......................................................... 14
2.6.2 Ketika Wawancara Berlangsung ....................................................... 15
2.7 MACAM-MACAM CARA WAWANCARA .............................................. 16
2.8 PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM WAWANCARA ................... 17
2.9 CARA-CARA MELAKUKAN WAWANCARA YANG BAIK ................ 19
2.10 TAHAP-TAHAP WAWANCARA ............................................................. 20
2.11 TEKNIK DALAM WAWANCARA........................................................... 22

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 24


3.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 24
3.2 KRITIK DAN SARAN................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Wawancara merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering
digunakan dalam rangka menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk
tujuan pemeriksaan psikologis. Secara umum, wawancara memiliki karakteristik
yang hampir sama dengan interaksi sosial yang akrab, percakapan, diskusi ataupun
presentasi, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut Budiyono
(2003: 52) mengatakan bahwa metode wawancara (interview) adalah cara
pengumpulan yang dilakukan antara peneliti dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007)
mengatakan “ A clinical task-based interview can be seen as a situation where the
interview-interview interaction on task is regulated by a system of explicit and
implicit norms, value, and rules”.

Stewart dan Cash (2012) memberikan batasan yang spesifik tentang


wawancara ini, yaitu, "Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua
pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah
ditetapkan dan melibatkan proses Tanya jawab tentang sesuatu".

Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas
dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara
pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan
pada hasil tugas / tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud
dan tujuan penelitian.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan membahas beberapa permasalahan mengenai seluk


beluk yang berkaitan dengan wawancara,yaitu definisi wawancara dan hasil
wawancara.

1. Apa pengertian wawancara?


2. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk wawancara kerja ?
3. Bagaimana cara melakukan wawancara yang baik?
4. Apa saja tahap-tahap dan tujuan wawancara?
5. Apa saja jenis-jenis wawancara dan tujuannya?

1.3 TUJUAN
2. Mengetahui apa itu wawancara
3. Mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi wawancara
4. Mengetahui bagaimana melakukan wawancara yang baik
5. Mengetahui tahap-tahap wawancara dan tujuannya
6. Mengetahui jenis-jenis wawancara dan tujuannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN WAWANCARA


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal. Menurut Bungin (2007), wawancara merupakan salah satu
metode pengumpulan data penelitian dimana dalam pelaksanaannya terjadi proses
percakapan untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dengan dua pihak yakni
pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interview).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti


ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam (Ruhyat dalam Sugiyono, 2013). Wawancara adalah salah satu tahap
yang harus dilalui oleh pelamar ketika memutuskan untuk bekerja di suatu
perusahaan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa wawancara
merupakan metode pengumpulan data dalam melakukan suatu penelitian yang
dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan antara pewawancara
atau interviewer (yang mengajukan pertanyaan) dengan orang yang
diwawancarai/interviewee dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi
secara mendalam dari responden.

2.1.1 Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli


Untuk lebih memahami apa arti wawancara, kita dapat merujuk kepada
pendapat beberapa ahli. Di bawah ini adalah pengertian wawancara menurut
para ahli:

1. Lexy J. Moleong

Menurut Lexy J. Moleong pengertian wawancara adalah suatu percakapan


dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden

3
berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan
dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan
penelitian.

2. Charles Stewart dan W.B. Cash

Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash pengertian Wawancara adalah proses
interaksi dengan sebuah tujuan serius yang memiliki maksud dan tujuan untuk
bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya jawab.

3. Denzig

Menurut Denzig pengertian wawancara adalah suatu kegiatan yang dipandu


dan rekaman pembicaraan atau tatap muka suatu percakapan, di mana
seseorang mendapat informasi dari orang lain.

4. Robert Kahn dan Channel

Menurut Robert Kahn dan Channel, pengertian wawancara adalah suatu pola
khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan
tertentu dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu proses
eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.

5. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat pengertian wawancara adalah suatu cara yang


digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan sebuah informasi
dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara tatap
muka.

6. Sugiyono

Menurut Sugiyono pengertian wawancara adalah suatu teknik pengumpulan


data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat
dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan jaringan telepon.

7. Arikunto

4
Menurut Arikunton pengertian wawancara adalah dialog yang dilakukan
pewawancara untuk mendapatkan informasi dari terwawancara.

2.2 FUNGSI DAN TUJUAN WAWANCARA


 Fungsi Wawancara

Seperti yang disebutkan pada definisi wawancara di atas, fungsi wawancara secara
umum adalah untuk menggali informasi dari narasumber. Selengkapnya, berikut ini
adalah beberapa fungsi wawancara tersebut:

 Menghindari kesalahan informasi/ data yang simpang siur


 Informasi/ data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal
 Memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam
 Mendapatkan informasi dan data yang objektif dan berimbang
 Menggali kemunkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah

 Tujuan Wawancara

Tujuan wawancara secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat
dari narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan tertentu kepada
narasumber.

Secara khusus, berikut ini adalah beberapa tujuan wawancara:

 Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama
(primer).
 Untuk melengkapi informasi/ data yang dikumpulkan dari teknik
pengumpula data lainnya
 Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data
lainnya

2.3 STRUKTUR WAWANCARA

5
Meskipun terdapat berbagai macam wawancara dengan tujuan yang berbeda-
beda, setiap wawancara pada dasarnya mempunyai struktur yang sama. Kesadaran
pewawancara untuk mengikuti struktur tersebut akan menciptakan suatu
wawancara yang efektif. Penerapan fase yang diambil sebagai contohnya adalah
untuk wawancara pekerjaan.

 Perencanaan Fase

Perencanaan sebenarnya tidak termasuk bagian dari wawancara, karena


dilakukan sebelum wawancara dilaksanakan. Walaupun demikian penting
untuk dimasukkan, karena perencanaan dapat menjamin keberhasilan
wawancara.

 Menetapkan tujuan

Mempelajari hal-hal mengenai pelamar dan subyek atau pekerjaan yang


ditawarkan. Menetapkan spesifikasi pepekerjaan yang akan ditawarkan dan
berdasarkan hal tersebut.

 Menciptakan Hubungan

Bagi sebagian orang, wawancara merupakan suatu peristiwa yang bisa


menciptakan ketegangan. Untuk mengurangi ketegangan dan memudahkan
jalannya pertukaran informasi, di awal wawancara, pewawancara harus
menciptakan hubungan dengan pelamar. Jabatan tangan, senyum yang
hangat, dan suara yang ramah, merupakan salah satu cara dalam menyambut
pelamar.

 Menetapkan Tujuan

Seorang pewawancara harus menjelaskan tujuan utama wawancara tersebut.


Berikan pengertian pada pelamar tentang keinginan anda, karena seringkali
masalah timbul disebabkan pewawancara mengasumsikan bahwa tujuan-
tujuan yang diharapkannya sudah jelas bagi pelamar.

 Tahap Tanya Jawab

6
Setelah tahap di atas, maka dimulai pembicaraan mengenai subyek yang
ingin diketahui dari pelamar. Skema yang baik harus mengikuti sebuah
kronologi yang tepat yaitu dimulai dengan latar belakang pendidikan dan
aktivitas pelamar, dilanjutkan dengan pengalaman pekerjaan (jika ada) dan
diakhiri dengan aktivitas pekerjaan.

 Tahap Meringkas

Pada saat wawancara, terjadi pertukaran informasi antara pewawancara


dengan pelamar, kemungkinan saja informasi yang didapat relevan dengan
tujuan, tetapi mungkin pula sama sekali tidak relevan.

 Tahap Evaluasi

Tahap ini dilakukan setelah wawancara berakhir. Semua informasi yang


telah didapatkan dari orang yang diwawancarai, harus dirangkum secara
keseluruhan tanpa ditambah ataupun dikurangi.

2.4 JENIS-JENIS WAWANCARA

Tujuan dari pewawancara untuk memperoleh keterangan atau pendapat


dimaksud untuk digunakan sebagai masukan suatu penelitian atau digunakan
sebagai bahan berita untuk dimuat di mass media (surat kabar, majalah, radio,
televisi). Dengan demikian, kedudukan yang diwawancarai adalah sumber
informasi, sedangkan pewawancara adalah penggali informasi. Dalam prakteknya
ada beberapa jenis wawancara yang dapat dilakukan, antara lain:

• Wawancara bebas,
Yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu
dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara
bebas seringkali juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat
pada daftar pertanyaan tertentu.
Contohnya, wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan artis
atau pejabat pemerintah.

7
• Wawancara terpimpin,
Yaitu wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara terpimpin
seringkali disebut juga sebagai wawancara berstruktur. Contohnya,
wawancara yang dilakukan pembawa acara di stasiun televisi kepada pihak
yang diwawancarai (pejabat, pemuka masyarakat, ahli).

• Wawancara individual,
Yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan
responden tunggal. Wawancara individual disebut juga sebagai wawancara
secara perorangan. Contohnya, wawancara formal maupun informal yang
dilakukan oleh seorang wartawan dengan seorang pejabat tertentu atau
seorang wartawan dengan seorang artis.

• Wawancara kelompok,
Yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu
yang bersamaan. Sebagai contoh, wawancara yang dilakukan wartawan
dengan sekelompok personal band atau para pemain dari kesebelasan
sepakbola tertentu.

• Wawancara konferensi,
Yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden
atau wawancara antara sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
Contohnya, wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah
pimpinan perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas,
wawancara yang dilakukan oleh beberapa wartawan kepada pejabat yang
menyelenggarakan konferensi pers, wawancara yang dilakukan dengan pola
konferensi jarak jau (teleconference) seperti yang dilakukan oleh
pewawancara TV dengan beberapa pihak yang diwawancarai di berbagai kota
terpisah.

8
• Wawancara terbuka,
Yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak
terikat) jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan
pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.

• Wawancara tertutup,
Yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.
Contohnya, wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan
(questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan untuk dipilih, seperti
setuju, tidak setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang.

 Jenis-jenis Wawancara Dalam Bisnis


A. Wawancara yang Didominasi oleh Pertukaran Informasi

Semua jenis wawancara sebenarnya tidak hanya melibatkan pertukanan


informasi tetapi juga melibatkan emosi. Contoh-contoh wawancara yang
akan dijelaskan berikut ini adalah wawancara yang lebih didominasi oleh
pertukaran informasi:

1. Wawancara pekerjaan (job interview)

Dalam wawancara pekerjaan, pelamar ingin mempelajari mengenai posisi


yang ditawarkan perusahaan dan mengenai perusahaannya. Di sisi lain
pewawancara ingin mempelajari mengenai kemampuan dan pengalaman
pelamar. Kedua belah pihak di sini berkeinginan untuk memberikan kesan
yang baik.

2. Wawancara informasi (information interview)

Dalam wawancara informasi, pewawancara berusaha mencari fakta atau


data untuk pengambilan keputusan atau untuk memahami suatu masalah.
Informasinya kebanyakan mengalir satu arah, dimana pewawancara
memberikan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh pihak lain.
Dalam hal ini keterampilan mendengan menjadi sangat dominan. Contoh

9
wawancara ini misalnya: reporter yang mencari berita, konsultan yang
berusaha mengenali sikap karyawan perusahaan yang menjadi kliennya, dan
sebagainya.

3. Wawancara yang bersifat membujuk (persuasive interview)

Pewawancara dalam wawancara yang bersifat membujuk akan menjelaskan


kepada pihak lainnya mengenai ide, produk, atau, jasa, dan menjelaskan
mengapa pihak lainnya tersebut perlu melakukan apa yang
direkomendasikannya. Wawancara seperti ini seringkali terjadi dalam
penjualan. Misalnya pewawancara mendiskusikan dengan calon pembeli
mengenai keb utuhan pembeli, dan menjelaskan bagaimana produknya
dapat memenuhi kebutuhan pembeli tersebut.

4. Wawancara bagi karyawan yang mengundurkan diri (exit interview)

Pada wawancara yang dilakukan kepada karyawan yang akan


mengundurkan diri dari perusahaan, pewawancara mencoba untuk
memahami alasan mengapa karyawan tersebut akan pindah atau keluar dari
pekerjannya. Orang yang akan meninggalkan perusahaan biasanya dapat
memberikan pandangan yang lebih jujur mengenai kelebihan dan
kelemahan perusahaan.

B. Wawancara yang Didominasi oleh Pertukaran Perasaan


1. Wawancara evaluasi (evaluation interview)

Sebagai tindak lanjut atau bagian dari proses penilaian kinerja, atasan
langsung dari pegawai akan memberikan umpan balik mengenai kinerjanya.
Atasan dapat melakukan tanya jawab dengan pegawai tersebut mengenai
pencapaiannya dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk
kinerja yang lebih baik.

2. Wawancara pemberian nasihat (counseling interview)

10
Wawancara ini dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya,
mengenai masalah-masalah pribadi yang mengganggu atau mempengaruhi
kelancaran pekerjaannya.

3. Wawancara untuk mengatasi konflik (conflict resolution interview)

Konflik terjadi apabila dua individu atau kelompok berselisih pandangan.


Wawancarajenis ini dapat dilakukan untuk menelusuri permasalahannya,
dengan tujuan untuk mendapatkan solusi atau kesepakatan diantara kedua
pihak tersebut.

4. Wawancara teguran (diciplinary interview)

Wawancara teguran dilakukan apabila seorang pegawai melakukan


tindakan indisipliner. Atasan langsung mewawancarai pegawai yang
bersangkutan untuk mencoba mengoreksi perilaku perilakunya yang
mengabaikan aturan dan tata tertib perusahaan.

2.5 CIRI-CIRI PEWAWANCARA

Seorang pewawancara harus bisa membangun suasana yang kondusif dan


tidak kaku selama wawancara. Dengan begitu, responden atau narasumber dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Berikut ini adalah sikap-sikap
yang harus dimiliki seorang pewawancara:

1. Netral

Pewawancara harus bisa bersikap netral, dalam artian tidak memberikan komentar
setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang disampaikan oleh narasumber.
Tugas utama pewawancara adalah mengajukan pertanyaan dan merekam semua
keterangan yang disampaikan narasumber.

2. Ramah

11
Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang menarik minat responden
atau narasumber. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat sebuah narasi terkait
pertanyaan yang akan disampaikan.

3. Adil

Pewawancara harus dapat menempatkan diri sebagai orang yang netral dan
memperlakukan responden dengan sama. Dengan kata lain, pewawancara tetap
sopan dan menghormati semua narasumber tidak perduli bagaimanapun
keadaannya.

4. Menghindari Ketegangan

Pewawancara sebaiknya menghindari ketegangan dalam proses wawancara,


sehingga responden tidak merasa dihakimi atau diuji. Hal ini dapat dicapai dengan
memberikan pertanyaan yang sesuai dengan topik dan terarah.

2.6 PERSIAPAN WAWANCARA KERJA

Interview pekerjaan atau wawancara kerja adalah salah satu bagian


terpenting dari sebuah poses perekrutan kerja. Pada tahapan ini, kepribadian Anda
akan dinilai. Untuk itu ada baiknya jika Anda melakukan
beberapa persiapan sebelum menghadiri sebuah tes wawancara. Dalam ulasan kali
ini akan dibahasa mengenai Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara
kerja

Mengingat tes wawancara adalah sebuah proses pengenalan pribadi serta


kemampuan Anda, maka ada baiknya Anda mempersiapkan penampilan Anda.
Jangan sampai penampilan Anda tidak mencerminkan hal yang negatif untuk
perusahaan yang akan Anda masuki.

Yang harus dilakukan :

12
A. Kenali perusahaan
Yang akan Anda masuki dan pahami betul deskripsi pekerjaan dari
posisi yang ditawarkan. Pengetahuan seputar kedua hal tersebut akan menjadi
nilai tambah dan menunjukkan keseriusan Anda dalam mengajukan lamaran
kerja.
B. Melatih diri.
Hal ini cukup penting untuk dilakukan karena berlatih pun akan
meningkatkan kepercayaan diri Anda. Dan dengan berlatih, Anda dapat
memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dalam tes
wawancara kerja nantinya. Berangkat dari prediksi tersebut, Anda pun dapat
mempersiapkan jawaban-jawaban dengan lebih baik sebelum Anda melakukan
tes wawancara kerja.
C. Kesiapan yang matang
Tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda di mata perusahaan yang
akan Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu mempersiapkan diri dan
pastikan Anda menampilkan diri Anda yang terbaik dalam tes wawancara. Hal
hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja ( job interview )
demikian artikel mengenai Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara
kerja
D. Berdoa
Berdoalah menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
E. Datang Lebih Awal
Datang lebih awal dari yang ditentukan (in time) missal 30 menit sebelum
wawancara dimulai.
F. Bersikap Tenang
G. Percaya Diri
H. Siapkan Dokumen
Siapkan sertifikat, diploma, surat-surat penghargaan yang dimiliki.
I. Matikan Alat Komunikasi
J. Mengetuk Pintu Sebelum Masuk

Yang harus dihindari :

13
A. Datang Terlambat
B. Penampilan yang berlebihan
C. Membawa barang yang tidak seharusnya (tidak diperlukan). Seperi membawa
tas belanja atau sejenisnya dalam ruang wawancara kerja.
D. Mengajak teman atau keluarga
E. Kecemasan

Kecemasan ini berpengaruh terhadap kualitas interaksi antar pribadi.


Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha untuk menekan rasa
cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes wawancara belum efektif
karena sebagian besar calon karyawan memberi informasi yang dibuat-buat
mengenai dirinya agar pewawancara menganggap mereka sosok yang positif
dan bersemangat.

2.6.1 Persiapan Sebelum Wawancara


Cara yang kedua adalah dengan melakukan persiapan sebelum
wawancara. Hal ini dilakukaan agar kegiatan ini menjadi terarah, sehingga
wawancara yang akan dilaksanakan menjadi efektif. Persiapaan yang harus
dilakuakan diantaranya adalah :

a. Menghubungi atau mengkonfirmasi calon narasumber apakah


mereka siap atau bersedia untuk diwawancari baik secara langsung maupun
tidak langsung.
b. Mempersiapkan tema, atau informasi yang ingin digali dari
narasumber dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan.
Usahakan membuat pertanyaan yang bagus dengan memperhatikan
kelengkapan unsur unsur dalam teks berita yaitu 5W + 1H, diantaranya
adalah apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Hal ini
dilakukan agar wawancara yang akan dilakukan menjadi terarah dan tidak
terlalu memakan waktu.
c. Mempersiapakan alat – alat yang diperlukan ketika wawancara
sedang berlangsung, seperti buku catatan, pulpen, atau alat perekam. Alat –

14
alat tersebut sangat penting untuk dipersiapkan agar informasi yang
diberikan oleh narasumber bisa didapatkan.
d. Memperhatikan cara berpakaian. Pewawancara sebaiknya terlihat
rapih agar tidak menimbulkan kesan yang buruk terhadap naraumbernya.
Selain itu, perhatikan juga gaya berbicara dan sikap ketika wawancara akan
dimulai.
e. Menciptakan kesan yang baik. Datanglah tepat waktu apa bila telah
membuat perjanjian dengan narasumber sebelumnya, atau mintalah dengan
ramah sehingga narasumber menghargai Anda dan bersedia untuk
diwawancarai.

2.6.2 Ketika Wawancara Berlangsung


Cara selanjutnya adalah dengan memperhatikan tehnik umum ketika
melakukan suatu wawancara. Berikut ini adalah pedoman umum ketika
melangsungkan wawancara.

a. Perkenalkanlah terlebih dahulu identitas diri Anda dan darimana


Anda berasal. Hal ini untuk mengindari kecurigaan yang mungkin timbul di
dalam diri narasumber, sehingga mereka bisa dengan tenang menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan.
b. Lakukan pendekatan secara tidak langsung dan menciptakan
suasana yang kondusif dengan narasumber. Ini bisa dilakukan dengan
bertanya identitas narasumber dan bisa juga menanyai narasumber tentang
hobi atau kesenangan mereka. Jika pembicaraan sudah mulai hangat,
barulah menghubungkannya dengan topik yang akan Anda bicarakan.
c. Mulailah dengan pertanyaan –pertanyaan ringan terlebih dahulu dan
barulah menuju pertanyaan – pertanyaan yang sulit dan membutuhkan
penjelasan yang lebih panjang.
d. Dengarkan narasumber ketika menjawab pertanyaan dengan
sekasama dan tulislah jawaban – jawaban tersebut dengan menuliskan point
– pointnya saja. Jika menggunakan alat perekam, pastikan alat perekam
telah berjalan dengan baik.

15
e. Jangan pernah sekali – kali memotong pembicaraan narasumber
ketika sedang berbicara. Jika mereka telah selesai menjawab, barulah
pewawancara menanyakan hal lainnya.
f. Ada baiknya kita merespon narasumber dengan respon – respon
sederhana seperti mengangguk agar narasumber merasa diperhatikan.
g. Jangan pernah meminta narasumber untuk mengulangi jawaban
yang telah diutarakan.
h. Hindarilah pertanyaan – pertanyaan yang bisa menyinggung,
menyudutkan, atau menghakimi narasumber.
i. Setelah wawancara selesai, usahakan tetap menciptakan suasana
yang hangat dengan cara menyampaikan terimakasih dan mendoakan
narasumber.
j. Setelah itu, tulislah hasil wawancara itu ke dalam sebuah teks berita
dengan penyusunan yang baik dan benar.

2.7 MACAM-MACAM CARA WAWANCARA

Wawancara bisa dilakukan dalam berbagai cara, wawancara dengan cara


langsung (direct interview), wawancara tidak langsung (indirect interview), atau
wawancara berpola (patterned interview).

 Wawancara Langsung

Pada wawancara langsung pewawancara mengontrol secara terus menerus


jalannya wawancara. Pewawancara menggunakan daftar pertanyaan yang
telah dibuat sebelumnya. Semua yang diwawancarai mendapatkan
pertanyaan yang sama, walaupun di antara mereka terdapat perbedaan-
perbedaan, misalnya kemampuan, pengalaman, umur, dan lain-lain.

 Wawancara Tidak Langsung

16
Dalam wawancara tidak langsung, pewawancara memberikan rangsangan
atau umpan kepada pelamar untuk berbicara. Dengan demikian
pewawancara memberikan pertanyaan yang berbeda untuk orang yang
berbeda. dan lain-lain.

 Wawancara Berpola

Wawancara berpola adalah kombinasi dari wawancara langsung dan tidak


langsung. Pada teknik wawancara seperti ini digunakan pula daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, tetapi pewawancara juga
memberikan umpan kepada yang diwawancarai untuk mengembangkan
jawaban-jawabannya. Jadi pewawancara tidak selalu menanyakan
pertanyaan yang sama untuk seluruh pelamar, pewawancara akan
menyesuaikan pertanyaan dengan pelamar. Ada kalanya wawancara
berkembang bila orang yang diwawancarai aktif menjawab pertanyaan,
tetapi jika ia pasif sangat sulit untuk mengembangkan wawancara.

2.8 PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

Tanpa pertanyaan-pertanyaan yang tepat, seorang pewawaancara tidak akan


memperoleh informasi yang cukup. Di bawah ini adalah beberapa tipe pertanyaaan
yang dapat dipertimbangkan untuk dipilih sebelum melakukan wawancara, disertai
contohnya untuk wawancara kerja.

 Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan pendapat atau


opini dari orang yang diwawancarai. Pada pertanyaan terbuka, orang yang
diwawancarai mempunyai kebebasan untuk menguraikan pendapatnya
sampai seberapa jauh ia ingin menjelaskan uraiannya. Di bawah ini adalah
contoh pertanyaan terbuka.

”Bisakah anda menceriterakan mengenai diri anda?”

”Mengapa anda melamar pekerjaan ini?”

17
”Apa pandangan anda mengenai bidang kerja yang anda tekuni?”

 Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban yang


singkat, atau sangat singkat. Pada pertanyaan tertutup, pewawancara
membatasi jawaban yang akan diberikan. Contoh dari pertanyaan tertutup
adalah sebagai berikut:

”Apakah anda senang membaca buku?”

”Berapa umur anda,antara 17-25, 26-35, 36-45?” ”Anda sudah


berkeluarga?”

”Apa jabatan anda sekarang?”

 Pertanyaan Terarah

Pertanyaan terarah adalah pertanyaan yang mengarahkan jawabannya pada


suatu arah tertentu. Jawabannya sudah sama-sama diketahui oleh
pewawancara dan orang yang diwawancarai, dilakukan hanya untuk
ferivikasi informasi faktual saja. Contohnya:

”Anda sudah lulus D3, bukan?”

”Anda bersedia ditempatkan di mana saja?”

 Pertanyaan Netral

Dalam pertanyaan netral, pewawancara tidak berusaha untuk mengarahkan


respon orang yang diwawancarai. Pertanyaan diungkapkan sedemikian rupa
sehingga tidak memperlihatkan indikasi jawaban yang diinginkan pelamar.
Misalnya:

”Bagaimana pendapat anda mengenai pekerjaan yang membutuhkan


banyak perjalanan?” ”Mengapa anda meninggalkan perusahaan?”

 Pertanyaan Reflektif

18
Pertanyaan reflektif adalah pertanyaan yang diajukan berdasarkan refleksi
jawaban orang yang diwawancarai, dengan maksud untuk mengembangkan
jawaban. Contohnya:

Interviewee : ”Sebenarnya saya menyukai pekerjaan saya yang lalu,


menarik, dan kompensasinya juga bagus. Tetapi saya mendapatkan masalah
dengan supervisor”. Interviewer : ”Masalah dengan supervisor?”

Interviewee : ”Selama ini saya telah berusaha bekerja dengan baik, tetapi
beberapa teman seringkali menimbulkan cekcok”. Interviewer: ”Cekcok?”

 Pertanyaan Hipotetis

Pertanyaan hipotetis adalah pertanyaan untuk mengetahui kecepatan reaksi


dan daya pikir orang yang diwawancarai dalam kaitannya dengan suatu
masalah. Contohnya:

”Jika bawahan anda nanti ternyata lebih terampil daripada anda dalam
beberapa hal, apa yang akan anda lakukan?” Dalam pelaksanaan
wawancara, pewawancara harus terampil mengombinasikan bentuk
pertanyaan yang akan diajukan.

2.9 CARA-CARA MELAKUKAN WAWANCARA YANG BAIK

Berikut adalah beberapa cara agar wawancara berjalan dengan baik:


1. Pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik minat
narasumbernya.
2. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan
yang simpatik.
3. Hindari ketegangan, jangan sampai narasumber merasa dirinya sedang
dihakimi atau diuji.
4. Kalau suasana menjadi terasa tegang, narasumber mempunyai hak untuk
membatalkan pertemuan dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan
hasilnya.

19
5. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar
terarah.
6. Usahakan pula kita dapat mengontrol cara berbicara kita agar terlihat sopan
dan fokus pada topik pembicaraan.

Tips melakukan interview dengan baik dapat membantu anda untuk


melakukannya dengan mudah. Siapkan mental terbaik Anda saat akan mengikuti
test wawancara kerja. Mental akan tercermin dari gaya berbicara Anda, penampilan,
cara duduk dan sebagainya.

Jangan berpikir bahawa pekerjaan di depan Anda adalah pekerjaan terakhir


yang akan menentukan nasib kehidupan Anda, pikirkan bahwa di luar sana masih
banyak perusahaan yang antri membutuhkan Anda.

Dengan cara ini, Anda bisa tampil lebih tenang, tidak terburu-buru dan
santai tidak gugup. Apabila persiapan mental Anda sudah gagal, maka akan tampak
secara jelas pada pengaruh fisik Anda.

2.10 TAHAP-TAHAP WAWANCARA

Wawancara biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Hal tersebut


dilakukan agar perusahaan tidak salah pilih dalam memilih karyawan nantinya dan
benar-benar menemukan karyawan yang berkualitas dan tepat guna. Berikut
beberapa tahap wawancara :

A. Wawancara Pendahuluan
Wawancara pendahuluan merupakan tahapan awaal yang dilakukan oleh
perusahaan atau lembaga lain yang biasa disebut outsource. Outsource pada
umumnya merupakan lembaga yang menangani proses penyeleksian
karyawan yang sering bekerja sama dengan perusahaan, terutama perusahaan
besar.

Tujuan dari wawancara pendahuluan ini adalah :

a. Untuk menyortir sejumlah besar calon secara efisien.

20
b. Untuk menyingkirkan pelamar yang tidak memenuhi persyaratan
dari proses penerimaan karyawan.

B. Wawancara Panel
Wawancara panel merupakan tahapan wawancara, untuk menilai pelamar
secara lebih mendetail. Pewawancara akan menilai jawaban, tindakan, dan
sikap dari pelamar. Calon pelamar diberikan pertanyaan atau kasus mengenai
suatu kejadian, kemudian, dituntut untuk berdiskusi dan melakukan
pemecahan masalah.
Dari tahap ini, akan terlihat sikap dan sifat pelamar dalam menangani
masalah, berdiskusi dengan orang lain, kekuatan analisis dan
mempertahankan pendapat. Kemudian akan dinilai, apakah pelamar
merupakan orang yang dikehendaki perusahaan atau tidak.

C. Wawancara Akhir
Wawancara akhir merupakan tahapan terakhir dari proses wawancara.
Apabila wawancara awal dan wawancara panel bisa dilakukan oleh pihak
outsource, maka untuk wawancara akhir ini biasanya akan dilakukan oleh
pihak perusahaan langsung. Pewawancara biasanya dari bagian Human
Resource and Development (HRD), bahkan beberapa direktur dan komsaris
pun biasanya turun tangan dalam melakukan wawancara ini.

Tujuan dari wawancara akhir adalah :

a. Memaparkan manfaat yang akan diperoleh jika pelamar bergabung


dalam sebuah perusahaan.
b. Mengetahui lebih detail berkaitan dengan kepribadian pelamar.
c. Bernegosiasi tentang gaji dan tunjangan yang akan diterima apabila
menjadi karyawan perusahaan tersebut.

Berikut gambaran umum Wawancara dalam penerimaan Tenaga Kerja:

21
2.11 TEKNIK DALAM WAWANCARA

Berikut kami akan berusaha memaparkan teknik-teknik yang harus diperhatikan


dalam mewawancarai seseorang/narasumber.

• Mulailah mengungkapkan maksud dan tujuan dari diadakannya wawancara


tersebut, dengan menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana sehingga mudah
dimengerti oleh responden.

• Berlaku sopan dan ramah dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan
wajar serta tidak dibuat-buat. Hindari gaya bahasa yang berintonasi memerintah
dan menekan serta hal-hal yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak
menyenangkan lainnya.

• Tidak melakukan wawancara secara tergesa-gesa yang dapat menimbulkan kesan


bahwa wawancara yang dilakukan tidak berguna atau tidak penting.

22
• Usahakan proses wawancara yang dilakukan berarti penting sekali bagi proses
penelitian dengan sikap yang tidak berlebih-lebihan yang justru menimbulkan
kesan mengolok-olok si responden.

• Bantu responden yang mengalami kesulitan dalam mengeluarkan pendapatnya ke


dalam bentuk lisan.

• Apabila dalam proses wawancara terdapat informasi/data baru yang tidak


direncanakan dalam proses wawancara tersebut, buatlah sendiri daftar pertanyaan
untuk menggali informasi yang baru tersebut.

• Gunakanlah alat

Bantu dalam proses wawancara yang dapat mencatat/merangkum hasil wawancara


tersebut, baik berupa alat pencatat, tape recorder, video casete, hand phone, kamera,
dan lain-lain.

23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Suatu organisasi perusahaan yang mengundang anda untuk melakukan
wawancara kerja , untuk mencari pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai yang
dibutuhkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab


dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal. Menurut Bungin (2007), wawancara merupakan salah satu
metode pengumpulan data penelitian dimana dalam pelaksanaannya terjadi proses
percakapan untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dengan dua pihak yakni
pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interview).

Kesiapan yang matang tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda di


mata perusahaan yang akan Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu
mempersiapkan diri dan pastikan Anda menampilkan diri Anda yang terbaik dalam
tes wawancara. Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja ( job
interview ) demikian artikel mengenai Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum
wawancara kerja.

Pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik minat


narasumbernya. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar
menimbulkan kesan yang simpatik. Hindari ketegangan, jangan sampai narasumber
merasa dirinya sedang dihakimi atau diuji. Maka dari itu, penting bagi seorang
pewawancara untuk memahami “seluk-beluk” ataupun teknik-teknik dalam
melakukan wawancara.

24
3.2 KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan
memenuhi terhadap tugas yang diberikan. Apabila ada kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
 BUKU

25
Agustina, Tri. 2005. MEMENANGKAN WAWANCARA KERJA (Untuk Pencari
Kerja). Yogyakarta: Indonesia Cerdas (Anggota IKAPI).

Danarti, Dessy. 2003,2004. SUKSES MENGHADAPI WAWANCARA KERJA.


Yogyakarta : CV.Andi Offset.

Kusumastuti, Yatri Indah. 2009. KOMUNIKASI BISNIS (Membangun


Hubungan Baik dan Kredibilitas). Bogor : IPB Press.

Purwanto,Djoko. 2011. KOMUNIKASI BISNIS (edisi keempat). Jakarta:


ERLANGGA

Sutrisna, Dewi. 2007. KOMUNIKASI BISNIS, edisi 1. Jakarta : CV Andi Offset

 WEBSITE:

Husnafadhilah Annisa. 2017. KOMUNIKASI BISNIS (WAWANCARA BISNIS).


https://annisahusnafadhilah.wordpress.com/2017/01/09/komunikasi-bisnis-
wawancara-bisnis/. Diakses tanggal 19 April 2019.

Kelasindonesia.com. 2015. PANDUAN CARA WAWANCARA YANG BAIK


SECARA LENGKAP. http://www.kelasindonesia.com/2015/05/teknik-cara-
wawancara-yang-baik-secara-lengkap.html. Diakses tanggal 19 April 2019.

Kholifah Sitinur. 2012. TEKNIK DALAM WAWANCARA. http://sitinur-


kholifah.blogspot.com/2012/11/teknik-dalam-wawancara.html. Diakses tanggal 19 April
2019.

LPM Penalaran UNM. 2018. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


WAWANCARA DAN JENIS WAWANCARA. https://penalaran-unm.org/faktor-
dan-jenis-wawancara/. Diakses tanggal 19 April 2019.

Maxmanroe. 2018. PENGERTIAN SECARA UMUM, TUJUAN, JENIS DAN


CIRI-CIRI PEWAWANCARA.
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html. Diakses
tanggal 19 April 2019.

26

Anda mungkin juga menyukai