TEKNIK WAWANCARA
(Pengertian, Fungsi, Struktur, dan Tahapan-Tahapan)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen : Ruhenda, S.Ag., M.Si, M.M.
Kelompok 4:
Mayang Nuraini (1178020135)
Mega Meilia (1178020136)
Moch. Farhan Irsandiar (1178020140)
Muhamad Albyan (1178020146)
Muhamamd Addar Quthni (1178020150)
Muhammad Amir Mahfuzh (1178020152)
Mukti Mauludi (1178020164)
Nadila Sholehah (1178020169)
Nawaz Zoel Akbar Ma’asy (1178020173)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Wawancara merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering
digunakan dalam rangka menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk
tujuan pemeriksaan psikologis. Secara umum, wawancara memiliki karakteristik
yang hampir sama dengan interaksi sosial yang akrab, percakapan, diskusi ataupun
presentasi, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut Budiyono
(2003: 52) mengatakan bahwa metode wawancara (interview) adalah cara
pengumpulan yang dilakukan antara peneliti dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007)
mengatakan “ A clinical task-based interview can be seen as a situation where the
interview-interview interaction on task is regulated by a system of explicit and
implicit norms, value, and rules”.
Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas
dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara
pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan
pada hasil tugas / tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud
dan tujuan penelitian.
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
2. Mengetahui apa itu wawancara
3. Mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi wawancara
4. Mengetahui bagaimana melakukan wawancara yang baik
5. Mengetahui tahap-tahap wawancara dan tujuannya
6. Mengetahui jenis-jenis wawancara dan tujuannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lexy J. Moleong
3
berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan
dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan
penelitian.
Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash pengertian Wawancara adalah proses
interaksi dengan sebuah tujuan serius yang memiliki maksud dan tujuan untuk
bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya jawab.
3. Denzig
Menurut Robert Kahn dan Channel, pengertian wawancara adalah suatu pola
khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan
tertentu dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu proses
eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
5. Koentjaraningrat
6. Sugiyono
7. Arikunto
4
Menurut Arikunton pengertian wawancara adalah dialog yang dilakukan
pewawancara untuk mendapatkan informasi dari terwawancara.
Seperti yang disebutkan pada definisi wawancara di atas, fungsi wawancara secara
umum adalah untuk menggali informasi dari narasumber. Selengkapnya, berikut ini
adalah beberapa fungsi wawancara tersebut:
Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat
dari narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan tertentu kepada
narasumber.
Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama
(primer).
Untuk melengkapi informasi/ data yang dikumpulkan dari teknik
pengumpula data lainnya
Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data
lainnya
5
Meskipun terdapat berbagai macam wawancara dengan tujuan yang berbeda-
beda, setiap wawancara pada dasarnya mempunyai struktur yang sama. Kesadaran
pewawancara untuk mengikuti struktur tersebut akan menciptakan suatu
wawancara yang efektif. Penerapan fase yang diambil sebagai contohnya adalah
untuk wawancara pekerjaan.
Perencanaan Fase
Menetapkan tujuan
Menciptakan Hubungan
Menetapkan Tujuan
6
Setelah tahap di atas, maka dimulai pembicaraan mengenai subyek yang
ingin diketahui dari pelamar. Skema yang baik harus mengikuti sebuah
kronologi yang tepat yaitu dimulai dengan latar belakang pendidikan dan
aktivitas pelamar, dilanjutkan dengan pengalaman pekerjaan (jika ada) dan
diakhiri dengan aktivitas pekerjaan.
Tahap Meringkas
Tahap Evaluasi
• Wawancara bebas,
Yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu
dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara
bebas seringkali juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat
pada daftar pertanyaan tertentu.
Contohnya, wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan artis
atau pejabat pemerintah.
7
• Wawancara terpimpin,
Yaitu wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara terpimpin
seringkali disebut juga sebagai wawancara berstruktur. Contohnya,
wawancara yang dilakukan pembawa acara di stasiun televisi kepada pihak
yang diwawancarai (pejabat, pemuka masyarakat, ahli).
• Wawancara individual,
Yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan
responden tunggal. Wawancara individual disebut juga sebagai wawancara
secara perorangan. Contohnya, wawancara formal maupun informal yang
dilakukan oleh seorang wartawan dengan seorang pejabat tertentu atau
seorang wartawan dengan seorang artis.
• Wawancara kelompok,
Yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu
yang bersamaan. Sebagai contoh, wawancara yang dilakukan wartawan
dengan sekelompok personal band atau para pemain dari kesebelasan
sepakbola tertentu.
• Wawancara konferensi,
Yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden
atau wawancara antara sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
Contohnya, wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah
pimpinan perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas,
wawancara yang dilakukan oleh beberapa wartawan kepada pejabat yang
menyelenggarakan konferensi pers, wawancara yang dilakukan dengan pola
konferensi jarak jau (teleconference) seperti yang dilakukan oleh
pewawancara TV dengan beberapa pihak yang diwawancarai di berbagai kota
terpisah.
8
• Wawancara terbuka,
Yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak
terikat) jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan
pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.
• Wawancara tertutup,
Yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.
Contohnya, wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan
(questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan untuk dipilih, seperti
setuju, tidak setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang.
9
wawancara ini misalnya: reporter yang mencari berita, konsultan yang
berusaha mengenali sikap karyawan perusahaan yang menjadi kliennya, dan
sebagainya.
Sebagai tindak lanjut atau bagian dari proses penilaian kinerja, atasan
langsung dari pegawai akan memberikan umpan balik mengenai kinerjanya.
Atasan dapat melakukan tanya jawab dengan pegawai tersebut mengenai
pencapaiannya dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk
kinerja yang lebih baik.
10
Wawancara ini dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya,
mengenai masalah-masalah pribadi yang mengganggu atau mempengaruhi
kelancaran pekerjaannya.
1. Netral
Pewawancara harus bisa bersikap netral, dalam artian tidak memberikan komentar
setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang disampaikan oleh narasumber.
Tugas utama pewawancara adalah mengajukan pertanyaan dan merekam semua
keterangan yang disampaikan narasumber.
2. Ramah
11
Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang menarik minat responden
atau narasumber. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat sebuah narasi terkait
pertanyaan yang akan disampaikan.
3. Adil
Pewawancara harus dapat menempatkan diri sebagai orang yang netral dan
memperlakukan responden dengan sama. Dengan kata lain, pewawancara tetap
sopan dan menghormati semua narasumber tidak perduli bagaimanapun
keadaannya.
4. Menghindari Ketegangan
12
A. Kenali perusahaan
Yang akan Anda masuki dan pahami betul deskripsi pekerjaan dari
posisi yang ditawarkan. Pengetahuan seputar kedua hal tersebut akan menjadi
nilai tambah dan menunjukkan keseriusan Anda dalam mengajukan lamaran
kerja.
B. Melatih diri.
Hal ini cukup penting untuk dilakukan karena berlatih pun akan
meningkatkan kepercayaan diri Anda. Dan dengan berlatih, Anda dapat
memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dalam tes
wawancara kerja nantinya. Berangkat dari prediksi tersebut, Anda pun dapat
mempersiapkan jawaban-jawaban dengan lebih baik sebelum Anda melakukan
tes wawancara kerja.
C. Kesiapan yang matang
Tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda di mata perusahaan yang
akan Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu mempersiapkan diri dan
pastikan Anda menampilkan diri Anda yang terbaik dalam tes wawancara. Hal
hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja ( job interview )
demikian artikel mengenai Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara
kerja
D. Berdoa
Berdoalah menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
E. Datang Lebih Awal
Datang lebih awal dari yang ditentukan (in time) missal 30 menit sebelum
wawancara dimulai.
F. Bersikap Tenang
G. Percaya Diri
H. Siapkan Dokumen
Siapkan sertifikat, diploma, surat-surat penghargaan yang dimiliki.
I. Matikan Alat Komunikasi
J. Mengetuk Pintu Sebelum Masuk
13
A. Datang Terlambat
B. Penampilan yang berlebihan
C. Membawa barang yang tidak seharusnya (tidak diperlukan). Seperi membawa
tas belanja atau sejenisnya dalam ruang wawancara kerja.
D. Mengajak teman atau keluarga
E. Kecemasan
14
alat tersebut sangat penting untuk dipersiapkan agar informasi yang
diberikan oleh narasumber bisa didapatkan.
d. Memperhatikan cara berpakaian. Pewawancara sebaiknya terlihat
rapih agar tidak menimbulkan kesan yang buruk terhadap naraumbernya.
Selain itu, perhatikan juga gaya berbicara dan sikap ketika wawancara akan
dimulai.
e. Menciptakan kesan yang baik. Datanglah tepat waktu apa bila telah
membuat perjanjian dengan narasumber sebelumnya, atau mintalah dengan
ramah sehingga narasumber menghargai Anda dan bersedia untuk
diwawancarai.
15
e. Jangan pernah sekali – kali memotong pembicaraan narasumber
ketika sedang berbicara. Jika mereka telah selesai menjawab, barulah
pewawancara menanyakan hal lainnya.
f. Ada baiknya kita merespon narasumber dengan respon – respon
sederhana seperti mengangguk agar narasumber merasa diperhatikan.
g. Jangan pernah meminta narasumber untuk mengulangi jawaban
yang telah diutarakan.
h. Hindarilah pertanyaan – pertanyaan yang bisa menyinggung,
menyudutkan, atau menghakimi narasumber.
i. Setelah wawancara selesai, usahakan tetap menciptakan suasana
yang hangat dengan cara menyampaikan terimakasih dan mendoakan
narasumber.
j. Setelah itu, tulislah hasil wawancara itu ke dalam sebuah teks berita
dengan penyusunan yang baik dan benar.
Wawancara Langsung
16
Dalam wawancara tidak langsung, pewawancara memberikan rangsangan
atau umpan kepada pelamar untuk berbicara. Dengan demikian
pewawancara memberikan pertanyaan yang berbeda untuk orang yang
berbeda. dan lain-lain.
Wawancara Berpola
Pertanyaan Terbuka
17
”Apa pandangan anda mengenai bidang kerja yang anda tekuni?”
Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan Terarah
Pertanyaan Netral
Pertanyaan Reflektif
18
Pertanyaan reflektif adalah pertanyaan yang diajukan berdasarkan refleksi
jawaban orang yang diwawancarai, dengan maksud untuk mengembangkan
jawaban. Contohnya:
Interviewee : ”Selama ini saya telah berusaha bekerja dengan baik, tetapi
beberapa teman seringkali menimbulkan cekcok”. Interviewer: ”Cekcok?”
Pertanyaan Hipotetis
”Jika bawahan anda nanti ternyata lebih terampil daripada anda dalam
beberapa hal, apa yang akan anda lakukan?” Dalam pelaksanaan
wawancara, pewawancara harus terampil mengombinasikan bentuk
pertanyaan yang akan diajukan.
19
5. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar
terarah.
6. Usahakan pula kita dapat mengontrol cara berbicara kita agar terlihat sopan
dan fokus pada topik pembicaraan.
Dengan cara ini, Anda bisa tampil lebih tenang, tidak terburu-buru dan
santai tidak gugup. Apabila persiapan mental Anda sudah gagal, maka akan tampak
secara jelas pada pengaruh fisik Anda.
A. Wawancara Pendahuluan
Wawancara pendahuluan merupakan tahapan awaal yang dilakukan oleh
perusahaan atau lembaga lain yang biasa disebut outsource. Outsource pada
umumnya merupakan lembaga yang menangani proses penyeleksian
karyawan yang sering bekerja sama dengan perusahaan, terutama perusahaan
besar.
20
b. Untuk menyingkirkan pelamar yang tidak memenuhi persyaratan
dari proses penerimaan karyawan.
B. Wawancara Panel
Wawancara panel merupakan tahapan wawancara, untuk menilai pelamar
secara lebih mendetail. Pewawancara akan menilai jawaban, tindakan, dan
sikap dari pelamar. Calon pelamar diberikan pertanyaan atau kasus mengenai
suatu kejadian, kemudian, dituntut untuk berdiskusi dan melakukan
pemecahan masalah.
Dari tahap ini, akan terlihat sikap dan sifat pelamar dalam menangani
masalah, berdiskusi dengan orang lain, kekuatan analisis dan
mempertahankan pendapat. Kemudian akan dinilai, apakah pelamar
merupakan orang yang dikehendaki perusahaan atau tidak.
C. Wawancara Akhir
Wawancara akhir merupakan tahapan terakhir dari proses wawancara.
Apabila wawancara awal dan wawancara panel bisa dilakukan oleh pihak
outsource, maka untuk wawancara akhir ini biasanya akan dilakukan oleh
pihak perusahaan langsung. Pewawancara biasanya dari bagian Human
Resource and Development (HRD), bahkan beberapa direktur dan komsaris
pun biasanya turun tangan dalam melakukan wawancara ini.
21
2.11 TEKNIK DALAM WAWANCARA
• Berlaku sopan dan ramah dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan
wajar serta tidak dibuat-buat. Hindari gaya bahasa yang berintonasi memerintah
dan menekan serta hal-hal yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak
menyenangkan lainnya.
22
• Usahakan proses wawancara yang dilakukan berarti penting sekali bagi proses
penelitian dengan sikap yang tidak berlebih-lebihan yang justru menimbulkan
kesan mengolok-olok si responden.
• Gunakanlah alat
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Suatu organisasi perusahaan yang mengundang anda untuk melakukan
wawancara kerja , untuk mencari pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai yang
dibutuhkan.
24
3.2 KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan
memenuhi terhadap tugas yang diberikan. Apabila ada kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
25
Agustina, Tri. 2005. MEMENANGKAN WAWANCARA KERJA (Untuk Pencari
Kerja). Yogyakarta: Indonesia Cerdas (Anggota IKAPI).
WEBSITE:
26