1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kerjasama sangatlah penting dilakukan setiap individu, kelompok, bahkan
cakupan luasnya adalah negara, terutama dalam bidang ekonomi. Suatu negara tidak bisa hidup
sendiri, karena akan bergantung terhadap negara lain. Seperti Korea Utara yang notabene nya
tertutup pun masih memiliki kerjasama dengan negara lain.
Tujuan utama dalam kerjasama ini tidak lain tidak bukan adalah untuk menumbuhkan
perkonomian bangsa, karena kesejahteraan rakyat itu dilihat dari tingkat pertumbuhan
ekonominya.
Hubungan ekonomi antar negara ini sangat erat hubungannya dengan keseimbangan
ekonomi. Karena akan mempengaruhi penawaran (supply) / permintaan (demand) , pendapatan,
ekonomi mikro, dan juga neraca perdagangan suatu negara yang bersangkutan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud perekonomian internasional?
2. Bagaimana dampak positif dan negatif kerjasama perekonomian interasional?
3. Bagaimana pengaruh perekonomian internasional terhadap permintaan dan penawaran?
4. Bagaimana pengaruh perkonomian internasional terhadap ekonomi mikro?
5. Bagaimana pengaruh perekonomian internasional terhadap neraca perdagangan suatu
negara?
C. TUJUAN
1. Dapat memahami apa itu perekonomian interansional.
2. Dapat mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kegiatan kerjasama internasional
dalam bidang ekonomi
3. Dapat memahami pengaruh perekonomian internasional terhadap keseimbangan ekonomi
dalam beberapa aspek.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Ekonomi Internasional
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional
maupun pasar kredit internasional.1 Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat
bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari
makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang
sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara
industri.
Maka, dapat disimpulkan bahwasannya pengaruh perekonomian internasional
terhadap keseimbangan ekonomi adalah suatu pengaruh dari gejolak perdagangan
Internasional seperti ekspor dan impor terhadap keseimbangan ekonomi suatu negara yang
bersangkutan.
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Internasional
2
Academia.edu/PEREKONOMIAN_INTERNASIONAL
3
1) Pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat
dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan
kekuatan negara tersebut;
2) Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor
(neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif,
maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan
utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia.
4
Keunggulan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan
banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi.
Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang
tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata
lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang.Jadi,
keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk
yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya
produksi di negara lain.
5
Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap
kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah
jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
6
kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya
posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
2. Dampak Negatif
a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada
bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan
pembangunan yang lebih baik.
b. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain
berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur
tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
c. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya
tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan
dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
d. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan
memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
3
Ekonomi Internasional : Sejarah, Teori, Konsep, dan Permasalah dalam aplikasinya. Hlm 188
7
karena penggunaan kenaikaan money income mereka. Negara-negara tersebut bahkan harus
meminjam dari luar negeri.
Tetapi, sangat disayangkan dana yang tersedia dana adalah terbatas, lagi pula tidaklah
tepat bila pinjaman itu digunakan untuk pembiayaann konsumsi, maka itu, demikian menurut
Dr. Raul Prebisch, bahwa perkembangan ekonomi yang sebaik-baiknya harus disertai dengan
rencana pengganti impor, berupa pembagunan industri-industri domestik untuk menghasilkan
barang barang konsumsi yang biasanya diimpor, dan melakukan perlindungan melalui
pengawasan impor selama industri industri belum dewasa.
Prebisch dan ahli ekonomi lainnya seperti Myrdal lebih menyetujui perkembangan
ekonomi secara berencana dimana dicurahkan perhatian yang terbatas pada hukum
keuntungan komparatif. Sedang, Viner berpendapat bahwa negara-negara tersebut harus
memperluas hal-hal yang oleh sistem harga ditunjukkan sebagai kesempatan-kesempatan
yang menguntungkan, seperti di sektor agraria, pertambangan, manufaktur, ataupun di sektor
industeri jasa-jasa.
Alasan tidak disetujuinya perdagangan yang relatif bebas oleh negara-negara yang
belum berkembang sebagian didasarkan pada argumen perlindungan industri-industri muda.
Di samping itu ada pendapat pendapat bahwa perdagangan bebas hanyalah untuk negara-
negara yang sudah maju yaitu negara-negara yang menemukan pendapatan-pendapatan baru
untuk mengendalikan persaingan.
Meskipun hukum keuntungan komparatif dalam ukuran yang statis memberikan dasar
yang kuat untuk spesialisasi dalam hasil produksi primer dan perdagangan bebas. Negara-
negara yang belum maju harus memperhatujan dua hal berikut:
8
Kemungkinan perubahan teknologi yang mungkin dapat menggantikan produksinya
seperti: karet sintetis, wol, sutra dan lain-lain.
Instabilitas jangka pendek dari harga-harga bahan mentah.
Mengenai makna pergeseran CPF ini kita bisa melihatnya dari segi lain, dengan
diperkenalkannya konsep yang sering disebut dengan adanya transformasi. Terjadinya proses
pengubahan sumber-sumber ekonomi atau barang-barang dalam negeri menjadi barang-barang
lain yang bisa memenuhi kebutuhan (konsumsi) masyarakat. Konsep ini mencakup,
transpormasi melalui produksi dan transfomasi melalui perdagangan.
KESEIMBANGAN EKONOMI
INTERNASIONAL
SUPPLY DEMAND
TOTAL (St ) TOTAL (Dt)
DN + LN = DN + LN
Pd + M = Cd + X
9
Keterangan :
DN = Dalam Negeri
M = Impor
LN = Luar Negeri
X = Ekspor
Pd = Pendapatan atas barang produksi dalam negeri
Cd = Pengeluaran atas barang produksi dalam negeri
Dalam hal ini Supply total (St) terdiri dari supply dalam negeri (DN) atau Domestic product
(Pd) ditambah dengan Supply dari luar negeri (LN) atau Impor (M), sedangkan Demand total (Dt)
terdiri dari konsumsi dalam negeri atau Domestic consumption (Cd) ditambah dari luar negeri atau
ekspor (X). 4
Dari uraian diatas terbukti bahwa keseimbangan ekonomi nasional suatu negara sangat
dipengaruhi oleh ekonomi internasional, yaitu impor (M) sebagai supply dan ekspor sebagai
demand dari luar negeri.
Berikut adalah faktor pemicu permintaan/penawaran dunia :
1) Pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung
2) Pergeseran permintaan dunia akibat adanya bantuan luar negeri
3) Pembayaran rampasan perang
4) Transfer pendapatan
5) Penerapan tarif (pajak/cukai yang dikenakan untuk suatu komoditi yang diperdagangkan
lintas teritorial untuk produk impor atau ekspor)
6) Pemberian subsidi ekspor
Keenam faktor tersebut diatas adalah aspek-aspek yang dapat mempengaruhi keseimbangan
supply dan demand dunia.
4
Sattar, Buku Ajar Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm 22
10
D. PENGARUH PEREKONOMIAN INTERNASIONAL TERHADAP PRODUKSI
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi
di dalam negeri.5 Secara umum kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh yang bekerja
melalui adanya:
1. Spesialisasi
2. Investasi Surplus
Investasi surplus ialah adanya perdagangan yang meningkatnya pendapatan real
masyarakat, dengan pendapatan real yang lebih tinggi bearti negara tersebut mampu untuk
menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi. Dengan
adanya investasi yang lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi juga.
3. Vent for Surplus
Konsep ini adalah buah pikir dari Adam Smith, dimana perdagangan luar negeri
membuka daerah pasar baru yang lebih luas bagi hasil-hasil dalam negeri. Produksi dalam
negeri yang semula terbatas karena terbatasnya pasar di dalam negeri, sekarang bisa
diperbesar lagi. Sumber-sumber ekonomi yang semula menganggur (surplus) sekarang
memperoleh saluran (event) untuk bisa dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar yang
baru. Inti dari konsep 'vent for surplus' adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terangsang
oleh terbukanya daerah pasar baru.
5
Ibid 189
11
4. Kenaikan produktifitas
Ialah pengaruh yang dirasakan sangat penting dari perdagangan luar negeri
terhadap sektor produksi berupa peningkatan produktifitas dan efesiesnsi pada umumnya.
Hutang resmi pada luar negeri ditentukan sedemikian rupa sehingga mencakup hutang-
hutang yang diadakan oleh sector Pemerintah, maupun hutang-hutang yang diadakan oleh
sector swasta, yang dijamin oleh badan pemerintah.
Pertemuan UNCTAD yang pertama sudah meliputi sebagian besar dari masalah-
masalah yang ingin dirundingkan dan didasarkan atas asas-asas umum yang termuat dalam
piagam UNCTAD yang mewajibkan setiap Negara untuk memberikan sumbangan-sumbangan
kepada suatu tata ekonomi internasional yang diperbaiki yang mencakup "kemajuan ekonomi
dan sosial di seluruh dunia” dan ”perbaikan dalam kesejaahteraan dan tingkat hidup semua
orang.
6
Ibid 189
12
Tindakan kelompok organisasi Negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC), yang
meningkatkan harga minyak dunia dengan empat kali lipat, terjadi dengan latar belakang erosi
perlahan-lahan dalam hegemoni politik dan militer Amerika Serikat di Seluruh dunia. ruh dunia,
seperti misalnya kekalahannya yang bergema di Asia Tenggara.
Tindakan OPEC di atas tersebut mencapai suatu pergeseran yang nyata dalam
perimbangan kekuasaan dengan tiga konsekuensi penting :
Tantangan itu, setidak-tidaknya untuk, waktu ini adalah suatu tantangan yang nyata,
dan perundingan perundingan antara negara-negara kaya dan miskin lebih terarah.
pada Sidang UNTAD IV tercapai persetujuan magenai dua hal pembentukan suatu dana
stabilisasi multi-komiditi dan suatu kode untuk pengalihan teknologi. Bidang perundingan
lain ialah Konperensi PBB untuk hukum kaut, dimana negara-negara dunia ketiga sedang
mendesak kan pengaturan internasional baru untuk memastikan hak atas sumber daya laut; dan
dasar laut.
Tetapi kekuatan berunding dunia ketiga Masih belum kokoh. masih harus di lihat
apakah produsen produsen komoditi primer lain, yang di ilhami oleh keberhasilan OPEC, dapat
mengorganisir kartel kartel yang efektif. juga masih harus dilihat apakah negara-negara barat
dapat memperbaiki kerusakan perekonomian mereka sendiri dan apakah anggota anggota
OPEC yang lebih kaya akan terus berpihak pada dunia ketiga atau, sebaliknya, lambat laun
13
akan di tarik ke dalam "klub orang-orang kaya" sistem harga "dua tingkat" dari OPEC sudah
menunjukkan adanya suatu perpecahan.
Adalah penting untuk dicatat bahwa sistem sesudah perang yang mendorong
pertumbuhan yang pesat di Eropa dan Jepang selama lebih dari dua dasawarsa, sudah
memperlihatkan gejala gejala ketidak-stabilan yang gawat sebelum terjadinya krisis minyak.
dalam hal ini perlu disebut 3 kelemahan pokok, yaitu laju inflasi yang semakin pesat, tidak
stabilnya kurs mata uang dan lalulintas mata uang, dan perkembangan industri yang berbeda
beda dari berbagai negara yang bersaingansatu sama lain. Kelemahan-kelemahan ini pada
akhirnya dapat merenggangkan persekutuan negara-negara Barat dan melemahkan keterikatan
dari sedikit-dikitnya beberapa negara terhadap pengaturan ekonomi dunia yang berlaku.
14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSAKA
Academia.edu/PEREKONOMIAN_INTERNASIONAL
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Internasional
16