EKONOMI INTERNASIONAL
DASAR TUKAR
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
MOHAMAD MAKMUM
ENDANG KUSWARA
TRI RAHAYU
ITO TRIBAKTI
ILHAM DANEL.K
SITI FATMAWATI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATANSA
MASHIRO
Jl. Soekarno Hatta Pasirjati Rangkasbitung, Kab. Lebak Banten
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya.sehingga kami dapat menyekesaikan makalah ini guna
memenuhu tugas kelompok untuk mata kuliah Ekonomi internasional yang berjudul
“Dasar Tukar”.
Kami menyadari dalam penulisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus meemaberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat tereselesaikan,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan dengan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu kami mengarapkan segala bentuk saran serta kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
perkembangan dunia Pendidikan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM BARTER
Transaksi dengan sistem barter merupakan alternatif yang masih dilakukan
hingga saat ini. Sistem barter memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
diantaranya:
1. Kekurangan Sistem Barter
Barang yang ditukarkan harus dibawa kemana-mana sampai seseorang
menemukan pihak lain yang memiliki barang yang ia butuhkan. Namun,
belum tentu orang lain tersebut mau menukarkan barangnya dengan barang
lain.
Jika jumlah atau ukuran barang yang akan ditukarkan berukuran besar,
misalnya sapi, tentu akan sulit untuk dibawa ke mana-mana untuk
ditukarkan. Belum lagi jika lokasinya sangat jauh dan belum tentu ada orang
yang mau menukarkan dengan sapi tersebut.
Untuk melakukan transaksi barter kedua belah pihak harus memiliki
kerelaan sehingga ini menjadi salah satu kekurangan dari sistem barter
karena belum tentu yang satu juga menginginkan barang yang ditukarkan.
Kelemahan barter lainnya yaitu barang yang ditukar sulit untuk dipecah-
pecah. Misalnya Ketika seseorang hanya memiliki seekor sapi untuk
ditukarkan dengan beras, maka tidak mungkin sapi harus dipotong-potong
terlebih dahulu.
2. Kelebihan Sistem Barter
Manusia akan mengenal satu sama lain karena akan sering bertukar barang
yang membuat mereka lebih mengenal orang lain. Mau tidak mau jika
menggunakan sistem ini maka seseorang akan banyak bernegosiasi dan
berkomunikasi dengan orang lain.
Melalui kegiatan barter dapat memicu terjadinya sikap saling tolong-
menolong. Barter juga dapat menimbulkan sikap toleransi yang besar ant
3
2.5 TERMS OF TRADE (TOT) ATAU KETENTUAN PERDAGANGAN
DefinisiTerms Of Trade (TOT) atau Ketentuan perdagangan adalah indeks dari
harga ekspor suatu negara dari segi impor. Ketentuan perdagangan dikatakan
membaik jika indeks yang naik. (Obstfeld dan Rogoff, hal 25)Sederhananya, Nilai
ekspor suatu negara relatif terhadap impornya. Hal ini dihitung dengan membagi
nilai ekspor dengan nilai impor, maka mengalikan hasilnya dengan 100. Jika
ketentuan perdagangan suatu negara (TOT) kurang dari 100%, ada lebih banyak
modal keluar (untuk membeli impor) daripada jumlah yang masuk.
Jika TOT lebih besar dari 100% berarti negara ini mengumpulkan modal (lebih
banyak uang yang masuk dari ekspor).
Net Barter Terms Of Trade (N) adalah perbandingan antara indeks harga
ekspor (Px) dengan indeks harga impor (Pm). Kenaikan N menunjukan perbaikan
didalam Terms of Trade yaitu sejumlah tertentu export dapat diperoleh jumlah
impor yang lebih banyak dengan melalui hubungan harga. Perbaikan TOT dapat
terjadi antara lain karena :
Harga ekspor naik sedangkan harga impor tetap.
Harga ekspor tetap sedangkan harga impor turun
harga ekspor naik dengan proporsi yang lebih besar daripada naiknya harga impor
Harga Ekspor turun dengan proporsi yang lebih kecil daripada turunya harga impor
Gross Barter Terms of Trade (G) adalah merupakan perbandingan antara indeks
volume ekspor (Qx) dengan indeks volume import (Qm).
Ada dua teori yang merujuk pada pembahasan perdagangan internasional
yaitu Teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
4
B. Teori Keunggulan Komparatif
David Ricardo mengemukakan teori keunggulan komparatif (Comparative
Advantage) sebagai berikut:
5
untuk sejumlah tertentu ekspor dapat diperoleh jumlah impor yang lebih banyak
dengan melalui hubungan harga, (Nopirin, 1995: 71).
Formulasinya dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
N=Px/Pm × 100
Dimana, Px adalah Indeks harga ekspor; Pm adalah Indeks harga impor; dan 100
adalah Indeks tahun dasar. Bila N >100 atau terjadi kenaikan net barter terms of
trade maka berarti terjadi perkembangan perdagangan luar negeri yang positif
karena dengan nilai ekspor tertentu diperoleh nilai impor yang lebih besar, (Hady,
2001:77).
Dimana: N adalah net barter terms of trade: Px adalah Indeks harga ekspor; Pm
adalah Indeks harga impor; dan Qx adalah Indeks kuantitas ekspor. Berdasarkan
konsep ini, kenaikan income terms of trade menunjukkan bahwa suatu negara dapat
memperoleh jumlah impor yang lebih besar dengan dasar kenaikan nilai ekspornya.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang, selain variabel harga juga sangat
penting untuk menilai terms of trade ini dengan mempertimbangkan volume
ekspornya karena kenaikan harga ekspor yang tinggi mungkin diimbangi dengan
turunnya volume ekspor.
6
2.6 KARTEL PERDAGANGAN
Pengertian Kartel adalah sekelompok pelaku usaha (perusahaan besar, negara
dan sebagainya) yang setuju untuk berkolusi dan melakukan suatu koordinasi
perilaku/tindakan melalui suatu perjanjian untuk menutup persaingan di antara
mereka di pasar yang bersangkutan, sehingga mereka dapat bertindak sebagai
monopolis tunggal dan mendapatkan keuntungan monopoli.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001) kartel adalah
persetujuan sekelompok perusahaan dengan maksud mengendalikan harga
komoditas tertentu atau organisasi perusahaan besar (negara dan sebagainya) yang
memproduksi barang yang sejenis. Kartel perdagangan umumnya terjadi pada
produk perusahaan yang sifatnya homogen, contoh kartel minyak, baja, angkutan
dan sebagainya.
Contoh kartel perdagangan internasional minyak (negara) adalah OPEC
Kelebihan dan Kekurangan Kartel pada hakikatnya:
1. Memberikan manfaat bagi anggotanya yang berupa tingkat kepastian yang
lebih tinggi tentang perilaku pesaing, usaha terorganisir untuk menghalangi
pendatang baru, dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
2. Merugikan konsumen, karena harga barang menjadi lebih mahal yang
diakibatkan oleh output yang terbatas.
3. Merugikan bagi pesaing potensial, karena kehilangan kesempatan untuk
memperoleh laba.
Bentuk Kartel
Dalam praktiknya ada beberapa bentuk kartel perdagangan yaitu kartel dengan
tujuan memaksimalkan keuntungan dan kartel yang bertujuan untuk membagi
pasar:
1. Kartel dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan (industri profit
maximization cartel).
Jenis kartel ini umumnya merupakan produksi barang yang dihasilkan adalah
homogen. Langkah-langkah kartel:
Menentukan biaya produksi marginal dari kartel secara keseluruhan. Karena
kartel berperan sebagai monopolis tunggal dengan banyak pabrik, maka
7
caranya dengan menjumlahkan semua biaya marginal seluruh perusahaan
yang bergabung dalam kartel.
Memotongkan kurva biaya marginal dengan kurva penerimaan marginal
untuk membentuk harga dan output yang memaksimalkan laba kartel.
2. Kartel dengan tujuan membagi pasar (the sharing of the market cartel).
Kartel dengan tujuan pembagian pasar dapat dilaksanakan melalui
kesepakatan tingkat harga jual atau melalui penetapan kuota.
Kesepakatan tingkat harga jual. Pembagian pasar dilakukan melalui
perjanjian kesepakatan tingkat harga jual, perusahaan yang lemah akan
setuju menerima harga yang berlaku di pasar sebagai harga jualnya. Pada
tingkat harga ini perusahaan dapat menjual output berapa pun tanpa
mengubah harga yang berlaku di pasar. Harga yang betulbetul diterima oleh
masing-masing perusahaan anggota kartel ditetapkan melalui proses tawar-
menawar antar anggota.
Penetapan kuota. Pembagian pasar dengan penetapan kuota dilakukan
dengan cara membuat kesepakatan mengenai jumlah yang dapat dijual oleh
masing-masing perusahaan anggota kartel pada tingkat harga yang
ditentukan. Jika struktur biaya masing-masing anggota kartel sama, maka
pembagian kuota untuk masing-masing anggota sama. Tapi jika struktur
biaya berbeda antar anggota maka pembagian kuota berdasarkan kekuatan
tawar menawar pada waktu membentuk kartel.
8
2.7 DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga adalah tindakan penjualan dalam menjual barang yang
sama di bawah pengawasan produksi yang sama dengan harga berbeda kepada
pembeli yang berbeda.
9
Pengaruh diskriminasi harga
Melalui penetapan harga secara selektif. Setiap perusahaan dapat melakukan
dua hal yang utama:
a. Memaksimumkan keuntungan pada posisi pasar apapun
b. Meningkatkan atau mempertahankan posisi pasar tersebut terhadap perusahaan-
perusahaan lain.
1. Senjata persaingan. Setiap prusahaan besar atau kecil akan berusaha
mengambil konsumen dari pesaing-pesaingnya. Penetapan harga secara
relative adalah salah satu cara yang lebih ampuh dari pada pemotongan
harga. Pemotongan harga yang selektif atau deskriminasi harga
meminimumkan pengorbanan tersebut.
2. Meningkatkan atau mengurangi persaingan. Diskriminasi harga terbukti
meningkatkan atau mengurangi persaingan, tergantung pada situasi. Ada
dua isu dalam hal ini :
Posisi pasar di mana perusahaan melakukan diskriminasi
Bagaimana sistematika dan melengkapi diskriminasi. Semakin tinggi
pasang pasar, persaingan tentu akan berkurang.
10
3. Barang tersebut tidak dapat dijual lagi pada pasar yang harganya rendah ke
pasar yang harganya lebih tinggi, atau tidak terjadi reselling. Biaya transport
yang tinggi dapat mencegah pengiriman barang dari pasar yang harganya
rendah ke pasar yang harganya lebih tinggi.
Contohnya : PLN mengenakan tarif dasar listrik yang lebih tinggi untuk para
pemakai industri dan komersial dari pada untuk para konsumen biasa/rumah tangga.
Dalam segmen konsumen rumah tangga pun tarif dasar listrik dibedakan kembali
per daerah ataupun per besarnya daya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa kesimpulan uraian dalam pembahasan makalah yang sederhana ini
penulis dapat memberikan suatu kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah
ini :
barter adalah suatu kegiatan tukar-menukar barang yang dilakukan dua belah
pihak tanpa menggunakan perantara uang atau alat bayar
lainnya. Sederhananya barter adalah transaksi penukaran barang dengan
barang, atau jasa dengan barang.
DefinisiTerms Of Trade (TOT) atau Ketentuan perdagangan adalah indeks
dari harga ekspor suatu negara dari segi impor. Ketentuan perdagangan
dikatakan membaik jika indeks yang naik.
Pengertian Kartel adalah sekelompok pelaku usaha (perusahaan besar, negara
dan sebagainya) yang setuju untuk berkolusi dan melakukan suatu koordinasi
perilaku/tindakan melalui suatu perjanjian untuk menutup persaingan di antara
mereka di pasar yang bersangkutan, sehingga mereka dapat bertindak sebagai
monopolis tunggal dan mendapatkan keuntungan monopoli.
Diskriminasi harga adalah tindakan penjualan dalam menjual barang yang
sama di bawah pengawasan produksi yang sama dengan harga berbeda kepada
pembeli yang berbeda.
3.2 Saran
Apabila didalam penulisan makalah ini ada kekurangan kami mohon maaf,
dan mohon bimbingan untuk pembuatan makalah selanjutnya
12
DAFTAR PUSTAKA
13