Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN

DAN VALUTA ASING

Disusun Oleh :

1. Muhamad Kusuma Rangga


2. Adelcha Mulfi Handriani
3. Muhammad Hakim Delftian Kurniawan
4. Rany Meiliany
5. Suci Lisdiana S.
6. Indah Suci Pratiwi

Manajemen A

Universitas Widyatama
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Neraca Pembayaran dan Valuta Asing.
dengan tujuan memenuhi pengerjaan tugas makalah mata kuliah Ekonomi Makro

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari sempurna. Namun
demikian, kami telah berusaha dan bekerja keras demi terselesainya makalah ini, dan supaya
makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai penyusun maupun bagi para pembaca. Saya juga
menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa ada dorongan dan dukungan serta
bimbingan yang sangat berarti dari berbagai pihak, terutama kepada rekan-rekan kelompok kerja.
Terimakasih setulus-tulusnya kami sampaikan atas dorongan baik moril maupun materil kepada
kami.

Dan kami juga terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Bandung, 1 Mei 2015

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Maksud Tujuan ................................................................................................................. 1

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Neraca Pembayaran ........................................................................................ 3

2.2 Pengertian Valuta Asing................................................................................................... 5

2.3 Transaksi-transaksi dalam Neraca Pembayaran ............................................................... 6

2.4 Fungsi Neraca Pembayaran .............................................................................................. 8

2.5 Kebaikan Dan Kekurangan Utang Luar Negeri ............................................................... 9

2.6 Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing......................................... 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 12

3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara yang memiliki
tingkat keuangan yang tinggi. Untuk memajukan tingkat keuangan negara, pemerintahannya pasti
membutuhkan informasi- informasi yang dapat menunjang hal itu. Informasi-informasi tersebut
seperti tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai kegiatan-kegiatan ekonomi yang
menghubungkan antar Negara. Oleh karena sangat diperlukan informasi- informasi tersebut, maka
setiap pemerintah di suatu Negara membuat suatu Ikhtisar yang memuat banyak informasi
keuangan yang disebut dengan Neraca Pembayaran.

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara


penduduk suatu negara dengan penduduk penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (
bisanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa,
hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran
terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial dan item-item
finansial.

Tujuan utama neraca pembayararan yaitu untuk memberikan informasi kepada pemerintah
tentang posisi keuangan, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan
negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang
moneter, fisikal, perdagangan, dan pembayaran internasional.

1.2 Maksud Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah selain membuka wawasan
kita tentang bagaimana dan apa fungsi neraca pembayaran itu, adalah juga bertujuan agar kita bisa
melihat bagaimana perkembangan perekonomian negara kita terutama dalam pengelolaan
ekonomi, sehingga kita dapat menilai perkembangan perekonomian negara kita.

1
1.3 Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini kami menyajikan judul “NERACA PEMBAYARAN DAN
VALUTA ASING”, maka pembahasan akan dibatasi sesuai dengan judul tersebut.
Adapun batasan-batasan masalah pembahasan makalah ini adalah :

a. Pengertian neraca pembayaran dan valuta asing.


b. Transaksi yang berkaitan dengan neraca pembayaran.
c. Fungsi neraca pembayaran.
d. Kebaikan dan kekurangan hutang luar negeri.
e. Pengaruh neraca pembayaran pada valuta asing.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran (BOP) merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi
antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa,
hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran
terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item
finansial. Akan tetapi yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi
ekonomi internasional saja, sedangkan transaksi bantuan militer tidak termasuk didalamnya.

Menurut IMF (1993), Neraca Pembayaran atau Balance of Payments Manual (BPM) adalah
suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi
perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain untuk suatu periode waktu tertentu.

Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang
dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian
adalah :

1. Orang perorangan/individu: orang perorangan yang tidak mewakili suatu pemerintahan.


misalnya turis, dianggap sebagai penduduk dimana mereka mempunyai tempat tinggal
tetap atau tempat dimana mereka memperoleh “center of interest”. Untuk menentukan
center of interest ini, diukur dengan dimana mereka memperoleh penghasilan tetap atau
dimana mereka bekerja.
2. Badan hukum, pengertian badan hukum sebagai penduduk suatu negara adalah ketika suatu
usaha tersebut telah memperoleh status sebagai Badan Hukum dan jika suatu perusahaan
memiliki cabang-cabang perusahaan di luar negeri maka cabang-cabang tersebut dianggap
sebagai penduduk di luar negeri.

3
3. Pemerintah, adalah penduduk dari negara yang diwakilinya seperti contohnya adalah
diplomat dimana transaksi yang mereka lakukan di negara lain dianggap sebagai transaksi
ekonomi internasional.

Kebijaksanaan neraca pembayaran merupakan bagian integral dari kebijaksanaan


pembangunan dan mempunyai peranan penting dalam pemantapan stabilitas di bidang
ekonomi yang diarahkan guna mendorong pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi
dan perluasan kesempatan kerja. Di samping itu juga diusahakan tercapainya perubahan
fundamental dalam struktur produksi dan perdagangan luar negeri sehingga dapat mening -
katkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tantangan - tantangan di dalam negeri dan
keguncangan-keguncangan ekonomi dunia, seperti yang digariskan dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara. Karena dengan adanya catatan semacam ini pemerintah dapat mengetahui
tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu
didalam pengambilan kebijaksanaan moneter, fiskal, perdagangan, dan pembayaran
internasional.

Dibidang perdagangan, kebijaksanaan neraca pembayaran ditujukan untuk


meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri dalam negeri, menunjang pengembangan
ekspor nonmigas, memelihara kestabilan harga dan penyediaan barang-barang yang
dibutuhkan di dalam negeri serta menunjang iklim usaha yang makin menarik bagi
penanaman modal. Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri melengkapi kebutuhan
pembiayaan pembangunan di dalam negeri, dan diarahkan untuk menjaga kestabilan perkem -
bangan neraca pembayaran secara keseluruhan. Kebijaksanaan kurs devisa diarahkan untuk
mendorong ekspor nonmigas dan mendukung kebijaksanaan moneter dalam negeri. Untuk itu
Dalam menganalisa perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara seringkali
perhitungan mengenai keuntungan dan kerugian yang dicapai oleh negara tersebut dapat dilihat
dari neraca pembayaran, sebagai bukti berbagai transaksi yang telah dilakukan negara terhadap
negara lain.

4
Contoh Neraca Pembayaran Indonesia:

Sumber: Bank Indonesia

2.2 Pengertian Valuta Asing


Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi
perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta asing berupa mata uang asing. Tidak setiap
mata uang asing dapat dipakai langsung untuk membayar transaksi perdagangan internasional,
tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara internasional.

Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam transaksi
kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya
kuat dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lain.
Contoh dari hard currency adalah mata uang-mata uang dari negara-negara maju seperti dollar

5
Amerika, yen Jepang dan euro. Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang stabil
nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan
internasional disebut soft currency. Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami
depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain. Contoh mata uang yang soft
currency adalah mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia.

Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus
menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta asing atau Money Changer dengan mata
uang yang hard currency seperti dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku.

2.3 Transaksi-transaksi dalam Neraca Pembayaran


Transaksi Ekonomi dalam neraca pembayaran, antara lain:

a. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam
negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa, atau dengan kata lain transaksi tersebut
mengakibatkan timbul dan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai
neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
Transaksi debit yang tercatat dalam BOP atau Neraca Pembayaran meliputi:

a) impor barang dan jasa.

b) pembayaran atau hasil investasi.

c) transfer.

d) berkurangnya hutang.

e) bertambahnya aset-aset keuangan.

b. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar
negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara, atau dengan kata lain transaksi
tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai

6
neraca pembayaran internasional tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.
Transaksi kredit yang tercatat dalam BOP atau Neraca Pembayaran meliputi:

a) ekspor barang dan jasa.

b) penerimaan dari hasil investasi

c) transfer.

d) bertambahnya hutang negara atau swasta.

e) berkurangnya aset-aset keuangan

Selain itu Transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran juga dibedakan menjadi:

a. Transaksi Berjalan (current account)


Transaksi yang meliputi barang-barang dan jasa, dimana dalam transaksi ini terjadi transaksi
antar negara yang perubahan nilainya setiap saat atau setiap hari. Dalam transaksi berjalan, Ekspor
barang-barang dan jasa merupakan transaksi kredit sebab transaksi ini menimbulkan hak untuk
menerima pembayaran. Sedangkan Impor barang-barang dan jasa merupakan transaksi debit sebab
transaksi ini menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk Negara
lain.

Surplus transaksi yang sedang berjalan menunjukkan bahwa ekspor lebih besar dari impor. Ini
berarti bahwa suatu Negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing dan mempunyai saldo
positif terhadap dalam investasi luar negeri. Sebaliknya jika defisit maka impor lebih besar dari
ekspor, sehingga terjadi pengurangan investasi di luar negeri. Dengan demikian transaksi berjalan
berhubungan erat dengan penghasilan nasional, karena ekspor dan impor merupakan komponen
penghasilan nasional.

b. Transaksi Modal (capital account) yaitu transaksi yang menyangkut investasi modal dan emas.

a) Transaksi modal jangka pendek meliputi:

• Kredit untuk perdagangan dari Negara lain (transaksi kredit) atau kredit perdagangan yang
diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit)

• Deposito Bank di luar negeri (transaksi debit) atau deposito bank di dalam negeri milik
penduduk Negara lain (transaksi kredit)
7
• Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debit) atau penjualan surat
berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk Negara lain (transaksi kredit).

b) Transaksi modal jangka panjang meliputi:

• Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing di dalam negeri
(transaksi kredit)

• Pembelian surat berharga luar negeri jangka panjang milik penduduk negara lain (transaksi
debit), atau pembelian surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi
kredit).

• Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit),
atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk Negara lain (transaksi kredit).

c. Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)


Transaksi ini adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewjiban untuk melakukan
pembayaran, misalnya hadiah (gifts) dan bantuan (aid). Apabila suatu Negara memberi hadiah
atau bantuan kepada Negara lain, maka ini merupakan transaksi debit. Sebaliknya, apabila suatu
Negara menerima bantuan atau hadiah dari Negara lain merupakan transaksi kredit.

2.4 Fungsi Neraca Pembayaran


Berikut fungsi dari neraca pembayaran :

a. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk


dalam negari dan penduduk luar negeri.
b. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
c. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional
d. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
e. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan
keuangan.
f. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya.
g. Selain itu juga adalah sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam:
h. Mengambil langkah-langkah dibidang ekonomi.
i. Mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal.

8
j. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
k. Mengambil kebijakan dibidang politik internasional.

2.5 Kebaikan Dan Kekurangan Utang Luar Negeri


Pada dasarnya, untuk menutup defisit anggaran, pemerintah menggunakan utang luar negeri.
Untuk menjalankan roda bisnis perusahaan sudah lazim menggunakan dana dari pihak ketiga, jika
modal sendiri tidak memadai. Dana itu pada umumnya berbentuk utang. Akan tetapi, tentu dapat
kita pahami, jika utang jauh lebih banyak daripada modal sendiri.

Sebenarnya, tidak ada yng salah dengan utang luar negeri, asal jumlahnya tidak melampaui
limit yang “aman”. Kadangkala kekayaan Negara tidak dapat mendanai proyek-proyek tertentu
bagi rakyat. Namun, jika pembangunan lebih banyak didanai oleh utang luar negeri, dan bukan
dengan pendapatan dari dalam suatu Negara sendiri, Negara tersebut akan mengalami banyak
masalah.

Jadi, dari pembahasan diatas, jelas bahwa utang luar negeri memiliki kebaikan dan
keburukan. Kebaikan dari utang luar negeri yaitu sebagai berikut :

a. Percepatan laju pembangunan

Berkat pembangunan yang sebagian besar dananya dari utang luar negeri, maka sekolah,
jalan, jembatan, sarana pendidikan, dan banyak program lain dapat dijalankan dengan cepat

b. Meningkatkan kemakmuran rakyat

berkat pembangunan yang cepat dari utang luar negeri, maka secara tidak langsung akan
meningkatkan kemakmuran rakyat pula

c. Memperluas kesempatan kerja

Berbagai proyek dan lembaga baru yang berdiri melalui utang luar negeri, serta organisasi
lain yang terkait akan menyerap tenaga kerja baru

Sekalipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa utang luar negeri memiliki banyak
keburukan. Jelas bahwa pembangunan yang didanai dengan kekayaan Negara sendiri jauh lebih
baik daripada utang luar negeri.

9
Adapun keburukan utang luar negeri yaitu sebagai berikut :

a. Bunga dan cicilan utang harus dibayar pada saat jatuh tempo

Bunga dan cicilan ini sering memberatkan bagi Negara yang sedang membangun seperti
Indonesia. Pada saat Indonesia diterpa badai krisis ekonomi tahun 1997, menurun tajamnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar mengakibatkan pokok utang dan bunga utang luar negeri menjadi
meningkat.

b. “mengurangi kebebasan” negara debitor

Negara kreditor sering memberikan persyaratan-persyaratan demi kepentingan pemberi


kredit. Biasanya, utang luar negeri dari suatu negara menuntut adanya komitmen negara penerima
pinjaman untuk memberikan prioritas pada kepentingan ekonomi maupun politik negara kreditor
di negara peminjam.

2.6 Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing


Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kasus I
Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang dan jasa nilainya
tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil daripada impor, atau sebaliknya nilai ekspor
lebih besar daripada impor. Sedangkan nilai capital inflow sama dengan capital outflow, dan
nilainya selalu dalam satuan Dollar Amerika.

Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar Amerika dinyatakan
dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $m. Sedangkan total
nilai capital inflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $ci dan total nilai capital outflow
dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $co. Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dollar
Amerika dinyatakan dengan kurs USD/IDR, satuan unit Rupiah per satu Dollar Amerika. Kurs
USD/IDR pada kondisi awal adalah USD/IDR(1) dan kurs setelah mengalami perubahan untuk
kesetimbangan BOP adalah USD/IDR(2).

Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:

10
Kurs kesetimbangan USD/IDR(2) ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan ekspor Indonesia.
Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs USD/IDR(2)/USD/IDR(1) lebih besar
daripada satu. Artinya kurs USD/IDR menguat. Jika kurs USD/IDR mengalami penguatan, maka
Dollar Amerika mengalami apresiasi sedangkan Rupiah Indonesia mengalami depresiasi.

b. Kasus II.

Ketika nilai ekspor tidak sama dengan impor dan nilai capital inflow tidak sama dengan capital
outflow, maka neraca pembayaran dalam kondisi ketidaksetimbangan. Neraca pembayaran dapat
mengalami surplus atau BOP lebih besar daripada nol. Atau sebaliknya, neraca pembayaran dapat
mengalami defisit atau BOP lebih kecil daripada nol.

Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:

Kondisi BOP akan surplus, jika rasio ($m + $co)/($x + $ci) kurang daripada satu. Dengan
demikian rasio USD/IDR(2)/USD/IDR(1) memiliki nilai kurang daripada satu. Artinya kurs
USD/IDR melemah. Jika kurs USD/IDR melemah artinya Dollar Amerika mengalami depresiasi
dan Rupiah Indonesia mengalami apresiasi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi
perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengannegara lain dalam suatu
tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat di bedakan pada dua bagian utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal.

Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah
sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke Negara tersebut. Yang menyebabkan neraca
pembayaran selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal
dan akan di seimbangankan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank
sentral.

12
DAFTAR PUSTAKA

Eachern. MA. Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer, PT. Salemba Empat Jakarta. 2000.

Feryanto, Agung, Hendro Prima Setya. 2012. PR Ekonomi. Klaten: Intan Pariwara.

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, ed. 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2001.

Prayitno, Soediyono, Ekonomi Makro, BPFE. Yogyakarta. 2000.

Syahril, Ekonomi Internasional. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996.

13

Anda mungkin juga menyukai