Anda di halaman 1dari 19

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Disusun Oleh :

Yola Mahanisa 1813031030

Hanny Ferdiyanti 1813031037

Ni Putu Monica A 1853031001

Rani Noprilia 1853031002

Mata Kuliah : Ekonomi Internasonal

Dosen Pengampu : Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.

Rahmawati, S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal
mungkin. Shalawat serta salam tak lupa kita junjung agungkan terhadap Nabi
besar kita Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafatnya di yaumul akhir
kelak.

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.dan Ibu
Rahmawati, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi
internasional. Yang dengan ikhlas membimbing dan mengarahkan kami serta
memberikan waktu untuk menyelesaikan makalah ini. Walaupun kami sadari
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Kami berharap makalah yang yang di susun ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun pembaca. Baik dalam rangka memberi wawasan ataupun
pengetahuan. Kami sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Akhir kata kami tutup kata pengantar ini dengan kata maaf apabila terdapat kata-
kata yang kurang berkenan.

Bandar Lampung, 02 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

2.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional .................................................. 3


2.2 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran ........................................................ 5
2.3 Manfaat Neraca Pembayaran Internasional ..................................................... 7
2.4 Teknik Penyusunan dan Pencatatan Neraca Pembayaran Internasional ......... 8
2.5 Contoh Analisis ............................................................................................. 12

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 15

1.1 Kesimpulan..................................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara
yang memiliki tingkat keuangan yang tinggi. Untuk memajukan tingkat
keuangan suatu negara, pemerintahannya pasti membutuhkan informasi-
informasi yang dapat menunjang hal itu. Informasi-informasi tersebut seperti
tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai kegiatan-kegiatan ekonomi
yang menghubungkan antar Negara. Oleh karena itu sangat diperlukannya
informasi-informasi tersebut, maka setiap pemerintahan di suatu Negara
membuat suatu iktisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut
Neraca Pembayaran.
Neraca pembayaran adalah perbandingan penerimaan uang antara dua
negara (dalam perdagangan dunia) dan daftar perkiraan yang terperinci
tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara dalam jangka
waktu tertentu. Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah
suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk
suatu Negara dengan Negara lainnya pada periode waktu tertentu, biasanya
satu tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran
internasional meliputi orang perorangan (individu), perusahaan, badan hukum,
badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di Negara
tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi
atau pengalihan kekayaan penduduk suatu Negara ke Negara lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran internasional
2. Bagaimana tujuan penyusunan neraca pembayaran
3. Bagaimana manfaat neraca pembayaran internasional
4. Bagaimana teknik penyusunan dan pencatatan neraca pembayaran
internasional

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya yaitu untuk
mengetahui :
1. Pengertian neraca pembayaran internasional
2. Tujuan penyusunan neraca pembayaran
3. Manfaat neraca pembayaran internasional
4. Teknik penyusunan dan pencatatan neraca pembayaran internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional


Berdasarkan KBBI, neraca pembayaran adalah perbandingan penerimaan uang
antara dua negara (dalam perdagangan dunia) dan daftar perkiraan yang
terperinci tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara
dalam jangka waktu tertentu. Neraca pembayaran internasional (balance of
payment) adalah suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi
antara penduduk suatu Negara dengan Negara lainnya pada periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca
pembayaran internasional meliputi orang perorangan (individu), perusahaan,
badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal
utamanya di Negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai
barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu Negara
ke Negara lain.

Balance of Payments (BOP) Manual edisi kelima yang diterbitkan tahun 1993
mengungkapkan neraca pembayaran merupakan “… a statistical statement
that systematically summarizes, for a specific period, the economic
transactions of an economy with the rest of the world”. Dengan perkataan lain,
neraca pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu negara
dengan penduduk negara lainnya (nonresiden) dalam jangka waktu tertentu
(Sugiyono, 2002: 3)

Secara sederhana, pengertian neraca pembayaran adalah catatan sistematis


terkait transaksi ekonomi antara penduduk satu negara dengan negara lainnya.
Dimana pencatatan tersebut berlaku untuk periode waktu tertentu, biasanya
adalah selama setahun.

3
Sistem pencatatan pada neraca pembayaran, yaitu:
1) Debit (-)
Bertambahnya kewajiban atau utang penduduk suatu Negara untuk
melakukan pembayaran terhadap penduduk Negara lain. Contoh:
barang/jasa yang diterima dari luar negeri (impor), pembayaran bunga dan
denda, pemberian hadiah dan uang kepada peduduk Negara lain, penduduk
yang menabung uang di luar negeri, pembelian valuta asing, investasi
jangka panjang/pendek yang ditanamkan di Negara lain.
2) Kredit (+)
Bertambahnya hak penduduk suatu Negara untuk menerima pembayaran
dari penduduk Negara lain. Contoh: barang/jasa yang disalurkan ke luar
negeri (ekspor), penerimaan jasa dari Negara lain, penerimaan bunga dan
devinden, penerimaan hadiah dan uang dari Negara lain, penduduk Negara
lain yang menabung uang di dalam negeri, penjualan valuta asing,
investasi jangka panjang/pendek yang ditanamkan penduduk dari Negara
lain.

Jika sisi kredit lebih besar dari sisi debit maka neraca pembayaran mengalami
surplus. Sebaliknya jika sisi debit lebih besar dari sisi kredit maka neraca
pembayaran mengalami defisit. Defisit pada neraca pembayaran tidak
selamanya buruk. Harus dilihat dulu pada komponen mana yang mengalami
defisit. Misalnya, defisit terjadi pada kompnen transaksi berjalan, maka untuk
menutupnya perlu peningkatan penerimaan pada transaksi modal. Caranya
bisa dengan mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk
menanamkan modal di dalam negeri. Defisit yang terjadi dalam jangka pendek
mungkin tidak begitu berarti. Namun, jika defisit terjadi dalam jangka panjang
pun bisa juga berbahaya. Meski begitu, surplus yang terjadi dalam jangka
panjang pun bisa tidak begitu berarti, jika tidak digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4
2.2 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran yang dilakukan oleh suatu Negara memiliki
tujuannya masing-masing. Setiap tujuan akan selalu memberikan manfaat bagi
suatu Negara. Adapun tujuan-tujuan dari penyusunan neraca pembayaran
sebagai berikut:
1) Mengetahui Keadaan Perekonomian Dalam Hubungan Internasional Suatu
Negara
Untuk mengamati keadaan perekonomian suatu negara bisa menggunakan
neraca pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka pola umum
perekonomian suatu Negara bisa diketahui sehingga transaksi ekonomu
bisa dilakukan dengan maksimal.

Dalam transaksi internasional, suatu Negara sangat perlu untuk


mengetahui keadaan terkini perekonomian Negara lain. Dengan
mengetahui keadaan tersebut maka pemerintah dalam negeri bisa
menentukan kebijakan atau langkah-langkah yang harus diambil supaya
ketika melakukan transaksi ekonomi mendapatkan keuntungan.

2) Mengetahui Sumber Daya Yang Ada Di Setiap Negara


Sumber daya yang dimiliki oleh suatu Negara berbeda-beda. Oleh karena
itu, suatu Negara perlu mengetahui sumber daya yang dimiliki oleh Negara
lain agar bisa menjalin hubungan dalam perdagangan internasional.
Pendapatan yang dihasilkan dari perdagangan internasional bisa digunakan
sebagai cadangan devisa Negara dan menjalankan roda perekonomian
dalam negeri.

Sumber daya yang dimiliki oleh suatu Negara bisa diketahui dengan
penggunaan neraca pembayaran yang tepat. Jika sudah mengetahui sumber
daya yang dimiliki oleh Negara lain maka pemerintah suatu Negara bisa
menentukan transaksi ekonomi seperti apa yang harus dilakukan.

5
3) Mengetahui Besarnya Anggaran Devisa Yang Diperlukan Dalam
Transaksi Ekonomi Internasional
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu Negara bisa digunakan sebagai
transaksi ekonomi internasional. Agar cadangan devisa bisa bertambah
maka transaksi ekonomi internasional harus dilakukan dengan efektif dan
efisien sehingga bisa memperoleh dari transaksi ini.

Perencanaan anggaran devisa harus dilakukan dengan cermat dan teliti


supaya tidak ada kesalahan yang membuat suatu Negara kekurangan
anggaran devisa. Salah satu alat yang dapat menentukan anggaran devisa
adalah neraca pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka transaksi
ekonomi internasiobal bisa dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga
suatu Negara tidak mengalami kerugian.

4) Mengetahui Langkah-Langkah Yang Harus Diambil Dalam Bidang


Transaksi Ekonomi
Agar tidak salah dalam melangkah saat melakukan transaksi ekonomi
maka pemerintah suatu Negara perlu memikirkan langkah-langkah yang
tepat supaya Negara tidak mengalami kerugian saat melakukan transaksi
ekonomi.

Oleh karena itu, suatu Negara harus punya neraca pembayaran agar bisa
mendapatkan data-data tentang perkembangan perekonomian Negara lain.
Data-data tersebut akan bermanfaat bagi pemerintah suatu Negara karena
dengan memiliki data yang akurat akan menghasilkan kebijakan yang
tepat.

5) Untuk Mengetahui Permasalahan Ekonomi Dalam Negeri Yang Ada Pada


Suatu Negara
Suatu Negara juga harus memperhatikan permasalahan ekonomi yang ada
di dalam negeri. Jika perekonomian dalam negeri terdapat masalah dan
tidak segera diselesaikan maka bisa saja akan menganggu transaksi
ekonomi internasional.

6
Permasalahan dalam negeri bisa diketahui melalui neraca pembayaran.
Pencatatan yang ada di dalam neraca pembayaran merupakan data-data
yang akurat sehingga pemerintah akan segera tahu permasalahan ekonomi
dalam negeri dan segera menyelesaikannya.

2.3 Manfaat Neraca Pembayaran Internasional


Beberapa manfaat neraca pembayaran internasional antara lain:
1. Untuk mencatat seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi
antara penduduk sebuah negara dengan penduduk negara lain.
2. Untuk mengetahui informasi struktur dan komposisi transaksi ekonomi
internasional suatu negara.
3. Untuk mengetahui kondisi keuangan internasional suatu negara.
4. Untuk indikator yang digunakan oleh IMF untuk memberikan bantuan
keuangan.
5. Sebagai indikator penting ekonomi suatu negara.

Komponen Neraca Pembayaran


Ada beberapa komponen dalam neraca pembayaran, yaitu:
1) Neraca Berjalan (Current Account)
a. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua
Negara atau lebih. Terdapat tiga kemungkinan yang terjadi pada neraca
perdagangan, yaitu surplus, defisit, atau seimbang.
b. Neraca Jasa
Neraca jasa mencatat transaksi jasa dari atau kepada Negara lain.
Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh
transaksi ekspor dan impor jasa sepeeti tenaga kerja, pengiriman uang,
biaya transportasi, biaya asuransi, dan pariwisata.
c. Neraca Transaksi Sepihak (Transaksi Unilateral)
Neraca unilateral mencatat transaksi sepihak berupa hadiah atau
bantuan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar negeri tanpa
kewajiban untuk membayar kembali.

7
2) Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran
sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal (ekspor dan impor
modal) yang terjadi di antara dua Negara atau lebih baik untuk investasi
jangka pendek atau jangka panjang.

Investasi jangka pendek misalnya membeli obligasi untuk mendapat


keuntungan. Sedangkan investasi jangka panjang misalnya membeli saham
untuk investasi jangka panjang. Selain itu, dalam neraca ini juga dicatat
jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar negeri, dan
pembayaran utang luar negeri.

3) Neraca Moneter (Monetary Account)


Neraca moneter mencatat mutasi dalam hubungannya dengan IMF serta
memperlihatkan perkembangan atau perubahan cadangan devisa suatu
Negara. Cadangan tersebut bisa berupa emas atau valuta asing lainnya.

2.4 Teknik Penyusunan dan Pencatatan Neraca Pembayaran Internasional

Metode Pencatatan Neraca Pembayaran


Secara umum, NP dicatat pada saat terjadinya transaksi (accrual atau
transaction basis) atau perpindahan hak kepemilikan sumber daya yang
dimiliki oleh penduduk suatu Negara. Penyusunan statistik NP berdasarkan
transaction basis merupakan sistem penyusunan NP yang berlaku secara
internasional. Acuan yang digunakan dalam penyusunan NP adalah Balance of
Payments Manual (BPM) yang diterbitkan oleh International Monetary Fund
(IMF) berdasarkan konvemsi internasional.

Dalam praktiknya, untuk keperluan analisis ekonomi, seperti untuk analisis


permintaan dan penawaran valuta asing, NP dapat pula dicatat pada saat
terjadinya aliran dana (cash basis). Perbedaan kedua NP tersebut pada
dasarnya hanya terletak saat pencatatan transaksinya, sementara metode
pencatatan, struktur, dan komponennya tidak berbeda.

8
Pencatatan transaksi dalam NP mempergunakan prinsip double entry system,
artinya setiap transaksi dicatat pada dua sisi, yaitu pada sisi debet dan sisi
kredit dengan nilai yang sama. Perlu dicatat bahwa mengingat NP pada
umumnya disajikan dalam bentuk vertikal, yaitu dari atas ke bawah sehingga
tidak tampak sisi debet atau kredit, maka berdasarkan konvensi, pencatatan
pada sisi kredit diberi tanda plus (+) sedangkan pencatatan pada sisi debet
diberi tanda minus (-).

Sebagaimana halnya dengan neraca perusahaan, dalam NP setiap transaksi


yang mengakibatkan pengurangan aset atau pertambahan kewajiban dicatat
pada sisi kredit sedangkan transaksi yang mengakibatkan pertambahan aset
atau pengurangan kewajiban dicatat pada sisi debet. Secara ringkas,
pencatatan transaksi dalam NP dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.

Berdasarkan prinsip-prinsip pencatatan tersebut di atas, transaksi-transaksi


yang dicatat pada sisi debet dan kredit antara lain ialah sebagai berikut.
a. Sisi Debet
1) Impor barang
2) Jasa-jasa yang diterima penduduk dari bukan penduduk (impor jasa)
3) Pemberian hadiah kepada bukan penduduk (transfer)
4) Penjualan kekayaan (assets) yang dimiliki oleh bukan penduduk
5) Pembelian surat-surat berharga (securities) milik bukan penduduk
6) Penanaman modal langsung oleh penduduk di luar negeri (direct
investment abroad)
7) Pinjaman yang diberikan kepada bukan penduduk
8) Pembayaran utang (debt repayments) kepada bukan penduduk
9) Pembelian emas milik bukan penduduk

9
Sesuai dengan sistem yang dianut, pencatatan transaksi-transaksi tersebut
di atas harus dibarengi dengan pencatatan di sisi kredit. Sebagai contoh,
apabila impor dibiayai dengan utang maka pencatatan debet (impor)
dibarengi dengan pencatatan kredit (kewajiban).

b. Sisi Kredit
1) Ekspor barang
2) Jasa-jasa yang diberikan penduduk kepada bukan penduduk (ekspor
jasa)
3) Penerimaan hadiah dari bukan penduduk (transfer)
4) Pembelian kekayaan (assets) milik penduduk oleh bukan penduduk
5) Penjualan surat-surat berharga (securities) milik penduduk kepada
bukan penduduk
6) Penanaman modal langsung (direct investment) oleh bukan penduduk
7) Pinjaman yang diterima dari bukan penduduk
8) Pembayaran utang (debt repayments) oleh bukan penduduk
9) Penjualan emas milik penduduk kepada buka penduduk

Sesuai dengan sistem yang dianut, pencatatan transaksi-transaksi tersebut


di atas harus dibarengi dengan pencatatan di sisi debet. Sebagai contoh,
apabila ekspor dibayar tunai maka pencatatan kredit (ekspor) dibarengi
dengan pencatatan debet (pertambahan aset).

Penyajian Neraca Pembayaran


Penyajian neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu
penyajian standar (standart presentation) dan penyajian analitis (analytical
presentation).

a. Penyajian Standar
Komponen-komponen NP dalam penyajian standar disusun menurut
panduan sebagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen
standar NP didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu,
antara lain:

10
1) Komponen-komponen NP dikelompokkan secara terpisah dengan
maksud mengidentifikasi tansaksi yang secara ekonomi mempunyai
tujuan khusus. Sebagai contoh, transaksi keuangan dpisahkan dari
transaksi barang karena kedua jenis transaksi mempunyai tujuan
ekonomis yang berbeda. Sebaliknya, transaksi yang menyangkut
obligasi dan surat utang jangka panjang lainnya dikelompokkan dalam
satu komponen karena kedua jenis instrumen keuangan ini mempunyai
kemiripan.
2) Komponen tersebut penting bagi sebagian besar negara, misalnya
travel.
3) Data mudah tersedia dan tidak terlalu rinci.
4) Komponen tersebut dipergunakan untuk kepentingan yang lain,
misalnya diperlukan untuk rekonsiliasi dengan data statistik yang lain,
seperti dalam penyusunan national account.
5) Pencatatannya sesuai dengan sistem pencatatan statistik internasional
yang lain, misalnya current account dalam NP disesuaikan dengan
struktur pada production dan income accounts dalam statistik national
accounts.

b. Penyajian Analitis
Penyajian analitis disusun menurut keperluan analisis bagi perumus
kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen-komponen utama
yang disajikan tetap mangacu pada komponen standar dengan
menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan. Sebagai
contoh, penyajian analitis neraca pembayaran Indonesia yang sejak
Repelita I membagi ekspor dan impor baik barang maupun jasa dalam 2
kelompok besar, yaitu kelompok minyak dan gas bumi (migas) dan
kelompok nonmigas. Hal ini mengingat bahwa peranan migas terhadap
perekonomian Indonesia sangat dominan.

Selanjutnya, apabila diperlukan, penyajian ini dapat diubah, misalnya


karena saat ini peranan nonmigas lebih besar daripada migas sehingga
yang lebih ditonjolkan di masa mendatang adalah peranan nonmigas.

11
Contoh lain dari komponen yang ada di neraca pembayaran Indonesia
adalah kelompok pinjaman yang dibagi menjadi pinjaman yang berasal
dari Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) atau Consultative
Group for Indonesia (CGI) dan non-IGGI/CGI.

2.5 Contoh Analisis


Beberapa contoh transaksi ekonomi serta pencatatannya dalam neraca
pembayaran.
Untuk memberikan gambaran dalam penyusunan NP, berikut disajikan contoh
transaksi, cara pembukuan sampai dengan penyusunan dan penyajian transaksi
NP.
1) Pada bulan Juni 2001, penduduk negara A mengekspor kain batik ke
negara B seharga $500 juta dengan syarat biaya asuransi dan transportasi
dibayar oleh pembeli (f.o.b = free on board). Sebagian dana, yaitu sebesar
$250 juta, dibayarkan secara tunai melalui rekeningnya di salah satu bank
swasta nasional di negara A sedangkan sisanya akan dibayarkan pada
bulan Januari 2002.
2) Pada tahun yang sama pemerintah negara A mengimpor barang modal
dengan nilai c.i.f (cost, insurance, and freight) sebesar $750 juta (berarti
termasuk biaya asuransi dan pengapalan yang nilainya sebesar $25 juta).
Seluruh pembayaran dilakukan oleh bank sentral negara A.
3) Turis asing yang datang ke negara A pada bulan Juni 2001 dan tinggal
selama satu minggu tercatat menukarkan uang senilai $100 juta ke salah
satu bank di negara A.
4) Pada bulan Februari, pemerintah negara C memberikan sumbangan
sebagai hibah berupa gandum kepada negara A senilai $25 juta (di luar
transpor dan asuransi ditanggung oleh pemerintah negara C).
5) Pada akhir tahun 2001 pemerintah negara A membayar pinjaman pokok
dan bunga masing-masing sebesar $400 juta dan $150 juta.
6) Pada tahun yang sama pemerintah negara A menarik pinjaman sebesar
$1.000 juta.

12
7) Salah satu bank komersial di negara A meminjam dari luar negeri sebesar
$200 juta dan selanjutnya bank tersebut mentransfer sebagian ke
rekeningnya di bank sentral negara A sebesar $100 juta.
8) Perusahaan asing dari negara D membeli saham perbankan di negara A
senilai $750 juta.

Pembukuan transaksi tersebut di atas dilakukan sebagai berikut.

Berdasarkan contoh di atas, selanjutnya transaksi tersebut dicatat dalam NP.


Contoh di bawah ini didasarkan pada penyajian standar dan menggunakan format
yang sederhana dan dalam bentuk vertikal yaitu dengan lebih dahulu
menggabungkan setiap pos sehingga menghasilkan selisih (net) antara debet dan
kredit.

13
Dari pencatatan NP Negara A di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Transaksi barang (neraca perdagangan) mengalami defisit $250 juta


b. Transaksi jasa mengalami surplus $7 juta
c. Transaksi berjalan mengalami defisit sebesar $300 juta
d. Transaksi modal dan keuangan mengalami surplus $300 juta
e. Dengan mengacu pada manual BOP yang menyatakan bahwa perubahan
cadangan devisa yang diperhitungkan untuk mengukur surplus atau defisit NP
adalah yang dapat dikendalikan oleh otoritas moneter atau dengan perkatan
lain biasanya merupakan perubahan cadangan devisa di bank sentral, maka
secara keseluruhan (overall balance) NP Negara A mengalami defisit sebesar
$200 juta. Perlu dicatat sebagaimana konsep pembukuan yang telah
diutarakan sebelumnya, tanpa tanda positif (+) bukan berarti tambahan dalam
cadangan devisa melainkan merupakan hasil bersih di mana sisi kredit (+)
lebih besar dari debet (-). Karena hasil bersih menunjukkan lebih besarnya
sisi kredit maka berarti cadangan devisa mengalami defisit.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-


transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran
mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca
pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas
modal dan finansial, dan item-item finansial.

Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi


kepada pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait
dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca
pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang
moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.

3.2 Saran
Setelah mempelajari pembahasan dari materi ini, pastinya akan banyak
sekali penjelasan yang beragam, tentunya setiap orang memiliki pemikiran
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, mohon dimaklumi dan apabila ada pendapat yang berbeda
mohon dimaklumi juga.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Amalia, Lia. (2007). Ekonomi Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hady, Hamdy. (1997). Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

Hanafi, Mamduh. (2008) . Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Siregar, Bernardus Wishman. Modul Pertemuan 11 Ekonomi Internasional:


Neraca Pembayaran Internasional. International Golden Institute Jakarta.

Sugiono, F.X. 2002. Neraca Pembayaran: Konsep, Metodologi, dan Penerapan.


Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) BI.

16

Anda mungkin juga menyukai