Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal
mungkin. Shalawat serta salam tak lupa kita junjung agungkan terhadap Nabi
besar kita Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafatnya di yaumul akhir
kelak.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.dan Ibu
Rahmawati, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi
internasional. Yang dengan ikhlas membimbing dan mengarahkan kami serta
memberikan waktu untuk menyelesaikan makalah ini. Walaupun kami sadari
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami berharap makalah yang yang di susun ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun pembaca. Baik dalam rangka memberi wawasan ataupun
pengetahuan. Kami sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata kami tutup kata pengantar ini dengan kata maaf apabila terdapat kata-
kata yang kurang berkenan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
1.1 Kesimpulan..................................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara
yang memiliki tingkat keuangan yang tinggi. Untuk memajukan tingkat
keuangan suatu negara, pemerintahannya pasti membutuhkan informasi-
informasi yang dapat menunjang hal itu. Informasi-informasi tersebut seperti
tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai kegiatan-kegiatan ekonomi
yang menghubungkan antar Negara. Oleh karena itu sangat diperlukannya
informasi-informasi tersebut, maka setiap pemerintahan di suatu Negara
membuat suatu iktisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut
Neraca Pembayaran.
Neraca pembayaran adalah perbandingan penerimaan uang antara dua
negara (dalam perdagangan dunia) dan daftar perkiraan yang terperinci
tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara dalam jangka
waktu tertentu. Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah
suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk
suatu Negara dengan Negara lainnya pada periode waktu tertentu, biasanya
satu tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran
internasional meliputi orang perorangan (individu), perusahaan, badan hukum,
badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di Negara
tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi
atau pengalihan kekayaan penduduk suatu Negara ke Negara lain.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya yaitu untuk
mengetahui :
1. Pengertian neraca pembayaran internasional
2. Tujuan penyusunan neraca pembayaran
3. Manfaat neraca pembayaran internasional
4. Teknik penyusunan dan pencatatan neraca pembayaran internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
Balance of Payments (BOP) Manual edisi kelima yang diterbitkan tahun 1993
mengungkapkan neraca pembayaran merupakan “… a statistical statement
that systematically summarizes, for a specific period, the economic
transactions of an economy with the rest of the world”. Dengan perkataan lain,
neraca pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu negara
dengan penduduk negara lainnya (nonresiden) dalam jangka waktu tertentu
(Sugiyono, 2002: 3)
3
Sistem pencatatan pada neraca pembayaran, yaitu:
1) Debit (-)
Bertambahnya kewajiban atau utang penduduk suatu Negara untuk
melakukan pembayaran terhadap penduduk Negara lain. Contoh:
barang/jasa yang diterima dari luar negeri (impor), pembayaran bunga dan
denda, pemberian hadiah dan uang kepada peduduk Negara lain, penduduk
yang menabung uang di luar negeri, pembelian valuta asing, investasi
jangka panjang/pendek yang ditanamkan di Negara lain.
2) Kredit (+)
Bertambahnya hak penduduk suatu Negara untuk menerima pembayaran
dari penduduk Negara lain. Contoh: barang/jasa yang disalurkan ke luar
negeri (ekspor), penerimaan jasa dari Negara lain, penerimaan bunga dan
devinden, penerimaan hadiah dan uang dari Negara lain, penduduk Negara
lain yang menabung uang di dalam negeri, penjualan valuta asing,
investasi jangka panjang/pendek yang ditanamkan penduduk dari Negara
lain.
Jika sisi kredit lebih besar dari sisi debit maka neraca pembayaran mengalami
surplus. Sebaliknya jika sisi debit lebih besar dari sisi kredit maka neraca
pembayaran mengalami defisit. Defisit pada neraca pembayaran tidak
selamanya buruk. Harus dilihat dulu pada komponen mana yang mengalami
defisit. Misalnya, defisit terjadi pada kompnen transaksi berjalan, maka untuk
menutupnya perlu peningkatan penerimaan pada transaksi modal. Caranya
bisa dengan mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk
menanamkan modal di dalam negeri. Defisit yang terjadi dalam jangka pendek
mungkin tidak begitu berarti. Namun, jika defisit terjadi dalam jangka panjang
pun bisa juga berbahaya. Meski begitu, surplus yang terjadi dalam jangka
panjang pun bisa tidak begitu berarti, jika tidak digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4
2.2 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran yang dilakukan oleh suatu Negara memiliki
tujuannya masing-masing. Setiap tujuan akan selalu memberikan manfaat bagi
suatu Negara. Adapun tujuan-tujuan dari penyusunan neraca pembayaran
sebagai berikut:
1) Mengetahui Keadaan Perekonomian Dalam Hubungan Internasional Suatu
Negara
Untuk mengamati keadaan perekonomian suatu negara bisa menggunakan
neraca pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka pola umum
perekonomian suatu Negara bisa diketahui sehingga transaksi ekonomu
bisa dilakukan dengan maksimal.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu Negara bisa diketahui dengan
penggunaan neraca pembayaran yang tepat. Jika sudah mengetahui sumber
daya yang dimiliki oleh Negara lain maka pemerintah suatu Negara bisa
menentukan transaksi ekonomi seperti apa yang harus dilakukan.
5
3) Mengetahui Besarnya Anggaran Devisa Yang Diperlukan Dalam
Transaksi Ekonomi Internasional
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu Negara bisa digunakan sebagai
transaksi ekonomi internasional. Agar cadangan devisa bisa bertambah
maka transaksi ekonomi internasional harus dilakukan dengan efektif dan
efisien sehingga bisa memperoleh dari transaksi ini.
Oleh karena itu, suatu Negara harus punya neraca pembayaran agar bisa
mendapatkan data-data tentang perkembangan perekonomian Negara lain.
Data-data tersebut akan bermanfaat bagi pemerintah suatu Negara karena
dengan memiliki data yang akurat akan menghasilkan kebijakan yang
tepat.
6
Permasalahan dalam negeri bisa diketahui melalui neraca pembayaran.
Pencatatan yang ada di dalam neraca pembayaran merupakan data-data
yang akurat sehingga pemerintah akan segera tahu permasalahan ekonomi
dalam negeri dan segera menyelesaikannya.
7
2) Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran
sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal (ekspor dan impor
modal) yang terjadi di antara dua Negara atau lebih baik untuk investasi
jangka pendek atau jangka panjang.
8
Pencatatan transaksi dalam NP mempergunakan prinsip double entry system,
artinya setiap transaksi dicatat pada dua sisi, yaitu pada sisi debet dan sisi
kredit dengan nilai yang sama. Perlu dicatat bahwa mengingat NP pada
umumnya disajikan dalam bentuk vertikal, yaitu dari atas ke bawah sehingga
tidak tampak sisi debet atau kredit, maka berdasarkan konvensi, pencatatan
pada sisi kredit diberi tanda plus (+) sedangkan pencatatan pada sisi debet
diberi tanda minus (-).
9
Sesuai dengan sistem yang dianut, pencatatan transaksi-transaksi tersebut
di atas harus dibarengi dengan pencatatan di sisi kredit. Sebagai contoh,
apabila impor dibiayai dengan utang maka pencatatan debet (impor)
dibarengi dengan pencatatan kredit (kewajiban).
b. Sisi Kredit
1) Ekspor barang
2) Jasa-jasa yang diberikan penduduk kepada bukan penduduk (ekspor
jasa)
3) Penerimaan hadiah dari bukan penduduk (transfer)
4) Pembelian kekayaan (assets) milik penduduk oleh bukan penduduk
5) Penjualan surat-surat berharga (securities) milik penduduk kepada
bukan penduduk
6) Penanaman modal langsung (direct investment) oleh bukan penduduk
7) Pinjaman yang diterima dari bukan penduduk
8) Pembayaran utang (debt repayments) oleh bukan penduduk
9) Penjualan emas milik penduduk kepada buka penduduk
a. Penyajian Standar
Komponen-komponen NP dalam penyajian standar disusun menurut
panduan sebagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen
standar NP didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu,
antara lain:
10
1) Komponen-komponen NP dikelompokkan secara terpisah dengan
maksud mengidentifikasi tansaksi yang secara ekonomi mempunyai
tujuan khusus. Sebagai contoh, transaksi keuangan dpisahkan dari
transaksi barang karena kedua jenis transaksi mempunyai tujuan
ekonomis yang berbeda. Sebaliknya, transaksi yang menyangkut
obligasi dan surat utang jangka panjang lainnya dikelompokkan dalam
satu komponen karena kedua jenis instrumen keuangan ini mempunyai
kemiripan.
2) Komponen tersebut penting bagi sebagian besar negara, misalnya
travel.
3) Data mudah tersedia dan tidak terlalu rinci.
4) Komponen tersebut dipergunakan untuk kepentingan yang lain,
misalnya diperlukan untuk rekonsiliasi dengan data statistik yang lain,
seperti dalam penyusunan national account.
5) Pencatatannya sesuai dengan sistem pencatatan statistik internasional
yang lain, misalnya current account dalam NP disesuaikan dengan
struktur pada production dan income accounts dalam statistik national
accounts.
b. Penyajian Analitis
Penyajian analitis disusun menurut keperluan analisis bagi perumus
kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen-komponen utama
yang disajikan tetap mangacu pada komponen standar dengan
menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan. Sebagai
contoh, penyajian analitis neraca pembayaran Indonesia yang sejak
Repelita I membagi ekspor dan impor baik barang maupun jasa dalam 2
kelompok besar, yaitu kelompok minyak dan gas bumi (migas) dan
kelompok nonmigas. Hal ini mengingat bahwa peranan migas terhadap
perekonomian Indonesia sangat dominan.
11
Contoh lain dari komponen yang ada di neraca pembayaran Indonesia
adalah kelompok pinjaman yang dibagi menjadi pinjaman yang berasal
dari Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) atau Consultative
Group for Indonesia (CGI) dan non-IGGI/CGI.
12
7) Salah satu bank komersial di negara A meminjam dari luar negeri sebesar
$200 juta dan selanjutnya bank tersebut mentransfer sebagian ke
rekeningnya di bank sentral negara A sebesar $100 juta.
8) Perusahaan asing dari negara D membeli saham perbankan di negara A
senilai $750 juta.
13
Dari pencatatan NP Negara A di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setelah mempelajari pembahasan dari materi ini, pastinya akan banyak
sekali penjelasan yang beragam, tentunya setiap orang memiliki pemikiran
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, mohon dimaklumi dan apabila ada pendapat yang berbeda
mohon dimaklumi juga.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
16