Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA


ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Dosen Pengampu:
Aldila Rahma Putri S.T., M.BA

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Achmad Imron Siregar 221010505664


Anisa fitri 221010502499
Deswita Septiana Putri 221010502478
Diana Rengganis Pramono 221010503577
Dintia Faradila 221010502475
Evira Salsabila 221010502414

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas petunjuk dan rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian
Terbuka” dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Ekonomi pada program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi pada program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
Selesainya makalah ini tidak lain dari usaha dan juga doa dari orang tua, serta
dukungan dari Ibu Aldila Rahma Putri S.T., MBA. Kami berharap bahwa makalah ini dapat
membantu menambah wawasan para pembaca mengenai Neraca Pembayaran, Kurs Valuta
Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini.

Tangerang, 7 Desember 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Neraca Pembayaran.....................................................................................................3
B. Pengertian Kurs Valuta Asing.......................................................................................................6
C. Kebijakan Pemerintah Dalam Ekonomi Terbuka.........................................................................11
BAB III................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi Internasional adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang
sangat menarik untuk dipelajari dan dianalisis. Karena ekonomi internasional
mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi
internasional (ekspor dan impor) dimana salah satu permasalahan yang dihadapi
dalam ekonomi internasional yaitu mengenai neraca pembayaran internasional. 
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi
antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu periode
tertentu.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan neraca pembayaran  perlu
dipegang,dengan teguh seluruh asas nasional, terutama asas kemandirian, yaitu bahwa
pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan
kekuatan sendiri, serta bersendikan pada kepribadian bangsa. Untuk itu, seluruh
sumber kekuatan nasional,baik yang efektif maupun potensial, didayagunakan dan
dilaksanakan dengan memperhatikan seluruh faktor dominan yang dapat
mempengaruhi lancarnya pencapaian sasaran pembangunan.
Seiring dengan perkembangan bisnis internasional yang maju ini, serta
semakin ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis di era globalisasi ini, didukung
dengan kondisi perekonomian Asia dalam mempersiapkan Asean Free Trade,
transaksi-transaksi yang terjadi di setiap negara terus mengalir berupa in-flow ataupun
out-flow. Kondisi tersebut mengakibatkan persaingan antara penduduk satu negara
dengan negara lain untuk menciptakan kelancaran aliran dana masuk dari negara lain
agar lebih tinggi jika dibandingkan dengan aliran dana keluar dari negaranya.
Neraca pembayaran dapat dijadikan ukuran untuk mengukur seberapa  besar
arus dana internasional yang masuk dan keluar dari negara tersebut. Hal tersebut
menjadikan semakin pentingnya neraca pembayaran bagi negara, dimana dana yang
masuk dan keluar dapat dihitung dengan seimbang karena sifatnya yang sebagai

1
potret keuangan atau kinerja keuangan yang dapat menggambarkan transaksi ekonomi
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pada satu  periode tertentu.
Neraca pembayaran di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengelolaan ekonomi makro Indonesia, yang selain dapat dijadikan sebagai tolok ukur
dalam mengukur kemampuan suatu perekonomian nasional dalam menopang
transaksi-transaksi internasional, terutama yang berhubungan dengan kewajiban
pembayaran utang dan transaksi ekspor-impor, neraca pembayaran juga merupakan
salah satu indikator yang mempengaruhi tindakan para pelaku pasar,  beserta sejumlah
besaran yang ada di dalamnya, seperti transaksi ekspor dan impor barang dan jasa itu
sendiri, yang memiliki peranan penting dalam  pembentukan produk domestik bruto.
Oleh karena itu, sektor ini merupakan sektor yang memiliki peranan yang sangat
penting dalam upaya mendorong perbaikan ekonomi di dalam negeri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan ulasan yang telah disampaikan pada sub bagian latar belakang, rumusan
masalah dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Apa definisi dari neraca pembayaran?
2. Apa saja bentuk dasar neraca pembayaran?
3. Bagaimana defisit dan surplus dalam neraca pembayaran?
4. Bagaimana sistem kurs tetap dan berubah bebas?
5. Bagaimana bentuk masalah ekonomi dalam perekonomian terbuka?
6. Bagaimana kebijakan pemerintah dalam perekonomian terbuka?

C. Tujuan
1. Apa definisi dari neraca pembayaran?
2. Dapat mengetahui mengenai neraca perdagangan.
3. Dapat mengetahui mengenai perdagangan ekspor impor dan aliran keluar dan dana
modal kesuatu Negara.
4. Dapat mengetahui penentuan kurs pertukaran diantara sesuatu mata uang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran adalah suata catatan keuangan yang menunjukan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengan
negara lain dalam suatu tahun tertentu.

 Neraca Berjalan
Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:
1. Ekspor dan impor barang tampak. Transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor
pertanian, barang-barang produksi industri dan barang-barang yang diproduksi
oleh sektor pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor barang tampak
lainnya.
2. Ekspor dan impor jasa (atau barnag tak tampak). Transaksi ini meliputi
pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang
diekspor atau impor, perbelanjaan para pelancong dan pendapatan investasi
(meliputi keuntungan, bunga ke atas modal yang diinvestasikan dan deviden).
3. Pembayaran pindahan neto ke luar negeri.
Meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun
pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu
“membayar” dalam bentuk uang atau jasa.

 Neraca Modal
Aliran Modal Jangka Panjang, yaitu :
1. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran di antara badan-badan
pemerintah di suatu negara dengan negara-negara lain.
2. Investasi langsung swasta adalah penanaman modal langsung adalah investasi
berupa mendirikan perusahaan-perusahaan terutama perindustrian.
 Cadangan Valuta Asing
Dalam keadaan dimana sesuatu negara lebih banyak membuat pembayaran ke
luar negeri kalau dibandingkan dengan penerimaannya, maka bank sentral harus
mengurangi cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut.
Sebaliknya, apabila yang diterima dari negara-negara lain adalah lebih banyak dari
yang harus dibayar, maka cadangan valuta asing akan bertambah.

Neraca Pembayaran Selalu Seimbang


Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar
negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Ini
tidak berarti bahwa neraca berjalan selalu dalam keadaan seimbang dan begitu pula
neraca modal selalu dalam keadaan seimbang.Yang menyebabkan neraca pembayaran
yang selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca
modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh
bank sentral.

Neraca Perdagangan dan Pembayaran Indonesia


Setiap negara walaupun menggunakan prinsip yang sama seperti yang telah di
terangkan dalam bagian sebelum ini dalam menyusun data neraca pembayaran,
membuat klasifikasi yang agak berbeda dalam mengemukannya.di indonesia neraca
pembanyaran disusun seperti yang ditunjukkan oleh tabel 20.1 Data yang
dikemukakan adalah untuk tahun 1996/67, yaitu tahun sebelum krisis moneter
melanda indonesia, dan tahun 2000/01. Data tersebut dapat memberi gambaran kasar
tentang bagaimana bentuk hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain
sebelum dan sesudah krisis moneter.
Susunan neraca pembayaran dapat dibedakan kepada tiga golongan mutasi keuangan :
1. Transaksi berjalan Data ini dibedakan kepda dua golongan, yaitu ekspor dan
impor barang dan ekspor-impor neto jasa-jasa. Seterusnya setiap golongan data ini
dibedakan pula kepada ekspor dan impor non migas dan migas.
2. Transaksi modal dan selisih perhitungan Data ini dibedakan kepada dua
kelompok, yaitu nilai neto aliran modal kepada pemerintah dan nilai neto aliran
swasta.

Neraca Keseluruhan
Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang dicatat di ketiga
kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan.

B. Pengertian Kurs Valuta Asing


Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau nilaimata
uang sesuatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kursvaluta asing
dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yangdibutuhkan, yaitu
banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satuunit mata uang asing. Cara
di dalam menentukan kurs valuta asing :
A. Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas.
B. Ditentukan oleh pemerintah.

 Permintaan Mata Uang Asing


Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
apakah barang-barang di negara lain “lebih murah” atau “lebih mahal” dari barang-
barang yang diproduksi di dalam negeri. Ciri-ciri permintaan mata uang asing :
 Semakin tinggi harga suatu mata uang, maka semakin sedikit permintaan ke atas
mata uang tersebut.
 Semakin rendah harga suatu mata uang, maka semakin banyakpermintaan ke atas
mata uang tersebut.

 Penawaran Mata Uang Asing


Ciri-ciri penawaran mata uang asing :
 Semakin tinggi harga suatu mata uang, maka semakin banyakpenawaran mata
uang tersebut.
 Semakin rendah harga suatu mata uang, maka semakin sedikitpenawaran mata
uang tersebut.

 Penentuan harga mata uang asing


Setelah menerangkan ciri-ciri permintaan dam penawaran mata uang asing
maka sekarang dapatlah diterangkan bagaimana sistem pasar bebas menentukan nilai
tukar mata uang asing perhatikan Gambar 12.1. Sumbu datar menggambarkan jumlah
mata uang dolar Amerika Serikat yang akan diperjualbelikan di pasaran mata uang
asing, dan sumbu tegak menunjukkan harga dolar Amerika Serikat yang dinyatakan
dalam nilai yen. Kurva permintaan ke atas dolar adalad DD. Kurva tersebut , yang
berbentuk menurun dari kiri ke atas kanan bawah, berarti (i) Apabila harga dolar
tinggi permintaan ke atas dolar adalah sedikit (pada kurs satu dolar = 250 yen, hanya
satu bilion dolar yang di minta), dan (ii) semakin rendah harga dolar semakin banyak
kuantitas dolar yang diminta (misalnya, pada kurs satu dolar = 100 yen sebanyak
empat bilion dolar diminta oleh orang-orang jepang).
Kurva SS adalah penawaran ke atas mata uang dolar,dan dapat di lihat dalam
Gambar 12.1 bahwa bentuk kurva tersebut adalah menaik dari kiri bawah ke kanan
atas.Kurva seperti ini menggambarkan bahwa (i) apa bila harga mata uang dolar
rendah, penawaran dolar oleh orang-orang Amerika Serikat juga rendah (misalnya,
pada kurs satu dolar =50 yen sebanyak 1 bilion dolar saja yang di tawarkan), dan (ii)
apabila harga mata uang dolar tinggi, lebih banya mata uang dolar akan ditawarkan
(oleh orang-orang amerika). Gambar 12.1. menunjukkan bahwa kurva DD dan SS
berpotongan pada keadaan dimana harga tiap unit mata uang dolar adalah satu dolar
sama dengan 150 yen. Pada kurs pertukaran ini permintaan dolar adalah sama dengan
penawaran dolar, yaitu sebanyak 2,5 bilion dolar.
Keadaan ini adalah: kurs valuta asing adalah satu dolar =150 yen, dan kuantiti dolar
yang diperjualbelikan dalam pasaran mata uang adalah sebanyak 2,5 bilion.
 Ditentukan oleh pemerintah
Pemerintah dapat campur tangan dalam menentukan kurs valuta asing.
Tujuannya adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan
efek yang buruk ke atas perekonomian.Kurs pertukaran yang di tetapkan
pemerintah adalah berbeda dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas. Dengan
menggunakan Gambar 12.2 dapat dilihat perbedaan diantara kurs yang ditentukan
pemerintah dan kurs yang ditentukan pasar bebas. Kurva DD dan SS berturut-turut
adalah permintaan dan penawaran dolar amerika serikat,dan kedua-dua kurva
tersebut adalah sama dengan yang digambarkan dalam gambar 20.2

 Perubahan-Perubahan Kurs
Kurs yang ditentukan oleh pasar bebas dapat mengalami dua bentuk
perubahan. Dalam Gambar 20.3 ditunjukkan dua bentuk perubahan yang mungkin
berlaku, yaitu:
a. Perubahan Permintaan
b. Perubahan Penawaran
 Faktor-faktor yang dapat memperngaruhi kurs valuta asing, yaitu antara
lain:
a. Perubahan dalam citarasa masyarakat. Perubahan citarasa masyarakat akan
mengubah corak konsumsi mereka ke atas barang-barang yang diproduksi di
dalam negeri maupun yang diimpor.
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor. Barang-barang dalam negeri yang
dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikan ekspor dan
apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang.
c. Kenaikan harga umum (inflasi). Inflasi yang berlaku pada umumnya
cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing.
d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi. Suku bunga dan
tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan
modal dalam negeri mengalir ke luar negeri.
e. Pertumbuhan ekonomi. Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan
ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan
ekonomi yang berlaku.

 Kurs Pertukaran dan Neraca Pembayaran


Sistem kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar
berkecenderungan akan menyebabkan ketidakseimbangan yang terus-menerus
dalam neraca pembayaran, sedangkan kurs pertukaran yang ditetapkan oleh
pemerintah berkecenderungan menimbulkan neraca pembayaran yang tidak
seimbang. Bagaimana sistem kurs berubah bebas berkecenderungan untuk
menyeimbangkan neraca pembayaran, dapat diterangkan dengan bantuan Gambar
20.4. Kurva DD menggambarkan permintaan penduduk indonesia keatas mata
uang baht Thailand, dan kurva SS menggambarkan keinginan penduduk Thailand
menawarkan baht mereka kepada penduduk Indonesia. Berdasarkan kepada
persilangan diantara kurva DD dan SS maka dapat disimpulkan bahwa kurs
pertukaran adalah: 1 baht = 200 rupiah.

 Necara Pembayaran Dalam Sistem Kurs Pertukaran Tetap


Gambar 20.5 menunjukkan permintaan dan penawaran ke atas dolar Amerika
Serikat dan Indonesia. Kurva SS menggambarkan Jumlah valuta dolar yang
ditawarkan oleh penduduk Amerika Serikat kepada penduduk Indonesia.
Sedangkan kurva DD menggambarkan permintaan penduduk Indonesia ke atas
dolar US, maka apabila kurs pertukaran ditentukan oleh pasar bebas setiap unit
dolar US adalah sama dengan Rp 10.000.
C. Kebijakan Pemerintah Dalam Ekonomi Terbuka
Pada dasarnya masalah yang dihadapi oleh sesuatu perekonomian terbuka akan
berbentuk salah satu dari empat masalah berikut :

i. Perekonomian menghadapi masalah pengangguran, tetapi terdapat surplus


dalam neraca pembayaran.
ii. Perekonomian menghadapi masalah inflasi, tetapi terdapat surplus dalam
neraca pembayaran.
iii. Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan di samping itu
mengahadapi masalah defisit dalam neraca pembayaran.
iv. Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan di samping itu menghadapi
masalah defisit dalam neraca pembayaran.

Dalam kasus (i) dan (ii) neraca pembayaran adalah dalam keadaan
menguntungkan (mempunyai surplus), maka yang perlu difikirkan hanyalah
mengatasi masalah pengangguran (kasus i) atau inflasi (kasus ii). Masalah yang
harus dihadapi menjadi lebih rumit apabila bentuk masalah yang dihadapi adalah
seperti dalam kasus (iii) dan (iv). Pengangguran atau inflasi yang diikuti pula oleh
masalah defisit dalam neraca pembayaran memerlukan langkah – langkah yang
secara serentak akan :

i. Mengatasi masalah pengangguran dan defisit dalam neraca pembayaran, apa


bila perekonomian itu menghadapi masalah seperti kasus (iii). Kebijakan
pemerintah untuk mengatasi masalah seperti ini biasanya berbentuk kebijakan
memindahkan perbelanjaan.
ii. Mengatasi inflasi dan defisit dalam neraca pembayaran, apa bila ekonomi
menghadapi masalah seperti dalam kasus (iv). Kebijakan pemerintah yang
akan dijalankan meliputi langkah – langkah yang di golongkan kepada
kebijakan mengurangi perbelanjaan.

 Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan


Kebijakan memindahkan perbelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah
untuk mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran yang akan
mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurang impor. Kebijakan
memindahkan perbelanjaan dijalankan apabila : defisit neraca pembayaran wujud
ketika perekonomian juga menghadapi masalah pengangguran.
1. Langkah-langkah yang akan mengurangi impor dan mendorong konsumsi
barang dalam negri adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini:
a. Melakukan pembatasan impor.
b. Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing).
c. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi).
2. Langkah-langkah yang akan menambah ekspor sehingga menambah
penerimaan valuta asing adalah:
a. Memberikan insentif fiskal dan moneter untuk menambahkan kegiatan
dalam produksi barang ekspor.
b. Mewujudkan kestabilan upah dan harga.
c. Menurunkan nilai valuta.

 Kebijakan Pengurangan Perbelanjaan


Kebijakan pengurangan perbelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah
untuk mengatasi masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan
mengurangi perbelanjaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi negara. Kebijakan
pengurangan perbelanjaan ini dilakukan apabila :
1. Perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh dan di samping itu juga
inflasi telah terwujud.
2. Dalam perekonomian terdapat defisit yang berkepanjangan dalam neraca
pembayaran.
Kebijakan mengurangi perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan mengambil
langkah-langkah berikut :
a. Menaikan pajak pendapatan
b. Menaikan suku bunga dan menurunkan penawaran uang
c. Mengurangi pengeluaran pemerintah

 Devaluasi (Penurunan Nilai Valuta)


Devaluasi adalah tindakan pemerintah yang menurunkan nilai matauangnya
terhadap valuta asing. Sebagai contoh misalkan pada mulanya 1 dolar US sama
dengan Rp 7.500. Apabila kurs itu diubah pemerintah menjadi US$1 = Rp 10.000
maka dikatakan bahwa Indonesia telah mendavaluasi mata uangnya.
Efek-efek yang mungkin ditimbulkan oleh devaluasi adalah :
a. Ekspor akan bertambah.
b. Impor berkurang.
c. Kenaikan ekspor dan pengurangan impor akan memperbaiki neraca
pembayaran.
d. Pendapatan nasional akan bertambah.
e. Inflasi.
f. Halangan perdagangan impor.
Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mensukseskan devaluasi adalah :
a. Ekspor negara itu elastis.
b. Permintaan impor negara itu adalah elastis.
c. Di dalam negeri tidak berlaku inflasi.
d. Negara lain tidak melakukan reaksi balasan dan melakukan devaluasi pula.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar atau susunan sistematis yang
meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lainnya selama jangka waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Mencakup
pembelian dan penjualan barang – jasa dan transfer keuangan dari individu dan
pemerintah asing, begitu juga dengan transaksi financial. Dan pencatatan transaksi
tersebut menggunakan sistem akuntansi sehingga setiap transaksi yang terjadi akan
dicatat dua kali (double entry bookeping) dengan menggunakan sistem debet-kredit.
Kurs dengan valuta asing (valas) merupakan suatu nilai pertukaran uang
denganyang lain hanya saja yang membedakan dalam segi perdagangannya, dimana
valasmerupakan alat pembayaran yang sah di negara lain. sedangkan kurs merupakan
perbedaan nilai matauang antara negara satudengan negara lain. meskipun demikian
valas dan kurs merupakan suatu kesatuan untukmenambah pendapatan negara di
dalam perekonomian internasional.
Dari uraian diatas juga dapat disimpulkan bahwa perekonomian terbuka atau
empat sector adalah suatu system ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan
impor degan Negara lain. Perekonomian tebuka membuka peluang terjadinya kegiatan
perdagangan luar negeri disamping juga arus modal masuk dan keluar dari suatu
Negara.

B. Saran
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Negara-negara
berkembang umumnya memiliki defisit neraca perdagangan yang tinggi. Cara yang
paling mudah dan efektif untuk dapat menutup defisit perdagangan yang terjadi
adalah  dengan pinjaman hutang. Apalagi jika tak ada lagi sumber pendanaan di
dalam negeri yang dapat diandalkan untuk menutup defisit tersebut. Hutang tersebut
dapat berupa pinjaman, bantuan, hibah, maupun bantuan teknis. Indonesia dewasa ini
jarang sekali mengalami surplus transaksi berjalan. Penyebab utama defisit dalam
anggaran pemerintah adalah pengeluran yang lebih besar dari pemasukan. Maka dari
itu Indonesia membutuhkan hutang luar negeri untuk membiayai defisit tersebut.
Untuk itu hendaknya pemerintah bisa memanfaatkan pinjaman tersebut
dengan sebaik-baiknya yaitu digunakan untuk pembangunan negara dan pemerintah
harus bisa mengelola anggaran pemerintah dengan baik sehingga bisa menekan
pengeluaran negara agar tidak terjadi defisit anggaran. Selain itu juga negara harus
bisa meningkatkan ekspornya dibandingkan dengan impornya,
Bagi kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya bisa membantu dalam
rangka menambah pemasukan anggaran negara, salah satunya yaitu dengan cara
membayar pajak tepat pada waktunya. Karena pajak merupakan salah satu komponen
dalam pemasukan anggaran negara.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, 2003, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta: Raja Gafindo Persada.

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/pengertian-definisi-neraca-pembayaran-
balance-of-payment/, diakses 03 Mei 2015, pukul 20.50 WIB.

http://materiakuntansifanda.blogspot.com/2011/04/neraca.html, diakses 03 Mei 2015, pukul


21.04 WIB.

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/12/sistem-kurs-tetap-mengambang-bebas-dan-
terkendali.html, diakses 03 Mei 2015, pukul 21.08 WIB.

http://www.academia.edu/7319220/
KEBIJAKAN_PEMERINTAH_DALAM_PEREKONOMIAN_TERBUKA, diakses 03 Mei
2015, pukul 21.22 WIB.

Anda mungkin juga menyukai