Tugas ini diberikan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia
Disusun Oleh:
Lika Malika
11210810000131
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah yang berjudul “Sektor
Keuangan dan Perbankan” dengan baik dan tepat pada waktunya Tak lupa sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman
jahiliyah ke zaman yang penuh kemulian ini.
Penulisan karya tulis berupa makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia sebagai penunjang materi dalam pembelajaran. Dalam penyusunan
makalah ini, saya mendapatkan banyak dukungan, bimbingan, dan petunjuk dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
memberikan dukungan dan motivasi kepada saya untuk membuat makalah ini. Tidak lupa pula,
saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Lili Supriyadi S.Pd., M.M
selaku dosen pengampu mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah membimbing,
memberikan motivasi, serta arahan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari karya tulis berupa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah wawasan
pembaca mengenai Sektor Keuangan dan Perbankan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor keuangan dan perbankan merupakan bagian integral dari setiap ekonomi.
Ini adalah sistem yang terdiri dari berbagai lembaga, termasuk bank komersial, lembaga
keuangan non-bank, pasar modal, dan bank sentral, yang memfasilitasi aliran uang dan
modal di dalam ekonomi. Sistem keuangan dan perbankan memungkinkan penyaluran
dana dari individu, perusahaan, dan pemerintah, serta menyediakan layanan keuangan
seperti pinjaman, investasi, dan penyimpanan dana. Secara keseluruhan, sektor
keuangan dan perbankan berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas keuangan.
Laju pertumbuhan uang beredar adalah tingkat perubahan dalam jumlah uang
yang beredar dalam ekonomi. Ini mencakup semua bentuk uang, seperti uang tunai,
deposito bank, dan aset keuangan yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai.
Pertumbuhan uang beredar dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan
moneter bank sentral, aktivitas ekonomi, perbankan, dan perubahan perilaku
konsumen. Pemantauan laju pertumbuhan uang beredar penting karena dapat
memberikan petunjuk tentang potensi inflasi, permintaan agregat, dan stabilitas
ekonomi.
Instrumen kebijakan moneter digunakan oleh bank sentral untuk mengendalikan
pertumbuhan uang beredar dan memengaruhi tingkat suku bunga serta keadaan
likuiditas dalam ekonomi. Beberapa instrumen kebijakan moneter yang umum
digunakan termasuk tingkat suku bunga, cadangan wajib bank, dan operasi pasar
terbuka. Analisis kebijakan moneter melibatkan evaluasi dampak kebijakan tersebut
pada inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan. Bank sentral mengambil
kebijakan moneter dengan tujuan menjaga stabilitas harga, mendukung pertumbuhan
ekonomi yang seimbang, dan mengendalikan risiko sistemik.
Likuiditas nasional mengacu pada ketersediaan sumber daya finansial dalam
suatu negara atau wilayah geografis tertentu yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan kewajiban pembayaran dalam ekonomi. Ini mencakup semua bentuk
uang tunai, deposito bank, efek berharga, dan aset finansial lainnya yang dapat dengan
cepat diubah menjadi uang tunai. Tingkat likuiditas nasional memengaruhi kemampuan
suatu negara untuk memenuhi kewajiban pembayaran, mengatasi krisis keuangan, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang sektor keuangan dan perbankan, laju
pertumbuhan uang beredar, instrumen dan analisis kebijakan moneter, serta likuiditas
nasional merupakan aspek penting dalam studi ekonomi dan kebijakan ekonomi.
Keseluruhan sistem keuangan memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas
ekonomi dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sektor Keuangan dan Perbankan?
2. Apa yang dimaksud dengan Laju pertumbuhan uang beredar?
3. Apa yang dimaksdu dengan Instrumen & Analisis kebijakan moneter?
4. Apa yang dimaksud dengan Likuiditas Nasional?
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan sebagai
pendoman untuk literasi pembaca berdasar aspek-aspek yang berkembang dalam
makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis selanjutnya dari IJK adalah jasa keuangan non-bank yang menyediakan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan finansial lainnya. Beberapa produk sektor
non-bank yang termasuk dalam IJK adalah pegadaian, asuransi, modal ventura,
dompet digital, dan masih banyak lagi.
3
penyaluran kredit, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dan aktiva luar negeri
bersih. Pertumbuhan uang beredar yang tinggi dapat memicu inflasi dan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada
September 2023 meningkat. Posisi M2 pada September 2023 tercatat sebesar
Rp8.440,0 triliun atau tumbuh 6,0% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh
sebesar 5,9% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan
uang kuasi sebesar 8,4% (yoy). Perkembangan M2 pada September 2023 terutama
dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit. Penyaluran kredit pada
September 2023 tumbuh sebesar 8,7% (yoy) sejalan dengan perkembangan kredit
produktif, setelah tumbuh 8,9% (yoy) pada Agustus 2023. Di sisi lain, aktiva luar
negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 4,7% (yoy). Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat
(Pempus) tumbuh sebesar 13,2% (yoy).
➢ Instrumen Konvensional
1. Operasi pasar terbuka berbentuk kegiatan jual beli surat berharga oleh
bank sentral, baik di pasar primer maupun pasar sekunder melalui
mekanisme lelang atau nonlelang. OTP merupakan instrumen tidak
langsung yang sangat penting karena sangat fleksibel dibandingkan
dengan instrumen lainnya.
• OPT dapat dilakukan atas inisiatif bank sentral dengan frekuensi dan
kuantitas sesuai dengan yang diinginkan.
• OPT dapat dilakukan di pasar primer atau pasar sekunder dengan
menggunakan berbagai intrumen pasar uang, seperti surat berharga
4
bank sentral, surat berharga pemerintah, atau surat berharga pasar
uang.
• Dengan OPT, bank sentarl dapat menargetkan suku bungannya atau
jumlah/kuantitasnnya dan dapat bervariasi jangka waktunnya.
2. Fasilitas diskonto adalah fasilitas kredit dan atau simpanan yang
diberikan oleh bank sentarl kepada bank-bank dengan jaminan surat-
surat berharga dan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank sentral
sesuai dengan arah kebijakan moneter.
3. Cadangan wajib minimum adalah jumlah alat likuid minimum yang
wajib dipelihara oleh bank komersial.
5
Analisis kebijakan moneter dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas
instrumen kebijakan moneter dalam mencapai tujuan kebijakan moneter.
Beberapa analisis kebijakan moneter yang umum dilakukan antara lain:
6
Analisis kebijakan moneter dilakukan secara terus-menerus untuk
memastikan kebijakan moneter yang diambil dapat mencapai tujuan yang
diinginkan dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Bank sentral sering memantau dan mengelola tingkat likuiditas nasional dengan
menggunakan alat-alat kebijakan moneter, seperti mengatur suku bunga dan
cadangan wajib bank. Upaya bank sentral untuk memengaruhi likuiditas nasional
7
biasanya dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam materi ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu Sektor keuangan dan
perbankan memainkan peran penting dalam perekonomian sebagai lembaga
intermediasi yang menyalurkan dana masyarakat ke dalam investasi aset produktif yang
akan mendorong produktivitas sektor riil, akumulasi kapital, dan pertumbuhan output
agregat. Perkembangan industri perbankan cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari
volume usaha, mobilisasi dana masyarakat dan pemberian kreditnya dan pelayanannya.
Pangsa pasar yang dikuasai oleh industri perbankan saat ini mencapai 90,46% pada
sektor keuangan di Indonesia. Meskipun mengalami perlambatan, namun peran
intermediasi perbankan relatif berada dalam koridor positif dalam mendukung sektor
riil di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik maupun global.
Laju pertumbuhan uang yang beredar mengacu pada pertumbuhan jumlah uang
yang beredar dalam arti luas (M2) di suatu negara dalam periode tertentu. Pertumbuhan
uang beredar dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penyaluran kredit, tagihan bersih
kepada Pemerintah Pusat (Pempus), dan aktiva luar negeri bersih. Pertumbuhan uang
beredar yang tinggi dapat memicu inflasi dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Instrumen kebijakan moneter adalah alat yang digunakan oleh bank sentral
untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di pasar dan mempengaruhi suku
bunga. Beberapa instrumen kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk menjaga
likuiditas nasional antara lain operasi pasar terbuka, penetapan suku bunga, penetapan
cadangan wajib, dan fasilitas diskonto. Analisis kebijakan moneter dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas instrumen kebijakan moneter dalam mencapai tujuan
kebijakan moneter dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Likuiditas nasional mengacu pada ketersediaan uang tunai dan uang giral di
suatu negara. Likuiditas nasional yang cukup penting untuk menjaga stabilitas
keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank sentral bertanggung
jawab untuk memantau dan mengatur likuiditas nasional melalui kebijakan moneter dan
instrumen kebijakan moneter yang tersedia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Faisal H. (1995). Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI: Distorsi, Peluang dan
Kendala, Erlangga, Jakarta
Pangestu, Mari (Editor) Transformasi Industri Indonesia Dalam Era Perdagangan Bebas, CSIS,
1996
Tambunan, Tulus (2000) Perekonomian Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta
Bank Indonesia. (2015). Kebijakan moneter Paper. Kebijakan Moneter.
https://www.bi.go.id/id/bi-institute/policy-mix/core/Documents/Kebijakan Moneter.pdf
BI. (2019). DSta | Divisi Statistik Moneter dan Fiskal DSta | Divisi Statistik Moneter dan
Fiskal. 1–5.
10