Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FINANCIAL TECHNOLOGY

Perbankan dan Jasa Industri Keuangan

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : FINANCIAL TECHNOLOGY

Dosen Pengampu : YOSI KURNIA, SE, M.Si, Ak

Disusun Oleh :

Yelsi Yunita ( 2020312009 )

PROGRAM STUDI S1 BISNIS DIGITAL

FAKULTAS EKONOMI BISNIS dan ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang "Perbankan dan Jasa Industri
Keuangan" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan saya dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pribadi pada mata
kuliah Financial Technology. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Perbankan dan Jasa Industri Keuangan bagi para pembaca maupun penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibuk Yosi Kurnia, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Financial
Technology yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 12 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan.................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A.Pengertian Perbankan dan Jasa Industri Keuangan ................................................................... 2

B. Tujuan, Fungsi, Tugas dan Wewenang Perbankan dan Industri Jasa Keuangan......... ............... 3

C. Jenis Perbankan dan Industri Jasa Keuangan...............................................................................4

D. Perkembangan Perbankan di Indonesia ................................................................................. 5

E. Industri Jasa Keuangan Perbankan ...................................................................................... .......8

F. Industri Jasa Keuangan Pasar Modal........................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan dan industri jasa keuangan adalah dua bidang yang saling terkait dan berkembang seiring
waktu. Perbankan dimulai pada abad ke-14 di Italia, ketika bank-bank mulai mengambil deposito
dan memberikan pinjaman pada tingkat bunga tertentu. Pada awalnya, bank-bank tersebut terutama
melayani pedagang dan pedagang kaya, tetapi kemudian perbankan berkembang dan menjadi lebih
luas dalam cakupan dan jangkauannya.

Pada abad ke-19, sejumlah besar bank besar didirikan di seluruh dunia, dan pada abad ke-20,
teknologi mulai berperan penting dalam perbankan. Telepon, mesin hitung, dan kemudian komputer
mempercepat proses perbankan, dan kemudian layanan perbankan online dan mobile semakin
populer. Industri jasa keuangan juga berkembang seiring waktu. Jasa keuangan mencakup berbagai
jenis perusahaan, termasuk perusahaan asuransi, manajer investasi, dan lembaga keuangan non-
bank seperti koperasi kredit dan perusahaan pembiayaan. Seiring perkembangan pasar keuangan
global, industri jasa keuangan menjadi semakin kompleks dan sering diatur oleh badan pengawas
seperti bank sentral dan otoritas keuangan. Perkembangan teknologi juga memainkan peran penting
dalam industri jasa keuangan, dan inovasi seperti blockchain dan fintech telah mengubah cara kita
memandang keuangan dan transaksi keuangan

B. Rumusan Masalah
1. MendekripsikanPengertian Perbankan dan Jasa Industri Keuangan ?
2. Menjelaskan Tujuan, Fungsi, Tugas dan Wewenang Perbankan dan Industri Jasa Keuangan?
3. Menjelaskan Jenis Perbankan dan Industri Jasa Keuangan ?
4. Memaparkan Perkembangan Perbankan di Indonesia ?
5. Menjelaskan Industri Jasa Keuangan Pasar Modal ?

C. Tujuan
1. Mampu memahami apa itu Perbankan dan Jasa Industri Keuangan
2. Agar mengetahuai Tujuan, Fungsi, Tugas dan Wewenang Perbankan dan Industri Jasa
Keuangan
3. Agar bisa memahami Jenis Perbankan dan Industri Jasa Keuangan
4. Agar mengetahuai Perkembangan Perbankan di Indonesia
5. Agar mengetahuai Industri Jasa Keuangan Pasar Modal

1
BAB II PEMBAHASAAN

A. Pengertian Perbankan dan Jasa Industri Keuangan

Perbankan adalah sektor usaha yang terdiri dari bank-bank dan lembaga keuangan lainnya yang
memberikan berbagai layanan keuangan kepada masyarakat dan perusahaan. Layanan keuangan
yang diberikan oleh perbankan meliputi produk-produk seperti simpanan, pinjaman, kartu kredit,
investasi, dan berbagai layanan transaksi keuangan lainnya.

Bank-bank adalah institusi keuangan yang paling dikenal dalam industri perbankan. Mereka
memiliki peran penting dalam menyediakan modal kepada individu dan perusahaan, serta dalam
pengelolaan risiko dan keamanan keuangan. Bank juga membantu dalam memfasilitasi pembayaran
dan transaksi keuangan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Selain itu, bank juga menawarkan berbagai layanan tambahan seperti perbankan online dan mobile
banking, yang memudahkan pelanggan untuk mengakses layanan perbankan tanpa harus datang ke
kantor cabang. Perbankan memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara
dengan memberikan akses keuangan yang lebih mudah dan memfasilitasi pertumbuhan bisnis.

Industri jasa keuangan atau sering juga disingkat menjadi IJK adalah kelompok perusahaan dan
institusi yang menyediakan berbagai produk dan jasa keuangan untuk masyarakat maupun antar
lembaga. Industri jasa keuangan menurut OJK adalah kumpulan perusahaan atau industri dan
lembaga pendukungnya yang bergerak di bidang pelayanan finansial. OJK mengawasi langsung
seluruh transaksi dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di sektor industri jasa
keuangan sesuai dengan amanat UU No. 21 Tahun 2011. Kewenangan OJK termasuk namun tidak
terbatas pada pemberian atau pencabutan izin lembaga jasa keuangan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Selama ini kita mungkin paling mengenal perusahaan yang bergerak di sektor industri
keuangan adalah perbankan, namun selain itu masih ada non-bank dan pasar modal yang termasuk
di dalamnya. Jasa industri keuangan merujuk pada berbagai jenis layanan yang ditawarkan oleh
lembaga keuangan seperti bank, asuransi, perusahaan sekuritas, dana pensiun, dan lembaga
keuangan lainnya. Layanan-layanan ini meliputi pengumpulan dana, pengelolaan investasi,
pemberian kredit, transaksi keuangan internasional, asuransi, dan jasa konsultasi keuangan. Jasa
industri keuangan bertujuan untuk membantu individu, perusahaan, dan pemerintah dalam
mengelola keuangan mereka dengan cara yang aman, efektif, dan efisien. Jasa-jasa ini juga berperan
dalam mengembangkan ekonomi dengan memberikan akses keuangan yang lebih mudah bagi
masyarakat. Beberapa contoh jasa industri keuangan meliputi pembukaan rekening tabungan,

2
pemberian kredit, pengelolaan investasi, asuransi jiwa dan kesehatan, perdagangan saham, jasa
konsultasi keuangan, dan pengiriman uang internasional.

B.Tujuan, Fungsi, Tugas dan Wewenang Perbankan dan Industri Jasa Keuangan

Tujuan dari perbankan dan jasa industri keuangan adalah untuk memberikan layanan keuangan
yang aman, efisien, dan efektif kepada individu, bisnis, dan pemerintah. Beberapa tujuan khusus
dari perbankan dan jasa industri keuangan adalah:

 Menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada pihak yang
membutuhkan.
 Memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan untuk mengembangkan bisnis atau
investasi.
 Memberikan jasa-jasa transaksi keuangan seperti transfer dana, pembayaran tagihan, dan
lain sebagainya.
 Memberikan jasa konsultasi keuangan untuk membantu nasabah mengelola keuangan
mereka dengan baik.

Fungsi dari perbankan dan jasa industri keuangan adalah:

 Sebagai perantara dalam proses pengumpulan dana dan penyediaan kredit.


 Sebagai tempat penyimpanan uang dan dokumen penting lainnya.
 Memberikan layanan transaksi keuangan seperti pembayaran tagihan, transfer dana, dan lain
sebagainya.
 Memberikan jasa konsultasi keuangan dan pengelolaan investasi.

Tugas dari perbankan dan jasa industri keuangan meliputi:

 Menerima dan menghimpun dana dari nasabah.


 Memberikan kredit dan pembiayaan kepada nasabah.
 Menyediakan jasa-jasa transaksi keuangan seperti pembayaran tagihan, transfer dana, dan
lain sebagainya.
 Menyediakan jasa konsultasi keuangan dan pengelolaan investasi.
 Menjaga keamanan dan kerahasiaan dokumen-dokumen nasabah.
 Wewenang dari perbankan dan jasa industri keuangan meliputi:
 Menentukan suku bunga dan biaya layanan keuangan.
 Menentukan persyaratan dan ketentuan layanan keuangan.
3
 Mengelola dana nasabah dengan cara yang aman dan efektif.
 Menolak layanan keuangan kepada nasabah yang tidak memenuhi persyaratan.

C. Jenis Perbankan dan Industri Jasa Keuangan

Beberapa jenis perbankan yang umum ditemukan:

 Bank umum adalah jenis bank yang melayani kebutuhan perbankan konvensional, seperti
menerima deposito, memberikan pinjaman, dan memberikan layanan transaksi keuangan
lainnya.
 Bank syariah adalah bank yang mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan bisnis
perbankan. Bank syariah tidak memperbolehkan bunga dan menggunakan mekanisme bagi
hasil dalam transaksi keuangan.
 Bank investasi adalah bank yang mengkhususkan diri dalam kegiatan perbankan yang
berkaitan dengan investasi. Bank investasi biasanya memberikan jasa-jasa seperti penjualan
saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya.
 Bank pembangunan adalah bank yang didirikan oleh pemerintah untuk membiayai
pembangunan ekonomi suatu negara. Bank pembangunan biasanya memberikan pinjaman
jangka panjang dan investasi pada proyek-proyek infrastruktur dan industri.
 Bank pemerintah adalah bank yang dimiliki oleh pemerintah suatu negara dan dioperasikan
untuk memenuhi kebutuhan keuangan negara dan masyarakat.
 Bank swasta adalah bank yang dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta, bukan oleh
pemerintah. Bank swasta biasanya memberikan layanan perbankan komersial seperti
menerima deposito dan memberikan pinjaman.
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melayani kebutuhan perbankan
masyarakat di wilayah pedesaan atau yang belum terjangkau oleh bank-bank besar.
 Bank sentral adalah institusi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter suatu negara
dan mengatur aktivitas perbankan dalam negeri. Bank sentral juga berperan dalam mengatur
cadangan devisa suatu negara dan mengawasi sistem pembayaran.

Beberapa jenis industri jasa keuangan:

 Asuransi Industri asuransi meliputi perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk


asuransi untuk melindungi nasabah dari risiko keuangan seperti kecelakaan, kerusakan
properti, atau kematian.

4
 Manajemen Aset Industri manajemen aset meliputi perusahaan-perusahaan yang mengelola
dana dan investasi nasabah dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Perusahaan
manajemen aset mengelola portofolio investasi dalam bentuk saham, obligasi, properti, dan
instrumen keuangan lainnya.
 Perbankan Industri perbankan meliputi perusahaan-perusahaan yang melayani kebutuhan
perbankan nasabah seperti menerima deposito, memberikan pinjaman, dan memberikan
jasa-jasa transaksi keuangan lainnya.
 Pasar Modal Industri pasar modal meliputi perusahaan-perusahaan yang memfasilitasi
perdagangan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan derivatif keuangan lainnya.
 Lembaga Keuangan Non-Bank Industri lembaga keuangan non-bank meliputi perusahaan-
perusahaan yang menawarkan layanan keuangan yang mirip dengan perbankan, seperti
layanan pengumpulan dana, pembiayaan, dan investasi. Namun, lembaga keuangan non-
bank tidak memiliki lisensi bank dan tidak terikat dengan aturan yang sama dengan bank.
 Penasehat Keuangan Industri penasehat keuangan meliputi perusahaan-perusahaan yang
memberikan layanan konsultasi keuangan kepada nasabah, seperti perencanaan keuangan,
investasi, dan manajemen risiko.
 Perdagangan Valas Industri perdagangan valas meliputi perusahaan-perusahaan yang
memfasilitasi perdagangan mata uang asing atau valuta asing antara nasabah atau institusi
keuangan.
 Lembaga Dana Pensiun Industri lembaga dana pensiun meliputi perusahaan-perusahaan
yang mengelola dana pensiun bagi karyawan atau peserta program pensiun lainnya.
Lembaga dana pensiun bertanggung jawab untuk mengelola dana tersebut untuk memenuhi
kebutuhan pensiun nasabah di masa depan.

D.Perkembangan Perbankan di Indonesia

Situasi perbankan Indonesia praderegulasi Pada periode tahun 1974-1982 perekonomian Indonesia
berkembang cukup baik karena ditopang oleh ekspor migas yang cukup tinggi. Tingginya harga
minyak pada saat itu memengaruhi penerimaan dalam negeri sehingga dana pembangunan cukup
tersedia untuk menunjang kegiatan investasi. Pada saat itu masyarakat yang belum menemukan
sasaran investasi yang tepat menyimpan dana nya di bank sehingga terjadi kelebihan likuiditas yang
cukup besar. Di samping itu juga Bank Indonesia (central bank) menyediakan kredit likuiditas
dengan syarat yang mudah dan lunak untuk membiayai pengembangan sektor yang potensial.

5
Situasi perbankan Indonesia pascarederegulasi Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup pesat beberapa tahun terakhir ini. Hal itu disebabkan oleh adanya

serangkaian langkah deregulasi di bidang perbankan. Ada beberapa deregulasi di bidang perbankan

dan moneter yang secara kronologis dapat dikemukakan sesuai urutan waktu pengumuman

kebijaksanaan deregulasi.

 Kebijaksanaan pemerintah tanggal 1 Juni 1983 Kebijaksanaan ini bertujuan untuk

menggairahkan pengerahan dana masyarakat. Kebijaksanaan tersebut antara lain berisi

penghapusan sistem pagu kredit dan mengurangi kredit likuiditas, Bank Indonesia tidak

menetapkan tingkat suku bunga deposito maupun suku bunga pinjaman, dan kebijaksanaan

moneter dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penyediaan fasilitas diskonto.

 Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) Latar belakang kebijaksanaan ini dilandasi oleh

kebijaksanaan 1 Juni 1983 yang ternyata mendapat penghimpunan dana untuk investasi

swasta. Selanjutnya pihak swasta berpartisipasi lebih besar dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan iklim yang memungkinkan bank-bank

beroperasi lebih efisien dan perluasan jaringan kantor bank.

 Kebijaksanaan Pemerintah 25 Maret 1989 Kebijaksanaan ini merupakan penyempurnaan

Pakto 88 yang berisikan tentang penyempurnaan pendirian BPR. Dalam kebijaksanaan baru

ini usaha BPR tidak boleh menerima simpanan dalam bentuk giro, tidak diperkenankan

pindah wilayah dan membuka kantor cabang dan tidak perlu penyesuaian modal bagi BPR

baru tetapi disesuaikan dengan kebutuhan modal.

 Kebijaksanaan Pemerintah 29 Januari 1990 Latar belakang kebijaksanaan ini untuk

mendukung pembangunan yang makin efisien. Untuk itu perlu disempurnakan aturan

tentang Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang jumlahnya masih relatif tinggi dan

menyempurnakan sistem perkreditan.

6
Kebijaksanaan yang diambil meliputi mengurangi secara bertahap pemberian KLBI, KLBI
diberikan secara terbatas untuk swasembada pangan (KUT), pengembangan koperasi (kredit
koperasi KUD dan anggota koperasi primer), dan peningkatan investasi (pembiayaan
pembangunan) PIR trans, KPR yang diberikan dengan maksimum sebesar Rp. 50 juta dan jumlah
kredit yang disediakan minimum 20% disalurkan untuk usaha kecil dan kegiatan koperatif yang
produktif.

Paket Kebijakan Pemerintah Februari 1991 Inti kebijaksanaan ini meliputi beberapa aspek penting
yang terdiri dari :

1. Penyempurnaan persyaratan perizinan, kepemilikan dan kepengurusan bank, yang meliputi


beberapa aspek antara lain pemilik dan pengelola bank harus memenuhi persyaratan tertentu
sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kepentingan masyarakat sehingga kesehatan
sebuah bank harus diupayakan secara kontinuitas sejak berdiri, pembukaan kantor cabang
atau perwakilan dan penyertaan bank di luar negeri, pendirian kantor bank, dan persyaratan
pembukaan kantor BPR dan merger.
2. Ketentuan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian (prudential regulation) yang meliputi
permodalan bank, jaminan pemberian kredit, kredit untuk pembelian saham dan pemilikan
saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit, kredit untuk pembelian saham dan
pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau legal lending
limit, dan garansi bank.

Perkembangan jumlah bank dan kantor bank Selama periode tahun 2004-2009 jumlah bank dan
kantor bank termasuk bank perkreditan rakyat mengalami peningkatan yang sangat pesat. Selama 6
tahun jumlah bank mengalami pertumbuhan sebesar 92,48% atau menurun rata-rata -7,52% setiap
tahun. Dalam tahun 2004 terdapat 133 bank, turun menjadi 123 pada tahun 2009. Selain itu selama
6 tahun terakhir jumlah kantor bank mengalami pertumbuhan 157,456% atau meningkat rata-rata
setiap tahun 57,45% yaitu dari 7.939 kantor bank pada tahun 2004 menjadi 12.500 kantor bank pada
tahun 2009.

Perkembangan dana dan kredit bank Dalam periode 2004-2009 tingkat pertumbuhan dana bank
yang dihimpun dari masyarakat jika dilihat menurut kelompok bank, dan jenis mata uang, maka
tahun 2004 bank umum swasta nasional devisa berhasil menghimpun dana lebih besar. Pada periode

7
yang sama jumlah kredit bank yang berhasil dikucurkan dari sector ekonomi paling besar
didonimasi oleh sektor industri, diikuti sektor jasa, dan yang terakhir adalah sektor pertanian.

E. Industri Jasa Keuangan Perbankan

Perbankan sebagai IJK adalah bertugas untuk mengelola keuangan dan melaksanakan kegiatan
usahanya, ada berbagai produk yang ditawarkan oleh industri perbankan, antara lain:

1. Giro adalah jenis penyimpanan di bank yang memungkinkan nasabah untuk memasukkan
dana dalam jumlah banyak dengan sekali transfer. Layanan giro ini biasanya dimanfaatkan
oleh kelompok usaha yang setiap harinya melakukan transaksi dalam jumlah besar.
2. Deposito adalah jenis simpanan yang memungkinkan untuk memperoleh bunga minimal 2%
dengan menyimpan dana selama 3 bulan hingga 3 tahun. Namun, dana tersebut tidak bisa
diambil sebelum tanggal jatuh tempo pengambilan atau Anda akan dikenakan penalti.
3. Tabungan Produk selanjutnya dari perbankan IJK adalah tabungan yang menjadi layanan
utama dan pasti temukan di setiap bank. Melalui tabungan, nasabah bisa menyimpan uang
dalam jumlah tertentu dan menikmati fasilitas lainnya seperti, ATM, mobile banking, serta
masih banyak lagi.
4. Kredit adalah jenis produk yang bisa dimanfaatkan dalam peminjaman dana untuk usaha,
pembelian rumah, dan keperluan lainnya. Pihak bank biasanya akan meminta jaminan sesuai
dengan nilai pinjaman yang dipilih oleh nasabah. Kredit ini tidak hanya dimanfaatkan oleh
perorangan, namun juga bisa digunakan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha.

F.Industri Jasa Keuangan Pasar Modal

Industri lainnya yang termasuk dalam IJK adalah pasar modal atau jasa penyedia layanan investasi
dan transaksi surat-surat berharga. Beberapa contoh IJK dalam pasar yang mungkin sering temui, di
antaranya:

1. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan dan bisa dibeli investor dalam
pasar modal. Hasil pembelian tersebut bisa mendatangkan keuntungan saat nilai saham tersebut
mengalami peningkatan.

2. Reksadana adalah wadah untuk menyimpan dana dari masyarakat yang kemudian disebarkan
pada berbagai efek khusus di pasar modal dan pasar uang. Saat melakukan investasi di reksadana,
bisa memilih menyimpan dana di pasar uang, saham, reksadana campuran, atau reksadana obligasi.

8
3. ETF adalah reksadana yang dijual seperti saham. Di sini, investor akan melakukan pembelian
sendiri tanpa dibantu oleh manajer investasi. Namun, risiko dari ETF tentu saja sama seperti
reksadana yang lebih ringan dibandingkan dengan saham.

4. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan untuk mengumpulkan dana dengan berbagai tujuan
tertentu. Keuntungan minimal yang bisa didapatkan dari pembelian obligasi adalah sebesar 4%
setiap tahunnya.

IJK adalah perusahaan atau lembaga yang bergerak di sektor keuangan dan diawasi langsung oleh
OJK. Keberadaan IJK sangat berperan penting untuk perkembangan perekonomian Indonesia dan
membuat inklusi keuangan negara semakin meningkat.

9
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan
Perkembangan perbankan dan industri jasa keuangan adalah bahwa keduanya berkembang seiring
waktu dan saling terkait satu sama lain. Perbankan dimulai pada abad ke-14 dan berkembang
menjadi layanan yang lebih luas dalam cakupan dan jangkauannya. Sementara itu, industri jasa
keuangan juga berkembang dan mencakup berbagai jenis perusahaan seperti asuransi, manajer
investasi, dan lembaga keuangan non-bank.

Perkembangan teknologi telah memainkan peran penting dalam kedua bidang ini, dengan inovasi
seperti layanan perbankan online dan mobile, serta fintech dan blockchain yang mengubah cara kita
memandang keuangan dan transaksi keuangan.

Namun, industri jasa keuangan sering diatur oleh badan pengawas seperti bank sentral dan otoritas
keuangan, karena kompleksitas dan risiko yang terlibat dalam pasar keuangan global. Oleh karena
itu, perbankan dan industri jasa keuangan memiliki peran penting dalam perekonomian global, dan
menjadi bagian integral dari cara kita menyimpan, mengelola, dan memperoleh kekayaan.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9487146/MAKALAH_SISTEM_PERBANKAN_INDONESIA

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/01/09/ijk-adalah

Mishkin, F. S., & Eakins, S. G. (2015). Financial markets and institutions (8th ed.). Pearson.

11

Anda mungkin juga menyukai