Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN”

Untuk memenuhi Tugas mata kuliah Ekonomi Moneter


DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Nafik Umurul Hadi ,S.E., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Muhammad Bhakti N.R 19187203009
2. Johan Rianto 19187203019
3. Herica Christy 19187203028

Prodi : Pendidikan Ekonomi 3A

UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI-TULUNGAGUNG


TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul:
”PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN”. Salawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan
pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Ekonomi Moneter dan saran dari teman-teman maka
disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Ekonomi Moneter dan semoga segala yang
tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam
rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk
memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:                               
1.      Dosen Pembimbing mata kuliah Ekonomi Moneter Dr. Nafik Umurul Hadi ,S.E., M.Si.
2.      Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT semata.

Tulungagung, 3 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I         PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1.           Latar Belakang............................................................................................4
1.2.           Rumusan Masalah.......................................................................................6
1.3.           Tujuan Penulisan.........................................................................................6

BAB II       PEMBAHASAN....................................................................................... 6


2.1.            Jenis lembaga keuangan.............................................................................6
2.2.            Peranan lembaga keuangan....................................................................... 14
2.3.            Tingkat Bunga dan Harga Surat.................................................................15

BAB III      PENUTUP............................................................................................... 16
3.1             Kesimpulan............................................................................................... 16
3.2             Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Lembaga keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam


pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia sendiri, perkembangan
perekonomian tidak bisa dilepaskan dari besarnya peranan lembaga keuangan.
Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan non-bank.1 Lembaga keuangan bank selanjutnya di sebut
perbankan menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1989 Tentang Perbankan
yaitu ; “Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usaha.”

Lembaga keuangan bank adalah adalah lembaga keuangan yang menghimpun


dana secara langsung dari masyarakat, rumah tangga, perusahaan, ataupun
pemerintah sehingga sebagian besar sekuritas sekundernya berupa giro, tabungan,
atau deposito berjangka, yang termasuk lembaga keuangan bank di Indonesia
yaitu Bank Umum, dan Bank Perkreditan Desa. Lembaga keuangan bank
merupakan semua perusahaan ataupun institusi keuangan yang kegiatan utamanya
adalah meminjamkan sejumlah uang yang disimpankan pada mereka .Badan-
badan ini mendorong masyarakat untuk membuat simpanan atau tabungan dan
kemudian tabungan yang dikumpulkan tersebut dipinjamkan kembali kepada
individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Sebagian lagi
digunakan untuk membeli saham - saham berbagai perusahaan. Sektor perbankan
merupakan bagian penting dari infrastruktur untuk kinerja kebijakan ekonomi
makro dan moneter yang kuat di tingkat nasional. 3 Lembaga keuangan non bank
(LKNB) atau lembaga keuangan bukan bank (LKKB) merupakan lembaga yang
tidak diperbolehkan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito dari
masyarakat.Lembaga yang termasuk lembaga keuangan non bank di Indonesi

1
yaitu terdiri dari Lembaga pembiayaan pembangunan, Perusahaan Asuransi,
Koperasi Simpan Pinjam, Perum Pegadaian, Lembaga Dana Pensiun. 4Selain
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank terdapat pula Lembaga
Keuangan Mikro yang mana di Indonesia banyak berkembang lembaga keuangan
bukan bank yang melakukan kegiatan usaha bidang keuangan yang banyak
membantu kepada masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut perlu dikembangkan
terutama secara kelembagaan dan legalitasnya karena telah banyak membantu
peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya

masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah sesuai dengan Undang


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) Pasal 33

ayat (1) menegaskan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama


berdasar atas asas kekeluargaan”Perkembangan dalam masyarakat saat ini,
lembaga keuangan yang menyediakan dana atau modal bagi usaha skala mikro
dan usaha skala kecil sangatlah penting dan urgent. Lembaga keuangan skala
mikro ini memang hanya difokuskan kepada usaha-usaha masyarakat yang
bersifat mikro. Lembaga keuangan berskala mikro ini dikenal dengan sebutan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Selain itu Lembaga Keuangan Mikro
berupaya mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat
berpenghasilan menengah ke bawah dan usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) diperlukan dukungan yang komprehensif dari lembaga keuangan.
Selama ini UMKM terkendala akses pendanaan ke lembaga keuangan formal.
Untuk mengatasi kendala tersebut, di masyarakat telah tumbuh dan berkembang
banyak lembaga keuangan non-bank yang melakukan kegiatan usaha jasa
pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik yang didirikan
pemerintah atau masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut dikenal dengan sebutan
lembaga keuangan mikro (LKM).

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara


keuangan yang menyediakan jasa—jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

2
1.2.     Rumusan Masalah

1.      Jelaskan jenis lembaga keuangan

2.      Jelaskan peranan lembaga keuangan

3.      Jelaskan Tingkat bunga dan Harga surat berharga

1.3.    Tujuan penulisan

1.    Untuk mengetahui Jenis lembaga keuangan

2.    Agar dapat mengetahui peranan lembaga keuangan

3. Mampu memahami Tingkat bunga dan Harga surat Berharga

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Jenis Lembaga Keuangan 

Lembaga keuangan terdiri dari bank-bank umum serta lembaga keuangan


nonbank. Bank umum adalah bank-bank yang kewajiban-kewajibannya terdiri
dari saldo rekening koran. Di Indonesia bank-bank umum ini meliputi bank-bank
devisa (baik milik pemerintah maupun swasta), bank asing serta bank
pembangunan. Sedangkan lembaga-lembaga keuangan nonbank terdiri dari
lembaga-lembaga yang bergerak dalam pasar modal atau dalam pengumpulan
modal seperti bank-bank dan lembaga tabungan, perusahaan asuransi, lembaga-
lembaga penanaman modal, lembaga pensiun dan sebagainya. Bank-bank umum
ini beserta otoritas moneter merupakan sistem moneter di Indonesia. Otoritas
pusat, dalam hal pemerintah melakukan kegiatan/fungsi moneter, seperti misalnya
transaksi dengan IMF atau mengadakan pinjaman dari luar negeri untuk
memperkuat cadangan devisa.

A. Lembaga keuangan bank

1.    Definisi Bank

            Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan.


Kata bank berasal dari bahasa banca atau uang. Menurut UU No.14/1967 Pasal 1
tentang pokok-pokok perbankan adalah “Lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang.

            Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun


1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

4
                 Prof G..M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan
“Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit,
baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehkan
dengan orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru
berupa uang giral.

                  A. Abdurrahman dalam Enxiklopedia Ekonomi Keuangan dan


Perdagangan menjelaskan bahwa “Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan
yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberi pinjaman,
mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai
tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan, dan
lain-lain.

.           Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Jenis-Jenis Bank :

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13


tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur
pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga
stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan
lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang
ada di Indonesia.

2. Bank Umum

            Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai


layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun
dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit
pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas,
menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga,
dan lain sebagainya.

5
             Bank Umum melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum
sering juga disebut Bank Komersial. Usahausaha bank umum yang utama antara
lain:

a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat


deposito,       tabungan;
b. memberikan kredit;
c. menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. memindahkan uang;
e. menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain;
f. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga;
g. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas:

a. Bank pemerintah, seperti BRI, BNI, BTN.


b. Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta.
c. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank Danamon.
d. Bank Swasta Nasional Bukan Devisa.
e. Bank Campuran, contoh Sumitomo Niaga Bank.
f. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo.

Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:

- Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai ke
luar negeri.
- Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di dalam
negeri saja.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

            Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki


keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang

6
terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas,
menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip
bagi hasil, penempatan dana dalam SBI / sertifikat bank indonesia, deposito
berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat


dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Menurut Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Usaha-usaha Bank Perkreditan
Rakyat, diantaranya:

1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito


berjangka, dan tabungan;

2. memberi kredit;

3. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai


dengan yang ditetapkan pemerintah; dan

4. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat juga dibagi


menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi:

1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa
uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah:

a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu tugas
Bank Sentral diantaranya:

- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;

- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan

- mengatur dan mengawasi bank.

b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara
khusus dan tidak berlaku secara umum).

7
2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan
hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank
ini adalah Bank Perkreditan Rakyat.

5.       Bentuk Produk – Produk Bank

Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit, pemberian jasa


pembayaran dan peredaran uang, serta bentuk jasa perbankan lainnya. Untuk
penjelasannya sebagai berikut:

1. Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau tanggungan


misalnya tanggungan efek

2. Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang
terdiri:

a. Lalu lintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso.

b. Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C (Letter of Credit)


yaitu surat jaminan bank untuk transaksi ekspor-impor.

3. Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi:

a. Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque)

b. Jual-beli uang kertas (bank note)

c. Mengeluarkan kartu kredit (Credit Card)

d. Jual-beli valuta asing.

e. Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak

f. Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box)

4. Bentuk-bentuk simpanan di Bank

 a. Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.

8
b. Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya
dapat  dilakukan dalam jangka waktu tertentu

c. Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat


diperdagangkan.

B.  Lembaga Keuangan Non Bank

1. Devinisi

            Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah semua badan yang melakukan


kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
mengimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkannya ke dalam masyarakat, terutama guna pembiayaan investasi
perusahaan-perusahaan.

2. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal
dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana
dari Investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran
lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam
perekonomian dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk
tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan
yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada
yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan
dana untuk menghasilkan pendapatan.

3. Contoh Lembaga Keuangan Non Bank

9
Pasar Modal

            Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan
pembeli bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya pembelian dan penjual
langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokal tertentu. Lokasi
atau tempat pertemuan tersebut disebut pasar. Namun dalam arti luas pengertian
pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana
pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu
langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui sarana informasi yang ada seperti
sarana elektronika.

Alasan dibentuknya pasar modal yaitu untuk menjalankan Fungsi Ekonomi dan
Fungsi Keuangan,

Fungsi 1.  Menyediakan fasilitas untuk memindahkan dari Lender ke Borrower.

Fungsi 2.  Menyediakan dana bagi Borrower dan para Lender menyediakan dana


tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk
investasi tersebut.

Pasar Uang Dan Pasar Valuta Asing

Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika dibandingkan
dengan negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini
maka pasar uang di Indonesia juga ikut berkembalng walaupun tidak semarak
perkembangan pasar modal (capital market).

Tujuan Pasar Uang adalah,

a. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek,

b. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas,

c. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja,

d. Sedang mengalami kalah kliring.

10
c. Pegadaian

       Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada


pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan
ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.

Keuntungan pegadaian adalah pihak pegadai tidak mempermasalahkan untuk apa


uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak
perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya.
Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat
melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang
disimpan akan dilelang untuk menutupi  kekurangan pinjaman yang telah
diberikan.

Kegiatan Usaha Pegadaian lainnya yaitu :

a. Melayani usaha taksiran,

b. Melayani jasa titipan barang,

c. Memberi kredit,

d. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.

d. Sewa Guna Usaha (Leasing)

Sewa guna usaha adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan


barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan di sini
maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang modal seperti
peralatan kantor atau mobil dengan cara sewa atau dibeli secara kredit dapat
diperolah di perusahaan leasing. Pihak lesing dapat membiayai keinginan nasabah
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak.

Lembaga pembiayaan menurut ketentuan ini dimungkinkan untuk melakukan


salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti:

a. Sewa guna usaha,

11
b. Modal Ventura,

c. Anjak piutang,

d. Pembiayaan konsumen,

e. Kartu kredit,

e. Koperasi Simpan Pinjam

      Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai


tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentuk dari
sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang
akan menjadi anggota koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong
khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik
berbentuk barang maupun pinjaman uang.

Keuntungan koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada pinjaman.  Semakin


banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Dapat
disimpulkan keuntungan koperasi adalah:

1. Biaya bunga yang dibebankan ke peminjam,

2. Biaya administrasi setiap kali transaksi,

3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi,

f. Perusahaan Asuransi

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.

12
Dari Aspek Finansial :

Asuransi adalah pengaturan finansial yang meredistribusikan biaya dari kerugian


yang tidak diharapkan, dari sebagian anggota (tertanggung) yang tidak beruntung
kepada seluruh anggota dalam kelompok asuransi tertentu.

Dari Aspek Legal :

Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di mana satu pihak bersedia untuk
membayar sejumlah premi dan pihak lainnya bersedia mengganti kerugian pihak
lainnya.

g. Anjak Piutang (Factoring)

Perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian,


atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.

Kegiatan utama anjak piutang adalah mengambilalihkan pengurusan piutang


suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur
(pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak
piutang berkaitan dengan pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu
perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditur.

Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan anjak piutang

   1. Memperoleh keuntungan berupa Fee atau biaya administrasi,

   2. Membantu Menyelesaikan Pertikaian diantara kreditur dan debitur,

   3. Membantu pihak menajemen pihak kreditur dan penyelenggaraan kredit.

b. Bagi Kredit (klien)

   1. Mengurangi resiko kerugaian,

   2. Memperbaiki system administrasi,

13
   3. Memperlancar kegiatan usaha.

      Bagi debitur, memberikan motivasi kepada debitur untuk segera


membayar secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga
untuk segera membayar dengan berbagai cara.

h. Modal Ventura

Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi tersebut


mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai
pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud dan tujuan
didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam
suatu usaha yang mengandung resiko tinggi.

Ciri-cirinya:

a. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung kepada suatu perusahan,

b. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang,

c. Bisnis yang dimasuki adalah bisnis yang beresiko tinggi,

d. Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden atau bagi hasil,

e. kegiatannya banyak dilakukan untuk pembukaan usaha baru.

Tujuan Pendirian Modal ventura :

a. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu,

b. Pengembangan suatu teknologi baru,

c. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan,

d. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Keuntungan yang diperoleh :

a. Bagi perusahaan modal ventura

14
   1. Memperoleh keuntungan berupa deviden,

   2. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih,

   3. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil.

b. Bagi perusahaan pasangan usaha (ppu)

   1. Membantu penambahan modal usaha,

   2. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan,

   3. Membantu pengembangan usaha,

   4. Mengurangi resiko kerugian.

Sumbar-sumbar Dana Modal Ventura :

a. Dari dalam perusahaan

   1. Setoran modal kerja,

   2. Cadangan laba yang belum dipakai,

   3. Laba yang ditahan.

b. Dari luar perusahaan

   1. Investor baik perorangan maupun indrustri,

   2. Pinjaman dari dunia perbankan,

   3. Pinjaman dari perusahaan asuransi,

   4. Pinjaman dari perusahaan dan pensiun.

  i. Dana Pensiun

15
Adalah  hak seseorang untuk meperoleh penghasilan setelah berkerja sekian
tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan.

Tujuan Pensiun :

a. Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi,

b. Agar di masa usia pensiun karyawan dapat menikmati hasil,

c. Memberikan rasa aman dari segi batiniah,

d. Meningkatkan motivasi karyawan,

e. Meningkatkan citra perusahaan.

2.2. PERANAN LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan mempunyai peran sangat penting bagi pemerintah maupun


masyarakat. Dapat dilihat dengan contoh dibawah ini :

1) Proses Makro Ekonomi Tanpa Lembaga Keuangan

Proses : Perusahaan menghasilkan barang dengan menyewa/membeli faktor


produksi dari rumah tangga. Pendapatan sektor rumah tangga yang diperoleh dari
menyewakan/menjual faktor produksi digunakan untuk membeli barang-barang
yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian nilai total barang dan jasa
yang dihasilkan (GNP) ini akan sama dengan pendapatan yang berupa : upah,
keuntungan dan sewa. Aliran barang sama dengan aliran uang. Apabila sektor
rumah tangga tidak membelanjakan semua pendapatannya, maka timbulah
tabungan. Dengan sendirinya tidak semua barang yang dihasilkan oleh perusahaan
bisa terjual. Namun, perusahaan tidak hanya menghasilkan barang konsumsi saja,
tetapi juga barang-barang keperluan perusahaan sendiri dan juga persediaan.
Pengeluaran perusahaan untuk tujuan ini disebut investasi. Untuk membiayai
pengeluaran ini diperlukan dana. Lembaga keuanganlah yang menghubungkan
dana yang tersedia/tabungan dari sektor rumah tangga dengan yang memerlukan
untuk investasi.

16
Pendapatan

Faktor Produksi
(Tenaga, Modal, Tanah)

Rumah
Tangga Perusahaan
(Nonbank)

Barang – Barang dan Jasa

Pengeluaran

2) Proses Ekonomi Dengan Adanya Lembaga Keuangan

Dengan adanya lembaga keuangan, keuntungan yang diperoleh antara lain


sebagai berikut : Lembaga-lembaga keuangan dapat menawarkan berbagai jenis
surat berharga menurut besar/kecilnya nilai atau jangka waktunya. Dengan
demikian bagi para penabung dapat memilih bentuk-bentuk tabungannya sesuai
dengan nilai dan jangka waktu yang dikehendaki. Selain itu, risiko yang
ditanggung oleh penabung menjadi lebih kecil, karena lembaga keuangan ini
biasanya merupakan usaha yang cukup besar dibandingkan dengan usaha
individual.

17
Pendapatan

Faktor Produksi

Rumah Perusahaan
Tangga

Barang dan Jasa

Pengeluaran

Lembaga –
Tabungan Lembaga Keuangan
Investasi

2.3. Tingkat Bunga dan Harga Surat Berharga

Surat-surat berharga diperjualbelikan di pasar modal. Pembelian dilakukan


oleh pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana/para penabung, sedang pihak
yang mengeluarkan/menjual adalah perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
dana untuk pembiayaan investasinya.

Suatu surat berharga merupakan suatu hak atas pembayaran sejumlah tertentu
uang di masa datang dan memberikan penghasilan berupa bunga/deviden kepada
pemegangnya. Harga yang terjadi dalam transaksi jual-beli tidak mesti sama
dengan harga yang dinyatakan dalam surat berharga. Perbedaannya merupakan
penghasilan bagi pembeli/pemegang berupa bunga yang biasanya dinyatakan
dalam persen.

Surat-surat berharga diperjualbelikan di pasar modal. Pembelian dilakukan oleh pihak-pihak yang

memiliki kelebihan dana/para penabung, sedang pihak yang mengeluarkan/menjual adalah perusahaan-

perusahaan yang membutuhkan dana untuk pembiayaan investasinya.

18
Suatu surat berharga merupakan suatu hak atas pembayaran sejumlah tertentu uang di masa datang dan

memberikan penghasilan berupa bunga/deviden kepada pemegangnya. Harga yang terjadi dalam transaksi

jual-beli tidak mesti sama dengan harga yang dinyatakan dalam surat berharga. Perbedaannya merupakan

penghasilan bagi pembeli/pemegang berupa bunga yang biasanya dinyatakan dalam persen.

PV =C_1/((1+r)) +C_2/〖(1+r)〗^2 + C_3/〖( 1+r)〗^3 +⋯ C_n/(1+r)^n + F/〖(1+r)〗^n

Contoh-contoh yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara harga surat berharga dengan

tingkat bunga. Dari formula nilai sekarang (PV) di atas terlihat bahwa apabila pendapatan bunga (C) dan

nilai nominal (F) tetap, makin tinggi tingkat bunga diskonto (r) makin rendah nilai/harga surat berharga

(PV). Sebaliknya makin rendah r, makin tinggi PV.

Misalnya apabila harga surat berharga bukannya Rp 9.000,00 tetapi Rp 9.500,00 maka dengan

menggunakan formula PV dapat dihitung besamya r. Dalam hal ini r sebesar 5,66%. Apabila harganya

tunin menjadi Rp 8.500,00 maka besamya r naik menjadi 7,13%. Dari contoh ini jelas bahwa harga surat

berharga berhubungan terbalik dengan tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, makin rendah harga

surat berharga dan sebaliknya.

Dalam hubungan ini, apabila surat berharga itu jangka waktunya tidak terbatas (sering dalam literatur

moneter disebut dengan consul), maka formula PV akan menjadi:

PV = 一. Dari formula ini juga tampak bahwa apabila r naik, maka r

PV tunrn, dan apabila r turun maka PV naik.

Sebegitu jauh pengertian tingkat bunga (r) dalam arti nominal. Perlu dibedakan dengan tingkat bunga (r)

nil. Tingkat bunga nil adalah tingkat bunga nominal dikurangi dengan tingkat inflasi. Apabila tingkat

19
inflasi sebesar 5%, tingkat bunga nominal sebesar 7%, maka nilai riilnya hanya sebesar 7% - 5% = 2%,

Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari 7% maka tingkat bunga riil sebenamya menjadi negatif.

Dengan harga surat berharga sebesar Rp 9.000,00 bunga Rp 500,00, nilai nominal Rp 10.000,00 dan

jangka waktu 10 tahun, maka dengan menggunakan formula di atas dapat dituliskan:

Rp.9.000,00 =Rp500,00/((1+r)) +Rp500,00/ 〖 (1+r) 〗 ^2 + Rp500,00/ 〖 ( 1+r) 〗 ^3 +⋯

Rp500,00/(1+r)^n + Rp10.000,00/〖(1+r)〗^n

Besarnya r, yakni tingkat diskonto (discount rate) yang membuat jumlah nilai yang diharapkan sama

dengan nilai sekarang (Rp 900,00) behim diketahui. Mencarinya, dapat dilakukan dengan cara coba-coba.

Risalnya, katakan 5% dan kemudian 6% dan seterusnya sampai diperoleh persentase yang membuat nilai

sebelah kanan tanda sama dengan sebelah kin. Namun cara ini sangat memakan waktu dan fnaga. Akan

lebih cepat dan mudah dengan menggunakan table tingkat tiga diskonto. Dalam contoh di atas, besamya r

adalah 6,37% ・ Dengan demikian dapat dikatakan bahwa investasi sebesar Rp 9.000,00 dengan bunga

6,37% akan menghasilkan bunga Rp 500,00 per tahun selama 10 tahundan pembayaran sebesar Rp

10.000,00 pada akhir tahun kesepuluh.

20
BAB III

PENUTUPAN

A.   KESIMPULAN

       Lembaga Keuangan merupakan sarana yang tepat bagi sektor rumah tangga
untuk mengamankan keuangannya. Dimasa modern di mana masyarakat harus
lebih bijksana dalam membelanjakan hartanya guna keperuan dimasa mendatang
lembaga keuangan merupakan sasaran yang bijaksana dalam mengamankan uang
di mana dalam lembaga keuangan, uang yang kita simpan akan lebih mudah untuk
kita dapatkan kembali, dan dipergunakan juga untuk berbagai keperluan investasi
yang juga dapat mengntungkan kita yaitu berupa bunga simpanan.        Selain itu
juga di lembaga keuangan sektor pengusaha juga dapat melakukan pinjaman
modal usahanya guna meningkatkan usahanya dengan kemudahan – kemudahan
yang diberikan oleh lembaga keuangan. Namun dilain pihak biaya administrasi
yang dirasakan masih cukup tinggi bagi nasabah untuk menyimpan uangnya
dilembaga keuangan dalam hal ini bank serta tingkat suku bunga pinjaman yang
tinggi bagi pengusaha sering juga menjadi bahan pertimbangan nasabah.

B.  SARAN

        Saran dari penulis, meskipun dengan banyaknya kemudahan dalam sarana


penyimpanan maupun peminjaman yang telah ada di lembaga keuangan,
sebaiknya kita harus berhati – hati dalam mengunakan kemudahan – kemudahan
tersebut. Karena sekarang ini banyak informasi penipuan baik lewat media cetak
maupun elektronik, sehingga dalam menyimpan uang ataupun menanamkan
modal kita harus cerdas dalam menentukan jenis lembaga keuangan yang benar-
benar dapat dipercaya dan bertangungjawab.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo. 2003.


Marthon, Sa’ad. Ekonomi islam di tengah krisis ekonomi global. Jakarta : Zikrul.
2004..
Suyatno, Thomas. Dkk. Kelembagaan Bank. Jakarta : Gramedia. 2003.
Kasmir, Dr, 2015, Dasar-dasar Perbankan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Martono, SU, Drs, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Ekonisia, Yoguakarta.
http:// id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan
http:// keuanganbayu96ekonomos.wordpress.com/.../bank-lembaga-keuangan-
lain-2/
Ekonomi Moneter”, Nopirin, Ph.D

22

Anda mungkin juga menyukai