i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul:
”PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN”. Salawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan
pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Ekonomi Moneter dan saran dari teman-teman maka
disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Ekonomi Moneter dan semoga segala yang
tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam
rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk
memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Ekonomi Moneter Dr. Nafik Umurul Hadi ,S.E., M.Si.
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT semata.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1. Latar Belakang............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................6
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 16
3.2 Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yaitu terdiri dari Lembaga pembiayaan pembangunan, Perusahaan Asuransi,
Koperasi Simpan Pinjam, Perum Pegadaian, Lembaga Dana Pensiun. 4Selain
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank terdapat pula Lembaga
Keuangan Mikro yang mana di Indonesia banyak berkembang lembaga keuangan
bukan bank yang melakukan kegiatan usaha bidang keuangan yang banyak
membantu kepada masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut perlu dikembangkan
terutama secara kelembagaan dan legalitasnya karena telah banyak membantu
peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya
2
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Bank
4
Prof G..M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan
“Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit,
baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehkan
dengan orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru
berupa uang giral.
. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
2. Bank Umum
5
Bank Umum melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum
sering juga disebut Bank Komersial. Usahausaha bank umum yang utama antara
lain:
Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:
- Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai ke
luar negeri.
- Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di dalam
negeri saja.
6
terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas,
menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip
bagi hasil, penempatan dana dalam SBI / sertifikat bank indonesia, deposito
berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.
2. memberi kredit;
1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa
uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah:
a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu tugas
Bank Sentral diantaranya:
b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara
khusus dan tidak berlaku secara umum).
7
2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan
hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank
ini adalah Bank Perkreditan Rakyat.
2. Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang
terdiri:
a. Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.
8
b. Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
1. Devinisi
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal
dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana
dari Investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran
lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam
perekonomian dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk
tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan
yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada
yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan
dana untuk menghasilkan pendapatan.
9
Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan
pembeli bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya pembelian dan penjual
langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokal tertentu. Lokasi
atau tempat pertemuan tersebut disebut pasar. Namun dalam arti luas pengertian
pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana
pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu
langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui sarana informasi yang ada seperti
sarana elektronika.
Alasan dibentuknya pasar modal yaitu untuk menjalankan Fungsi Ekonomi dan
Fungsi Keuangan,
Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika dibandingkan
dengan negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini
maka pasar uang di Indonesia juga ikut berkembalng walaupun tidak semarak
perkembangan pasar modal (capital market).
10
c. Pegadaian
c. Memberi kredit,
d. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.
11
b. Modal Ventura,
c. Anjak piutang,
d. Pembiayaan konsumen,
e. Kartu kredit,
f. Perusahaan Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
12
Dari Aspek Finansial :
Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di mana satu pihak bersedia untuk
membayar sejumlah premi dan pihak lainnya bersedia mengganti kerugian pihak
lainnya.
13
3. Memperlancar kegiatan usaha.
h. Modal Ventura
Ciri-cirinya:
d. Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden atau bagi hasil,
Keuntungan yang diperoleh :
14
1. Memperoleh keuntungan berupa deviden,
15
Adalah hak seseorang untuk meperoleh penghasilan setelah berkerja sekian
tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan.
Tujuan Pensiun :
16
Pendapatan
Faktor Produksi
(Tenaga, Modal, Tanah)
Rumah
Tangga Perusahaan
(Nonbank)
Pengeluaran
17
Pendapatan
Faktor Produksi
Rumah Perusahaan
Tangga
Pengeluaran
Lembaga –
Tabungan Lembaga Keuangan
Investasi
Suatu surat berharga merupakan suatu hak atas pembayaran sejumlah tertentu
uang di masa datang dan memberikan penghasilan berupa bunga/deviden kepada
pemegangnya. Harga yang terjadi dalam transaksi jual-beli tidak mesti sama
dengan harga yang dinyatakan dalam surat berharga. Perbedaannya merupakan
penghasilan bagi pembeli/pemegang berupa bunga yang biasanya dinyatakan
dalam persen.
Surat-surat berharga diperjualbelikan di pasar modal. Pembelian dilakukan oleh pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana/para penabung, sedang pihak yang mengeluarkan/menjual adalah perusahaan-
18
Suatu surat berharga merupakan suatu hak atas pembayaran sejumlah tertentu uang di masa datang dan
memberikan penghasilan berupa bunga/deviden kepada pemegangnya. Harga yang terjadi dalam transaksi
jual-beli tidak mesti sama dengan harga yang dinyatakan dalam surat berharga. Perbedaannya merupakan
penghasilan bagi pembeli/pemegang berupa bunga yang biasanya dinyatakan dalam persen.
Contoh-contoh yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara harga surat berharga dengan
tingkat bunga. Dari formula nilai sekarang (PV) di atas terlihat bahwa apabila pendapatan bunga (C) dan
nilai nominal (F) tetap, makin tinggi tingkat bunga diskonto (r) makin rendah nilai/harga surat berharga
Misalnya apabila harga surat berharga bukannya Rp 9.000,00 tetapi Rp 9.500,00 maka dengan
menggunakan formula PV dapat dihitung besamya r. Dalam hal ini r sebesar 5,66%. Apabila harganya
tunin menjadi Rp 8.500,00 maka besamya r naik menjadi 7,13%. Dari contoh ini jelas bahwa harga surat
berharga berhubungan terbalik dengan tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, makin rendah harga
Dalam hubungan ini, apabila surat berharga itu jangka waktunya tidak terbatas (sering dalam literatur
Sebegitu jauh pengertian tingkat bunga (r) dalam arti nominal. Perlu dibedakan dengan tingkat bunga (r)
nil. Tingkat bunga nil adalah tingkat bunga nominal dikurangi dengan tingkat inflasi. Apabila tingkat
19
inflasi sebesar 5%, tingkat bunga nominal sebesar 7%, maka nilai riilnya hanya sebesar 7% - 5% = 2%,
Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari 7% maka tingkat bunga riil sebenamya menjadi negatif.
Dengan harga surat berharga sebesar Rp 9.000,00 bunga Rp 500,00, nilai nominal Rp 10.000,00 dan
jangka waktu 10 tahun, maka dengan menggunakan formula di atas dapat dituliskan:
Rp500,00/(1+r)^n + Rp10.000,00/〖(1+r)〗^n
Besarnya r, yakni tingkat diskonto (discount rate) yang membuat jumlah nilai yang diharapkan sama
dengan nilai sekarang (Rp 900,00) behim diketahui. Mencarinya, dapat dilakukan dengan cara coba-coba.
Risalnya, katakan 5% dan kemudian 6% dan seterusnya sampai diperoleh persentase yang membuat nilai
sebelah kanan tanda sama dengan sebelah kin. Namun cara ini sangat memakan waktu dan fnaga. Akan
lebih cepat dan mudah dengan menggunakan table tingkat tiga diskonto. Dalam contoh di atas, besamya r
adalah 6,37% ・ Dengan demikian dapat dikatakan bahwa investasi sebesar Rp 9.000,00 dengan bunga
6,37% akan menghasilkan bunga Rp 500,00 per tahun selama 10 tahundan pembayaran sebesar Rp
20
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Lembaga Keuangan merupakan sarana yang tepat bagi sektor rumah tangga
untuk mengamankan keuangannya. Dimasa modern di mana masyarakat harus
lebih bijksana dalam membelanjakan hartanya guna keperuan dimasa mendatang
lembaga keuangan merupakan sasaran yang bijaksana dalam mengamankan uang
di mana dalam lembaga keuangan, uang yang kita simpan akan lebih mudah untuk
kita dapatkan kembali, dan dipergunakan juga untuk berbagai keperluan investasi
yang juga dapat mengntungkan kita yaitu berupa bunga simpanan. Selain itu
juga di lembaga keuangan sektor pengusaha juga dapat melakukan pinjaman
modal usahanya guna meningkatkan usahanya dengan kemudahan – kemudahan
yang diberikan oleh lembaga keuangan. Namun dilain pihak biaya administrasi
yang dirasakan masih cukup tinggi bagi nasabah untuk menyimpan uangnya
dilembaga keuangan dalam hal ini bank serta tingkat suku bunga pinjaman yang
tinggi bagi pengusaha sering juga menjadi bahan pertimbangan nasabah.
B. SARAN
21
DAFTAR PUSTAKA
22