Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN BANK

DISUSUN

OLEH:

Aas Sri mulia : 2005906030004

Shinta Echa puspita : 2005906030054

Ramayana: 2005906030084

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS EKONOMI

MEULABOH – ACEH BARAT

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Memahami Lembaga Keuangan dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana tepat
pada waktu yang telah ditentukan.Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Badan Lembaga Keuangan Dan Lainya . Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat penulisan..................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Lembaga Keuangan....................................................................................................................2
B. Lembaga Keuangan Bank (Bank)................................................................................................3
C. Lembaga Keuangan Non-Bank...................................................................................................9
Artikel..................................................................................................................................................14
Kasus Lembaga Keuangan Akan Dilimpahkan ke OJK................................................................14
Nasabah Bank Global Tuntut Bank Indonesia Bayarkan Dana Tabungan...................................16
Rabu, 26 September 2012..............................................................................................................17
KASUS BANK CENTURY DPR Kaji Pemanggilan Kembali Sri Mulyani..........................17
BAB III..................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
1.1 KESIMPULAN........................................................................................................................19
1.2 SARAN..................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri/usaha sangat
membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan
memperlancar aktivitasnya. Dalam masyarakat sederhana,peran Bank dan lembaga keuangan
lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang
memiliki dana dan yang membutuhkan dana. Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat
modern dengan peran bank dan lembaga keuangan lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan, pokok
permasalahan :

1) Apakah yang dimaksud dengan lembaga keuangan ?


2) Apakah yang dimaksud dengan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non
bank?
3) Mengapa lembaga keuangan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia ?
4) Apa jenis, tugas, dan fungsi bank ?
5) Jenis produk apa yang ditawarkan di bank ?
6) Darimana sumber pendanaan bank ?

C. Tujuan dan Manfaat penulisan

1. Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya serta untuk mengetahui pentingnya lembaga keuangan dalam kehidupan
perekonomian manusia dan mengetahui bentuk-bentuk lembaga keuangan bank dan non bank
di Negara kita.

2. Manfaat Penulisan

o Memberikan pengetahuan baru kepada para mahasiswa mengenai Lembaga


Keuangan yang ada di Indonesia.
o Memperbaiki nilai pada mata kuliah yang bersangkutan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembaga Keuangan

a. Pengertian lembaga keuangan

Lembaga keuangan sendiri menurut Undang–Undang No.14/ 1967 Pasal 1 ialah, Semua
badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan
menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Lembaga keuangan di Indonesia dibagi
menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank.

b. Peranan lembaga keuangan


Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang
keuangan mempunyai peranan sehagai berikut:
o Pengalihan aset (assets Transmutation)
o Likuiditas (liquidity)
o Alokasi pendapatan (incon allocation)
o Transaksi ( transaction )

1) Pengalilian Aset (Asset Transfer)


Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji—janji untuk membayar” atau dapat
diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan
kehutuhan perninjam. Dana pembiayaan asset tersehut diperoleh dari tabungan masyarakat.
Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau mernindahkan
kewaiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jattih letnpo sesuai
keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi
kekayaan atau asset transimutation.

2) Likuiditas (liquidity)

Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk rnemperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.
Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama dimaksudkan
untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito
yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, di
samping tambahan pendapatan.

2
3) Realokasi Pendapatan (income reallocation)

Dalam kenyataannya di niasyarakat banyak individu merniliki penghasilan yang memadal


dan nienyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas
akan berkurang. Tintuk rnenghadapi masa yang akan dating tersehut mereka menyisihkan
atau inerealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk
melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja niembeli atau menyimpan barang
rnisalnya : tanab, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder yang
dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tahungan, deposito, program pcnsiun,
polis asuransi atau saharn-saham adalah jauh lebih balk jika dihandingkan dengan alteniatif
pertama.

4) Transaksi (transaction)

Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya rekening
giro, tabungan, (leposito dan sehagainya, nicrupakan hagian dan sistem pembayaran. Giro
atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi
sehagal narig. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha
untuk rnernperrnudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa. Dalam ha! tertentu, unit
ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian
transaksi keuangannya sehari-hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang
nienyediakan jasa—jasa untuk mepermudah transaksi moneter.

B. Lembaga Keuangan Bank (Bank)

Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang,dan meminjamkan uang. Kata bank berasal dari bahasa italia banca
berarti tempat penukaran uang. Definisi Bank menurut Undang-undang yang lama yaitu
Undang-undang Pokok Perbankan N0.14 tahun 1967, Bank adalah Lembaga Keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang.

Sedangkan Menurut Undang-undang Perbankan yang baru yaitu Undang-undang No.7 tahun
1992 dan No.10/1998 definisi Bank adalah: Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri
ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas

3
pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka
bayar untuk simpanandeposit.

Tugas bank secara umum :

1. Menghimpun dana atau tempat penyimpanan uang masyarakat.


2. Memberi atau menyalurkan kredit kepada masyarakat.
3. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran.

a. Fungsi Bank

Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara
lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, agent of
servies.

1. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaaan (trust), baik dalam penghimpunan dana
maupun dalam penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila
dilandasi dengan kepercayaan.

2. Agent of development

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunanekonomi. Kegiatan bank berupa
penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di
sector riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan
investasi ,distribusidankonsumsitidakdapatdilepaskandariadanyapenggunaanuang.
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dankonsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent of servies

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga
memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan
bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini
antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, dan penyelesaian
tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap
mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan
sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary intituton).

4
b. Jenis dan Tugas Bank

Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk
menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana
tersebut.

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 1968
yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengarahan dana-dana,
mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan
percetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu
sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

Tugas Bank Sentral :

· Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter.

· Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

· Mengatur dan mengawasi kerja bank-bank.

2. Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa
kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat
dalam berbagai bentuk, member kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual
beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang
berharga,dan lain sebagainya.

Tugas Bank Umum :

· Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.

· Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi.

· Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.

· Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.

· Memberikan pelayanan penyimpanan barang berharga.

· Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan,ATM,


transfer dana dan lainnya.

5
3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah
opoerasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan
kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum,
menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dalam sertifikat bank
Indonesia, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, dan lain sebagainya.

Tugas bank perkreditan rakyat

· Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

· Memberikan kredit.

· Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai


dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

· Menenmpatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia (SBI), deposito


berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan pada bank lain.

c. Sumber Pendanaan Bank

Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai
kegiatan operasinya. Sumber-sumber dana bank antara lain :

1. Dana Bank Itu Sendiri


Sumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana modal
sendiri .maksudnya adalah modal setoran dan para pemegang sahamnya. Secara garis besar
dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari : setoran
modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba yang belum di bagi.
2. Dana Dari Masyarakat

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan
merupakan suatu ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber
dana ini. Pentingnya sumber dana dari masyarakat disebabkan sumber dana dari masyarakat
merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank.
Pada dasarnya sumber dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit),tabungan (saving
deposit),dan deposito berjangka (time deposite) yang berasal dari nasabah perorangan atau
suatu badan.

6
3. Dana Pinjaman

a) call money
Merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek
dari bank lain melalui interbank call money market. Sumber dana bank ini sering
digunakan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka waktu
pendek, seperti bila terjadi adanya penarikan dana besar-besaran oleh para deposan.
b) pinjaman antar bank
Kebutuhan pendanaan kegiatan usaha suatu bank dapat juga diperoleh dari pinjaman
jangka pendek dan menengah dari bank lain. Pinjaman ini dilakukan untuk memenuhi
suatu kebutuhan dana yang lebih terencana dalam rangka pengembangan usaha atau
meningkatkan penerimaan bank.
c) kredit likuiditas bank Indonesia
Sesuai dengan namanya ,kredit likuiditas bank Indonesia adalah kredit yang diberikan
oleh bank Indonesia terutama pada bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas.

4. Sumber dana lain

Sumber dana lain ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam kesulitan dalam pencarian sumber dana yang telah disebut sebelumya.
Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja.
Sumber dana yang lain ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perbankan
dan perekonomian secara umum. Sumber-sumber tersebut antara lain:

 Setoran jaminan, sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima
jasa-jasa tertentu dari bank .
 Dana transfer, salah satu jasa yang diberikan bank adalah pemindahan dana .bisa
berupa pemindah bukuan antar rekening,dari uang tunai kesuatu rekening ,atau suatu
rekening untuk kemudian ditarik tunai.
 Surat berharga pasar uang, surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual
belikan dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia.

d. Jenis Produk Bank

1. Kredit / Pinjaman

a) Kredit rekening koran, yaitu pinjaman dengan jumlah tertentu dari bank yang dapat
ditarik sesuai keinginan peminjam dengan menjaminkan barang atau surat berharga.
b) Letter of Credit (L/C), yaitu instrumen yang memberi hak kepada seseorang atau
perusahaan penerima L/C untuk meminta pembayaran kepada bank penerbit melalui
bank korespondensinya berdasarkan persyaratan yang tercantum dalam L/C tersebut.
c) Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk wesel
yang dapat diperjualbelikan.

7
d) Kredit dengan jaminan surat-surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan bank
kepada nasabah untuk keperluan pembelian surat berharga yang nantinya juga akan
menjadi jaminan pinjaman tersebut.
e) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang berdasarkan suatu perjanjian hanya dapat
dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban tertentu dan dalam hal terjadinya
likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman
diterima.

2. Simpanan

a) Tabungan, yaitu simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
b) Giro, yaitu simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
c) Deposito, simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan.
d) Sertifikat deposito, simpanan pihak lain pada bank dalam bentuk deposito yang sertifi
kat penyimpanannya dapat dipindahtangankan.
e) Bentuk lain yang dipersamakan dengan bentuk simpanan di atas.

e. Kepemilikan Bank

Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut.
Kepemilikan ini dapat dilihat akte pendirian dan pengusahaan saham yang dimiliki bank yang
bersangkutan. Berdasarkan pembagian ini, bank dapat dibagi menjadi:

 Bank Pemerintah :
Bank badan usaha milik Negara pada dasarnya adalah bank yang sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Sekarang ini Bank BUMN terdiri dari empat
bank yaitu:
a) Bank Negara Indonesia (BNI)
b) Bank Rakyat Indonesia (BRI)
c) Bank Tabungan Negara (BTN)
d) Bank Mandiri (yaitu gabungan dari Bank Dagang Negara (BDN), Bank
Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor (Bank EXIM), dan Bank
Pembangunan Indonesia (BAPINDO).

8
 Bank Pemerintah Daerah
Bank milik pemerintah daerah adalah bank pembangunan daerah yang pendirinnya
didasarkan kepada Undang-undang No.13/1962. Dengan di Undang-undangkannya
UU No.7/1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.10/1998 BPD-
BPD tersebut harus memilih dan menetapkan badan hukumnya apakah menjadi
perseroan terbatas, koperasi atau perusahaan daerah.
 Bank Swasta

Bank Swasta Nasional adalah bank berbadan hokum Indonesia dan sebagian atau
seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum
Indonesia.

Dilihat dari lingkup usahanya Bank swasta nasional dibedakan dalam bank devisa dan
bank non devisa. Bank non devisa adalah bank yang tidak dapat melakukan kegiatan
usaha yang berkaitan dengan valuta asing.
 Bank Swasta Asing

Bank asing merupakan kantor cabang dari suatu bank di luar Indonesia yang saat ini
diperkenankan beroperasi di Jakarta dan membuka kantor cabang pembantu di
Ibukota Propinsi selain Jakarta yaitu Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang,
Medan dan Batam. Jumlah Bank Asing uang beroperasi di Indonesia saat ini ada 10
buah bank yaitu Citibank, American Express, Bank of Tokyo, Standart Chartered
Bank, Hongkong and Sanghai Bank, Deutsche Bank, ABN-Amro Bank, Bank of
America, Bangkok Bank, Chase Manhattan Bank.

C. Lembaga Keuangan Non-Bank

Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak melakukan
kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja lembaga keuangan
bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan namun bukan
merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat menarik dana dari
masyarakat namun secara tidak langsung seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari
leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan
sebagainya.
Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini didirikan dengan tujuan:
Untuk mendorong perkembangak pasar modal
Untuk membantu permodalan perusahaan yang ekonominya lemah. Pendirian LKBB antara
lain untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang atau menengah
dan penyertaan saham pada perusahaan.

Contoh LKBB jenis pembiayaan pembangunan (development finance corporation) di Negara


kita antara lain :

9
 PT Indonesia Development Finance Company, didirikan tahun 1972
 PT Private Development Finance Company of Indonesia, didirikan tahun 1973
 PT Bahana Pembina Usaha Indonesia, yang ditahun 1973 sebagai lembaga jenis
investasi tetapi sejak 1978 berubah menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan.

Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia saat ini antara
lain :

 PASAR MODAL
Merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara
pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utama saham dan
obligasi
Alasan terbentuknya pasar modal :
Karena Menjalankan Fungsi Ekonomi dan Fungsi Keuangan
 Fungsi Ekonomi : Menyediakan fasilitas untuk memindahkan dari Lender ke
Borrower.
 Fungsi Keuangan : Menyediakan dana bagi Borrower dan para Lender
menyediakan

 PASAR UANG
Yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.
Tujuan Pasar Uang :
a) Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
b) Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
c) Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

 KOPERASI SIMPAN PINJAM


Yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat
umum.
 Keuntungan Koperasi
Keuntungan koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada pinjaman. Semakin
banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntunga koperasi. Dapat
disimpulkan keuntungan koperasi adalah:
a) Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam
b) Biaya administrasi setiap kali transaksi
c) Hasil investasi diluar kegiatan koperasi.

10
 PERUSAHAAN PEGADAIAN
Merupakan lembaga keuangan yang menyediakan
fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.
a. Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam.
b. Biaya administrasi setiap kali transaksi.
c. Hasil investasi diluar kegiatan koperasi.

Keuntungan Usaha Gadai


Keuntungan pegadaian adalah pihak pegadai tidak mempermasalahkan untuk apa uang
tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang
harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi
yang diberikan relative ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu.
Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi
kekurangan pinjaman yang telah diberikan.

 PERUSAHAAN SEWA GUNA USAHA (LEASING)


Lebih di tekankan kepada pembiayaan barang-barang.
Perjanjian yang dibuat antara lessor disebut "lease agreement", dimana didalam
perjanjian tersebut memuat kontrak kerja antar kedua belah pihak, lessor dan lessee.
Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat antara lain:
a) Nama dan alamat lessee
b) Jenis barang modal diinginkan
c) Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan
d) Syarat-syarat pembayaran
e) Biaya-biaya yang dikenakan
f) Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji
g) Dan lain-lain.

 Perusahaan Asuransi
Merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha
pertanggungan.
Jenis usaha perasuransian di Indonesia diatur dalam undang-undag No.2 tahun 1992 dapat
digolongkan:
Usaha asuransi terdiri atas asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi.
Usaha penunjang asuransi terdiri atas pialang asuransi, penilai kerugian, konsultan,
agen asuransi.

 Dari Aspek Finansial :


Asuransi adalah pengaturan finansial yang meredistribusikan biaya dari kerugian yang
tidak diharapkan, dari sebagian anggota (tertanggung) yang tidak beruntung kepada
seluruh anggota dalam kelompok asuransi tertentu.
 Dari Aspek Legal :
Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di mana satu pihak bersedia untuk

11
membayar sejumlah premi dan pihak lainnya bersedia mengganti kerugian pihak
lainnya.

 PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG


Merupakan yang usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan
dengan cara mengambil kredit bermasalah.

Kegiatan Anjak Piutang


Kegiatan utama anjak piutang adalah mengambilalihan pengurusan piutang suatu
tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang
punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan
dengan pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung
permintaan pihak kreditur.

Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

 Bagi perusahaan anjak piutang


o Memperoleh keuntungan berupa Fee atau biaya administrasi
o Membantu Menyelesaikan Pertikaian diantara kreditur dan debitur
o Membantu pihak menajemen pihak kreditur dan penyelenggaraan kredit.

 Bagi Kredit (klien)


a. Mengurangi resiko kerugaian
b. Memperbaiki system administrasi
c. Memperlancar kegiatan usaha
d. Bagi debitur, Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar
secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk
segera membayar dengan berbagai cara.

 PERUSAHAAN MODAL VENTURA


Merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko
tinggi.

Ciri-cirinya:
a) Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung kesuatu perusahan
b) Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang.
c) Bisnis yang dimasuki adalah bisnis yang beresiko tinggi.
d) Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden atau bagi hasil.
e) kegiatannya banyak dilakukan untuk pembukaan usaha baru.

Tujuan Pendirian Modal ventura :


a) Untuk pengembangan suatu proyek tertentu

12
b) Pengembangan suatu teknologi baru
c) Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan
d) Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan

 DANA PENSIUN
Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun
suatu perusahaan pemberi kerja.

Tujuan Dana Pensiun :

a) Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi


b) Agar dimasa usia pension karyawan dapat menikmati hasil
c) Memberikan rasa aman dari segi batiniah
d) Meningkatkan motivasi karyawan
e) Meningkatkan citra peruahaan.

13
Artikel

Kasus Lembaga Keuangan Akan Dilimpahkan ke OJK

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK), Firdaus
Djaelani, mengatakan kasus-kasus keuangan yang tak rampung pada tahun 2013 secara otomatis akan
ditangani oleh OJK.

"OJK wajib menyelesaikan masalah keuangan, harus menerima semua pekerjaan," katanya saat
ditemui di Mahkamah Konstitusi seusai pelantikan Wakil Ketua OJK, Selasa, 4 September 2012.

Dalam menangani kasus-kasus di sektor keuangan tersebut, menurut dia, OJK akan menekankan sisi
perlindungan konsumen. Kasus-kasus tersebut akan ditangani setelah OJK siap beroperasi pada awal
2014.

“Dalam menangani kasus keuangan, OJK akan menggunakan peraturan OJK yang baru dan masih
digodok," tutur dia.

OJK adalah otoritas baru yang bakal mengawasi sektor keuangan Indonesia. Sebelumnya, otoritas
pengawas sektor keuangan terbagi dua, yakni Bank Indonesia selaku pengawas perbankan dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagai wasit lembaga keuangan non-bank dan
perusahaan yang tercatat di bursa.

Bapepam-LK bakal melebur ke dalam lembaga baru ini mulai Januari 2013. Sedangkan Bank
Indonesia melepas fungsi pengawasannya mulai Januari 2014.

Sejak awal tahun hingga Agustus lalu, Bapepam-LK telah menjatuhkan denda terhadap 375 kasus di
lembaga keuangan dengan nilai denda sekitar Rp 13,09 miliar.

Namun masih banyak kasus berskala besar yang kemungkinan tak akan rampung diselesaikan
sebelum peleburan Bapepam-LK ke dalam OJK.

ANGGRITA DESYANI

• Nama Bank: BRI Cabang Senen, Tanah Abang, Bogor


Periode : 2003
Pelaku dalam Bank : Dua kepala cabang BRI; Senen dan Tanah Abang
Pelaku luar Bank : Komisaris dan Direktur PT. DM dan pejabat setingkat Direktur
di perusahaan asuransi.
Jumlah Kerugian : Rp 300 miliar
• Kronologi kejadian :
Apa yang terjadi di BRI merupakan kasus pelanggaran prosedur pencairan kredit,

14
pemalsuan surat perintah pencairan dana dan manipulasi system perbankan yang
dilakukan pimpinan wilayah bank dengan pihak luar.
Kejadian ini berawal dari rayuan Kepala Cabang BRI Senen kepada seorang nasabah
yang bernama A G. Dia menawarkan deposito valas dengan bunga di atas rata-rata serta
dijamin Bank Indonesia. Tertarik, AG menyetujui meskipun dia tidak bisa membaca
cermat surat aplikasi yang diajukan, karena dalam keadaan sakit stroke. Melalui BNI,
akhirnya dana masuk sebesar U$ 2 juta ke BRI Cabang Senen pada 6 Februari 2003.
Setelah itu, Kepala Cabang menandatangani surat pencairan kredit dengan agunan kas
(cash collateral) sebesar Rp. 15 miliar kepada nasabah tadi, yaitu AG. Padahal sang
nasabah tidak pernah mengajukan kredit dan tidak pernah menandatangani dokumen-
dokumen persyaratan kredit dengan jaminan dana didepositonya. Selain itu, ia juga tidak
pernah menyetujui untuk menggunakan deposito tersebut sebagai jaminan kredit. Kredit
disalurkan kepada RL, pemilik perusahaan PT. PP.
Model seperti ini juga dilakukan terhadap dana milik Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912. Dana sebesar Rp 36 miliar dicairkan. Ketika deposito akan jatuh
tempo, Kepala Cabang Senen ini mendapat “bantuan” dari BPD Kalimantan Timur
sebesar Rp 100 miliar, tentu dengan iming-iming suku bunga di atas rata-rata yang
berlaku di pasar.
Setelah dana masuk, langsung ditransfer ke PT DM dengan dasar faksimili fiktif yang
dibuat seolah-olah dari BPD Kaltim ke rekening perusahaan yang sama, yaitu PT DM,
pembobol bank itu juga mencairkan dana Rp 70,5 miliar dengan jaminan deposito Dana
Pensiun Perkebunan.
Kasus serupa terjadi di BRI cabang Tanah Abang pada Agustus 2003. PT DM bekerja
sama dengan Kepala Cabang Tanah Abang untuk membobol dana Rp 10 miliar milik
Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pergerukan.
BRI cabang Surya Kencana Bogor juga terlibat dalam aksi transaksi kredit fiktif ini. Di
cabang itu PT DM juga mencairkan dana dari rekening gironya.
Dalam kasus ini pihak-pihak yang terlibat yaitu dua Kepala Cabang BRI; Senen dan
Tanah Abang komisaris dan Direktur PT DM dan pejabat setingkat Direktur di
perusahaan asuransi. Modus yang digunakan adalah pelanggaran prosedur pendanaan dan
kredit fiktif kolusi dengan pejabat bank. Dengan kerugian mencapai Rp 300 miliar.
• Sumber copy paste: http://acch.kpk.go.id/modus-korupsi-di-sektor-perbankan

15
Nasabah Bank Global Tuntut Bank Indonesia Bayarkan Dana Tabungan

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 80 nasabah PT Bank Global Internasional Tbk,, yang


tergabung dalam Ikatan Nasabah Bank Global, menuntut agar Bank Indonesia (BI) membayar
dana nasabah yang tersimpan dalam tabungan dibayarkan secara penuh.

Kekhawatiran bahwa dana nasabah tidak akan dibayar merebak setelah ada pernyataan dari
pejabat BI yang dimuat di beberapa media massa beberapa waktu lalu.

Pejabat BI itu mengatakan, jumlah tabungan yang tercatat hanya sebesar Rp 33 miliar dari
sekitar Rp 759 miliar dana pihak ketiga yang diakui BI. Dana yang diakui itu termasuk dana
deposito berjangka, giro, dan dana antarbank.

Padahal setelah dilakukan pemeriksaan silang, menurut laporan keuangan Bank Global per 13
Desember 2004, dana tabungan nasabah sekitar Rp 359 miliar. “Karena selisih ini, kami
yakin uang tabungan kami tidak akan dibayar oleh BI,” kata Anastasya, salah satu nasabah
Bank Global, di Jakarta hari ini.

Anastasya membantah pernyataan BI yang mengatakan bahwa dana tabungan itu merupakan
konversi dari produk reksa dana. Menurut dia, reksa dana yang sudah cair dan sudah
dikreditkan ke dalam rekening tabungan adalah saldo akhir yang sah.

“Bahkan, ada beberapa orang yang sudah melakukan transaksi seperti pengambilan uang
tunai,” ujarnya. “Perlu kami tegaskan juga, kami bukan kroni Irawan Salim (Direktur Utama
Bank Global). Uang yang ada dalam tabungan kami merupakan hasil kerja keras kami selama
ini.”

Lena, nasaba lainnya menambahkan, reksa dana yang telah masuk ke buku tabungan sebelum
bank dinyatakan bersalah adalah sah, sehingga dana itu harus dibayar sepenuhnya oleh BI.

Menurut Ikatan Nasabah Bank Global, BI telah gagal menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap institusi perbankan karena masyarakat tidak dibekali dengan informasi yang jelas
tentang kesehatan perbankan. BI juga telah gagal menjalankan fungsi pengawasan terhadap
bank yang akhirnya mengorbankan masyarakat, khususnya nasabah.

Ikatan nasabah ini menuntut agar BI lebih profesional dan harus bertanggungjawab atas
penutupan bank dan penataan lembaga keuangan lainnya, serta harus mengembalikan seluruh
tabungan milik nasabah sebagaimana tercantum dalam buku kepemilikan dana terakhir.

16
BAB III

PENUTUP

1 KESIMPULAN
Lembaga keuangan sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
Ada dua lembaga keuangan yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan bukan
bank. Usaha pokok bank adala
o menghimpun dana dari masyarakat;
o memberikan kredit kepada masyarakat;
o memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran; dan
o memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang. Usaha pokok bank ini
melekat secara inheren dalam setiap bank.
Berdasarkan undang-undang jenis bank ada tiga yaitu: bank sentral, bank umum, bank
perkreditan rakyat.
Berdasarkan kepemilikan modalnya, jenis bank antara lain: bank pemerintah, bank
swasta nasional, bank swasta asing, dan kerja sama bank swasta nasional atau swasta
asing.
Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak
melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja
lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam
hal keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank
(LKBB) ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung
seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan
konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan sebagainya.
2 SARAN

 Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap mahasiswa


dapat memahami konsep lembaga keuangan sehingga tidak terjadi masalah
dikemudian hari.

17
 Pemanfaatan lembaga keuangan akan membantu dalam menjaga uang yang
kita miliki khususnya pemanfaatan lembaga keuangan Bank.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Dr. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya, edisi 1, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Tri Hendro dan Conny Tjandra, Bank dan Institusi Keuangan Non Bank di Indonesia, 2014.
Yogyakarta: STIM YKPN.

Subagyo, dkk., Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, edisi 2, Yogyakarta: Penerbit STIE
YKPN, 2005.

http://www.slideshare.net/sahwani/bab-2-bank-dan-lembaga-keuangan-13182130

http://acch.kpk.go.id/modus-korupsi-di-sektor-perbankan

http://sekilasbank.blogspot.com/2010/12/perbedaan-bank-umum-dan-bpr.html

18

Anda mungkin juga menyukai