Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah Ekonomi yang berjudul “Lembaga Jasa Keuangan & Otoritas Jasa Keuangan”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi semester
II dengan guru pengajar Mochamad Sofwan Sofari, M.Pd. Tidak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada guru pengajar kami yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini dan rekan-rekan satu kelompok yang senantiasa bekerja sama dalam
mengerjakan tugas makalah ini.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
C. TUJUAN....................................................................................................................................2
D. MANFAAT................................................................................................................................2
BAB II ISI.............................................................................................................................................3
A. OTORITAS JASA KEUANGAN.............................................................................................3
1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan..........................................................................................3
2. Fungsi Otoritas Jasa Kuangan............................................................................................3
3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan............................................................................................3
4. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan....................................................................................3
5. Prinsip Otoritas Jasa Keuangan..........................................................................................4
B. LEMBAGA JASA KEUANGAN.............................................................................................5
Fungsi............................................................................................................................................5
Pasar Modal..................................................................................................................................5
Perasuransian...............................................................................................................................7
Dana Pensiun................................................................................................................................8
Pegadaian......................................................................................................................................8
Lembaga Pembiayaan..................................................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN....................................................................................................................................11
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi
daerah yang luas. Negara kesatuan adalah bentuk negara berdaulat yang diselenggarakan
sebagai satu kesatuan tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai
otoritas tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya
menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Lembaga negara adalah institusi yang melengkapi sebuah pemerintahan agar menjadi
satu kesatuan utuh yang terorganisasi dan saling membantu serta saling memengaruhi.
Fungsi lembaga negara adalah membantu pemerintahan dalam mewujudkan tujuan untuk
membangun Indonesia menjadi negara maju.
Lembaga yang mengatur keuangan ini memiliki arti yang jelas, yakni suatu lembaga
untuk menghimpun dana dari masyarakat sekaligus menanamkan dana tersebut dalam
bentuk lain, berupa aset keuangan. Contohnya seperti kredit, berbagai surat-surat yang
berharga, giro, serta aktiva produktif lain yang bersangkutan dengan lembaga bank atau
nonbank.
Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor
perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Bank Sentral
b. Bank Umum
c. Bank komersial
d. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
a. Pegadaian
b. Pasar Modal
c. Lembaga Asuransi
d. Koperasi Simpan Pinjam
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Otoritas Jasa Keuangan termasuk ke dalam Lembaga Jasa Keuangan?
2. Apasa saja wewenang dari Otoritas Jasa Keuangan
3. Apa peran dari asuransi?
4. Apa saja fungsi dana pensiun?
1
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu dapat memberikan informasi-informasi untuk
materi pembelajaran Ekonomi. Serta menambah wawasan mengenai Lembaga Jasa
Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan secara mendalam.
D. MANFAAT
Manfaat yang didapat yaitu orang-orang dapat mengetahui bagaimana dapat
mengetahui apa itu Lembaga Jasa Keuangan, apa saja yang termasuk ke dalam Lembaga
Jasa Keuangan. Serta mengetahui wewenang yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan secara
rinci.
2
BAB II ISI
A. OTORITAS JASA KEUANGAN
Otoritas Jasa Keungan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor
21 Tahun 2011 yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang
mempunyai fungsi tugas dan wewenang pengaturan pengawasan pemeriksaan dan
penyidikan terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
3
4) Pengujian kredit ( credit testing ).
5) Standar akuntansi bank.
Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati - hatian bank, meliputi
hal - hal berikut:
1) Manajemen risiko.
2) Tata kelola bank.
3) Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang.
4) Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan.
5) Pemeriksaan bank .
b. Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
Menetapkan peraturan pelaksanaan UU Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2011.
Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Menetapkan peraturan mengenai pengawasan fi sektor jasa keuangan.
Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas Otoritas Jasa Keuangan.
Menetapkan Peraturan mengenai tata cara penetapan pengelolaan statuter
pada Lembaga Jasa Keuangan.
c. Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai
wewenang sebagai berikut.
Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan.
Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif.
Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/ atau pihak
tertentu.
Melakukan penunjukan pengelola statute.
Memberikan dan/ atau mencabut:
1) Izin usaha.
2) Izin orang perseorangan.
3) Efektifnya pernyataan pendaftaran.
4) Surat tanda terdaftar.
5) Persetujuan melakukan kegiatan usaha.
6) Pengesahan.
7) Persetujuan atau penetapan pembubaran.
4
B.
5
B. LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lembaga jasa keuangan perbankan adalah lembaga keuangan yang menghimpun
dana dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito kemudian menyalurkannya kembali
dalam bentuk pinjaman atau kredit.
Fungsi
a. Penyimpanan uang
Lembaga bank berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penitipan uang dalam bentuk
tabungan, deposito, dan giro.
b. Menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman
Setelah mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga berfungsi menyalurkan dana yang
ada untuk masyarakat yang membutuhkan.
c. Menyediakan layanan jasa
Lembaga bank juga berfungsi dalam menyediakan layanan jasa bank yang memudahkan
masyarakat dalam bertransaksi.
d. Mencetak uang
Lembaga bank melalui bank sentral juga berfungsi dalam melakukan cetak uang untuk
menjalankan roda perekonomian.
Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka
panjang dalam bentuk penjualan dan pembrlian surat surat berharga.
6
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Obligasi dapat
dipersamakan dengan deposito berjangka. Perbedaannya adalah bahwa obligasi
dapat diperjualbelikan. Secara umum, obligasi memberikan penghasilan yang
tetap pada investor. Bunga dapat diterima per tahun atau per bulan atau waktu
lainnya tergantung ketentuan yang terdapat pada obligasi.
Right issue merupakan hak untuk mendapatkan saham baru yang akan
dikeluarkan oleh emiten.
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberi
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan
yang berkaitan dengan harga, jumlah, dan masa berlaku warrant tersebut.
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal. Modal tersebut selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam (Badan
Pengawas Pasar Modal). Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri dari
beberapa instrumen surat berharga, seperti saham, instrumen pasar uang atau
campuran.
7
Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk bergantian kepada karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.
a. Fungsi asuransi
Fungsi utama, mengalihkan atau membagi resiko dan pengumpulan dana.
Fungsi sekunder, antara lain mendorong pertumbuhan usaha, adanya keamanan sehingga
tertanggung dapat berkonsentrasi pada usahanya, pencegahan kerugian melalui
identifikasi berbagai risiko potensial, dan pengendalian kerugian.
b. Peran
Memberikan keamanan
Menghasilkan sumber dana
Mendorong pertumbuhan ekonomi
c. Jenis Asuransi
Segi Sifat
1) Asuransi Sosial, untuk menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak
untuk keuntungan komersial.
2) Asuransi Sukarela, tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk menjadi anggota.
Segi Objek dan Bidang Usahanya
1) Asuransi orang, meliputi asuransu jiwa, kecelakaan, kesehatan, beasiswa, dan
hari tua.
2) Asuransi umum, untuk harta benda, kepentingan keuangan, dan tanggung
jawab hukum.
3) Perusahaan re-asuransi umum, merupakan pengalihan sebagian resiko kepada
penanggung lain yang dilakukan oleh penanggung pertama karena resiko
terlalu besar.
4) Perusahaan asuransi sosial, menanggung risiko finansial masyarakat kecil
kurang mampu (diselenggarakan oleh pemerintah).
d. Prinsip
Insurable interest.
Utmost good faith.
Proximate cause.
Indemnity.
Subrogation.
Contribution.
8
Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
Pegadaian
Pegadaian adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang meminjamkan uang
dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjamnya. Biasanya, barang tersebut
berupa perhiasan (emas) atau barang-barang rumah tangga (barang elektronik, sertifikat
rumah, dan lainnya).
Pegadaian juga didirikan agar ada pinjaman yang masih dapat dijangkau dengan
mudah oleh segala lapisan masyarakat. Orang yang meminjam uang di pegadaian bisa
disebut sebagai “pegadai”.
9
Investasi emas
Dalam kategori investasi emas, terdapat tiga produk yang ditawarkan oleh
Pegadaian. Ketiga produk tersebut adalah Mulia, Tabungan Emas, dan juga
Konsinyasi Emas.
Produk syariah
Pegadaian memiliki rangkaian produk syariah, yaitu Rahn, Amanah, Arrum,
dan Arrum Haji.
b. Prinsip Pegadaian
Penghimpun dana
Penggunaan dana
c. Peran Pegadaian
Untuk memajukan perekonomian masyarakat, khususnya pengembangan
ekonomi kerakyatan
Lembaga Pembiayaan
Pengertian lembaga pembiayaan tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 9
tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
Pada lembaga pembiayaan terdapat unsur-unsur sebagai berikut (Panjaitan, 2013).
Badan usaha, kegiatan pembiayaan, penyediaan dana, barang modal, tidak menarik
dana secara langsung ( nondeposit taking), dan masyarakat.
Lembaga pembiayaan berperan sebagai sumber dana alternatif, lembaga pembiayaan
juga mempunyai peranan dalam hal pembangunan, yaitu menampung dan
menyalurkan peranan penting dalam hal pembangunan, yaitu menampung dan
menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan aktif dalam
pembangunan. Berperan aktif dalam pembangunan di mana melalui lembaga
pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu
faktor penting yang umum dialami yaitu faktor permodalan (Panjaitan, 2013).
Lembaga pembiayaan berdasarkan Peraturan Presiden No.9 Tahun 2009 meliputi
sebagai berikut.
a. Perusahaan Pembiayaan, yaitu badan usaha yang khusus didirikan untuk
melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau
usaha Kartu Kredit.
b. Perusahaan Modal Ventura ( Venture Capital Company), yaitu badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan ( investee company) untuk jangka waktu tertentu
dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atau hasil usaha.
c. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, yaitu badan usaha yang didirikan khusus
untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek
infrastruktur.
10
Lembaga pembiayaan antara lain memegang Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip
utama mengenal nasabah adalah sebagai berikut.
a. Charachter, yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima
pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerima
pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.
b. Capacity, yaitu penilaian secara subjektif tentang kemampuan penerima
pembiayaan untuk melakukan pembayaran.
c. Capital, yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon
penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan.
d. Collateral, yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan.
e. Condition, yaitu melihat keterkaitan kondisi ekonomi di masyarakat dengan jenis
usaha yang dilakukan. Ini karena kondisi eksternal berperan besar dalam
berjalannya usaha.
Jenis dan produk lembata pembiayaan adalah sebagai berikut.
a. Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan Lembaga Perantara Penerbitan serta
Perdagangan Surat Berharga. Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel,
saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain,
atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar modal dan pasar uang.
b. Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dan bentuk penyediaan
barang barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangja waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lembaga Keuangan adalah lembaga untuk menghimpun dana dari masyarakat
sekaligus menanamkan dana tersebut dalam bentuk lain, berupa aset keuangan. Dalam
suatu sistem perekonomian peran utama lembaga-lembaga keuangan ialah menjalankan
fungsi intermediasi, yakni menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun dari
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada sektor-sektor riil dalam upaya
pengembangan usaha masyarakat.
B. SARAN
Makalah ini adalah bentuk dari implementasi kami pada materi lembaga keuangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperbolehkan agar
kami bisa lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.
12