Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah Ekonomi yang berjudul “Lembaga Jasa Keuangan & Otoritas Jasa Keuangan”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi semester
II dengan guru pengajar Mochamad Sofwan Sofari, M.Pd. Tidak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada guru pengajar kami yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini dan rekan-rekan satu kelompok yang senantiasa bekerja sama dalam
mengerjakan tugas makalah ini.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan makalah ini.

Kuningan, 14 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
C. TUJUAN....................................................................................................................................2
D. MANFAAT................................................................................................................................2
BAB II ISI.............................................................................................................................................3
A. OTORITAS JASA KEUANGAN.............................................................................................3
1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan..........................................................................................3
2. Fungsi Otoritas Jasa Kuangan............................................................................................3
3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan............................................................................................3
4. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan....................................................................................3
5. Prinsip Otoritas Jasa Keuangan..........................................................................................4
B. LEMBAGA JASA KEUANGAN.............................................................................................5
Fungsi............................................................................................................................................5
Pasar Modal..................................................................................................................................5
Perasuransian...............................................................................................................................7
Dana Pensiun................................................................................................................................8
Pegadaian......................................................................................................................................8
Lembaga Pembiayaan..................................................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN....................................................................................................................................11

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi
daerah yang luas. Negara kesatuan adalah bentuk negara berdaulat yang diselenggarakan
sebagai satu kesatuan tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai
otoritas tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya
menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Lembaga negara adalah institusi yang melengkapi sebuah pemerintahan agar menjadi
satu kesatuan utuh yang terorganisasi dan saling membantu serta saling memengaruhi.
Fungsi lembaga negara adalah membantu pemerintahan dalam mewujudkan tujuan untuk
membangun Indonesia menjadi negara maju.
Lembaga yang mengatur keuangan ini memiliki arti yang jelas, yakni suatu lembaga
untuk menghimpun dana dari masyarakat sekaligus menanamkan dana tersebut dalam
bentuk lain, berupa aset keuangan. Contohnya seperti kredit, berbagai surat-surat yang
berharga, giro, serta aktiva produktif lain yang bersangkutan dengan lembaga bank atau
nonbank.
Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor
perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Bank Sentral
b. Bank Umum
c. Bank komersial
d. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
a. Pegadaian
b. Pasar Modal
c. Lembaga Asuransi
d. Koperasi Simpan Pinjam

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Otoritas Jasa Keuangan termasuk ke dalam Lembaga Jasa Keuangan?
2. Apasa saja wewenang dari Otoritas Jasa Keuangan
3. Apa peran dari asuransi?
4. Apa saja fungsi dana pensiun?

1
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu dapat memberikan informasi-informasi untuk
materi pembelajaran Ekonomi. Serta menambah wawasan mengenai Lembaga Jasa
Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan secara mendalam.

D. MANFAAT
Manfaat yang didapat yaitu orang-orang dapat mengetahui bagaimana dapat
mengetahui apa itu Lembaga Jasa Keuangan, apa saja yang termasuk ke dalam Lembaga
Jasa Keuangan. Serta mengetahui wewenang yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan secara
rinci.

2
BAB II ISI
A. OTORITAS JASA KEUANGAN
Otoritas Jasa Keungan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor
21 Tahun 2011 yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang
mempunyai fungsi tugas dan wewenang pengaturan pengawasan pemeriksaan dan
penyidikan terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan


a. Agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara
teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
b. Agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan mampu mewujudkan
sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,
c. Keseluruhan kegiatan dalam sektoe jasa keuangan mampu melindungi
kepentingan Konsumen dan masyarakat.

2. Fungsi Otoritas Jasa Kuangan


Ojk berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan


a. Mengatur dan mengawasi kegiatan Jasa Keuangan di sektor perbankan.
b. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
c. Mengatur dan mengawasi kegiatan Jasa Keuangan di sektor perasuransian, dana
pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

4. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan


a. Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan,
Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang sebagai berikut.
 Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi hal -
hal berikut:
1) Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar,
rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia,
merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank.
2) Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk
hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa.
 Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi hal - hal
berikut:
1) Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
simpanan, dan pencadangan bank.
2) Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank.
3) Sistem informasi debitur.

3
4) Pengujian kredit ( credit testing ).
5) Standar akuntansi bank.
 Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati - hatian bank, meliputi
hal - hal berikut:
1) Manajemen risiko.
2) Tata kelola bank.
3) Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang.
4) Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan.
5) Pemeriksaan bank .
b. Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
 Menetapkan peraturan pelaksanaan UU Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2011.
 Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
 Menetapkan peraturan mengenai pengawasan fi sektor jasa keuangan.
 Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas Otoritas Jasa Keuangan.
 Menetapkan Peraturan mengenai tata cara penetapan pengelolaan statuter
pada Lembaga Jasa Keuangan.
c. Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai
wewenang sebagai berikut.
 Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan.
 Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif.
 Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/ atau pihak
tertentu.
 Melakukan penunjukan pengelola statute.
 Memberikan dan/ atau mencabut:
1) Izin usaha.
2) Izin orang perseorangan.
3) Efektifnya pernyataan pendaftaran.
4) Surat tanda terdaftar.
5) Persetujuan melakukan kegiatan usaha.
6) Pengesahan.
7) Persetujuan atau penetapan pembubaran.

5. Prinsip Otoritas Jasa Keuangan


OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang
meliputi:
a. Independensi.
b. Akuntabilitas.
c. Pertanggungjawaban.
d. Transparansi.
e. Kewajaran (fairness).

4
B.

5
B. LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lembaga jasa keuangan perbankan adalah lembaga keuangan yang menghimpun
dana dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito kemudian menyalurkannya kembali
dalam bentuk pinjaman atau kredit.

Fungsi
a. Penyimpanan uang
Lembaga bank berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penitipan uang dalam bentuk
tabungan, deposito, dan giro.
b. Menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman
Setelah mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga berfungsi menyalurkan dana yang
ada untuk masyarakat yang membutuhkan.
c. Menyediakan layanan jasa
Lembaga bank juga berfungsi dalam menyediakan layanan jasa bank yang memudahkan
masyarakat dalam bertransaksi.
d. Mencetak uang
Lembaga bank melalui bank sentral juga berfungsi dalam melakukan cetak uang untuk
menjalankan roda perekonomian.

Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka
panjang dalam bentuk penjualan dan pembrlian surat surat berharga.

a. Peran Pasar Modal


Peran pasar modal antara lain adalah sarana penambah modal bagi badan usaha,
sarana pemerataan pendapatan, sarana peningkatan kapasitas produksi, sarana
penciptaan kesempatan kerja, sarana peningkatan pendapatan negara, dan indikator
perekonomian negara.

b. Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga pendukung pasar modal di Indonesia antara lain adalah Bursa Efek,
akuntan publik, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum, dan lembaga
clearing.

c. Instrumen/Produk Pasar Modal


 Produk-produk pasar modal antara lain, saham, obligasi, right issues, waran
(warrant), dan reksa dana.
 Saham terdiri atas dua jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen adalah
gabungan dari karakteristik saham biasa, yaitu tidak selamanya memberikan
dividen bagi pemegangnya (ketika perusahaan merugi). Saham preferen juga
memiliki karakteristik obligasi, yaitu memberikan hasil yang tetap sepertu bunga
obligasi

6
 Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Obligasi dapat
dipersamakan dengan deposito berjangka. Perbedaannya adalah bahwa obligasi
dapat diperjualbelikan. Secara umum, obligasi memberikan penghasilan yang
tetap pada investor. Bunga dapat diterima per tahun atau per bulan atau waktu
lainnya tergantung ketentuan yang terdapat pada obligasi.
 Right issue merupakan hak untuk mendapatkan saham baru yang akan
dikeluarkan oleh emiten.
 Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberi
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan
yang berkaitan dengan harga, jumlah, dan masa berlaku warrant tersebut.
 Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal. Modal tersebut selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam (Badan
Pengawas Pasar Modal). Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri dari
beberapa instrumen surat berharga, seperti saham, instrumen pasar uang atau
campuran.

d. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal


 Penjualan dan pembelian surat berharfa (efek) di bursa efek disebut pula dengan
perdagangan di pasar sekunder. Sedangkan, perdagangan di pasar primer terjadi
ketika pertama kali surat berharga diperjualbelikan oleh perusahaan yang
menerbitkan surat berharga (emiten) dan investor. Jual beli di bursa efek hanya
dapat dilakukan melalui perusahaan pialang resmi yang menjadi anggota bursa
efek.
 Sebelum investor melakukan jual beli di bursa efek, investor harus membuka
rekening di satu atau beberapa perusahaan efek. Dengan pembukaan rekening
tersebut, secara resmi, investor tercatat sebagai nasabah dan data identitas investor
tercatat dalam pembukaan perusahaan efek. Investor pun melakukan perjanjian
hak dan kewajiban dengan perusahaan efek.
 Capital gain adalah keuntungan dari hasil jual beli saham.
 Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
 Portofolio adalah gabungan surat surat berharga sebagai pilihan investasi.

e. Investasi di Pasar Modal


 Proses investasi menjelaskan bagaimana seharusnya investor melakukan investasi
dalam sekuritas. Sekuritas merupakan surat berharga yang investasi dalam
sekuritas. Sekuritas merupakan surat berharga yang menunjukkan hak investor
untuk mendapatkan bagian dari kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas
tersebut.
 Hal-hal yang patut diperhatikan adalah sekuritad mana yang menjadi pilihan,
besarnta investasi, dan waktu pelaksanaan investasi. Berbagai langkah yang
terlebih dahulu perlu dilakukan untuk dapat menentukan ketika hal di atas, yaitu
menentukan kebijakan investasi, analisis sekuritas, penentuan portofolio,
melakukan revisi portofolio, dan penilaian hasil portofolio.

7
Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk bergantian kepada karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.

a. Fungsi asuransi
 Fungsi utama, mengalihkan atau membagi resiko dan pengumpulan dana.
 Fungsi sekunder, antara lain mendorong pertumbuhan usaha, adanya keamanan sehingga
tertanggung dapat berkonsentrasi pada usahanya, pencegahan kerugian melalui
identifikasi berbagai risiko potensial, dan pengendalian kerugian.

b. Peran
 Memberikan keamanan
 Menghasilkan sumber dana
 Mendorong pertumbuhan ekonomi

c. Jenis Asuransi
 Segi Sifat
1) Asuransi Sosial, untuk menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak
untuk keuntungan komersial.
2) Asuransi Sukarela, tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk menjadi anggota.
 Segi Objek dan Bidang Usahanya
1) Asuransi orang, meliputi asuransu jiwa, kecelakaan, kesehatan, beasiswa, dan
hari tua.
2) Asuransi umum, untuk harta benda, kepentingan keuangan, dan tanggung
jawab hukum.
3) Perusahaan re-asuransi umum, merupakan pengalihan sebagian resiko kepada
penanggung lain yang dilakukan oleh penanggung pertama karena resiko
terlalu besar.
4) Perusahaan asuransi sosial, menanggung risiko finansial masyarakat kecil
kurang mampu (diselenggarakan oleh pemerintah).

d. Prinsip
 Insurable interest.
 Utmost good faith.
 Proximate cause.
 Indemnity.
 Subrogation.
 Contribution.

8
Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.

a. Jenis Program Pensiun


 Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)/ Defined Benefit, besar manfaat pensiun
ditentukan berdasarkan rumus. Rumus biasanya dikaitkan dengan masa kerja dan
besar penghasilan.
 Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)/ Defined Contribution, besar manfaat pensiun
tergantung pada besar iuran dan struktur dan hasil pengembangan dana.

b. Fungsi Dana Pensiun


Menyediakan dana atau uang pertanggungan apabila peserta meninggal dunia atau
mengalami kecelakaan sebelum mencapai usia pensiun.

c. Peran Dana Pensiun


 Penyediaan biaya hidup hari tua.
 Sarana biaya hidup di hari tua.
 Penambah motivasi dan ketenangan kerja

d. Prinsip Dana Pensiun


Menghimpun dan mengelola dana guna memelihara kesinambungan penghasilan
pada hari tua dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pegadaian
Pegadaian adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang meminjamkan uang
dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjamnya. Biasanya, barang tersebut
berupa perhiasan (emas) atau barang-barang rumah tangga (barang elektronik, sertifikat
rumah, dan lainnya).
Pegadaian juga didirikan agar ada pinjaman yang masih dapat dijangkau dengan
mudah oleh segala lapisan masyarakat. Orang yang meminjam uang di pegadaian bisa
disebut sebagai “pegadai”.

a. Produk Pegadaian dan Jenis Produk yang Bisa Digadaikan


Pegadaian memiliki berbagai macam jenis produk yang terbagi ke dalam empat
kategori,
 Produk utama
1) Salah satu produk utama dari Pegadaian adalah KCA, singkatan dari kredit
cepat aman.
2) Kredit dengan sistem gadai ini diberikan kepada semua golongan nasabah,
baik untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif.
3) Agunan atau jaminan yang bisa digunakan untuk produk ini adalah emas,
emas batangan, kendaraan (motor, mobil), laptop, handphone, dan barang
elektronik lainnya.

9
 Investasi emas
Dalam kategori investasi emas, terdapat tiga produk yang ditawarkan oleh
Pegadaian. Ketiga produk tersebut adalah Mulia, Tabungan Emas, dan juga
Konsinyasi Emas.
 Produk syariah
Pegadaian memiliki rangkaian produk syariah, yaitu Rahn, Amanah, Arrum,
dan Arrum Haji.

b. Prinsip Pegadaian
 Penghimpun dana
 Penggunaan dana

c. Peran Pegadaian
Untuk memajukan perekonomian masyarakat, khususnya pengembangan
ekonomi kerakyatan

Lembaga Pembiayaan
 Pengertian lembaga pembiayaan tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 9
tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
 Pada lembaga pembiayaan terdapat unsur-unsur sebagai berikut (Panjaitan, 2013).
Badan usaha, kegiatan pembiayaan, penyediaan dana, barang modal, tidak menarik
dana secara langsung ( nondeposit taking), dan masyarakat.
 Lembaga pembiayaan berperan sebagai sumber dana alternatif, lembaga pembiayaan
juga mempunyai peranan dalam hal pembangunan, yaitu menampung dan
menyalurkan peranan penting dalam hal pembangunan, yaitu menampung dan
menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan aktif dalam
pembangunan. Berperan aktif dalam pembangunan di mana melalui lembaga
pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu
faktor penting yang umum dialami yaitu faktor permodalan (Panjaitan, 2013).
 Lembaga pembiayaan berdasarkan Peraturan Presiden No.9 Tahun 2009 meliputi
sebagai berikut.
a. Perusahaan Pembiayaan, yaitu badan usaha yang khusus didirikan untuk
melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau
usaha Kartu Kredit.
b. Perusahaan Modal Ventura ( Venture Capital Company), yaitu badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan ( investee company) untuk jangka waktu tertentu
dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atau hasil usaha.
c. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, yaitu badan usaha yang didirikan khusus
untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek
infrastruktur.

10
 Lembaga pembiayaan antara lain memegang Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip
utama mengenal nasabah adalah sebagai berikut.
a. Charachter, yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima
pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerima
pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.
b. Capacity, yaitu penilaian secara subjektif tentang kemampuan penerima
pembiayaan untuk melakukan pembayaran.
c. Capital, yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon
penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan.
d. Collateral, yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan.
e. Condition, yaitu melihat keterkaitan kondisi ekonomi di masyarakat dengan jenis
usaha yang dilakukan. Ini karena kondisi eksternal berperan besar dalam
berjalannya usaha.
 Jenis dan produk lembata pembiayaan adalah sebagai berikut.
a. Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan Lembaga Perantara Penerbitan serta
Perdagangan Surat Berharga. Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel,
saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain,
atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar modal dan pasar uang.
b. Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dan bentuk penyediaan
barang barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangja waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lembaga Keuangan adalah lembaga untuk menghimpun dana dari masyarakat
sekaligus menanamkan dana tersebut dalam bentuk lain, berupa aset keuangan. Dalam
suatu sistem perekonomian peran utama lembaga-lembaga keuangan ialah menjalankan
fungsi intermediasi, yakni menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun dari
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada sektor-sektor riil dalam upaya
pengembangan usaha masyarakat.

B. SARAN
Makalah ini adalah bentuk dari implementasi kami pada materi lembaga keuangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperbolehkan agar
kami bisa lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.

12

Anda mungkin juga menyukai