Anda di halaman 1dari 12

“Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia”

Oleh :
KELOMPOK 1 KELAS X IPS1
 Selvi Admayanti
 Ahmad Fajar
 Ririn Suci Cahyanti
 Putu Supartawan
 Kasri
 Sudarmi

SMA NEGERI 1 MAGINTI


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia” dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah BadanLembagaKeuangan Dan Lainya . Harapan kami semoga
makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pajala, Januari 2023


Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Pengertian Bank ...............................................................................................................
B. Fungsi Bank .....................................................................................................................
C. Jenis Bank ........................................................................................................................
D. Prinsip Kegiatan Usaha Bank ...........................................................................................
E. Produk Bank .....................................................................................................................
F. Lembaga Penjamin Simpanan...........................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saatini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
Perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri / usaha sangat membutuh
kanjasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan memperlancar aktivitasnya.
Dalam masyarakat sederhana, peran Bank dan lembaga keuangan lainnya sangatlah penting,
khusunya sebagai lembaga imediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan
dana. Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan lembaga
keuangan lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan, pokok
permasalahan :
1) Apakah yang dimaksud Dana Pensiun ?
2) Apakah yang dimaksud Lembaga Pembiayaan?
3) Apakah yang dimaksud Penggadaian ?

C. Tujuan dan Manfaat penulisan


1. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas ekonomi dan Lembaga Keuangan
Lainnya serta untuk mengetahui pentingnya lembaga keuangan dalam kehidupan perekonomian
manusia dan mengetahuibentuk-bentuklembagakeuangan bank dannon bankdi Negara kita.
2. Manfaat Penulisan
Memberikan pengetahuan baru kepada para siswa mengenai Lembaga Keuangan yang
ada di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Bank adalah salah satu jenis lembaga keuangan di Indonesia.


Di dunia keuangan, bank adalah salah satu institusi pilar penjamin kelancaran perputaran uang
dalam masyarakat. Dalam pembahasan kali ini, OCBC NISP akan mengajak Anda mempelajari
lebih dalam tentang pengertian bank, jenis, dan fungsi bank bagi masyarakat, yuk simak!

A. Pengertian Bank
Secara etimologis, pengertian bank berasal dari kata "Banco" berarti bangku. Bangku yang
dimaksud merujuk pada meja untuk menunjang aktivitas perbankan dalam melayani nasabah.
Istilah bangku di kemudian hari terus berkembang hingga istilah bank digunakan dalam kegiatan
pelayanan finansial.
Secara terminologis, pengertian bank adalah lembaga keuangan suatu negara yang didirikan
dengan kewenangan menghimpun, mengelola, dan mengatur seluruh hal berkaitan dengan
keuangan. Harapannya, bank mampu memaksimalkan pemanfaatan keuangan untuk
menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setiap negara terdapat bank sentral sebagai pusat dan acuan bank-bank umum. Di Indonesia,
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral. Bank Indonesia diatur oleh Undang-Undang RI Nomor
10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Pengertian Bank Menurut Para Ahli


Bank mempunyai definisi luas dari berbagai para ahli. Pengertian bank menurut para ahli dimulai
dari aturan Undang-Undang hingga pendapat berbagai tokoh. Thomas Mayer, Z. Aliber, dan
James D. Duesenberry berpendapat, bank adalah lembaga keuangan berfungsi menciptakan uang
dan aktivitas yang berkaitan.
RG. Howtery mengatakan bank merupakan tempat penukaran uang berdasarkan kredit utang dan
piutang oleh masyarakat. Singkatnya menurut Howtery, pengertian bank adalah lembaga
perantara kredit.
RG. Howtery mengatakan bank merupakan tempat penukaran uang berdasarkan kredit utang dan
piutang oleh masyarakat. Singkatnya menurut Howtery, pengertian bank adalah lembaga
perantara kredit.
Sedangkan pengertian bank menurut para ahli ekonomi di Belanda, bank adalah badan
berwenang menerima simpanan dan kredit dari masyarakat untuk dikelola agar menghasilkan
profit baik bunga atau dividen.
Pengertian Bank Menurut UU No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yakni lembaga usaha yang
menghimpun uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kemudian menyalurkan kembali
kepada masyarakat berbentuk kredit atau lainnya agar taraf hidup masyarakat meningkat.
Pengertian bank sebagai badan perantara keuangan antar berbagai pihak yang mempunyai dana
berlebih dan kelompok membutuhkan uang merupakan pendapat dari Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 31.

B. Fungsi Bank Bagi Masyarakat


Setelah mengetahui pengertian bank, simak fungsi bank bagi masyarakat sebagai berikut ini.
1. Financial intermediary
Fungsi bank pertama sebagai financial intermediary atau perantara keuangan. Sejalan dengan
pengertian bank menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank bertugas menghimpun

2
dan menyalurkan uang dalam masyarakat melalui berbagai produk keuangan. Sehingga
pemanfaatan keuangan dapat merata ke seluruh kalangan.
2. Agent of Trust
Fungsi bank berikutnya adalah agent of trust bagi masyarakat, negara, dan pihak-pihak lain yang
menggunakan jasanya. Dalam perannya sebagai agent of trust, bank wajib menjadi pihak layak
dipercaya dan menggunakan kepercayaan pihak-pihak pengguna jasanya dalam menjaga dan
memelihara nilai uang.
3. Agent of Development
Adanya bank mampu memberikan aktivitas dan layanan kepada masyarakat untuk meningkatkan
dan mengembangkan penghasilan melalui investasi, konsumsi, distribusi, dan pemanfaatan uang
lainnya. Sehingga masyarakat mampu memperoleh keuntungan dan pembangunan ekonomi
suatu negara semakin maju.
4. Agent of Service
Fungsi bank yang terakhir adalah sebagai agent of service, yaitu melayani berbagai kepentingan
keuangan masyarakat. Sesuai fungsinya sebagai agent of service, bank perlu menyediakan
layanan keuangan semaksimal mungkin dan mendengarkan kepentingan para penggunanya.

C. Jenis Jenis Bank


Jenis bank ada banyak dan dikategorikan berdasarkan berbagai segi, mulai dari fungsi,
kepemilikan, cara kerja operasional, sampai bentuk badan hukumnya. Selengkapnya tentang
jenis jenis bank adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan Fungsinya
Jenis bank menurut fungsinya terbagi menjadi tiga macam, yakni bank sentral, bank umum, dan
bank perkreditan rakyat. Bank sentral adalah lembaga keuangan berwenang atas pengelolaan
kebijakan moneter suatu negara sehingga stabilitas keuangan mampu terjaga.
Sementara bank umum merupakan bank yang beraktivitas dalam masyarakat secara
konvensional atau syariah di bawah naungan bank sentral. Jika bank perkreditan rakyat atau BPR
yakni jenis bank yang melaksanakan aktivitas perbankan di luar jasa lalu lintas pembayaran.
2. Berdasarkan Kepemilikan
Jenis jenis bank berdasarkan kepemilikan terdiri dari bank pemerintah, swasta, asing, dan
campuran. Bank pemerintah merupakan bank yang dimiliki dan dikelola oleh negara baik pusat
atau daerah, contohnya seperti Bank Indonesia dan bank-bank daerah.
Sedangkan bank asing adalah bank yang kepemilikannya oleh pihak asing yang membuka
cabang di Indonesia. Berbeda dengan bank swasta yang dimiliki oleh pihak swasta baik
perorangan maupun kelompok. Terakhir, bank campuran merupakan jenis bank yang
kepemilikan sahamnya gabungan antara swasta, asing, atau pemerintah.
3. Berdasarkan Operasional
Jenis jenis bank berdasarkan operasional ditinjau dari aktivitas dan regulasi yang mengaturnya,
yakni bank konvensional dan syariah. Secara terminologis, pengertian bank konvensional adalah
bank yang menjalankan kegiatannya secara umum dengan tetap memperhatikan kebijakan bank
sentral dan aturan UU.
Sedangkan pengertian bank syariah yakni jenis bank yang aktivitasnya didasarkan pada prinsip
dan syariat agama Islam. Dalam hal ini, bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil sebagai
keuntungan dan menghindari riba.
4. Berdasarkan Bentuk Badan Usaha
Terakhir, jenis jenis bank berdasarkan bentuk badan usaha dikategorikan menjadi empat macam,
meliputi, koperasi, perusahaan perseorangan, perseroan terbatas, firma. Pengertian bank
berbentuk koperasi adalah struktur organisasi dan pengelolaannya sesuai prinsip keanggotaan.

3
Bank berbentuk perusahaan perseorangan yakni bank yang dimiliki individu. Sementara
perseroan terbatas merupakan bank berbadan usaha berbentuk PT. Terakhir, firma adalah bank
badan usaha bentuk persekutuan dua orang atau lebih di bawah satu nama usaha bersama.
D. PRINSIP KEGIATAN USAHA BANK

Sebagian besar masyarakat yang melek industri keuangan pasti tidak asing lagi dengan
perbankan. Jika dahulu bank hanya dikenal oleh pihak yang ingin menabung sebagian uangnya,
kini fungsi dan kegiatan operasional bank semakin beragam, dengan mengakomodasi berbagai
kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan baik transfer dana, pembayaran, penerimaan gaji,
sampai investasi keuangan. Lalu bagaimana sebenarnya prinsip perbankan ini?
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional dan syariah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai
perbankan dan undang-undang mengenai perbankan syariah.
Secara umum, ada beberapa prinsip perbankan yang menjadi dasar pengelolaannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prinsip adalah asas, kebenaran yang menjadi
pokok dasar berfikir. Dalam pengelolaan bank terdapat prinsip perbankan yang menegaskan
hubungan hukum antara bank dan nasabah, yaitu prinsip kepercayaan (fiduciary principle),
prinsip kehati-hatian (prudential principle), prinsip kerahasiaan (confidential principle), prinsip
mengenali nasabah (know your customer principle).
Prinsip kepercayaan (fiduciary principle)
Prinsip perbankan yang pertama adalah prinsip kepercayaan, dimana bank bekerja dengan dana
masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan. Setiap bank perlu terus menjaga
dan memelihara kepercayaan masyarakat itu. Tindakan bank untuk menjamin kepercayaan itu
antara lain :
 Melaksanakan transaksi dengan hati-hati untuk kepentingan masyarakat
 Memberikan informasi secara transparan tentang risiko yang mungkin terjadi dalam
penyimpanan dana di bank.

Prinsip Kehati-hatian (prudential principle)


Prinsip perbankan yang kedua adalah prinsip kehati-hatian, dimana bank bekerja dengan
prosedur yang telah diperhitungkan dan teruji demi melindungi kepentingan masyarakat yang
menjadi nasabahnya. Untuk itu, kegiatan transaksi yang dilakukan oleh bank perlu mengikuti
aturan dan hukum yang berlaku dalam dunia perbankan. Dengan hati-hatian yang dijunjung
tinggi, bank akan selalu sehat dalam menjalankan usahanya sehingga akan terus dipercaya
masyarakat.
Prinsip Kerahasian (confidential principle)
Prinsip perbankan yang ketiga adalah prinsip kerhasiaan, dimana bank bekerja dengan kewajiban
merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Adanya jaminan
kerahasiaan membuat nasabah merasa aman menyimpan dananya di bank.
Prinsip Mengenali Nasabah (know your customer principle)
Prinsip perbankan yang terakhir adalah prinsip mengenali nasabah, dimana bank bekerja dengan
mencermati dan mengetahui identitas nasabah, memantau setiap kegiatan transaksi, dan segera
menginformasikan jika terdapat transaksi mencurigakan. Prinsip ini amat dibutuhkan untuk
memperkecil peluang risiko yang merugikan nasabah.
E. PRODUK BANK
Bank merupakan salah satu lembaga yang mudah dikenali oleh siapa saja. Secara mendasar
orang akan mudah mengenal bank sebagai sebuah lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan
serta peminjaman uang. Kedua jasa tersebut merupakan bagian dari produk perbankan yang kita
ketahui hingga saat ini. Namun, produk perbankan di bank tidak semata-mata hanya untuk

4
menyimpan dan meminjam saja. Bank menawarkan berbagai macam produk perbankan yang
ditujukan untuk memudahkan kebutuhan sehari-hari siapa saja.
Mengenal produk perbankan
Mengetahui terlebih dahulu tentang berbagai macam produk perbankan serta elemen finansial
lainnya merupakan hal utama yang Anda perlukan sebelum mulai memaksimalkan peran bank
dalam menjaga dan mengelola harta yang Anda miliki. Pasalnya dari setiap produk perbankan
yang tersedia, selain menawarkan kemudahan atau keuntungan, terdapat juga sisi risiko yang
perlu Anda pelajari agar bisa disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan Anda saat ini. Berikut
adalah daftar produk perbankan yang populer digunakan di kalangan masyarakat.
1. Tabungan
Produk perbankan pertama dalam daftar ini merupakan salah satu produk yang cukup
umum dimiliki dan digunakan oleh para pengguna layanan atau nasabah bank. Sesuai
dengan namanya, tabungan merupakan sebuah produk perbankan yang ditawarkan ketika
Anda memiliki kebutuhan menabung atau sekadar menyimpan uang Anda. Di luar itu,
tabungan juga merupakan produk perbankan yang perlu Anda miliki ketika Anda bekerja.
Pasalnya, penghasilan yang Anda dapatkan dari kantor tempat Anda bekerja akan
disalurkan tiap bulannya pada tabungan yang Anda miliki di bank. Tabungan juga
memiliki fitur penarikan atau pemindahan dana yang dapat Anda gunakan setiap saat.
Di awal kehadirannya di Indonesia, jenis tabungan yang ditawarkan oleh pihak bank ini
cukup sedikit variannya. Namun, produk perbankan satu ini telah berkembang dalam
berbagai macam jenis yang menawarkan keuntungan yang disesuaikan dengan tujuan
Anda dalam menabung. Secara umum, tabungan kini juga menawarkan jenis-jenis seperti
tabungan haji, tabungan berencana, serta tabungan berjangka. Ketika Anda menyetujui
untuk menggunakan produk perbankan ini, Anda pun akan mendapatkan kelengkapan
sebagai berikut:
o Buku Tabungan
Buku tabungan merupakan sebuah tanda bukti bahwa Anda terdaftar sebagai salah
satu nasabah suatu bank yang menggunakan produk perbankan tabungan. Buku
tabungan ini memiliki fungsi sebagai pusat informasi dari segala transaksi
perbankan yang Anda lakukan dalam produk perbankan tabungan yang Anda
miliki. Selain menyantumkan nama, dalam buku tabungan juga terdapat informasi
terkait nomor rekening Anda yang berguna untuk memaksimalkan fitur
pemindahan dana dari pihak lain ke dalam tabungan Anda.
o Kartu ATM
Selain buku tabungan, sebagai tanda kepemilikan produk perbankan tabungan,
Anda juga akan diberikan kartu ATM. Kartu ATM merupakan sebuah fasilitas
produk perbankan yang berguna untuk memudahkan Anda saat bertransaksi
dengan dana yang ada di dalam tabungan Anda. Fungsi kartu ATM yang paling
sering digunakan adalah untuk penarikan dana di mesin ATM (anjungan tunai
mandiri) atau untuk membayar belanjaan Anda melalui fitur debit yang tersemat
pada kartu ATM Anda.
o E-Statement
Di zaman yang serba digital saat ini, kehadiran e-Statement merupakan sebuah
inovasi produk perbankan yang penting dalam memudahkan Anda sebagai
nasabah dalam melakukan tracking transaksi yang dilakukan dalam satu bulan
terakhir. Secara umum, produk perbankan ini lebih dikenal dengan mutasi
rekening. Perbedaan yang mendasar adalah dari cara Anda mendapatkannya. e-
Statement secara otomatis akan dikirimkan ke dalam email yang Anda cantumkan
sebagai nasabah secara rutin setiap bulannya. e-Statement juga jadi salah satu cara

5
bagi pihak bank untuk ikut berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon, baik
dari sisi penghematan kertas maupun proses transportasi.
2. Deposito
Produk perbankan lainnya yang juga cukup populer di kalangan masyarakat
adalah deposito. Secara karakteristik dasar, deposito ini memiliki fungsi yang sama
dengan tabungan, sebagai sarana penyimpanan dana. Namun berbeda dengan tabungan
yang dananya bisa Anda atur atau ambil setiap saat, produk perbankan ini memiliki
tenggat waktu tertentu sebelum Anda dapat kembali mengambil dana yang telah Anda
salurkan ke dalam deposito.
Anda perlu benar-benar memerhatikan karakteristik dari produk perbankan ini. Jika Anda
memilih untuk menarik dana di luar tenggat waktu yang telah disetujui, bisa-bisa Anda
akan terkena pinalti yang berujung pada pemotongan dana di dalam tabungan deposito
yang Anda miliki. Berikut adalah hal yang perlu Anda pahami terkait produk perbankan
dalam bentuk deposito. Untuk dananya sendiri, Anda bisa mendepositokan uang rupiah
maupun mata uang asing.
o Jangka waktu dan durasi penyimpanan
Jangka waktu atau tempo merupakan istilah yang akan sering Anda temukan
dalam produk perbankan berbentuk deposito. Jangka waktu atau tempo ini
merujuk pada waktu pencairan dana yang sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Anda sebagai nasabah dan pihak bank sebelum menggunakan produk perbankan
deposito. Secara umum, jika Anda menggunakan produk perbankan ini, dana
yang tersimpan di dalam deposito biasanya berkisar mulai dari 1 hingga 12 bulan.
3. Kredit
Mungkin Anda akan lebih mengenal kartu kredit sebagai produk perbankan. Nyatanya,
kartu kredit merupakan bagian dari produk kredit yang ditawarkan oleh bank. Produk
perbankan kredit ini merupakan salah satu dari tiga fungsi bank yang memastikan untuk
dapat membantu masyarakat. Dengan produk perbankan satu ini, lembaga bank dapat
membantu seseorang atau badan usaha untuk bisa membeli suatu barang dan
membayarnya dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan tentang kredit sebagai produk
perbankan ini juga tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun
1998.
Setiap orang yang menggunakan produk perbankan satu ini perlu memahami bahwa ada
elemen jangka waktu, bunga, jaminan, hingga biaya administrasi yang akan diakumulasi
pada tagihan kredit tersebut. Selain itu, kredit sebagai produk perbankan juga memiliki
manfaat dalam mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi, mengurangi tingkat
pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, menjadi modal usaha dan sumber
dana pengembangan usaha, sekaligus memberikan rasa aman bagi penggunanya.
4. Online Banking
Produk perbankan selanjutnya yang cukup populer dalam untuk digunakan oleh
masyarakat dalam beberapa tahun ke belakang adalah online banking. Online banking
merupakan salah satu layanan jasa produk perbankan yang memberikan kemudahan
untuk bertransaksi serta mengelola finansial nasabah di mana saja dan kapan saja. Online
banking di Indonesia terbagi secara umum terbagi dalam tiga jenis, yaitu SMS banking,
internet banking, dan mobile banking melalui aplikasi. Layanan jasa dalam produk
perbankan ini memungkinkan bagi nasabah untuk dapat melakukan transaksi, seperti
mengirim uang, pembayaran tagihan rutin, serta digunakan sebagai metode bayar
pembelanjaan tanpa harus beranjak dari tempat seseorang berada.
5. Giro
Bagi perseorangan mungkin giro merupakan salah satu produk perbankan yang asing
untuk digunakan. Pasalnya, kehadiran giro lebih sering digunakan sebagai produk

6
perbankan tabungan oleh badan usaha. Berbeda dengan tabungan yang bisa mencairkan
dananya melalui ATM, produk perbankan satu ini cenderung dapat dicairkan
menggunakan cek atau bilyet yang dikeluarkan oleh pihak bank, sesuai dengan
persetujuan dari pemilik rekening giro.

F. LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

A. Pengertian Lembaga Penjamin Simpanan


Lembaga Penjamin Simpanan adalah badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan
penjaminan atas simpanan nasabah penyimpan, melalui skim asuransi, dana penyangga, atau
skim lainnya. Sedangkan menurut UU LPS, Lembaga Penjamin Penjamin Simpanan adalah
badan hukum dan merupakan lembaga independen, transparan, dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya serta bertanggungjawab kepada Presiden.

B. Bentuk dan Status Lembaga Penjamin Simpanan


Terdapat beberapa bentuk dan status Lembaga Penjamin Simpanan, sebagai berikut:
1. LPS dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan
2. LPS adalah badan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Lembaga Penjamin Simpanan
3. LPS merupakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya
4. LPS bertanggung jawab kepada Presiden
C. Fungsi, Tugas dan Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan
1) Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan
Fungsi LPS adalah menciptakan dan memelihara stabilitas sistem keuangan bersama
dengan menteri keuangan, Bank Indonesia dan Lembaga Pengawas Perbankan sesuai dengan
peran dan tugas masing-masing. Dalam Pasal 4 UU LPS, fungsi Lembaga Penjamin Simpanan
adalah:
a. Menjamin simpanan nasabah penyimpan

b. Turut aktif dan memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.

Fungsi menjamin simpanan nasabah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini, tidak
terlepas dari sejarah pembentukannya yang pada dasarnya dilakukan sebagai upaya
memberikan perlindungan terhadap dua risiko yaitu irration run terhadap bank dan sistemic
risk.
Selain itu, fungsi kedua LPS adalah turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai kewenangannya.

2) Tugas Lembaga Penjamin Simpanan


Selain memiliki fungsi, lembaga penjamin simpanan juga memilliki tugas. Tugas
Lembaga Penjamin Simpanan menurut Pasal 5 UU No. 24 Tahun 2004, diantaranya sebagai
berikut:

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan.


2. Melaksanakan penjaminan simpanan.
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara
stabilitas sistem perbankan.
4. Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal
(bank resolution) yang tidak berdampak sistemik.

7
5. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penjamin simpanan nasabah penyimpan dana,


LPS bertugas menetapkan dan merumuskan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan serta
melaksanakan penjaminan simpanan. Dan ketika terjadi penutupan bank gagal, tugas penjamin
simpanan ini diaplikasikan dengan melakukan pembayaran klaim penjaminan atas simpanan
nasabah bank yang dicabut, dan menunjuk tim likuidasi untuk membereskan aset dan
kewajiban bank tersebut.
3) Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan

a. menetapkan dan memungut premi penjaminan


b. menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta
c. melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS
d. mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank,
dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank
e. melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka 4
f. menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim
g. menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi
kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu
h. melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan
i. menjatuhkan sanksi administrative

Adapun kewenangannya dijabarkan dalam pasal 6 ayat (2) UU LPS sebagai berikut:

1. Mengambil alih dan menjalankan segala hak danwewenang pemegang saham, termasuk
hak dan wewenang Rapat umum Pemegang Saham.
2. Menguasai dan mengelola aset dan kewajiban bank gagal diselamatkan.
3. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri dan atau mengubah setiap kontrak yang
mengikat bank gagal yang diselamatkan dengan pihak ketiga yang merugikan bank, dan
4. Menjual dan mengalihkan aset bank tanpa persetujuan debitur atau kewajiban bank tanpa
persetujuan kreditur.

8
BAB III
PENUTUP

1 KESIMPULAN
Lembaga keuangan sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
Ada dua lembaga keuangan yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Usaha pokok bank adala
o menghimpun dana dari masyarakat;
o memberikan kredit kepada masyarakat;
o memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran; dan
o memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang. Usaha pokok bank ini
melekat secara inheren dalam setiap bank.
Berdasarkan undang-undang jenis bank ada tiga yaitu: bank sentral, bank umum, bank
perkreditan rakyat.
Berdasarkan kepemilikan modalnya, jenis bank antara lain: bank pemerintah, bank swasta
nasional, bank swasta asing, dan kerja sama bank swasta nasional atau swasta asing.
Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak melakukan
kegiatan keuangan sepertihalnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja lembaga
keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan
namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat
menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti lembaga pembiayaan
yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan
perasuransian, dan sebagainya.

2 SARAN
 Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap siswa dapat
memahami konsep lembaga keuangan sehingga tidak terjadi masalah dikemudian
hari.
 Pemanfaatan lembaga keuangan akan membantu dalam menjaga uang yang kita
miliki khususnya pemanfaatan lembaga keuangan Bank.

Anda mungkin juga menyukai