Anda di halaman 1dari 68

BANK SEBAGAI AGEN

PEMBANGUNAN

Disusun  untuk memenuhi salah


satu tugas mata kuliah Ekonomi
Moneter dan Perbankan

Dosen : Wirasmo Prawirasuyasa,


M.Pd
Disusun Oleh:

Agung Febriyana(20200310012)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun


panjatkan kepada Allah SWT
atas segala limpahan rahmat
dan hidayahnya, shalawat
serta salam atas nikmat dan
karunia yang tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.

Penyusun juga mengucapkan


terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah,
khususnya
kepada dosen saya
bapak “Wirasmo
Prawirasuyasa, M.Pd” yang
telah memberikan kesempatan
dan membimbing kepada
penyusun untuk mengerjakan
tugas tentang “Bank Sebagai
Agen Pembangunan”, tidak
lupa juga penyusun
menyampaikan bahwa masih
banyak kekurangan dari isi
makalah ini.

Penyusun berusaha menyusun


makalah ini dengan segala
keterbatasan, saran dan kritik
yang berarti penyusun
harapkan. Terimakasih atas
perhatian yang diberikan pada
penyusun. Semoga makalah
ini bermanfaant untuk
pembelajaran dan untuk
pengajaran bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Kuningan,  25 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR .............................
.....................................................
.................. i

DAFTAR
ISI ...............................................
.....................................................
.............. ii

BAB I  PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Masalah ......................................
.......................................... 1

B.  Rumusan
Masalah ......................................
.................................................... 
1
C.  Tujuan ...................................
.....................................................
.................... 1

D.  Manfaat .................................
.....................................................
................... 1

BAB 2   PEMBAHASAN

2.1  Definisi
Bank ...........................................
................................................... 
2

2.2  Fungsi-Fungsi
Bank ...........................................
......................................... 2

2.3  Bank dan Pembangunan


Ekonomi .....................................
......................... 4

2.4  Perbankan Indonesia
dimasa
Krisis ..........................................
................... 6

2.5  Kondisi Terakhir
Perbankan
Indonesia ...................................
.................... 7

BAB 3   PENUTUP

A.Kesimpulan ............................
.....................................................
................. 8

B.Saran ......................................
.....................................................
................. 8
DAFTAR
PUSTAKA ...................................
.....................................................
............ 9

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Peranan bank sangatlah penting
bagi perekonomian suatu negara
dalam hal mendukung
pembangunan, karena
pembangunan ekonomi di suatu
negara sangat bergantung
kepada dinamika perkembangan
dan kontribusi nyata dari sektor
perbankan. Bank sebagai agen
pembangunan (agent of
depelovement) terutama bagi
bank-bank milik pemerintah
diharapkan mampu memelihara
kestabilan moneter. Memelihara
kestabilan moneter salah
satunya bisa dilakukan dengan
mengatur perputaran uang di
masyarakat melalui peranan
bank sebagai perantara
keuangan (financial
intermediary).

Fakta menunjukkan bahwa


dewasa ini hampir semua sektor
yang berkaitan
dengan kegiatan keuangan
membutuhkan jasa bank
sehingga peran sebagai
perantara keuangan yang dimiliki
oleh bank dengan melakukan
penghimpunan dan penyaluran
dana juga akan menunjang
kelancaran aktivitas
perekonomian. Peranan bank
yang sangat besar dan penting
ini akan dapat benar-benar
terwujud tentunya dengan
dukungan pihak-pihak yang
terkait dengan bank, tidak
terkecuali individu-individu di
masyarakat sebagai calon
pengguna jasa bank.

Maka dalam hal itu penyusun


akan membahas tentang bank
dengan judul “Bank Sebagai
Agen Pembangunan”

B.Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar
belakang tersebut diatas, maka
dalam makalah ini
kami akan memaparkan tentang:
Ÿ Apa definisi bank ?
Ÿ Apa fungsi-fungsi bank?

Ÿ Apa peranan bank dalam


pembangunan ekonomi?

Ÿ Bagaimana kronologi reformasi


perbankan Indonesia?

Ÿ Bagaimana keadaan perbankan


Indonesia pada masa krisis?
C.Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah yang
terkait. Dan selain itu pula agar
makalah ini dapat memperluas
pengetahuan
mahasiswa/pembaca tentang
dunia perbankan Indonesia.
D.Manfaat
1.      Menambah pengetahuan
tentang bank dan fungsi-fungsi
bank.
2.      Dapat mengetahui peranan
bank
sebagai agen pembangunan

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1    Definisi Bank

 Bank merupakan suatu
badan atau lembaga keuangan
yang usaha pokoknya adalah
memberikan kredit dan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang yang
bertujuan untuk memuaskan
keperluan orang akan kredit, baik
dengan uang (dana) yang
diterimanya dari orang lain,
maupun dengan jalan
mengedarkan uang baru dalam
bentuk uang chartal dan uang
giral.

Secara umum bank adalah suatu


badan usaha yang memiliki
wewenang dan fungsi
untuk menghimpun dana
masyarakat umum untuk
disalurkan kepada yang
memerlukan dana tersebut.

Menurut Undang-undang
Repuplik Indonesia no 7 tahun
1992 tentang Perbankan
yang telah diubah dengan
Undang-undang No. 10 Tahun
1998 Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari
masyarakat.Dalam bentuk
simpanan dan menyalurkanya
kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Perbankan adalah
segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan
proses melaksanakan kegiatan
usahanya.

Bank umum adalah bank yang


melakukan usaha secara
konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak membeikan
jasa dalam lalu lintas
pembayaran. serta bermotifkan
profit dan juga sosial, jadi bukan
hanya mencari keuntungan saja.

Jadi kesimpulannya, bank adalah


suatu institusi atau lembaga
dalam bidang keuangan yang
tugasnya adalah menghimpun
dana dari masyarakat dan
kemudian menyalurkannya
kembali kepada masyarakat.

Fungsi dan tujuan utama dari


pembentukan bank di Indonesia
adalah sebagai agen
pembangunan (terutama untuk
bank-bank milik Negara)
dan Financial
Intermediary. (Ruddy Tri
Santoso, 1996).

2.2  Fungsi-fungsi bank
Fungsi dan Peranan Bank
Secara Umum yaitu:
1. Penghimpun dana; Untuk
menjalankan fungsinya sebagai
penghimpun dana maka bank
memiliki beberapa sumber yang
secara garis besar ada tiga
sumber, yaitu:
a)      Dana yang bersumber dari
bank sendiri yang berupa
setoran modal waktu pendirian.
b)      Dana yang berasal dari
masyarakat luas yang
dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha
simpanan giro, deposito dan
tabanas.
c)      Dana yang bersumber dari
Lembaga Keuangan yang
diperoleh dari pinjaman dana
yang berupa Kredit Likuiditas
dan Call Money (dana yang
sewaktu-waktu dapat ditarik oleh
bank yang meminjam) dan
memenuhi persyaratan.
Mungkin kita pernah mendengar
beberapa bank dilikuidasi atau
dibekukan usahanya, salah satu
penyebabnya adalah karena
banyak kredit yang bermasalah
atau macet.

    2. Penyalur dana-dana yang


terkumpul oleh bank disalurkan
kepada masyarakat
dalam             bentuk pemberian
kredit, pembelian surat-surat
berharga, penyertaan, pemilikan
harta tetap.

3. Pelayan Jasa Bank dalam


mengemban tugas sebagai
“pelayan lalu-lintas pembayaran
uang” melakukan berbagai
aktivitas kegiatan antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek
wisata, kartu kredit dan
pelayanan lainnya.
Manfaat dari jasa-jasa
perbankan adalah diantaranya :

1)    Working Balance, untuk


menunjang prosedur transaksi
harian suatu bisnis sehingga
dapat memudahkan proses
penerimaan dan pengeluaran
pembayaran transaksi tersebut.

2)    Investement Fund, sebagai


tempat investasi dari dana
menganggur dengan harapan
dari investasi tersebut diperoleh
hasil bunga.

3)    Saving Purpose, untuk


tujuan keamanan penyimpanan
uang, baik secara
fisik (pencurian) maupun secara
moril (inflasi, devaluasi, dan
depresiasi).

Adapun secara spesifik, bank


dapat berfungsi sebagai agent of
trust, agent of development dan
agen of services.

1. Agent Of Trust

Yaitu lembaga yang landasannya


kepercayaan. Dasar utama
kegiatan perbankkan adalah
kepercayaan ( trust ),
baik dalam penghimpun dana
maupun penyaluran dana.
Masyarakat akan mau
menyimpan dana-dananya di
bank apabila dilandasi
kepercayaan. Dalam fungsi ini
akan di bangun kepercayaan
baik dari pihak penyimpan dana
maupun dari pihak bank dan 
kepercayaan ini akan terus
berlanjut kepada pihak debitor.
Kepercayaan ini penting
dibangun karena dalam keadaan
ini semua pihak ingin merasa
diuntungkan untuk baik dari segi
penyimpangan dana,
penampung dana maupun
penerima penyaluran dana
tersebut.
2. Agent Of Development

Yaitu lembaga yang


memobilisasi dana untuk
pembangunan ekonomi.
Kegiatan bank berupa
penghimpun dan penyalur dana
sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor
riil.
Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat
melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan
jasa, mengingat bahwa kegiatan
investasi , distribusi dan
konsumsi tidak dapat dilepaskan
dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi,
distribusi, dan konsumsi ini tidak
lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian
suatu masyarakat.

3. Agent Of Services

Yaitu lembaga yang


memobilisasi dana untuk
pembangunan ekonomi.
Disamping melakukan kegiatan
penghimpun dan penyalur dana,
bank juga memberikan
penawaran jasa perbankan yang
lain kepada masyarakan. Jasa
yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan
perekonomian masyarakat
secara umum
Dalam menjalankan kegiatannya
bank mempunyai peran penting
dalam sistem keuangan, yaitu :

1. Pengalihan Aset (asset


transmutation)

Yaitu pengalihan dana atau aset


dari unit surplus ke unit devisit.
Dimana sumber dana yang
diberikan pada pihak peminjam
berasal pemilik dana yaitu unit
surplus yang jangka waktunya
dapat diatur sesuai dengan
keinginan pemilik dana. Dalam
hal ini bank berperan sebagai
pangalih aset yang likuid dari unit
surplus (lender) kepada unit
defisit (borrower).
2. Transaksi (transaction)

Bank memberikan berbagai


kemudahan kepada pelaku
ekonomi untuk melakukan
transaksi. Dalam ekonomi
modern, trnsaksi barang dan
jasa tidak pernah
terlepas dari transaksi keuangan.
Untuk itu produk-produk yang
dikeluarkan oleh bank (giro,
tabungan, depsito, saham dan
sebagainya)merupakan
pengganti uang dan dapat
digunakan sebagai alat
pembayaran.

  2.3  Bank dan Pembangunan


Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu


bangsa memerlukan pola
pengaturan pengolahan sumber-
sumber ekonomi yang tersedia
secara terarah dan terpadu serta
dimanfaatkan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Lembaga-lembaga
perekonomian bahu-membahu
mengelola dan menggerakkan
semua potensi ekonomi agar
beraya dan berhasil guna secara
optimal. Lembaga keuangan,
khususnya lembaga perbankan
mempunyai peranan yang amat
strategis dalam menggerakan
roda perekonomian
dalam suatu negara.

Bankir-bankir yang mengelola


bank-nya menurut sistem dan
metode yang memacu tingkat
produktivitas usaha para
nasabah (baik industri,
perdagangan ataupun petani),
akan mampu melihat kedepan
dan mengambil keputusan yang
gemilang bagi perkembangan
ekonomi negaranya. Negara kita
yang telah berswasembada
pangan dan mengekspor hasil-
hasil industri, tidak lagi
tergolong  negara miskin, tetapi
telah beralih statusnya menjadi
negara berpenghasilan
menengah. Fasilitas yang
diberikan bank menjangkau pula
secara luas kepada seluruh
lapisan masyarakat petani
maupun para pedagang kecil
melalui Kredit Usaha Kecil,
Kredit Perumahan Rakyat, Kredit
Perdagangan dengan berbagai
kemudahan dan persyaratan-
persyaratan yang lunak. Bagi
usaha-usaha menengah dan
besar, bank menyediakan kredit
produksi dan ekspor-impor serta
kredit distribusi berkala besar
dengan jangkauan ke seluruh
dunia. Dalam kaitan inilah bank
disebut sebagai agent of
development atau alat
pemerintah dalam membangun
perekonomian bangsa melalui
pembiayaan semua  jenis usaha
pembangunan
1.Pengertian Pembangunan
Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah


usaha-usaha untuk
meningkatkan taraf hidup suatu
bangsa yang seringkali diukur
dengan tinggi rendahnya
pendapatan riil perkapitaDengan
adanya pembangunan ekonomi
maka output  suatu masyarakat
akan bertambah
pembangunan ekonomi yaitu
suatu kegiatan ataupun usaha
yang dilakukan atau
direncanakan pemerintah untuk
memajukan perekonomian
negaranya,
misalnya membangun sarana
dan prasarana yang berkaitan
dengan pembangunan ekonomi.

2.Arti Bank dalam Pembangunan

Indonesia berusaha untuk


membangun ekonominya melalui
perencanaan yang diatur oleh
pemerintah, baik pada tingkat
nasional maupun pada tingkat
daerah, seperti REPELITA
(Rencana Pembangunan Lima
Tahun). Karena itu alat-alat
produksi, sumber-sumber alam
serta dana dalam masyarakat
dikuasai oleh negara untuk
disalurkan ke proyek-proyek
ekonomi yang ditetapkan dalam
perencanaan, seperti tabungan
berjangka, TABANAS (Tabungan
Pembangunan Nasional), TASKA
(Tabungan Asuransi Berjangka).
Lembaga keuangan bank
memegang peranan yang sangat
penting dalam usaha mobilisasi
dana-dana dalam bentuk
tabungan-tabungan seperti
tersebut diatas.
Dengan demikian tugas bank
dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu:

1)    Sebagai badan untuk


melaksanakan mobilisasi dana-
dana masyarakat.

2)    Sebagai badan penyalur


dana-dana ke berbagai sektor
ekonomi yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Alat-alat yang digunakan untuk


pembangunan ekonomi antara
lain
tabungan (saving), investasi (inv
estment), kebijaksanaan fiskal
dan kebijaksanaan moneter.
Tabungan artinya kelebihan
pendapatan dari pengeluaran
atau sebagai pendapatan yang
tidak digunakan untuk konsumsi.
Tabungan ini disimpan pada
lembaga-lembaga keuangan
seperti bank, Bank Tabungan
Post, asuransi, deposito
berjangka, TABANAS, TASKA,
dan
tabungan biasa. Kepada para
penabung oleh bank diberikan
bunga/bagi hasil. Ini merupakan
keuntungan bagi orang yang
menabung pada bank, karena
setiap bulan atau setiap tahun si
penabung memperoleh
bunga/bagi hasil atas uang yang
disimpannya. Semua tabungan
ini akan menjadi produktif untuk
kegiatan ekonomi. Investasi
artinya usaha penanaman
modal. Kebijaksanaan fiskal
artinya kebijaksanaan
perpajakan dan penetapan
jumlah penerimaan pajak-pajak,
serta jumlah dan arah dari
pengeluaran pemerintah untuk
memperoleh tujuan tertentu.
Kebijaksanaan moneter artinya
pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat untuk
mendapatkan tujuan tertentu

Bank sangat berperan dalam


pembangunan, karena adanya
pembangunan itu juga tidak
terlepas dari
peran masyarakat. Masyarakat
yang menggunakan fasilitas
pembangunan diwajibkan untuk
membayar pajak, yang kemudian
bank disini dapat mengatur
penghimpunan pajak dari
masyarakat. Lantas, dana dari
pemerintah untuk pembangunan
pasti ada keterbatasan,
kemudian bank  disini juga dapat
membantu pemerintah dalam hal
tersebut.

Istilah-istilah dalam ekonomi :

a)      Inflasi adalah menurunnya
nilai uang dibandingkan dengan
harga barang dan terjadi secara
terus menerusInflasi diartikan
sebagai kecenderungan
kenaikan harga barang dan jasa
secara umum yang berlangsung
secara terus-menerus akibat
tidak seimbangnya arus barang
dan arus uang.

b)      Devaluasi adalah kebijakan
pemerintah untuk menurunkan
nilai mata uang dalam negeri
terhadap valuta asing dengan
sengaja Devaluasi berkaitan erat
dengan perubahan kurs valuta
asing. Devaluasi merupakan
penurunan nilai mata uang
dalam negeri terhadap mata
uang luar negeri (valuta asing).

c)      Depresiasi  yaitu  menurun
nya  nilai  mata  uang  dalam  ne
geri  terhadap valuta  asing
karena mekanisme
pasar Devaluasi dan depresiasi
merupakan penurunan nilai mata
uang dalam negeri terhadap
valuta asing. Pada devaluasi,
penurunan nilai mata uang
dalam negeri terhadap valuta
asing terjadi karena adanya
kebijakan pemerintah.
Sementara pada depresiasi,
penurunan nilai mata uang
dalam negeri terhadap valuta
asing terjadi bukan karena
adanya kebijakan pemerintah,
tetapi akibat kekuatan
permintaan dan penawaran mata
uang di
pasar valuta asing

2.4  Perbankan Indonesia
dimasa Krisis

Di Indonesia, praktek perbankan


sudah tersebar sampai ke
pelosok pedesaan. Lembaga
keuangan berbentuk bank di
Indonesia berupa Bank Umum,
Bank Perkreditan Rakyat (BPR),
Bank Umum Syari’ah, dan juga
BPR Syari’ah (BPRS). Dari
waktu ke waktu kondisi dunia
perbankan di Indonesia telah
mengalami banyak perubahan.
Selain disebabkan oleh
perkembangan internal dunia
perbankan, juga tidak terlepas
dari pengaruh perkembangan di
luar dunia perbankan, seperti
sektor riil dalam perekonomian,
politik, hukum, dan sosial.
Kondisi perbankan di Indonesia
dapat dikelompokan dalam
empat periode

Keempat periode itu adalah :


1)Kondisi  perbankan  di  Indone
sia  sebelum serangkaian  paket-
paket  deregulasi  di   sektor riil
dan moneter yang dimulai sejak
tahun 1980-an.

Pada kondisi ini, bank tidak


diarahkan untuk memobilisasikan
dana seluas-luasnya ke seluruh
anggota masyarakat, dan juga
tidak diarahkan untuk
mengembangkan perekonomian
rakyat seluas-luasnya.

2)
Kondisi  perbankan  di  Indonesia
setelah  munculnya  deregulasi
sampai dengan masasebelum
terjadinya krisis ekonomi pada
akhir tahun 1990-an.

Tingkat inflasi yang tinggi serta


kondisi ekonomi makro secara
umum yang tidak bagus terjadi
bersamaan dengan kondisi
perbankan yang tidak dapat
memobilisasikan dana dengan
baik. Untuk
mengatasi situasi yang serba
tidak menguntungkan ini, cara
yang ditempuh pemerintah pada
waktu itu adalah dengan
melakukan serangkaian
kebijakkan berupa deregulasi di
sektor riil dan di sektor moneter.

3) Kondisi perbankan di
Indonesia pada masa krisis
ekonomi sejak akhir tahun 1990-
an.

Deregulasi dan penerapan


kebijakkan-kebijakkan lain yang
terkait dengan sektor moneter
dan riil telah menyebabkan
sektor perbankan lebih
mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kinerja ekonomi
makro di Indonesia. Namun hal
tersebut tidak berlangsung lama
dan terhenti bahkan mengalami
kemunduran total akibat adanya
krisis ekonomi yang terjadi pada
akhir tahun 1990-an. Krisis
ekonomi yang pada awalnya
hanya dipandang
sebagai krisis moneter ini banyak
menyebabkan perubahan dalam
kondisi perbankan di Indonesia.

4) Kondisi perbankan di
Indonesia pada saat sekarang
ini.
Tiga hal penting menandai
kondisi terakhir sektor perbankan
di Indonesia. Ketiga hal tersebut
adalah :

1.Selesainya penyusunan
Arsitektur Perbankan Indonesia
(API). Munculnya API ini dipicu
oleh adanya krisis perbankan
dan krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia mulai tahun 1997.
2. Serangkaian rencana dan
komitmen pemerintah, DPR, dan
Bank Indonesia untuk
membentuk atau menyusun :

a. Lembaga penjamin simpanan


b. Lembaga pengawas
perbankan yang independent

c. Otoritas jasa keuangan

3.Kinerja perbankan yang lebih


menunjukkan kondisi masa
peralihan atau awal masa
pemulihan dari krisis ekonomi ke
arah kondisi perbankan yang
lebih sesuai dengan praktik-
praktik perbankan yang lebih
baik.

2.5  Kondisi Terakhir
Perbankan Di Indonesia

Kondisi perbankan di Indonesia


semakin membaik meski tekanan
krisis keuangan global semakin
terasa. Hal tersebut terlihat dari
berkurangnya keketatan
likuiditas perbankan dan
tumbuhnya total kredit
perbankan. Deputi Gubernur
Bank Indonesia (BI) Mulyaman D
Hadad
mengatakan, berdasarkan data
perkembangan terakhir,
keketatan likuiditas sudah
berkurang. sistem perbankan di
Indonesia mulai kuat dan
memiliki modal serta kinerja
bagus yang tercipta karena
membaiknya sistem pengawasan
perbankan

BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Bank merupakan suatu
badan atau lembaga keuangan
yang usaha pokoknya adalah
memberikan kredit dan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang yang
bertujuan untuk memuaskan
keperluan orang akan kredit, baik
dengan uang (dana) yang
diterimanya dari orang lain,
maupun dengan jalan
mengedarkan uang baru dalam
bentuk uang chartal dan uang
giral.

Peranan bank sangatlah penting


bagi perekonomian suatu negara
dalam hal mendukung
pembangunan, karena
pembangunan ekonomi di suatu
negara sangat bergantung
kepada dinamika perkembangan
dan kontribusi nyata dari sektor
perbankan. Bank sebagai agen
pembangunan (agent of
depelovement) terutama bagi
bank-bank milik pemerintah
diharapkan mampu memelihara
kestabilan moneter. Memelihara
kestabilan moneter salah
satunya bisa dilakukan dengan
mengatur perputaran uang di
masyarakat melalui peranan
bank sebagai perantara
keuangan (financial
intermediary).

B.     Saran
Demikianlah makalah ini
disusun, sebaiknya peranan
bank itu lebih ditingkatkan lagi
untuk membangun ekonomi
masyarakat Indonesia. penyusun
berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan
sebagai penambah
pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2012. Bank dan Lembaga


Keuangan Lainnya. Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Kuncoro, Mudrajat.
2010. Masalah, Kebijakan dan
Politik Ekonomi
Pembangunan. Jakarta:
Erlangga
http://
flower93mufaa.blogspot.com/
2012/12/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
http://ukiehary.wordpress.com/
2012/04/02/peran-dan-fungsi-
bank-secara-umum/

Anda mungkin juga menyukai