Anda di halaman 1dari 22

SUMBER DANA BANK

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bank & Lembaga Keuangan


Dosen Pengampu: Ridho Muarief, S.E.I., M.A.B.

Disusun oleh :
Kelompok 5 Administrasi Bisnis 4A

1. Dara Ayu Nurcahya Ramadhania (193101067)

2. Diah Ayu Kusumaningrum (193101096)

3. Dwi Ayu Nurhanisa (193101050)

4. Elvira Damayanti (193101116)

5. Fitria Kumala Sari (193101053)


HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita sekelompok dapat menyelesaikan makalah
tentang Sumber Dana Bank mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan ini dengan
lancar walaupun dalam beberapa hal terdapat sedikit kendala. Namun dalam
kendala tersebut, kita dapat mengambil pelajarannya bahwa kesulitan pasti
didapat dikala kita sedang melaksanakan proses belajar. Kendati demikian, kita
bisa lebih menguatkan diri dan bersikap dewasa dalam menyelesaikan suatu
masalah.
Dalam makalah ini, kami sekelompok ingin membagi pengetahuan
mengenai materi Sumber Dana Bank secara lebih rinci dan jelas agar teman-teman
dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Pengkomunikasian &
Evaluasi Program Public Relations. Kami mengucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan sekelompok yang telah saling membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, dan juga kepada bapak Ridho Muarief, S.E.I., M.A.B. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan.
Di dalam makalah ini mungkin masih terdapat kekurangan, maka dari itu
kami meminta kritik dan saran dari teman-teman agar makalah ini bisa lebih baik
lagi. Kami berharap agar makalah ini dapat membantu teman-teman dalam
mencari pengetahuan mengenai Sumber Dana Bank dengan baik, sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Madiun, 29 Januari 2021

Kelompok V

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................II

DAFTAR ISI........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. LATAR BELAKANG......................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. PENGERTIAN SUMBER DANA BANK............................................................6


B. FUNGSI SUMBER DANA BAGI BANK............................................................7
C. SIFAT SUMBER DANA BANK.......................................................................8
D. MACAM-MACAM SUMBER DANA BANK.....................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................18

A. KESIMPULAN.............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana bagi masyarakat dan menyalurkanya dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa bank lainya. Meghimpun dana maksudnya
adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
Sedangkan menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam
bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional
atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip bank syari’ah. 
Bagi sebuah bank sebagai suatu lembaga keuangan, dana merupakan
darah dalam tubuh badan dan persoalan paling utama. Dana bank atau
loanablefund merupakan sejumlah uang yang dimiliki atau aktiva lancar yang
dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya dan setiap waktu dapat
diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal
bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau
dipercayakan pada bank yang sewaktu-waktu akan diambil kembali baik
sekaligus maupun berangsur-angsur. 
Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam penyaluran
kredit mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian
secara keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Dimana pada
level ekonomi makro bank merupakan alat dalam menetapkan kebijakan
moneter sedangkan pada level mikro ekonomi, bank merupakan sumber
utama pembiayaan bagi para pengusaha maupun individu. 
5

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sumber Dana pada Bank?


2. Apa Fungsi Sumber Dana bagi Bank?
3. Bagaimana Sifat Dana Bank?
4. Apa saja Macam-macam Sumber Dana Bank?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Maksud dari Sumber Dana pada Bank.


2. Untuk mengetahui fungsi sumber dana bagi Bank.
3. Untuk mengetahui Sifat Dana Bank.
4. Untuk mengetahui Macam-macam Sumber Dana Bank.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Dana Bank


Menurut Kasmir (2002 : 61) sumber-sumber dana bank adalah usaha
bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya.
Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan
sehari-harinya adalah bergerak dibidang keuangan, maka sumber-sumber
dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan
bank sebagai penyalur dana, bank harus terlebih dahulu menghimpun dana
sehingga dari selisih tersebutlah bank memperoleh keuntungan.
Faisal Afif (1996: 25,151), mengatakan bahwa sumber dana bank adalah
kegiatan bank dalam bentuk penghimpunan dana dari masyarakat baik
melalui rekening atau giro. Dana yang terkumpul nantinya dapat digunakan
oleh bank untuk memberikan pinjaman kepada nasabah atau masyarakat yang
membutuhkan. Sedangkan menurut Siswanto (2007 : 10), sumber dana bank
adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana
disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.
Kesimpulan dari ketiga pendapat ahli mengenai pengertian sumber dana
bank menurut kelompok kami adalah usaha bank dalam memperoleh dana,
yang berasal dari dana sendiri maupun masyarakat yang mana digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional bank.
Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan
masyarakat atau dari lembaga lainnya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank
bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya
bergerak dalam bidang keuangan, maka sumber-sumber dana bank juga tidak
terlepas dari bidang keuangan itu sendiri. Untuk menopang kegiatan bank
sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli
uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank
memperoleh keuntungan.

6
7

Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang


ditanggung. Oleh karena itu, pemilihan sumber dana harus dilakukan secara
tepat. Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan yang
paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa- apa, artinya tidak
berfungsi sama sekali. Dana untuk membiayai operasi suatu bank dapat
diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu
sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga
lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasinya dana dapat pula
diperoleh dengan modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau
bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru. Perolehan
dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.

B. Fungsi Sumber Dana bagi Bank

1. Sebagai alat pembayaran kegiatan usaha.


Dana yang dihimpun memiliki karakteristik yang berbeda baik dari
jangka waktu maupun harga (tingkat bunga) maupun cara penarikannya.
Identifikasi terhadap sensitivitas dan jangka waktunya akan memudahkan
bank dalam mengendalikan sumber dana melalui maturity gap dan
interest gap yang diinginkan bank. Oleh karena itu sumber dana akan
ditempatkan untuk membiayai usahanya dengan melihat karakteristiknya
dan sesuai prinsip- prinsip manajemen pasiva. Alokasi dana tersebut
diperuntukkan sebagai berikut:
a. Demand deposit hanya untuk membiayai kebutuhan dana jangka
pendek seperti primary reserve, secondary reserve, serta kredit
jangka pendek.
b. Saving deposit hanya untuk membiayai kebutuhan penanaman
jangka pendek berupa primary reserve dan kredit jangka pendek.
c. Time deposit hanya untuk membiayai secondary reserve, kredit
jangka menengah dan surat berharga.
d. Capital deposit dapat dipakai untuk membiayai kredit jangka
panjang, perdagangan surat berharga dan aktiva tetap.
8

2. Dana berfungsi sebagai sumber likuiditas bank.


Semakin banyak sumber dana yang ditempatkan pada pos-pos tersebut,
maka semakin likuid bank yang bersangkutan, sebaliknya semakin
mengecil dana yang ditempatkan pada pos tersebut mengindikasikan
likuid bank yang bersangkutan relatif ketat.

3. Sebagai tolak ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank yang


bersangkutan. Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan indikasi
tingkat kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Semakin
tinggi volume dana pihak ketiga mengindikasikan bahwa masyarakat
relatif percaya kepada bank yang bersangkutan. Sebaliknya bila volume
dana pihak ketiga semakin mengecil maka mengindikasikan masyarakat
semakin tidak percaya pada bank tersebut.

C. Sifat Sumber Dana Bank


Adapun cara perhitungan biaya dana yang dijelaskan oleh Taswan (2010:188)
yaitu sebagai berikut:
1. Cost Of Loanable Fund (COLF) yaitu biaya dana yang dioperasionalkan
(ditempatkan) baik untuk pemberian kredit atau untuk pembelian surat-
surat berharga yang mana bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Dana
operasional adalah total dana yang dihimpun dikurangi dengan
unloanable funds, COLF dalam presentase dapat diformulasikan:
COLF= Total biaya dana x100%
Total Dana – Unloanable fun
2. Equity Funds adalah dana yang dapat dialokasikan terhadap aktiva tetap.
3. Unloanable fund adalah dana yang tidak ditempatkan pada aktiva
produktif dengan tujuan untuk berjaga-jaga atau cadangan. Unloanable
fund ini bisa berupa legal reserve requirment, working capital reserve
requirement, seasonal reserve requirment, cylical reserve requirement
dan idle fund. Besarnya Unloanable fund ini ditentukan menurut
pengalaman bank yang biasanya dicerminkan oleh Cash Ratio. Khusus
legal reserve requirement atau sering disebut Giro Wajib minimum yang
9

harus disimpan di bank sentral ditentukan sebesar 5% dari dana pihak


ketiga (untuk rupiah) dan 3% dari dana pihak ketiga (untuk valuta asing).
Semakin besar Unloanable fund akan semakin memperkecil jumlah dana
yang dapat ditempatkan untuk memperoleh pendapatan, dengan demikian
COLF-nya akan semakin mahal. Sebaliknya bila Unloanable fund
semakin kecil maka COLF-nya semakin murah.

D. Macam-Macam Sumber Dana Bank

1. Sumber Dana dari Pemilik / Investor (Dana Pihak I)


Dana dari pemilik (investor ) lazim disebut pula dengan dana dari
bank itu sendiri atau dana pihak kesatu bank, sumber dana ini merupakan
sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri merupakan modal setoran
dari para pemegang saham atau pemilik saham. Pada dasarnya setiap bank
akan selalu berusaha untuk meningkatkan jumlah dana sendiri, selain
untuk memenuhi kewajiban menyediakan modal minimum (CAR=Capital
Adequacy Ratio) juga untuk memperkuat kemampuan ekspansi dan
bersaing. Kemampuan setiap bank untuk meningkatkan modal akan
tercermin dari besarnya CAR bank tersebut. Hai ini merupakan salah satu
ukuran tingkat kemampuan dan kesehatan suatu bank, yang akhirnya akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank (baik di dalam
maupun di luar negeri). Jika bank membutuhkan dana tambahan untuk
melakukan ekspansi, maka bank dapat mengeluarkan dan menjual saham
baru ke pasar modal.
Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah
sebagai berikut.
a. Setoran modal dari pemegang saham, yaitu merupakan modal dari
para pemegang saham lama atau pemgang saham yang baru. Modal
yang disetor oleh para pemegang saham, sumber utama dari modal
perusahaanadalah saham. Dana yang disetor secara efektif oleh para
pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal
setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk sarana
10

perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik


minat masyarakat.
b. Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan
oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba
yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan
modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi
timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar
apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank
mampu meningkatkan labanya.
c. Laba yang ditahan, Laba merupakan milik pemegang saham, yang
keputusan penggunaannya merupakan hak sepenuhnya pemegang
saham melalui Rapat UmumPemegang Saham (RUPS). Laba bank
yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham karena dapat dimanfaatkan
sebagai modal untuk sementara waktu. Semakin besar modal yang
dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah
baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam
maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinyakuat. Dana yang
bersumber dari bank itu sendiri sumber dana ini merupakan sumber
dana dari modal sendiri.

2. Sumber Dana dari Pemerintah dan Bank Lain (Dana Pihak II)
Yang dimaksud dengan sumber dana pihak kedua adalah sumber-
sumber dana tambahan yang dapat dicairkan apabila bank mengalami
kesulitan dalam mendapatkan dana pihak kedua dan ketiga. Dana ini
biasanya memiliki bunga yang lebih mahal dan hanya bisa digunakan
untuk perputaran uang sementara waktu. Bank biasanya mengambil
keputusan ini untuk membiayai transaksi tertentu dan mendesak.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
11

a. Pinjaman Bank Indonesia


Pinjaman ini merupakan pinjaman yang diberikan Bank Indonesia
kepada bank untuk membiayai usaha – usaha masyarakat yang
tergolong berprioritas tinggi, seperti kredit – kredit program, misalnya
kredit investasi pada sektor – sektor ekonomi yang harus ditunjang
sesuai dengan petunjuk pemerintahan.
1. Kredit likuiditas
Merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia kepada bank-
bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini
juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.
2. Fasilitas diskonto
Fasilitas diskonto merupakan penyediaan dana jangka pendek oleh
Bank Indonesia dengan cara pembelian promes yang diterbitkan
oleh bank-bank atas dasar diskonto. Fasilitas diskonto merupakan
upaya terakhir bagi bank dan merupakan bantuan Bank Sentral
sebagai Lender of The Last Report.

b. Pinjaman dari bank lain di dalam negeri (Interbank Call Money)


Pinjaman yang berasal dari bank lain dikenal dengan pinjaman
antar bank (Interbank Call Money). Pinjaman tersebut diperlukan
apabila terdapat kebutuhan dana mendesak yang diperlukan oleh bank
dalam rangka menutup kekurangan likuiditas yang diwajibkan oleh
Bank Indonesia.
Interbank Call Money merupakan pinjaman antarbank jangka
pendek berkisar kurang lebih satu minggu. Jika jangka waktu
peminjaman hanya dalam satu hari disebut dengan Overnight Call
Money. Instrumen yang digunakan sebagai alat dalam pinjaman
antarbank tersebut antara lain promes, Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU) dan Sertifikat Deposito.
12

c. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan di Luar Negeri


Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak
luar negeri, misalnya pinjaman dari bank di Singapura, Amerika
Serikat, atau negara-negara Eropa. Pinjaman yang berasal dari luar
negeri harus melalui Bank Indonesia. Bank Indonesia bertindak
sebagai pengawas pinjaman luar negeri tersebut.
Jangka waktu pinjaman yang diberikan adalah bersifat jangka
menengah dan panjang. Pinjaman tersebut sangat dibutuhkan bank
karena sifat pengembaliannya yang relatif lama. Pada umumnya,
pinjaman tersebut diberikan kepada bank milik pemerintah, tetapi
tidak semua bank dapat memperoleh pinjaman ini.

d. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)


Pinjaman terjadi ketika lembaga – lembaga keuangan tersebut
masih berstatus, LKBB ini hampir semua berubah statusnya menjadi
bank umum. Pinjaman dari LKBB ini sering tidak merupakan
pinjaman atau kredit, dalam arti bank tidak memperoleh dana tunai
dari pihak kreditor. Pinjaman ini biasanya merupakan penjualan surat
berharga kepada pihak lembaga keuangan bukan bank yang jatuh
tempo. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank antara lain :
deposito on call dan sertifikat deposito.

e. Repurchase Agreement
Sering disebut “Rps” atau “Repos” yang merupakan penjualan
surat berharga sesuai dengan waktu yang diperjanjikan dengan harga
yang telah ditetapkan di muka. Instrument yang digunakan Repos
antara lain Wesel dan promes yang akan jatuh tempo. Repurchase
Agreement merupakan salah satu alternatif bank untuk memenuhi
kebutuhan dananya. Biasanya Repos merupakan sumber dana untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas atau kebutuhan jangka pendek bank.
13

f. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)


Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian
diperjualbelikan kepada pihak yang berminat seperti bank komersial,
antar bank komersial, lembaga keuangan bukan bank, Bank Indonesia,
serta masyarakat umum yang telah memenuhi persyaratan dari Bank
Indonesia. Perdagangan Surat Berharga Pasar Uang biasanya
dilakukan dengan cara lelang serta sistem diskonto atau
bunga. Adapun surat berharga tersebut antara lain:
1. Cek penjualan (TC) baru diterbitkan oleh suatu bank setelah
pemesannya membayar/menyetorkan secara efektif total nilai
nominal buku cek perjalanan.
2. Letter of Credit (L/C) akan diterbitkan opening bank biasanya
setelah importirnya menyetor X% dari nilai transaksi.
3. Obligasi adalah bukti utang emiten yang mengandung janji
pembayaran bunga atau janji lain serta pelunasan pokok
pinjamannya dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang-
kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi.

3. Sumber Dana dari Masyarakat (Dana Pihak III)


Dana Pihak ketiga atau dana masyarakat adalah dana yang berasal dari
masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha dengan menggunakan
berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Sumber
dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang terpenting bagi
kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika
mampu membiayai oprasinya dari sumber dana ini.
Penghimpun dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih mudah
jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya, selain itu dapat dilakukan
secara efektif dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan
memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah, ATM
dan pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana yang
bersumber dari masyarakat adalah jumlah yang tidak terbatas, baik berasal
14

dari perseorangan (rumah tangga), perusahaan maupun lembaga


masyarakat lainnya. Sedangkan kelemahnnya adalah biayanya relatif lebih
mahal jika dibandingkan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya
bunga atau biaya promosi.
Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat
menawarkan berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam
beberapa jenis bertujuan agar para nasabah mempunyai banyak pilihan
sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan mempunyai
pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin di
peroleh oleh nasabah tersebut. Pengharapan yang ingin di peroleh dapat
berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya.
Secara Umum, Jenis simpanan untuk memperoleh dana dari masyarakat
yaitu terdiri dari:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Secara umum, pengertian giro adalah simpanan pihak ketiga pada
bank yang penarikannya bisa dilakukan setiap saat dengan
menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet giro untuk
pemindahbukuan. Dikarenakan sifat penarikannya yang dapat
dilakukan setiap saat tersebut, maka sumber dana dari rekening giro
ini merupakan sumber dana jangka pendek yang jumlahnya relatif
lebih dinamis atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Giro merupakan istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran
yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek
diberikan pada pihak penerima pembayaran yang menyimpannya di
bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar ke
banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak
penerima, langsung ke akun mereka.
Cek merupakan perintah tak bersyarat kepada bank untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada saat penyerahannya atas beban
rekening penarik cek. Cek dapat ditarik atau diterbitkan oleh
pemegang rekening giro (giran) dan tidak dapat dibatalkan oleh
15

penarik kecuali cek tersebut dinyatakan hilang atau dicuri, dan


dilengkapi dengan bukti dari kepolisian.
Bilyet giro merupakan perintah kepada bank untuk
memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas beban rekening
penarik pada tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum dalam
bilyet giro tersebut dan bilyet giro dapat dibatalkan secara sepihak
oleh penarik disertai dengan alasan pembatalan.
Jasa giro merupakan suatu imbalan yang diberikan oleh bank
kepada giran atas sejumlah saldo gironya yang mengendap di bank.
Jasa giro ini relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan simpanan
dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka, karena tujuan nasabah
bukan untuk memperoleh imbalan semacam bunga simpanan tersebut,
melainkan untuk memperoleh berbagai fasilitas yang dimiliki oleh
rekening giro.

b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)


Tabungan merupakan simpanan yang paling popular dikalangan
masyarakat umum. Menurut Pasal 1 butir 9 UU No. 10 Tahun 1998,
tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
bisa dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati,
namun tidak bisa ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya
yg dipersamakan dengan itu. Ada juga pendapat yang mengatakan
tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak
dibelanjakan, namun disimpan sebagai cadangan guna untuk berjaga-
jaga dalam jangka pendek.
Penarikan hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, maksudnya yaitu untuk menarik uang yang disimpan
di rekening tabungan, masing-masing bank memiliki persyaratan yang
berbeda, tergantung dari bank yang mengeluarkannya. Hal ini sesuai
pula dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Apabila nasabah menyimpan uang di bank tersebut, maka secara
otomatis nasabah menyetujuinya. Faktor-faktor tingkat Tabungan
16

dapat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan masyarakat,


tinggi rendahnya suku bunga bank, serta adanya tingkat kepercayaan
terhadap bank.

c. Simpanan Deposito (Time Deposit)


Deposito Berjangka (Time Deposit) merupakan salah satu produk
perbankan yang dapat dipilih nasabah untuk melakukan investasi
dalam bentuk surat-surat berharga. Menurut Pasal 1 butir 7 UU No. 10
Tahun 1999, deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu, berdasarkan perjanjian nasabah
dengan bank. Deposito merupakan jenis jasa tabungan yang biasa
ditawarkan oleh bank kepada masyarakat dan biasanya memiliki
jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik
nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi jika dibandingkan
simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank
dianggap sebagai dana mahal.
Keuntungan bagi bank yang menghimpun dana lewat deposito
adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama mengingat deposito
memiliki janga waktu yang relative panjang dan frekuensi penarikan
yang juga jarang. Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk
menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran
kredit.
Menurut Pasal 1 butir 8, sertifikat deposito adalah simpanan
dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan. Serrifikasi deposito sendiri merupakan simpanan
berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, yang dengan izin Bank
Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Perbedaan
deposito berjangka dan sertipikat deposito, diantaranya:
17

1) Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka.


2) Sertifikat deposito diterbitkan atas tunjuk, sedang deposito
diterbitkan atas nama. Jadi siapapun pemegang sertifikat deposito
dia bisa mencairkan dana dalam sertifikat deposito tersebut.
3) Sertifikat deposito bisa diperjualbelikan dan dipindah tangankan.
4) Sertifikat deposito tidak bisa diperpanjang secara otomatis.

Keuntungan sertifikat deposito, diantaranya yaitu:

1) Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang diperoleh bisa


diinvestasikan lagi di tempat lain.
2) Biasanya tingkat suku bunga yang menarik lebih tinggi daripada
deposito biasa.
3) Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan diperjual belikan
secara bebas.
4) Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Sedangkan kerugian sertifikat deposito, diantaranya yaitu:

1) Jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti
sejumlah tertentu.
2) Jika sertifikat deposito hilang, maka penemunya bias
mencairkannya dengan mudah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, sumber dana
bank merupakah berbagai usaha dari pihak bank dalam memperoleh dana,
yang berasal dari berbagai sumber, mulai dari dana sendiri maupun dari
masyarakat yang mana digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
bank. Sumber dana bagi bank sendiri berfungsi sebagai alat pembayaran
kegiatan usaha, sumber likuiditas bank, serta sebagai tolak ukur kepercayaan
masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.
Sumber Dana Bank bersifat Cost Of Loanable Fund (COLF) atau biaya
dana dioperasionalkan untuk pemberian kredit atau pembelian surat-surat
berharga yang bertujuan memperoleh pendapatan, Equity Funds atau dana
dapat dialokasikan terhadap aktiva tetap serta bersifat Unloanable fund yaitu
dana tidak ditempatkan pada aktiva produktif dengan tujuan untuk berjaga-
jaga atau cadangan. Jenis dari sumber dana bank sendiri ada tiga yaitu
Sumber Dana dari Pemilik/ Investor (Dana Pihak I), Sumber Dana dari
Pemerintah dan Bank Lain (Dana Pihak II) dan Sumber Dana dari masyarakat
(Dana Pihak III). Ketiga jenis tersebut sangatlah penting dan tentunya
berpengaruh terhadap perkembangan operasional pada bank tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. Bab II Tinjauan Pustaka. http://eprints.perbanas.


ac.id/1113/4/BAB%20II.pdf (diakses Tanggal 28 Januari 2021, pukul
20.07)

Admin. 2017. Modul Praktikum Manajemen Dana Bank. https://dipl-


keu.usu.ac.id/images/modul/MODUL_MANAJEMEN_DANA_BANK.pd
f (Diakses Tanggal 28 Januari 2021, pukul 21.03)

Andrianto,dkk. 2019. Manajemen Bank. Surabaya : CV Penerbit Qiara


Media

Faisal, Afif. 1996. Strategi dan Operasional Bank. Bandung: Eresco

Kasmir. 2018. Pemasaran Bank (Edisi Revisi). Jakarta: Prenada


Media.

Siswanto. 2007. The Management of Comercial Bank. Jakarta: Damar


Mulia Pustaka Utama

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta:Raja Grafindo Persada

19
TANYA JAWAB

1. Pertanyaan dari Mafida Kusumaningrum (kelompok 4)


Apakah ada perbedaan antara sumber dana dari bank syariah dengan bank pemerintah
atau swasta lainnya? Mohon dijelaskan.
Jawaban:
Ada Perbedaan. Sebelumnya, Sumber dana bank syariah itu diperoleh dengan cara
menghimpun dana dari nasabah yang kemudian digunakan untuk menggerakkan seluruh
kegiatan perbankan yang berpengaruh pada kegiatan perekonomian. Perputaran dana
diperlukan untuk memperoleh keuntungan yang kemudian keuntungan ini akan dibagi
antara bank dan nasabah dengan menerapkan prinsip mudharabah (bagi hasil)
yang seadil-adilnya sesuai dengan kesepakatan yang sudah terjalin di awal
penerimaan dana.
Untuk sumber-sumber dana bank syariah, da[at diperoleh dari beberapa cara, yaitu.
a. Modal, merupakan dana pribadi yang berasal dari para pemilik yang menyerahkan
sebagian dana mereka sebagai bentuk dan tanda bahwa mereka merupakan pemegang
saham di bank tersebut.
b. Rekening Giro (Current Account). Bank syariah juga menerima simpanan atau
tabungan dalam bentuk rekening giro dari nasabah, dimana dana ini oleh bank syariah
akan diterima sebagai bentuk wadi’ah atau titipan. Pihak bank dapat menggunakan
dana tersebut untuk kegiatan perbankan, serta dana yang sudah diserahkan tersebut
sewaktu-waktu bisa diambil kembali.
c. Rekening Tabungan (Saving Account), Merupakan layanan dari bank syariah yang
memungkinkan menerima simpanan atau tabungan dalam bentuk rekening tabungan
dari nasabah. Penggunaan dana yang diterima dalam bentuk rekening tabungan dapat
digolongkan menjadi 3 jenis kesepakatan, yaitu Wadi’ah atau titipan, lalu pinjaman
kebajikan, dan Mudharabah atau bagi hasil.
d. Rekening Investasi Umum (General Invesment Account), atau disebut investasi
tidak terikat merupakan dana yang dihimpun oleh bank syariah dari dana simpanan
para nasabah, dimana dana ini umumnya merupakan tabungan berjangka pendek yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih daripada hanya sekedar
mengamankan tabungan. Prinsip yang digunakan dalam penggunaan dana ini
adalah mudharabah atau bagi hasil antara bank syariah dengan nasabah.
e. Rekening Investasi Khusus (Special Invesment Account) investasi terikat,
merupakan penghimpunan simpanan tabungan dari nasabah yang diperuntukkan
untuk mendanai sebuah proyek yang dikelola oleh bank syariah. Dimana dalam
pengalokasian dana ini, para nasabah diberikan kebebasan penuh dalam menentukan
proyek mana yang menurut nasabah lebih menguntungkan untuk berinvestasi.
Pemanfaatan dana ini akan disepakati dengan prinsip mudharabah. Rekening
investasi khusus lebih mengutamakan mengelola dana yang besar, sehingga
kebanyakan dari nasabahnya merupakan Investor besar dan Institusi-institusi khusus.
f. Obligasi Syariah
Obligasi tidak hanya dikenal oleh bank konvensional saja, namun bank syariah juga
mengenal obligasi atau di bank syariah lebih umum disebut obligasi syariah. Obligasi
syariah merupakan alternatif sumber dana yang bisa digunakan untuk jangka panjang
(diatas 5 tahun). Prinsip yang diterapkan dalam obligasi syariah bias dengan
mudharabah (bagi hasil) atau ijarah (sewa).

2. Pertanyaan dari Vini Elwida (kelompok 1)


Sebutkan jenis-jenis pemakaian sumber dana bank yang dilarang!
Jawaban :
Jadi sumber dana yang tidak boleh digunakan yaitu
a. Sumber dana itu tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk
apapun dari bank dan atau pihak lain yang tidak ada bukti atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Sumber dana yang berasal dari dana pencucian uang, seperti uang korupsi.
3. Pertanyaan dari Rima Maulidya (kelompok 2)
Sumber dana bank ada yang berasal dari pinjaman dari Bank Indonesia berupa kredit
likuiditas, dimasa pandemic seperti ini banyak resiko nasabah bank yang kreditnya
bermasalah dan lain sebagainya. Apakah bank kemungkinan akan terus mengandalkan
sumber dana berupa kredit likuiditas dari Bank Indonesia
Jawaban :
Kredit likuiditas dibagi dalam dua golongan, yaitu :
a) Kredit likuiditas gadai ulang, yaitu kredit yang diberikan kepada bank-bank oleh Bank
Indonesia sebagai bank sentral agar dapat memperluas pemberian kreditnya.
b) Kredit likuiditas darurat, dibedakan dalam dua jenis yakni:
1) Kredit likuiditas darurat umum, adalah kredit yang disediakan oleh Bank
Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas sebagai akibat
dari perubahan yang mendadak di luar kekuasaan bank. Misalnya: akibat suatu
tindakan dalam bidang moneter yang mengubah kurs dolar
2) Kredit likuiditas darurat khusus, yaitu kredit yang diberikan oleh bank Indonesia
kepada bank-bank yang mengalami kesulitan didalam faktor-faktor intern.
Misalnya : pelunasan sebagian kredit yang diberikan bank-bank tersebut kurang
lancar, sehingga menganggu likuiditas bank.

Kredit liquiditas darurat diberikan oleh Bank Indonesia, Apabila bank-bank yang
mengalami kesulitan liquiditas (dalam kondisi darurat) tersebut memohon bantuan untuk
mendapatkan kredit tersebut kepada bank sentral (Bank Indonesia). Jadi dalam masa
pandemi ini, bank dapat mengajukan kredit likuiditas kpd bank sentral dikarenakan
dalam beberapa kondisi kondisi keuangan mengalami penurunan, sehingga
mengakibatkan perubahan diluar kekuasaan bank

Anda mungkin juga menyukai