Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU
Randi Mauna Noor, S.E.,M.M

Disusun oleh:

Muh. Iqbal (22501022)

PRODI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


INDONESIA MAKASSAR TAHUN 2022\2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih­lebih lagi pada kehidupan
akhirat kelak, sehingga semua cita­cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen, teman­teman dan pihak­pihak
yang telah banyak membantu, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan­kekurangnya, baik dari segi tata bahasa,
format penulisan maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta
teman­teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk
itu besar harapan kami jika ada sumbang kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan lagi tugas­tugas di masa mendatang.
Harapan yang paling besar dari penyusunan tugas ini ialah, mudah­mudahan
apa yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman­teman, serta
orang lain yang ingin mengambil atau mengembangkan lagi penulisan dari judul
(Bank dan Lembaga Keuangan) ini sebagai pelengkap referensi yang telah ada.

Makassar, 5 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................ 2


2.1 Bank ............................................................................................. 2
2.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank ................................................ 10

BAB III KESIMPULAN ......................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal
dari bahasa italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut
undang­undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk­bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa
tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi
peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka
tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk
simpanan deposaN
Lembaga Keuangan menurut UU No.14/1967 Pasal 1 ialah Semua badan
yang melalui kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan
menyalurkannya dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan.
Lembaga Keuangan atau Bank merupakan lembaga keuangan yang
memberikan jasa keuangan yang lengkap disamping menyalurkan dana atau
memberi pinjaman (kredit) juga usaha bank dalam bentuk lainnya mamberikan
jasa yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman
dengan kegiatan menghimpun dana.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui bank
2. Untuk mengetahui lembaga keuangan bukan bank
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bank
1. Fungsi Bank
Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi
sebagai agent of trust, agen of development, agen of servies.
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaaan (trust),
baik dalam penghimpunan dana maupun dalam penyaluran dana.
Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi
dengan kepercayaan.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sector moneter dan
sector riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sector tersebut selalu
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sector riil tidak akan dapat
berkinerja dengan baik apabila sector moneter tidak berkinerja dengan
baik. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
kegiatas investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang
dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi­distribusi­konsumsi ini
tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi­distribusi­konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian.
c. Agent of servies
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan
yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan
barang berharga, dan penyelesaian tagihan.
Ketiga fungsi bank diatas dapat memberikan gambaran yang
menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian,
sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara
keuangan (financial intermediary intituton).

2. Definisi Bank.
a. Menurut UU No.14/1967 Pasal 1 tentang pokok­pokok perbankan
adalah “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa­jasa dalam lalu linta spembayaran dan peredaran uang.
b. Menurut UU No.10/1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk­bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam
pengertian ini bank adalah sebuah lembaga perantara keuangan
(Intermediary Finansial Institution).
c. Prof G..M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan
“Bank adalah suatu badan yang bertujuan utnuk memuaskan
kebutuhan kredit, baik dengan alat­alat pembayaran sendiri atau
dengan uang yang diperolehkan dengan orang lain, maupun dengan
jalan mengedarkan alat­alta penukar baru berupa uang giral.
d. A. Abdurrahman dalam Enxiklopedia Ekonomi Keuangan dan
Perdagangan menjelaskan bahwa “Bank adalah suatu jenis lembaga
keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberi
pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,
bertindak sebagai empat penyimpanan benda­benda berharga,
membiayai usa perusahaan, dan lain­lain.
e. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Dapat disimpulkan dari berbagai definisi dikemukakan, bahwa bank
mempunyai aktifitas pokok, yaitu sebagai Finansial Intermediary, yang
menjalankan fungsinya pada :
Pertama, Bank dilihat sebagai perantara Kredit. Dalam hal ini
bank menghimpun dana­dana dari masyarakat luas dalam bentuk
Tabungan, Deposito berjangka, dan Tabungan dalam rekening Koran
atau Giro.
Kedua, Bank dilihat sebagai pemberi Kredit berarti bahwa
bank melaksanakan operasi perkreditan secara aktif.
Ketiga, Bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat,
melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan atau
tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank.

3. Jenis dan Tugas Bank


Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki
wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk
disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.
a. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang­
undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur
peredaran uang, mengatur pengarahan dana­dana, mengatur perbankan,
mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan
percetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank
sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di
Indonesia.
Tugas Bank Sentral :
 Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter.
 Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran.
 Mengatur dan mengawasi kerja bank­bank.

b. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan
berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi
seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam
berbagai bentuk, member kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa
giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga,dan lain
sebagainya.
Tugas Bank Umum :
 Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk pinjaman.
 Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam
kegiatan ekonomi.
 Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
 Menyediakan jasa dan pengelolaan dana dan trust atau wali
amanatan kepada individu dan perusahaan.
 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.
 Memberikan pelayanan penyimpanan barang berharga.
 Menawarkan jasa­jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek
perjalanan,ATM, transfer dana dan lainnya.

c. Bank Perkreditan Rakyat / BPR


Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki
keterbatasan wilayah opoerasional dan dana yang dimiliki dengan
layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan
jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum,
menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan
dalam sertifikat bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat,
tabungan, dan lain sebagainya.
Tugas bank perkreditan rakyat :
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan
prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
 Menenmpatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan pada
bank lain.

4. Sumber-Sumber Dana Bank


Dalam garis besarnya, sumber dana bagi sebuah bank ada tiga yaitu :
a. Dana yang bersumber dari bank sendiri,
­ Modal yang disetor
­ Cadangan­cadangan
­ Laba yang ditahan
b. Dana yang berasal dari masyarakat luas,
­ Giro (Demand Deposits)
­ Deposito (Time Deposits)
­ Tabungan (Saving)
c. Dana yang berasal dari Lembaga Keuangan, baik berbentuk bank
maupun nonbank,
­ Pinjaman dari Bank­bank lain
­ Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di luar negeri
­ Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank
­ Pinjaman dari Bank Sentral (BI)

Dalam Perbankan Syari’ah, dana yang dihimpun berasal dari tiga sumber :
a. Modal
Adalah dana yang diserahkan oleh pemilik (owner). Pada akhir
periode tahun buku, setelah dihitung keuntungan yang didapat pada
tahun tersebut, pemilik modal akan memperoleh bagian dari hasil
usaha yang biasa dikenal dengan deviden.
b. Titipan
Dalam memobilisasi dana dengan menggunakan prinsip titipan, bank
syari’ah memilih akad al­wadi’ah yang merupakan titipan murni yang
setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Secara umum
al­wadi’ah mampunyai dua jenis :
­ Wadi’ah yad al­Amanah (Trustee Depository)
Penitipan ini hanya berfungsi untuk menjaga amanah
terhadap barang yang dititipkan, dan bank mendapat konpensasi
dengan membebankan biaya kepada yang menitipkan.
­ Wadi’ah yad adh­Dhomanah (Guarentee Depository)
Produk yang sesuai dengan akad ini adalah giro dan
tabungan, namun berbeda dengan bank konvensional yang
memberikan jasa sebagai imbalan yang dihitung berdasarkan
prosentase yang telah ditetapkan. Adapun pada bank syari’ah hal
itu tidak boleh disebutkan dalam kontrak ataupun dijanjikan dalam
akad, tetapi benar­benar pemberian sepihak sebagai tanda terima
kasih dari pihak bank.
c. Investasi
Akad yang sesuai dengan prinsip ini adalah mudlorobah. Tujuan
dari mudlorobah adalah kerjasama antar pemilik dana (shohibul maal)
dan pengelola dana ( mudlorib), dalam hal ini bank.

5. Jasa Bank
Sebagaimana yang telah diketahui, yang dimaksud dengan bank
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit
dan memberikan jasa­jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang. Dengan demikian jelas bahwa usaha pokok bank adalah :
a. Memberi kredit, dan
b. Memberikan jasa­jasa dalam lalu lintas pembayaran peredaran uang.
Memberi kredit merupakan salah satu kegiatan dalam penanaman
dana. Sebelumnya bank berusaha untuk menghimpun dana dan menggali
sumber dari masyarakat, sedang dana yang terhimpun tersebut selanjutnya
diputar kembali untuk ditanam dan dipergunakan oleh masyarakat atau
oleh bank itu sendiri. Penanaman dana ini dapat terjadi dalam bentuk
pinjaman atau kredit yaitu penyediaan uang atau tagihan­tagihan yang
dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam
antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban
melunasi hutangnya setelah waktu tertentu,[12] dengan jumlah bunga yang
telah ditetapkan, jika hal itu terjadi dalam bank konvesional, akan tetapi
perbankan syari’ah tidak memberlakukan kewajiban bunga tersebut
karena prinsip yang digunakan adalah bagi hasil. Sedangkan hasil yang
diperoleh adalah karena dana tersebut diputar untuk suatu usaha tertentu
dalam jangka tertentu.
Adapun jasa dalam lalu lintas pembayaran terdiri dari pembayaran
dalam negeri dan pembayaran luar negeri.
­ Pengiriman uang (transfer)
Yang dimaksud dengan pengiriman uang adalah salah satu
pelayanan bank kepada masyarakat dengan bersedia melaksanakan
amanat nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang, baik dalam rupiah
maupun dalam valuta asing yang ditujukan kepada pihak lain
(perusahaan, lembaga atau perorangan), di tempat lain ( dalam
negeri maupun luar negeri).
­ Inkaso (collection)
Adalah pemberian kuasa pada bank oleh perusahaan atau
perorangan untuk menagihkan, atau menyerahkan begitu saja kepada
pihak yang bersangkutan (tertarik) di tempat lain (dalam/ luar negeri)
atas surat­surat berharga, dalam rupiah atau valuta asing seperti wesel
(draft), cek, kuitansi, surat aksep (promissory ntes), dan lain­lain.
­ Pembukaan Letter of Credit
L/C dalam negeri merupakan salah satu bentuk jasa bank yang
diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus pengadaan
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya terutama yang bersifat
antarpulau di dalam negeri.
Dan ini juga menjadi satu cara pemabayaran yang dipergunakan
didalam perdagangan luar negeri yaitu dengan cara “kredit dokumenter”
dengan mempergunakan warkat berharga yang disebut Letter of Credit
(L/C) tersebut.
Dalam prakteknya perbankan syari’ah menawarkan jasa­jasa
tersebut, dengan beragam jenis akad yang dapat digunakan, diantaranya :
­ Al­Wakalah (Deputyship)
Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian
atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini
harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pem­beri
mandat.
­ Al­Kafalah (Guaranty)
Al­Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung
ke­pada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung
jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan dapat
di­lakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.
­ Al­Hawalah (Transfer Service)
Al­Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang
ber­utang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau dengan
kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain pi­hak.
Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak
piutang atau factoring.
­ Ar­Rohn (Mortgage)
Ar­Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan
seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.
­ Al­Qordh (Soft and Benevolent Loan)
Al­Qordh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan. Dalam literature fiqih klasik, qardh
dikategorikan dalam aqad tathawwuni atau saling membantu dan
bukan transaksi komersial.
2.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank
1. Definisi
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah semua badan yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak
langsung mengimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas
berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat, terutama guna
pembiayaan investasi perusahaan­perusahaan.

2. Jenis­jenis
Adapun jenis­jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di Indonesia
saat ini antara lain :
a. Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para
penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya
pembelian dan penjual langsung bertemu untuk melakukan transaksi
dalam suatu local tertentu. Lokasi atau tempat pertemuan tersebut
disebut pasar. Namun dalam arti luas pengertian pasar merupakan
tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana
pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau
bertemu langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui sarana
informasi yang ada seperti sarana elektronika.
Alasan dibentuknya pasar modal yaitu untuk menjalankan Fungsi
Ekonomi dan Fungsi Keuangan,
Fungsi Ekonomi : Menyediakan fasilitas untuk memindahkan dari
Lender ke Borrower.
Fungsi Keuangan : Menyediakan dana bagi Borrower dan para
Lender menyediakan dana tanpa harus terlibat
langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang
diperlukan untuk investasi tersebut.

b. Pasar Uang Dan Pasar Valuta Asing


Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika
dibandingkan dengan negara­negara maju. Namun dalam
perkembangan dunia sekarang ini maka pasar uang di Indonesia juga
ikut berkembalng walaupun tidak semarak perkembangan pasar modal
(capital market).
Tujuan Pasar Uang adalah :
 Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek,
 Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas,
 Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja,
 Sedang mengalami kalah kliring.

c. Pegadaian
Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang­barang
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan
barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian
antara nasabah dengan lembaga gadai.
Keuntungan pegadaian adalah pihak pegadai tidak
mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini
tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat
serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan
sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi
dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang
disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang
telah diberikan.
Kegiatan Usaha Pegadaian lainnya yaitu :
 Melayani usaha taksiran,
 Melayani jasa titipan barang,
 Memberi kredit,
 Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.

d. Sewa Guna Usaha (Leasing)


Sewa guna usaha adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk
keperluan barang­barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan di sini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan
barang­barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara
sewa atau dibeli secara kredit dapat diperolah di perusahaan leasing.
Pihak lesing dapat membiayai keinginan nasabah sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak.
Lembaga pembiayaan menurut ketentuan ini dimungkinkan untuk
melakukan salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti:
 Sewa guna usaha,
 Modal Ventura,
 Anjak piutang,
 Pembiayaan konsumen,
 Kartu kredit,

e. Koperasi Simpanan Pinjam


Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang­orang yang
mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan
bentuk dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi
berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk
membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk
barang maupun pinjaman uang.
Keuntungan koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada
pinjaman. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar
keuntungan koperasi. Dapat disimpulkan keuntungan koperasi adalah:
 Biaya bunga yang dibebankan ke peminjam,
 Biaya administrasi setiap kali transaksi,
 Hasil investasi di luar kegiatan koperasi,

f. Perusahaan Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Dari Aspek Finansial :
Asuransi adalah pengaturan finansial yang meredistribusikan
biaya dari kerugian yang tidak diharapkan, dari sebagian anggota
(tertanggung) yang tidak beruntung kepada seluruh anggota dalam
kelompok asuransi tertentu.
Dari Aspek Legal :
Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di mana satu
pihak bersedia untuk membayar sejumlah premi dan pihak lainnya
bersedia mengganti kerugian pihak lainnya.

g. Anjak Piutang (Factoring)


Perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau
pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang
suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik
perusahaan.
Kegiatan utama anjak piutang adalah mengambilalihkan
pengurusan piutang suatu tanggung jawab tertentu, tergantung
kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang punya piutang). Usaha­
usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan
pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung
permintaan pihak kreditur.
Keuntungan yang diperoleh masing­masing pihak adalah sebagai
berikut:
1. Bagi perusahaan anjak piutang
 Memperoleh keuntungan berupa Fee atau biaya administrasi,
 Membantu Menyelesaikan Pertikaian diantara kreditur dan
debitur,
 Membantu pihak menajemen pihak kreditur dan
penyelenggaraan kredit.
2. Bagi Kredit (klien)
 Mengurangi resiko kerugaian,
 Memperbaiki system administrasi,
 Memperlancar kegiatan usaha.
3. Bagi debitur, Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera
membayar secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha
sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara.

h. Modal Ventura
Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan
investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini
dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula
dengan maksud dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura
yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha yang
mengandung resiko tinggi.
Ciri­cirinya:
 Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung kepada
suatu perusahan,
 Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang,
 Bisnis yang dimasuki adalah bisnis yang beresiko tinggi,
 Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden atau bagi
hasil,
 kegiatannya banyak dilakukan untuk pembukaan usaha baru.

Tujuan Pendirian Modal ventura :


 Untuk pengembangan suatu proyek tertentu,
 Pengembangan suatu teknologi baru,
 Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan,
 Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Keuntungan Yang Diperoleh :


a. Bagi perusahaan modal ventura
 Memperoleh keuntungan berupa deviden,
 Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih,
 Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil.
b. Bagi perusahaan pasangan usaha (ppu)
 Membantu penambahan modal usaha,
 Memperbaiki teknologi melalui pengalihan,
 Membantu pengembangan usaha,
 Mengurangi resiko kerugian.

Sumbar­sumbar Dana Modal Ventura :


a. Dari dalam perusahaan
 Setoran modal kerja,
 Cadangan laba yang belum dipakai,
 Laba yang ditahan.
b. Dari luar perusahaan
 Investor baik perorangan maupun indrustri,
 Pinjaman dari dunia perbankan,
 Pinjaman dari perusahaan asuransi,
 Pinjaman dari perusahaan dan pensiun.

i. Dana Pensiun
Adalah hak seseorang untuk meperoleh penghasilan setelah
berkerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada
sebab­sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Tujuan Pensiun :
 Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah
mengabdi,
 Agar di masa usia pensiun karyawan dapat menikmati hasil,
 Memberikan rasa aman dari segi batiniah,
 Meningkatkan motivasi karyawan,
 Meningkatkan citra perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan


dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.Secara umum fungsi
bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary.
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah semua badan yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
mengimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkannya ke dalam masyarakat, terutama guna pembiayaan investasi
perusahaan­perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Syafi’I. Bank Syari’ah. Jakarta: Gema Insani. 2001.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo. 2003.

Suyatno, Thomas. Dkk. Kelembagaan Bank. Jakarta : Gramedia. 2003.

Marthon, Sa’ad. Ekonomi islam di tengah krisis ekonomi global. Jakarta : Zikrul.
2004.

http://wahyu410.wordpress.com/2012/03/20/lembaga­keuangan­bukan­bank/

http:// id.wikipedia.org/wiki/Bank

http:// id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan

Anda mungkin juga menyukai