Anda di halaman 1dari 12

Hubungan Perusahaan Dengan Bank

Oleh :
Ni Made Adi Ayu Ganitri ( 1907531220 )

Ni Made Putri Udiyani ( 1907531223 )

i
Daftar Isi
Halaman Judul....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
A. Srjarah Singkat Perbankan di Indonesia....................................................1
B. Sistem Perbankan di Indonesia..................................................................1
C. Tugas dan Fungsi Bank.............................................................................2
D. Peranan Bank.............................................................................................3
E. Hubungan Bank dengan Perusahaan sebagai Nasabahnya........................5
Daftar Pustaka..................................................................................................................10

ii
A. Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia
Kata ‟Bank‟ berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti bangku. Para
bankir di Florence pada masa Renessains melakukan transaksi mereka dengan duduk di meja
penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka
untuk duduk sambil bekerja. Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman Babylonia
kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan Romawi. Namun, pada saat itu tugas utama
bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.
Kegiatan perbankan di indonesia sebenarnya sudah di mulai sejak zaman belanda. Bank
pertama di indonesia didirikan pada tahun 1827 yang bernama De Javasche NV . Pada tahun
1896 , seorang pribumi bernama R.Arya Wiryaatmadja mendirikan bank yang di beri nama De
Poerwokertosche hulp en spaarbank Der Inlandsche Hoofden . Tujuan dari di buatnya bank ini
untuk membantu masyarakat terhindar dari rentenir bank berkembang pesat oleh pemerintah
belanda namanya di ganti menjadi Algemene volks credit bank. Setelah indonesia merdeka
kedua bank tersebut di nasionalisasi dan di ganti namanya. Bank yang di buat belanda di
namakan Bank Indonesia dan bank yang di buat oleh Pribumi dinamakan bank Rakyat Indonesia.
Industri perbankan di Indonesia sampai dengan tahun 1951 relatif belum memasuki
periode yang teratur. Pada periode berikutnya sampai dengan tahun 1965 berbankan mengalami
gejolak kurang menyenangkan bagi pertumbuhannya, karena pada saat itu tingkat inflansi yang
sangat tinggi, perbankan pun mengalami masa suram yang tidak menentu. Pada saat
dikeluarkannya undang-undang pokok perbankan pada tahun 1967, industri mulai membenahi
diri, menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi disekitarnya yang sudah maju dari
periode sebelumnya. Tata perbankan dibentuk sedemikian rupa sehingga Bank Indonesia sebagai
Bank Sentral bertindak sebagai pembimbing pelaksanaan kebijakan moneter. Dalam hal ini BI
mengkoordinasikan,mengawasi serta membina semua bank yang ada di Indonesia.
B. Sistem Perbankan di Indonesia
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok perbankan, disebutkan
yang dimaksud dengan:
- “Bank” adalah Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit
dan jasa-jasa dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran uang.
- “Lembaga Keuangan” adalah semua badan yang melalui kegiatan- kegiatannja
dibidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.
Jenis Lembaga Perbankan menurut fungsinya dibedakan kedalam :
(1) Bank Sentral (Central Bank)
Yaitu bank yang bertugas mengatur,menjaga dan memelihara kesehatan nilai rupiah,
membimbing pelaksanaan kebijakan moneter serta mengkoordinasikan, membinam
dan mengawasi semua perbankan di Indonesia.
(2) Bank Umum (Commercial Bank)
Ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka
pendek.

1
(3) Bank Tabungan (Saving Bank)
adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam
kertas berharga.
(4) Bank Pembangunan (development Bank)
ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan
panjang dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan
panjang dibidang pembangunan.
(5) Bank Desa (Rural Bank)
Adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uangdan nature
(padi,jagung,dan lain-lain) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek
dalam bentuk uang maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan
pedesaan.
Sedangkan dalam undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Bab I
dinyatakan bahwa, yang dimaksud dengan :
(6) Bank Campuran
adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dan/atau badan
hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu
atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
(7) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
C. Tugas dan Fungsi Bank
Menurut Kasmir (2008:9) tugas bank adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal
ini banyak bank sebagai tempat untuk menyimpan uang atau berinvestasi bagi
masyarakat. Dimana tujuan utama masyarakat menyimpat uangnya dibank untuk
keamanan uangnya sedangkan tujuan masyarakat berinvestasi yaitu untuk
memperoleh bunga dai simpanan tersebut. Untuk memenuhi dua kebutuhan tersebut
bank menyediakan simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (seving
deposit), dan simpanan deposito (time depost).
2. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan
pinjaman (credit) kepada masyarakat. Sebelum kredit diberikan, bank terlebih dahulu
menilai apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak. Penilaian ini dilakukan agar
bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikannya pinjaman yang
diasalurkan bank dengan berbagai sebab. Jenis kredit yang biasa diberikan oleh
hampirsemua bankadalah seperti kredit investasi, kredit modal kerja atau kredit
perdagangan.

2
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti pengiriman uang (transfer),
penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing), penagihan
surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of
credit (L/C), safe deposit box (SDB), bank garansi, bank notes, travelers cheque dan
jasa-jasa lainnya. Jasa-jasa bank lainnya ini merupakan jasa pendukung dari kegiatan
pokok bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana.

Fungsi bank dalam melaksanakan tugasnya menurut Kasmir (2002:5) yaitu :


1. Kepercayaan (Agent Of Trust)
Lembaga yang dasar utama kegiatan perbankannya dilandasi dengan kepercayaan
(Trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Kepercayaan ini
penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan
baik dari segi penyimpangan dana, penampungan dana maupun penerimaan
penyaluran dana tersebut.
2. Pembangunan (Agent Of Development)
Lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank
berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian disektor riil.
3. Service (Agent Of Service)
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga
memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang
ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara
umum.
D. Peranan Bank
Peranan bank dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam arti bahwa semua
kegiatan yang dilakukan oleh bank itu menyangkut masalah uang. Kegiatan tersebut meliputi :
administrasi keuangan, penggunaan uang, penampungan uang, perdagangan dan penukaran,
perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya.

2.     Peranan bank di luar negeri yaitu merupakan jembatan antara dunia internasional dalam
lalulintas devisa, hubungan moneter dan perdagangan.

Hubungan antar bank di dalam dan di luar negeri, meungkinkan berlangsungnya ekspor dan
impor, kiriman uang, kepariwisataan dan lain-lain.
Peranan bank dalam negeri dapat dijelaskan sebagai berikut:

3
1.     Bank sebagai pembimbing masyarakat dalam arti agar masyarakat selalu berorientasi pada bank
atau agar masyarakat menggunakan jasa perbankan di dalam pengelolaan usahanya. Bentuk
bimbingan bank tersebut misalnya terdiri dari upaya mendorong hasrat menabung dalam bentuk :
-         Deposito berjangka
Gerakan tabunga dalam bentuk deposito memberikan bimbingan kepada masyarakat agar tidak
menghabiskan begitu saja seluruh pendapatannya tapi disimpan dalam bentuk deposito
berjangka.
-         Rekening koran giro
Rekening koran giro dapat disetor dan diambil setiap waktu. Manfaat menabung dalam bentuk
ini adalah :
a.     Pencatatan dana perusahaan menjadi lebih teratur, setiap uang yang dikeluarkan cukup
dilakukan dengan cek.
b.     Pengelolaan uang tunai menjadi lebih mudah, karena tidak perlu menghitung lembaran-
lembaran uang tunai yang ada.
c.      Keamanan uang perusahaan akan lebih terjamin karena terhindar dari bahaya pencurian,
perampokan, penyalahgunaan, kebakaran dan sebagainya.
Dalam menjalankan kegiatannya, bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan
nasional. Hal ini dapat dijelaskan, sebagai berikut:
·         Pengalihan asset (asset transmutasion) yaitu: pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke
unit defisit. Dalam hal ini, seumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal dari
pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan
pemilik dana. Dengan demikian, bank berperan sebagai pengalih aset yang likuid dari unir
surplus (lender) kepada unit defisit (borrower)
·         Transaksi (transaction), yaitu bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi
untuk melakukan transaksi keuangan. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak
pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu, produk, jasa dan layanan yang ditawarkan
oleh bank (seperti tabungan, deposito, giro, pemberian kredit, jasa pengiriman uang, layanan
ebanking serta layanan perbankan lainnya) memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
·         Likuditas (liquidity) yaitu: bank juga berperan sebagai penjaga likuiditas masyarakat, dengan
membantu aliran likuiditas/dana dari unit surplus kepada unit defisit yang dilakukan dengan cara
unit surplus menempatkan dana nya dalam bentuk giro, tabungan, depostio dan produk dana

4
bank lainnya yang kemudian disalurkan dalam bentuk kredit kepada pihak yang mengalami
defisit. Dengan demikian bank memberikan layann fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak
yang surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan
likuiditas.
·         Efisiensi (Efficiency), yaitu: peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan
pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan
mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris
(asymetric information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran
bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk jelas peran bank
dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk menyamakan
informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.
E. Hubungan Bank Dengan Perusahaan Sebagai Nasabahnya
Perusahaan pad masa sekarang dapat dikatakan sangat memerlukan jasa – jasa dari bank,
baik itu berupa pengambilan pinjaman (kredit) maupun melalui transaksi jasa,
pengiriman uang, penyimpanan uang dalam bentuk rekening koran giro, inkaso, kliring
dan lain sebagainya. Di lain pihak, bank sebagai lembaga keuangan menjual kepercayaan
(kredit)dan jasa-jasa tersebut.Untuk itu bank memperoleh bunga, komisi atau provisi dari
penjualan kredit dan pemberian jasa itu. Dengan demikian bank berusaha sebanyak
mungkin menarik nasabah degan cara memperbesar dana, memperluas pemberian kredit
dan jasa-jasa bank, peningkatan kualitas pelayanan dengan sistem pemasaran yang
terpadu.
 Perkreditan.
Kredit merupakan kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa dengan pertukaran suatu
janji untuk membayar dikemudian hari. Manajemen bank bertugas untuk mengelola transaksi
kredit, memeriksa resiko kredit dan menagih utang piutang. Suatu perjanjian kredit mengandung
unsur kepercayaan dan unsur waktu. Kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan dai
pemberi kredit ( pihak bank ) kepada penerima kredit ( debitur ). Unsur waktu maksudnya adalah
sebelum debitur memenuhi janji pada waktunya nanti, maka pihak kreditur selalu mempunyai
resiko untuk tidak dibayar piutangnya.
 Fungsi yang dijalankan oleh Perkreditan.
1) Adanya kredit menyebabkan tersedianya modal.

5
2) Dengan kredit akan menyebabkan modal dapat menyesuaikan bisnis pada kebutuhan
yang lainnya.
3) Kredit dapat berlaku sebagai alat tukar, sehingga transaksi dapat diselesaikan dengan
cepat dan tanpa penukaran uang.
4)
 Instrumen Kredit.
Instrumen kredit terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
1.     Janji untuk membayar (promises to pay)
Kelompok ini terdiri dari surat-surat promes (prommisory notes)
2.     Perintah untuk membayar (orders to pay)
Kelompok ini meliputi semua jenis wesel (drafts) dan tanda askep perdagangan (trade
acceptances).
Namun demikian perusahaan perlu berhati – hati dalam menentukan bank mana
perusahaan akan terhubung. Untuk mengetahui apakah suatu bank cukup kuat, maka sebaiknya
perusahaan membaca neraca rugi / laba bank disetiap tiga bulan dapat dibaca di surat – surat
kabar, diantaranya :
1.     Likuiditas, yaitu kemampuan bank dalam melunasi kewajiban finansialnya yang segera dapat
ditarik
2.     Solvabilitas (leverage), yaitu kemampuan bank untuk membayar semua hutangnya kepada
pihak ke tiga. Hutang ini biasanya digolongkan dalam jangka menenah dan jangka panjang
3.     Rentabilitas (Provitabilitas), yaitu kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba.
Laba merupakan pencerminan dan penilaian terhadap keterampilan dan kecakapan bank.
Salah satu modal utama dari bank adalah kepercayaan masyarakat. Bank memiliki nasabah yang
banyak menunjukan kepercayaan besar msyarakat kepada bank tersebut.
Dalam meberikan kredit kepada nasabahnya bank juga mempertimbangkan lima faktor yang
dikenal dengan 5C yaitu:
1.     Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi,
kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya.
Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk
memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to pay.
2.     Capacity: merupakan kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat
dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah perusahaan

6
yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan).
Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau kemampuan dalam membayar.
3.     Capital: adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa
dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh
seperti return on equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon
pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.
4.     Collateral: adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan benar-
benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya
bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa
menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
5.     Condition: pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang
dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari
kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon
pelanggan.
 Beberapa Macam Transaksi Yang Sering Dilakukan Perusahaan.
1.     Penggunaan Cek
Cek adalah perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dananya sejumlah
tertentu atas namanya atau atas unjuk. Cek dapat terbilang sah dan resmi apabila sudah
ditandatangani oleh yang bersangkutan. Agar cek dapat dicairkan di Bank, maka harus
mem.enuhi syarat formal yang tercantum didalam cek sebagai berikut:

a.     Harus ada tulisan “Cek”.


b.     Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang.
c.      Nama pihak yang harus melakukan pembayaran (tertarik).
d.     Penunjukan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
e.      Tercantum tanggal dan tempat Cek ditarik.
f.       Tanda tangan pihak yang mengeluarkan cek .
Tenggang waktu penawaran/pengunjukan Cek adalah 70 hari sejak tanggal penarikan/penerbitan.
Sedangkan untuk kadaluarsa Cek terhitung 6 bulan setelah berakhirnya tenggang waktu
penawaran/pengunjukan. Berikut merupakan beberapa jenis dari cek:
a.     Cek atas nama adalah cek yang nama pemiliknya dituliskan pada cek tersebut dan bank hanya
akan membayar kepada orang atau badang tersebut.

7
b.     Cek atas unjuk adalah cek yang tertera tulisan atas nama pembawa. Bank akan membayar
kepada siapa saja yang membawa atau menunjukkan dan menguangkan cek kepada bank.
c.      Cek tunai atau cash cheque adalah cek yang dapat dicairkan secara tunai kepada bank, baik
cek atas nama maupun atas unjuk.
d.     Cek silang atau cross cheque adalah cek yang disilang dengan dua garis pada pojok kiri atas
penariknya )drawer) dengan tujuan cek tersebut hanya dapat dipindahbukukan.
e.      Cek mundur atau postdated cheque adalah cek yang tanggal jatuh temponya mundur atau
diberi tanggal kemudian.
f.       Cek kosong adalah cek yang dananya kurang atau tidak ada dana yang tersedia pada saat
dicairkan atau dipindahbukukan.
g.     Cek kadaluwarsa adalah cek yang masa berlakunya telah habis (lewat 70 hari) dari tanggal
jatuh temponya.
h.     Cek bank atau wesel cek adalah cek yang diterbitkan oleh bank untuk nasabah, baik atas nama
maupun atas unjuk dan di bank mana dicairkan. Bank penerbit dan bank pencairan harus
merupakan bank yang sama antarkota.
i.       Cek pos adalah cek yang diterbitkan oleh kantor pos dan pencairannya di kantor pos tujuan
nasabah.
j.       Cek perjalanan atau traveler cheque adalah cek khusus yang diterbitkan oleh suatu bank
dalam bentuk yang tercetak (preprinted) dalam jenis mata uang dan denominasi tertentu untuk
setiap lembarnya.
2. Rekening Koran Giro.
giro adalah simpanan dari pihak ke tiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindah bukuan.
Penyetoran dana untuk menambah saldo rekening giro dapat dilakukan dengan cara:
a.     Setoran Tunai, yaitu setoran yang dilakukan oleh nasabah atau pihak lain secara langsung ke
bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank dengan menggunakan slip setoran yang telah
disediakan.
b.     Setoran Non Tunai, yaitu setoran yang dilakukan oleh nasabah atau pihak lain tidak dengan
menyerahkan uang tunai, tetapi dengan cara:

8
c.      Pemindahbukuan yaitu aktivitas yang dilakukan oleh bank atas perintah nasabah untuk
memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain dalam bank yang sama.
d.     Transfer Masuk yaitu kiriman uang yang sumbernya berasal dari nasabah bank lain untuk
keuntungan nasabah bank penerima uang.
e.      Setoran Kliring yaitu setoran non tunai yang dilakukan oleh nasabah dengan menyerahkan
warkat (Cek/BG) bank lain untuk keuntungan rekening tabungan/Giro/Deposito. Setoran non
tunai akan dicatat oleh bank apabila dana tersebut benar-benar telah diterima oleh bank.
Penarikan rekening giro dapat dilakukan dengan cara:
a.     Penarikan Tunai yaitu penarikan dengan menggunakan warkat cek.
b.     Penarikan Non Tunai yaitu penarikan dengan menggunakan warkat Bilyet Giro.

9
Daftar Pustaka
1. Murti Sumarni - John Soeprihanto, MIM.,. 2003. Pengantar Bisnis ( Dasar – Dasar
Ekonomi Perusahaan ) Edisi Lima, Liberty Yogyakarta.
2. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA.
3. Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2002. Jakarta: PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA.

10

Anda mungkin juga menyukai