Anda di halaman 1dari 3

6.

Neraca dan Laporan Laba Rugi PT WISTARINI per 31 Desember 2011 sampai 2012 berikut
ini:
31 desember (Rp 000.000)
Pos - pos 2011 2012
Kas 150 250
Piutang 860 840
Persediaan 420 560
Aktiva lancar lain - lain 30 60
Jumlah aktiva lancar 1,460 1,710
Jumlah aktiva tidak lancar 4,750 4,620
Jumlah aktiva 6,210 6,330
Utang jangka pendek 660 670
Utang jangka panjang 350 200
Jumlah utang 1,010 870
Modal saham 3,400 3,400
Laba ditahan 1,800 2,060
Jumlah modal 5,200 5,460
Jumlah utang dan modal 6,210 6,330

31 desember (000.000)
Pos - pos 2011 2012
Penjualan 5,740 6,260
Harga pokok penjualan 3,550 3,830
Laba penjualan 2,190 2,430
Biaya penjualan 500 550
Biaya administrasi 250 260
Biaya operasi 750 810
Laba operasi 1,440 1,620
Pendapatan lain - lain 100 70
Pendapatan netto 1,540 1,690

Ditanyakan, untuk tahun 2011 dan 2012 hitunglah rasio dan interpretasikan hasilnya

Tahun 2011 Tahun 2012

1. Current Ratio

2. Quick Ratio
3. Cash Ratio

4. Total debt to equity ratio

5. Total debt to total asset ratio

6. Receivable turn over

7. Inventory turn over

8. Total assets turn over

9. Profit margin

10. Return on equity

11. Return on investement

Analisis dan Interpretasi Rasio Keuangan


1. Aspek Likuiditas
Current Ratio tahun 2011 sebesar 221,2% artinya setiap Rp 100,00 kewajiban yang
harus dibayar dijamin dengan dana lancar sebesar Rp 212,2 . Secara kuantitatif maka
likuiditas perusahaan bagus. Demikian juga pada tahun 2012 naik menjadi 255,2%.
Quick ratio pada tahun 2011 sebesar 157,5 % artinya setiap kewaiban yang segera arus
dibayar sebesar Rp 100,- dijamin dengan dana kas dan piutang sebesar Rp 157,5. Tahun
2012 mengalami kenaikan sebesar 14,1% menjadi 171,6% . Jadi tanpa menjual
persediaan pun perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya. Cash ratio
pada tahun 2011 22,7 % artinya setiap kewajiban yang segera harus dibayar sebesar Rp
100,- dijamin dengan kas dan piutang sebesar Rp 22,7. Tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar 14,6% menjadi 37,3%
2. Aspek Aktivitas Usaha
Rasio receivable turn over pada tahun 2011 6,6 kali dan pada tahun 2012 sebesar 7,4 kali
ini menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Inventory
turnover pada tahun 2011 sbesar 8,4 kali, maka dana yang tertanam dalam persediaan
selama 43 haru. Tahun 2012 Rasio Inventory turnover sebesar 6,8 kali atau dana yang
tertanam dalam persediaan 53 hari. Meskipun memerlukan waktu yang lebih lama namun
tingkat perputaran persediaannya masih baik. Total assets turnover pada tahun 2011 0,92
kali ini berarti pada tahun 2012 tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan naik
sebesar 0,98 kali.
3. Aspek Solvabilitas
Total debt to total asset pada tahun 2011 sebesar 16,2% artinya bahwa 16,2% dari harta
yang dimiliki perusahaan berasal dari pinjaman. Tahun 2012 presentase jumlah utang
turun menjadi 13,7%. Untuk rasio Total debt to equity pada tahun 2011 sebesar 19,4%
jumlah utang masih ebih kecil dari modal sendiri. Jadi kalau modal sendiri Rp 100,- maka
jumlah utang Rp 19,4. Tahun 2012 total debt to equity turun menjadi 15,9%. Jadi jumlah
utangnya15,9% dari jumlah modal sendiri.
4. Aspek Rentabilitas
Rasio profit margin sebesar 26,8% pada tahun 2011, ini artinya bahwa setiap ada
transaksi penjualan sebesar Rp 100,- sudah tersedia laba bersih sebesar Rp 26,5%. Pada
tahun 2012 mengalami kenaikan yaitu 26,9% yang artinya semakin baik.
Rasio return on equity pada tahun 2011 sebesar 29,6% artinya bahwa setiap modal sendiri
Rp 100,- yang tertanam dalam perusahaan telah menghasilkan laba bersih sebesar Rp
29,6. Pada tahun 2012 rasio ini mengalami peningkatan hingga menjadi 30,9 %. semakin
tingggi rasionya berarti perusahaan menghasilkan lama semakin besar.
Rasio return on investment pada tahun 2011 sbebesar 24,7% aaratiya bahwa setiap
investasi sebesar Rp 100,- menhasilkan laba bersih sbesr RP 24,7.Pada tahun 2012 rasio
mengalami peningkatan menjadi 26,6%. Semakin tinggi berarti pengusaha menhasilkan
laba semakin besar.

Kesimpulan:
Dari hasil analisis dan interpretasi angka-angka rasio tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT WISTARINI dilihat dari berbagai aspek
likuiditas, aktivitas usaha, solvabilitas da rentabilitas adalah baik.

Anda mungkin juga menyukai