Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI BISNIS

“Pentingnya Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis”

OLEH :

Shamia (1807521034)
Putu Indy Widiananda Putri (1807521120)
I Made Pramana Sidartawan (1807521096)
Ni Luh Dila Diah Paramita (1807521040)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pentingnya
Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis ini dengan baik.
Dalam proses pembuatan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan arahan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa masih banyak keku rangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun isinya. Oleh sebab
itu, dengan segala kerendahan hati kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Dengan ini kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 08 November 2020

Kelompok 1
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Mengkomunikasikan Informasi Lewat Internet dan Teknologi Lain............................. 3
2.2 Menemukan, Mengevaluasi, dan Memproses Informasi ............................................. 4
2.3 Mengkomunikasikan Informasi Lewat Grafik dan Alat Visual Lainnya ....................... 6
BAB III ............................................................................................................................. 8
PENUTUP ........................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teknologi merupakan alat,teknik, atau cara yang dapat membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan, lebih cepat, lebih baik, atau
lebih banyak hasilnya. Teknologi telah menyusup ke dalam setiap praktik bisnis serta
menciptakan keunggulan dan kemampuan komunikasi yang semakin canggih. Perkembangan
teknologi komputer yang cukup dramatis telah menyebabkan perubahan dalam teknologi
komunikasi tanpa harus mengubah unsur-unsur dalam proses komunikasi.
Kemajuan teknologi dalam komunikasi telah memungkinkan terciptanya kerja sama
dengan berbagai pihak, kapan pun, dan dimana pun berada. Penggunaan internet, e -mail,
voice mail, dan faks memudahkan para pihak untuk bekerja tidak dalam satu lokasi. Bekerja
tidak perlu dilakukan di kantor konvensional, tetapi bisa di rumah, di jalan atau diberbagai
negara. Komputer saku dan telepon genggam saat ini sudah cukup dijadikan ruang kerja yang
mudah dibawa kemana saja. Teknologi tidak hanya mengubah cara -cara berkomunikasi,
tetapi juga mengubah cara kerja.
Walaupun demikian, ada beberapa kelemahan dari kemajuan teknologi yang mesti
diwaspadai. Menggunakan teknologi komunikasi ketika berada jauh dari kantor menimbulkan
kesulitan untuk memisahkan antara kehidupan di kantor dengan kehidupan di rumah. Lebih
lanjut lagi, teknologi internet bisa menghasilkan teknologi yang berlebihan. Akibatnya,
pelaku bisnis dibanjiri informasi yang jauh lebih banyak daripada yang dapat diproses secara
efektif.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat internet dan teknologi lain?
1.2.2. Bagaimana menemukan, mengevaluasi, dan memproses informasi?
1.2.3. Bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat grafik dan alat visual lainnya?

1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat internet dan
teknologi lain.
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana menemukan, mengevaluasi, dan memproses informasi.
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat grafik dan alat
visual lainnya.

1.4. Metode Penulisan


Metode penulisan paper ini yaitu dengan menggunakan “Metode Pustaka” yaitu
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan d ata dari pustaka yang
berupa buku.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Mengkomunikasikan Informasi Lewat Internet dan Teknologi Lain


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau inf ormasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan
yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya
juga membutuhkan semua informasi yang sangat actual, cepat, dan dapat dipercaya, yang
mana nta semua permasalahan tersebut hanya nta diselesaikan melalui Teknologi Inf ormasi
dan Komunikasi. Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data,
dan informasi) yang lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan bahkan
dalam menghadapi persaingan.

1. Telepon Sebagai Media Komunikasi Bisnis


Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu
perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat
menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan
bisnisnya.

2. Internet Sebagai Salah Satu Media Komunikasi Bisnis


Internet dapat diartikan sebagai jaringan computer luas dan besar yang mendunia, yaitu
menghubungkan pemakai computer dari suatu Negara ke Negara lain di seluruh dunia,
dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi mulai dari yang statis hingga
yang dinamis dan interaktif.
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunya i
akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet diantaranya :
a. Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby, p engembangan
pribadi, rohani, sosial.
b. Informasi untuk kehidupan professional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan,
saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai f orum
komunikasi.

3
Satu hal paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras,
kelas ekonomi, ideologi, atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran
pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta
memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh
melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah
waktunya para professional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian
dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai
informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs web untuk mengiklankan
produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan menerima
karyawan. Mereka juga menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan kelompok
terpilih (pilihan). Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah
dengan penggunaan e-mail, karena e-mail adalah sarana internet yang dapat menyajikan
tulisan.

2.2. Menemukan, Mengevaluasi, dan Memproses Informasi


1. Menemukan Informasi
Pertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi adalah
dimanakah saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan? Bagaimana saya
mengetahuinya? Maka pengetahuan dalam mengidentifikasi berbagai jenis sumber informasi
perlu dipahami oleh pencari informasi untuk mengetahui dimana informasi tersebut dapat
ditemukan kembali.
Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topik atau subjek maka akan
mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dan juga dalam kegiatan menempatkan
lokasi ini adalah pengetahuan apa saja sumber-sumber informasi tersebut dan adalah
sarananya untuk dapat menemukan informasi itu perlu dipahami bagaimana cara
menggunakannya oleh pencari informasi.

2. Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi


Mendefinisikan informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana kita dalam mencari
informasi dapat benar-benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang
dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau keperluan akan
suatu informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan kemampuan untuk benar-benar
mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi sehingga tidak sia-sia, namun

4
informasi itu akan bermanfaat baginya. Oleh karena itu perlu dipertanyakan sebelum
mengambil keputusan mengapa membutuhkan informasi tentang sesuatu tersebut sehingga
memunculkan alasan yang tepat.
Mendefinisikan informasi dalam model literasi informasi lain sering pula dilaksanakan
dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini pencari informasi harus
mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topik atau subjek, menentukan dan
memahami sasara penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang
dipikirkan, mengetahui atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan demikian dapat
menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber-sumber yang tersedia.

3. Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi memilih informasi
yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan dengan baik.
Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu
sulit. Informasi yang didapat apakah dapat dipercaya? Dan pencari informasi dapat mencatat
informasi yang relevan dengan cara membuat catatan atau membuat rekaman dan
pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain-lain yang sesuai dengan
kebutuhan.

4. Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam-macam perlu dipilah-pilah sehingga dapat
dibedakan antara fakta, pendapat, gosip atau informasi sampah sehingga nantinya dapat
digunakan informasi itu dengan baik. Pencari informasi yang paling tahu tentang kecukupan
informasi yang akan digunakan, apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau
tidak. Informasi dapat digabungkan dari berbagai sumber yang tidak sama. Dengan
pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya dalam sumber, mengatur informasi yang
diperoleh dalam urutan yang logis dan menggunakan pengorganisasian visu al untuk
membandingkan atau membuat kontras informasi-informasi yang diperoleh.

5. Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu informasi
yang dibutuhkan dan setelah berasimilasi, maka dapat terbentuk informasi baru yang dapat
disebarluaskan dalam format yang berbeda dari aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara
bagaimana memberikan informasi itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian dengan
berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai. Mempresentasikan disini berarti

5
pula memaparkan informasi dalam format yang tepat dan menyusun informasi dengan
menggunakan peralatan yang sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan sehingga
menarik perhatian. Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah dan jelas kepada
penerimanya berarti berhasil. Untuk itu diperlukan pula keterampilan dan kemampuan dalam
berkomunikasi, berhubungan dengan orang dan mempromosikan akan sesuatu informasi.

6. Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari informasi
ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima masukan dari orang lain atau
audiens dimana informasi ini disampaikan sehingga kita mendapatkan tanggapan d ari suatu
karya yang dihasilkan. Dan untuk merefleksikan seberapa jauh keberhasilan yang telah
mereka lakukan, sehingga dapat menentukan apakah masih diperlukan keterampilan baru dan
dapat mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan berikutnya.

2.3. Mengkomunikasikan Informasi Lewat Grafik dan Alat Visual Lainnya


Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi kita akan menjumpai informasi-informasi yang
berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster
promosi tentang restoran, hotel dan sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada
pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan
dan golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari seni murni,
dimana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua
orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat emosional, dimana maksud dari seniman
itu tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.

Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual


Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informaasi dan
pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk
mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target
group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh
karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti
oleh target group tersebut. Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus
memiliki pengetahuan dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain
visualisasi dan bakat yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai
kemampuan untuk menganalisa suatu masalah, mencari solusi dari masalah tersebut dan

6
mempresentasikan secara visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan prin ter yang up to
date hanya berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas. Dalam
perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga f ungsi
dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang
terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
1. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi.
Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu atau dari maana alasannya.
Demikian juga suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan mencerminkan
kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita
akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebu tkan merek X ukuran Y liter
daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak
goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih dan sehat.

2. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi


Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan
hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam p etunjuk, arah, posisi dan skala.
Contohnya peta, diagram, simbol, dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila
dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk
yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang
kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat
umum seperti telepon umum, toilet, restoran, dan lain-lain harus bersifat informatif dan
komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan
kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi ha rus bersifat
universal.

3. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Presentasi dan Promosi


Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk
menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat
pesan tersebut dapat diingat. Contohnya poster, brosur, spanduk, dan baliho. Penggunaan
gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan
mengesankan,. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata -kata yang
digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah untuk dapat m enjual
suatu produk atau jasa.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi dan k omunikasi menuntut
manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya
adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya
sektor kehidupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan
sesuatu yang baru untuk kemajuan peradaban manusia.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu
perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua
bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat
dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui
teknologi informasi dan komunikasi. Walaupun praktek komunikasi bisnis menggunakan
peran teknologi informasi dan komunikasi akan tetapi keberhasilan komunikasi itu
disebabkan oleh kemampuan dari individu itu sendiri
Walaupun praktek komunikasi bisnis menggunakan peran teknologi informasi dan
komunikasi akan tetapi keberhasilan komunikasi itu disebabkan oleh kemampuan dan
individu itu sendiri.

3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran
diantaranya dapat memahami mengkomunikasikan informasi lewat internet dan teknologi
lain, dapat mengidentifikasi dalam hal menemukan, mengevaluasi, dan memproses informasi,
dan pentingnya memahami mengkomunikasikan informasi lewat grafik dan alat visual
lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bovee, Courtland and John V, Thill. 2003. Komunikasi Bisnis, Buku Kedua, Edisi Bahasa
Indonesia, Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Bovee, Courtland and John V, Thill. 2007. Komunikasi Bisnis, Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Indeks

Cangara, Hafied, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Dewi, Sutrisna. 2007. “Komunikasi Bisnis” Denpasar. Penerbit Andi.

Purwanto. Djoko. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai