Disusun Oleh:
Kelompok 10
Dosen Pengampu:
Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan ringkasan mata kuliah yang berjudul
Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Komunikasi Bisnis. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung
Widagda K, S.E., M.M selaku dosen pengampu Komunikasi Bisnis yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan tugas ini.
Penyusun
Anggota Kelompok 10
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi adalah alat, teknik, dan cara yang dapat membantu manusia
dalam melakukan pekerjaannya sehingga menjadi lebih ringan, cepat, baik, atau
lebih banyak hasil. Teknologi dalam kehidupan telah menyusup ke dalam setiap
kegiatan bisnis dan telah menciptakan keunggulan serta kemampuan
komunikasi yang semakin canggih. Perkembangan teknologi komputer yang
cukup pesat telah menyebabkan perubahan dalam teknologi komunikasi tanpa
harus mengubah unsur-unsur dalam proses komunikasi.
Kemajuan teknologi dalam komunikasi telah memungkinkan terciptanya
kerja sama dengan berbagai pihak, kapan pun, dan dimana pun. Penggunaan
internet, e-mail, voice mail, dan faks memudahkan para pihak untuk bekerja
tidak dalam satu lokasi. Bekerja tidak perlu dilakukan di kantor konvensional,
tetapi bisa di rumah, di jalan atau diberbagai negara. Komputer saku dan telepon
genggam saat ini sudah cukup dijadikan ruang kerja yang mudah dibawa
kemana saja. Teknologi tidak hanya mengubah cara-cara berkomunikasi, tetapi
juga mengubah cara kerja.
Walaupun demikian, ada beberapa kelemahan dari kemajuan teknologi
yang mesti diwaspadai. Menggunakan teknologi komunikasi ketika berada jauh
dari kantor menimbulkan kesulitan untuk memisahkan antara kehidupan di
kantor dengan kehidupan di rumah. Lebih lanjut lagi, teknologi internet bisa
menghasilkan teknologi yang berlebihan. Akibatnya, pelaku bisnis dibanjiri
informasi yang jauh lebih banyak daripada yang dapat diproses secara efektif.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam paper ini, yaitu :
1. Bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat internet dan teknologi
lain?
2. Bagaimana menemukan, mengevaluasi, dan memproses informasi?
3. Bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat grafik dan alat visual
lainnya?
4
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya paper ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat
internet dan teknologi lain.
2. Untuk mengetahui bagaimana menemukan, mengevaluasi, dan memproses
informasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana mengkomunikasikan informasi lewat grafik
dan alat visual lainnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Mengkomunikasikan Informasi Melalui Internet dan Teknologi Lain
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi diantaradua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh
yang positif atau menimbulkan efektertentu yang diharapkan. Komunikasi
adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan
suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang
menantang. Semua bisnistentunya juga membutuhkan semua informasi yang
sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya,yang mana bisa semua permasalahan
tersebut hanya bisa diselesaikan melalui TeknologiInformasi dan Komunikasi
( ICT ).
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data
dan informasi) yanglebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan,
pemasok, dan, bahkan, dalammenghadapi persaingan.
1. Telepon Sebagai Media Komunikasi Bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan
menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana
dengan alat ini para pelaku bisnis dapatmenyampaikan informasi dan
berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
2. Internet Sebagai Salah Satu Media Komunikasi Bisnis
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila
seseorang mempunyai akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang
tersedia di internet:
- Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby,
pengembangan pribadi, rohani, sosial.
- Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi
bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak
mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain
6
yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik
yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh
melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak
dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan
jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.
Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak
perusahaan dewasa ini menggunakan situs web unutk mengiklankan
produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan
menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untuk
berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan).
Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah
dengan penggunaan email, karena email adalah sarana internet yang bisa
menyajikan tulisan.
Link Youtube terkait materi sub bab:
https://www.youtube.com/watch?v=QI5ADWugqh0
7
b. Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi
Mendefinisikan informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana
kita dalam mencari informasi dapat benar – benar mengetahui apakah
informasi yang dicari itu adalah yang dibutuhkan untuk menjawab dan
membantu dalam menyelesaikan tugas atau keperluan akan suatu
informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan kemampuan untuk benar
– benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi
sehingga tidak sia – sia, namun informasi itu akan bermanfaat baginya.
Oleh karena itu perlu dipertanyakan sebelum mengambil keputusan
mengapa membutuhkan informasi tentang sesuatu tersebut sehingga
memunculkan alasan yang tepat.
Mendefinisikan informasi dalam model literasi informasi lain sering
pula dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana
dalam proses ini pencari informasi harus mampu memberi definisi dan
mengidentifikasikan topik atau subjek, menentukan dan memahami sasara
penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang
dipikirkan, mengetahui atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan
demikian dapat menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber –
sumber yang tersedia.
c. Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi
memilih informasi yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan
dapat digunakan dengan baik. Pencari informasi menentukan sumber mana
yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu sulit. Informasi yang
didapat apakah dapat dipercaya? Dan pencari informasi dapat mencatat
informasi yang relevan dengan cara membuat catatan atau atau membuat
rekaman dan pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, catatan, dan
lain – lain yang sesuai dengan kebutuhan.
d. Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam – macam perlu dipilah – pilah
sehingga dapat dibedakan ntara fakta, pendapat, gosip atau informasi
sampah sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik.
8
Pencari informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan
digunakan, apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau
tidak. Informasi dapat digabungkan dari berbagai sumber yang tidak sama.
Dengan pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya bias dalam sumber,
mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan yang logis dan
menggunakan pengorganisasian visual untuk membandingkan atau
membuat kontras informasi – informasi yang diperoleh.
e. Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh
yaitu informasi yang dibutuhkan dan setelah berasimilasi, maka dapat
terbentuk informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang
berbeda dari aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara bagaimana
memberikan informasi itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian
dengan berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai.
Mempresentasikan disini berarti pula memaparkan informasi dalam format
yang tepat dan menyusun informasi dengan menggunakan peralatan yang
sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan sehingga menarik perhatian.
Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah dan jelas kepada
penerimanya berarti berhasil. Untuk itu diperlukan pula keterampilan dan
kemampuan dalam berkomunikasi, berhubungan dengan orang dan
mempromosikan akan sesuatu informasi.
f. Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari
dari informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima
masukan dari orang lain atau audiens dimana informasi ini disampaikan
sehingga kita mendapatkan tanggapan dari suatu karya yang dihasilkan.
Dan untuk merefleksikan seberapa jauh keberhasilan yang telah mereka
lakukan, sehingga dapat menentukan apakah masih diperlukan
keterampilan baru dan dapat mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan
lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Link Youtube terkait materi:
https://www.youtube.com/watch?v=qa6ZpKxWbD0
9
2.3. Mengkomunikasikan Informasi Melalui Grafik dan Alat Visual Lainnya
Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi kita akan menjumpai
informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan
rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan
sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya yang
terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan dan
golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari seni
murni, di mana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat
dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat
emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan
dibaca oleh orang lain.
A. Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan
informaasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi
visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka
berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut
memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu
desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan
dimengerti oleh target group tersebut.
Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visu al. Selain
visualisasi dan bakat yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga
harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu masalah, mencari
solusi dari masalah tersebut dan mempresentasikan secara visual. Alat-alat
canggih seperti komputer dan printer yang up to date hanya berfungsi
sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas. Dalam
perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual
mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai
sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi
dan promosi.
a. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Identifikasi
10
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah
sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan
tentang siapa orang itu atau dari maana alasanya. Demikian juga suatu
benda atau produk, jika mempunyai identitas akan mencerminkan
kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun
konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan
menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan
membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng
merek X karena logonya berkesan bening, bersih dan sehat.
b) Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual
bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain
dalam petunjuk, arah, posisi dan skala contohnya peta, diagram, simbol,
dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan
kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam
bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan
konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan
rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon
umum, toilet, restoran, dan lain-lain harus bersifat informatif dan
komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh oraang dari berbagai
latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa
desain komunikasi harus bersifat universal.
c) Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Presentasi dan Promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi
dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan
perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut
dapat diingat, contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang
diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan,.
Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang
digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah
untuk dapat menjual suatu produk atau jasa.
11
Soal Pilihan Ganda:
1) Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah…
a) Email
b) Kotak pos
c) Tulisan Pena
d) Surat
2) Pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu informasi yang
dibutuhkan dan setelah berasimilasi, maka dapat terbentuk informasi baru yang
dapat disebarluaskan dalam format yang berbeda dari aslinya. Ini merupakan
proses dari…
a) Mencari Informasi
b) Mempresentasikan Informasi
c) Mengolah Informasi
d) Menemukan Informasi
b) Desain Informasi
b) Desain Identifikasi
12
c) Sarana Komunikasi
d) Sarana Identifikasi
c) Sarana Komunikasi
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
14
perhatian. Tahap terakhir dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa
yang harus dipelajari dari informasi ini, dalam setiap tahap dari proses
informasi dapat menerima masukan dari orang lain atau audiens dimana
informasi ini disampaikan sehingga kita mendapatkan tanggapan dari suatu
karya yang dihasilkan.
Mengkomunikasikan informasi melalui grafik dan alat visual lainnya.
Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informasi
dan pesan yang ditampilkan secara visual. Dalam perkembangannya selama
beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu
sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang
terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
3.2. Saran
15
Daftar Pustaka
Bovee, L. Courtland and John V. Thill. 2008. Bussiness Comunication Today,
Ninth Edition Prentice Hall.
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andi
16